0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
58 tayangan6 halaman
Video ini menganalisis kegiatan pembelajaran matematika di kelas yang menggunakan model Problem Based Learning dan pendekatan saintifik. Guru terlihat menerapkan langkah-langkah model dan pendekatan tersebut dengan baik dalam kegiatan pembukaan, inti, dan penutup. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa guru telah memenuhi standar kompetensi mengajar.
Video ini menganalisis kegiatan pembelajaran matematika di kelas yang menggunakan model Problem Based Learning dan pendekatan saintifik. Guru terlihat menerapkan langkah-langkah model dan pendekatan tersebut dengan baik dalam kegiatan pembukaan, inti, dan penutup. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa guru telah memenuhi standar kompetensi mengajar.
Video ini menganalisis kegiatan pembelajaran matematika di kelas yang menggunakan model Problem Based Learning dan pendekatan saintifik. Guru terlihat menerapkan langkah-langkah model dan pendekatan tersebut dengan baik dalam kegiatan pembukaan, inti, dan penutup. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa guru telah memenuhi standar kompetensi mengajar.
Video Pembelajaran – Model Problem Based Learning by: Fitri Ayuningsih
Link video pembelajaran:
https://youtu.be/NlIgziZbots
Kegiatan pembelajaran dalam video:
A. Kegiatan Pembukaan 1. Guru masuk ke kelas lalu mengucapkan salam kepada siswa. 2. Guru menginstruksikan siswa untuk berdoa. 3. Guru mengecek kabar/kondisi siswa dengan menanyakan, “Bagaimana kabarnya anak-anak pada pagi ini?” “Sudah sarapan semua?” 4. Guru mengecek kesiapan siswa untuk belajar dengan menanyakan, “Sudah siap untuk belajar matematika pagi ini?” 5. Guru mempresensi siswa dengan menanyakan siapa saja yang tidak masuk sekolah. 6. Guru memotivasi siswa untuk belajar matematika dengan menyampaikan bahwa matematika ada di semua cabang ilmu. 7. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas, yaitu Program Linier. 8. Guru memberikan apersepsi yaitu materi SPLDV dengan menampilkan video permasalahan konstektual SPLDV beserta penyelesaiannya. 9. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai siswa dalam belajar Program Linier. 10. Guru menyampaikan kegiatan apa saja yang akan siswa lakukan dalam pembelajaran, yaitu berdiskusi kelompok dan tanya jawab dengan pendekatan saintifik. 11. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 12. Guru menyampaikan bagaimana teknik dan bentuk penilaian yang akan dilakukan. 13. Guru memberikan manfaat dari mempelajari materi Program Linier dengan menampilkan video tentang untung dan rugi. B. Kegiatan Inti 1. Guru memberikan pre-test tentang materi Program Linier. 2. Guru menginstruksikan siswa untuk berkelompok. 3. Guru membagikan media pembelajaran yang akan dipakai. 4. Guru mengorientasikan siswa terhadap masalah. 5. Guru menginstruksikan siswa untuk mengamati masalah dengan menampilkan video permasalahan konstektual Program Linier. 6. Guru mengorganisasi siswa untuk belajar. 7. Guru membimbing siswa dalam kegiatan literasi/mengumpulkan informasi untuk menyelesaikan masalah. 8. Guru membimbing siswa dalam kegiatan menanya. 9. Guru membimbing siswa untuk menciptakan dan mengembangkan sebuah karya dari hasil diskusi pemecahan masalah. 10. Guru menginstruksikan siswa untuk mengomunikasikan hasil diskusi kelompok. 11. Guru menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah degan melakukan pembahasan bersama-sama dengan siswa. 12. Guru membimbing siswa untuk menemukan kesimpulan dari kegiatan pembelajaran bersama-sama. 13. Guru memberikan post-test kepada siswa. C. Kegiatan Penutup 1. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. 2. Guru menutup kegiatan pembelajaran. 3. Guru memberikan salam.
Analisis, Komentar, dan Penilaian:
Dalam kegiatan pembelajaran ini, guru menggunakan metode pembelajaran diskusi
kelompok dan tanya jawab, model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), dan pendekatan saintifik. Berdasarkan hal tersebut, dapat dianalisis bahwa kegiatan pembelajaran guru telah sesuai dengan sintaks dari model pembelajaran dan langkah-langkah pendekatan yang dipakai. Sintaks model pembelajaran Problem Based Learning yaitu sebagai berikut. a. Orientasi peserta didik kepada masalah Dalam hal ini, guru menjelaskan tujuan pembelajaran, proses pembelajaran, dan memotivasi peserta didik terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih. Dalam video pembelajaran, hal ini diperlihatkan dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan proses pembelajaran serta menjelaskan manfaat dari belajar materi program linier dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menjelaskan manfaat tersebut, siswa akan termotivasi untuk menyelesaikan permasalahan yang akan diberikan guru karena dalam keseharian mereka memiliki kemungkinan untuk bersinggungan dengan permasalahan program linier. b. Mengorganisasikan peserta didik Dalam hal ini, guru membantu peserta didik mendefnisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut, seperti menetapkan topik, tugas, dan sebagainya. Dalam video pembelajaran, hal ini diperlihatkan dengan guru menjelaskan permasalahan yang akan diselesaikan oleh siswa. c. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok Dalam hal ini, guru membantu peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipoesis, dan pemecahan masalah. Dalam video pembelajaran, hal ini diperlihatkan dengan guru membimbing siswa untuk melakukan literasi atau pengumpulan informasi untuk menyelesaikan masalah. Siswa menggunakan sumber dari buku siswa dan juga internet. d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Dalam hal ini, guru membantu peserta didik dalam merencanakan serta menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya. Dalam video pembelajaran, hal ini diperlihatkan dengan guru membimbing siswa untuk membuat laporan tentang permasalahan yang sudah dipecahkan. e. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Dalam hal ini, guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang digunakan. Dalam video pembelajaran, hal ini diperlihatkan dengan guru bersama-sama dengan siswa membahas masalah yang telah didiskusikan secara kelompok dan mengevaluasinya bersama. Untuk langkah-langkah pendekatan saintifik adalah sebagai berikut. a. Mengamati (observasi) Mengamati merupakan metode yang mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran. Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses ini adalah membaca, mendengar, menyimak, dan melihat. Dalam video pembelajaran, hal ini diperlihatkan dengan guru menayangkan video tentang permasalahan konstektual yang akan diselesaikan oleh siswa. b. Menanya Menanya merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati. Dalam video pembelajaran, hal ini diperlihatkan dengan saat diskusi kelompok siswa bertanya kepada guru apa yang tidak mereka pahami. c. Mengumpulkan informasi Mengumpulkan informasi merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas, dan wawancara kepada narasumber. Dalam video pembelajaran, hal ini diperlihatkan dengan siswa yang mencari informasi melalui internet dan bertanya kepada guru. d. Mengasosiasikan/mengolah informasi Proses ini merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa pengolahan informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan maupun hasil dari kegiatan mengamati. Dalam video pembelajaran, hal ini diperlihatkan dengan siswa saling berdiskusi kelompok. e. Mengomunikasikan Proses ini merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Dalam video pembelajaran, hal ini diperlihatkan dengan siswa yang mempresentasikan hasil diskusinya. Namun, dalam video tidak diperlihatkan bagaimana mempresentasikannya, apakah maju ke depan kelas atau di tempat masing-masing atau dengan cara lain karena yang terekam hanya suara dan gambar hasil pekerjaan siswa saja. Selanjutnya, dalam kegiatan pembelajaran di video, yaitu kegiatan pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup, guru telah memenuhi standar kompetensi guru. Standar kompetensi tersebut ada empat, yaitu kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Kompetensi pedagogis adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Dalam video pembelajaran, hal ini ditunjukkan dengan guru merancang pembelajaran yang tepat sesuai karakteristik peserta didik yaitu menggunakan model pembelajaran PBL, metode pembelajaran diskusi kelompok dan tanya jawab, juga pendekatan saintifik dimana hal tersebut sesuai dengan Kurikulum 2013 yang mengharuskan adanya pembelajaran siswa aktif. Artinya, guru memahami landasan pendidikan yang ditetapkan di Indonesia. Denan menggunakan metode, model, dan pendekatan tersebut siswa juga akan lebih memahami materi yang mereka dapatkan karena terjadi pengalaman secara langsung oleh siswa. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme. Selain itu, guru juga menyampaikan kompetensi yang akan diajarkan, menyampaikan materi yang akan diajarkan, serta menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran. Kegiatan pembelajaran juga terlihat kondusif. Guru juga merancang evaluasi pembelajaran, hal ini ditunjukkan dengan pemberian pre-test dan post- test kepada siswa. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Dalam video pembelajaran, hal ini ditunjukkan dengan sikap guru yang tidak berlebihan, antusias dalam mengajar, tersenyum saat berbicara, tidak bersikap kekanak-kanakan dan berpakaian rapi. Guru ini juga dapat menjadi teladan bagi siswanya agar memiliki akhlak mulia, karena saat membuka dan menutup pembelajaran guru menginstruksikan siswa untuk berdoa. Guru ini juga adil dalam kegiatan pembelajaran, misalnya saat sedang diskusi kelompok, guru ini tidak hanya fokus pada satu kelompok saja. Kompetensi profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya. Dalam video pembelajaran, hal ini ditunjukkan dengan guru menguasai kompetensi materi yang akan diajarkan sehingga mampu merancang kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi tersebut. Guru ini juga menggunakan media untuk pembelajaran seperti gambar-gambar dari kertas yang sudah dipotong, powerpoint, dan juga video. Hal tersebut menunjukkan bahwa guru ini menguasai teknologi. Selain itu, guru ini juga mengajak siswa untuk berpikir secara mendalam malalui kegiatan penyelesaian masalah yang didiskusikan berdasarkan lembar kerja siswa yang sudah dibagikan. Guru ini juga memberikan kesimpulan mengenai materi yang diajarkan dan turut mengajak siswa untuk mencapai kesimpulan tersebut. Yang terakhir adalah kompetensi sosial. Kompetensi ini adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Dalam video pembelajaran, yang dapat dianalisis adalah komunikasi dengan peserta didik karena video ini menunjukkan pembelajaran di kelas saja. Dalam video pembelajaran, kompetensi ini ditunjukkan dengan tidak adanya diskriminasi terhadap peserta didik dari guru ketika mengajar. Guru ini menjawab siapa saja yang bertanya dan tidak hanya membimbing satu kelompok saja. Selain itu, guru ini berbicara dengan lantang, tetapi tidak membentak atau memarahi peserta didik. Guru ini juga tersenyum saat berbicara. Guru ini juga memanfaatkan media tulisan selain lisan untuk berkomunikasi, yaitu menggunakan powerpoint. Namun, dalam video tidak diperlihatkan jika guru menggunakan papan tulis. Referensi
----. 2018. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik.
[http://okeguru.com/langkah-langkah-pembelajaran-dengan-pendekatan-saintifik.html]. Diakses pada 3 April 2020. Falkhi, Q. 2017. Konsep dan Sintak Problem Based Learning. [http://www.pembelajaran.id/2017/05/konsep-dan-sintak-problem-based- learning.html?m=1]. Diakses pada 3 April 2020. ----. 2017. Teori-teori Belajar Menurut Para Ahli. [https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/usfitriyah/59e88eb628d54 e1e7e18cec2/teori-teori-belajar-menurut-para-ahli]. Diakses pada 3 April 2020. ----.----. Empat Kompetensi Guru Berdasarkan Undang-undang. [http://kompetensi.info/kompetensi-guru/empat-kompetensi-guru.html]. Diakses pada 3 April 2020.
Setelah menganalisis video pembelajaran diatas dapat diketahui pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk memecahkan suatu