Modul APM 4 - Konsep Manajemen Desain Jasa
Modul APM 4 - Konsep Manajemen Desain Jasa
PROJECT
MANAGEMENT
Konsep Manajemen Desain Jasa
Fakultas : FBIS
Program studi : Ilmu Komunikasi
Tatap Muka
04
Kode Matakuliah : W2119047
Disusun oleh : Ir. Mohammad Ismed, M.I.Kom
ABSTRAK TUJUAN
Modul ini menjelaskan mengenai Setelah membaca modul ini, mahasiswa
Manajemen Desain Jasa yang meliputi diharapkan mampu memahami dan
Desain sistem penyampaian jasa, menjelaskan mengenai konsep manajemen
rancangan desain sistem jasa dan peranan desain jasa
pelanggan dan karyawan dalam sistem
jasa.
Desain jasa akan dimulai dengan pilihan strategi jasa yang menentukan sifat dan focus jasa,
serta target pasar. Desain jasa membutuhkan penilaian manajemen puncak terhadap potensi
pasar dari profitabilitas jasa tertentu dan penilaian kemampuan organisasi dalam
menyediakan jasa. Setelah menentukan focus jasa dari target pasar, kebutuhan pelanggan
serta harapan target pasar harus ditentukan.
Dalam merancang sebuah jasa dibutuhkan adanya cetak biru jasa (service blue
print).Cetak biru jasa merupakan suatu gambar atau peta yang akurat menggambarkan
sistem jasa, sehingga orang yang terlibat dalam penyediaan jasa dapat memahami dan
melaksanakannya, yaitu:
1. Terdapat segala unsur aktivitas
2. Langkah – langkah
3. Interaksi secara visual yang menyangkut
a. Siapa melakukan apa
b. Untuk / dengan siapa
c. Seberapa sering
d. Dalam kondisi seperti apa
Ada dua masalah penting dalam desain jasa, yaitu tingkat variasi kebutuhan jasa dan
tingkat hubungan dengan pelanggan serta keterlibatan pelanggan / konsumen pada system
penyampaian. Dari masalah ini berdampak pada sejauh mana jasa bisa distandarisasi
ataupun harus disesuaikan, semakin rendah tingkat hubungan dengan pelanggan dan
variabilitas kebutuhan jasa, maka jasa akan semakin bisa distandarisasi. Sebaliknya,
variabilitas serta hubungan dengan pelanggan yang tinggi biasanya jasa harus sangat
disesuaikan.
Dalam sistem ini ada 4 tipe operasi yang banyak dijumpai yaitu:
Ada 5 macam pendekatan yang dapat diterapkan dalam rangka mendesain suatu sistem jasa
(Fitzsimmons 2010:79) yaitu :
1. Jasa personal (Personalized service)
Pendekatan ini didasari keyakinan bahwa jasa merupakan sesuatu yang sifatnya
personal, artinya dilakukan oleh individu tertentu dan ditnjukkan kepada individu
lainnya sehingga setiap pelanggan harus dilayani secara personal sesuai
kebutuhan masing-masing.
2. Lini Produksi
Melalui pendekatan ini, jasa secara rutin disediakan dalam lingkungan yang
terkendali untuk menjamin konsistensi kualitas dan efisiensi operasi. Ada
beberapa karakteristik yang menunjang keberhasilan pendekatan ini, yaitu:
a. Adanya keterbatasan karyawan dalam hal kebebasan bertindak
b. Adanya pembagian kerja (division of labour)
c. Menggantikan sumber daya manusia dengan teknologi tertentu
d. Standarisasi jasa
Pemilihan tempat atau lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa
faktor berikut:
1. Akses, misalnya lokasi ang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi
umum
2. Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan
3. Lalu Lintas (traffic) dimana ada dua hal yang dipertimbangkan yaitu:
a. Banyaknya orang yang berlalu-lalang bisa memberikan peluang besar
terjadinya impulse buying
b. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan, misalnya
terhadap pelayanan kepolisian, pemadam kebakaran, dan ambulance
4. Tempat parkir yang luas dan aman
5. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha
dikemudian hari
6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan
7. Persaingan, yaitu lokasi pesaing
8. Peraturan pemerintah, misalnya ketentuan yang melarang tempat reparasi
bengkel kendaraan bermotor berdekatan dengan pemukiman.
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam desain fasilitas jasa (Fizsimmons, 2010:109) yaitu:
1. Sifat dan tujuan organisasi
Christopher Lovelock, Jochen Wirtz, Jacky Mussry. 2012. Pemasaran Jasa Manusia,
Teknologi, Strategi: Perspektif Indonesia. Jakarta : Erlangga
Ivancevich, John. M, dkk. (2008). Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta : Erlangga
James C, Van Horne dan Wachiwicz. (2005). Fundamental of Financial Management. Buku 1
dan 2. Jakarta : salemba empat
Kotler,Philip & Kevin Lane Keller. (2008). Manajemen Pemasaran. Jakarta : Indeks
Kreitner, Robert dan Kinicki, Angelo. (2005). Perilaku Organisasi, buku 1 dan 2, Jakarta :
Salemba Empat.
Lee, Monle & Carla Johnson, (2011). Prinsip – Prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif
Global, Jakarta : Kencana
Mathis, Robert L. dan John H. Jackson. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi
Pertama Salemba Empat, Jakarta
Mudie, Peter and Angela Cottam (1999). Management and Marketing of Services, 2nd
Edition. Oxford. Routledge
Richard L. Daft. (2010). Era Baru Manajemen. Buku 1 dan 2. Jakarta : Salemba Empat
Robbbins dan Judge. (2007). Perilaku Organisasi, Buku 1 dan 2. Jakarta : Salemba Empat
Shimp, Terence A, (2000). Periklanan & Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran
Terpadu, Jilid II Edisi ke 5, University of South Carolina, Erlangga.