Picture and Picture SD
Picture and Picture SD
Yang dimaksud subjek penelitian adalah orang, tempat, atau benda yang diamati
dalam rangka pembumbutan sebagai sasaran(Kamus Bahasa Indonesia, 1989: 862).
Adapun subjek penelitiandalam tulisan ini yakni (1) Peneliti sebagai pendidik yang
akanmemperbarui metode pembelajaran dan menerapkan metode storytelling dalam
materi Kisah Nabi Yusuf a.s untuk penguatan daya ingat, peningkatan prestasi dan
penerapan nilai moral; (2) Para peserta didik kelas II di MDTA Al-Mustofa dengan
jumlah 15 orang, terdiri dari 9 laki-laki dan 6 perempuan
b. Objek Penelitian
Menurut (Supranto 2000:21) objek penelitian adalah himpunan elemen yang dapat
berupa orang, organisasi yang akan diteliti. Kemudian dipertegas (Anto Dayan
1986:21) objek penelitian,adalah pokok persoalan yang hendak diteliti untuk
mendapatkan data secara lebih terarah. Adapun objek penelitian dalam tulisan
inimeliputi : (1) Menganalisa permasalahan belajar siswa terkait materiKisah Nabi
Yusuf a.s; (2) Mengamati reaksi belajar siswa denganmetode story telling dalam
materi Kisah Nabi Yusuf a.s; (3)Mengetahui perkembangan belajar siswa dan
dampak yang signifikan hasil implementasi metode story telling Kisah Nabi Yusuf
a.s
Jenis data yang diperoleh adalah data kualitatif. Jenis datakualitatif yakni data yang
terbuat dengan menggunakan kata-kata sertakalimat. Data ini diperoleh dengan
berbagai langkah seperti penelititerjun langsung ke lapangan melakukan analisa
kendala belajar yangdialami siswa, melakukan wawancara dengan siswa terkait
permasalahan belajar (deep talk ), dan peneliti mengatasi kendalatersebut dengan
sebuah solusi yakni mengubah metode pembelajaranagar timbul peningkatan fokus
ke pembahasan.
b. Sumber Data Penelitian
a. Sumber Data Primer
Sumber data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui
media perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti
yang telah ada, atau arsip baik yang dipublikasikan maupun yang tidak
dipublikasikan.Data sekunder terkait dengan penelitian ini adalah transkrip nilai
siswa kelas II pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, materi Kisah 25
Nabi dan Rasul , diperkuat dengan berbagai teori dari penelitian terdahulu dan
sumber terkait yang memotivasi peneliti untuk menghadirkan solusi dan
menyelesaikan permasalahan dengan baik.
5. Instrumen Penelitian/Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh untuk penelitian terkait, melalui beberapa teknik pengumpulan,
yakni :
1. Wawancara
Metode asesmen dalam PTK dapat dibedakan menjadi tes dan nontes.
Metode tes bisa bersifat formal dan non formal. Tes formal ini dapat dikatakan
sebagai indirect assessment(asesmen yang bersifattidak langsung). Artinya bahwa
asesmen tersebut dilaksanakan secara terpisah dengan kegiatan pembelajaran,
sehingga balikan baru akan diperoleh oleh para peserta didik pada pertemuan
berikutnya setelah selesainya kegiatan tes. Tes formal bisa berbentuk tes tulis, tes
lisan,dan tes kinerja.
Tes nonformal adalah tes yang dilaksanakan secara terintegrasidengan
pelaksanaan proses pembelajaran di kelas. Tes nonformal inidapat dikatakan pula
sebagai tes langsung (tergolong ke dalam directassessment ). Dikatakan sebagai
direct assessment karena tes dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran.
Pada saat itulah pendidik bisa melakukan asesmen, yang secara langsung pendidik
bisa memberikan feedback secara langsung yang tidak harus ditunda-tunda
pelaksanaannya
Kedua metode metode tes di atas lebih bersifat kuantitatif, yang interpretasinya
mengarah pada benar dan salah. Berbeda dengan metode non tes, yang lebih bersifat
kualitatif, sehingga interpretasinya mengarah pada aspek psikologis dan aspek
lainnya (sangaat setuju hingga sangat tidak setuju, sangat senang hingga sangat tidak
senang).
3. Dokumentasi
Observasi merupakan salah satu tahap dalam pelaksanaan PTKsekaligus juga berfungsi sebgai
alat untuk pengumpulan data. Metodeini sangat sesuai untuk merekam aktivitas yang bersifat
proses.. Dalamistilah assessment, kegiatan observasi merupakan bagian dari informal
assessment
( authentic assessment ) yang bersifat langsung (directassessment ).Dilihat dari sudut
pelaksanaannya, kegiatan observasi bisa bersifat langsung ( partiscipatif observation) maupun
tidak langsung (non-participatif observation). Dari informal assessment( authenticassessment )
yang bersifat langsung (direct assessment ).
Dilihat dari sudut pelaksanaannya, kegiatan observasi yangdilakukan olh peneliti dalam
kegiatan penelitian ini bersifat langsung( partiscipatif observation). Observasi langsung
dilakukan denganadanya keterlibatan secara langsung oleh peneliti dalam proses pembelajaran
yang dilakukan bersama guru dan siswa, atau bahkan peneliti sekaligus sebagai guru. Dengan
kondisi seperti inilah yangdiharapkan ke depannya guru mampu berfungsi sebagai peneneliti
dikelasnya sendiri (sebagai participant observer ).
IPD tes, menggunakan lembar kerja atau butir soal untuk mengukur hasil belajar siswac.
IPD wawancara: menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui pendapat atau sikap
tentang pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran
Storytelling.
d.
Menurut Kemmis dan Mc Taggart dalam Kunanndar, penelitian tindakan kelas dilakukan
melalui proses yang dinamis dan komplementariyang terdiri dari empat momentum asensial
yaitu sebagai berikut:
1.
Perencanaan (
Plan
)
Pada tahap ini peneliti mengidentifikasi dan menganalisis masalah yangakan diteliti,
menetapkan alasan mengapa penelitian dilakukan untukmengatasi masalah, membuat rincian
rancangan tindakan sepertimenyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), merancang
mediayang akan digunakan, menyiapkan angket, menyiapkan lembar pengamatan, menyusun
kisi-kisi soal, membuat tes evaluasi dan formatif,serta menetapkan indikator keberhasilan.
2.
Tindakan (
Act
)
Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario pembeajaran akanditerapkan. skenario atau
rancangan tindakan yang akan dilakukanmenjelaskan tentang:a)
c)
d)
Rincian tentang jenis media pembelajaran yang akan digunakandan cara menggunakannya
e)
Pengamatan (
Observe
)
Pengamatan merupakan kegiatan pengamatan (pengumpulan data) yangselanjutnya dikaji
secara menyeluruh untuk mengukur seberapa jauh efektindakan dalam mencapai sasaran.
Pengamatan dilaksanakan bersamaandengan tahap pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini,
peneliti (atau guruapabila ia bertindak sebagai peneliti) melakukan pengamatan danmencatat
semua hal yang diperlukan dapat berupa data kuantitatif (hasilteks, kuis, presentasi, nilai tugas,
dan lain-lain) atau data kualitatif yangmenggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa dan
lain-lain.
4.
Refleksi (Reflect )
Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan,
berdasarkan data yang telah terkumpul,kemudian dilaksanakan kegiatan mengevaluasi dan
menganalisis hasil pengamatan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran yang
telahdilaksanakan.Hasil refleksi digunakan oleh peneliti sebagai acuan untukmenentukan
tindakan selanjutnya. Apabila masih ditemukan beberapakekurangan dan belum sesuai dengan
indicator keberhasilan maka hasil
refleksi akan digunakan sebagai acuan untuk menyusun perencanaan pada siklus berikutnya.
Jika hasil penelitian pada siklus I belummemenuhi indikator keberhasilan maka hasil tersebut
akan ditingkatkan pada siklus berikutnya
35
b.
Desain Tindakan
Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
(classroomaction research).
Pengkatagorian penelitian ini ke dalam penelitian sesuaidengan model Kemmis dan
Mc.Taggart. tiap siklus atau putaran terdiridari empat tahap yaitu perencanaan (planning), aksi
atau tindakan (acting),observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Penelitian tindakan
kelasadalah penelitian yang dilakukan guru kelas II MDTA Al-Mustofadikelasnya sendiri
melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaikikinerjanya sehingga keterampilan
bercerita siswa meningkat.Dalam pelaksanaannya, penelitian ini bersifat kalaboratif
bersamateman, guru sebagai upaya bersama untuk mewujudkan perbaikan yangdiinginkan.
Adapun prosedur penelitian tindakan kelas ini dilakukandalam dua siklus yaitu siklus yang
pertama dan kedua di antaranya:1. Tahap Perencanaana.
Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai indikator danskenario pembelajaran
dengan menggunakan metode
storytelling
b.
Siswa mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guruGuru bertanya kepada siswa tentang
kepahaman materi Kisah NabiYusufg.
Tahap Observasia.
Tahap Refleksia.
Dalam pelaksanaan siklus pertama sudah sesuai dengan sintaks pembelajaran dengan
menggunakan metode
storytelling
siswa sudahmempergunakan dengan baik. b.
Semangat dan aktivitas siswa pada siklus kedua ini sudah mencapaiindikator keberhasilan yang
telah ditetapkan.
7.
memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampaitahap tertentu, diperoleh
data yang dianggap kredibel.Proses analisa data kualitatif ini dilakukan dengan tiga tahapan,
yakni :a.
Reduksi DataTahap ini adalah tahap menyederhanakan data agar bisa sesuai dengankebutuhan
dan tentunya mudah untuk didapatkan informasi. Dapatdilihat pada skema model penelitian
studi kasus, bahwa penelitimerancang data agar mudah dikelola dan diolah menjadi
suatuinformasi. Selain hasil dari studi kasus, tahap reduksi data ini diperkuatdari hasil
wawancara dan observasi . b.
Penyajian DataProses penyajian data diperlkan dalam analisis data kualitatif untuk
bisamenyajikan atau menampilkan data dengan rapi, sistematis, tersusundengan pola hubungan
tertentu, terorganisir dan sebagainya. Sehinggadata ini tidak lagi berupa data mentah akan
tetapi sudah menyajikansuatu informasi.c.
Penarikan KesimpulanProses menarik kesimpulan baru bisa dilakukan ketika semua data
yangvariatif disederhanakan, disusun atau ditampilkan dengan memakaimedia tertentu, baru
kemudia bisa dipahami dengan mudah.Dalam analisis data ini peneliti akan mengambil data
tentang hasilobservasi keterampilan berbicara siswa, yang dapat diambil melalui :Presentase
respon siswa =
100 %
Dimana : a = proporsi siswa terhadap penguasaaan kisah danmampu menceritakan kembali
Kisah Nabi Yusuf a.s b = jumlah siswa (keseluruhan)Dengan penilaian :0
–
19 = tidak terampil20
–
59 = kurang terampil60
–
69 = cukup terampil
Teknik Analisis KuantitatifAnalisis data hasil belajar siswa dapat dilihat dari yang
diperolehmelalui hasil tes. Data kuantitatif (hasil belajar siswa) akan dianalisisdengan
menggunakan teknik analisis statistik sederhana. Analisis datahasil belajar siswa dapat dilihat
dari yang diperoleh melalui hasil tes.
Skor =
100 %
Ket :B = jumlah butiran dijawab benar N = banyak butiran soal. Nilai rata-rata hasil belajar
siswa dapat dihitung menggunakan rumus :
=
Ket :
e
x
= jumlah semua nilai siswa
e
n
= jumlah siswa
X
= nilai rata-rata Nilai ketuntasan hasil belajar siswa dapat dihitung dengan :
=
( ) x %
Siswa yang tuntas belajar dengan penilaian0
–
2 = sangat rendah2
–
4 = rendah4
–
6 = cukup tinggi6
–
8 = tinggi8
–
10 = sangat tinggi
8.
(
transferability
), uji dependibilitas (
dependibility
), dan uji konfirmabilitas(
confirmability
). Data penelitian tersebut, diantaranya :1)
Uji Kredibilitas (
credibility
)Dalam penelitian kualitatif, uji kredibilitas diseut sebagai validitasinternal yang mana menguji
kepercayaan data yang telah dihaslkanoleh peneliti selama proses penelitian kualitatif
berlangsung. Adapunterdapat 5 hal yang dilakukan dalam uji keabsahan ini yaitu perpanjangan
pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian,trigulasi data sesuai dengan aturan,
analisis kasus negatif, sertamember
check
. Apabila kelima aspek telah terlaksana dengan baikdalam uji keabsahan data, maka data
penelitian tersebut bersifat
valid
.2)
Uji Trnasferabilitas (
transerability
)Uji transferabilitas ini menguji validitas eksternal didalam penelitiankualitatif. Uji ini dapat
menunjukkan ketepatan data yang sudahdiperleh dari hasil penelitian dan diterapkan hasil
tersebut ke populasidimana sampel itu diambil.3)
Uji Dependibilitas (
dependibility
)Dalam penelitian kualitatif, uji dependibilitas dilakukan denganmelakukan beberapa audit
terhadap keseluruhan proses penelitiansupaya terjamin hasilnya. Adapun terdapat beberapa hal
yang perlu diaudit dalam penelitian kualitatif supaya terjamin keabsahannya yakni,masalah
yang dihadapi subjek pada saat penelitian di lapangan,analisis data penelitian, sumber data
penelitian, uji keabsahan data dansimpulan penelitian pada saat dilapangan yang dilaksanakan
oleh peneliti.4)
Uji Konfirmabilitas (
confirmability
)Uji konfirmabilitas merupakan proses terakhir uji keabsahan data,dimana hasil penelitian bisa
dikatakan objektif apabila hasil penelitiantelah disepakati oleh lebih dari 1 orang. Kemudian,
apabila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses suatu penelitian yang telahdilakukan oleh
peneliti, maka penelitian tersebut telah memenuhi
standar konfirmabilitas. Lalu, data hasil penelitian harus sama dengandata yang terjadi
sesungguhnya dan bisa dikatakan data tersebutkeabsahannya apabila peneliti bisa
mempertanggung jawabkannya.
9.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Alim, Hartono. “Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif DanMenyenangkan,” no. 2005
(2008): 8–
31.Arifin, Mohamad Zaenal, Sekolah Tinggi, Agama Islam, and Aneka Ilmu.
“Pendidikam Moral Dalam Al
-
Qur’an: Telaah Atas Kisah Yusuf As.” 3
(2020): 69
–
86.Arikunto.
Manajemen Penelitian
. JAKARTA: Rineka Cipta, 2005.
Ariska, Tita. “Pengaruh Metode Bercerita Terhadap Kemampuan Berbahasa Anak
Di PAUD Sahabat Desa Padang Pelasan Kecamatan Air Periuk Kabupaten
Seluma” (2018).
Belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas III SD GMIH L.O.C
Kabupaten Pulai Morotai.”
Jurnal Mitra Pendidikan
3, no. 1 (2019): 921
–
935. http://www.e-jurnalmitrapendidikan.com/index.php/e-
jmp/article/view/737/473.SUDJANA, NANA.
Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar
. 21st ed. ROSDA,2017.
Tambak, Sahraini. “Metode Diskusi Dalam Pembelajaran Pendidikan AgamaIslam.”
Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan
12, no. 1 (2015):1
–
20.
“CHARACTER EDUCATION VALUES IN THE STORY OF PROPHET”
(n.d.): 1
–
27.
LEMBAR OBSERVASIA.
Grafik 2. Hasil Pengamatan Peserta Didik yang Dapat Menjawab dan Tidak
Dapat Menjawab
245
didik setiap siklus naik terus pada prasiklus 39,5 %, pada Siklus I naik menjadi 60,5 %,
dan pada siklus II menjadi 79 %. Sedangkan nilai rerata Prasiklus 68,8. Siklus I, 70.8
dan pada.
246
Siklus II naik menjadi 80.0 Hasil pengamatan Peserta didik yang dapat menjawab
dari 45% pada Prasiklus, 66% Siklus I, dan naik menjadi 84% pada Siklus II
Penggunaan metode Picture and Picture dan media gambar seri ternyata
berpengaruh pada hasil belajar peserta didik. Hal ini dapat membantu kesuilitan
peserta didik dalam proses belajar sehingga meningkatkan pemahaman materi
terhadap pembealajaran Bahasa Indonesia. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan
Hamdani, (2011) bahwa model pembelajaran Picture and Picture memiliki
kelebihan dalam penerapannya, yaitu: 1) Guru lebih
mengetahui kemampuan tiap-tiap siswa, dan 2) Melatih siswa untuk berpikir logis
dan sistematis.
Penggunakan media yang dilakukan sesuai yang disampikan oleh Azhar Arsyad
(2014) dan Yuliana, et al (2015) yaitu: 1) Pembelajaran lebih menarik perhatian
peserta didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; 2) Pembelajaran
menjadi lebih jelas dan bermakna, sehingga dapat dipahami oleh peserta didik 3)
Metode
megajar akan lebih bervariasi, tidak
D. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan
mulai dari prasiklus, siklus
1 sampai dengan siklus 2 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia maka penulis dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut : Pertama, Penggunaan metode pembelajaran
Picture and Picture dan
media gambar seri dapat dapat