Anda di halaman 1dari 7

ISSN : 0000-0000 Vol. 1 No.

1 Edisi Januari 2019

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL BENTUK GRAFIK TERHADAP HASIL BELAJAR


SEJARAH PADA MATERI POKOK KEHIDUPAN AWAL MANUSIA DI INDONESIA DI KELAS X
SMA NEGERI 1 SIBABANGUN

Oleh:
ULINA SARI HARAHAP/NPM. 09060083
(Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah Institut Pendidikan Tapanuli Selatan)

Abstract
The effect of using graphic visual media toward the resultof learning hystory on the begining of life in
Indonesia at Tenth Grade Student in Class X SMA Sibabangun. The population in this study were all
students of Class X SMA Negeri 1 Sibabangun which consists of one classes totaling 38 people. The
sampling technique used is the Random Sampling. So that entire population can be sampled. Based on the
calculation that the average value of 2,60 Strengthening administration. If the criteria are interpreted in the
category of "Good". While the Learning Outcomes in Accounting Equation Topic has an average value of 76
is the "good" category. Analysis of the results obtained in testing the hypothesis t-test 2,330 and 1,688 ttable
extent of freedom (df) = 38 -2 = 36 at 99% confidence level with an error rate of 5%. Thus it can be seen that
t is greater than ttable namely >2,330, then the alternative hypothesis is accepted. The effect of using graphic
visual media toward the resultof learning hystory on the begining of life in Indonesia at Tenth Grade Student
in Class X SMA Sibabangun.
Keywords: Graphic Visual Media, Effect.

I. PENDAHULUAN dilaksanakan dapat demimenunjang keberhasilan


Pendidikan merupakan kebutuhan siswa dalam belajar jika media pembelajaran tidak
sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan diterapkan dengan baik dalam proses belajar,
pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia besar kemungkinan pelajaran yang dilakukan
berada. Pendidikan sangat penting artinya, sebab tidak akan berhasil. Keberhasilan seorang guru
tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dalam mengajar dapat dilihat Daftar Nilai Harian
bahkan akan terbelakang. Dengan demikian (DNH) siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sibabangun,
pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk Rata-rata nilainya adalah “65” sedangkan Kriteria
menghasilkan manusia yang berkualitas dan Ketuntasan Minimal (KKM) seharusnya 70. Hal ini
mampu bersaing, disamping memiliki budi pekerti menunjukan bahwa hasil belajar sejarah siswa
yang luhur dan moral yang baik. masih perlu ditingkatkan. Karena siswa
Adapun tujuan pembelajaran sejarah menganggap bahwa pelajaran sejarah hanyalah
pada satuan pendidikan SMA/MA perlu diketahui seputar menghapal tanggal, tahun dan waktu
agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai yang begitu rumit dan susah untuk diingat, siswa
berikut: menganggap bahwa pelajaran sejarah hanyalah
1. Mendorong siswa berpikir kritis-analitis dalam cerita masa lalu yang tidak penting dan kuno.
memanfaatkan pengetahuan tentang masa Guru mengajarkan mata pelajaran
lampau untuk memahami kehidupan masa sejarah tersebut kurang menguasai materinya
kini dan yang akan dating. sehingga pelajaran yang diberikannya menjadi
2. Memahami bahwa sejarah merupakan bagian kurang jelas dan lengkap. Metode yang dipakai
dari kehidupan sehari-hari. oleh gurunya kurang menarik, sehingga membuat
3. Mengembangkan kemampuan intelektual dan siswa jenuh dan bosan. Media pembelajarannya
keterampilan untuk memahami proses kurang menarik dan tidak lengkap, seperti foto-
perubahan dan keberlanjutan masyarakat. foto/gambar tentang peninggalan-peninggalan
Pentingnya menggunakan media sejarah yang dapat membuat siswa lebih
pembelajaran, saat proses belajar mengajar bersemangat dalam belajar, di sekolah-sekolah

Jurnal Tarombo Pendidikan Sejarah IPTS


Hal. 35
ISSN : 0000-0000 Vol. 1 No. 1 Edisi Januari 2019

biasanya guru menganggap pelajaran sejarah itu Berdasarkan pada latar belakang di atas,
tidak penting dan mudah sehingga banyak guru maka penulis tertarik untuk mengadakan
yang bukan guru sejarah dijadikan guru sejarah, penelitian tentang: “Pengaruh Penggunaan Media
guru kurang menekankan dan menjelaskan Visual Bentuk Grafik Terhadap Hasil Belajar
pentingnya belajar sejarah dan kegunaannya di Sejarah Pada Materi Pokok Kehidupan Awal
masa depan, susahnya mengunjungi tempat- Manusia di Indonesia di Kelas XSMA Negeri 1
tempat bersejarah. Sibabangun”.
Upaya yang telah dilakukan oleh guru 1. Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok
untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal Kehidupan Awal Manusia di Indonesia
adalah: Meningkatkan cara mengajar guru,
memberikan motivasi pada peserta didik, Belajarmerupakan kegiatan yang
membuat metode pembelajaran yang bervariasi, berproses dan merupakan unsur-unsur yang
menyediakan sarana dan prasarana belajar dan sangat mendasar dalam menyelenggarakan
mengajar, membentuk kelompok belajar. Namun setiap jenis jenjang pendidikan. Hal ini berarti
hasil belajar juga belum tercapai. bahwa berhasil tidaknya pencapaian pendidikan
Apabila kondisi demikian terus khususnya dalam pencapaian hasil belajar amat
berkelanjutan tentu akan menjadi suatu kendala tergantung pada proses belajar yang dialami
dalam pembelajaran khususnya dalam siswa ketika berada di lingkungan sekolah.
menyelesaikan persoalan-persoalan, pada Menurut Whittaker yang dikutip oleh
pembelajaran sejarah materi pokok kehidupan Djamarah (2008:12) menyatakan bahwa, “Belajar
awal manusia di Indonesia, sebagaimana dalam adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan
pembelajaran siswa di tuntut untuk lebih efektif. atau diubah melalui latihan atau pengalaman.”
Apabila penyampaian tentang sejarah itu belum Sedangkan menurut Winkel (2007:58)
efektif, maka kemungkinan hasil belajar siswa menyatakan bahwa, “Belajar merupakan kegiatan
akan rendah. mental yang tidak dapat disaksikan dari luar apa
Salah satu media pembelajaran yang yang sedang terjadi dalam diri seseorang yang
dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar sedang belajar, tidak dapat diketahui secara
sejarah adalah dengan media visual bentuk langsung hanya dengan mengamati orang
grafik.Media ini dapat mempermudah siswa dalam itu.”Syah (2004:63) mengemukakan bahwa,
memperoleh informasi terkait dengan materi “Belajar adalah kegiatan yang berproses dan
dengan menggunakan bahan-bahan nonfotografis merupakan unsur yang sangat fundamental dalam
dengan format dua dimensi yang didesain khusus penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang
untuk mengomunikasikan pesan dan informasi pendidikan.” Purwanto (2010:85) menyatakan
tertentu.Dalam hal ini dapat diartikan bahwa bahwa, “Belajar merupakan suatu proses yang
penggunaan media visualbentuk grafik tidak dapat dilihat dengan nyata.” Jadi, proses
merupakan bentuk pembelajaran yang yang dimaksud tersebut itu terjadi di dalam diri
menggunakan suatu alat untuk berkomunikasi seseorang yang sedang mengalami belajar.
guna memperoleh informasi dalam proses Berdasarkan pengertian di atas, maka
pembelajaran. Dengan menggunakan media ini dapat diketahui bahwa belajar adalah merupakan
peningkatan hasil belajar siswa akan lebih mudah proses perkembangan hidup manusia setelah ia
dicapai. belajar sesuatu yang menyebabkan terjadinya
Jurnal Tarombo Pendidikan Sejarah IPTS
Hal. 36
ISSN : 0000-0000 Vol. 1 No. 1 Edisi Januari 2019

perubahan tingkah laku karena pengalaman dan 2. Hakekat Penggunaan Media Visual Bentuk
latihan sebelum mengalami situasi sebelum Grafik
maupun sesudah ia belajar. Dalam proses pembelajaran, media telah
Dengan demikian hasil belajar adalah dikenal sebagai alat bantu mengajar yang
suatu penelitian dari hasil usaha yang tercapai seharusnya dimanfaatkan oleh pengajar, namun
seseorang dari suatu kegiatan yang dilakukan kerap kali terabaikan. Tidak dimanfaatkannya
dalam waktu tertentu yang dinyatakan dalam media dalam proses pembelajaran, pada
bentuk angka dan huruf.Belajar sejarah umumnya disebabkan oleh berbagai alasan,
mempunyai manfaat sangat besar dalam seperti waktu persiapan mengajar terbatas, sulit
kehidupan suatu masyarakat suatu bangsa yang mencari media yang tepat, biaya tidak tersedia,
terdahulu. Sejarah memberikan gambaran dan atau alasan lain. Media dalam pembelajaran
pedoman suatu bangsa untuk melangkah pada adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat
kehidupannya di masa kini dan masa yang akan digunakan untuk menyampaikan informasi dari
datang. sumber ke peserta didik yang bertujuan
Salah satu mata pelajaran yang dipelajari merangsang mereka untuk mengikuti kegiatan
di SMA adalah sejarah, pada mata pelajaran pembelajaran.
sejarah SMA kelas X ada beberapa materi yang B.Uno (2010:120) mengatakan bahwa,
dipelajari.Salah satu diantaranya adalah “Media visual bentuk grafis adalah salah satu
kehidupan awal manusia di Indonesia.Sejarah jenis dari media pembelajaran sebagai bahan-
merupakan suatu kejadian yang terjadi di masa bahan nonfotografis dengan format dua dimensi
lampau dalam waktu yang sangat lama. Menurut yang didesain khusus untuk mengomunikasikan
Ernitawati (2005:3) menyatakan bahwa, “Sejarah pesan dan informasi tertentu. ” Dalam hal ini
adalah suatu kurun waktu dari kehidupan suatu dapat diartikan bahwa penggunaan media visual
bangsa yang belum ada keterangan yang tertulis.” bentuk grafik merupakan bentuk pembelajaran
Hal ini berarti, sejarah Indonesia meliputi masa yang menggunakan suatu alat untuk
waktu mulai adanya kehidupan masyarakat berkomunikasi guna memperoleh informasi dalam
Indonesia yang pertama sampai adanya proses pembelajaran.
keterangan tertulis yang sampai pada kita. Sedangkan menurut Sadiman (2009:28)
Dimanailmu sejarah itu sendiri adalah ilmu yang “Media visual adalah berfungsi untuk menyalurkan
menyelidiki segala hal ikhwal masyarakat pada pesan dari sumber kepenerima pesan. Saluran
masa lampau sebelum adanyasumber tertulis. yang di pakai menyangkut indera pengelihatan.
Adapun hal-hal yang perlu dipahami Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke
tentang kehidupan awal manusia di indonesia dalam sombol-simbol komunikasi visual.”
yaitu: “a) Awal kehadiran manusia, b) Periodisasi Adapun macam-macam media adalah:
pembagian zaman, c) Hasil kebudayaan manusia media yang dapat diproyeksikan yaitu gambar
bergerak, gambar diam dan media yang tidak
dapat diproyeksikan yaitu grafik, bagan dan
diagram. Dari macam-macam media tersebut,
maka penulis menggunakan media bentuk grafik.
Adapun disini kelebihan media yaitu: konkrit,
memperjelas suatu masalah, bentuknya
Jurnal Tarombo Pendidikan Sejarah IPTS
Hal. 37
ISSN : 0000-0000 Vol. 1 No. 1 Edisi Januari 2019

sederhana, hemat biaya/murah, detail, hingga penelitian dapat diselesaikan dengan tepat
bermanfaat untuk mempelajari data-data waktu.
kuantitatif, dan hubungan-hubungannya, Widi (2010:197) mengemukakan bahwa,
penyajiannya cepat, tepat, jelas, menarik, dan “Populasi adalah tiap group atau kumpulan yang
ringkas. Sementara kelemahan media yaitu: foto merupakan subjek penelitian.” populasi penelitian
hanya menekankan indera mata. Diagram bersifat adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1
simbolis, dan abstrak sehingga sulit untuk Sibabangun yang terdiri dari 5 kelas dengan
dimengerti, menekankan pada presepsi indera jumlah 195 orang. Jumlah sampel yang diambil
mata saja. Dapat diketahui bahwa media memiliki adalah 20% sebanyak 38 responden dengan
kelebihan dan kelemahan namun dapat penarikan sampel menggunakan random
digunakan dan dimanfaatkan untuk mendidik anak sampling atau dengan secara acak.
didik untuk mengenal media agar minat Instrumen penelitian merupakan nafas
belajarnya lebih baik. dari suatu bagian penelitian.Dalam melaksanakan
Adapun penggunaan media visual bentuk penelitian data merupakan tujuan utama yang
grafik yang dibahas adalah:a) Grafik, b) Diagram hendak dilakukan dengan menggunakan
c) Bagan. instrument. Menurut Trianto (2007:93)
menyatakan bahwa, ”Instrumen merupakan alat
II. METODOLOGI yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA ketercapaian kompetensi.”Adapun metode
Negeri 1 Sibabangun yang beralamat di Jln. Sori pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu
Muda Tapanuli Tengah dengan kepala Sekolah metode kuesioner (angket).Menurut Fathoni
Bapak H. Ikhwanuddin dengan guru mata (2006:111) menyatakan bahwa, “Angket adalah
pelajaran Sejarah diantaranya: Ali Syahban teknik pengumpulan data melalui penyebaran
Siregar, M.Pd, dan Farida Hannum S.Pd. Adapun kuesioner (daftar pertanyaan/isian) untuk diisi
yang menjadi pertimbangan sehingga penulis langsung oleh responden.”Arikunto (2010:150)
memilih sekolah ini menjadi lokasi penelitian, mengemukakan bahwa, “Tes adalah serentetan
karena sepengetahuan penulis belum ada yang pertanyaan atau latihan serta alat yang digunakan
mengkaji masalah yang berhubungan dengan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
judul pengaruh penggunaan media visual bentuk intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki
grafik terhadap materi pokok kehidupan awal oleh individu atau kelompok.”
manusia di Indonesia. Disamping itu pula waktu Kemudian untuk melakukan analisis
dan biaya menjadi alasan pertimbangan untuk terhadap data yang telah dikumpulkan, maka ada
menjadikan lokasi ini sebagai tempat penelitian. dua tahap yang dilakukan yaitu: a) Analisis
Sedangkan lama penelitian diperkirakan Deskriptif adalah untuk memberikan gambaran
selama 3 bulan yaitu dari bulan Juli 2013 sampai tentang penggunaan media visual bentuk grafik
bulan September 2013. Waktu yang ditetapkan ini dan hasil belajar sejarah materi pokok kehidupan
dipergunakan dalam rangka pengambilan data awal manusia di Indonesia berupa mencari mean,
dan pembuatan laporan hasil penelitian dan median, modus. b) Analisis statistik inferensial
diharapkan dalam jangka waktu tersebut data digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis
yang diharapkan dapat terkumpul atau terjaring dalam penelitian, apakah hipotesis tersebut
diterima atau ditolak. Adapun rumus yang
Jurnal Tarombo Pendidikan Sejarah IPTS
Hal. 38
ISSN : 0000-0000 Vol. 1 No. 1 Edisi Januari 2019

digunakan adalah korelasi product moment oleh hasil belajar sejarah materi pokok kehidupan awal
person. manusia di Indonesia di kelas X SMA Negeri 1
Sibabangun.
III. HASIL ANALISIS
Hasil pengumpulan data dari DISKUSI
pembelajaran penggunaan media visual bentuk Hasil yang diperoleh dari penelitian yang
grafik dapat dijelaskan secara umum, maka telah dilakukan maka menguasai suatu model
diperoleh nilai tertinggi sebesar 70 berada pada pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar
kategori “Baik”. Sedangkan nilai terendah sebesar materi kehidupan awal manusia di Indonesi.
40 berada pada kategori “Baik”.Setelah dilakukan Menekankan kepada penggunaan media
perhitungan, diperoleh nilai rata-rata (mean) 2,60 pembelajaran dan keterlibatan siswa secara
sedangkan nilai tengah (median) 50,2 dan nilai serius untuk memahami materi yang dipelajarinya
yang paling sering muncul (modus) 46,5 berada diawal pertemuan dimana penggunaan media
pada interval 2,48-2,73 dengan frekuensi 25 pembelajaran diawal dapat menentukan hasil
orang atau 18%. belajar berikutnya karena semua materi
Hasil pengumpulan data dari hasil belajar pelajaran-pelajaran saling berkaitan antara materi
sejarah materi pokok kehidupan awal manusia di yang satu dengan yang lainnya terutama materi
Indoneisa dapat dijelaskan secara umum, rata- sejarah yakni terhadap penggunaan media visual
rata tertinggi sebesar 95 berada pada kategori bentuk grafik. Di samping siswa memahami
“Baik”.Sedangkan nilai rata-rata terendah sebesar penggunaan media visual bentuk grafik, maka
55 berada pada kategori “Cukup”. Setelah siswa diharapkan mampu menghubungkannya
dilakukan perhitungan, diperoleh (mean) 76 nilai dengan situasi kehidupan nyata sehingga siswa
tengah (median) 76dan nilai yang paling sering mampu menerapkannya dalam kehipan mereka.
muncul (modus) 74 berada pada interval 69-75 Apabila penggunaan media visual bentuk grafik
dan frekuensi 20 orang atau 37%. baik maka semakin baik pula hasil belajar sejarah
Hasil perhitungan yang dilakukan siswa pada materi pokok kehidupan awal manusia
diperoleh ttessebesar 2,330 bila dibandingkan di Indonesia.Menurut penelitian hal ini disebabkan
dengan ttabel pada taraf kepercayaan 95% dengan karena penggunaan media visual bentuk grafik
tingkat kesalahan 5% dengan derajat kebebasan berkaitan dan berkesinambungan dengan materi
(dk) = N – 2 = 38 –2 = 36 tidak ditemukan dalam kehidupan awal manusia di Indonesia. Dengan
tabel. Mengingat ttabel berada di antara dk= 30 dan hal ini siswa akan lebih termotivasi untuk lebih
dk= 40, maka dapat digunakan persamaan garis baik dalam belajar.
lurus. Maka hasil yang diperoleh ttabel sebesar
IV. PENUTUP
1,688. Sedangkan darihasil perhitungan diperoleh
1. Kesimpulan
nilai thitung 2,330. Bila dibandingkan dengan ttabel
Berdasarkan hasil penelitian yang
maka thitung lebih besar dari ttabel (2,330>1,688).
dilakukan, terdapat kesimpulan sebagai berikut: a)
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka
Penggunaan media visual bentuk grafik di kelas X
hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini
SMA Negeri 1 Sibababngun berada pada
dapat diterima atau disetujui. Artinya terdapat
kategori “Baik”. b) Hasil belajar sejarah materi
pengaruh yang signifikan antara pengaruh
pokok kehidupan awal manusia di Indonesiadi
penggunaan media visual bentuk grafik terhadap

Jurnal Tarombo Pendidikan Sejarah IPTS


Hal. 39
ISSN : 0000-0000 Vol. 1 No. 1 Edisi Januari 2019

kelas X SMA Negeri 1 Sibabangun berada pada mengikuti proses pembelajaran. Sehingga tujuan
kategori “Baik”. c) Ada pengaruh yang signifikan pembelajaran sejarah materi pokok kehidupan
antara penggunaan media visual bentuk grafik awal manusia di Indonesia tercapai dengan
terhadap hasil belajar sejarah materi pokok maksimal.Oleh sebab itu guru perlu membekali
kehidupan awal manusia di Indonesia di kelas X diri dan menambah pengetahuannya tentang
SMA Negeri 1 Sibabangun. penggunaan media serta mengusahakan secara
optimal untuk dapat menguasai penggunaan
2. Implikasi Hasil Penelitian
media visual bentuk grafik.
Kemampuan dan pengetahuan guru
sangat mendukung tercapainya tujuan SARAN
pembelajaran.Maka hasil penelitian ini memiliki Penulis menyampaikan beberapa saran
implikasi terhadap model pembelajaran yang demi meningkatkan hasil belajar yaitu: a) Bagi
digunakan guru. Peningkatan hasil belajar siswa guru, khususnya khususnya bidang studi Sejarah
salah satu factornya adalah guru, karena guru hendaknya meningkatkan cara mengajar, salah
sangat berperan dalam membelajarkan siswa. satu diantaranya dalam memilih dan
Peran guru ini diantaranya terlihat dari melaksanakan penggunaan media visual bentuk
pengetahuan dan kemampuan guru dalam grafik dan selalu berusaha berbuat lebih baik
menggunakan berbagai model pembelajaran dalam meningkatkan mutu pendidikan. b) Kepada
sesuai dengan kondisi siswa. Berbagai upaya para siswa diharapkan mampu memperbaiki cara
yang dilakukan agar hasil belajar siswa tercapai belajar Sejarahdengan menggunakan media
diantaranya guru harus mampu merencanakan pembelajaran yang disajikan dalam proses belajar
dan menguasai materi yang akan diajarkan dan mengajar agar tidak muncul kebosanan atau
menggunakan strategi atau model pembelajaran keluhan bahwa Sejarah Cuma bikin pusing siswa
yang sesuai dengan situasi siswa. Selain guru, dan dianggap sebagai momok yang
siswa juga harus aktif dalam proses belajar, membosankan dan kuno. Untuk itu hal ini harus
memahami materi yang diberikan oleh guru, dan dihilangkan agar siswa dapat lebih memahami
memiliki kedisiplinan sehingga hasil belajar siswa materi yang diberikan dalam meningkatkan hasil
akan bisa tercapai. belajar yang lebih baik untuk masa depan. c) Bagi
Kemampuan dan pengetahuan guru kepala sekolah sebagai pimpinan dalam
sangat mendukung tercapainya tujuan organisasi sekolah dan instansi terkait
pembelajaran. Apabila penggunaan media visual hendaknyadapat memperhatikan, membimbing
bentuk grafik digunakan secara tepat maka akan dan menumbuh kembangkan kemampuan guru
tercapai tujuan pembelajaran, yaitu keberhasilan dan siswa untuk belajar baik secara mandiri
pembelajaran dari segi proses maupun produk maupun kelompok untuk meningkatkan kualitas
dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. mutu pendidikan kearah yang lebih baik. d) Bagi
Sebagaimana ketika guru memberikan materi peneliti dan juga rekan-rekan mahasiswa
kehidupan awal manusia di Indonesia, selain guru digunakan untuk dapat melanjutkan penelitian
tersebut menguasai materi yang diajarkan guru yang berhubungan dengan penggunaan media
juga harus memiliki kemampuan dalam visual bentuk grafik agar informasi yang lebih
menguasai penggunaan media visual bentuk lengkap dapat diperoleh.
grafik, agar siswa termotivasi dan bergairah untuk

Jurnal Tarombo Pendidikan Sejarah IPTS


Hal. 40
ISSN : 0000-0000 Vol. 1 No. 1 Edisi Januari 2019

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian.
Jakarta: Rhineka Cipta.
________. 2006.Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rhineka
Cipta.
Dimyati dan Mudjiono. 2010.Belajar dan
Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta.

ErnitaWati. 2005. Buku Ajar Pra Sejarah


Indonesia. Padang: UNP.
Hamalik, Oemar. 2000. Psikologi Belajar dan
Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Harjanto.2006. Perencanaan Pengajaran. Jakarta:
Rhineka Cipta.
Restu, Kartiko Widi. 2010. Asas Metodologi
Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran
Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Syah, Muhibbin. 2002. Psikologi Pendidikan
Dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Sadiman, S, Srief. 2008. Media Pendidikan.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Uno, B Hamzah. 2010.ProfesiKependidikan.
Jakarta: BumiAksara.
Wena, Made.2009. Strategi Pembelajaran Inovatif
Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.
Yamin, Marintis dan Bansu I. Annsari.2008.Taktik
Mengembangkan KemampuanIndividual
Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.
Widi, Kartiko, Restu. 2010. Asas Metodologi
Penelitian. Yogyakarta: Graham Ilmu.
Yamin, Marintis.2007. Profesionalisme Guru dan
Implementasi KTSP. Jakarta: Gaung Persada
Press.

Jurnal Tarombo Pendidikan Sejarah IPTS


Hal. 41

Anda mungkin juga menyukai