Anda di halaman 1dari 113

2021

TIM PENYUSUN
Pengarah

dr. JIMMY WS HUTAGALUNG, MM. Kes


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Timur

Ketua

DIANNIE LEGALIA, SP, M.SI


Kasubbag. Perencanaan dan Keuangan

Anggota / Editor

DANO UMBARA
TIAS JAKARIA

Kontributor

Seluruh Bidang dan Puskesmas

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021


KATA PENGANTAR

Profil Kesehatan merupakan sarana penyaji data dan informasi


kesehatan serta yang berkaitan, yang menggambarkan “potret” status
kesehatan masyarakat dan faktor-faktor yang mempengaruhi, dari suatu
wilayah/kabupaten, dalam satu kurun waktu tertentu dalam hal ini
tahunan dengan bentuk tercetak. Profil kesehatan sebagai “potret” saat
ini lebih dinilai sebagai alat evaluasi dari pada sebagai alat pemantauan.
Jika digunakan sebagai pemantau maka profil merupakan pemantauan
rencana jangka panjang.
Penyusunan profil kesehatan tahun 2022 ini seperti profil
kesehatan pada tahun sebelumnya, sumber data berasal dari data
laporan dari tiap puskesmas serta instansi terkait juga data yang berasal
dari program.
Profil kesehatan harus tersusun secara sistematis, dimana analisis
diupayakan semaksimal mungkin, tidak hanya deskriptif tetapi juga
analisis komperatif, analisis kecenderungan serta analisis hubungan.
Profil kesehatan berisi tentang visi dan misi Dinas Kesehatan,
Kondisi Geografis Dan Demografi, sarana prasarana kesehatan, sumber
daya manusia kesehatan, pembiayaan kesehatan, kesehatan keluarga,
pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan yang didapatkan dari
kompilasi laporan seluruh sarana kesehatan di Kabupaten Barito Timur
dan disajikan dalam bentuk grafik, tabel, grafik – histogram/bar chart,
line diagram, bar diagram, pie diagram dll.
Profil Kesehatan tahun 2022 ini selain memuat data-data dan
informasi kesehatan dan faktor-faktor lain yang terkait, maka seperti
profil kesehatan sebelumnya, juga memuat kejadian-kejadian penting
yang terjadi didaerah pada Tahun 2021. Penyajian “Profil Kesehatan
Tahun 2022” ini masih banyak keterbatasan serta kekurangan karena
masih ada beberapa indikator memuat data beberapa tahun kebelakang.

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 i


“Profil Kesehatan Tahun 2022” dengan segala keterbatasannya
tetap diupayakan agar tetap terbit seperti tahun-tahun sebelumnya.
Profil kesehatan Kabupaten Barito Timur diupayakan dengan
segala keterbatasannya agar dapat terbit lebih cepat dari tahun-tahun
sebelumnya. Di samping terbit dalam versi cetak, profil kesehatan
Kabupaten Barito Timur juga dapat diakses melalaui
https://dinkes.baritotimurkab.go.id. Diharapkan profil ini dapat
dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan dan sebagai bahan kajian
yang didasari kepada data dan informasi serta digunakan sebagai rujukan
data dan informasi.
Tidak lupa kritik dan saran yang sangat kami butuhkan yang dapat
dikirimkan melalui alamat e-mail dinkeskabbartim@gmail.com.
Mudah-mudahan “Profil Kesehatan Tahun 2022” ini bermanfaat
dalam mengisi kebutuhan data dan informasi dibidang kesehatan.

Tamiang Layang, April 2022

Kasubbag Perencanaan dan


Keuangan,

DIANNIE LEGALIA, SP, M.SI


Pembina, (IV/a)
NIP. 19780609 200701 2 013

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021


ii
KATA SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
karunia Nya sehingga selesailah penyusunan buku Profil Kesehatan
Kabupaten Barito Timur Tahun 2022 ini. Profil Kesehatan Kabupaten
Kabupaten Barito Timur merupakan kelanjutan dari profil tahun - tahun
sebelumnya yang merupakan gambaran dari seluruh kegiatan program
kesehatan yang dilaksanakan di Kabupaten Kabupaten Barito Timur.
Profil Kesehatan merupakan salah satu media publikasi data dan
informasi mengenai Kondisi Geografis Dan Demografi, sarana prasarana
kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, pembiayaan kesehatan,
kesehatan keluarga, pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan.
Data dan informasi merupakan salah satu komponen krusial dalam
pembangunan kesehatan yang berperan pada tahap perencanaan
sebelum pengambilan keputusan dilakukan. .
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan secara
gamblang mengamanatkan bahwa setiap orang berhak atas informasi dan
edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab.
Dengan demikian sudah menjadi tugas kita bersama selaku pemangku
kepentingan di sektor kesehatan untuk menyediakan data dan informasi
yang berkualitas.
Profil Kesehatan Kabupaten Barito Timur Tahun 2022 sebagai
media publikasi data dan informasi kesehatan terus melakukan perbaikan
dan pembenahan sehingga dapat menyajikan data dan informasi yang
lebih berkualitas, valid, dan konsisten. Pemenuhan kelengkapan data
dan ketepatan waktu pengiriman data baik dari segi cakupan wilayah
maupun indikator merupakan masalah utama yang ditemui dalam proses
penyusunan Profil Kesehatan Ini.
Tantangan dalam penyediaan data dan informasi yang tepat waktu
ternyata banyak kendala, sehingga data dan informasi dari setiap
Puskesmas maupun program masih belum terisi secara lengkap.

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 iii


Penyusunan Profil ini bersumber dari laporan Puskesmas, Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Tamiang Layang dan dari rekapitulasi
Bidang/Program Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Timur.
Apresiasi yang setinggi-tingginya Saya berikan Kepada seluruh
Kepala Bidang, Kepala Seksi/kasubbag, Kepala Puskesmas, Tim Penyusun
Profil Dinas Kesehatan, Tim Penyusun Profil Puskesmas dan semua pihak
yang berperan dalam proses penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten
Barito Timur Tahun 2022. Mudah-mudahan “Profil Kesehatan Tahun
2022” ini bermanfaat dalam mengisi kebutuhan data dan informasi
dibidang kesehatan.
Demikian Profil Kesehatan ini disampaikan dengan harapan
semoga bermanfaat dalam mendukung “ Masyarakat Barito Timur Sehat
Yang Mandiri Dan Sejahtera ” dan terwujud Barito Timur “ Gumi Jari
Janang Kalalawah ”.

Tamiang Layang, April 2022

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN BARITO TIMUR,

dr. JIMMY WS HUTAGALUNG, MM. Kes


PEMBINA TK. I(IV/b)
NIP. 19770504 200604 1 018

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021


iv
DAFTAR ISI
Hal

KATA PENGANTAR i-ii

SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN BARITO TIMUR iii-iv

DAFTAR ISI v-ix

DAFTAR GRAFIK x-xiv

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II GAMBARAN UMUM 7


A. KONDISI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFI 7
1. Luas Wilayah 7
2. Iklim 8
3. Kependudukan 8
3.1 Jumlah Penduduk 8

BAB III SARANA KESEHATAN 10


A. SARANA KESEHATAN 10
B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN 11

1. Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 11


2. Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit 12
3. Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit 14
4. Puskesmas dengan Ketersediaan Obat Vaksin dan 15
Essensial
C. UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) 16

BAB IV SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN 18


A. TENAGA DOKTER 18
1. Dokter Spesialis 19
2. Dokter Umum 19
3. Dokter Gigi 19
4. Dokter Gigi Spesialis 19
5. Jumlah Bidan 20

v
PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021
6. Jumlah Perawat 20
7. Tenaga Kesehatan Masyarakat 21
8. Tenaga Kesehatan LIngkungan 22
9. Tenaga Kesehatan Gizi 22
10. Tenaga Teknik Biomedika, Keterapian Fisik, dan 23
Keteknisan Medik Di Fasilitas Kesehatan
11. Tenaga Kefarmasian 25

BAB V PEMBIAYAAN KESEHATAN 27


A. DESA YANG MEMANFAATKAN DANA DESA UNTUK 27
KESEHATAN
B. ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN TAHUN 2021 28

BAB VI KESEHATAN KELUARGA 30


A. KESEHATAN KELUARGA 30
1. KESEHATAN IBU 30
1.1 Jumlah Lahir Hidup 30
1.2 Jumlah Lahir Mati 30
1.3 Jumlah Kematian Ibu 31
1.4 Jumlah Kematian Ibu Berdasarkan Penyebab 32
1.5 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K1) 33
1.6 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) 33
1.7 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 34
1.8 Persalinan ditolong di Fasyankes 34
1.9 Pelayanan KF1 34
1.10 Pelayanan KF2 35
1.11 Pelayanan KF3 35
1.12 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 35
1.13 Ibu hamil dengan imunisasi Td 36
1.14 Persentase Cakupan Imunisasi Td Pada Wanita 37
Usia Subur (Hamil Dan Tidak Hamil)
1.15 Ibu Hamil Mendapat Tablet Tambah Darah 90 38
1.16 Peserta KB Aktif 38

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 vi


1.17 Peserta KB Pasca Persalinan 39
1.18 Penanganan komplikasi kebidanan Dan 40
Penangan Komplikasi Neonatal
2. KESEHATAN ANAK 42
2.1 Jumlah dan Angka Kematian Neonatal 42
2.2 Jumlah dan Angka Kematian Neonatal 42
(Dilaporkan)
2.3 Jumlah dan Angka Kematian Balita 43
(Dilaporkan)
2.4 Berat Badan Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) 43
2.5 Cakupan Kunjungan Neonatus Ke-1 (KN1) 44
2.6 Cakupan Kunjungan Neonatus Ke-3 (KN
Lengkap) 45
2.7 Bayi Baru Lahir Mendapat IMD Dan Pemberian 46
Asi Eksklusif
2.8 Pelayanan Kesehatan Bayi 47
2.9 Desa/Kelurahan UCI 48
2.10 Cakupan Imunisasi Campak/MR dan Imunisasi 49
Dasar Lengkap pada bayi
2.11 Cakupan Bayi dan Anak Balita Mendapat 50
Vitamin A
2.12 Pelayanan Kesehatan Balita 51
2.13 Jumlah Balita Ditimbang 53
2.14 Balita Gizi Kurang Dan Balita Pendek 53
2.15 Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah 54
2.16 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut 57
2.17 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak 58
SD dan Setingkat
3. KESEHATAN USIA PRODUKTIF DAN USIA LANJUT 58
3.1 Pelayanan Kesehatan Usia Produktif 58
3.2 Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut 60

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 vii


BAB VII PENGENDALIAN PENYAKIT 61
A. PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR LANGSUNG 61

1. Penyakit Tuberculosis / TB Paru 61


a. Jumlah Terduga Tuberkulosis, Kasus 61
Tuberkulosis, Kasus Tuberkulosis Anak, Case
Notification Rate (CNR) Per 100.000 Penduduk
dan Dan Case Detection Rate (CDR).
b. Angka Kesembuhan Dan Pengobatan Lengkap 63
Serta Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis.
2. Pneumonia 64
3. HIV/AIDS 65

a. Jumlah Kasus HIV 66


b. Jumlah Kasus dan Kematian AIDS 66
4. Diare 67

5. Kusta 68

B. COVID - 19 72
1. Kasus Covid-19 72
2. Jumlah Laboratorium Dan Pemeriksaan Spesimen 73
Covid-19.
74
3. Kasus Covid-19 Berdasarkan Jenis Kelamin Dan
Kelompok Umur
C. PENGENDALIAN PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN 75
IMUNISASI
1. AFP ( Non Polio ) 75
2. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) 75
3. Kejadian Luar Biasa ( KLB ) 75
D. PENGENDALIAN PENYAKIT TULAR VEKTOR DAN ZOONOTIK 76

1. Demam Berdarah Dengue ( DBD ) 76


2. Malaria 77
3. Filariasis 79

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 viii


E. PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR 79

1. Hipertensi 80
2. Diabetes Melitus ( DM ) 80
3. Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode Iva 83
Dan Kanker Payudara Dengan Pemeriksaan Klinis
(Sadanis)
4. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa 83
Berat ( ODGJ )

F. 10 ( SEPULUH PENYAKIT TERBANYAK 85


BAB VIII KESEHATAN LINGKUNGAN 86
A. SARANA AIR MINUM 86
B. PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP SANITASI YANG 88
LAYAK (JAMBAN SEHAT)
C. DESA STBM 90

D. TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU) MEMENUHI SYARAT 91


KESEHATAN
1. Sarana Pendidikan 91
2. Sarana Keshatan 92
3. Tempat Ibadah 92
4. pasar 92
E. TEMPAT-TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) 93

1. Jasa Boga 94
2. Rumah Makan/Restoran 94
3. Depot Air Minum (DAM) 94
4. Makanan Jajanan/Kantin/Sentra Makanan Jajanan 94
5. Jumlah TPM Memenuhi Syarat Kesehatan 94

BAB IX KESIMPULAN 95
LAMPIRAN

ix
PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021
DAFTAR GRAFIK
Hal
1. Grafik 2.1 Luas Wilayah Kabupaten Barito Timur Tahun 2021 8
2. Grafik 2.2 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk per km2 di 9
Kabupaten Barito Timur Tahun 2021
3. Grafik 3.1 Persentase Rumah Sakit Dengan Kemampuan Pelayanan 10
Gawat Darurat (GADAR) Level I Barito Timur Tahun 2021

4. Grafik 3.2 Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Barito Timur 11


Tahun 2021

5. Grafik 3.3 Jumlah Kunjungan Pasien Baru Rawat Jalan, Rawat Inap, 12
Dan Kunjungan Gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan
Kesehatan Tahun 2021

6. Grafik 3.4 Jumlah Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit Kabupaten 13


Barito Timur Tahun 2021

7. Grafik 3.5 Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit Kabupaten 15


Barito Timur Tahun 2021

8. Grafik 3.6 Persentase Puskesmas Dengan Ketersediaan Obat Dan 16


Vaksin Esensial Kabupaten Barito Timur Tahun 2021
9. Grafik 3.7 Jumlah Posyandu Dan Posbindu PTM Kabupaten Barito 17
Timur Tahun 2021

10. Grafik 4.1 Jumlah Tenaga Medis Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten 20


Barito Timur Tahun 2021

11. Grafik 4.2 Jumlah Tenaga Keperawatan Dan Kebidanan Di Fasilitas 21


Kesehatan Kabupaten Barito Timur Tahun 2021
12. Grafik 4.3 Jumlah Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Lingkungan, 23
Dan Gizi Di Fasilitas Kesehatan kabupaten barito timur
tahun 2021

14. Grafik 4.4 Jumlah Tenaga Teknik Biomedika, Keterapian Fisik, Dan 25
Keteknisan Medik Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Barito
Timur tahun 2021

15. Grafik 4.5 Jumlah Tenaga Kefarmasian Di Fasilitas Kesehatan 26


kabupaten barito timur tahun 2021

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 x


16. Grafik 5.1 Persentase Desa Yang Memanfaatkan Dana Desa Untuk 28
Kesehatan Di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

17. Grafik 5.2 Alokasi Anggaran Kesehatan Di Kabupaten Barito Timur 29


Tahun 2021

18. Grafik 6.1 Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin Di Kabupaten 31


Barito Timur Tahun 2021

19. Grafik 6.2 Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur Di 32


Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

20. Grafik 6.3 Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur Di 33


Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

21. Grafik 6.4 Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Ibu Hamil,Ibu 36


Bersalin, Dan Ibu Nifas Di Kabupaten Barito Timur Tahun
2021

22. Grafik 6.5 Cakupan Imunisasi Td Pada Ibu Hamil Di Kabupaten Barito 37
Timur Tahun 2021

23. Grafik 6.6 Persentase Cakupan Imunisasi Td Pada WUS Hamil dan 37
Tidak Hamil Di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

24. Grafik 6.7 Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Tambah 38
Darah (Ttd) 90 Esensial Di Kabupaten Barito Timur Tahun
2021

25. Grafik 6.8 Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi Di Kabupaten 39


Barito Timur Tahun 2021

26. Grafik 6.9 Cakupan Dan Proporsi Peserta KB Pasca Persalinan 40


Menurut Jenis Kontrasepsi Barito Timur Tahun 2021

27. Grafik 6.10 Jumlah Dan Persentase Penanganan Komplikasi Kebidanan 41


Dan Komplikasi Neonatal Di Kabupaten Barito TimurTahun
2021

28. Grafik 6.11 Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, Dan Balita Di Kabupaten 43
Barito Timur Tahun 2021

29. Grafik 6.12 Jumlah Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Menurut 44
Jenis Kelamin Di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

30. Grafik 6.13 Cakupan Kunjungan Neonatal Ke-1 (KN1) Menurut Jenis 45

xi
PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021
Kelamin Di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

31. Grafik 6.14 Cakupan Kunjungan Neonatal Ke-3 (KN Lengkap) Menurut 46
Jenis Kelamin Di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

32. Grafik 6.15 Bayi Baru Lahir Mendapat IMD dan Pemberian ASI Eklusif 47
Pada Bayi < 6 Bulan Di Kabupaten Barito Timur Tahun
2021

33. Grafik 6.16 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Di Kabupaten Barito 48


Timur Tahun 2021

34. Grafik 6.17 Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization 49


(UCI) Di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

35. Grafik 6.18 Cakupan Imunisasi Campak/MR dan Imunisasi Dasar 50


Lengkap pada bayi Di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

36. Grafik 6.19 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi Dan Anak Balita 51
di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

37. Grafik 6.20 Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita Berdasarkan Jenis 52


Kelamin di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

38. Grafik 6.21 Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin di 53


Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

39. Grafik 6.22 Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks BB/U dan BB/TB di 54
Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

40. Grafik 6.23 Cakupan Pelayanan Kesehatan Peserta Didik SD/MI, 56


SMP/MTS, SMA/MA Serta Usia Pendidikan Dasar Di
Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

41. Grafik 6.24 Jumlah pelayanan kesehatan gigi dan mulut Di Kabupaten 57
Barito Timur Tahun 2021

42. Grafik 6.25 Jumlah pelayanan kesehatan gigi dan mulut Pada Anak SD 58
Dan Setingkat Di Kabupaten Berdasarkan Jenis Kelamin
Barito Timur Tahun 2021

43. Grafik 6.26 Pelayanan Kesehatan Usia Produktif Di Kabupaten Barito 59


Timur Tahun 2021
44. Grafik 6.27 Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Di Kabupaten Barito 60
Timur Tahun 2021

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 xii


45. Grafik 7.1 Jumlah Terduga Tuberkulosis, Kasus Tuberkulosis, Kasus 62
Tuberkulosis Anak, CNR Dan CDR di Kabupaten Barito
Timur Tahun 2021

46. Grafik 7.2 Angka Kesembuhan Dan Pengobatan Lengkap Serta 64


Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis Di Kabupaten
Barito Timur Tahun 2021

47. Grafik 7.3 Penemuan Kasus Pneumonia Balita Di Kabupaten Barito 65


Timur Tahun 2021

48. Grafik 7.4 Jumlah Kasus HIV menurut jenis kelamin dan kelompok 66
umur Di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

49. Grafik 7.5 Jumlah Kasus baru AIDS dan Jumlah Kematian Akibat AIDS 67
Di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

50. Grafik 7.6 Jumlah Kasus Diare Di Kabupaten Barito Timur Tahun 68
2021

51. Grafik 7.7 Kasus Baru Kusta Di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021 69

52. Grafik 7.8 Kasus Baru Kusta Cacat Tingkat 0, Cacat Tingkat 2, 70
Penderita Kusta Anak<15 Tahun Di Kabupaten Barito
Timur Tahun 2021

53. Grafik 7.9 Penderita Kusta Selesai Berobat (Release From 71


Treatment / RFT) Di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

54. Grafik 7.10 Kasus Covid-19 Di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021 73

55. Grafik 7.11 Jumlah Laboratorium Pemeriksaan COVID-19 Di 74


Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

56. Grafik 7.12 Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kabupaten Barito 77
Timur Tahun 2021

57. Grafik 7.13 Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Di Kabupaten 78


Barito Timur Tahun 2021

58. Grafik 7.14 Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi Di Kabupaten 81


Barito Timur Tahun 2021

59. Grafik 7.15 Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus (DM) Di 82


Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 xiii


60. Grafik 7.16 Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode Iva Dan 83
Kanker Payudara Dengan Pemeriksaan Klinis (Sadanis) Di
Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

61. Grafik 7.17 Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa 84


(ODGJ) Berat Di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

62. Grafik 8.1 Cakupan Sarana Air Minum Yang Dilakukan Pengawasan Di 87
Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

63. Grafik 8.2 Jumlah Keluarga Dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi 89
Yang Layak (Jamban Sehat) Di Kabupaten Barito Timur
Tahun 2021

64. Grafik 8.3 Desa Yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis 90


Masyarakat Di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

65. Grafik 8.4 Persentase Tempat-Tempat Umum (TTU) Memenuhi 92


Syarat Kesehatan Di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

66. Grafik 8.5 Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Memenuhi Syarat 94


Kesehatan Di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

xiv

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021


BAB I
PENDAHULUAN

Pembangunan Kesehatan diarahkan untuk meningkatkan mutu


sumber daya manusia dan lingkungan yang saling mendukung dengan
pendekatan paradigma sehat, yang memberikan prioritas pada upaya
peningkatan kesehatan, pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan
rehabilitasi sejak dalam kandungan sampai usia lanjut. Selain itu
pembangunan bidang kesehatan juga diarahkan untuk meningkatkan dan
memelihara mutu lembaga pelayanan kesehatan melalui pemberdayaan
sumber daya manusia secara berkelanjutan, sarana prasarana dalam
bidang kesehatan dan medis, termasuk ketersediaan obat yang dapat
dijangkau oleh masyarakat.

Salah satu indikator dalam menentukan Indek Pembangunan


Manusia (IPM) disuatu daerah disamping bidang pendidikan dan
perekonomian adalah Kesehatan. Dengan kondisi kesehatan yang optimal
maka masyarakat dalam suatu daerah akan mempunyai kesempatan dan
kemampuan yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhannya akan
pendidikan dan ekonomi yang pada akhirnya akan berdampak pada
meningkatnya kualitas sumber daya manusia sebagai pelaku
pembangunan.

Pembangunan di bidang kesehatan merupakan upaya untuk


meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan tujuan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh pada setiap
lapisannya. Pelaksanaan kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah
termasuk gerakan reformasi di bidang kesehatan telah mendorong

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 1


terjadinya perubahan pola pembangunan di daerah termasuk di sektor
kesehatan. Dimana Pembangunan Kesehatan lebih diarahkan untuk
meningkatkan pelayanan yang lebih efisien dan efektif serta lebih
profesional dan berkualitas serta mampu dijangkau oleh masyarakat.
Beberapa peraturan perundang-undangan bidang kesehatan sebagai
tindak lanjut Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah yang kemudian diganti dengan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004
dan Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Daerah yang diganti dengan Undang-
Undang No. 33 Tahun 2004, Kemudian diberlakukan lagi Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Hubungan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. telah disusun.
Peraturan Perundang-Undangan bidang kesehatan antara lain :

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2021


Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 39 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendataan
Keluarga.
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 4 Tahun 2021 Tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan.

Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut


diperlukan indikator, antara lain Indikator Indonesia Sehat dan Indikator
Kinerja dari Standard Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.

Sarana yang digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan


terhadap pencapaian Kabupaten Sehat dan hasil kinerja dari
penyelenggaraan pelayanan minimal adalah Profil Kesehatan Kabupaten.

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 2


Profil Kesehatan Kabupaten diharapkan dapat menyediakan data
dan informasi dalam penyusunan rencana Pembangunan Daerah,
memberikan analisis-analisis yang mendukung penyediaan dana atau
anggaran, memberikan data dan informasi sebagai landasan untuk
pengembangan sumber daya serta dapat memberikan kepada penentu
kebijakan di Kabupaten ( Bupati, DPRD, Bappeda, dll ) bukti-bukti untuk
dapat dilakukannya pengambilan keputusan berdasarkan fakta (evidence
based decision making).

Pada penyusunan Profil Kesehatan tahun 2021 ini mengacu pada


Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun
2021 dan terbagi menjadi 79 tabel yang dikeluarkan Pusat Data dan
Informasi Kesehatan.

Penyajian dari Profil Kesehatan Kabupaten ini dalam bentuk


narasi, tabel dan grafik. Dalam penyajiannya, diusahakan untuk
ditampilkan berbagai data dan informasi yang menjawab Visi dan Misi
Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Timur.

3
PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021
PEMERINTAH KABUPATEN
BARITO TIMUR

V I S I :

TERWUJUDNYA BARITO TIMUR SEHAT, CERDAS DAN SEJAHTERA


MELALUI PEMERINTAH YANG AMANAH

M I S I :

1. Meningkatkan ekonomi kerakyatan melalui sektor pertanian, Holtikultura,


Perkebunan, Peternakan, Perikanan, Koperasi, UMKM, dan Perluasan
Lapangan Kerja;

2. Meningkatkan Sarana Dan Prsarana Bidang Kesehatan, Pendidikan, dan


Meningkatkan Sumber Daya Manusia;

3. Membangun dan Meningkatkan Insfrastruktur Jalan, Jembatan, Pengairan,


Air Bersih, Listrik dan Pariwisata yang Berwawasan Lingkungan;

4. Pembinaan Umat Beragama, Adat, Budaya, Pemuda dan Olah Raga; dan

5. Meningkatkan Pemerintahan Yang Baik, Efektif, Efesien, Transparan dan


Bertanggungjawab

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 4


DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BARITO TIMUR

V I S I :

Masyarakat Barito Timur sehat yang mandiri dan sejahtera

M I S I :

1. Peningkatan Sarana dan Prasarana Bidang Kesehatan;


2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan;

3. Memberikan Beasiswa Bagi Mahasiswa Kedokteran;

4. Melanjutkan Pemberian Jaminan Kesehatan Gratis/BPJS Bagi Seluruh


Masyarakat Barito Timur;

5. Percepatan Akreditasi Puskesmas dan Rumah Sakit;

6. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Melalui Puskesmas, Pustu,


Polindes, dan Rumah Sakit;

7. Pelayanan Kesehatan Khusus bagi Ibu Hamil, Melahirkan dan Balita


serta Lansia;

8. Meningkatkan Kinerja Bagi Tenaga Kesehatan.

Profil Kesehatan Kabupaten Barito Timur Tahun 2021 ini terdiri


atas 8 (delapan) Bab, yaitu :
- Bab I – Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang latar belakang
diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Barito Timur tahun
2021 serta sistematika penyajiannya.

- Bab II – Gambaran Umum. Bab ini meliputi : kependudukan,


perekonomian, pendidikan dan lingkungan fisik serta perilaku
penduduk yang terkait dengan kesehatan.

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 5


- Bab III – Sarana Kesehatan. Bab ini meliputi : Sarana Kesehatan,
Akses Dan Mutu Pelayanan Kesehatan, Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM).

- Bab IV - Sumber Daya Manusia Kesehatan. Bab ini meliputi :


Jumlah Dokter Spesialis, Jumlah Dokter Umum, Rasio Dokter (
Spesialis + Umum), Jumlah Dokter Gigi Dan Dokter Gigi Spesialis,
Jumlah Bidan, Jumlah Perawat, Jumlah Tenaga Kesehatan
Masyarakat, Jumlah Tenaga Sanitasi, Jumlah Tenaga Gizi Dan
Jumlah Tenaga Kefarmasian.

- Bab V - Pembiayaan Kesehatan. Bab ini meliputi : Total


Anggaran Kesehatan, Anggaran Kesehatan Perkapita, Desa Yang
Memanfaatkan Dana Desa Untuk Kesehatan.

- Bab VI - Kesehatan Keluarga. Bab ini meliputi : Kesehatan Ibu,


Kesehatan Anak dan Kesehatan Usia Produktif dan Usia Lanjut.

- Bab VII - Pengendalian Penyakit. Bab ini meliputi : Pengendalian


Penyakit Menular Langsung, Pengendalian Penyakit yang Dapat
Dicegah dengan Imunisasi, Pengendalian Penyakit Tular Vektor
dan Zoonotik, Pengendalian Penyakit Tidak Menular.

- Bab VIII - Kesehatan Lingkungan. Bab ini meliputi : Sarana air


minum dengan risiko rendah dan sedang, Sarana air minum
memenuhi syarat, Penduduk dengan akses terhadap sanitasi yang
layak (jamban sehat), Desa STBM, empat-tempat umum memenuhi
syarat kesehatan dan Tempat pengelolaan makanan memenuhi
syarat kesehatan.

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 6


BAB II
GAMBARAN UMUM

A. KONDISI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFI

1. LUAS WILAYAH
Luas Wilayah Kabupaten Barito Timur adalah 3.834 km2 dan
merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Barito Selatan.
Kabupaten Barito Timur terbagi atas 10 Kecamatan, 101 Desa dan 3
Kelurahan. Keadaan Geografis sebagian besar wilayah Kabupaten
Barito Timur merupakan dataran rendah berkisar 0 s/d 50 meter
dari permukaan air laut. Kecuali sebagian wilayah Kecamatan
Awang dan Kecamatan Patangkep Tutui yang merupakan daerah
perbukitan.
Batas wilayah Kabupaten Barito Timur terdiri dari :

Batas wilayah sebelah utara : Kabupaten Barito Selatan


Batas wilayah sebelah timur : Kabupaten Tabalong, Propinsi
Kalimantan Selatan
Batas wilayah sebelah selatan : Kabupaten Tabalong, Propinsi
Kalimantan Selatan
Batas wilayah sebelah barat : Kabupaten Barito Selatan

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 7


Grafik 2.1 Luas Wilayah Kabupaten Barito Timur Menurut
Kecamatan Tahun 2021

Sumber : Kabupaten Barito Timur Dalam Angka tahun 2021

2. IKLIM

Sebagai daerah yang beriklim tropis, rata-rata suhu udara di


Kabupaten Barito Timur tahun 2021 tertinggi yaitu 22,5°C. Kondisi
ini tidak jauh berbeda dengan tahun 2020.

Rata – rata curah hujan setiap bulan mengalami penurunan


cukup besar yaitu 65,9 mm di tahun 2020 menjadi 405,6 mm di
tahun 2021. Penurunan Curah hujan terbesar terjadi di bulan juli
2021. Berbeda dengan banyaknya hari hujan setiap bulannya yang
mengalami peningkatan dari 20 hari di tahun 2020 menjadi 25 hari
ditahun 2021.

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 8


3. KEPENDUDUKAN
3.1. Jumlah Penduduk
Menurut Data Pusdatin tahun 2021, jumlah penduduk
Kabupaten Barito Timur adalah 128.131 jiwa. Dengan
kepadatan penduduk tertinggi yaitu di wilayah kerja
Puskesmas Ampah, dengan jumlah kepadatan 79,6 per km 2
dan untuk kepadatan penduduk terendah yaitu di wilayah
kerja puskesmas Telang Siong dengan jumlah kepadatan 10’2
per km2.

Grafik 2.2 Jumlah Penduduk Dan Kepadatan Penduduk


per km2 di Kabupaten Barito Timur Tahun
2021
Sumber : Kabupaten Barito Timur Dalam Angka 2021

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 9


BAB III
SARANA KESEHATAN

A. SARANA KESEHATAN

Sarana Rumah Sakit di Kabupaten Barito Timur terdapat


sebanyak 1 Rumah Sakit, yang berdasarkan status kepemilikan
dikelola oleh pemerintah daerah Kabupaten Barito Timur .
sedangkan berdasarkan tipenya, Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Barito Timur yaitu Tipe C. Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Barito Timur juga mempunyai kemampuan pelayanan
gadar level 1, dengan persentase 100% berdasarkan jumlah Rumah
Sakit yang ada di wilayah Kabupaten Barito Timur. (Lampiran 6)

Grafik 3.1 Persentase Rumah Sakit Dengan Kemampuan


Pelayanan Gawat Darurat (GADAR) Level I
Barito Timur Tahun 2021

Sumber : RSUD Tamiang Layang Kab. Barito Timur Tahun 2021

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 10


Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Timur memiliki UPTD
Puskesmas sebanyak 11 buah, terdiri dari Puskesmas rawat inap
sebanyak 1 unit dan non rawat inap sebanyak 10 unit. ( Lampiran
Tabel 4 )

Grafik 3.2 Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Barito


Timur Tahun 2021

Sumber : RSUD Tamiang Layang dan 11 Puskesmas Kab. Barito Timur Tahun 2021

B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN


1. Cakupan Kunjungan Rawat Jalan
Kunjungan Rawat Jalan merupakan Pelayanan keperawatan
kesehatan perorangan yang meliputi observasi, diagnosa,
pengobatan, rehabilitasi medik tanpa tinggal di ruang rawat inap
pada sarana kesehatan. Jumlah kunjungan rawat jalan di
Kabupaten Barito Timur 2021 sebanyak 51.438 orang yang terdiri
dari kunjungan di seluruh FKTP sebanyak 45.030 orang dan
kunjungan di seluruh FKTL sebanyak 6.408 orang. Sedangkan
cakupan Jumlah kunjungan rawat inap di Kabupaten Barito Timur
selama Tahun 2021 sebanyak 3.105 orang, terdiri dari kunjungan

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 11


rawat inap di FKTP sebanyak 415 orang dan di FKTL sebanyak
2.690 orang. Untuk Kunjungan Pasien Gangguan Jiwa sebanyak
326 yang terdiri dari 323 orang di FKTP dan 3 Orang di FKTL. (
Lampiran Tabel 5 )

Grafik 3.3 Jumlah Kunjungan Pasien Baru Rawat Jalan,


Rawat Inap, Dan Kunjungan Gangguan Jiwa Di
Sarana Pelayanan Kesehatan Tahun 2021

Sumber : RSUD Tamiang Layang dan 11 Puskesmas Kab. Barito Tumur Tahun 2021

2. Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit


GDR adalah angka kematian umum setiap 1.000 penderita
keluar Rumah Sakit, tidak berpegang pada berapa lama pasien
berada di Rumah Sakit dari masuk sampai pasien meninggal
Dunia. Nilai ideal GDR adalah < 45 per 1.000 pasien keluar. Pada
tahun 2021 angka GDR di Kabupaten Barito Timur adalah 28,2
kematian per 1.000 pasien, maka angka GDR Kabupaten Barito
Timur Tahun 2021 sudah ideal, dan sesuai dengan target yang
ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan.

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 12


NDR adalah angka kematian pasien dirawat ≥ 48 jam per 1.000
pasien keluar. Indicator ini memberikan gambaran mutu
pelayanan di Rumah Sakit. Asumsinya jika pasien meninggal
setelah mendapatkan perawatan 48 jam , berarti ada factor
pelayanan Rumah Sakit yang terlibat dengan kondisi
meninggalnya pasien. Namun jika pasien meninggal <48 jam
perawatan , maka dianggap asa factor keterlambatan pasien
dating ke Rumah Sakit yang menjadi penyebab utama pasien
meninggal. NDR di Kabupaten Barito Timur tahun 2021 adalah
17,2 per 1.000 pasien keluar. Dengan demikian NDR sudah sesuai
target angka ideal yang ditetapkan Kementrian Kesehatan yaitu
<25 per 1.000 pasien keluar. Angka GDR dan NDR Rumah Sakit
Kabupaten Barito Timur tahun 2021 dapat dilihat pada grafik di
bawah ini. ( Lampiran Tabel 7 )

Grafik 3.4 Jumlah Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit


Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

Sumber : RSUD Tamiang Layang Tahun 2021

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 13


3. Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit
Bed Occupancy Ratio (BOR) merupakan angka yang
menunjukkan persentase penggunaan tempat tidur (TT) di unit
rawat inap (bangsal). Dapat dikatakan juga, BOR adalah
persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu
tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya
tingkat pemanfaatan tempat tidur yang ada di Rumah Sakit.
Tahun 2021 di Kabupaten Barito Timur tahun 2021 adalah 46,2 %,
artinya belum mencapai BOR ideal yaitu 60% - 85%.

BTO (Bed Turn Over) adalah yaitu frekuensi pemakaian


tempat tidur, berapa kali dalam satuan waktu tertentu (biasanya
satu tahun) tempat tidur rumah sakit dipakai. Angka BTO di
Kabupaten Barito Timur tahun 2021 adalah 24 kali.

Turn Over Interval (TOI) menuunjukan rata-rata jumlah hari


tempat tidur Rumah Sakit tidak dipakai dari saat kosong kesaat
terisi berikutnya. Indicator ini memberikan penilaian tingkat
efisiensi pelayanan Rumah Sakit. Idealnya tempat tidur kosong
hanya dalam waktu 1-3 hari. Tahun 2021 angka TOI Kabupaten
Barito Timur adalah 8 hari.

Average Length of Stay (ALOS) menunjukan rata-rata lama


perawatan seorang pasien di Rumah Sakit dibagi jumlah pasien
rawat inap yang keluar Rumah Sakit. Indikator ALOS memberikan
gambaran tentang hasil pengukuran tingkat efisiensi dan mutu
pelayanan Rumah Sakit. Angka ALOS di Kabupaten Barito Timur
Tahun 2021 adalah 5 hari. ( Lampiran Tabel 8 )

14
PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021
Grafik 3.5 Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit
Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

Sumber : RSUD Tamiang Layang Tahun 2021

4. Puskesmas dengan Ketersediaan Obat Vaksin dan Essensial


Efektivitas dan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas
disamping dipengaruhi oleh alat kesehatan juga ketersediaan
obat. Obat-obat yang dipilih sebagai obat indikator merupakan
obat pendukung program kesehatan ibu, kesehatan anak,
penanggulangan dan pencegahan penyakit, serta obat pelayanan
kesehatan dasar esensial. Dari 11 Puskesmas di wilayah
Kabupaten Barito Timur, sebanyak 11 Puskesmas telah memiliki
100% ketersediaan obat dan vaksin esensial.
( Lampiran Tabel 9 )

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 15


Grafik 3.6 Persentase Puskesmas Dengan Ketersediaan
Obat Dan Vaksin Esensial Kabupaten Barito
Timur Tahun 2021

Sumber : Puskesmas – Puskesmas Kabupaten Barito Timur tahun 2021

C. UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)


Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dilakukan
dengan menerapkan berbagai pendekatan, termasuk didalamnya
dengan melibatkan potensi masyarakat. Hal ini sejalan dengan
konsep pemberdayaan pengembangan masyarakat. Langkah tersebut
tercermin dalam pengembangan sarana Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). UKBM diantaranya terdiri dari
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), dan Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes), Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) di desa/ kelurahan.
Di Kabupaten Barito Timur, pada tahun 2021 jumlah Posyandu
berjumlah sebanyak 166 Posyandu dan aktif. Sedangkan untuk
Posbindu PTM sebanyak 62 Posbindu PTM. Semuanya terbagi di 11
Puskesmas wilayah kerja Dinas Kesehatan Barito Timur . Kemudian
Rasio posyandu per 100 balita sebesar 3,4 %. ( Lampiran Tabel 10 )

16
PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021
Grafik 3.7 Jumlah Posyandu Dan Posbindu PTM
Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

Sumber : Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Tahun 2021

17

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021


BAB IV
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam


bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Jenis
tenaga kesehatan terdiri dari tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga
kebidanan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga
kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga biomedik, tenaga keterapian
fisik, dan tenaga keteknisian medis. Tenaga kesehatan di Kabupaten
Barito Timurtersebar pada beberapa unit kerja baik di Puskesmas,
Rumah Sakit maupun sarana pelayanan kesehatan lainnya.

A. TENAGA DOKTER
Pelayanan medis berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 2052/MENKES/PER/X/2011 tentang izin praktik dan
pelaksanaan praktik kedokteran adalah pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh dokter dan dokter Gigi Spesialis sesuai dengan
kompetensi dan kewenangannya yang dapat berupa pelayanan
promotif, preventif, diagnostik, konsultatif, kuratif, atau
rehabilitatif. Lebih lanjut juga disebutkan, yang dimaksud dengan
dokter adalah dokter umum, dokter Gigi Spesialis , dokter spesialis,
dokter Gigi Spesialis spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau
kedokteran Gigi Spesialis di dalam maupun luar negeri yang diakui
oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR TAHUN 2021 18


2017
1. Dokter Spesialis
Jumlah dokter spesialis yang tersebar di Rumah Sakit dan
Puskesmas di Kabupaten Barito Timur pada tahun 2021 berjumlah
10 orang yang terdiri dari dokter spesialis laki-laki berjumlah 7
dan dokter spesialis perempuan sebanyak 3 orang untuk Rumah
sakit, sedangkan untuk Puskesmas tidak ada Dokter Spesialis.
Rasio dokter spesialis di Kabupaten Barito Timur pada tahun 2021
adalah 14,7 per 100.000 penduduk. ( Lampiran Tabel 11 )

2. Dokter Umum
Jumlah dokter umum yang tersebar di Rumah Sakit dan
Puskesmas di Kabupaten Barito Timur pada tahun 2021 berjumlah
27 orang yang terdiri dari dokter Umum laki-laki berjumlah 10
dan dokter Umum perempuan sebanyak 17 orang. Rasio dokter
umum di Kabupaten Barito Timur pada tahun 2021 adalah 39,71
per 100.000 penduduk. ( Lampiran Tabel 11 )

3. Dokter Gigi
Jumlah dokter Gigi yang tersebar di Rumah Sakit dan
Puskesmas di Kabupaten Barito Timur pada tahun 2021 berjumlah
4 orang yang terdiri dari dokter Gigi laki-laki berjumlah 1 dan
dokter Gigi Spesialis perempuan sebanyak 3 orang. Rasio dokter
Gigi di Kabupaten Barito Timur pada tahun 2021 adalah 5,88 per
100.000 penduduk. ( Lampiran Tabel 11 )

4. Dokter Gigi Spesialis


Jumlah dokter Gigi Spesialis yang tersebar di Rumah Sakit
dan Puskesmas di Kabupaten Barito Timur pada tahun 2021
berjumlah 1 orang yang terdiri dari dokter Gigi Spesialis laki-laki
berjumlah 1 dan dokter Gigi Spesialis perempuan tidak ada. Rasio

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR TAHUN 2021 19


2017
dokter Gigi Spesialis di Kabupaten Barito Timur pada tahun 2021
adalah 1,47 per 100.000 penduduk. ( Lampiran Tabel 11 )

Grafik 4.1 Jumlah Tenaga Medis Di Fasilitas Kesehatan


Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

Sumber : Rumah Sakit dan Puskesmas Kabupaten Barito Timur tahun 2021

5. Jumlah Bidan
Jumlah Bidan yang tersebar di Rumah Sakit dan Puskesmas
di Kabupaten Barito Timur pada tahun 2021 berjumlah 242. Rasio
Bidan di Kabupaten Barito Timur pada tahun 2021 adalah 355,96
/100.000 penduduk. ( Lampiran Tabel 12 )

6. Jumlah Perawat
Jumlah Perawat yang tersebar di Rumah Sakit dan Puskesmas
di Kabupaten Barito Timur pada tahun 2021 berjumlah 295 orang
yang terdiri dari Perawat laki-laki berjumlah 94 dan Perawat
perempuan sebanyak 201 orang. Rasio Perawat di Kabupaten
Barito Timur pada tahun 2021 adalah 433,9 per 100.000 penduduk.
( Lampiran Tabel 12 )

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR TAHUN 2021 20


2017
Grafik 4.2 Jumlah Tenaga Keperawatan Dan Kebidanan
Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Barito
Timur Tahun 2021

Sumber : Rumah Sakit dan Puskesmas Kabupaten Barito Timur tahun 2021

7. Tenaga Kesehatan Masyarakat


Tenaga kesehatan masyarakat adalah tenaga kesehatan
yang telah memenuhi kualifikasi bidang kesehatan masyarakat
yang terdiri dari epidemiolog kesehatan, tenaga promosi
kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga
administrasi dan kebijakan kesehatan, tenaga biostatistik dan
kependudukan, serta tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Jumlah tenaga kesehatan masyarakat di Kabupaten Barito
Timur pada tahun 2021 berjumlah 16 orang. terdiri dari tenaga
kesehatan masyarakat laki-laki berjumlah 3 orang dan tenaga
kesehatan masyarakat perempuan berjumlah 13 orang , sehingga
rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Barito Timur
pada tahun 2021 adalah 23,5 per 100.000 penduduk. ( Lampiran
Tabel 13 )

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR TAHUN 2021 21


2017
8. Tenaga Kesehatan LIngkungan
Tenaga kesehatan lingkungan adalah tenaga kesehatan yang
telah memenuhi kualifikasi bidang kesehatan lingkungan, adapun
yang tergolong ke dalam tenaga kesehatan lingkungan terdiri dari
sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Jumlah tenaga kesehatan Lingkungan di Kabupaten Barito
Timur pada tahun 2021 berjumlah 26 orang. terdiri dari tenaga
kesehatan Lingkungan laki-laki berjumlah 12 orang dan tenaga
kesehatan Lingkungan perempuan berjumlah 14 orang , sehingga
rasio Tenaga Kesehatan Lingkungan di Kabupaten Barito Timur
pada tahun 2021 adalah 38,2 per 100.000 penduduk. ( Lampiran
tabel 13 )

9. Tenaga Kesehatan Gizi


Tenaga gizi adalah tenaga kesehatan yang telah memenuhi
kualifikasi bidang gizi. Jumlah tenaga Gizi di Kabupaten Barito
Timur tahun 2021 berjumlah 40 orang yang terdiri dari Tenaga
gizi Laki – laki berjumlah 3 orang dan tenaga gizi perempuan
berjumlah 37 orang.sehingga rasio tenaga kesehatan gizi di
Kabupaten Barito Timur pada tahun 2021 adalah 58 per 100.000
penduduk. ( Lampiran tabel 13 )

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR TAHUN 2021 22


2017
Grafik 4.3 Jumlah Kesehatan Masyarakat, Kesehatan
Lingkungan, Dan Gizi Di Fasilitas Kesehatan
kabupaten barito timur tahun 2021

Sumber : Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Tahun 2021

10. Jumlah Tenaga Teknik Biomedika, Keterapian Fisik, Dan


Keteknisan Medik Di Fasilitas Kesehatan
Ahli Laboratorium Medik adalah setiap orang yang telah
lulus pendidikan Teknologi Laboratorium Medik atau analis
kesehatan atau analis medis dan memiliki kompetensi melakukan
analisis terhadap cairan dan jaringan tubuh manusia untuk
menghasilkan informasi tentang kesehatan perseorangan dan
masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Jumlah Ahli Laboratorium Medik di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Kabupaten Barito Timur Tahun 2021 berjumlah 34
orang. Terdiri dari laki-laki sebayak 8 orang dan perempuan 26
orang. Dengan Rasio 50 per 100.000 penduduk.
( Lampiran table 14 )

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR TAHUN 2021 23


2017
Tenaga teknik biomedika lainnya adalah tenaga kesehatan
yang telah memenuhi kualifikasi bidang teknik biomedika yang
terdiri dari radiografer, elektromedis, fisikawan medik,
radioterapis, dan ortotik prostetik. Jumlah tenaga Teknik
biomedika lainnya di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kabupaten
Barito Timur tahun 2021 sebanyak 10 orang, yang terdiri dari laki-
laki 6 orang dan perempuan 4 orang.
( Lampiran table 14 )
Tenaga keterapian fisik adalah tenaga kesehatan yang telah
memenuhi kualifikasi bidang keterapian fisik yang terdiri dari
fisioterapis, okupasi terapis, terapis wicara, dan akupunktur
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Jumlah Tenaga keterapian fisik di Fasilitas Pelayanan Kabupaten
Barito Timur tahun 2021 berjumlah 1 orang perempuan.
( Lampiran table 14 )
Tenaga keteknisian medis adalah tenaga kesehatan yang
telah memenuhi kualifikasi bidang keteknisian medis yang terdiri
dari perekam medis dan informasi kesehatan, teknik
kardiovaskuler, teknisi pelayanan darah, refraksionis
optisien/optometris, teknisi gigi, penata anestesi (perawat
anastesi), terapis gigi dan mulut (perawat gigi), dan audiologis.
Pada tahun 2021 di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kabupaten
Barito Timur jumlah tenaga keteknisan medis sebanyak 2 orang,
yang terdiri 1 orang laki-laki dan 1 orang perempuan.
( Lampiran table 14 )

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR TAHUN 2021 24


2017
Grafik 4.4 Jumlah Tenaga Teknik Biomedika,
Keterapian Fisik, Dan Keteknisan Medik Di
Fasilitas Kesehatan Kabupaten Barito Timur
tahun 2021

Sumber : Rumah Sakit dan Puskesmas Kabupaten Barito Timur tahun 2021

11. Tenaga Kefarmasian


Berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36
tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, yang dimaksud dengan
tenaga kefarmasian terdiri dari apoteker dan tenaga teknis
kefarmasian, sedangkan tenaga teknis kefarmasian meliputi
sarjana farmasi, ahli madya farmasi dan analis farmasi. Tenaga
kefarmasian yang ada di Kab. Barito Timur terdiri dari tenaga
apoteker dan tenaga teknis kefarmasian.
Pada tahun 2021 di fasilitas pelayanan Kesehatan
Kabupaten Barito Timur jumlah tenaga Apoteker berjumlah 13
orang, yang terdiri dari 4 orang laki dan 9 orang perempuan.
Dengan jumlah Rasio 19,1 per 100.000 penduduk. Sedangkan untuk
tenaga teknis kefarmasian berjumlah 29 orang, yang terdiri dari 4
orang laki-laki dan 25 orang perempuan. Dengan rasio 42,7 per
100.000 penduduk. (Lampiran table 15 )

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR TAHUN 2021 25


2017
Grafik 4.5 Jumlah Tenaga Kefarmasian Di Fasilitas
Kesehatan kabupaten barito timur tahun
2021

Sumber : Bidang PSDK Dinas Kesehatan Tahun 2021

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR TAHUN 2021 26


2017
BAB V
PEMBIAYAAN KESEHATAN

A. DESA YANG MEMANFAATKAN DANA DESA UNTUK KESEHATAN


Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
2021 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021, desa
memperoleh jatah Alokasi Dana Desa (ADD), ADD adalah dana yang
diberikan kepada desa yang berasal dari dana perimbangan keuangan
pemerintah pusat dan daerah yang diterima oleh kabupaten/kota.
Alokasi dana desa (ADD) adalah manifestasi kabupaten dalam
memenuhi hak-hak dasar desa dalam memberikan pelayanan publik.
Alokasi dana desa dimaksudkan untuk membiayai program pemerintah
desa dalam melaksanakan kegiatan pemerintah dan pemberdayaan
masyarakat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
2021, salah satu pemanfaatkan Dana Desa Program prioritas nasional
sesuai kewenangan desa yang meliputi pendataan desa, pemetaan
potensi dan sumber daya, pengembangan teknologi informasi dan
komunikasi, pengembangan desa wisata, penguatan ketahanan
pangan dan pencegahan stunting di desa serta desa inklusif. Terakhir
ialah adaptasi kebiasaan baru yaitu Desa Aman Covid-19, dari
sejumlah 101 Desa yang tersebar di Kabupaten Barito Timur , semua
Desa telah memanfaatkan Dana Desa untuk kegiatan terkait
kesehatan. Dengan persentase desa yang memanfaatkan dana desa
sebesar 100%.
( Lampiran table 18 )

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 27


Grafik 5.1 Persentase Desa Yang Memanfaatkan Dana Desa
Untuk Kesehatan Di Kabupaten Barito Timur Tahun
2021

Sumber : Puskesmas – Puskesmas di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

B. ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN TAHUN 2021


Anggaran Kesehatan Kabupaten Barito Timur Tahun 2021
Bersumber pada APBD Kab/Kota Rp.144,832.352.207,96,-. Yang
terdiri dari belanja Operasional sebesar Rp. 85.666.367.899,00,-,
belanja modal sebesar Rp. 20.270.539.325,00,- dan Dana Alokasi
Khusus (DAK) sebesar 38.895.444.983,00,- yang terdiri dari DAK Fisik
sebesar Rp. 23.032.609.83,00,- dan DAK Non Fisik sebesar Rp.
15.862.835.000,00,-.

Alokasi anggaran kesehatan per Kapita penduduk di Kabupaten


Barito Timur untuk tahun 2021 adalah sebesar Rp. 2.130.326,13

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 28


Grafik 5.2 Alokasi Anggaran Kesehatan Di Kabupaten
Barito Timur Tahun 2021

Sumber : Bidang Keuangan Dinas Kesehatan di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 29


BAB VI
KESEHATAN KELUARGA

A. KESEHATAN KELUARGA
Kesehatan Keluarga sendiri dapat diartikan sebagai keadaan sehat
fisik, jasmani dan sosial dari setiap individu yang terdapat dalam
satu keluarga. Setiap anggota keluarga akan saling mempengaruhi untuk
mencapai status kesehatan keluarga yang optimal.

1. KESEHATAN IBU
Pelayanan kesehatan ibu adalah pelayanan untuk menjaga
kesehatan ibu agar mampu melahirkan generasi sehat dan berkualitas
serta mengurangi angka kematian ibu.

1.1. Jumlah Lahir Hidup


Lahir Hidup merupakan Suatu kelahiran seorang bayi tanpa
memperhitungkan lamanya di dalam kandungan, dimana bayi
menunjukkan tanda-tanda kehidupan, misal: bernafas, ada
denyut jantung atau gerakan otot.
Di Kabupaten Barito Timur pada tahun 2021, Jumlah Lahir
Hidup adalah 1.812. yang terdiri lahir hidup laki-laki berjumlah
974 dan lahir hidup perempuan berjumlah 838.
( lampiran tabel 20 )

1.2. Jumlah Lahir Mati


Lahir Mati merupakan Kelahiran seorang bayi dari
kandungan yang berumur paling sedikit 28 minggu tanpa
menunjukkan tanda-tanda kehidupan.Di Kabupaten Barito
Timur pada tahun 2021, Jumlah Lahir mati adalah 6. yang

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 30


teridiri lahir mati laki-laki berjumlah 3 dan lahir mati
perempuan berjumlah 3. Sedangkan untuk Angka Lahir Mati Per
1.000 Kelahiran (Dilaporkan) adalah 3,3 Per 1.000 Kelahiran.
( lampiran tabel 20 )

Grafik 6.1 Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin


Di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

Sumber : Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Tahun 2021

1.3. Jumlah Kematian Ibu


Kematian Ibu adalah Kematian perempuan selama
kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya
kehamilan akibat semua sebab yang terkait dengan atau
diperberat oleh kehamilan atau penanganannya tetapi bukan
disebabkan oleh kecelakaan, bencana, cedera atau bunuh diri.
Jumlah kematian ibu di Kabupaten Barito Timur pada tahun
2021 sebesar 5 orang. Yang terdiri dari jumlah kematian ibu
hamil 3 orang dan jumlah kematian ibu nifas 2 orang.
Sedangkan angka kematian ibu yang dilaporkan adalah 276 per
100.000 Kelahiran Hidup. ( Lampiran tabel 21 )

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 31


Grafik 6.2 Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok
Umur Di Kabupaten Barito Timur Tahun
2021

Sumber : Bidang Kesmas Dinas Kesehatan tahun 2021

1.4. Kematian Ibu berdasarkan penyebab


Pada tahun 2021 di Kabupaten Barito Timur, penyebab
kematian ibu disebabkan oleh Perdarahan Post Partum dengan
Pneumonia Akut. Jumlah Kematian Ibu dengan Perdaran Post
Partum berjumlah 2 orang, sedangkan Kematian Ibu yang
diakibatkan Pneumonia Akut berjumlah 3 orang.
( lampiran table 22 )

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 32


Grafik 6.3 Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok
Umur Di Kabupaten Barito Timur Tahun
2021

Sumber : Bidang Kesmas Dinas Kesehatan tahun 2021

1.5. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K1)


Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K1) merupakan ibu hamil
yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal sesuai
standar (10T) oleh tenaga kesehatan pada masa kehamilan di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil ( K1 ) pada tahun 2021
sebesar 96,8% dengan jumlah Bumil K1 sebanyak 2.100 orang.
( lampiran tabel 23)

1.6. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4)


Cakupan Kunjungan Ibu Hamil ( K4 ) merupakan Ibu hamil
yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar (10T)
paling sedikit empat kali, dengan distribusi pemberian

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 33


pelayanan yang dianjurkan adalah minimal satu kali pada
trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali
pada trimester ketiga umur kehamilan.
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) pada tahun 2021 sebesar
87,1% dengan jumlah Bumil K4 sebanyak 1,890 orang.
( lampiran tabel 23)

1.7. Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan


Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan ibu bersalin yang
mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu.
Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan adalah
83,5%, dengan jumlah persalinan yang ditolong oleh nakes
sebesar 1.730 orang. ( lampiran tabel 23)

1.8. Persalinan ditolong di Fasyankes


Cakupan Persalinan yang ditolong di Fasyankes adalah
ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan sesuai
standar di fasilitas pelayanan kesehatan di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu.
Cakupan persalinan ditolong di Fasyankes adalah 80,2%,
dengan jumlah persalinan yang ditolong di Fasyankes sebesar
1.661 orang. ( lampiran tabel 23)

1.9. Pelayanan KF1


Pelayanan KF1 merupakan pelayanan kepada ibu nifas (6
jam s/d 48 jam) setelah persalinan di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu. Cakupan KF1 pada tahun 2021 adalah 86
% dengan jumlah pelayanan sebanyak 1.782 bufas. (lampiran
tabel 23)

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 34


1.10. Pelayanan KF2
Pelayanan KF2 merupakan pelayanan kepada ibu nifas
sesuai standar pada hari ke 4 s/d hari ke 28 setelah persalinan
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan Ibu
Nifas KF2 pada tahun 2021 sebesar 86,2%, dengan jumlah
pelayanan 1.786 bufas. (lampiran tabel 23)

1.11. Pelayanan KF3


Pelayanan KF3 merupakan pelayanan kepada ibu nifas
sesuai standar pada hari ke 29 s/d hari ke 42 setelah
persalinan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas KF3 adalah 85,3 %, dengan
jumlah Pelayanan KF3 sebesar 1.767 bufas. ( lampiran tabel
23)

1.12. Ibu Nifas Mendapat Vitamin A


Ibu Nifas Mendapat Vitamin A merupakan Ibu yang baru
melahirkan atau nifas yang mendapatkan kapsul vitamin A
200.000 SI sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A
melalui ASI di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Cakupan Ibu Nifas mendapat Vitamin A adalah 85,1%,
dengan jumlah mendapat vitamin A sebesar 1.764 Bufas.
(lampiran tabel 23)

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 35


Grafik 6.4 Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Ibu
Hamil,Ibu Bersalin, Dan Ibu Nifas Di
Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

Sumber : Bidang Kesmas Dinas Kesehatan tahun 2021

1.13. Cakupan Ibu hamil dengan imunisasi Td


Pemberian Vaksin Tetanus,Difteri (Td) kepada Ibu Hamil
dilakukan guna memberikan ketahanan tubuh terhadap
Tetanus dan Difteri. Cakupan Pemberian Td pada ibu hamil di
Kabupaten Barito Timur tahun 2021 dapat dilihat pada grafik di
bawah ini. ( Lampiran tabel 24 )

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 36


Grafik 6.5 Cakupan Imunisasi Td Pada Ibu Hamil
Di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021
S
u
m
b
e
r

B
i
d
a
Bidang Kesmas Dinas Kesehatan tahun 2021

1.14. Persentase Cakupan Imunisasi Td Pada Wanita Usia Subur


(Hamil Dan Tidak Hamil)
Pada tahun 2021 di Kabupaten Barito Timur persentase
cakupan imunisasi td pada wanita usia subur (hamil dan tidak
hamil) dapat dilihat pada grafik di bawah ini. (lampiran table
26)
Grafik 6.6 Persentase Cakupan Imunisasi Td Pada WUS
Hamil dan Tidak Hamil Di Kabupaten Barito
Timur Tahun 2021

Sumber : Bidang Kesmas Dinas Kesehatan tahun 2021

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 37


1.15. Ibu Hamil Mendapat Tablet Tambah Darah 90
Bumil yang mendapat tablet tambah darah 90 adalah Ibu
hamil yang mendapat minimal 90 tablet tambah darah selama
periode kehamilannya di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu.
Cakupan Bumil mendapat tablet tambah darah 90 adalah
85,67%,dengan jumlah bumil mendapat tablet tambah darah 90
sebesar 1.859 orang. ( Lampiran tabel 27 )

Grafik 6.7 Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet


Tambah Darah (Ttd) 90 Esensial Di Kabupaten
Barito Timur Tahun 2021

S
umber : Bidang Kesmas Dinas Kesehatan tahun 2021

1.16. Peserta KB Aktif


Peserta KB Aktif merupakan Peserta KB baru dan lama yang
masih aktif memakai kontrasepsi terus-menerus untuk
menunda, menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri
kesuburan.
Peserta KB aktif pada tahun tahun 2021 dengan peserta KB
aktif sebesar 12.602 peserta (61%). Terdiri dari peserta KB
yang menggunakan Kondom yaitu 388 peserta (3,1%), peserta

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 38


KB yang menggunakan suntik yaitu 5.196 peserta (41,2%),
peserta KB yang menggunakan Pil yaitu 4.947 (39,7%), peserta
KB yang menggunakan AKDR yaitu 278 peserta (2,2%), peserta
KB yang menggunakan MOP yaitu 14 peserta (0,1%), peserta KB
yang menggunakan MOW yaitu 25 peserta (0,2%) dan peserta
KB yang menggunakan Implan yaitu 1.754 peserta (13,9%).
(Lampiran tabel 28 )

Grafik 6.8 Peserta Kb Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi


Di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

Sumber : Bidang Kesmas Dinas Kesehatan tahun 2021

1.17. Peserta KB Pasca Persalinan


Peserta KB pasca persalinan merupakan PUS yang memakai
kontrasepsi pada masa pasca persalinan (0-42 hari setelah
melahirkan).
Cakupan peserta KB pasca persalinan adalah 52,7%, dengan
jumlah peserta KB 1.091 orang, yang terdiri dari peserta KB
menggunakan Kondom yaitu 6 orang (0,5%), peserta KB
menggunakan suntik 445 orang (40,8%), peserta KB

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 39


menggunakan Pil yaitu 435 orang (39,9%), peserta KB
menggunakan AKDR yaitu 10 orang (0,9%), peserta KB
menggunakan MOP yaitu 1 orang (0,1%), peserta KB
menggunakan MOW tidak ada sedangkan peserta KB
menggunakan Implan yaitu 194 orang (17,8%).
( Lampiran tabel 29 )

Grafik 6.9 Cakupan Dan Proporsi Peserta KB Pasca


Persalinan Menurut Jenis Kontrasepsi
Barito Timur Tahun 2021

Sumber : Bidang Kesmas Dinas Kesehatan tahun 2021

1.18. Penanganan komplikasi kebidanan dan Penangan Komplikasi


Neonatal
Yang dimaksdud dengan komplikasi kebidanan adalah
kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas yang dapat
mengancam jiwa ibu dan bayi. Sedangkan penangan komplikasi
kebidanan adalah ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas dengan
komplikasi kebidanan yang mendapatkan pelayanan sesuai
standar pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Penanganan
komplikasi kebidanan difokuskan kepada ibu dengan resiko

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 40


tinggi dan faktor resiko yang mendapat penanganan kebidanan
yang sesuai.
Sedangkan, komplikasi neonatal adalah Neonatal dengan
penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan,
kecacatan, dan kematian.
Penanganan Komplikasi Neonatal adalah penanganan
terhadap neonatal sakit dan atau neonatal dengan kelainan
atau komplikasi/kegawatdaruratan yang mendapat pelayanan
sesuai standar oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan atau
perawat) terlatih baik di rumah, sarana pelayanan kesehatan
dasar maupun sarana pelayanan kesehatan rujukan.
Tahun 2021 jumlah komplikasi kebidanan dan mendapat
penanganan sebanyak 99 orang dengan persentase 22,8% dan
semua mendapat penanganan. Sedangkan jumlah komplikasi
neonatal yang mendapat penanganan sebanyak 170 neonatal
dengan persentase 62,3%. (Lampiran tabel 30 )

Grafik 6.10 Jumlah Dan Persentase Penanganan


Komplikasi Kebidanan Dan Komplikasi
Neonatal Di Kabupaten Barito Timur
Tahun 2021

Sumber : Bidang Kesmas Dinas Kesehatan tahun 2021

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 41


2. KESEHATAN ANAK
2.1. Jumlah dan Angka Kematian Neonatal (Dilaporkan)
Kematian Neonatal adalah Kematian yang terjadi pada bayi
usia sampai dengan 28 hari tetapi bukan disebabkan oleh
kecelakaan, bencana, cedera atau bunuh diri. Kematian
Neonatal merupakan banyaknya kematian yang terjadi pada
bulan pertama (dinyatakan dengan per 1.000 kelahiran hidup )
setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh factor-
faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang
tuanya pada saat konsepsi atau didapat dari orang tuanya pada
saat saat konsepsi atau didapat selama kehamilan. Angka
kematian neonatal dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup
pada satu tahun.
Pada tahun 2021 di Kabupaten Barito Timur, Jumlah
kematian neonatal yaitu 6 orang dengan angka kematian yang
dilaporkan 3,3 per 1.000 kelahiran hidup. (Lampiran Tabel 31)

2.2. Jumlah dan Angka Kematian bayi (Dilaporkan)


Angka Kematian Bayi (AKB) adalah banyaknya bayi
meninggal sebelum mencapai usia satu tahun (0-11 bulan) per
1.000 kelahiran hidup. Indikator AKB terkait langsung dengan
target kelangsungan hidup anak dan menggambarkan kondisi
social ekonomi, lingkungan tempat tinggalnya. Tersedianya
berbagai fasilitas atau factor aksebilitas pelayanan Kesehatan
dari tenaga medis yang terampil
Jumlah kematian bayi pada tahun 2021 adalah 1 orang,
dengan angka kematian yang dilaporkan 0,6 per 1.000
Kelahiran Hidup. ( Lampiran Tabel 31 )

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 42


2.3. Jumlah dan Angka kematian Balita (dilaporkan)
Kematian balita merupakan Kematian yang terjadi pada
bayi/anak usia 0 - 59 bulan (bayi + anak balita) tetapi bukan
disebabkan oleh kecelakaan, bencana, cedera atau bunuh diri.
Jumlah kematian balita pada tahun 2021 adalah 1orang,
dengan angka kematian yang dilaporkan 0,6 per 1.000
Kelahiran Hidup. ( Lampiran Tabel 31 )

Grafik 6.11 Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, Dan Balita


Di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

Sumber : Bidang Kesmas Dinas Kesehatan tahun 2021

2.4. Berat badan bayi lahir rendah ( BBLR )


Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru
lahir dengan berat badan lebih rendah dari berat badan bayi
rata-rata. Bayi dinyatakan BBLR jika beratnya kurang dari 2,5
kilogram, sedangkan berat badan normal bayi yaitu di atas 2,5
atau 3 kilogram. Sementara pada bayi yang lahir dengan berat
kurang dari 1,5 kilogram, dinyatakan memiliki berat badan
lahir sangat rendah.

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 43


Berat Badan Bayi Lahir Rendah (<2.500 gram) merupakan
salah satu factor utama yang berpengaruh terhadap kematian
bayi. Kasus BBLR dibedakan dalam 2 kategori yaitu BBLR
Premature (usia kandungan <37 minggu) dan BBLR Premature
Growth Restriction (IUGR) yaitu bayi yang lahir cukup bulan
tetapi berat badanya kurang
Pada tahun 2021, Jumlah Berat Badan Bayi Lahir Rendah
(BBLR) sebanyak 30 bayi dengan persentase 1,7%. Yang terbagi
atas 16 bayi laki dan 14 bayi perempuan. ( Lampiran tabel 33 )

Grafik 6. 12 Jumlah Bayi Berat Badan Lahir Rendah


(BBLR) Menurut Jenis Kelamin Di
Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

Sumber : Bidang Kesmas Dinas Kesehatan tahun 2021

2.5. Cakupan Kunjungan Neonatus ke-1 (KN1)


Neonatus 1 (KN1) adalah Pelayanan kunjungan neonatal
pertama pada 6-48 jam setelah lahir yang mendapatkan
pelayan kesehatan neonatal esensial dengan menggunakan

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 44


pendekatan MTBM (Manajeman Terpadu Bayi Muda) di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Cakupan Kunjungan Neonatal ke-1 (KN1) di Kabupaten
Barito Timur tahun 2021 dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
( Lampiran tabel 34 )

Grafik 6.13 Cakupan Kunjungan Neonatal Ke-1 (KN1)


Menurut Jenis Kelamin Di Kabupaten Barito
Timur Tahun 2021

Sumber : Bidang Kesmas Dinas Kesehatan tahun 2021

2.6. Cakupan Kunjungan Neonatus ke-3 (KN Lengkap)


Kunjungan Neonatus 3 kali (KN lengkap) adalah Pelayanan
kunjungan neonatal lengkap, minimal 3 kali yaitu 1 kali pada
usia 6 - 48 jam, 1 kali pada 3 – 7 hari, dan 1 kali pada 8 - 28
hari yang mendapatkan pelayan kesehatan neonatal esensial
dengan menggunakan pendekatan MTBM (Manajeman Terpadu
Bayi Muda) di satu wilayah kerja.
Cakupan Kunjungan Neonatal ke-3 (KN Lengkap) di
Kabupaten Barito Timur tahun 2021 dapat dilihat pada grafik di
bawah ini. ( Lampiran tabel 34 )

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 45


Grafik 6.14 Cakupan Kunjungan Neonatal Ke-3
(KN Lengkap) Menurut Jenis Kelamin Di
Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

Sumber : Bidang Kesmas Dinas Kesehatan tahun 2021

2.7. Bayi Baru Lahir Mendapat IMD Dan Pemberian Asi Eksklusif
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah proses bayi menyusu
segera setelah dilahirkan. IMD atau inisiasi menyusui dini
adalah awal yang tepat bagi Anda dan bayi untuk memulai ASI
eksklusif atau sebelum memulai proses menyusui yang
sesungguhnya. Sedangkan Bayi mendapat ASI eksklusif Bayi
kurang dari 6 bulan yang diberi ASI saja tanpa makanan atau
cairan lain kecuali obat, vitamin dan mineral berdasarkan
recall 24 jam.
Pada tahun 2021 Bayi baru lahir mendapat IMD, yaitu
berjumlah 1.205 bayi dengan persentase 66,5%, sedangkan bayi
usia < 6 bulan yang diberi ASI eklusif berjumlah 970 bayi,
dengan persentase 45,3%. (Lampiran tabel 35)

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021


46
Grafik 6.15 Bayi Baru Lahir Mendapat IMD dan
Pemberian ASI Eklusif Pada Bayi < 6 Bulan
Di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

Sumber : Bidang Kesmas Dinas Kesehatan tahun 2021

2.8. Pelayanan Kesehatan Bayi


Pelayanan Kesehatan Bayi merupakan Pelayanan kesehatan
pada bayi minimal 4 kali yaitu satu kali pada umur 29 hari-2
bulan, 1 kali pada umur 3-5 bulan, 1 kali pada umur 6-8 bulan,
dan 1 kali pada umur 9-11 bulan. Pelayanan Kesehatan
tersebut meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG,
DPT/HB/HiB1-3, Polio 1-4, Campak), pemantauan
pertumbuhan, Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh
Kembang (SDIDTK), pemberian vitamin A pada bayi umur 6-11
bulan, penyuluhan pemberian ASI eksklusif dan Makanan
Pendamping ASI (MP ASI).
Cakupan pelayanan kesehatan bayi pada tahun 2021 adalah
96,8%, dengan jumlah pelayanan kesehatan bayi berjumlah
1.753 bayi. Cakupan tersebut terbagi atas laki-laki 96,4%

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 47


dengan jumlah 939 orang dan Perempuan 97% dengan jumlah
814 orang. ( Lampiran tabel 36 )

Grafik 6.16 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi


Di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

Sumber : Bidang Kesmas Dinas Kesehatan tahun 2021

2.9. Desa/Kelurahan UCI


Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
merupakan Desa atau Kelurahan UCI adalah desa/kelurahan
dimana 80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah
mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun.
Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) adalah
desa/kel dimana ≥ 80% dari jumlah bayi yang ada di desa
tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu
satu tahun. Cakupan Desa/Kelurahan UCI di Kabupaten Barito
Timur tahun 2021 adalah sebesar 81,6 %, dengan jumlah
desa/kelurahan UCI yaitu 84 desa. ( Lampiran tabel 37 )

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 48


Grafik 6.17 Cakupan Desa / Kelurahan Universal
Child Immunization (UCI) Di
Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

Sumber : Bidang Kesmas Dinas Kesehatan tahun 2021

2.10. Cakupan Imunisasi Campak/MR dan Imunisasi Dasar Lengkap


pada bayi
Bayi dan anak-anak memiliki resiko yang tinggi terserang
penyakit menular yang mematikan seperti Difteri, tetanus,
hepatitis B, radang selaput otak, radang paru-paru dan masih
banyak penyakit lainnya.
Untuk imunisasi dasar lengkap, bayi berusia kurang dari 24
jam diberikan imunisasi Hepatitis B (HB-0), usia 1 bulan
diberikan (BCG dan Polio 1), usia 2 bulan diberikan (DPT-HB-
Hib 1 dan Polio 2), usia 3 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 2 dan
Polio 3), usia 4 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 3, Polio 4 dan IPV
atau Polio suntik), dan usia 9 bulan diberikan (Campak atau
MR). Grafik di bawah ini menggambarkan Cakupan Imunisasi
Campak/MR pada Bayi dan Imunisasi Dasar Lengkap pada bayi

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 49


di Kabupaten Barito Timur pada tahun 2021. ( Lampiran tabel
39 )

Grafik 6.18 Cakupan Imunisasi Campak/MR dan


Imunisasi Dasar Lengkap pada bayi Di
Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

Sumber : Bidang Kesmas Dinas Kesehatan tahun 2021

2.11. Cakupan Bayi dan Anak Balita Mendapat Vitamin A


Cakupan Bayi mendapat Vitamin A merupakan Cakupan bayi
6-11 bulan mendapat kapsul vitamin A dosis 100.000 SI di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Sedangkan Cakupan
Anak Balita Mendapat Vitamin A merupakan Cakupan anak
balita umur 12-59 bulan mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi
200.000 SI di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Pemberian vitamin A dilaksanakan pada bulan Februari dan
Agustus.
Cakupan pemberian vitamin A pada bayi pada tahun 2021
yaitu 100% dengan jumlah bayi yang mendapat Vitamin A
berjumlah 1.676 bayi. Sedangkan cakupan anak balita yang

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 50


mendapat Vitamin A yaitu 74,4%, dengan jumlah anak balita
yang mendapat vitamin A berjumlah 8.991 anak balita.
( Lampiran tabel 41)

Grafik 6.19 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada


Bayi Dan Anak Balita di Kabupaten
Barito Timur Tahun 2021

Sumber : Bidang Kesmas Dinas Kesehatan tahun 2021

2.12. Pelayanan Kesehatan Balita


Merupakan Pelayanan kesehatan sesuai SPM yang diberikan
kepada anak berusia 0-59 bulan. Pelayanan kesehatan balita
sesuai standar meliputi:
a) Penimbangan balita
b) Pengukuran panjang/tinggi badan
c) Pemantauan perkembangan
d) Pemberian kapsul vitamin A
e) Pemberian imunisasi dasar lengkap
f) Pengisian dan pemanfaatan Buku KIA, dan
g) Pengisian Kohort

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 51


Cakupan pelayanan kesehatan balita berdasarkan jenis
kelamin pada tahun 2021, yaitu 76,8% dengan jumlah
pelayanan kesehatan 6.223 balita. Yang terdiri dari Laki-laki
84,1 % dengan jumlah pelayanan 3.483 Balita, sedangkan
perempuan 69% dengan jumlah pelayanan 2.740 balita.
( Lampiran Tabel 42 )

Grafik 6.20 Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita


Berdasarkan Jenis Kelamin di
Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

45

Sumber : Bidang Kesmas Dinas Kesehatan tahun 2021

2.13. Jumlah Balita Ditimbang


Pada tahun 2021 di Kabupaten Barito Timur jumlah total
balita ditimbang, yaitu 6.378 balita, yang terdiri dari jumlah
balita laki-laki yang ditimbang sebanyak 2.675 balita,
sedangkan jumlah balita perempuan yang ditimbang sebanyak
3.703 balita. ( Lampiran Tabel 43 )

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 52


Grafik 6.21 Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis
Kelamin di Kabupaten Barito Timur
Tahun 2021

Sumber : Bidang Kesmas Dinas Kesehatan tahun 2021

2.14. Balita Gizi Kurang Dan Balita Pendek


Pemantauan Status Gizi Balita dilaksanakan setiap tahun 2
kali yaitu pada bulan Februari dan Agustus dengan tujuan
untuk mengetahui gambaran prevalensi status gizi balita
dengan beberapa indikator. Indikator yang digunakan yaitu
indikator berat badan menurut umur (BB/U), indikator panjang
badan atau tinggi badan menurut umur (PB/U atau TB/U), dan
indikator berat badan menurut tinggi badan (BB/TB).
Balita gizi kurang adalah Status gizi yang didasarkan pada
indeks berat badan menurut umur (BB/U) sedangkan Balita
Pendek adalah Status gizi yang didasarkan pada indeks tinggi
badan menurut umur (TB/U) dan balita kurus merupakan
Status gizi yang didasarkan pada indeks berat badan menurut
tinggi badan (BB/TB).

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 53


Status Gizi Balita pada tahun 2021 di Kabupaten Barito
Timur dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
(Lampiran tabel 44)

Grafik 6.22 Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks BB/U


dan BB/TB di Kabupaten Barito Timur Tahun
2021

Sumber : Bidang Kesmas Dinas Kesehatan tahun 2021

2.15. Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah


Dalam rangka meningkatkan kesehatan anak usia sekolah,
Pihak Kementrian Kesehatan menetapkan Indikator Kesehatan
yaitu, Indikator Kinerja Kegiatan Pembinaan Kesehatan
Keluarga dengan sasaran anak usia sekolah dan remaja. Dalam
hal ini, maka akan dilakukan pelayanan kesehatan anak usia
sekolah dan remaja, seperti melaksanakan Pelayanan
Kesehatan Peduli Remaja (PKPR), pemberian KIE, pelayanan
kesehatan, layanan konseling.
Puskesmas minimal 40% harus mampu melaksanakan
pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR), dengan cara
melakukan konseling bagi anak usia sekolah (6 s.d 18 tahun).

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021


54
Pemberian KIE yang diberikan antara lain terkait kesehatan
reproduksi, pendidikan keterampilan hidup sehat, gizi,
pencegahan kekerasan, pencegahan PTM dan PM dalam bentuk
penyuluhan, permainan, dan metode interaktif lainnya.
Sedangkan untuk pelayanan Kesehatan yang dilakukan antara
lain skrining kesehatan (contoh: pemeriksaan tanda vital,
pengukuran status gizi/antropometri, skrining anemia, dll),
pemberian tablet tambah darah pada remaja putri, layanan
rujukannya, dll.
Penjaringan kesehatan merupakan rangkaian pemeriksaan
kesehatan bagi peserta didik kelas 1 SD/MI, kelas 7 SMP/MTs
dan kelas 10 SMA/SMK/MA meliputi:
- Pemeriksaan status gizi dan risiko anemia
- Pemeriksaan riwayat kesehatan
- Pemeriksaan riwayat imunisasi
- Pemeriksaan kesehatan pendengaran dan penglihatan
- Pemeriksaan perilaku berisiko kesehatan
- Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
- Pemeriksaan mental dan emosional
- Pemeriksaan intelegensia dan
- Pemeriksaan kebugaran

Penjaringan kesehatan bertujuan untuk mendeteksi dini


risiko penyakit pada anak sekolah agar dapat ditindaklanjuti
secara dini, meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
anak yang optimal, sehingga dapat menunjang proses belajar
mereka dan pada akhirnya menciptakan anak usia sekolah yang
sehat dan berprestasi.
Cakupan Pelayanan Kesehatan terdiri atas 2, yaitu :
- Cakupan Pelayanan Kesehatan berdasarkan jumlah peserta
didik

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021


55
- Cakupan Pelayanan Kesehatan berdasarkan jumlah sekolah.

Pada tahun 2021 di Kabupaten Barito Timur, Cakupan


Pelayanan Kesehatan berdasarkan peserta didik SD/MI,
SMP/MTS, SMA/MA serta usia pendidikan dasar dapat kita lihat
pada grafik di bawah ini. (Lampiran Tabel 45 )

Grafik 6.23 Cakupan Pelayanan Kesehatan Peserta


Didik SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA Serta
Usia Pendidikan Dasar Di Kabupaten
Barito Timur Tahun 2021

Sumber : Bidang Kesmas Dinas Kesehatan tahun 2021


2.16. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018
menyatakan bahwa proporsi terbesar masalah gigi di Indonesia
adalah gigi rusak/berlubang/sakit (45,3%). Sedangkan masalah
kesehatan mulut yang mayoritas dialami penduduk Indonesia
adalah gusi bengkak dan atau keluar bisul (abses) sebesar 14%.
Masalah kesehatan gigi dan mulut ini tentunya
membutuhkan perawatan ke fasyankes guna mendapatkan
penanganan medis yang komprehensif. Namun demikian,

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021


56
situasi pandemi COVID-19 turut berdampak pada terganggunya
akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
Pada tahun 2021, Pelayanan Kesehatan Gigi dan mulut
seperti, Tumpatan Gigi Tetap sebanyak 132 kasus, pencabutan
gigi tetap sebanyak 248 kasus, rasio tumpatan/pencabutan 0,5,
jumlah kasus gigi sebanyak 3.008 kasus dan jumlah kasus
dirujuk sebanyak 186 kasus. (Lampiran Tabel 46)

Grafik 6.24 Jumlah pelayanan kesehatan gigi dan mulut


Di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

Sumber : Bidang PSDK Dinas Kesehatan tahun 2021

2.17. Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak SD dan


Setingkat
Pada tahun 2021 di Kabupaten Barito Timur, pelayanan
kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan setingkat menurut
jenis kelamin dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
(Lampiran tabel 47 )

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 57


Grafik 6.25 Jumlah pelayanan kesehatan gigi dan mulut
Pada Anak SD Dan Setingkat Di Kabupaten
Berdasarkan Jenis Kelamin Barito Timur
Tahun 2021

Sumber : Bidang PSDK Dinas Kesehatan tahun 2021

3. KESEHATAN USIA PRODUKTIF DAN USIA LANJUT


3.1. Pelayanan Kesehatan Usia Produktif
Pelayanan Kesehatan Usia Produktif merupakan pelayanan
kesehatan pada Penduduk usia 15–59 tahun, yang mendapat
pelayanan skrining kesehatan sesuai standar di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun. Pelayanan kesehatan
sesuai standar meliputi:
a. Deteksi kemungkinan Obesitas.
b. Deteksi Hipertensi.
c. Deteksi kemungkinan Diabetes Melitus.
d. Pemeriksaan ketajaman penglihatan.
e. Pemeriksaan ketajaman pendengaran.
f. Deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim.

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 58


Pada tahun 2021 di Kabupaten Barito Timur, jumlah
penduduk usia 15-59 tahun mendapat pelayanan skrining
kesehatan sesuai standar sebanyak 45.313 orang, dengan
persentase 51,2 %. Terbagi atas laki-laki sebanyak 20.203
orang (49,6%) dan perempuan sebanyak 25.110 orang (52,6%).
(Lampiran Tabel 48)

Grafik 6.26 Pelayanan Kesehatan Usia Produktif Di


Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

Sumber : Bidang Kesmas Dinas Kesehatan tahun 2021

3.2. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut


Usia Lanjut adalah penduduk dengan usia 60 tahun ke atas.
Penduduk usia lanjut perlu diberi perhatian karena biasanya
pada usia lanjut akan timbul banyak keluhan/masalah
kesehatan karena turunnya fungsi organ tubuh, oleh karena itu
baik pelayanan maupun fasilitas kesehatan juga harus
memperhatikan kebutuhan usia lanjut.

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 59


Di Kabupaten Barito Timur pada tahun 2021, Cakupan
pelayanan kesehatan usia lanjut adalah 5.325 orang dengan
persentase 61,2%, yang terdiri dari laki-laki sebanyak 2.129
orang dengan persentase 60% dan perempuan sebanyak 3.196
dengan persentase 62% . (Lampiran Tabel 49 )

Grafik 6.27 Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Di


Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

Sumber : Bidang Kesmas Dinas Kesehatan tahun 2021

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 60


BAB VII
PENGENDALIAN PENYAKIT

A. PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR LANGSUNG

1. Penyakit Tuberculosis / TB Paru


a. Jumlah Terduga Tuberkulosis, Kasus Tuberkulosis, Kasus
Tuberkulosis Anak, Case Notification Rate (CNR) Per 100.000
Penduduk dan Dan Case Detection Rate (CDR)
Jumlah Terduga Tuberkulosis merupakan seseorang yang
menunjukkan gejala batuk > 2 minggu disertai dengan panas
badan. Sasaran terduga TBC dihitung berdasarkan hasil survei
prevalensi TB dan hasil inventory study yang ditetapkan Kepala
Daerah. Sedangkan Terduga tuberkulosis yang mendapatkan
pelayanan sesuai standar merupakan terduga tuberkulosis yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dengan
penegakan diagnosis tuberkulosis melalui pemeriksaan
bakteriologis dan klinis, dilakukan pemeriksaan penunjang lainnya
atau di rujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan rujukan tingkat
lanjut serta dilakukan pengobatan sesuai standar jika dinyatakan
tuberculosis.
Kasus Tuberkulosis terbagi menjadi 2, yaitu :
a) Pasien tuberkulosis yang terkonfirmasi Bakteriologis,
yaitu pasien tuberkulosis yang terbukti positif pada hasil
pemeriksaan contoh uji biologinya (sputum dan
jaringan) melalui pemeriksaan mikroskopis langsung,
Tes Cepat Molekuler (TCM) tuberkulosis, atau biakan.
b) Pasien tuberkulosis terdiagnosis secara Klinis yaitu
pasien yang tidak memenuhi kriteria terdiagnosis secara
bakteriologis tetapi didiagnosis sebagai pasien

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 61


tuberkulosis aktif oleh dokter, dan diputuskan untuk
diberikan pengobatan tuberculosis.

Kasus Tuberkulosis anak adalah Kasus tuberkulosis pada


anak usia 0-14 tahun. Sedangkan Case Notification Rate (CNR)
adalah jumlah semua kasus tuberkulosis yang diobati dan
dilaporkan di antara 100.000 penduduk yang ada di suatu wilayah
tertentu.
Pada tahun 2021 di Kabupaten Barito Timur, jumlah
terduga tuberkulosis, kasus tuberkulosis, kasus tuberkulosis anak,
case notification rate (CNR) per 100.000 penduduk dan case
detection rate (CDR) dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
( Lampiran tabel 51)

Grafik 7.1 Jumlah Terduga Tuberkulosis, Kasus Tuber-


kulosis, Kasus Tuberkulosis Anak, CNR Dan
CDR di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

Sumber : Bidang P2P Dinas Kesehatan tahun 2021

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 62


b. Angka Kesembuhan Dan Pengobatan Lengkap Serta
Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis.

Angka kesembuhan (cure rate) adalah angka yang


menunjukkan prosentase pasien baru TB Paru Terkonfirmasi
Bakteriologis yang sembuh setelah selesai masa pengobatan, di
antara pasien baru TB Paru Terkonfirmasi Bakteriologis yang
tercatat, atau dapat dikatakan pasien tuberkulosis paru dengan
hasil pemeriksaan bakteriologis positif pada awal pengobatan
yang hasil pemeriksaan bakteriologis pada akhir pengobatan
menjadi negatif dan pada salah satu pemeriksaan sebelumnya.
Pengobatan lengkap merupakan Pasien tuberkulosis yang
telah menyelesaikan pengobatan secara lengkap dimana pada
salah satu pemeriksaan sebelum akhir pengobatan hasilnya
negatif namun tanpa ada bukti hasil pemeriksaan bakteriologis
pada akhir pengobatan.
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) pasien
tuberculosis merupakan Jumlah pasien tuberkulosis semua kasus
yang sembuh dan pengobatan lengkap diantara semua kasus
tuberkulosis yang diobati dan dilaporkan.
Pada tahun 2021 di kabupaten Barito Timur, angka
kesembuhan (cure rate) tuberkulosis paru terkonfirmasi
bakteriologis berjumlah 16 orang dengan persentase 33,3%,
angka pengobatan lengkap (Complete Rate) semua kasus
Tuberkulosis berjumlah 47 orang dengan perrsentase 62,7%,
sedangkan untuk angka keberhasilan pengobatan (success
rate/sr) semua kasus tuberkulosis berjumlah 63 dengan
persentase 84%. ( Lampiran tabel 52)

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021


63
Grafik 7.2 Angka Kesembuhan Dan Pengobatan Lengkap
Serta Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis Di
Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

Sumber : Bidang P2P Dinas Kesehatan tahun 2021

2. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru
(alveoli). Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun
jamur. Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah anak-
anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun,
atau orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi,
gangguan imunologi pada tubuh). Pneumonia merupakakan balita
mengalami batuk dan atau kesukaran bernapas dan hasil
perhitungan napas, usia 0-2 bulan ≥60 kali/menit, usia 2-12 bulan ≥
50 kali/menit, usia 12-59 bulan ≥40 kali/menit, sedangkan pneumonia
berat merupakan tarikan dinding dada ke dalam (TDDK) atau saturasi
oksigen <90
Pada tahun 2021 di kabupaten barito timur, penemuan kasus
pneumonia balita ada 7 orang, yang terdiri dari 1 orang laki-laki dan 6

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 64


orang perempuan. Sedangkan pneumonia berat terdapat 1 kasus balita
perempuan. ( Lampiran tabel 53 )

Grafik 7.3 Penemuan Kasus Pneumonia Balita Di


Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

Sumber : Bidang P2P Dinas Kesehatan tahun 2021

3. HIV/AIDS

Jumlah penderita HIV/ AIDS dapat digambarkan sebagai fenomena


gunung es, yaitu jumlah penderita dilaporkan jauh lebih kecil dari
pada jumlah sebenarnya. Hal ini berarti bahwa jumlah penderita
HIV/ AIDS di Indonesia yang sebenarnya belum diketahui secara
pasti. Cara penularan AIDS yang terbesar adalah melalui hubungan
heteroseksual, melalui suntikan yang ada kaitannya dengan NAPZA,
serta melalui hubungan homoseksual dan Perinatal atau ibu
mengidap kepada bayinya. Upaya yang dilakukan dalam rangka
pemberantasan penyakit HIV/ AIDS disamping ditujukan pada
penanganan penderita yang ditemukan diarahkan pada upaya

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 65


pemantauan dan pengobatan penderita penyakit menular seksual
(PMS).
a. Jumlah Kasus HIV
Di Kabupaten Barito Timur pada tahun 2021, jumlah kasus
HIV terdiri dari berdasarkan menurut jenis kelamin dan kelompok
umur. Jumlah kasus HIV posisi paling pertama diduduki pada
kelompok umur 25 tahun – 49 tahun, dengan jumlah kasus 9 orang.
Sedangkan urutan kedua pada kelompok umur 20 tahun – 24
tahun, dengan jumlah kasus 4 orang. ( Lampiran tabel 54 )

Grafik Grafik
7.4 Jumlah Kasus
Jumlah HIVHIVmenurut
Kasus jenis kelamin dan
Di Kabupaten
kelompok umur Di Kabupaten Barito Timur
Tahun 2021

Sumber : Bidang P2P Dinas Kesehatan tahun 2021

b. Jumlah Kasus dan Kematian Akibat AIDS


Pada tahun 2021 di Kabupaten Barito Timur, jumlah kasus
baru AIDS adalah 1 orang, yang terdapat pada kelompok umur 20

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 66


- 29 tahun. Sedangkan untuk jumlah kematian yang diakibatkan
AIDS berjumlah 1 orang yang terdapat pada kelompok umur 20-29
tahun. ( Lampiran tabel 55 )

Grafik 7.5 Jumlah Kasus baru AIDS dan Jumlah Kematian


Akibat AIDS Di Kabupaten Barito Timur Tahun
2021

Sumber : Bidang P2P Dinas Kesehatan tahun 2021

4. Diare

Diare adalah sebuah kondisi ketika pengidapnya buang air besar


(BAB) lebih sering dari biasanya. Seseorang bisa dikatakan
mengalami diare bila ia BAB sebanyak tiga kali atau lebih dalam satu
hari. Selain itu, feses yang dikeluarkan juga lebih encer.
Ada dua jenis diare yang bisa terjadi, yaitu akut atau kronis
(persisten). Diare akut adalah diare yang berlangsung dalam waktu
singkat. Ini adalah masalah kesehatan yang umum. Diare akut

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021


67
iasanya berlangsung sekitar satu atau dua hari, tapi bisa juga lebih
lama, kemudian menghilang dengan sendirinya.
Pada tahun 2021 di Kabupaten Barito Timur, kasus diare yang
dilayani untuk semua umur sebanyak 1.271 orang, dengan persentase
33,5%. Sedangkan untuk kasus diare yang dilayani pada balita
sebanyak 393 balita, dengan persentase 19,3%. (Lampiran Tabel 56 )

Grafik 7.6 Jumlah Kasus Diare Di Kabupaten Barito Timur


Tahun 2021

SuSumber : Bidang P2P Dinas Kesehatan tahun 2021

5. Kusta

Penyakit kusta atau lepra atau penyakit Hansen merupakan


penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
leprae dan utamanya mempengaruhi kulit, saraf tepi, mukosa
saluran pernafasan atas dan mata. Bakteri lepra mengalami proses
pembelahan cukup lama antara 2–3 minggu, daya tahan hidup di luar

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 68


tubuh manusia mencapai 9 hari, dan memiliki masa inkubasi 2–5
tahun bahkan bisa lebih dari 5 tahun. Penatalaksanaan kasus kusta
yang buruk dapat menyebabkan kusta menjadi progresif,
menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak,
dan mata.
Pada tahun 2021 di Kabupaten Barito Timur, jumlah kasus baru
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering tidak ada kasus ditemukan.
sedangkan kasus baru Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah sebanyak 3
kasus, yang terdiri dari 2 orang laki-laki dan 1 orang perempuan.
Jadi, kasus baru Pausi Basiler (PB) + kasus baru Multi Basiler (MB)
berjumlah 3 orang.
( Lampiran tabel 57 )

Kasus Baru Kusta Di Kabupaten Barito Timur


Grafik 7.7
Tahun 2021

Sumber : Bidang P2P Dinas Kesehatan tahun 2021

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 69


Di samping itu juga ditemukan kasus baru kusta cacat tingkat 0
berjumlah 2 kasus, sedangkan kasus baru kusta cacat tingkat 2
berjumlah 1 kasus dan kasus baru penderita kusta anak <15 tahun
tidak ada kasus. ( Lampiran Tabel 58 )

Grafik 7.8 Kasus Baru Kusta Cacat Tingkat 0, Cacat


Tingkat 2, Penderita Kusta Anak<15 Tahun Di
Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

Sumber : Bidang P2P Dinas Kesehatan tahun 2021

jumlah kasus terdaftar dan angka prevalensi penyakit kusta di


Kabupaten Barito Timur, yaitu :
- Kasus terdaftar Pausi Basiler/Kusta kering tidak ada kasus
- Kasus terdaftar Multi Basiler/Kusta Basah terdapat 3 kasus
- Angka prevalensi penyakit kusta sebesar 0,4 kasus/10.000
penduduk.

RFT PB (Release From Treatment Pausi Basiler) merupakan jumlah


kasus baru PB dari periode kohort satu tahun yang sama yang

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 70


menyelesaikan pengobatan tepat waktu (6 blister dalam 6-9 bulan).
Penderita kusta PB merupakan penderita pada kohort yang sama,
yaitu diambil dari penderita baru yang masuk dalam kohort yang
sama 1 tahun sebelumnya.
RFT MB (Release From Treatment Multi Basiler) merupakan
Jumlah kasus baru MB dari periode kohort satu tahun yang sama yang
menyelesaikan pengobatan tepat waktu (12 blister dalam 12-18
bulan). Penderita kusta MB merupakan penderita pada kohort yang
sama, yaitu diambil dari penderita baru yang masuk dalam kohort
yang sama 2 tahun sebelumnya.
Pada tahun 2021 di Kabupaten Barito Timur,Penderita Kusta
kering Selesai Berobat (Release From Treatment Pausi Basiler / RFT
PB ), dapat dilihat pada grafik di bawah ini. ( Lampiran Tabel 60 )

Grafik 7.9 Penderita Kusta Selesai Berobat (Release From


Treatment/RFT) Di Kabupaten Barito Timur
Tahun 2021

Sumber : Bidang P2 Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 71


B. COVID-19

1. Kasus Covid-19

Penyakit virus corona (COVID-19) adalah penyakit menular yang


disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Sebagian besar orang yang tertular
COVID-19 akan mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih
tanpa penanganan khusus. Namun, sebagian orang akan mengalami sakit
parah dan memerlukan bantuan medis.
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala
gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa
inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari.
Pada kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia,
sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
Virus dapat menyebar dari mulut atau hidung orang yang
terinfeksi melalui partikel cairan kecil ketika orang tersebut batuk,
bersin, berbicara, bernyanyi, atau bernapas. Partikel ini dapat berupa
droplet yang lebih besar dari saluran pernapasan hingga aerosol yang
lebih kecil.
Untuk mencegah penyebaran COVID-19:
1. Selalu jaga jarak aman dari orang lain (minimal 1 meter),
meskipun mereka tidak tampak sakit.
2. Kenakan masker di ruang publik, terutama di dalam ruangan
atau jika pembatasan fisik tidak dimungkinkan.
3. Sebaiknya pilih ruang terbuka dan berventilasi baik. Buka
jendela jika berada di dalam ruangan.
4. Cuci tangan Anda secara rutin. Gunakan sabun dan air, atau
cairan pembersih tangan berbahan alkohol.
5. Ikuti vaksinasi ketika giliran Anda. Ikuti panduan setempat
terkait vaksinasi.
6. Saat batuk atau bersin, tutup mulut dan hidung Anda dengan
lengan atau tisu.
7. Jangan keluar rumah jika merasa tidak enak badan.

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 72


Pada tahun 2021 di Kabupaten Barito Timur, Kasus Covid-19 dapat
dilihat pada grafik di bawah ini. (lampiran tabel 61)

Grafik 7.10 Kasus Covid-19 Di Kabupaten Barito Timur


Tahun 2021

Sumber : Bidang P2 Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

2. Jumlah Laboratorium Dan Pemeriksaan Spesimen Covid-19

Jumlah Laboratorium Pemeriksaan Covid-19 di Kabupaten Barito


pada tahun 2021, yaitu ada 1 Laboratorium untuk pemeriksaan RT-PCR
Covid-19. Sedangkan laboratorium untuk pemeriksaan TCM masih
belum ada.
Untuk pemeriksaan spesimen covid-19,yaitu terdiri dari :
- Jumlah spesimen diperiksa sebanyak 5.816 orang
- Jumlah spesimen positif sebanyak 2.290 orang
- Jumlah spesimen negatif sebanyak 3526
- Jumlah spesimen inklusif tidak ada
- Jumlah spesimen invalid tidak ada
( lampiran tabel 62 )

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 73


Grafik 7.11 Jumlah Laboratorium Pemeriksaan COVID-19
S Di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

umber : Bidang P2 Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

3. Kasus Covid-19 Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur

Pada tahun 2021 di Kabupaten Barito Timur, kasus covid-19


berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur dapat dilihat pada
grafik di bawah ini. ( lampiran tabel 63 )

Grafik 7.10 Kasus Covid-19 berdasarkan Jenis Kelamin Dan


Kelompok Umur Di Kabupaten Barito Timur
Tahun 2021

Sumber : Bidang P2 Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021


74
C. PENGENDALIAN PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI

1. AFP ( Non Polio )


AFP (Acute Flacid Paralysis) merupakan Kelumpuhan pada anak
berusia <15 tahun yang bersifat layuh (flaccid) terjadi secara akut/
mendadak (<14 hari) dan bukan disebabkan oleh ruda paksa.
Pada tahun 2021 di Kabupaten Barito Timur, tidak ada ditemukan
kasus AFP ( Non Polio ).

2. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi

Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) MERUPAKAN


penyakit-penyakit yang sudah tersedia vaksinnya untuk upaya
pencegahannya. Vaksin tersebut apabila diberikan kepada sasaran
akan memberikan perlindungan baik sebagian maupun secara
keseluruhan kepada sasaran tersebut.
Pada tahun 2021 di Kabupaten Barito Timur, tidak ada kasus
Penyakit yang dapat dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).

3. Kejadian Luar Biasa ( KLB )

Kejadian luar biasa (KLB) merupakan timbulnya atau


meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau kematian yang bermakna
secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu,
dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya
wabah. Sedangkan Ditanggulangi <24 jam merupakan Penanggulangan
KLB kurang dari 24 jam sejak laporan W1 diterima sampai
penyelidikan dilakukan dengan catatan selain formulir W1 dapat juga
berupa faximili atau telepon. Jadi, Kejadian Luar Biasa (KLB) Di
Desa/Kelurahan Yang Ditangani < 24 Jam merupakan Desa/Kelurahan
yang mengalami KLB dan ditanggulangi <24 jam oleh kabupaten/kota
terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) pada periode/kurun waktu
tertentu.

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 75


Kejadian Luar Biasa (KLB) Di Desa/Kelurahan Yang Ditangani < 24
Jam di Kabupaten Barito Timur pada tahun 2021, yaitu tidak ada
kejadian luiar biasa ( KLB ) yang ditangani < 24 jam.

D. PENGENDALIAN PENYAKIT TULAR VEKTOR DAN ZOONOTIK


Penyakit tular vector dan zoonotik merupakan penyakit menular
melalui Vector dan binatang pembawa penyakit antara lain Malaria,
demam berdarah, chikungunya dan masih banyak penyakit lainnya.
penyakit tersebut hingga kini masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat dengan angka resiko menimbulkan masalah kesehatan dan
hingga kematian yang tergolong cukup tinggi serta memberikan dampak
kerugian di masyarakat.

1. Demam Berdarah Dengue ( DBD )

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus akut


yang disebabkan oleh virus dengue yang ditandai demam 2 – 7 hari
disertai dengan manifestasi perdarahan, penurunan trombosit
(trombositopenia), adanya hemokonsentrasi yang ditandai kebocoran
plasma (peningkatan hematokrit, asites, efusi pleura,
hipoalbuminemia). Dapat disertai gejala-gejala tidak khas seperti
nyeri kepala, nyeri otot & tulang, ruam kulit atau nyeri belakang bola
mata.
Tidak semua yang terinfeksi virus dengue akan menunjukkan
manifestasi DBD berat. Ada yang hanya bermanifestasi demam ringan
yang akan sembuh dengan sendirinya atau bahkan ada yang sama
sekali tanpa gejala sakit (asimtomatik). Sebagian lagi akan menderita
demam dengue saja yang tidak menimbulkan kebocoran plasma dan
mengakibatkan kematian.
Pada tahun 2021 di Kabupaten Barito Timur, kasus demam
berdarah (DBD) dapat kita lihat pada grafik di bawah ini,

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 76


Grafik 7.12 Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)
u
Di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

Sumber : Bidang P2 Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

2. Malaria

Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit


Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah
manusia, ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina, dapat
menyerang semua orang baik laki-laki ataupun perempuan pada
semua golongan umur dari bayi, anak-anak dan orang dewasa.
Suspek merupakan Setiap individu yang tinggal di daerah endemik
malaria yang menderita demam atau memiliki riwayat demam dalam
48 jam terakhir atau tampak anemi; wajib diduga malaria tanpa
mengesampingkan penyebab demam yang lain. Setiap individu yang
tinggal di daerah non endemik malaria yang menderita demam atau
riwayat demam dalam 7 hari terakhir dan memiliki risiko tertular
malaria; wajib diduga malaria. Risiko tertular malaria termasuk
riwayat bepergian ke daerah endemik malaria atau adanya kunjungan

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 77


individu dari daerah endemik malaria di lingkungan tempat tinggal
penderita.
Malaria positif merupakan Seseorang dengan hasil pemeriksaan
sediaan darah positif malaria berdasarkan pengujian mikroskopis
ataupun Rapid Diagnostic Test (RDT). Kasus malaria konfirmasi
terbagi menjadi kasus malaria indigenous, kasus malaria impor dan
kasus malaria konfirmasi asimtomatis.
Pada tahun 2021 di Kabupaten Barito Timur, jumlah kasus malaria
positif yaitu 4 orang. Terdiri dari positif malaria laki-laki 4 orang dan
positif malaria perempuan 0. Sedangkan kematian yang diakibatkan
malaria, tidak ada kasus. Jadi, angka kesakitan (Annual Parasite
Incidence) akibat malaria adalah 0,1 per 1.000 penduduk.
( Lampiran Tabel 69 )

Grafik 7.13 Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria


Di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

Sumber : Bidang P2 Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 78


3. Filariasis

Filariasis adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh


cacing filaria dan ditularkan melalui nyamuk. Di Indonesia, cacing
filaria terdiri dari tiga spesies yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia
malayi dan Brugia timori. Penyakit ini menginfeksi jaringan limfe
(getah bening). Filariasis menular melalui gigitan nyamuk yang
mengandung cacing filaria dalam tubuhnya. Dalam tubuh manusia,
cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap di
jaringan limfe sehingga menyebabkan pembengkakan di kaki,
tungkai, payudara, lengan dan organ genital.
Di Kabupaten Barito Timur pada tahun 2021, jumlah penderita
kronis filariasis menurut jenis kelamin yaitu tidak ada kasus.

E. PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

Penyakit tidak menular merupakan penyakit yang tidak dapat


ditularkan kepada orang lain. Penyakit tidak menular biasanya terjadi
karena faktor keturunan dan gaya hidup yang tidak sehat. Meskipun
bersentuhan dengan si penderita kita tidak akan tertular penyakit
tersebut. Peningkatan kasus kesakitan dan kematian akibat PTM
(Penyakit Tidak Menular) menjadi ancaman serius Kesehatan Masyarakat
karena menambah beban ekonomi sosial keluarga dan masyarakat.
Kerangka konsep pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak
menular didasari oleh kerangka dasar, bahwa derajat kesehatan
dipengaruhi oleh faktor keturunan, lingkungan, perilaku dan pelayanan
kesehatan. Kebijakan Pencegahan dan penanggulangan PTM ini ditujukan
pada penyakit-penyakit yang mempunyai faktor resiko yang sama yaitu :
jantung, stroke, hipertensi, diabetes militus, penyumbatan saluran napas
kronis, Penyakit Paru Obstruktis Kronis (PPOK) dan Kanker. Adapun yang
merupakan faktor resiko terjadinya penyakit tidak menular antara lain

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 79


pemakaian tembakau, kurangnya aktivitas fisik, konsumsi alcohol dan
diet yang tidak sehat.
Promosi dan pencegahan PTM dilakukan pada seluruh fase
kehidupan, melalui pemberdayaan berbagai komponen di masyarakat
seperti organisasi profesi, LSM, media Massa, dunia usaha/swasta. Upaya
promosi dan pencegahan PTM tersebut ditekankan pada masyarakat yang
masih sehat (well being) dan masyarakat yang beresiko (at risk) dengan
tidak melupakan masyarakat yang berpenyakit (deseased population) dan
masyarakat yang menderita kecacatan dan memerlukan rehabilitasi
(Rehabilitated population). Promosi dan pencegahan PTM dikembangkan
dengan menggunakan teknologi tepat guna sesuai dengan masalah,
potensi dan social budaya untuk meningkatkan efektifitas intervensi yang
dilakukan di bidang penanggulangan PTM. Sasaran Promosi dan
pencegahan PTM secara operasional di lakukan pada beberapa tatanan
(Rumah tangga, Tempat kerja, tempat pelayanan kesehatan, tempat
sekolah, tempat umum, dll) Area yang menjadi perhatian adalah Diet
seimbang, Merokok, Aktivitas fisik dan kesehatan lainnya yang
mendukung. Strategi promosi dan pencegahan PTM secara umum
meliputi Advokasi, Bina suasana dan Pemberdayaan masyarakat.

1. Hipertensi

Menegakkan diagnosis penyakit hipertensi, sangat sederhana yaitu


dengan mengukur tekanan darah menggunakan tensimeter. Hipertensi
ditegakkan bila tekanan darah ≥ 140/90 mmHg. Untuk mengelola
penyakit hipertensi kebijakan yang dibuat yaitu mengembangkan dan
memperkuat kegiatan deteksi dini hipertensi secara aktif (skrining),
meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan deteksi dini
melalui kegiatan Posbindu PTM, meningkatkan akses penderita
terhadap pengobatan hipertensi melalui revitalisasi Puskesmas untuk
pengendalian PTM melalui Peningkatan sumberdaya tenaga kesehatan
yang profesional dan kompenten dalam upaya pengendalian PTM

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 80


khususnya tatalaksana PTM di fasilitas pelayanan kesehatan dasar
seperti Puskesmas; Peningkatan manajemen pelayanan pengendalian
PTM secara komprehensif (terutama promotif dan preventif) dan
holistik; serta Peningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana
promotif-preventif, maupun sarana prasarana diagnostik dan
pengobatan.
Pelayanan kesehatan penderita hipertensi yang sesuai standar
meliputi pemeriksaan dan monitoring tekanan darah, edukasi untuk
perubahan gaya hidup sehat (diet seimbang, istirahat yang cukup,
aktifitas fisik, dan kelola stress) dan terapi farmakologis.
Pada tahun 2021 di Kabupaten Barito Timur, pelayanan Kesehatan
penderita hipertensi sebanyak 3.796 dengan persentase 58,7%, yang
terbagi berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Untuk
penderita hipertensi laki-laki berjumlah 1.410 orang, dengan
persentase 48,2%. Sedangkan untuk penderi hipertensi perempuan
berjumlah 2.386 orang dengan persentase 67,3%. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa penderita hipertensi perempuan lebih tinggi dari-
pada penderita hipertensi laki-laki. (lampiaran tabel 71)

Grafik 7.14 Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi


Di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

Sumber : Bidang P2 Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 81


2. Diabetes Melitus ( DM )

Menurut WHO, Diabetes Melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu


penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi
yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan
gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat
dari insufisiensi fungsi insulin. Pelayanan kesehatan terhadap pasien
Diabetes Melitus merupakan salah satu indikator Standar Pelayanan
Minimal yang wajib dipenuhi.
Di Kabupaten Barito Timur selama Tahun 2021 terdapat sebanyak
898 orang penderita telah mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
dengan standar, dengan persentase 68,2%. ( Lampiran tabel 72)

Grafik 7.15 Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes


Melitus (DM) Di Kabupaten Barito Timur Tahun
2021

Sumber : Bidang P2 Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 82


3. Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode Iva Dan Kanker
Payudara Dengan Pemeriksaan Klinis (Sadanis)

Pada tahun 2021, di Kabupaten Barito Timur jumlah pemeriksaan


leher rahim dan payudara yaitu 756 orang, selain itu untuk jumlah
IVA Positif yaitu 2 orang, sedangkan jumlah curiga kanker yaitu 2
orang dan untuk Tumor / benjumlah yaitu 1 orang. ( Lampiran Tabel
73 )

Grafik 7.16 Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode Iva
Dan Kanker Payudara Dengan Pemeriksaan Klinis
(Sadanis) Di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

84

Sumber : Bidang P2 Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

4. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa Berat ( ODGJ )

Kehidupan manusia dewasa ini semakin sulit dan komplek. Kondisi


tersebut diperparah dengan bertambahnya stressor psikososial akibat
budaya masyarakat modern yang cenderung sekuler. Hal tersebut
menyebabkan manusia tidak dapat menghindari tekanan-tekanan
hidup yang dialami. Kondisi kritis ini membawa dampak terhadap
peningkatan kualitas dan kuantitas penyakit mental-emosional

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 83


manusia. Kondisi diatas dapat menimbulkan gangguan jiwa dalam
tingkat ringan amaupun berat yang memerlukan penanganan di rumah
sakit, baik itu di rumah sakit jiwa atau di unit pelayanan
keperawatan jiwa di rumah sakit umum dan unit pelayanan lainnya.
Pelayanan kesehatan jiwa pada orang dengan gangguan jiwa
(ODGJ) berat pelayanan promotif dan preventif yang diberikan oleh
pemerintah daerah kabupaten/kota pada orang dengan gangguan
Psikotik akut dan Skizofrenia untuk mengoptimalkan derajat
kesehatan jiwanya agar dapat berfungsi dalam kehidupan sehari-hari,
mencegah terjadinya kekambuhan dan pemasungan.
Pada tahun 2021, di Kabupaten Barito Timur jumlah sasaran ODGJ
berat yaitu 191 orang, sedangkan jumlah yang mendapat pelayanan
kesehatan yaitu 222 orang. Jadi dapat disimpulkan bahwa, pelayanan
Kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat di Kabupaten Barito
Timur pada tahun 2021, lebih tinggi daripada jumlah sasaran orang
dengan gangguan jiwa berat yang ditentukan.( Lampiran Tabel 74 )

Grafik 7.17 Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa


(ODGJ) Berat Di Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

Sumber : Bidang P2 Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 84


F. 10 ( SEPULUH ) PENYAKIT TERBANYAK

No Nama Penyakit Terbanyak Jumlah


1 Hipertensi 4.197
2 Gastritis 3.223
3 Penyakit pd sist Otot & Jar Pengikat 2.751
4 Penyakit Kulit Alergi 1.432
5 Diabetes Melitus 1.092
6 Diare 853
7 Kecelakaan Rudapaksa 618
8 Penyakit Rongga Mulut 559
9 Dislipidemia 513
10 Asma 404
Sumber : Bidang PSDK Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 85


BAB VIII
KESEHATAN LINGKUNGAN

Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan


Lingkungan menyatakan bahwa kesehatan lingkungan adalah upaya
pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko
lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari
aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial.
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
menegaskan bahwa upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk
mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi,
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat
kesehatan yang setinggi- tingginya. Lingkungan sehat mencakup
lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat
dan fasilitas umum, harus bebas dari unsur-unsur yang menimbulkan
gangguan, di antaranya limbah (cair, padat, dan gas), sampah yang tidak
diproses sesuai dengan persyaratan, vektor penyakit, zat kimia
berbahaya, kebisingan yang melebihi ambang batas, radiasi, air yang
tercemar, udara yang tercemar, dan makanan yang terkontaminasi.

A. SARANA AIR MINUM


Air minum yang berkualitas (layak) adalah air minum yang
terlindung meliputi air ledeng (keran), keran umum, hydrant umum,
terminal air,penampungan air hujan (PAH) atau mata air dan sumur
terlindung, sumur bor atau sumur pompa, yang jaraknya minimal 10
meter dari pembuangankotoran, penampungan limbah, dan
pembuangan sampah. Air bersih merupakan sumberdaya berbasis air
yang bermutu baik yang harus memenuhi persyaratan, baik kualitas

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021


86
dan sarananya. Syarat-syarat air bersih agar dapat dikonsumsi adalah
tidak berasa, tidak berbau dan tidak berwarna.
Sejalan dengan upaya pencapaian akses universal untuk air minum
dan sanitasi, maka prosentase pengawasan kualitas air minum
merupakan bagian tidak terpisahkan dalam pencapaian akses
Universal air minum. Pengawasan ini dilakukan kepada penyelenggara
air minum melalui inspeksi kesehatan lingkungan dan pemeriksaan
(pengujian) kualitas air berdasarkan parameter fisik, kimia,
mikrobiologi.
Pada Tahun 2021 di Kabupaten Barito Timur terdapat 6.794 atau
28,7% sarana air minum telah dilakukan Inspeksi Kesehatan
Lingkungan (IKL), 3.620 atau 53,3%yang jumlah sarana air minum
dengan resiko rendah+sedang. Sedangkan untuk jumlah sarana air
minum melalui pemeriksaan sebanyak 29 atau 0,1% yang diambil
sampel, dan untuk jumlah sarana air minum yang memenuhi syarat
berjumla 26 atau 89,7%.( Lampiran tabel 75 )

Grafik 8.1 Cakupan Sarana Air Minum Yang Dilakukan


Pengawasan Di Kabupaten Barito Timur Tahun
2021

Sumber : Bidang Kesmas Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 87


B. PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP SANITASI YANG
LAYAK (JAMBAN SEHAT)

Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup


bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung
dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan
harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan
manusia. Sanitasi yang baik merupakan elemen penting yang
menunjang kesehatan manusia. Definisi sanitasi dari WHO merujuk
kepada penyediaan sarana dan pelayanan pembuangan limbah
kotoran manusia seperti urine dan feces. Istilah sanitasi juga
mengacu kepada pemeliharaan kondisi higienis melalui upaya
pengelolaan sampah dan pengolahan limbah cair. Sanitasi
berhubungan dengan kesehatan lingkungan yang mempengaruhi
derajat kesehatan masyarakat. Buruknya kondisi sanitasi akan
berdampak negatif di banyak aspek kehidupan, mulai dari turunnya
kualitas lingkungan hidup masyarakat, tercemarnya sumber air minum
bagi masyarakat, meningkatnya jumlah kejadian diare dan munculnya
beberapa penyakit.
Mulai tahun 2015 definisi rumah tangga yang memiliki akses
sanitasi layak adalah apabila fasilitas sanitasi yang digunakan
memenuhi syarat kesehatan, antara lain dilengkapi dengan jenis
kloset leher angsa atau plengsengan dengan tutup dan memiliki
tempat pembuangan akhir tinja tangki (septic tank) atau Sistem
Pengolahan Air Limbah (SPAL), dan merupakan fasilitas buang air
besar yang digunakan sendiri atau bersama. Metode pembuangan
tinja yang baik yaitu menggunakan jamban dengan syarat sebagai
berikut:
1. Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi.
2. Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin
memasuki mata air atau sumur.

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 88


3. Tidak boleh terkontaminasi air permukaan.
4. Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain.
5. Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar, atau bila memang
benar-benar diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin.
6. Jamban harus bebas dari bau atau kondisi yang tidak sedap
dipandang.
7. Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak
mahal.

Pada tahun 2021 di Kabupaten Barito Timur jumlah keluarga


dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat )
dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
( Lampiran Tabel 76 )

Grafik 8.2 Jumlah Keluarga Dengan Akses Terhadap


Fasilitas Sanitasi Yang Layak (Jamban Sehat) Di
Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

Sumber : Bidang Kesmas Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021


89
C. DESA STBM

Desa dengan STBM adalah desa-desa yang sudah melaksanakan dan


mempunyai akses terhadap sanitasi dasar ditambah dengan terbebas
dari prilaku masyarakat yang tidak buang air besar sembarangan (stop
BABS). Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan
pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui
pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.
Pada Tahun 2021 jumlah desa yang melaksanakan STBM di
Kabupaten Barito Timur sebanyak 90 desa, dengan persentase
86,5%. ( Lampiran Tabel 77 )

Grafik 8.3 Desa Yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis


Masyarakat Di Kabupaten Barito Timur Tahun
2021

Sumber : Bidang Kesmas Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 90


D. TEMPAT – TEMPAT UMUM (TTU) MEMENUHI SYARAT
KESEHATAN

Tempat-Tempat Umum (TTU) adalah tempat atau sarana umum


yang digunakan untuk kegiatan masyarakat dan diselenggarakan oleh
pemerintah/swasta atau perorangan, antara lain pasar rakyat,
sekolah, fasyankes, terminal, bandara, stasiun, pelabuhan, bioskop,
hotel dan tempat umum lainnya. TTU yang memenuhi syarat
kesehatan adalah tempat dan fasilitas umum minimal sarana
pendidikan dan pasar rakyat yang memenuhi syarat kesehatan. TTU
dinyatakan sehat apabila memenuhi persyaratan fisiologis, psikologis,
dan dapat mencegah penularan penyakit antar pengguna, penghuni,
dan masyarakat sekitarnya serta memenuhi persyaratan dalam
pencegahan terjadinya masalah kesehatan.
Pada tahun 2021 di Kabupaten Barito Timur, persentase Tempat-
Tempat Umum (TTU) memenuhi syarat kesehatan sebagai berikut :
1. Sarana Pendidikan
a. Persentase TTU memenuhi syarat kesehatan untuk pendidikan
SD/MI yaitu 50%, dengan jumlah sarana pendidikan yang
memenuhi syarat kesehatan sebanyak 77 SD/MI di Kabupaten
Barito Timur
b. Persentase TTU memenuhi syarat kesehatan untuk pendidikan
SMP/MTs yaitu 45,7%, dengan jumlah sarana pendidikan yang
memenuhi syarat kesehatan sebanyak 16 SMP/MTS di
Kabupaten Barito Timur
c. Persentase TTU memenuhi syarat kesehatan untuk pendidikan
SMA/MA yaitu 52,6%, dengan jumlah sarana pendidikan yang
memenuhi syarat kesehatan sebanyak 10 SMA/MA di Kabupaten
Barito Timur.

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 91


2. Sarana Kesehatan
a. Persentase TTU memenuhi syarat kesehatan untuk Puskesmas
yaitu 100%, dengan jumlah Puskesmas yang memenuhi syarat
kesehatan adalah 11 Puskesmas dari 11 Puskesmas di
Kabupaten Barito Timur.
b. Persentase TTU memenuhi syarat kesehatan untuk Rumah
Sakit yaitu 100%, dengan jumlah Rumah Sakit yang memenuhi
syarat
3. Tempat Ibadah
Persentase TTU memenuhi syarat kesehatan untuk tempat ibadah
yaitu 40%, dengan jumlah rumah ibadah yang memenuhi syarat
kesehatan adalah 136 rumah ibadah di Kabupaten Barito Timur.
4. Pasar
Persentase TTU memenuhi syarat kesehatan untuk pasar yaitu
13,7%, dengan jumlah pasar yang memenuhi syarat kesehatan
sebanyak 7 pasar di Kabupaten Barito Timur.
( Lampiran Tabel 78 )

Grafik 8.4 Persentase Tempat-Tempat Umum (TTU)


Memenuhi Syarat Kesehatan Di Kabupaten
Barito Timur Tahun 2021

Sumber : Bidang Kesmas Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 92


E. TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN ( TPM )

Sebagai salah satu jenis tempat pelayanan umum yang mengolah


dan menyediakan makanan bagi masyarakat banyak, maka Tempat
Pengelolaan Makanan (TPM) memiliki potensi yang cukup besar untuk
menimbulkan gangguan kesehatan atau penyakit bahkan keracunan
akibat dari makanan yang dihasilkannya. TPM adalah usaha
pengelolaan makanan yang meliputi jasaboga atau katering, rumah
makan dan restoran, depot air minum, kantin, dan makanan jajanan.
Berdasarkan Kepmenkes Nomor 1098/Menkes/SK/VII/2003 tentang
Persyaratan Higiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran,
persyaratan higiene sanitasi yang harus dipenuhi meliputi:
1. Persyaratan lokasi dan bangunan,
2. Persyaratan fasilitas sanitasi,
3. Persyaratan dapur, rumah makan, dan gudang makanan
4. Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi
5. Persyaratan pengolahan makanan
6. Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi
7. Persyaratan penyajian makanan jadi
8. Persyaratan peralatan yang digunakan.

Pelaksanaan kegiatan higiene sanitasi pangan merupakan salah


satu aspek dalam menjaga keamanan pangan yang harus dilaksanakan
secara terstruktur dan terukur dengan kegiatan, sasaran dan ukuran
kinerja yang jelas, salah satunya dengan mewujudkan Tempat
Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan. TPM
adalah tempat pengelolaan makanan siap saji yang terdiri dari rumah
makan/restoran, jasaboga, depot air minum, sentra makanan jajanan
dan kantin sekolah.
Pada tahun 2021 di Kabupaten Barito Timur, jumlah TPM
memenuhi syarat kesehatan terdiri dari :

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 93


1. Jasa Boga
Jasa Boga yang memenuhi syarat kesehatan berjumlah 14, dengan
persentase 54%.
2. Rumah Makan / Restoran
Rumah Makan / Restoran yang memenuhi syarat kesehatan
berjumlah 41, dengan persentase 43%.
3. Depot Air Minum (DAM)
Depot Air Minum (DAM) yang memenuhi syarat kesehatan
berjumlah 69, dengan persentase 52%.
4. Makanan Jajanan/Kantin/Sentra Makanan Jajanan
Makanan Jajanan/Kantin/Sentra Makanan Jajanan yang memenuhi
syarat kesehatan berjumlah 90, dengan persentase 24,2%.
5. Jumlah TPM Memenuhi Syarat Kesehatan
Total Jumlah TPM Memenuhi Syarat Kesehatan yang memenuhi
syarat kesehatan berjumlah 213, dengan persentase 34,1%.
( Lampiran Tabel 79 )

Grafik 8.5 Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Memenuhi


Syarat Kesehatan Di Kabupaten Barito Timur
Tahun 2021

Sumber : Bidang Kesmas Kabupaten Barito Timur Tahun 2021

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021


94
BAB IX
KESIMPULAN

Berbagai upaya telah dilaksanakan dalam pembangunan


kesehatan, antara lain upaya peningkatan dan perbaikan terhadap
derajat kesehatan masyarakat, upaya pelayanan kesehatan, sarana
kesehatan dan sumber daya kesehatan. Hasil-hasil kegiatan
pembangunan kesehatan yang menyeluruh di Kabupaten Barito Timur
selama tahun 2021 tergambar dalam Profil Kesehatan Kabupaten Barito
Timur tahun 2022.

Berdasarkan data dan informasi hasil pembangunan kesehatan di


Kabupaten Barito Timur tahun 2021 yang dilaporkan, dapat disimpulkan
bahwa indikator kesehatan masyarakat di Kabupaten Barito Timur adalah
1. Angka kematian bayi (AKB) sebesar 0,6 per 1.000 Kelahiran Hidup
2. Angka kematian balita (AKABA) sebesar 1,1 per Kelahiran Hidup
3. Angka kematian Ibu (AKI) sebesar 276 per 100.000 Kelahiran Hidup
4. AFP Rate (non polio) < 15 th dilaporkan sebesar 0 ( tidak ada kasus )
per 100.000 penduduk umur < 15 tahun
5. Jumlah Terduga Tuberkulosis Yang Mendapatkan Pelayanan Sesuai
Standar sebesar 1.076, kasus tuberkulosis anak 0-14 tahun tidak ada
kasus,CNR Semua kasus tuberkulosis per 100.000 penduduk yaitu 159
per 100.000 penduduk.
6. Angka kematian (case fatality rate) DBD sebesar 0%, Angka Kesakitan
DBD per 100.000 penduduk yaitu 10,3 per 100. Penduduk dari jumlah
kasus DBD 7 orang.
7. Angka kesakitan malaria (annual parasit incidence) yaitu 0,1 per
1.000 penduduk.
8. Jumlah Kasus HIV Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur sebesar
14 kasus.

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 95


9. Jumlah balita gizi kurang (BB/U) yaitu 457 dengan persentase 7,5%.
sedangkan jumlah balita pendek (TB/U) yaitu 807 balita dengan
persentase 13,3 % dan jumlah untuk balita kurus (BB/TB) yaitu 371
balita dengan persentase 6,1%.

Dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat di


Kabupaten Barito Timur, sudah dilakukan upaya-upaya kesehatan, yang
hasilnya sebagai berikut :
1. cakupan kunjungan Ibu hamil K1 tahun 2021 sebanyak 2100 bumil
dengan persentase 96,8% dan Cakupan kunjungan ibu hamil K4
sebanyak 1.890 bumil dengan persentase 87,1%.
2. Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan sebanyak 1730 orang
dengan persentase 83,5%, sedangkan persalinan di Fasyankes
sebanyak 1.661 orang, dengan persentase 80,2%.
3. cakupan KB aktif yaitu, 12.602 orang jumlah peserta KB aktif dengan
persentase 61%.
4. Cakupan Desa/Kelurahan UCI di Kabupaten Barito Timur tahun 2021
adalah sebesar 64,4 %, dengan jumlah desa/kelurahan UCI yaitu 65
desa.
5. Cakupan Imunisasi dasar lengkap pada bayi adalah 90,1% dengan
jumlah bayi yang mendapat imunisasi dasar lengkap berjumlah 1.857
bayi.
6. Cakupan Bumil mendapat tablet tambah darah 90 yaitu 85,67%,
dengan jumlah ibu hamil mendapat tablet tambah darah sebanyak
1.859 bumil.
7. Kejadian Luar Biasa (KLB) Di Desa/Kelurahan Yang Ditangani < 24 Jam
di Kabupaten Barito Timur pada tahun 2021, yaitu tidak ada kejadian
luar biasa.
8. Pada Tahun 2021 jumlah desa yang melaksanakan STBM yaitu 90 desa,
dengan persentase 86,5%.

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 96


Anggaran Kesehatan Kabupaten Barito Timur Tahun 2021
Bersumber pada APBD Kab/Kota Rp. 144.832.352.207,96,-. Yang terdiri
dari belanja Operasional sebesar Rp. 85.666.367.899,96,-, belanja modal
sebesar Rp. 20.270.539.325,- dan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp.
38.895.444.983,00. Sedengakan Biaya perkapita kesehatan sebesar Rp.
2.130.326,13,-.

PROFIL KESEHATAN KAB. BARITO TIMUR 2021 97

Anda mungkin juga menyukai