Dsisusun Oleh :
Nama : Aqila Shabrina Anwar NISN : 0066338903
Nama : Indah Suci Rachmawati NISN : 0061848669
Nama Pembina
Nama : Mira Tri Kartini S.Pd
NIP : 198204212009122006
i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Ta’ala. yang telah memberikan banyak
nikmat, terutama nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga Karya Tulis Ilmiah dengan
judul Potensi Ekstrak Air Mendidih Serbuk Daun Bakau (Rhizopora stylosa) Sebagai
Bioinsektisida Dalam Pembasmian Hama Wereng Pucuk (Sanurus indecora) dapat penulis
selesaikan dengan baik. Karya tulis ini dibuat untuk mengikuti lomba MSC Season 3.
Penulis menyadari banyak pihak yang membantu dan berkontribusi dalam terselesaikannya
karya tulis ini. Segala bentuk bantuan, baik berupa dukungan moril dan materil sangat
membantu penulis dalam mengumpulkan semangat dan keinginan untuk menyelesaikannya.
Dengan demikian penulis ucapkan terima kasih dengan ketulusan hati kepada pihak-pihak
yang telah membantu dan membimbing penulis selama menyusun karya tulis ini, yakni
kepada:
1. H. Patahul Bari, S.Ag, M. Pd., selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Jembrana,
2. Mira Tri Kartini, S.Pd, selaku guru pembimbing,
3. Orang tua kami yang tidak pernah lelah mendoakan dan memberi dukungan.
4. Tidak lupa teman-teman penulis di MTs N 4 Jembrana yang selalu mendukung dan
membantu.
Semoga Allah Ta’ala memberikan pahala yang berlimpah atas segala bentuk bantuan yang
telah diberikan kepada penulis. Selain itu penulis juga berharap agar karya tulis ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dari berbagai kalangan. Penulis menyadari bahwa masih
banyak kesalahan dalam penyusunan karya tulis ini, baik dari segi EBI, kosakata, tata bahasa,
etika maupun isi. Maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran seluas-luasnya
dari pembaca yang akan penulis jadikan sebagai evaluasi.
Jembrana, 30 Desember 2021
Penulis
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iv
ABSTRAK ............................................................................................................................... ix
iv
4.3. Kelebihan produk...................................................................................................... 9
BAB V PENUTUP................................................................................................................. 11
5.2. Saran......................................................................................................................... 11
LAMPIRAN............................................................................................................................ 13
v
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1. Jumlah hama wereng pucuk (Sanurus sp) yang mati akibat penyemprotan ekstrak
daun Rhizopora stylosa .............................................................................................................. 8
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
ABSTRAK
Potensi Ekstrak Air Mendidih Serbuk Daun Bakau (Rhizopora stylosa) Sebagai
Bioinsektisida Dalam Pembasmian Hama Wereng Pucuk (Sanurus indecora)
Aqilla Shabrina Anwara. dan Indah Ayu Rachmawatia
MTs N 4 Jembrana
Email: qillaanwar06@gmail.com
Di saat pandemi COVID-19 seperti ini, banyak masyarakat yang mengisi waktu luang dengan
cara bercocok tanam. Bercocok tanam sangat cocok dijadikan hobi karena banyak memiliki
manfaat. Namun seringkali para penggiat tanaman mengalami kesulitan lantaran hama-
hama yang menyerang tanaman-tanaman tersebut. Salah satu hama yang sering menyerang
tanaman adalah wereng pucuk (Sanurus indecora). Serangan wereng pucuk dalam populasi
tinggi dapat menyebabkan bagian yang terinfeksi mengering. Sedangkan dalam populasi
rendah, wereng pucuk menyebabkan bagian yang terserang terlihat kusam, kotor dan tidak
segar. Dalam kasus ini, diperlukan pembasmi hama yang efektif, ramah lingkungan, efisien,
dan murah. Salah satunya adalah bioinsektisida yang terbuat dari Ekstrak serbuk daun
tanaman bakau. Ekstrak serbuk daun tanaman bakau memiliki kandungan senyawa metabolit
sekunder yang bersifat toksik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi
bioinsektisida dari ekstrak air mendidih serbuk daun tanaman bakau jenis Rhizopora stylosa
terhadap hama wereng pucuk. Ekstrak dibuat dari serbuk daun yang sudah dikeringkan.
Serbuk daun bakau diekstraksi menggunakan metode pendidihan dengan perbandingan 50
gram serbuk daun bakau dengan 3 liter air kemudian dididihkan selama 40 menit. Uji coba
potensi bioinsektisida dilakukan dengan mengencerkan Ekstrak air mendidih serbuk daun
bakau dari jenis Rhizopora stylosa dengan perbandingan 1:1 dan 1:2. Hama yang menjadi
sasaran adalah wereng pucuk dewasa yang diperoleh dari pohon mangga kemudian
dimasukkan ke dalam toples plastik. Setiap toples berisi 10 ekor hama dan disemprot 1 kali
(±0,5 ml). Pengamatan dilakukan 24 jam setelah penyemprotan. Hasil penelitian
menunjukkan perlakuan 1:1 memberikan hasil terbaik yaitu mengakibatkan kematian
terbanyak pada wereng pucuk yaitu 5,67 ekor. Ekstrak serbuk daun bakau dari jenis
Rhizopora stylosa berpotensi sebagai pengendali hama wereng pucuk pada perbandingan
1:1. Hal ini karena pengenceran 1:1 memiliki konsentrasi yang lebih tinggi sehingga kerja
ekstrak serbuk daun Rhizopora stylosa menjadi lebih efektif.
ix
ABSTRACT
During COVID-19 pandemic, many people spend their spare time by gardening. Gardening is
a very nice hobby as it gives many advantages. However, mostly the hobbyst face a difficulty
caused by the pests that attack the plants. One of the pests that attack the plants is
leafhopper (Sanurus indecora). The leafhopper attack in high population may cause the
infected parts of plants body dried out. Meanwhile, in low populations, leafhoppers attack
may cause the affected plant parts look dull, dirty, and not fresh. In this case, an effective,
environmentally friendly, efficient and inexpensive pest exterminator is necessary. One of
them is a bioinsecticide made of powdered extract of the mangrove leaves. Mangrove leaf
powder extract contains secondary metabolite compounds that are toxic. The purpose of this
study is to determine the potential of bioinsecticides from boiling the extract of mangrove
plant Rhizopora stylosa leaf powder against leafhopper pests (Sanurus indecora). The extract
was made of dried leaf powder. Mangrove leaf powder was extracted by using the boiling
method with a ratio of 50 grams of mangrove leaf powder with 3 liters of water and then they
are boiled for 40 minutes. The potential test of bioinsecticide was carried out by diluting the
boiling water extract of mangrove leaf powder from the Rhizopora stylosa species in a ratio
of 1:1 and 1:2. The target pests were adult leafhoppers obtained from mango trees. Next,
they are placed in plastic jars. Each jar contains of 10 pests and it was sprayed once (±0.5
ml). The observations were conducted after 24 hours from spraying time. The results showed
that the 1:1 treatment gave the best results that it resulted the most death number of
leafhoppers about 5.67 pests. Mangrove leaf powder extrat of Rhizopora stylosa Class has
great potential to control leafhopper pests at the ratio of 1:1. Due to the 1:1 dilution has
higher concentration, the Rhizopora stylosa leaf powder extract works more effectively.
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
menyebabkan tidak terbentuknya buah. Jika hal ini terus-menerus terjadi, maka kemungkinan
besar tanaman-tanaman yang sudah terinfeksi oleh Sanurus indecora akan mengalami gagal
panen.
Berdasarkan masalah yang telah diuraikan di atas, maka ide dari penelitian ini ialah
memanfaatkan potensi daun bakau jenis Rhizopora stylosa sebagai bioinsektisida alami yang
digunakan untuk membasmi hama pada tanaman, khususnya Wereng Pucuk (Sanurus
indecora).
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah apakah ekstrak serbuk daun bakau jenis Rhizopora stylosa berpotensi sebagai
bioinsektisida terhadap hama Wereng Pucuk?
1.3 Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ekstrak serbuk daun
bakau jenis Rhizopora stylosa sebagai bioinsektisida alami ramah lingkungan dalam
pembasmian hama Wereng Pucuk (sanurus indecora).
1.4 Manfaat penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Memberikan sumbangan pemikiran untuk menambah pengetahuan tentang
pemanfaatan tanaman bakau.
b. Sebagai solusi bidang pertanian dalam pembasmian Wereng Pucuk yang
ramah lingkungan.
1.5 Kebaruan karya
Pada penelitian ini, kami menggunakan ekstrak Rhizopora stylosa sebagai
bioinsektisida karena melihat dari hasil penelitian sebelumnya yang berjudul “Skrining
fitokimia ekstrak daun mangrove Rhizopora sp. yang dikoleksi dari kawasan mangrove
desa Tuban, Bali” yang diteliti oleh Alanis Ismi Akasia dan kawan-kawan, bahwa ekstrak
Rhizopora sp. mengandung alkaloid, flavonoid, fenol, terpenoid, steroid dan saponin.
Dari hasil penelitian tersebut, diduga alkaloid, flavonoid, fenol, terpenoid, steroid dan
saponin yang ada pada ekstrak Rhizopora sp. berpotensi dalam membasmi organisme
pengganggu (hama). Dalam penelitian ini, kami menguji potensi bioinsektisida dari
ekstrak
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada penelitian ini, penulis menggunakan mangrove dari jenis Rhizopora stylosa.
Rhizophora stylosa termasuk dalam famili Rhizophorazceae. R. stylosa tumbuh pada habitat
yang beragam di daerah pasang surut, lumpur, pasir dan batu, menyukai pematang sungai
pasang surut, tetapi juga sebagai jenis pionir di lingkungan pesisir atau pada bagian daratan
dari mangrove. Satu jenis relung khas yang dapat ditempatinya adalah tepian mangrove.
Tumbuhan R. stylosa memiliki morfologi berupa pohon, tinggi dapat mencapai 15 m,
permukaan batang berwarna abu-abu kehitaman, bercelah halus. Daun mempunyai
permukaan atas yang halus, mengkilap, ujung meruncing, bentuk lonjong dengan melebar
bagian tengah, ukuran panjang 8-12 cm, permukaan bawah tulang daun berwarna kehijauan,
berbintik-bintik hitam tidak merata. Karangan bunga terletak di ketiak daun, bercabang 2-3
kali, masing-masing cabang 4-16 bunga tunggal (Yunita sari, 2017) Dalam karya tulis ilmiah
3
ini mangrove diambil ekstrak dari serbuk daunnya untuk dijadikan bahan sebagai
bioinsektisida untuk membasmi tanaman hias.
Sanurus indecora selain menyerang tanaman jambu mete juga ditemukan pada
tanaman mangga, jambu air, jarak pagar, jeruk, krotalaria, rambutan, nangka dan bougenvile
yang ada di sekitar pertanaman jambu mete, namun serangan tidak eksplosif. Kemungkinan
habitat dan relung makanan serangga pada saat ini tanaman jambu mete, karena titik sentral
populasi selalu terlihat pada tanaman jambu mente, ada kemungkinan juga inang asli adalah
tanaman mangga sebelum tanaman jambu mete berkembang di daerah tersebut.
Nimfa dan imago S. Indecora menyerang tanaman dengan cara menusuk dan
mengisap cairan tanaman. Pada musim berbunga, serangga menutupi tangkai bunga sehingga
bisa menyebabkan kehilangan hasil mencapai 57,83%. Puncak populasi hama terjadi pada
bulan Juli dan Agustus, saat tanaman mulai berbunga dan berbuah. Populasi menurun pada
bulan Oktober bersamaan dengan berakhirnya fase generatif. Bekas keberadaan hama ini
mulai dikenali dengan adanya embun jelaga pada permukaan daun bagian atas serta lapisan
lilin dan kulit nimfa (eksuvia) yang ditinggalkan pada waktu nimfa berganti kulit (Rahman,
2011).
Serangan hama ini cukup serius, karena mengisap cairan tanaman pada bagian yang
muda (pucuk) seperti daun dan tangkai bunga serta buah semu yang masih muda. Serangan
mulai terlihat menjelang musim bunga, sekitar bulan Mei Juni dan mencapai puncaknya pada
4
bulan Agustus – September. Sepintas lalu gejala serangan tidak terlihat jelas, namun bila
bagian terserang dikupas akan terlihat bintik-bintik hitam bekas tusukan stylet hama tersebut
(Wiratno dan Siswanto, 2002).
Bila populasi rendah, serangan hama tidak merugikan, namun bila populasi tinggi,
dapat mengakibatkan bagian-bagian terserang mengering. Bila tangkai bunga yang terserang,
biasanya buah tidak berkembang. Selain itu populasi tinggi yang terjadi pada bagian bunga
dapat menghalangi aktivitas penyerbukan oleh penyerbuk Disamping itu hama ini serangga
ini mengeluarkan (ekskresi) semacam cairan lengket dan manis. Daun-daun terkena ekskresi
tersebut mengundang tumbuhnya yang terk cendawan jelaga yang menutup permukaan daun,
sehingga menghalangi proses fotosintesa (Supriadi et al., 2002). Sehingga tanaman yang
terserang tampak kusam, kotor dan merana.
5
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen
3.3.1 Alat
Nampan
Blender
Kain saring
Panci stainless steel
Kompor
Gelas ukur
Sprayer
3.3.2 Bahan
6
3.4.1 Penyediaan serbuk daun bakau Rhizopora stylosa
Ekstraksi dilakukan dengan metode ekstrak air mendidih, daun bakau yang telah
menjadi serbuk kemudian ditimbang sebanyak 50 g yang kemudian dimasukkan ke
dalam 3 liter air mendidih (suhu 96-98°C) dalam panci stainless steel diatas kompor,
kemudian diekstrak dengan cara merebus serbuk daun R. stylosa selama 40 menit.
Selanjutnya hasil rebusan disaring menggunakan kain saring untuk mendapatkan
ekstrak daun R. stylosa.
7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Hasil uji bioinsektisida ekstrak daun Rhizopora stylosa terhadap hama wereng pucuk
(Sanurus sp) dapat dilihat pada Tabel 4.1, gambar grafik 4.1 dan gambar 4.2
Perlakuan
ULANGAN
1:1 1:2 Kontrol
1 6 3 0
2 5 4 0
3 6 4 0
Tabel 4. 1. Jumlah hama wereng pucuk (Sanurus sp) yang mati akibat penyemprotan ekstrak
daun Rhizopora stylosa
5
1:1
4
1:2
3
Kontrol
2
0
Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3
8
4.2. Pembahasan
Rata-rata hama wereng pucuk yang mati pada pengenceran 1:1 sejumlah 5,67 ekor,
sedangkan pada pengenceran 1:2 sejumlah 3,67 ekor. Perlakuan yang memberikan hasil
terbaik adalah perlakuan pengenceran 1:1 yaitu 1 bagian ekstrak air mendidih daun
Rhizopora stylosa di encerkan dengan 1 bagian air. Hal ini dikarenakan pada pengenceran 1:1
konsentrasi ekstrak daun Rhizopora stylosa lebih tinggi sehingga kerja ekstrak daun
Rhizopora stylosa sebagai bioinsektisida jadi lebih efektif.
Ekstrak air mendidih daun Rhizopora stylosa dapat digunakan sebagai bioinsektisida
karena mengandung alkaloid, flavonoid, fenol, terpenoid, steroid dan saponin sesuai dengan
hasil penelitian Skrining Fitokimia Ekstrak Daun Mangrove Rhizophora mucronata dan
Rhizophora apiculata yang Dikoleksi dari Kawasan Mangrove Desa Tuban, Bali Oleh Alanis
Ismi Akasia dan kawan-kawan tahun 2020.
Kandungan alkaloid, flavonoid, fenol, terpenoid, steroid dan saponin pada daun
Rhizopora stylosa yang merupakan senyawa metabolit sekunder dapat berpengaruh terhadap
keseimbangan hormon perilaku serangga sistem saraf atau otot dan antifeedant
(penghambatan makan). Selanjutnya Matsushita et al. (2002) menambahkan bahwa tanin
berperan sebagai penolak nutrisi dan penghambat enzim sehingga menyebabkan rendahnya
hindrolisis pati. Alkaloid dapat berfungsi sebagai larvisida botani dan repelent pada serangga
Siamtuti et al. (2017). sesuai dengan hasil penelitian “Pengaruh Campuran Ekstrak Serai
Wangi dan Kulit Bakau terhadap Mortalitas dan Perkembangan Crocidolomia pavonana (F.)”
yang dilakukan oleh Nozi Liansyah dan kawan-kawan pada tahun 2018.
9
4.4. Kekurangan produk
Terlepas dari kelebihan yang dimiliki, produk ini juga memiliki beberapa kekurangan
seperti komposisi kandungan fitokimianya dari ekstrak air mendidih serbuk daun bakau R.
stylosa yang belum teruji begitu juga dengan kadar yang aman dalam penggunaan. Sehingga
diperlukan penelitian lanjutan. Produk ini juga kurang praktis karena tidak dapat disimpan
dalam jangka waktu yang lama.
10
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ekstrak daun tanaman
Bakau jenis Rhizopora stylosa berpotensi sebagai bioinsektisida alami ramah lingkungan.
Perlakuan yang memberikan hasil terbaik adalah perlakuan pengenceran 1:1 yaitu 1 bagian
ekstrak air mendidih serbuk daun Rhizopora stylosa diencerkan dengan 1 bagian air. Hal ini
dikarenakan pada pengenceran 1:1 konsentrasi ekstrak serbuk daun Rhizopora stylosa lebih
tinggi sehingga kerja ekstrak serbuk daun Rhizopora stylosa sebagai bioinsektisida menjadi
lebih efektif.
5.2. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang diberikan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Penelitian lebih lanjut untuk menguji kandungan fitokimia pada ekstrak air mendidih
serbuk daun bakau Rhizopora stylosa.
2. Penelitian lebih lanjut untuk mencari konsentrasi ekstrak daun Bakau jenis Rhizopora
stylosa yang yang aman dalam penggunaan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Alanis Ismi Akasia dkk, 2020. Skrining Fitokimia Ekstrak Daun Mangrove Rhizophora
mucronata dan Rhizophora apiculata yang Dikoleksi dari Kawasan Mangrove Desa Tuban,
Bali. Journal of Marine Research and Technologi, volume 4 No 1 tahun 2021, Hal 16-20
Matsushita et al,.2002. Siamtuti et al,. 2017. Nozi Liansyah dkk, 2018. Pengaruh Campuran
Ekstrak Selai Wangi dan Kulit Bakau Terhadap Mortalitas dan Perkembangan Crosidilumia
PAVONANA (F.). JURNAL ILMIAH MAHASISWA UNSYIAH - AGT, VOL. 3, NO. 4,
NOVEMBER 2018: 1-9
Mediaindonesia.com, 2021. Bali terapkan wisata zona mangrove abadi di Jembrana. (diakses
pada 27 Desember 2021).https://m.mediaindonesia.com/nusantara/443148/bali-tetapkan-
wisata-zona-mangrove-abadi-di-jembrana
Metcalf, 1982 dalam RA Kodjah. Epa, 2014 dalam RA Kodjah. Fikra et al., 2015 dalam RA
Kodjah. Pestisida alami (Biopestisida) merupakan jenis pestisida yang berasal dari alam
seperti hewan, tanaman, bakteri dan beberapa mineral. http://repository.um-surabaya.ac.id
Rahim Sukirman dan Dewi Wahyuni, 2017. Hutan Mangrove dan Pemanfaatannya.
Yogyakarta: DEEPUBLISH hal 1
Rahman, 2011. Ekstrak Wijen Efektif Mematikan Wereng Pucuk Mete. www.
sinabastra.blogspot.com/2011/12/ekstrak-wijen-efektifmematikanwereng
Rohaeti, E., Batubara, I., Lieke, A., dan Darusman, LK. 2010. Potensi Ekstrak Rhizophora sp.
Sebagai Inhibitor Tirosinase. Prosiding Semnas Sains III. IPB, Bogor, 13 November 2010. p.
196-201
Siswanto et.al.,2003. Identifikasi wereng pucuk Jambu mete, Sanurus Indecora dan beberapa
aspek biologinya. Jurnal Litra vol 9. No. 4, Desember 2003
Supriadi et al., 2002. identifikasi wereng pucuk Jambu mete, Sanurus Indecora dan beberapa
aspek biologinya. Jurnal Litra vol 9. No. 4, Desember 2003
Wiratno dan Siswanto, 2002.Identifikasi wereng pucuk Jambu mete, Sanurus Indecora dan
beberapa aspek biologinya. Jurnal Litra vol 9. No. 4, Desember 2003
Yunitasari. 2017. Penggunaan Ekstrak Daun Dan Batang Tumbuhan Mangrove Rhizophora
Stylos Dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Aeromonas Hydrophila Secara In.
http://repository.ump.ac.id/id/eprint/2057
12
LAMPIRAN
13
4. Proses penyemprotan bioinsektisida
14
Lampiran 2. Hasil Analisis Data Penelitian
Uji Homogenitas
Uji Normalitas
Kolmogorof
15
Hasil uji Anova 1 jalur
Data Hasil Penelitian
Perlakuan
ULANGAN
1:1 1:2 Kontrol
1 6 3 0
2 5 4 0
3 6 4 0
Hipotesis
H0= Rata-rata jumlah Sanurus sp. yang mati pada tiap perlakuan sama
H1= Rata-rata jumlah Sanurus sp. yang mati pada tiap perlakuan tidak sama
16
= 1,333
9. Menghitung rata-rata kuadrat perlakuan (MSTr) dan rata-rata kuadrat error (MSE)
MSTr= SSTr/k-1=24,778
MSE= SSE/n-k= 0,222
Tabel ANOVA
Sumber variasi Sum of Square Degree of Freedom (df) Mean Square (MS) F hitung
Perlakuan (Tr) 49,556 2 24,778 111,5
Error (E) 1,333 6 0,222
Total (T) 50,889 8
17
Lampiran 3. Daftar Riwayat Hidup
1. Ketua Kelompok
c. Kelas : 9 - MTs
e. Nomor WA : 087713257646
2. Anggota Kelompok
c. Kelas : 9 - MTs
e. Nomor WA : 085858648486
3. Nama Pembina
c. NIP : 198204212009122006
d. Nomor WA : 082237410588
4. Judul Penelitian
Potensi Ekstrak Air Mendidih Serbuk Daun Bakau (Rhizopora stylosa) Sebagai
Bioinsektisida Dalam Pembasmian Hama Wereng Pucuk (Sanurus indecora)
18