Anda di halaman 1dari 2

Tugas Biopsikologi Tentang Pubertas

1. Bagaimana peran hormon dalam proses pubertas?


Jawab : Hormon merupakan sebuah zat yang dihasilkan secara alami oleh kelenjar tubuh
yang dialirkan langsung ke aliran darah dalam tubuh. Kelenjar yang menjadi pusat
kendali beberapa hormon ialah kelenjar pituari yang berada dibawah otak. Sebagian
besar hormon yang dikendalikan oleh kelenjar pituari sangat berpengaruh terhadap
perkembangan produksi sel tubuh, perilaku, sistem imun, serta reproduksi sesorang.
Hormon tersebut akan meningkat jumlah dan fungsinya seiring berjalannya waktu atau
selama masa pubertas,hormon tersebut yang mengendalikan sebuah proses pubertas
sesorang.

2. Perubahan fisik apa saja yang terjadi pada remaja wanita yang mengalami pubertas?
Jawab :
a. Payudara, lengan , serta paha membesar,pinggul melebar terlihat lengkuk tubuhnya
b. Tumbuh rambut halus pada beberapa bagian tubuh ( kaki,ketiak,alat kelamin)
c. Tumbuh jerawat pada wajah
d. Kulit wajah berminyak atau kering
e. Bertambah tinggi badan

3. Perubahan fisik apa saja yang terjadi pada remaja pria yang mengalami pubertas?
Jawab :
a. Dada menjadi bidang
b. Tumbuh kumis dan jenggot
c. Tumbuh rambut halus pada beberapa bagian tubuh tertentu (kaki,ketiak,alat kelamin)
d. Perubahan suara menjadi besar
e. Massa otot membesar

4. Kondisi emosi semacam apa yang dialami oleh remaja yang mengalami pubertas?
Jawab : Kondisi emosi yang dialami oleh remaja pada masa pubertas adalah rasa cemas,
bingung, khawatir, antusias,bahagia. Namun lebih banyak dominan emosi cemas yang
direspon dengan kemarahan, bagaimana diri seorang remaja yang mengalami banyak
perubahan , mengalami perbedaan terjadi dalam dirinya dan harus mengerti serta
menyesuaikan diri.

5. Hal apa saja yang perlu diantisipasi oleh remaja agar bisa beradaptasi dengan diri dan
lingkungannya saat mengalami pubertas?
Jawab : Hal yang perlu diantisipasi ialah jangan sampai anak belajar dari teman sebaya
yang belum memiliki pemahaman lebih, hubungan orangtua dengan anak harus baik ,
bisa saling terbuka sehingga anak merasa diperhatikan pada masa pubertas, jangan terlalu
dikekang untuk hal baru yang ingin dilakukan, biarkan anak tersebut mengekplorasi diri
namun tetap di dampingi agar tidak salah jalan. Memberi kesempatan untuk mengenal hal
baru diluar diri dan lingkungannya namun tetap pada batas aman.

Anda mungkin juga menyukai