Anda di halaman 1dari 23

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA N 1 Pantai Cermin


Kelas / Semester : X/1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Struktur teks eksposisi:
o pernyataan tesis (pendapat tentang suatu
permasalahan);
o argumen (data, fakta, danpendapat untuk menguatkan
tesis); dan
o pernyataan ulang.*
Kebahasaan:
o kalimat nominal dan
o kalimat verbal (aktif transitif dan aktif intransitif)
Pertemuan ke- :
Alokasi Waktu : 4x 45 menit (4 jam pelajaran)

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran Discovery Learning, peserta didik
dapat menganalisis struktur, kebahasaan, dan menyusun ulang gagasan ke dalam teks eksposisi
dengan kritis, bekerja sama, dan komunikatif selama proses pembelajaran.

B. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Alat dan Bahan
A. 1. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas X edisi revisi tahun 2016,
2. Buku Siswa Bahasa Indonesia Edisi Revisi tahun 2016
3. Agustina Molly 2018. Buku Siswa. Pendidikan Bahasa Indonesia Kelas X, Bandung:
Grafindo Media Pratama
4. Laptop
5. Lembar kerja siswa (LKPD)

B. Pertanyaan
1. Jelaskanlah struktur dan kebahasaan dari teks eksposisi?
2. tentukanlah struktur dan kebahasaan dari teks eksposisi yang ada di LKPD!

Kegiatan Pembelajaran (Kegiatan Pendahuluan 20 menit)


a. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin melalui (whatsapp dan Google Classroom).
b. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta
mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi
selanjutnya melalui (whatsapp dan Google Classroom).
c. Peserta didik menerima informasi tentang materi dan tujuan yang akan
dipelajari serta kegiatan pembelajaran yang akan dipelajari dalam teks
eksposisi (whastapp dan Google Classroom).
d. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai melalui WA group.
e. Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
melalui WA group.
f. Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan dilakukan melalui WA
group.

Kegiatan inti (60 menit)


a. Peserta didik membaca analisis struktur dan kebahasaan teks eksposisi yang
diberikan oleh guru melalui google classroom.
b. Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal
yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan
yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi teks
eksposisi.
c. Peserta didik menuliskan hasil pengamatannya tentang struktur dan kebahasaan teks
eksposisi
d. Peserta didik membuat analisis tentang struktur dan kebahasaan teks eksposisi
e. Peserta didik mengumpulkan hasil analisis melalui google classroom

Kegiatan penutup (10 menit)


a. Menyimpulkan struktur teks eksposisi serta definisi setiap bagian struktur teks
eksposisi
b. Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

C. Penilaian
1. Penilaian Spiritual dan sosial
Spiritual dan sosial terhadap peserta didik dapat dilakukan melalui observasi dan penilaian
diri
2. Penilaian Pengetahuan
a. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan mengumpulkan hasil kerja dalam kegiatan
pembelajaran
b. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan tes tertulis
3. Penilaian Ketrampilan
Penilaian ketrampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
mengkomunikasikan hasil kerja yang dibuat baik secara lisan maupun tulisan

Remedial dan Pengayaan

Program pengayaan
Kegiatan pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah menguasai materi pelajaran
sesuai dengan indicator yang telah ditentukan. Bentuk yang dilakukan antara lain peserta didik
diminta untuk mencari informasi dan materi relevan yang tingkat kompetensinya lebih tinggi
dari kompetensi yang diharapkan dalam materi tentang teks eksposisi. Peserta didik tersebut
diminta menyampaikan dan mengumpulkan hasil informasi yang ditemukan.

Program Remedial
Kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum menguasai materi pelajaran dan
belum mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Bentuk yang telah dilakukan antara lain
peserta didik secara terencana mempelajari buku teks pelajaran bahasa indonesia. Guru
menyediakan soal-soal latihan atau pertanyaan yang merujuk pemahaman kembali tentang isi
modul bahasa indonesia BAB 2 Kelas X. Peserta didik diminta komitmennya untuk belajar
secara disiplin dalam rangka memahami materi pelajaran yang belum dikuasainya. Guru
kemudian mengadakan uji kompetensi kembali pada materi yang belum dikuasai peserta didik
yang bersangkutan
Lampiran
1. Penilaian Spiritual dan sosial
a. Lampiran 1 Panduan observasi
Nama Sekolah : SMA N 1 Pantai Cermin

10. gotong Royong


Kelas : .................................................
Sikap Spiritual dan Sosial

3. Meghargai

8. Responsif
2. Toleransi

6. Tg Jawab

7. Pro aktif
4. Disiplin

11. Peduli
9. Damai
No Nama Peserta Didik deskripsi

1. Jujur
1
2
3
4
dst

Catatan :
a) Untuk memudahkan penilaian sikap terkait dengan observasi; pada tahap awal guru dapat
menetapkan bahwa seluruh peserta didik telah memenuhi kriteria aspek yang akan
diobservasi. Hanya peserta didik yang berkecenderungan ekstrim sangat/kurang (+/-) yang
dapat menjadi fokus observasi guru.
b) Penilaian Observasi A (sangat baik), B (baik), C (cukup) dan K (kurang).
b. Lampiran 2 Penilaian diri
Nama Peserta didik : ........................................................
Kelas/Semester : X ….. / I

Indikator :
1. Memiliki motivasi selama proses pembelajaran dan menjelang ulangan harian.
2. Penguasaan materi yang akan diujikan.
3. Bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok.
4. Menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan tugas individu maupun kelompok.
5. Menunjukkan rasa percaya diri dalam mengemukakan gagasan, bertanya, atau
menyajikan hasil diskusi.
6. Menunjukkan sikap toleransi terhadap perbedaan pendapat/cara dalam menyelesaikan
masalah.
Untuk pertanyaan 1 sampai dengan 6, tulis masing-masing huruf (A/B/C/D) sesuai
dengan pendapatmu jika :
• A = Selalu
• B = Sering
• C = Jarang
• D = Tidak pernah

1 Saya memiliki motivasi selama proses pembelajaran dan kesiapan menjelang


ulangan harian.
2 Saya menguasai materi Bab/Sub-bab yang akan diujikan dalam ulangan harian
nanti.
3 Saya bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok.

4 Saya menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan tugas individu maupun


kelompok..
5 Saya menunjukkan rasa percaya diri dalam mengemukakan gagasan, bertanya,
atau menyajikan hasil diskusi.
6 Saya menunjukkan sikap toleransi terhadap perbedaan pendapat/cara dalam
menyelesaikan masalah
INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI PENGETAHUAN
Satuan Pendidikan : SMAN 1 Panati cermin
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia – Wajib
Kelas : X
Instrumen:
1. Analisislah struktur teks eksposisi Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup!
2. Temukan kebahasaan pada teks eksposisi Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup!
3. Bandingkan struktur teks eksposisi Pembangunan dan Bencana Lingkungan dengan Upaya
Melestarikan Lingkungan Hidup!
4. Bandingkan kebahasaan teks eksposisi Pembangunan dan Bencana Lingkungan dengan
Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup!
1. Bacalah teks kemudian, Analisislah struktur teks eksposisi Upaya Melestarikan
Lingkungan Hidup dengan mengisi tabel berikut!
Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup
Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar mengemuka. Kejadian demi
kejadian yang dialami di dalam negeri telah memberi dampak yang sangat besar. Tidak sedikit
kerugian yang dialami, termasuk nyawa manusia.
Namun, hal yang perlu dipertanyakan, apakah pengalaman tersebut sudah cukup me
nyadarkan manusia untuk melihat kesalahan dalam dirinya? Ataukah manusia justru merasa
lebihnyaman dengan sikap menghindar dan menyelamatkan diri dengan tidak memberikan
solusi yang lebih baik dan lebih tepat lagi?
Banyak usaha yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam upaya pelestarian ling
kungan hidup. Upaya yang dimaksud adalah upaya rekonsiliasi, perubahan konsep atau pem
ahaman tentang alam dan menanamkan budaya pelestari.
a. Upaya Rekonsiliasi
Kerusakan lingkungan hidup dan efeknya terus berlangsung dan terjadi. Manusia
cenderung untuk menangisi nasibnya. Lama-kelamaan tangisan terhadap nasib
itu terlupakan dan dianggap sebagai embusan angin yang berlalu. Bekas tangisan karena ef
ek dari kerusakan lingkungan yang dialaminya hanya tinggal menjadi suatu memori untuk d
ikisahkan. Namun, perlu diingat bahwa tidaklah cukup jika manusia hanya sebatas menang
isi nasibnya, tetapi pada kenyataannya tidak pernah sadar bahwa
semua kejadian tersebut adalah hasil dari perilaku dan tindakan yang patut diperbaiki dan
diubah.
Setiap peristiwa dan kejadian alam yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan hid
up merupakan suatu pertanda bahwa manusia mesti sadar dan berubah. Upaya rekonsiliasi
menjadi suatu sumbangan positif yang perlu disadari. Tanpa sikap rekonsiliasi, kejadian-
kejadian alam sebagai akibat kerusakan lingkungan hidup hanya akan menjadi langganan ya
ng terus-menerus dialami.
Lalu, usaha manusia untuk selalu menghindarkan diri dari akibat kerusakan ling
kungan hidup tersebut hendaknya bukan dipahami sebagai suatu kenyamanan saja. Akan tet
api, justru kesempatan itu menjadi titik tolak untuk memulai suatu perubahan. Perubahan u
ntuk dapat mencegah dan meminimalisasi efek yang lebih besar. Jadi, sikap rekonsiliasi d
ari pihak manusia dapat memungkinkannya melakukan perubahan demi kenyamanan di teng
ah-tengah lingkungan hidupnya.
b. Perubahan Konsep atau Pemahaman Manusia Tentang Alam
Salah satu akar permasalahan seputar kerusakan lingkungan hidup adalah terjadinya p
ergeseran pemahaman manusia tentang alam. Berbagai fakta kerusakan lingkungan hidup yan
g terjadi di tanah air adalah hasil dari suatu pergeseran pemahaman manusia tentang alam.
Cara pandang tersebut melahirkan tindakan yang salah dan membahayakan. Misalnya,
konsep t entang alam sebagai objek. Konsep ini memberi indikasi bahwa manusia cenderung
untuk m empergunakan alam seenaknya. Tindakan dan perilaku manusia dalam
mengeksplorasi alam t erus terjadi tanpa disertai suatu pertanggungjawaban bahwa alam perlu
dijaga keutuhan dan ke lestariannya.
Banyak binatang yang seharusnya dilindungi justru menjadi korban perburuan manusia
yang t idak bertanggung jawab. Pembalakan liar yang terjadi pun tak dapat dibendung lagi.
Pencemaran tana h dan air sudah menjadi kebiasaan yang terus dilakukan. Polusi udara sudah
tidak disadari bahwa d i dalamnya terdapat kandungan toksin yang membahayakan. Jadi, alam
merupakan objek yang ter us menerus dieksploitasi dan dipergunakan manusia.
Berdasarkan kenyatan demikian, diperlukan suatu perubahan konsep baru. Konsep yang
dimaksud adalah melihat alam sebagai subjek. Konsep alam sebagai subjek berarti manusia
dala m mempergunakan alam membutuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab. Di sini
seharu snya manusia dalam hidupnya dapat menghargai dan mempergunakan alam secara
efektif da n bijaksana. Misalnya, orang Papua memahami alam sebagai ibu yang memberi
kehidupan. Arti nya alam dilihat sebagai ibu yang darinya manusia dapat memperoleh
kehidupan. Oleh kare na itu, tindakan merusak lingkungan secara tidak langsung telah
merusak kehidupan itu sendiri. Sumber: ht t p://a l ma k y.blogsp ot .c om dengan penyesuaian
Analisislah struktur teks Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup dengan mengisi tabel berikut ini.

Tesis/ Pernyataan
Pendapat

Argumentasi

Argumentasi

Argumentasi

Argumentasi
Argumentasi

Penegasan Ulang

2. Datalah istilah yang terdapat dalam teks Pembangunan dan Bencana Lingkungan Hidup
serta Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup, kemudian carilah maknanya di dalam KBBI
atau dalam Kamus Istilah!

Pembangunan dan Bencana Lingkungan Hidup

No Istilah Makna

1. Polusi Pencemaran
2. Habitat 1 Tempat tinggal khas bagi seseorang atau kelompok
masyarakat;
2 Bio tempat hidup organisme tertentu; tempat hidup
yang alami (bagi tumbuhan dan hewan); lingkungan
kehidupan asli;
3 Geo tempat kediaman atau kehidupan tumbuhan,
hewan, dan manusia dengan kondisi tertentu pada
permukaan bumi;
3.
4.
5.
6.
dst.
Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup

1. Rekonsiliasi
3. Efek
4. Konsep
5.
6.
dst.
Rubrik Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Nama :
………………………………………………… Kelas
: ………………………………………………… Tanggal
Penugasan :...............................................................

Pedoman penyekoran:

No Deskripsi Skor Skor


soal Maksimal
1 Menjawab dengan benar 3 bagian struktur teks 13 25

Menjawab dengan benar 2 bagian struktur teks 8

Menjawab dengan benar 1 bagian struktur teks 4

Menemukan dengan benar 6 kebahasaan teks eksposisi 13 25


Menemukan dengan benar 3 kebahasaan teks eksposisi 8
Menemukan dengan benar 1 kebahasaan teks eksposisi 4
3 Membandingkan struktur 2 teks eksposisi dengan tepat 13 25
Membandingkan struktur 2 teks eksposisi kurang tepat 8
Membandingkan struktur 2 teks eksposisi tidak tepat 4
4 Membandingkan kebahasaan 2 teks eksposisi dengan 13 25

Membandingkan kebahasaan 2 teks eksposisi kurang 8

Membandingkan kebahasaan 2 teks eksposisi tidak 4

JUMLAH SKOR 100


KUNCI

Tesis/ Pernyataan Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar mengemuka.


Kejadian demi kejadian yang dialami di dalam negeri telah memberi
dampak yang sangat besar. Tidak sedikit kerugian yang dialami, termasuk
nyawa manusia.Namun, hal yang perlu dipertanyakan, apakah
pengalaman tersebut suda h cukup menyadarkan manusia untuk melihat
kesalahan dalam dirinya? A taukah manusia justru merasa lebih nyaman
dengan sikap menghindar dan menyelamatkan diri dengan tidak
memberikan solusi yang lebih baik dan lebih tepat lagi? Banyak usaha
yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam upaya pele starian
lingkungan hidup. Upaya yang dimaksud adalah upaya rekonsilias i,
perubahan konsep atau pemahaman tentang alam dan menanamkan bu
daya pelestari.
Kunci:

Tesis/ Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar mengemuka. Kejadian


Pernyat demi kejadian yang dialami di dalam negeri telah memberi dampak yang
aan sangat besar. Tidak sedikit kerugian yang dialami, termasuk nyawa
Pendap
manusia.Namun, hal yang perlu dipertanyakan, apakah pengalaman tersebut
at
suda h cukup menyadarkan manusia untuk melihat kesalahan dalam dirinya?
A taukah manusia justru merasa lebih nyaman dengan sikap menghindar
dan menyelamatkan diri dengan tidak memberikan solusi yang lebih baik
dan lebih tepat lagi? Banyak usaha yang seharusnya dilakukan oleh
manusia dalam upaya pele starian lingkungan hidup. Upaya yang dimaksud
adalah upaya rekonsilias i, perubahan konsep atau pemahaman tentang
alam dan menanamkan bu daya pelestari.
Argumentasi Kerusakan lingkungan hidup dan efeknya terus berlangsung
da n terjadi. Manusia cenderung untuk menangisi nasibnya.
Lama- kelamaan tangisan terhadap nasib itu terlupakan dan dianggap
sebagai embusan angin yang berlalu. Bekas tangisan karena efek dari
kerusakan l ingkungan yang dialaminya hanya tinggal menjadi suatu
memori untuk d ikisahkan. Namun, perlu diingat bahwa tidaklah cukup
jika manusia han ya sebatas menangisi nasibnya, tetapi pada kenyataannya
tidak pernah sad ar bahwa semuakejadian tersebut adalah hasil dari
perilaku dan tindakan yang patut diperbaiki dan diubah.Setiap peristiwa
dan kejadian alam yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan hidup
merupakan suatu pertanda bahwa manusia mesti sadar dan berubah.
Upaya rekonsiliasi menjadi suatu sumbangan positif yang perlu disadari.
Tanpa sikap rekonsiliasi, kejadian-kejadian alam sebagai akibat kerusakan
lingkungan hidup hanya akan me njadi langganan yang terus-menerus
dialami.

Argumentasi Lalu, usaha manusia untuk selalu menghindarkan diri dari akibat ker
usakan lingkungan hidup tersebut hendaknya bukan dipahami sebagai sua
tu kenyamanan saja. Akan tetapi, justru kesempatan itu menjadi titik tol
ak untuk memulai suatu perubahan. Perubahan untuk dapat mencegah da
n meminimalisasi efek yang lebih besar. Jadi, sikap rekonsiliasi dari pi
hak manusia dapat memungkinkannya melakukan perubahan demi kenya
manan di tengah-tengah lingkungan hidupnya.

Salah satu akar permasalahan seputar kerusakan lingkungan hidup adal


ah terjadinya pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Berbagai fakt a
Argumentasi kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di tanah air adalah hasil dari suat u
pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Cara pandang tersebut mel
ahirkan tindakan yang salah dan membahayakan. Misalnya, konsep tent
ang alam sebagai objek. Konsep ini memberi indikasi bahwa manusia cen
derung untuk mempergunakan alam seenaknya. Tindakan dan perilaku ma
nusia dalam mengeksplorasi alam terus terjadi tanpa disertai suatu pertang
gungjawaban bahwa alam perlu dijaga keutuhan dan kelestariannya.

Banyak binatang yang seharusnya dilindungi justru menjadi korban perburuan


manusia yang tidak bertanggung jawab. Pembalakan liar yang terjadi pun tak d
Argumentasi apat dibendung lagi. Pencemaran tanah dan air sudah menjadi kebiasaan yang
ter us dilakukan. Polusi udara sudah tidak disadari bahwa di dalamnya terdapat
k andungan toksin yang membahayakan. Jadi, alam merupakan objek yang
terus menerus dieksploitasi dan dipergunakan manusia.

Berdasarkan kenyatan demikian, diperlukan suatu perubahan konsep baru


Konsep yang dimaksud adalah melihat alam sebagai subjek. Konsep alam seb
Penegasan agai subjek berarti manusia dalam mempergunakan alam membutuhkan kes
Ulang dan adaran dan rasa tanggung jawab. Di sini seharusnya manusia dalam hid
rekomend upnya dapat menghargai dan mempergunakan alam secara efektif dan bija
asi ksana. Misalnya, orang Papua memahami alam sebagai ibu yang memberi ke
hidupan. Artinya alam dilihat sebagai ibu yang darinya manusia dapat m
emperoleh kehidupan. Oleh karena itu, tindakan merusak lingkungan se
cara tidak langsung telah merusak kehidupan itu sendir
Kunci Jawaban

Lingkungan dan Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup.

No Istilah Makna
1. Polusi pengotoran (tentang air, udara, dan sebagainya); pencemaran:

3. Habitat 1 tempat tinggal khas bagi seseorang atau kelom-pok


masyarakat;
2 Bio tempat hidup organisme tertentu; tempat hidup yang alami
(bagi tumbuhan dan hewan); lingkungan kehidupan asli;
3 Geo tempat kediaman atau kehidupan tumbuhan, hewan, dan
manusia dengan kondisi tertentu pada permukaan bumi;
4. Perubahan perubahan jangka panjang dalam distribusi pola cuaca secara
iklim statistik sepanjang periode waktu mulai dasawarsa hingga jutaan
tahun. Istilah ini bisa juga berarti perubahan keadaan cuaca
ratarata atau perubahan distribusi peristiwa cuaca ratarata,
contohnya, jumlah peristiwa cuaca ekstrem yang semakin
banyak atau sedikit.
5. Iklim kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk
suatu lokasi di bumi atau planet lain.
6. Fauna keseluruhan kehidupan hewan suatu habitat, daerah, atau strata
geologi tertentu; dunia hewan
7. Flora keseluruhan kehidupan jenis tumbuh-tumbuhan suatu habitat,
daerah, atau strata geologi tertentu; alam tumbuh- tumbuhan;

8. Drainase saluran air

9. Solusi penyelesaian/ pemecahan masalah


10. daerah Sareah msuknya air dari permukaan tanah ke dalam zona jenuh
resapan air air sehingga membentuk aliran air tanah yang mengalir ke daerah
yang lebih rendah.

Contoh Jawaban

No Istilah Makna

1. Rekonsiliasi Perbuatan/ tindakan memulihkan hubungan persahabatan pada


keadaan semula;

3. Efek Akibat, pengaruh


4. Konsep ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret

5. Indikasi Tanda-tanda yang menarik perhtian, petunjuk.

6. Pembalakan Kegiatan menebang pohon untuk mendapatkan kayu bulat


7. Toksin zat racun yang dibentuk dan dikeluarkan oleh organisme yang
menyebabkan kerusakan radikal dalam struktur atau faal,
merusak total hidup atau keefektifan organisme pada satu
bagian.

8. Dieksploitasi Didayagunakan
9. Solusi Pemecahan masalah
10. Potensi Kemampuan yang mungkin untuk dikembangkan

1. Kriteria Penilaian

No Deskripsi Skor Skor


soal maksimal
1. Identifikasi tesis tepat. 30 30
Identifikasi kurang tepat. 20
Identifikasi tesis salah. 10
2. Identifikasi argumen tepat dan lengkap. 30 30
Identifikasi argumen kurang tepat dan kurang lengkap 20
Identifikasi argumen tidak tepat dan tidak lengkap 10
3. Identifikasi penegasan ulang tepat. 30 30
Identifikasi penegasan ulang kurang tepat. 20
Identifikasi penegasan salah.
10
INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI KETERAMPILAN
PENUGASAN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Pantai
Cermin
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia – Wajib
Kelas : X

Kisi-kisi

Kompetensi Dasar IPK Materi Indikator Soal No


Pokok Soal
4.3 Mengonstruksikan 4.3.1Menentukan Gagasan Disediakan sebuah 1.
teks eksposisi dengan gagasan pokok dan pokok gagasan utama, peserta
memerhatikan isi gagasan penjelas Gagasan didik mengembangkan
(permasalahan, dalam teks eksposisi penjelas dengan menambahkan
argumen, gagasan penjelas yang
pengetahuan, dan sesuai.
rekomendasi), struktur 4.3.2 Menyusun teks Teks Disajikankan suatu 2.
dan kebahasaan. gagasan pokok atau
Eksposisi eksposisi topik, peserta didik
menyusun teks
eksposisi dengan
memerhatikan isi
(permasalahan,
argumen, pengetahuan,
dan rekomendasi),
struktur dan
kebahasaan.

Instrumen
Tugas:
1. Lengkapilah gagasan utama yang disajikan dengan gagasan pendukung yang menguatkan
teks eksposisi!
2. Dengan Kembangkan gagasan pokok atau topik yang telah disediakan ke dalam teks
eksposisi dengan memerhatikan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan
rekomendasi), struktur dan kebahasaan!
Pedoman Penyekoran Tugas

No Deskripsi Skor Skor


soa maksim
l 1. Gagasan pendukung tepat dan menguatkan teks eksposisi 90- al 100

Gagasan pendukung cukup tepat dan cukup menguatkan 100


teks eksposisi
80-89
Gagasan pendukung kurang tepat dan kurang menguatkan
teks eksposisi 70-79

Gagasan pendukung tidak tepat dan tidak menguatkan teks 0-69


eksposisi
2. Merumuskan kalimat tesis dengan tepat 8-10 20
Merumuskan kalimat tesis 4-7
kurang tepat. Merumuskan
kalimat tesis salah. 0-3
Argumen tepat dan lengkap. 8-10 20
Argumen tepat tapi kurang 4-7
lengkap. Argumen kurang
mendukung tesis. 0-3

Merumuskan kalimat penegasan ulang dengan tepat. 8-10 20


Merumuskan kalimat penegasan ulang 4-7
kurang tepat. Merumuskan kalimat
Teks eksposisi menggunakan bahasa dan ejaan yang tepat. 8-10 20
Teks eksposisi menggunakan bahasa dan ejaan yang 4-7
kurang tepat. Teks eksposisi menggunakan bahasa dan
ejaan yang tidak tepat 0-3

Mengetahui Surian, Juli 2020


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

SYARIFUDDIN, S.Pd,MM Neli Pitria Yuniati,S.Pd


NIP. 19660402 199203 1 004
KISI-KISI SOAL
HOTS Tahun
Pelajaran 2020/2021

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Program : X
Semester : 1
Kurikulum :2013

Nomor Kompetensi Dasar Materi Kelas/ Indikator Level Bentuk Nomo


Pokok Semester Soal Kogn r Soal
itif Soal
1 3.2Menganalisis Anal X/1 Disajikan teks C4 Uraian 1
struktur dan isis eksposisi , (menganalis
kebahasaan struk peserta didik is)
teks eksposisi. tur dapat
menganalisis
teks struktur teks
eksposisi eksposisi

KISI-KISI SOAL
HOTS Tahun
Pelajaran 2020/2021

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Program : X
Semester : 1 (satu)
Kurikulum : 2013

Nomor Kompetensi Dasar Materi Kelas/ Indikator Soal Level Bentu Nomo
Pokok Semest Keterampilan k Soal r Soal
er
1 4.2 Mengonstruksikan Menyus X/1 Disajikan P5: Uraian 1
teks eksposisi dengan un teks sebuah naturalisasi
memerhatikan isi eksposis gagasan
(permasalahan, i pokoki,
argumen, peserta didik
Mendesai
dapat
pengetahuan, dan n
melengkapai
rekomendasi), dengan
struktur dan gagasan
kebahasaan. pendukung
yang
menguatkan
teks eksposisi.
KARTU
SOAL HOTS
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester :X /1
Kurikulum : 2013
Kompetensi Dasar : 3.2 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksposisi
4.2 Mengonstruksikan teks eksposisi dengan memerhatikan
isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan
rekomendasi), struktur dan kebahasaan.
Materi : Isi, struktur, dan kebahasaan teks eksposisi
Indikator Soal Nomor 1 : Disajikan sebuah gagasan pokok, peserta didik dapat
melengkapai dengan gagasan pendukung yang menguatkan
teks eksposisi.
Indikator Soal Nomor 2 : Disajikan sebuah gagasan pokok, peserta didik dapat
melengkapai dengan gagasan pendukung yang menguatkan
teks eksposisi.
LAMPIRAN
BAHAN AJAR
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan
rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi


NO Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1 3.2 Menganalisis struktur dan  Menentukan struktur dan kebahasaan teks
kebahasaan teks eksposisi eksposisi
 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks
eksposisi.
2 4.2 Mengonstruksikan teks eksposisi  Mengklasifikasikan teks eksposisi dengan
dengan memerhatikan isi memerhatikan isi (permasalahan argumen,
(permasalahan, argumen, pengetahuan, dan rekomendasi), struktur
pengetahuan, dan rekomendasi), dan kebahasaan.
struktur dan kebahasaan

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran Discovery Learning, peserta didik dapat
menganalisis struktur, kebahasaan, dan menyusun ulang gagasan ke dalam teks eksposisi dengan kritis,
bekerja sama, dan komunikatif selama proses pembelajaran.

D. MATERI PEMBELAJARAN
A. Tesis, Argumen, dan Rekomendasi dalam Teks Eksposisi
Eksposisi biasa digunakan seseorang untuk menyajikan gagasan. Gagasan tersebut dikaji oleh
penulis atau pembicara berdasarkan sudut pandang tertentu. Untuk menguatkan gagasan yang
disampaikan, penulis atau pembicara harus menyertakan alasan-alasan logis. Dengan kata lain, ia
bertanggung jawab untuk membuktikan, mengevaluasi, atau mengklarifikasi permasalahan tersebut.
Bentuk teks ini biasa digunakan dalam kegiatan ceramah, perkuliahan, pidato, editorial, opini, dan
sejenisnya.

Arti Istilah

1. Teks Eksposisi merupakan genre teks berisi gagasan yang bertujuan agar orang lain memahami
pendapat yang disampaikan. Gagasan tersebut disampaikan oleh penulis atau pembicara berdasarkan
sudut pandang tertentu. Untuk menguatkan gagasan yang disampaikan, penulis atau pembicara
menyertakan alasan-alasan logis.
2. Tesis: pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen yang dikemukakan dalam karangan
3. Argumen: alasan yang dapat dipakai untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau
gagasan
4. Rekomendasi: saran yang menganjurkan (membenarkan, menguatkan)

B. Struktur Teks Eksposisi


Teks eksposisi merupakan teks yang dibangun oleh pendapat atau opini. Sejalan dengan isi teks
eksposisi, struktur teks eksposisi meliputi (a) tesis atau penyataan pendapat, (b) argumentasi, dan
(c) penegasan ulang.
Tesis atau pernyataan pendapat adalah bagian pembuka dalam teks eksposisi. Bagian tersebut berisi
pendapat umum yang disampaikan penulis terhadap permasalahan yang diangkat dalam teks eksposisi.
Argumentasi merupakan unsur penjelas untuk mendukung tesis yang disampaikan. Argumentasi dapat
berupa alasan logis, data hasil temuan, fakta-fakta, bahkan pernyataan para ahli. Argumen yang baik
harus mampu mendukung pendapat yang disampaikan penulis atau pembicara. 
Bagian terakhir adalah penegasan ulang, yaitu bagian yang bertujuan menegaskan pendapat awal serta
menambah rekomendasi atau saran terhadap permasalahan yang diangkat.
Contoh Teks Ekposisi dan Analisis Struktur Teks Eksposisi

Pembangunan dan Bencana Lingkungan


Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang serius. Enam masalah
lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam,
perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta peningkatan
polusi dan kemiskinan. Dari hal itu dapat dibayangkan betapa besar kerusakan alam yang terjadi karena
jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber daya alam dan polusi yang meningkat, sedangkan
teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.
Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik pembangunan yang
tidak memerhatikan kelestarian alam, atau disebut pembangunan yang tidak berkelanjutan. Seharusnya,
konsep pembangunan adalah memenuhi kebutuhan manusia saat ini dengan mempertimbangkan
kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya.
Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada saat ini ternyata jauh dari harapan. Kesulitan
penerapannya terutama terjadi di Negara berkembang, salah satunya Indonesia. Sebagai contoh, setiap
tahun di negara kita diperkirakan terjadi penebangan hutan seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas
kota Jakarta). Hal ini juga diikuti oleh punahnya flora dan fauna langka. Kenyataan ini sangat jelas
menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini yang diikuti bencana bagi manusia. 
Pada tahun 2005 - 2006 tercatat, telah terjadi 330 bencana banjir, 69 bencana tanah longsor, 7
bencana letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana tsunami. Bencana longsor dan banjir
itu disebabkan oleh perusakan hutan dan pembangunan yang mengabaikan kondisi alam. 
Bencana alam lain yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik
pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana. Misalnya, banjir yang terjadi di
Jakarta pada Februari 2007, dapat dipahami sebagai dampak pembangunan kota yang mengabaikan
pelestarian lingkungan.
Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, penyebab utama banjir
di Jakarta ialah pembangunan kota yang mengabaikan fungsi daerah resapan air dan tampungan air. Hal
ini diperparah dengan saluran drainase kota yang tidak terencana dan tidak terawat serta tumpukan
sampah dan limbah di sungai. Akhirnya, debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang
tidak terelakkan. 
Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera diatasi. Meskipun tidak
mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk
mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
Sumber: www.buletinpilar.com dengan penyesuaian.

Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang serius. Enam
masalah lingkungan yang utama adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan
sumber daya alam, perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan,
Tesis/ Pernyataan kerusakan habitat alam, serta peningkatan polusi dan kemiskinan polusi dan
Pendapat kemiskinan. Dari hal itu dapat dibayangkan betapa besar kerusakan alam yang
terjadi karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber daya alam dan polusi
yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan
permasalahan tersebut.
Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik
pembangunan yang tidak memerhatikan kelestarian alam, atau disebut
Argumentasi pembangunan yang tidak berkelanjutan. Seharusnya, konsep pembangunan adalah
memenuhi kebutuhan manusia saat ini dengan mempertimbangkan kebutuhan
generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya.
Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada saat ini ternyata jauh dari
harapan. Kesulitan penerapannya terutama terjadi di negara berkembang, salah
satunya Indonesia. Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi
Argumentasi penebangan hutan seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kota Jakarta). Hal ini
juga diikuti oleh punahnya flora dan fauna langka. Kenyataan ini sangat jelas
menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini yang diikuti bencana bagi
manusia.
Argumentasi Pada tahun 2005 - 2006 tercatat terjadi 330 bencana banjir, 69 bencana tanah
longsor, 7 bencana letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana
tsunami. Bencana longsor dan banjir itu disebabkan oleh perusakan hutan dan
pembangunan yang mengabaikan kondisi alam.
Bencana alam lain yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik
pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana. Misalnya,
Argumentasi
banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari 2007, dapat dipahami sebagai dampak
pembangunan kota yang mengabaikan kerusakan lingkungan dan bencana alam.
Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, penyebab
utama banjir di Jakarta ialah pembangunan kota yang mengabaikan fungsi daerah
resapan air dan tampungan air. Hal ini diperparah dengan saluran drainase kota yang
Argumentasi
tidak terencana dan tidak terawat serta tumpukan sampah dan limbah di sungai.
Akhirnya, debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak
terelakkan.
Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera diatasi.
Penegasan Ulang
Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut,
dan rekomendsi
setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.

 C. Ciri Kebahasaan Teks Ekposisi

1. Banyak Mengunakan istilah yang sesuai dengan bidang permasalahan yang dibahas. Penggunaan istilah
tersebut membantu penulis atau pembicara memperkuat gagasan yang disampaikan.

Contoh

a. polusi: pencemaran
b. habitat a. Tempat tinggal khas bagi seseorang atau kelompok masyarakat. b. Bio tempat hidup
organisme tertentu; tempat hidup yang alami (bagi tumbuhan dan hewan); lingkungan kehidupan asli. c.
Geo tempat kediaman atau kehidupan tumbuhan, hewan, dan manusia dengan kondisi tertentu pada
permukaan bumi.

2. Banyak menggunakan kata sifat.

Contoh
Serius: a. Sungguh-sungguh; b. gawat, genting (karena menghadapi bahaya, risiko, akibat, dan
sebagainya yang mungkin terjadi)

3.  Banyak terdapat perubahan jenis kata karena afiksasi (pengimbuhan).

Kata Bentukan Jenis Imbuhan Kata Dasar Jenis


penipisan nomina pe(N)-an tipis adjektiva

4. Banyak menggunakan kalimat verbal, yaitu kalimat berpredikat verba. Kalimat lainnya, kalimat nominal,
kalimat berpredikat nomina, adjektiva, numeralia, atau adverbia, jarang digunakan dalam teks eksposisi

Contoh

No Kalimat Jenis Kalimat Verbal


Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan
1. Kalimat aktif transitif
yang serius.
Kenyataan ini sangat jelas menggambarkan kehancuran alam yang
2. Kalimat aktif transitif
terjadi saat ini yang diikuti bencana bagi manusia.
Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus
3. Kalimat aktif intransitif
segera diatasi.
Enam masalah lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan
jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim
4. Kalimat aktif intransitif
global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan
habitat alam, serta peningkatan polusi dan kemiskinan.
D. Menyusun Teks Eksposisi
Sebagaimana yang telah dipaparkan terdahulu bahwa teks eksposisi adalah teks yang bersifat
argumentatif. Di dalamnya dikemukakan sejumlah argumen dan diperkuat pula oleh fakta-fakta
sehingga bisa meyakinkan khalayak.Teks eksposisi banyak menggunakan fakta dan argumentasi-
argumentasi berdasarkan pendirian dan sudut pandang penulis ataupun penuturnya.
Luasnya wawasan, kuatnya pendirian, serta keyakinan akan kebenaran atas topik yang akan kita
kemukakan sangatlah utama dalam teks eksposisi. Kita harus menyiapkan berbagai sumber untuk bisa
mengembangkan topik yang dipilih secara mendalam. Dengan demikian, khalayak diharapkan dapat
memperoleh pencerahan, keyakinan, bahkan dapat terbujuk untuk melakukan
sesuatu yang kita harapkan dalam teks tersebut.
Berdasarkan hal itu, langkah penulisan teks eksposisi adalah sebagai berikut.
1. Menentukan topik, yakni suatu hal yang memerlukan pemecahan masalah atau sesuatu yang
mengandung problematika di masyarakat. Hal itu, mungkin berkenaan dengan masalah sosial, budaya,
pendidikan, agama, bahasa, sastra, politik.
Contoh:
a. kehidupan anak-anak jalanan di ibu kota besar;
b. perubahan perilaku masyarakat pedesaan oleh faktor media massa;
c. pendidikan bagi anak-anak terlantar;
d. perkawinan beda agama;
e. ragam bahasa anak baru gede;
f. sastra lisan dari kawasan Indonesia timur;
g. pemilihan kepala daerah secara langsung atau melalui perwakilan.

2. Mengumpulkan bahan dan data untuk memperkuat argumen, baik dengan membaca-baca surat kabar,
majalah, buku, ataupun internet. Data itu dapat diperoleh melalui pengamatan ke lapangan atau dengan
melakukan wawancara. Misalnya, untuk menulis teks bertopik kehidupan anak-anak jalanan. Kita harus
(1) membaca-baca buku, artikel, berita tentang kondisi dan karakteristik anak-anak jalanan; (2)
mengobservasi/penelitian terhadap perilaku anak-anak jalanan; atau (3) melakukan wawancara dengan
pihak pemerintah, warga masyarakat, atau bahkan dengan para anak jalanan itu sendiri.
3. Membuat kerangka tulisan berkenaan dengan topik yang akan kita tulis, yang mencakup tesis,
argumen, dan penegasan (kesimpulan). Langkah ini penting agar tulisan kita itu tersusun
secara lebih sistematis, lengkap, dan tidak tumpang tindih.
4. Mengembangkan tulisan sesuai dengan kerangka yang telah kita buat. Argumentasi dan fakta
yang telah dikumpulkan, kita masukkan ke dalam tulisan itu secara padu sehingga teks itu bisa
meyakinkan khalayak.

Ciri-ciri Kebahasaan Teks Eksposisi


Bahasa adalah media komunikasi, baik lisan maupun tulisan. Dengan demikian, sebuah teks
tentu mengandung unsur kaidah kebahasaan, baik yang berkaitan dengan kata, kalimat, paragraf
maupun wacana secara utuh. Oleh karena itu, pada pembahasan kali ini, kalian akan diajak melihat
unsur-unsur kebahasaan pada teks Eksposisi.
Pembahasan unsur kebahasaan ini mencakup :
1. Kalimat Utama
2. Unsur kepaduan paragraf (Pengulangan kata, kata transisi, kata ganti)
3. Kalimat Majemuk
4. Konjungsi (kata sambung)
5. Fungsi kata (subjek, predikat, objek dsb.)
6. Kelas kata (Nomina, verba, adjektiva, dsb.)
Memahami Unsur-unsur Kebahasaan Pada Teks Eksposisi :
1. Sebuah teks yang baik mengandung kalimat utama yang mencerminkan gagasan utama teks
tersebut. Demikian juga dengan teks Eksposisi. Setiap paragraf teks Eksposisi mengandung
unsur kalimat utama.
2. Sebuah paragraf yang baik memiliki syarat, salah satunya adalah kepaduan. Ada
beberapa cara untuk memadukan gagasan dalam setiap paragraf, di antaranya dengan
pengulangan kata, kata transisi, konsungsi dan kata ganti.
a. Penggunaan pengulangan kata
Contoh :
Ternyata di balik gelombang laut itu terdapat energi yang bisa dimanfaatkan. Kini
gelombang laut telah dimanfaatkan sebagai sumber energi pembangkit listrik.
b. Penggunaan kata transisi
Contoh :
Pada dasarnya, prinsip kerja teknologi yang mengonversi energi gelombang laut
menjadi energi listrik adalah mengakumulasi energi gelombang laut untuk memutar
turbin generator.
c. Penggunaan kata ganti’
Contoh :
Banyak orang yang suka bertamasya ke pantai. Mereka senang melihat birunya laut
dan gelombang laut yang menggulung-gulung.
1. Kata majemuk adalah kalimat yang menggunakan gabungan dari dua atau lebih kalimat
tunggal. Secara cepat, kata majemuk dapat diketahui dari penggunaan kata sambung
(konjungsi).
Contoh :
Kalimat majemuk :
Sejumlah negara telah membangun PLTGL, tetapi jumlahnya masih sedikit.
Kalimat tunggal :
Sejumlah negara telah membangun PLTGL.
Jumlah bangunan PLTGL masih sedikit.
Konjungsi : Tetapi
2. Sebuah kalimat terdiri atas beberapa kata. Setiap kata memiliki fungsi dalam kalimat.
Fungsi dalam kalimat misalnya sebagai subjek, predikat, objek, pelengkap atau keterangan. Kata-kata
juga memiliki jenis, misalnya kata benda, kata kerja, kata sifat, kata keterangan, kata ganti dan kata
tugas (kata depan dan kata sambung. Jenis kata disebut juga kategori.
23 RPP BAHASA INDONESIA Kelas X Smtr 1 SMA N 1 Pantai Cermin TP. 2020/2021 By. Neli pitria yuniati S.Pd

Anda mungkin juga menyukai