Anda di halaman 1dari 5

Kepribadian Pada Akhir Masa Kanak Kanak

Masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari usia enam tahun sampai tiba saatnya
individu menjadi matang secara seksual. Awal dari masa kanak-kanak ditandai dengan
masuknya anak ke kelas satu. Hal ini merupakan perubahan besar dalam pola kehidupannya ,
pada sebagian besar anak. Kebanyakan anak berada dalam keadaan tidak seimbang, anak
mengalami gangguan emosional sehingga sulit untuk hidup bersama dan bekerja sama.
Masuk kelas satu, merupakan peristiwa penting bagi kehidupan setiap anak sehingga dapat
mengakibatkan perubahan dalam sikap, nilai, dan perilaku.
Perubahan fisik yang terjadi menjelang berakhirnya masa kanak-kanak menimbulkan
keadaan ketidakseimbangan di mana pola kehidupan yang sudah terbiasa menjadi terganggu
sampai tercapainya penyesuaian diri terhadap perubahan ini.
Akhir masa kanak-kanak tidak dapat diketahui secara tepat kapan periode ini berakhir , ini
disebabkan perbedaan kematangan seksual anak laki-laki dan perempuan.
A.AKHIR MASA KANAK-KANAK
Akhir masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari enam tahun  sampai tiba saatnya
individu menjadi matang secara seksual, yaitu sekitar tiga belas tahun bagi anak perempuan
dan empat belas tahun bagi anak laki-laki .

Bagi indonesia kriteria umur memegang peranan penting. Anak baru bisa diterima bila ia
sudah mencapai umur 7 tahun. Pertama, anak harus dapat bekerjasama dalam kelompok
dengan anak-anak lain, yaitu tidak boleh masih bergantung pada ibunya, melainkan harus
dapat menyesuaikan diri dengan kelompok teman-teman sebaya. Kedua , anak harus dapat
mengamati secara analitis. Ia harus sudah dapat mengenal bagian-bagian dari keseluruhan
dan dapat menyatukan kembali bagian-bagian tersebut. Jadi di sini anak harus sudah
mempunyai kemampuan memisah-misahkan. Ketiga, anak secara jasmaniah harus sudah
mencapai bentuk anak sekolah. Petunjuk untuk ini adalah kalau suah dapat memegang telinga
kirinya dengan kanan melaui atas kepala, begitupun juga sebaliknya yang kidal. Inilah yang
disebut ukuran filipino.
Ciri akhir Dari Masa Kanak-Kanak
1.Label  yang digunakan oleh orang tua , akhir masa kanak-kanak merupakan usia yang
menyulitkan. Suatu masa dimana anak tidak mau lagi menuruti perintah dan anak lebih
banyak dipengaruhi oleh teman-teman sebaya dibanding orang tua atau keluarga.
2.Label yang digunakan oleh para pendidik, yang melabelkan akhir masa kanak-kanak
dengan usia sekolah dasar. Para pendidik juga memandang periode ini sebagai periode kritis
dalam dorongan prestasi.
3.Label yang digunakan oleh ahli psikologi. Bagi ahli psikologi , masa akhir kanak-kanak
adalah usia berkelompok  , usia penyesuaian diri , usia kreatif, serta usia bermain.
Label Perkembangan Akhir Masa Kanak-Kanak
Label perkembangan akhir masa kanak-kanak untuk memperoleh tempat di dalam kelompok
sosial , anak yang lebih besar harus menyelesaikan pelbagai tugas dalam perkembangan.
Kegagalan dalam pelaksanaannya mengakibatkan pola prilaku yang tidak matang, sehingga
sulit diterima oleh kelompok teman-teman sebayanya yang sudah menguasai tugas-tugas
perkembangan tersebut. Sekarang penguasaan ini menjadi tanggung jawab guru-guru dan
sebagian kecil tanggung jawab kelompok teman-temannya. Jadi, bukan sepenuhnya menjadi
tanggung jawab orang tua seperti tahun-tahun prasekolah.Kematangan seksual anak laki-laki
lebih lambat dari anak perempuan, sehingga masa kanak-kanak yang dialami lebih lama.
B.PERKEMBANGAN FISIK PADA MASA AKHIR KANAK-KANAK
1.Tinggi
Kenaikan tinggi pertahun adalah 2-3 inchi. Rata-rata anak perempuan sebelas tahun
mempunyai tinggi badan 58 inchi dan anak laki-laki 57,5 inchi.
2.Berat
Kenaikan berat lebih bervariasi daripada kenaikan tinggi, berkisar antara 3-5 per tahun. Rata-
rata anak perempuan sebelas tahun mempunyai berat 88,5 pon dan anak laki-laki 85,5 pon.
3.Perbandingan tubuh
Beberapa perbandingan wajah yang kurang baik menghilang dengan bertambah besarnya
mulut dan rahang, dahi melebar dan merata, bibir semakin berisi, hidung menjadi lebih besar
dan lebih membentuk. Badan memanjang dan menjadi lebih langsing, leher menjadi lebih
panjang, dada melebar, perut tidak buncit, lengan dan tungkai memanjang, tangan dan  kaki
dengan lambat tumbuh membesar.
4.Kesederhanaan
Perbandingan tubuh yang kurang baik yang sangat mencolok pada masa akhir kanak-kanak
menyebabkan eningkatnya kesederhaan  pada saat ini. Disamping itu kurangnya perhatiaan
terhadap penampilan dan kecenderungan untuk berpakaian seperti teman-teman tanpa
memperdulikan pantas tidaknya, juga menambah kesederhanaan.
5.Perbandingan otot lemak
Selama akhir masa kanak-kanak jaringan lemak berkembang lebih cepat daripada jaringan
otot yang perkembangannya baru mulai melejit pada awal pubertas. Anak yang berbentuk
endomorfik jaringan lemaknya jauh lebih banyak daripada jaringan otot sedangkan pada
tubuh mesomorfik keadaannya terbalik. Pada bentuk tubuh ektomorfik tidak terdapat jaringan
yang melebihi jaringan lainnya sehingga cenderung tampak kurus.
6.Gigi
Pada permulaan pubertas , umumnya seorang anak sudah mempunyai 22buah gigi tetap.
Keempat gigi terakhir, muncul selama masa remaja.
 Faktor heredokonstitusionil
 Faktor lingkungan (pranatal dan pascanatal)
a. Faktor heredokonstusionil adalah Gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur yang
dibuahi pada masa embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu. Manifestasi hasil
perbedaan antara gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA yang membentuk gen mempunyai
peranan penting dalam transmisi sifat-sifat herediter. Timbulnya kelainan familial, kelainan
khusus tertentu, tipe tertentu dan dwarfism adalah akibat transmisi gen yang abnormal.
Haruslah diingat bahwa beberapa anak bertubuh kecil karena konstitusi genetiknya dan bukan
karena gangguan endokrin atau gizi. Peranan genetik pada sifat perkembangan mental masih
merupakan hal yang diperdebatkan. Memang hereditas tidak dapat disangsikan lagi
mempunyai peranan yang besar tapi pengaruh lingkungan terhadap organisme tersebut tidak
dapat diabaikan. Pada saat sekarang para ahli psikologi anak berpendapat bahwa hereditas
lebih banyak mempengaruhi inteligensi dibandingkan dengan lingkungan.Sifat-sifat
emosionil seperti perasaan takut, kemauan dan temperamen lebih banyak dipengaruhi oleh
lingkungan dibandingkan dengan hereditas.
1.      Jenis kelamin, Pada umur tertentu pria dan wanita sangat berbeda dalam ukuran besar,
kecepatan tumbuh, proporsi jasmani dan lain-lainnya sehingga memerlukan ukuran-ukuran
normal tersendiri. Wanita menjadi dewasa lebih dini, yaitu mulai adolesensi pada umur 10
tahun,  pria mulai pada umur 12 tahun.
2.      Ras atau bangsa, Oleh beberapa ahli antropologi disebutkan bahwa ras kuning
mempunyai tendensi lebih pendek dibandingkan dengan ras kulit putih. Perbedaan antar
bangsa tampak juga bila kita bandingkan orang Skandinavia yang lebih tinggi dibandingkan
dengan orang Italia.
3.      Keluarga, Tidak jarang dijumpai dalam suatu keluarga terdapat anggota keluarga yang
pendek  anggota keluarga lainnya tinggi.
4.      Umur, Kecepatan tumbuh yang paling besar ditemukan pada masa fetus, masa bayi dan
masa adolesensi

b. Faktor lingkungan
a). Gizi (defisiensi vitamin, jodium dan lain-lain).Dengan menghilangkan vitamin tertentu
dari dalam makanan binatang yang sedang hamil, Warkany menemukan kelainan pada anak
binatang tersebut. Jenis kelainan tersebut dapat diduga sebelumnya dengan menghilangkan
vitamin tertentu. Telah dibuktikan pula bahwa kurang makanan selama kehamilan dapat
meningkatkan angka kelahiran mati dan kematian neonatal. Diketahui pula bahwa pada ibu
dengan keadaan gizi jelek tidak dapat terjadi konsepsi. Hal ini disinggung pula oleh Warkany
dengan mengatakan ‘The most serious congenital malformation is never to be conceived at
all”.
b). Mekanis (pita amniotik, ektopia, posisi fetus yang abnormal, trauma,
oligohidroamnion).Faktor mekanis seperti posisi fetus yang abnormal dan oligohidroamnion
dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti clubfoot, mikrognatia dan kaki bengkok.
Kelainan ini tidak terlalu berat karena mungkin terjadi pada masa kehidupan intrauterin akhir.
Implantasi ovum yang salah, yang juga dianggap faktor mekanis dapat mengganggu gizi
embrio dan berakibat gangguan pertumbuhan.
c). Toksin kimia (propiltiourasil, aminopterin, obat kontrasepsi dan lain-lain).Telah lama
diketahui bahwa obat-obatan tersebut dapat menimbulkan kelainan seperti misalnya
palatoskizis, hidrosefalus, distosis kranial.
d). Radiasi (sinar Rontgen, radium dan lain-lain).Pemakaian radium dan sinar Rontgen yang
tidak mengikuti aturan dapat mengakibatkan kelainan pada fetus. Contoh kelainan yang
pernah dilaporkan ialah mikrosefali. Spina bifida, retardasi mental dan deformitas anggota
gerak. Kelainan yang ditemukan akibat radiasi bom atom di Hiroshima pada fetus ialah
mikrosefali, retardsai mental, kelainan kongenital mata dan jantung
e). Infeksi (trimester I: rubella dan mungkin penyakit lain, trimester II dan berikutnya:
toksoplasmosis, histoplasmosis, sifilis dan lain-lain).Rubela (German measles) dan mungkin
pula infeksi virus atau bakteri lainnya yang diderita oleh ibu pada waktu hamil muda dapat
mengakibatkan kelainan pada fetus seperti katarak, bisu-tuli, mikrosefali, retardasi mental
dan kelainan kongenital jantung. Kongenital merupakan contoh infeksi yang dapat
menyerang fetus intrauterin hingga terjadi gangguan pertumbuhan fisik dan mental.
Toksoplasmosis pranatal dapat mengakibatkan makrosefali kongenital atau mikrosefali dan
retinitis.g). Imunitas (eritroblastosis fetalis, kernicterus)Keadaan ini timbul atas dasar adanya
perbedaan golongan darah antara fetus dan ibu, sehingga ibu membentuk antibodi terhadap
sel darah merah bayi yang kemudian melalui plasenta masuk ke dalam peredaran darah bayi
yang akan mengakibatkan hemolisis. Akibat penghancuran sel darah merah bayi akan timbul
anemia dan hiperbilirubinemia. Jaringan otak sangat peka terhadap hiperbilirubinemia ini dan
dapat terjadi kerusakan.
f). Anoksia embrio (gangguan fungsu plasenta)Keadaan anoksia pada embrio dapat
mengakibatkan pertumbuhannya terganggu. (TAFANY, 2007)

C.KETERAMPILAN AKHIR MASA KANAK-KANAK


Pada akhir permulaan akhir masa kanak-kanak, anak-anak mempunyai sejumlah besar
keterampilan yang mereka pelajari selama tahun-tahun prasekolah. Keterampilan yang
dipelajari oleh anak-anak sebagian besar bergantung pada lingkungan, sebagian pada
kesempatan untuk belajar, sebagian pada bentuk tubuh dan sebagian lagi bergantung pada apa
yang sedang digemari oleh teman-teman sebaya.
Perbedaan seks yang menonjol misalnya, tidak hanya terdapat dalam keterampilan bermain
tetapi juga dalam tingkat kesempurnaan menampilkan permainan tersebut . Pada umumnya,
anak perempuan melebihi anak laki-laki dalam berbagai keterampilan yang melibatkan oto-
otot yang lebih halus, seperti melukis, menjahit, dan menganyam, sedangkan anak laki-laki
pandai dalam berbagai keterampilan yang melibatkan otot-otot yang lebih kasar, seperti
melempar basket, menendang bola dalam jarak jauh, dan melakukan lompat jauh.
Status sosial ekonomi keluarga juga sangat mempengaruhi jumlah dan jenis keterampilan
yang dipelajari anak-anak. Anak yang berasal dari tingkat sosial ekonomi atas pada umumnya
cenderung mempunyai lebih sedikit keterampilan dari pada anak yang berasal dari tingkatan
yang lebih rendah, karena keterampilan yang dipelajari lebih terpusat dalam bidang
keterampailan menolong yang bersifat sendiri dan sosial, sedangkan anak yang tingkat sosial
menengah dan tinggi lebih terpusat pada kelompok keterampilan bermain.
Kepribadian Pada Masa Remaja

Istilah masa remaja digunakan untuk menunjukkan masa peralihan dan keter-gantungan dan
perlindungan orang dewasa pada ketergantungan terhadap diri sendiri dan penentuan diri
sendiri. Inilah masa yang sangat penting dalam mempelajari teknik-teknik kehidupan yang
sehat. Masa ini mulai pada usia 12 tahun dan berakhir sekitar usia 17 atau 18 tahun. Masa
remaja ditandai dengan munculnya serangkaian perubahan fisiologis yang kritis, yang
membawa indi-vidu pada kematangan fisik dan biologis. Perubahan-perubahan ini lebih cepat
terjadi pada anak perempuan (kadang-kadang terjadi pada usia 9 atau 10 tahun), sedangkan
pada anak laki-laki perubahan itu mungkin baru terjadi pada usia 12 tahun. Sejalan dengan
perubahan-perubahan biologis yang mendasar itu, tampaklah beberapa perubahan psikologis,
misalnya anak makin tidak ter-gantung pada ikatan-ikatan keluarga, perhatian terhadap
hubungan hetero-seksual meningkat, perasaan frustrasi pada ambang kematangan,
pematangan minat dan ambisi yang berhubungan dengan pekerjaan.
Perubahan Biologis
Secara umum orang mengatakan bahwa gejala-gejala perubahan fisik pada remaja merupakan
tanda-tanda pubertas. Istilah pubertas itu sendiri berasal dari kata "pubes" (bahasa Latin) yang
berarti hal yang berhubungan dengan rambut. Jadi, pubertas sebenarnya memiliki arti yang
terbatas karena pada masa ini terjadi pertumbuhan rambut pada bagian-bagian tertentu dari
tubuh anak. Rambut itu tumbuh pada daerah kemaluan, ketiak, betis; di samping itu juga
kumis, cambang, jenggot, mulai tumbuh pada anak laki-laki.
Tanda-tanda pubertas ini menunjukkan juga aktivitas dari kelenjar hormon yang makin giat.
Peningkatan aktivitas hormon ini memberikan dampak tidak hanya dalam rambut saja, tetapi
juga dalam perubahan-perubahan bentuk tubuh. Itulah sebabnya kata pubertas
digeneralisasikan sebagai tanda kedewasaan, dan tidak hanya terbatas pada pertumbuhan
rambut di daerah tertentu. Istilah lain yang sering digunakan untuk menunjukkan kedewasaan
seseorang adalah menarche, misalnya menstruasi awal (bagi perempuan) dan kematangan
seksual.
Selain tumbuhnya rambut pada bagian-bagian badan tertentu dan mens-truasi pada
perempuan, dalam proses pematangan fisik terdapat juga hal-hal lain, misalnya kelenjar
keringat pada daerah ketiak akan mengalami perkem-bangan kematangan sejalan dengan
pubertas (pertumbuhan rambut pada ketiak). Kelenjar keringat ini tidak akan mencapai
kematangan penuh sebelum puber-tas juga mencapai kematangan.

Perubahan Psikologis

Masa remaja adalah masa untuk menguji kemampuan individu dalam melak-sanakan
perannya sebagai laki-laki atau sebagai perempuan dan untuk me-ngembangkan
keterampilan-keterampilannya dalam peran yang cocok. Seba-gian dari kapasitas itu terletak
pada perubahan-perubahan fisik yang telah dijelaskan di atas, tetapi bagian yang lebih besar
terletak pada penyesuaian diri secara psikologis yang dicapai.

Anda mungkin juga menyukai