Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Profil Industri Hoppipolla Pizzeria

1.1.1 Sejarah dan Perkembangan

Hoppipolla Pizzeria berdiri pada bulan oktober 2018 dengan nama


Hoppipolla Eatery and Tavern dan pada awalnya berlokasi di Jl. Cipete VIII,
Cilandak, Jakarta Selatan. Restoran ini pertama kali berdiri atas hasil
kerjasama antara sang owner Bian Dwijo dan Chef Galih selaku Kitchen
Consultant.

Hoppipolla Pizzeria didirikan dengan tujuan memberikan pengalaman


memakan Pizza Napolitan otentik khas Italia dengan harga minimum.
Mengusung konsep Outdoor serta menggunakan kayu bakar sebagai daya
tarik, restoran ini cukup sukses pada awal pembukaannya. .

Seiring berjalannya waktu dan ditambah dengan adanya perubahan


manajemen, Hoppipolla merubah konsep pelayanan dan target pasar
menjadi café Indoor dan lebih mengutamakan interaksi dengan costumer
agar pelanggan dapat lebih teredukasi tentang sejarah dan konsep Pizza
Napolitan dari Italia. Perubahan konsep ini menyebabkan restoran ditutup
untuk relokasi dan pembangunan mulai dari akhir September 2019 dan baru
dibuka kembali pada Februari 2020.

Pada masa pandemi Covid-19, Hoppipolla sangat bergantung pada


pesan-antar online dan pesan-ambil dikarenakan instruksi pemerintah
tentang pembatasan social berskala besar yang pada beberapa waktu
melarang adanya makan di tempat. Namun jika larangan tersebut sudah
dicabut maka Hoppipolla baru membuka area untuk makan di tempat.

Saat pertama dibuka, Hoppipolla memiliki empat karyawan yang


bertugas di masing-masing station. Setelah relokasi, jumlah karyawan kini

1
hanya menjadi tiga orang dengan pizza maker kini merangkap sebagai
fireman. Untuk area resto sendiri, Hoppipolla hanya memiliki satu area
makan non-smoking karena pelayanan ang digunakan adalah gabungan
antara American service dengan fast food service sehingga pelanggan
datang ke kasir untuk memesan lalu makanan akan diantar ke meja
pelanggan.

Menu yang dimiliki Hoppipolla sendiri sangatlah simple dan tidak


banyak. Sebagai Specialty Restaurant/Pizzeria, Hoppipolla lebih
mengutamakan kualitas dibandingkan kuantitas sehingga hanya terdapat
enam varian pizza yang menjadi fokus dalam kualitas rasa tanpa terlalu
banyak topping yang menghilangkan kesan otentik pizza Napolitan.

1.1.2 Visi dan Misi

1.1.2.1 Visi

Memberikan edukasi dan pengalaman terbaik dalam


menikmati Pizza Napolitan khas Italia setara dengan resep asli
negara asalnya dengan harga terjangkau.

1.1.2.2 Misi

- Menghidangkan Pizza khas Italia otentik yang dapat diterima oleh


selera masyarakat.

- Mengutamakan kualitas dalam bidang pelayanan, kenyamanan


dan penyajian hidangan.

- Menumbuhkan rasa kekeluargaan baik antar karyawan maupun


dengan pelanggan.

- Mengembangkan inovasi-inovasi baik dalam produk maupun


pelayanan tanpa meninggalkan kesan otentik khas Italia.

2
1.1.3 Susunan Manajemen Hoppipolla Pizzeria

Adapun susunan manajemen atau struktur organisasi daripada


Hoppipolla Pizzeria adalah sebagai berikut:

SUSUNAN MANAJEMEN ATAU STRUKTUR ORGANISASI


HOPPIPOLLA PIZZERIA

Direktur Utama

Komisaris

Marketing and
General Manager Finance
Communication

Kasir dan Service Kitchen Manager

Pizza Maker

Fireman Cook Helper

3
1.1.4 Pelayanan pada Hoppipolla Pizzeria
Hoppipolla menggunakan jenis pelayanan American service yang juga
sedikit dipengaruhi oleh restoran cepat saji. Pelanggan dating dan memesan
di kasir lalu makanan akan segera diantar ke meja pelanggan atau pelanggan
dapat mengambil sendiri pesanan mereka di counter kasir.

Bentuk pelayanan lain yang berbeda adalah pada layanan pesan antar
online dari aplikasi ojek online. Pada saat pandemic Covid-19, mayoritas
pemesanan dilakukan oleh metode ini. Untuk para mitra ojek online ini akan
memesan di kasir sebelum dipanggil untuk mengambil pesanan untuk
diantar.
Sistem pembayaran di Hoppipolla Pizzeria hanya menggunakan
metode langsung, yaitu pelanggan membayar di kasir saat melakukan
pemesanan atau saat sudah selesai mendapatkan service. Hal ini sekali lagi
dipengaruhi oleh pengaruh restoran cepat saji agar pergerakan order dan
dapur lebih mudah di area restoran yang tidak terlalu besar.

1.1.5 Klasifikasi dan Jenis Makanan dan Minuman

1.1.5.1 Side Dish (Pizza Wrap)

No Menu Keterangan
1. Pizza Wrap Sweet and savory ground beef rolled in pizza
dough with marinara sauce, mozzarella cheese
and caramelized onion
2. Sweet Pizza Wrap Rolled pizza dough filled with nutella,
marshmallow, cheese and dulce de leche

1.1.5.2 Pizza

No Menu Keterangan
1. Margherita Pizza with marinara sauce, mozarella cheese,
fresh basil and olive oil
2. Pepperoni Pizza Pizza with marinara sauce, mozzarella cheese and
pepperoni slices
3. Cheesipolla Pizza with marinara sauce, mozzarella cheese, red
cheddar, gouda cheese and grated parmesan

4
4. Veggiepolla Pizza with marinara sauce, mozzarella cheese,
champignon mushroom, roasted bell peppers, red
onions, caramelized onion and fresh basil
5. The All Meat Pizza with marinara sauce, mozzarella cheese,
sweet and savoury ground beef, spicy sausage,
pepperoni slices, smoked brisket and caramelized
onion
6. White Hoppipolla Pizza with béchamel sauce, mozzarella cheese,
champignon mushroom, pepperoni slices, red
onion and smoked brisket

1.2 Lingkup Pekerjaan PKL

Lingkup kerja mahasiswa pada pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di


Hoppipolla Pizzeria adalah sebagai berikut:

1. Membantu dalam preparation bahan dan alat yang akan digunakan


selama proses pengolahan makanan di kitchen.

2. Membantu proses pengolahan bahan-bahan pembuatan pizza.

3. Menyusun/assembly topping pizza.

4. Mengatur dan mencatat stok beberapa jenis bahan makanan.

5. Membersihkan dapur saat restoran hendak closing.

6. Menyiapkan table set-up di area dine-in.

7. Membantu dalam proses pemanggangan pizza.

8. Melayani pelanggan dan mengantarkan pesanan makanan dan minuman


kepada pelanggan atau mitra ojek online.

1.3 Jadwal Pelaksanaan PKL

Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2020 sampai
18 September 2020 atau setara dengan dua bulan lamanya, dengan pembagian
jadwal sebagai berikut:

5
No. Kegiatan Waktu

1. Cook Helper 18 Juli 2020 – 31 Juli 2020

2. Service 1 Agustus 2020 – 10 Agustus 2020

3. Fireman 11 Agustus 2020 – 31 Agustus 2020

4. Pizza Maker 1 September 2020 – 18 September 2020

Mengetahui

Pembimbing Industri

Bian Dwijo

(Pimpinan Industri)

6
BAB II

PELAKSANAAN PKL

2.1 Program Kerja

2.1.1 Latar Belakang

Praktek Kerja Lapangan atau PKL adalah salah satu mata kuliah starat
kelulusan yang terdapat di program studi Pendidikan Vokasional Seni
Kuliner Universitas Negeri Jakarta. Dalam mata kuliah ini, mahasiswa
dilepaskan untuk mengikuti pelatihan dan merasakan suasana langsung
lingkungan industri boga.

Sebagai syarat kelulusan, maka mahasiswa diwajibkan untuk


mengambil mata kuliah ini dan diharapkan lulus dengan nilai yang
memuaskan, sesuai dengan minat dan bakat pada industri yang dipilih.
Dalam program kerja ini, ada pada makanan Italia yaitu restoran Pizza atau
Pizzeria.

Pizzeria adalah restoran specialty yang menunya hanya atau terbatas


pada menu pizza. Dilihat dari sudut pandang akademis, pizzeria merupakan
tempat yang cocok untuk dijadikan tempat dilaksanakannya praktek kerja
lapangan dikarenakan oleh menu yang terfokus sehingga mahasiswa akan
sangat paham apa yang akan dipelajari dan juga faktor seni dan passion yang
dimiliki oleh penggiat usahanya yang berhasil membuat usaha restoran
bermenu spesifik bisa berjalan dengan sukses.

2.1.2 Tujuan Program

- Memperoleh pengalaman bekerja yang sebenarnya di perusahaan/industri

- Menerapkan teori dan keterampilan yang telah dipelajari di program


studi.

- Memantapkan disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas.

7
- Memperluas wawasan sebagai calon tenaga kerja perusahaan/industri.

- Mengenal tipe-tipe organisasi, manajemen dan operasi


perusahaan/industri serta proses kerjanya.

- Memperoleh umpan balik dari perusahaan/industri untuk pemantapan dan


pengembangan kurikulum di program studi.

2.1.3 Manfaat Program

- Mahasiswa mendapatkan pengetahuan dan kemampuan khusus dalam


ranah makanan Italia, terutama Pizza

- Mahasiswa membuka wawasan dan networking baru di luar lingkungan


kampus

- Mahasiswa dapat menganalisis dan berpikir kritis dari pengalaman yang


didapakan

- Mahasiswa dapat menimbang jalur yang akan ditempuh di masa depan


untuk bekerja atau berwirausaha.

2.1.4 Rincian dan Jadwal Kegiatan

Cook Helper

Hari/Tanggal Kegiatan
18 Juli – 31 Juli 2020 - Persiapan Kitchen saat opening
- Menyiapkan topping pizza agar selalu siap
- Preparing bahan-bahan untuk saus
- Memarut keju
- Memotong sosis dan daging yang sudah
dimasak
- Bertanggung jawab atas stok groceries dan
keju
- Menjaga kebersihan kitchen
- Membantu dalam assembly pizza dalam
keadaan ramai

8
- Bertanggung jawab atas boks dan kemasan
makanan lainnya

Service

Hari/Tanggal Kegiatan
1 Agustus – 10 Agustus 2020 - Menjaga kebersihan area makan
- Membersihkan area makan saat opening dan
closing
- Membawa dan mencuci plate yang dipakai
- Menyiram tanaman
- Restocking minuman yang telah habis di
kulkas
- Mengantarkan makanan kepada pengunjung

Fireman

Hari/Tanggal Kegiatan
11 Agustus – 31 Agustus - Menyalakan dan memanaskan oven pada saat
2020 opening
- Mematikan dan membersihkan oven pada saat
closing
- Memanggang pizza hingga matang
- Memastikan panas oven tetap stabil
- Memastikan peralatan memanggang seperti
paddle dan spatula pizza tetap bersih
- Bertanggung jawab atas stock gas
- Mengantarkan pizza yang sudah matang ke
area plating

9
Pizza Maker

Hari/Tanggal Kegiatan
1 September – 18 September - Bertanggung jawab atas pembuatan dan
2020 assembly pizza sesuai pesanan
- Bertanggung jawab atas pembuatan dough
yang digunakan untuk pizza
- Membuat saus marinara
- Membuat saus bechamel
- Memasak topping daging
- Bertanggung jawab pada stok tepung dan
minyak
- Membuat caramelized onion
- Melakukan check-up area dapur pada saat
closing

Mengetahui

Pembimbing Industri

Bian Dwijo

(Pimpinan Industri)

2.2 Pelaksanaan Pekerjaan

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan dari tanggal 18 Juli 2020


hingga 18 September 2020. Restoran Hoppipolla sendiri memiliki jadwal
operasional dari pukul 10:00 pagi hingga pukul 20:00 malam setiap harinya kecuali
pada hari jumat dimana resto baru dibuka pada pukul 14:00 siang.

10
Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan di restoran Hoppipolla Pizzeria di
Cipete Selatan dimana mahasiswa menjalankan dan merasakan pengalaman bekerja
pada empat bagian. Empat bagian tersebut yaitu: Cook Helper, Service, Fireman
dan Pizza Maker. Jadwal pekerjaan dibuat sedemikian rupa agar mahasiswa dapat
terus belajar dari bagian ke bagiannya secara bertahap agar memiliki pengetahuan
dan kemampuan fundamental di setiap tahap sebelum melanjutkan ke tahapan
berikutnya.

11
BAB III

ANALISIS PEKERJAAN

3.1 Analisis Pekerjaan

Terdapat empat bagian yang menjadi pekerjaan bagi mahasiswa yang


menjalankan praktek kerja lapangan di Hoppipolla Pizzeria. Keempat bagian
tersebut adalah sebagai berikut:

3.1.1 Cook Helper

Dalam bagian ini, mahasiswa berperan sebagai cook helper membantu


persiapan dan alur kerja di dalam kitchen agar terus berjalan dengan mulus.
Di Hoppipolla sendiri tidak memiliki posisi cook helper pada awalnya,
sehingga saat mahasiswa pertama kali memasuki lingkungan kerja restoran,
posisi ini sangatlah cocok untuk mempelajari seluk beluk dan pengetahuan
fundamental tentang bagaimana dapur restoran ini bekerja.

Pekerjaan yang paling umum dilakukan di bagian ini adalah


mempersiapkan dapur agar siap digunakan serta mempersiapkan bahan
bahan yang akan digunakan dalam pembuatan pizza. Mahasiswa juga
diberikan tanggung jawab dalam menjaga agar topping pizza selalu tersedia
di area assembly dan melakukan restocking apabila ada bahan yang sudah
hamper habis,

Sehari-hari, umumnya cook helper akan paling banyak memarut keju


mozarella. Dalam keadaan ramai, sampai dua kilogram keju bisa digunakan
dalam pembuatan pizza di Hoppipolla. Bahan berikutnya yang dipersiapkan
adalah bahan bahan processed meat seperti pepperoni dan sosis yang harus
diiris tipis.

Semua bahan–bahan topping yang telah dipersiapkan akan


dimasukkan ke dalam wadah stainless ataupun wadah kedap udara untuk
bahan-bahan daging dan diletakkan di rak dan kulkas penyimpanan di

12
sekitar meja pembuatan pizza. Bila pesanan ramai barulah mahasiswa ikut
dalam pembuatan dan assembly pizza agar pesanan lebih cepat selesai.

Dari posisi ini mahasiswa diberikan panduan bagaimana cara


membuat Pizza Napolitan yang otentik. Dalam dua minggu di posisi ini,
mahasiswa diberikan arahan secara perlahan dan diberikan kesempatan
unuk mengamati dan menganalisa seluruh pekerjaan yang terdapat di dalam
resto.

3.1.2 Service

Pada bagian service, mahasiswa PKL membantu dalam


mempersiapkan area dine-in seperti merapikan meja dan kursi, menjaga
kebersihan area makan dan bertanggung jawab atas penyiraman tanaman
setiap dua hari sekali.

Mahasiswa juga melakukan pembersihan kaca setiap tiga hari sekali


karena dinding area makan restoran yang terbuat dari kaca mengharuskan
adanya pembersihan agar restoran tidak terlihat kotor dan kusam.

Untuk pelayanan pelanggan dan penerimaan pesanan, mahasiswa


membantu dengan menempati posisi kasir dan menyampaikan pesanan ke
area kitchen. Bila pesanan telah selesai dibuat barulah mahasiswa
mengantarkan pesanan kepada pelanggan di area makan.

Ukuran restoran yang kecil sangat memudahkan posisi ini sehingga


sebelum ada mahasiswa pun hanya ada satu staff yang berfungsi sebagai
kasir dan juga waiter.

3.1.3 Fireman

Tugas mahasiswa PKL dalam bagain fireman adalah sebagai juru


masak yang membakar pizza dan menjaga kualitas api oven. Hoppipolla
membakar pizza mereka menggunakan oven batu sehingga sirkulasi panas
di dalam oven bisa sangat tinggi. Pizza yang dibuatpun adalah pizza
napolitan yang memiliki kriteria yang harus dibakar di panas tinggi dalam
waktu singkat secara merata.

13
Dari saat opening, mahasiswa diberikan tanggung jawab untuk
menyalakan dan menjaga agar panas oven tetap stabil untuk pembuatan
pizza. Kendala yang sangat besar dalam membuat pizza dengan oven batu
seperti ini adalah penggunaan yang sangat besar terutama jika pesanan tidak
terlalu ramai seperti pada saat pandemic Covid-19 ini.

3.1.4 Pizza Maker

Tanggung jawab utama dalam pelayanan restoran pizza adalah pada


Pizza Maker. Mahasiswa PKL baru mendapatkan kesempatan merasakan
bagian ini bila sudah dirasa cukup paham dan mampu menguasai pembuatan
pizza yang selama ini telah diperhatikan dan dianalisis.

Untuk pembuatan dough, Hoppipolla menghabiskan lima kilogram


tepung untuk sekitar dua sampai tiga hari. Adonan dibuat dengan tangan dan
dibagi per porsi setelah di-proofing hingga ukurannya mengembang dua kali
lipat. Berikutnya adonan dibagi per porsinya dan diletakkan dalam plastik
cling wrap untuk disimpan di dalam freezer agar kuat hingga keesokan
harinya.

Proses ini terus berlanjut mengikuti kaidah FIFO (First In-First Out)
yang dimana adonan yang lebih dulu dibuat akan dikeluarkan dan
diletakkan dalam case di dekat area pembuatan pizza dan barulah ketika ada
pesanan akan diambil setiap porsinya untuk dibuat. Karena adonan yang
sudah dibekukan, gluten di dalam adonan benar benar sudah diistirahatkan
dan sangat mudah unuk dibuat pizza.

Selain membuat dough, dalam bagian ini mahasiswa juga diberikan


tanggung jawab dalam melebarkan adonan pizza dan assembly topping
pizza. Proses pelebaran dough ini menggunakan tangan dan memerlukan
teknik yang cukup sulit untuk dikuasai karena adonan harus tipis
keseluruhan kecuali di bagian pinggir agar matang merata, namun jangan
sampai terlalu tipis agar pizza tidak bolong dan hancur saat dipanggang di
oven bersuhu tinggi.

14
Komponen lain yang harus diperhatikan adalah saus marinara,
smoked brisket, dan daging cincang tumis yang juga dibuat oleh pizza maker
setelah bahan bahannya disiapkan oleh cook helper. Untuk pembuatan saus
biasanya akan menghasilkan hinggal 10 liter saus yang dibuat dari tomat
san marzano asli. Sedangkan untuk produk-produk daging biasanya akan
menggunakan1 kilo daging per sekali masak. Saus dan daging akan
disimpan di dalam kulkas dan diambil setiap harinya untuk siap digunakan
di area pembuatan pizza seperlunya.

3.2 Hambatan dan Solusi Pekerjaan

3.2.1 Hambatan

3.2.1.1 Koordinasi Dapur

Sedari awal menjalani PKL di Hoppipolla, mahasiswa sudah


merasakan adanya kekurangan koordinasi dan organisasi dapur yang
baik. Karena Hoppipolla menggunakan pendekatan kekeluargaan
baik terhadap pelanggan maupun karyawan, terkadang alur
pekerjaan menjadi terlalu santai sehingga tidak adanya chain of
command dan pengorganisasian tugas kerja yang baik dan sesuai
tempatnya.

Jarangnya para manager untuk hadir di restoran juga


terkadang membuat sulit adanya pengambilan keputusan ataupun
pengaduan. Dengan tidak hadirnya sosok manager ini pula
terkadang pekerjaan di resto berjalan seperti ayam tanpa kepala
tanpa ada yang mengatur.

Aspek yang paling menyulitkan alur pekerjaan dapur


berikutnya adalah pembelanjaan bahan. Semua pembelanjaan bahan
dipegang oleh Pemilik dan Manager termasuk biaya operasional
seperti listrik prabayar dan gas.

15
Bila ada barang yang stoknya hamper habis, restocking bisa
memakan waktu dua sampai tiga hari sehingga terkadang bahan
lebih dulu habis dibandingkan bahan baru untuk datang dan
memaksa menu yang memerlukan bahan tersebut untuk ditutup atau
tidak lengkap penyajiannya.

3.2.2.2 Kualitas Peralatan di Kitchen

Peralatan dapur yang kurang memadai atau bahkan tidak ada


membuat aktivitas pelayanan di resto menjadi kurang maksimal.
Hanya adanya satu bilah pisau dan tidak adanya sendok menjadi
salah satu kendala utama dalam dapur resto. Pisau yang dimilikipun
cenderung sudah tumpul sehingga sangat sulit digunakan untuk
memotong terlebih lagi pisau ini digunakan untuk memeotong
bumbu, sayuran hingga daging.

Selain itu di dapur panas karena situasi yang tertutup dengan


satu buah oven berpanas tinggi dan hanya terdapat satu ventilasi
yaitu blower di atas oven tersebut.

Situasi panas dan tertutup ini terkadang menjadi bertambah


buruk apabila adanya sampah basah di dalam dapur, sehingga
terkadang bau menyengat mengendap di dalam dapur tanpa adanya
akses udara keluar.

3.2.2.3 Aktivitas Promosi

Dalam keadaan pandemi seperti ini, Indonesia mengalami


penurunan daya beli masyarakat yang cukup menyulitkan bagi para
pelaku bisnis terutama industri boga kelas menengah. Di Hoppipolla
sendiri mahasiswa mengalami hal ini ketika lockdown kedua
diberlakukan di Jakarta pada akhir bulan September. Tidak
diperbolehkannya makan langsung di restoran dan masyarakat
memilih untuk berhemat menjadikan adanya penurunan penjualan
yang cukup besar di Hoppipolla.

16
Di kondisi tersebut, kurangnya usaha promosi layaknya
memberikan diskon, beriklan melalui social media atau bahkan tidak
adanya inovasi menu baru membuat Hoppipolla hanya
mengandalkan dari pembeli setia atau para penggemar pizza saja
tanpa adanya usaha baru untuk menarik target pasar lain.

.Konsep yang baik dengan eksekusi yang kurang tepat juga


menjadi salah satu kelemahan. Mulai dari tempat dan suasana yang
kurang nyaman untuk dine-in, tidak jelasnya siapa target pasar yang
dituju dibandingkan dengan konsep awal hingga kurangnya
branding menjadika hambatan besar bagi restoran ini.

3.2.2 Solusi

3.2.2.1 Internal

Sangat banyak usaha yang harus dilakukan untuk


membenahi Hoppipolla, namun usaha yang harus sangat dilakukan
adalah melihat kembali ke konsep awal atau bahkan rencana usaha
yang telah dibuat. Jika mengambil konsep kekeluargaan maka
buatlah branding dan suasana yang hangat dalam pelayanan restoran
bahkan hingga ke dekorasi tempat.

Mulai membuat adanya pembagian teknis tugas yang baik


sehingga setiap karyawan tahu apa tanggung jawab dan tugas
masing-masing dengan tepat sehingga tidak adanya kebingungan.
Sosok manager juga harus terus ada di resto untuk kedepannya agar
adanya sosok pemimpin yang dapat mendelegasi serta menjadi
penanggung jawab keadaan dapur.

Perbaikan dan penambahan alat dan infrastruktur juga


menjadi nilai tambah agar keadaan dapur lebih nyaman dan
kondusif. Penambahan ventilasi, pengadaan alat seperti pisau,
sendok, serta alat masak lain akan sangat memudahkan proses
service sehingga tidak menimbulkan adanya saling memperebutkan
alat bila beberapa bagian ingin memakainya. Pengadaan tempat

17
sampah yang lebih kedap bau ataupun venilasi yang baik akan
membuat bau sampah tidak mengendap di sekitar area tempat
sampah dapur.

3.2.2.2 Eksternal

Media promosi yang baik yang baik dan terarah menjadi


tujuan utama dalam menyelamatkan penjualan. Adanya penawaran
diskon atau menu baru yang sesuai dengan target pasar sehingga
tidak kalah dengan restoran lainna yang terus menerus berlomba
memberikan penawaran agar pelanggan tetap kembali atau bahkan
menjaring kelompok pasar lain. Hal ini paling mudah dilakukan
dengan menjalin kerjasama atau bundling dengan restoran lain yang
ada di satu kompleks ruko dengan Hoppipolla sehingga pelanggan
merasa lebih beruntung bisa mendapatkan dua macam produk dalam
satu paket pembelian.

Solusi beriklan juga bisa dijalankan. Di era digitalisasi yang


terus terdorong dan maju akibat adanya pandemi Covid-19, Digital
Marketing menjadi sarana beriklan yang baik dan cukup ternjangkau
dibandingkan teknis beriklan cara lama. Beriklan melalui media
social seperti Instagram, Twitter, atau bahkan Tik Tok sangatlah
mudah untuk menjangkau target potensial yang lebih luas.

Teknik penjualan Inbound Marketing yang membuat


pelanggan datang sendiri tanpa ditawarkan bisa sangat cocok untuk
Hoppipolla mengingat targetnya adalah para generasi muda yang
selalu aktif di social media dan penasaran akan hal-hal baru dan
menarik. Inbound Marketing sendiri adalah teknik metode
pemasaran dua arah, yaitu mengiklankan berdasarkan kebutuhan
costumer. Costumer yang tertarik pun akan memberikan umpan
balik apabila mereka mau. Teknik ini dilakukan tanpa melakukan
hard selling yaitu dengan cara memberikan artikel yang menarik
atau berinteraksi secara personal dengan para calon pelanggan di
media sosial.

18
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama enam puluh


hari (satu setengah bulan), maka dapat disimpulkan bahwa dampak dari adanya
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut:

1. Memberikan pengalaman nyata dalam dunia kerja terutama di dalam


restoran. Mahasiswa tidak hanya belajar pengetahuan teknis namun juga
mendapatkan kemampuan komunikasi, intrapersonal maupun interpersonal.

2. Memberikan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang lebih di dalam


industri restoran. Banyak tips dan trik maupun inovasi yang diberikan oleh
karyawan maupun pemilik restoran baik dalam segi teknikal muapun dalam
segi bisnis.

3. Memberikan ilmu pengetahuan lebih tentang makanan khas Italia


terutama pizza Napolitan yang dimana mahasiswa PKL jarang temui di
kampus UNJ.

4. Menuntut keaktifan mahasiswa dalam alur pekerjaan dan menimbulkan


inovasi baik secara teknikal maupun pemecahan masalah..

4.2 Saran

Saran yang dapat kami berikan sebagai mahasiswa PKL kepada pihak
Universitas Negeri Jakarta dan pihak Hoppipolla Pizzeria antara lain:

1. Dikarenakan mahasiswa melaksanakan PKL di saat masa pandemi,


pihak kampus UNJ diharapkan dapat membuat suatu inovasi atau
sistem untuk penilaian dan kunjungan yang lebih baik dan tetap
memenuhi protokol kesehatan. Dalam masa PKL mahasiswa sangat
jarang diawasi dan diberikan penilaian oleh dosen. Menggunakan video

19
call atau menelpon langsung ke instruktur atau pemilik usaha dapat
menjadi alternative agar dosen dapat terus memonitor keadaan
mahasiswa PKL.

2. Setiap seminggu sekali seharusnya ada evaluasi dari pihak Hoppipolla


terhadap kinerja mahasiswa sehingga mahasiswa tidak asal bekerja
tanpa evaluasi sebelumnya di hari-hari berikutnya. Adanya system
organisasi yang baik dan system restocking yang lebbih mudah dapat
membuat alur pekerjaan di dapur menjadi lebih mulus.

20
LAMPIRAN

21

Anda mungkin juga menyukai