Leathertrend merupakan salah satu UMKM di kota Bogor yang memproduksi berbagai produk berbahan dasar
kulit sapi dan kulit domba. Produk yang dihasilkan antara lain tas, dompet, ikat pinggang, sepatu, dan beberapa
aksesoris lainnya. Beragamnya produk yang dihasilkan menjadikan produk tidak selalu melewati aliran yang
sama. Di dalam fasilitas produksi, produk diatur melewati produksi dalam ukuran-ukuran tertentu atau kelompok-
kelompok tertentu yang disebut batch atau lot. Setiap batch bergerak mengalir dari satu pusat kerja menuju pusat
kerja yang lain.Misalnya, kulit mentah yang diproses ada yang melewati proses pewarnaan, emboss, atau
penghalusan sesuai jenis produk akhir yang dihasilkan. Setiap produk dapat memiliki aliran proses yang berbeda
melalui stasiun-stasiun kerja yang ada. Hal ini mengakibatkan aliran proses tidak mengalir secara teratur, namun
bersifat tidak teratur dan melompat-lompat. Produk yang dihasilkan tidak dibuat dalam jumlah yang besar, namun
telah ditentukan kuantitas nya untuk setiap varian produk.
PERTANYAAN:
• Bacalah Modul 5 Kegiatan Belajar 1 BMP Pengembangan Produk. Jenis proses produksi berdasarkan
aliran produk yang manakah yang diterapkan Leathertrend? Jelaskan jawaban Saudara berdasarkan ciri-
ciri jenis proses yang Saudara pilih!
Jawaban :
PT. Raya Sejahtera sedang meluncurkan produk baru. Produk tersebut saat ini berada pada tahap yang agak
menggembirakan dimana penjualan telah meningkat. Hal ini karena konsumen telah memahami mengenai
tersedianya produk. Pada daur hidup produk, tahap ini merupakan peralihan dari tahap perkenalan ke tahap
pertumbuhan. Pada tahap ini, perusahaan mengeluarkan pengeluaran terutama untuk promosi namun
peningkatannya tidak terlalu tajam. Sebagai gantinya, penjualan produk mulai meningkat yang diharapkan dapat
memberikan keuntungan bagi perusahaan.
PERTANYAAN:
1. Bacalah Modul 6 Kegiatan Belajar 1 BMP Pengembangan Produk. Pada tahap apakah dalam siklus
peluncuran produk, produk baru PT. Raya Sejahtera tersebut? Jelaskan jawaban Anda !
Jawaban :
Pada daur hidup produk, tahap ini merupakan peralihan dari tahap perkenalan ke tahap pertumbuhan.
Pada tahap ini, perusahaan mengeluarkan pengeluaran terutama untuk promosi namun peningkatannya
tidak terlalu tajam. Sebagai gantinya, penjualan produk mulai meningkat yang diharapkan dapat
memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Keberhasilan peluncuran produk baru tidak hanya tergantung pada perencanaan dari sisi perusahaan
saja, analisis mengenai kebutuhan pelanggan sangat diperlukan pada tahap ini. Di era persaingan yang
semakin padat seperti ini, penentuan produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan bukanlah hal
yang mudah. Pelanggan memiliki berbagai pilihan produk yang disediakan oleh banyak produsen,
keberhasilan produk sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Pada modul 1, perusahaan perlu
menentukan strategi – strategi yang tepat pada setiap tahap sehingga produk dapat berhasil di pasar.
Pada teori diatas, peluncuran produk baru PT. Raya Sejahtera adalah tahap pertumbuhan awal ditandai
dengan produk tersebut saat ini berada pada tahap agak menggembirakan dimana penjualan telah
meningkat. Hal ini karena konsumen telah memahami mengenai tersediannya produk. Pada daur hidup
produk, tahap ini merupakan peralihan dari tahap perkenalan ke tahap pertumbuhan. Pada tahap ini
perusahaan mengeluarkan pengeluaran terutama untuk promosi namun peningkatannya tidak terlalu
tajam. Sebagai gantinya penjualan produk mulai meningkat yang diharapkan dapat memberikan
keuntungan bagi perusahaan.
Sumber : BMP EKMA 4437 Perkembangan produk Modul 6
PT. Definda memproduksi berbagai produk keperluan rumah tangga seperti sabun cuci, pembersih lantai,
pembersih dapur, dll. Dalam memasarkan produknya, perusahaan berusaha untuk menjual produk sebanyak-
banyaknya kepada konsumen serta meliputi wilayah pemasaran yang seluas-luasnya. Oleh karena itu,
perusahaan memerlukan perantara yaiu pedagang besar dan pedagang eceran (retail). Pedagang besar membeli
produk perusahaan dalam jumlah besar, sedangkan pedagang kecil dapat membeli produk dari pedagang besar
dan menjual produk-produk tersebut secara eceran untuk menjangkau pasar seluas-luasnya.
PERTANYAAN:
2. Bacalah Modul 6 Kegiatan Belajar 2 BMP Pengembangan Produk. Termasuk dalam jenis saluran
distribusi apakah metode distribusi produk yang diterapkan oleh PT. Definda? Jelaskan jawaban Anda!
“Dalam memasarkan produknya, perusahaan berusaha untuk menjual produk sebanyak-banyaknya
kepada konsumen serta meliputi wilayah pemasaran yang seluas-luasnya. Oleh karena itu, perusahaan
memerlukan perantara yaiu pedagang besar dan pedagang eceran (retail). Pedagang besar membeli
produk perusahaan dalam jumlah besar, sedangkan pedagang kecil dapat membeli produk dari
pedagang besar dan menjual produk-produk tersebut secara eceran untuk menjangkau pasar seluas-
luasnya.”
Metode distribusi yang diterapkan oleh PT. Definda adalah saluran distribusi tidak langsung ditandai
dengan perusahaan memerlukan perantara yaitu pedagang besar dan pedagang eceran (retail),
pedagang besar membeli produk perusahaan dalam jumlah besar sedangkan pedagang kecil dapat
membeli produk dari pedagang besar dan menjual produk – produk tersebut secara eceran untuk
menjangkau pasar seluas – luasnya.
Pengelolaan aliran material dari pabrik ke konsumen dan dari gudang ke pengecer termasuk
penyimpanan dan transportasi produk (Krajewski dan Ritzman, 2005
ALASAN PEMILIHAN SALURAN DISTRIBUSI LANGSUNG
Apabila diperlukan informasi mendetail mengenai produk
Kastemisasi produk menjadi hal yang penting
Perlu ada jaminan kualitas
Pemesanan pembelian sangat tinggi
Kompleksitas transportasi dan penyimpanan
ALASAN PEMILIHAN SALURAN DISTRIBUSI TIDAK LANGSUNG
One-stop shopping untuk beberapa produk
Ketersediaan produk
Layanan purna jual
SALURAN DISTRIBUSI TIDAK LANGSUNG
• Perwakilan
• Pedagang Besar
• Pedang Eceran
1. Perwakilan atau agen menjual produk atau jasa, namun biasanya tidak memiliki persediaan
sendiri, mereka melakukan pemesanaan kepada produsen.Contoh: asuransi atau real estate
2. Pedagang besar atau grosir adalah pihak yang menguasai produk dari produsen kemudian
menjualnya kembali ke pedagang eceran.
3. Pedagang eceran / retail. Mendapatkan produk dari pedagang besar dan menjualnya kembali
kepada konsumen.