Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Awal berdirinya muhammadiyah dikarenakan umat islam saat itu tidak memegang teguh
tuntunan Al-Quran dan Sunnah Nabi, sehingga menyebabkan banyaknya kesyirikan, bid’ah,
dan khurafat yang menyebar. Hal itulah yang membuat Islam tidak lagi memancarkan sinar
kemurniannya. Dengan tidak adanya persatuan dan kesatuaan umat islam dalam suatu
organisasi yang kuat juga dapat membuat sebagian lembaga pendidikan islam menjadi
lembaga yang tertinggal atau tidak memenuhi tuntutan zaman.
Umat Islam kebanyakan hidup dalam alam fanatisme yang sempit, bertaklid buta,
berpikir secara dogmatis dan meyakini sebuah ketahayulan karena umat islam masih
memegang teguh sebuah konservatisme, formalisme, dan tradisionalisme yang masih melekat
dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu dibuatlah gerakan Muhammadiyah guna
membersihkan Islam dari pengaruh dan kebiasaan yang bukan Islam dengan harapan bahwa
islam dapat dapat menjadi pengaruh yang baik untuk seluruh umat agar dapat mencontoh dan
meneladani jejak perjalanan Rasullullah SAW dalam rangka menegakan dan menjujung
tinggi agama islam.
Muhammadiyah sendiri didirikan pada tanggal 18 November 1912 M/8 Dzulhijah 1330
H di Yogyakarta. Yang mana Muhammadiyah berasal dari kata bahasa arab “Muhammad”
yaitu nama nabi dan rasul Allah yang terakhir, kemudian kata “yah” didapatkan dari bentuk
“nisbiyah” yang artinya menjeniskan. Jadi Muhammadiyah berarti “Umat Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wa sallam”, yang berarti semua orang yang mengakui dan meyakini bahwa
Nabi Muhammad SAW adalah hamba dan pesuruh Allah yang terakhir. Sementara menurut
istilah Muhammadiyah merupakan gerakan islam, dakwah amar makruf nahi munkar,
berakidah islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan as-Sunnah. Bergerak demi terciptanya
masyarakat utama adil, makmur dan sejahtera sehingga terwujud masyarakat islam yang
sebenar-benarnya. Muhammadiyah seperti halnya semua gerakan pembaharuan Islam di
seluruh dunia yang berpendapat bahwa ijtihad tidak pernah tertutup. Ia terbuka selama-
lamanya dengan tujuan untuk aktualisasi ajaran Islam dalam menghadapi segala perubahan
yang terjadi..
Muhammadiyah dalam kaitan ekonomi perlu terus menerus merumuskan dan
merivitalisasi perannya untuk mewujudkan masyarakat indonesia yang berperadaban,
berkeadilan serta meberdayakan para pelaku ekonomi untuk lebih kreatif dalam
mengembangkan usaha-usaha milik Muhammadiyah guna menjadi peluang untuk mereka
dalam memberikan dampak yang lebih positif bagi Muhammadiyah dan umat Islam lainnya.
Peran tersebut tercermin dalam berbagai amal usaha Muhammadiyah yang telah
dikembangkan, Yang mana Muhammadiyah menjadi sektor perekonomian terbesar yang
membawa perubahan sosial demi terwujudnya cita-cita masyarakat untuk menjadi
masyarakat yang lebih baik.
Saat ini banyak masyarakat kita yang tidak mampu membuat Muhammadiyah untuk
terus mengembangkan dan memperbaiki ekonomi para umatnya. Dimana pada era globalisasi
sekarang ekonomi liberalisme dan kapitalismelah yang telah berkembang sehingga membuat
masyarakat kita merasa tertekan dan keberatan. Yang mana bagi masyarakat yang
kehidupannya menengah kebawah merasa kesusahan dalam menjalaninya karena kesulitan
terhadap ekonomi yang harganya semakin bertambah. Dengan inilah diperlukannya peran
muhammadiyah sebagai organisasi besar di Indonesia untuk ikut serta dalam perekonomian
yang memberatkan para umatnya, dengan memanfaatkan fasilitas dan media yang dimiliki
Muhammadiyah untuk memajukan perekonomian umat islam dapat mewujudkan masyarakat
yang sebenar-benarnya

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja prinsip-prinsip ekonomi yang dimiliki Muhammadiyah?
2. Pasang surut ekonomi seperti apa yang dialami oleh Muhammadiyah?
3. Bagaimana bentuk dan model kemuhammadiyaan dalam gerakan ekonomi?

Anda mungkin juga menyukai