Pemakalah:
Jamil 21010190
Nur Kamilah Asna 21010191
1
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
JUDUL............................................................................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................4
A. LATAR BELAKANG................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................4
C. TUJUAN MAKALAH...............................................................................4
D. MANFAAT MAKALAH ..........................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................5
A. PENGERTIAN KODE ETIK MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI
INFORMASI.............................................................................................5
B. KELEMAHAN DAN KELEBIHAN CYBERCOUNSELING................7
C. ISSU-ISSU YANG ADA DI CYBERCOUNSELING.............................8
BAB III KESIMPULAN ..............................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam lingkup teknologi informasi, kode etik profesinya memuat
kajian ilmiah mengenai prinsip atau norma-norma dalam kaitan dengan
hubungan antara professional atau developer teknologi informasi dengan
klien, antara para professional sendiri, antara organisasi profesi serta
organisasi profesi dengan pemerintah.
B. RUMUSAN MASALAH
1.Apa yang dimaksud dengan kode etik?
2.Apa kelemahan dan kelebihan cybercounseling?
3.Issu apa saja yang ada di cybercounseling?
C. TUJUAN MAKALAH
Supaya konselor dapat bertanggung jawab terhadap proses
bimbingan dan konseling nya
D. MANFAAT MAKALAH
Manfaat nya konselor dapat berhubungan dengan klien melalui
media internet yang dilakukan dengan jarak jauh. Internet memberikan
pengaruh terhadap kepribadian seseorang, tergantung bagaimana orang
tersebut menggunakannya.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
dilakukan untuk membantu masalah-masalah yang berkaitan dengan
perkembangan kepribadian dan kehidupan klien melalui surat atau tulisan
pada internet. Media internet dapat digunakan untuk mengeksplorasi diri
tergantung bagaimana orang tersebut menggunakannya. Internet akan
bermanfaat jika mampu meningkatkan kehidupan seseorang, dan
sebaliknya menjadi penyakit jika membuat kacau kehidupan orang
tersebut. Pengaruh buruk akan terjadi jika internet digunakan sebagai
sarana untuk mengisolasi diri. Banyak orang tidak sadar bahwa lama-
kelamaan ia menutup diri terhadap komunikasi sosial karena senang
melakukan browser atau karena internet dipakai sebagai pelarian dari
masalah-masalah yang berhubungan dengan kepribadiannya. Hal itu dapat
terjadi karena ada individu yang menampilkan kepribadian yang berbeda
pada saat online dengan offline.
Internet telah menjangkau berbagai bangsa dan berbagai aturan
di seluruh didunia. Setiap negara memiliki aturan berbeda tentang
praktek konsultasi di internet, walaupun begitu seorang konselor dapat
mengetahui aturan, badan atau badan terkait di daerah tempat
berpraktik. Sejak National Board For Certified Counselor mengumumkan
pemakaian standar untuk praktek konsultasi berbasis internet tanggal 9
September 1997 maka profesi ini ada sebagai salah satu alternatif. Tujuan
dari National Board For Certified Counselor yakni satu alternatif.
Tujuan dari National Board For Certified Counselor yakni untuk
mengurangi praktek-praktek yang tidak profesional. Sesuai dengan kode
etik National Board For Certified Counselor tentang praktek konseling
profesional konseling online seharusnya :
1. Mengacu hukum dan kode etik konsultasi online
2. Memberitahu klien tentang metode yang dipakai untuk
membantu keamanan komunikasi klien, konselor dan
pengawas.
6
3. Menginformasikan klien, bagaimana dan berapa lama data
hasil konsultasi akan disimpan.
4. Dalam situasi yang sulit untuk memperjelas identitas konselor
atau klien.
5. Jika diperlukan izin dari pusat atau pengawas dalam
penyediaan jasa web konseling untuk anak kecil, periksa
identitas pemberi izin tersebut. Ikuti prosedur dengan
informasi yang diterbitkan untuk membagi informasi klien
dengan sumber yang lain.
7
3. Masalah-masalah klien yang sudah jelas memiliki data, fakta
atau informasi lebih lanjut bisa diambil langkah-langkah
tertentu oleh konselor dalam memecahkan masalah klien.
4. Klien yang telah mampu dan mau menerima hasil dari
pelaksanaan konseling, untuk selanjutnya akan mau
melanjutkan konseling.
L
8
konseling tersebut. Proses konseling dapat dilakukan dengan
beberapa kali sehingga klien dapat mengembangkan dirinya
secara optimal. Susman (1998) berpendapat bahwa
kehilangan proses dialog dapat mengganggu kemampuan
konselor untuk secara penuh dan efektif menggunakan gaya
pribadi masing -masing. Dalam proses ini seorang klien dapat
mengeksplorasi dirinya melalui konseling dengan konselor,
dan tidak sedikit yang mengerahkan emosi mereka dengan
menggunakan simbol -simbol yang dapat digunakan. Apabila
proses konseling melalui cybercounseling ini tidak dapat
dilakukan sampai selesai, karena berbagai hal, maka proses
konseling tidak berjalan secara efektif.
2. Kerahasiaan Klien
9
1. Hubungan antara konselor dan klien tidak bisa
dirahasiakan dari pengadilan, kebanyakan konselor
menghormati panggilan tertulis dari pengadilan, tetapi
tetap berusaha menjaga informasi yang rahasia sebaik
mungkin ketika menjawab
2. Jika hidup klien dalam bahaya, atau klien akan
membahayakan orang lain, hak kerahasiaan klien bisa
batal. Dalam hal ini, hidup jadilah lebih penting
dibanding hak keprivasian seseorang.
3. Kini masyarakat tidak lagi memaklumi penyiksaan pada
anak, pada orang yang lebih tua, atau jenis penyiksaan
apapun, konselor akan membatalkan hal kerahasiaan
demi melindungi klien.
4. Kerahasiaan secara llegal
5. Para sekertaris dan staf kantor sering harus mengurusi
keseluruhan klien walaupun tugas mereka hanya
berkaitan dengan pembayaran atau pembuatan janji.
Kerahasiaan sering terbongkar dengan cara mengintip
arsip klien.
6. Melalui ruangan penyimpanan yang tidak terkunci dan
tidak termonitor dengan baik. Di institusi yang besar,
hal ini dapat tidak ketahuan dan tidak diperdulikan oleh
staf lain.
7. Menguping pembicaraan merupakan hal yang bisa
terjadi jika ruang kerja atau ruang konsultasi hanya
dibatasi oleh dinding yang tipis dan tidak kedap suara.
8. Batasan teknis Kerahasiaan di Dunia Maya
9. Batasnya sama dengan dunia maya, namun konselor
cyber space tidak memiliki kepastian dan keterbukaan.
10
10. Untuk memastikan situasi darurat dapat ditangani
dengan baik, membuktikan informasi kontak tidaklah
dianjurkan.
11. Klien atau konselor kadang kebetulan mengirim e- mail
rahasia ke orang yang tidak seharusnya. Penerimaan
yang tidak seharusnya, satu solusi pada masalah ini
akan menekankan pentingnya memeriksa ulang
penerima e-mail sebelum menekan tombol kirim.
BAB III
KESIMPULAN
11
Seorang klien dapat berhubungan dengan klien tanpa mengindahkan
kerahasiaan karena kerahasiaan merupakan salah satu asas yang harus
diperhatikan oleh konselor dan klien. Konselor bertanggungjawab terhadap data
dan fakta yang dimiliki klien sehingga konselor dapat membantu klien dalam
membantu memberikan solusi alternatif kepada klien sehingga proses bimbingan
dan konseling dapat berjalan dengan
DAFTAR PUSTAKA
Nurihsan, Juntika. 2005.Strategi layanan Bimbingan dan Konseling
Bandung. Refika Aditama
12