Dosen Pengampu :
Oleh :
PROGRAM STUDI
HUKUM EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM TARBIYATUT THOLABAH
KRANJI PACIRAN LAMONGAN
OKTOBER 2022
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada Penulis, sehingga Penulis mampu merampungkan salah satu
tugas yang berbentuk makalah sebagai salah satu persyaratan untuk menempuh
mata kuliah Hadits Ahkam Muamalah
Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan tentang Hadits Akad.
Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari sumbangsih orang-orang terdekat
Penulis, karena itu dengan tulus Penulis sampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Dosen pengampu mata kuliah Hadits Ahkam Muamalah semester III IAI
TABAH Kranji Parican Lamongan yang telah membimbing penulis dengan
penuh kesabaran.
2. Para Pegawai perpustakaan IAI TABAH Kranji Paciran Lamongan yang telah
membantu kami untuk menemukan referensi yang akurat.
3. Teman-teman sekelas Semester III HES fakultas Syari’ah IAI TABAH Kranji
Paciran Lamongan yang selalu mengarahkan dan mengingatkan penulis jika
penulis terdapat kekurangan.
Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini, namun
tidak mustahil dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Hal
itu dikarenakan kelemahan dan keterbatasan kemampuan Penulis semata. Saran
dan kritik yang konstruktif tetap kami harapkan dari audien/peserta diskusi yang
budiman. Akhirnya semoga makalah ini membawa manfaat tidak hanya bagi
Penulis namun juga bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan Penulisan Makalah.......................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................3
A. Pengertian akad........................................................................................3
B. Syarat sahnya suatu akad.........................................................................4
C. Rukun-rukun akad...................................................................................5
D. Syarat-syarat akad....................................................................................5
E. Hikmah akad............................................................................................6
F. Hadits tentang akad dalam hukum bisnis islam.......................................6
BAB III PENUTUP....................................................................................9
A. Kesimpulan..............................................................................................9
B. Saran........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa lepas untuk
berhubungan dengan orang lain dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidupnya. Kebutuhan manusia sangat beragam, sehingga terkadang
secara pribadi ia tidak mampu memenuhinya, dan harus berhubungan
dengan orang lain. Hubungan antara satu manusia dengan manusia
lainnya dalam memenuhi kebutuhan, harus terdapat aturan yang
menjelaskan hak dan kewajiban keduanya berdasarkan kesepakatan.
Proses untuk membuat kesepakatan dalam kerangka memenuhi
kebutuhan keduanya, lazim disebut dengan proses untuk berakad atau
melakukan kontrak.
Hubungan ini merupakan fitrah yang ditakdirkan oleh Allah. Karena
itu ia merupakan kebutuhan sosial sejak manusia mengenal arti hak
milik. Islam sebagai agama yang komprehensif dan universal
memberikan aturan yang cukup jelas dalam akad untuk dapat
diimplementasikan dalam setiap masa. Begitupun dalam menjalankan
bisnis, satu cara untuk memperoleh harta dalam syariat islam yang
banyak digunakan dalam kehiupan sehari-hari. Akad merupakan cara
yang diridhai Allah dan harus ditegakkan isinya. Al-Quran surah Al-
Maidah ayat 1 menyebutkan: “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah
akad-akad itu”.
Dalam ayat ini ahli tafsir memberikan penjelasan bahwa akad
(perjanjian) mencakup: janji prasetia hamba kepada Allah dan perjanjian
yang dibuat oleh manusia dalam pergaulan sesamanya.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Akad?
2. Apa saja Rukun dan Syarat dalam Akad?
3. Apa Hikmah yang terkandung dalam Akad?
4. Apa saja Hadits-hadits tentang Akad dalam Hukum Bisnis Islam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Akad.
2. Untuk mengetahui Rukun dan Syarat dalam Akad.
3. Untuk mengetahui Hikmah yang terkandung dalam Akad.
4. Untuk mengetahui Hadits-hadits tentang Akad dalam Hukum Bisnis
Islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akad
Akad secara bahasa adalah ikatan,mengikat, maksudnya adalah
menghimpun atau mengumpulkan dua ujung tali dan mengikatkan salah
satunya pada yang lainnya hingga keduanya bersambung dan menjadi
seperti seutas tali yang satu.
ت
ٍ اح َد
ِ ت َو ْ ِصالَ فَيُصْ بِحا َ َكق
ٍ ط َع ِ َج ْم َح طَرفَ ْي َح ْبلَي ِْن َويَ ُش ُّد َأ َح ُدهُ َما بِاألخ
ِ ََّر َحتَّى يَت
“Mengumpulkan dua ujung tali dan mengikat salah satunya dengan
yang lain sehingga bersambung, kemudian keduanya menjadi sebagai
sepotong benda.”
Sebagaimana pengertian akad adalah perjanjian. Kesepakatan Ahli
Hukum Islam (Jumhur Ulama) mendefinisikan akad adalah suatu
perikatan antara ijab dan qobul dengan cara yang di benarkan syar’i yang
menetapkan adanya akibat-akibat hukum pada obyeknya.
3
keduanya boleh melakukan khiyar atas lainnya selama keduanya belum
berpisah kecuali jual beli khiyar.” (HR Bukhori dan Muslim).
ُ َوقَا َل ابْن.ب ُشرُوطُهُ ْم بَ ْينَهُ ْم ِ َض َي هَّللا ُ َع ْنهُ َما فِي ْال ُم َكات َ ََوق
ِ َر، ِال َجابِ ُر بْنُ َع ْب ِد هللا
ط ِمَئةَ شَرْ ٍط َ اط ٌل َوِإ ِن ا ْشت ََر َ َأوْ ُع َم ُر ُكلُّ شَرْ ٍط خَالَفَ ِكت، ُع َم َر.
ِ ََاب هللاِ فَ ْه َو ب
5. Ijab dan qobul harus bersambung, jika seseorang melakukan ijab dan
1
Muwasaun Niam, “Pengertian, Tujuan, Syarat, Rukun dan Prinsip Akad”,
http://kingilmu.blogspot.co.id/2015/08/pengertian-tujuan-syarat-rukun-dan.html, diakses
tanggal 12 Oktober 2022.
4
C. Rukun-rukun Akad
Rukun-rukun yang terdapat dalam Akad, yaitu:
1. Aqid, yaitu orang yang berakad terkadang masing-masing pihak
terdiri dari satu orang, terkadang terdiri dari beberapa orang,
2. Ma’qud ialah benda-benda yang diakadkan, seperti benda-benda
yang dijual dalam akad jual beli,
3. Maudhu’ al-‘aqd, tujuan atau maksud pokok mengadakan akad.
Berbeda akad maka berbeda tujuan pokok akad,
4. Shighat al-aqd ialah ijab qobul,ijab ialah permulaan penjelasan
yang keluar dari salah seorang yang berakad sebagai gambaran
hendaknya dalam mengadakan akad. Kabul ialah perkataan yang
keluar dari pihak yang berakad pula yang diucapkan setelah
adanya ijab.
D. Syarat-syarat Akad
sah.
memiliki barang.
e. Ijab harus berjalan terus,maka ijab tidak sah apabila ijab ijab
5
f. Akad dapat memberi faedah.
ada dalam sebagai akad. Syarat khusus ini juga disebut dengan
E. Hikmah Akad
1. Adanya ikatan yang kuat antara dua orang atau lebih di dalam
6
Dari Ibnu Umar r.a, dari Rasulullah saw. Beliau bersabda,
2
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani, Terjemahan Lengkap Bulughul Maram, Jakarta Timur,
Akbarmedia, 2007. hlm. 216.
7
Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata,
Contohnya jika seseorang berkata “saya jual motor saya kepada anda
dengan syarat anda sewakan rumah anda kepada saya”. Dalam
ungkapan ini terjadi dua akad karena lafal “saya jual motor saya
kepada anda” adalah akad pertama dan “anda sewakan rumah anda
kepada saya” adalah akad kedua, dan kedua akad itu terjadi dalam
satu transaksi. Dalam leasing model ini yang terjadi adalah akad
sewa dan akad jual beli. Akad sewa dalam hal ini jelas, karena sewa
itu memang menjadi inti dari leasing. Adapun akad jual beli hal itu
nampak karena pada saat akad leasing di dalamnya disepakati
adanya perpindahan pemilikan barang secara langsung/otomatis
begitu jangka waktu leasing selesai dan seluruh angsuran dibayar
lunas.4
3
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani, Terjemahan Lengkap Bulughul Maram, Jakarta Timur,
Akbarmedia, 2007. hlm. 208.
4
Ustadz Kholid Syamhudi, Lc, “Dua Akad dalam Satu Transaksi”,
http://syariahbanget.blogspot.co.id/, diakses 12 Oktober 2022.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Akad adalah ikatan secara hukum yang dilakukan oleh dua atau beberapa
pihak yang sama-sama berkeinginan mengikatkan dirinya.
2. Di dalam sebuah transaksi jual beli, pihak penjual dan pembeli berhak
memilih antara membatalkan atau meneruskan jual beli selama mereka
belum berpisah. Jika salah seorang dari mereka tidak membatalkan dan
keduanya masih bersama, maka akad jual beli tersebut sah.
3. Rasulullah melarang dua akad dalam satu transaksi pada waktu yang
bersamaan.
4. Allah SWT melaknat orang yang memakan, memberi, dan yang menjadi
saksi atas akad riba.
5. Dalam sebuah transaksi pasti ada syarat dan ketentuan yang telah
ditetapkan dalam Al-Quran. Dan apabila ada sebuah syarat yang tidak ada
dalam ketentuan di Kitab Allah, maka transaksi tersebut batal dan tidak
sah.
6. Berdamai dengan sesama muslim itu diperbolehkan dan dengan cara yang
diperbolehkan juga, yaitu dengan cara yang halal, apabila ada salah satu
pihak yang berbuat curang, maka barang dagangan yang tadinya halal
menjadi haram akibat jual beli yang tidak memenuhi syarat yang mereka
sepakati.
B. Saran-saran
Demikian tugas yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat bagi
kita semua. Dan kami menyadari bahwa tugas ini jauh dari kata sempurna
maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Terimakasih.
9
DAFTAR PUSTAKA
Mansur. 2009. Seluk Beluk Agama Islam. Salatiga: STAIN Salatiga Press
Rodin, Dede, Tafsir Ayat Ekonomi, Semarang: Karya Abadi Jaya, 2015.
Al-Asqalani, Al-Hafizh Ibnu Hajar, Terjemahan Lengkap Bulughul Maram, Jakarta Timur
: Akbarmedia, 2007.
http://gmwijoyo.blogspot.co.id/2012/12/pengertian-akad-dalam-transaksi-
http://kingilmu.blogspot.co.id/2015/08/pengertian-tujuan-syarat-rukun-dan.html,
10