KECAMATAN GUNUNGHALU
KABUPATEN BANDUNG BARAT
KATA PENGANTAR
Segala puji dan sanjungan hanya kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat , hidayah serta taufik –Nya, atas perkenan-Nya pula kami
Tim Pelaksana KESATUAN GERAK PEMBERDAYAAN DAN
KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK) - BANGGA KENCANA - DAN
KESEHATAN TAHUN 2021 Kecamatan Gununghalu Kabupaten Bandung Barat
dapat menyusun laporan dengan lancar sesuai harapan. Shalawat dan salam semoga
selalu tercurah kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW.
Pembuatan dan penyusunan laporan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
ini bertujuan untuk menjadi bahan evaluasi dan tindak lanjut kegiatan sebagai acuan
program di tahun yang akan datang.
Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran pengurus TP PKK Kabupaten dan
Kecamatan, DP2KBP3A, Kesehatan serta semua pihak yang telah membantu,
membina, membimbing dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan kesatuan gerak ini.
Semoga amal kebaikannya di terima oleh Allah SWT.
Aamiin Yaa Robbal Alamin…
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
A. Latar Belakang
1
hidup bersih dan sehat atau disingkat PHBS di seluruh Indonesia dengan
mengacu kepada pola manajemen PHBS, mulai dari tahap pengkajian,
perencanaan dan pelaksanaan serta pemantauan dan penilaian. Upaya tersebut
dilakukan untuk memberdayakan masyarakat dalam memelihara, meningkatkan
dan melindungi kesehatannya sehingga masyarakat sadar, mau dan mampu
secara mandiri dan ikut aktif dalam meningkatkan status kesehatannya. Kita
menyadari bahwa upaya tersebut bukanlah suatu hal yang mudah, karena upaya
ersenut berkaitan sangat erat dengan masalah perilaku sedangkan masalah
perilaku merupakan masalah yang khas dan kompleks.
Sebagaimana kita ketahui bahwa persentase rumah tangga yang telah
mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat merupakan salah satu Indikator
Kinerja Utama dari Kementerian Kesehatan.
Cakupan rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat di
wilayah kerja puskesmas Gununghalu tahun 2020 sebesar 51,01 %. Angka ini di
bawah target yaitu 100%. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat yang berada
di wilayah kerja puskesmas Gununghalu, yang membawahi sembilan (9) desa,
yaitu desa Gununghalu, Sirnajaya, Wargasaluyu, Celak, Sukasari, Tamanjaya,
Bunijaya, Sindangjaya dan Cilangari belum sepenuhnya berperilaku hidup bersih
dan sehat dengan baik.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka kami penyuluh PHBS perlu
menganalisis serta melakukan intervensi terhadap masalah- masalah seputar
aspek kesehatan di masyarakat, dengan melakukan pemantuan dan penyuluhan
kembali untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan PHBS masyarakat pada
tatanan rumah tangga.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui cakupan pencapaian PHBS tatanan rumah tangga dan
memberikan pengalaman terhadap masalah- masalah kesehatan masyarakat
yang ada di lapangan secara nyata, mencoba melakukan upaya- upaya
pemecahan masalah serta melakukan intervensi kesehatan masyarakat dalam
rangka memecahkan masalah kesehatan yang ditemukan di wilayah kerja
puskesmas Gununghalu.
2
b. Tujuan Khusus
Mampu mengenal struktur masyarakat yang ada di wilayah kerja
puskesmas Gununghalu;
Mampu mengetahui struktur dan cara kerja institusi kesehatan dalam hal
ini puskesmas Gununghalu;
Mampu menganalisis, mengidentifikasi, menentukan masalah kesehatan
dan alternatif pemecahannya di wilayah kerja puskesmas Gununghalu;
Mampu menyusun perencanaan untuk memecahkan masalah kesehatan
(PHBS tatanan rumah tangga) di wilayah kerja puskesmas Gununghalu;
Mampu melakukan intervensi untuk memecahkan masalah (PHBS
tatanan rumah tangga) di wilayah kerja puskesmas Gununghalu;
Mampu menggunakan sumberdaya yang ada untuk memecahkan
masalah kesehatan masyarakat (PHBS tatanan rumah tangga) di wilayah
kerja puskesmas Gununghalu;
3
BAB II
HASIL KEGIATAN
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
A. Pengertian PHBS
4
a. Bagi Ibu :
Mencegah perdarahan, menyusui bayi segera setelah lahir dapat
mendorong terjadinya kontraksi rahim dan mencegah terjadinya
perdarahan. Ini dapat membantu mempercepat proses kembalinya
rahim ke posisi semula;
Mengurangi berat badan, menyusui juga dapat membantu ibu
mengurangi berat badan, sebagai informasi ketika menyusui itu
berarti sama dengan membakar kalori sebesar 200 hingga 500 kalori
perhari. Jumlah kalori yang sama jika anda berenang selama
beberapa jam atau naik sepeda selama satu jam;
Mengurangi resiko terkena kanker payudara dan kanker rahim,
menyusui dapat mengurangi resiko terkena kanker payudara.
Diperkirakan persentase pencegahannya mencapai 20%. Beberapa
laporan penelitian juga menyebutkan bahwa menyusui juga dapat
membantu mengurangi resiko terkena kanker indung telur dan
kanker rahim;
Ungkapan kasih sayang, menyusui juga merupakan ungkapan kasih
sayang yang nyata dari ibu kepada bayinya. Hubungan batin antara
ibu dan bayi akan terjalin erat karena saat menyusui bayi menempel
pada tubuh ibu. Bayi bisa mendengarkan detak jantung ibu,
merasakan kehangatan, sentuhan kulit ibu dan dekapan ibu;
Praktis dan ekonomi. Selain komposisinya yang sempurna, ASI juga
sangat praktis dan ekonomis. Sekarng harga susu formula cenderung
terus meningkat, memberi ASI dapat mengurangi biaya untuk susu
formula yang cukup tinggi. Selain itu ASI sangat praktis, ibu tidak
perlu repot mencuci dan merebus botol pada masa pemberian ASI
eksklusif, sehingga bisa menambah waktu istirahat bagi ibu.
Khususnya di malam hari;
Sebagai alat kontrasepsi, pemberian ASI secara eksklusif dapat
berfungsi sebagai alat kontrasepsi. Walaupun ini hanya berlaku
selama empat (4) bulan setelah melahirkan, dan dengan catatan
harus bersifat eksklusif . hisapan bayi pada payudara ibu
merangsang hormon prolaktin dapat menghambat terjadinya
pematangan sel telur sehingga menunda kesuburan;
5
b. Bagi bayi
ASI mengandung antibodi dalam jumlah yang besar. Antibodi tersebut
membanyu bayi menjadi tahan terhadap penyakit, selain itu juga
meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi.
Hormon yang terdapat di dalam ASI menciptakan rasa kantuk dan rasa
nyaman. Hal ini dapat membantu menenangkan kolik atau bayi yang
sedang tumbuh gigi dan membantu membuat bayi tertidur setelah
makan.
Menyusui membantu perkembangan otak. Bayi yang diberi ASI rata-
rata memiliki IQ 6 poin lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang
diberi susu formula.
Menyusui secara psikologis baik bagi bayi dan meningkatkan ikatan
dengan ibu.
3) Menimbang Bayi dan Balita Setiap Bulan
Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhannya
setiap bulan. Menimbang secara rutin di posyandu akan terlihat
perkembangan berat badannya apakah naik atau tidak. Manfaatnya adalah :
Untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat;
Untuk mengetahui dan mencegah bila ada gangguan pada pertumbuhan
balita;
Untuk mengetahui balita sakit (demam, batuk, pilek, diare), balita dengan
berat badan di bawah garis merah dan dicurigai gizi buruk maka balita
akan dirujuk ke puskesmas;
Saat menghadiri posyandu secara rutin, maka ibu akan mendapat
penyuluhan tentang gizi yang penting untuk menambah pengetahuan ibu
agar mampu memantau pertumbuhan bayi dan balita.
4) Menggunakan Air Bersih
Air sangat banyak perannya dalam kehidupan sehari- hari, misalnya untuk
minum, mandi, mencuci dan lain- lain. Manfaat menggunakan air bersih
diantaranya agar terhindar dari gangguan penyakit seperti diare, kolera,
disentri, thypus, kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit dan keracunan.
Syatat- syarat air bersih yaitu sebagai berikut :
6
Syarat fisik, antara lain:
a) Air harus besih dan tidak keruh;
b) Tidak berwarna apapun;
c) Tidak berasa apapun;
d) Tidak berbau apapun ;
e) Suhu antara 10- 25 derajat celcius (sejuk);
f) Tidak meninggalkan endapan.
Syarat kimiawi, antara lain:
a) Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun;
b) Tidak mengandung zat- zat kimiawi yang berlebihan;
c) Cukup yodium;
d) pH air anatar 6,5 – 9,2.
Syarat mikrobiologi, antara lain : tidak mengandung kuman- kuman
penyakit seperti disentri, fhypus, kolera, dan bakteri patogen penyebab
penyakit.
7
Dilengkapi dengan dinding dan penutup;
Cukup penerangan dan sirkulasi udara;
Luas ruangan yang cukup;
Tersedia air dan alat pembersih.
8
d) Pengeluaran biaya rumah tangga ditujukan untuk memenuhi gizi
keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan
keluarga.
2) Bagi Masyarakat
a) Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat, mencegah dan
menanggulangi masalah- masalah kesehatan;
b) Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada;
c) Masyarakat mampu menembangkan Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat (UKBM) seperti Posyandu, Tabungan Ibu Bersalin
(Tabulin), arisan jamban, ambulans desa dan lain- lain.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
a. Diharapkan adanya peningkatan dan perhatian pada program promosi
kesehatan khususnya program PHBS di tatanan rumah tangga seperti
pembuatan iklan masyarakat serta pengadaan poster dan sticker PHBS di
dalam tatanan rumah tangga dan penyebaran ke rumah warga;
b. Melakukan pengawasan dalam meningkatkan cakupan PHBS di dalam
tatanan rumah tangga;
c. Meningkatkan penyuluhan kesehatan secara umum khususnya tentang
PHBS di dalam tatanan rumah tangga;
d. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor antar instansi
terkait.
10