Anda di halaman 1dari 76

LAPORAN KEGIATAN

PKL/MAGANG DI PUSKESMAS GULAI BANCAH


PILOT PROJECT “ PENINGKATAN JUMLAH KUNJUNGAN
POSBINDU DALAM UPAYA DETEKSI DINI PENYAKIT TIDAK
MENULAR ( PTM ) PADA USIA PRODUKTIF 15-59 TAHUN”

Oleh :

Femitha Putri Mayzaki (196110745)

JURUSAN PROMOSI KESEHATAN


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
2022
PERSETUJUAN LAPORAN

Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)/Magang di Puskesmas Prodi


Sarjana Terapan Promosi Kesehatan Jurusan Promosi Kesehatan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Padang di Puskesmas Gulai Bancah Kota Bukitinggi Tahun
2022, telah disetujui.

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

( Widdefrita, SKM, M.KM ) ( Rina Febrialni, SST )


NIP.197607192002122002 NIP. 198102222009012002
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat, Taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan laporan ini. Shalawat serta salam tak lupa kita
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan kebaikan
dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.
Laporan ini di  susun guna memenuhi laporan akhir PKL/Magang dan juga
untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi
yang semoga bermanfaat.
Laporan ini saya susun dengan segala kemampuan saya dan semaksimal
mungkin. Namun, saya menyadiri bahwa dalam penyusunan laporan ini tentu
tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu
saya sebagai penyusun laporan ini mohon kritik, saran dan pesan dari semua
yang membaca laporan ini terutama dosen pembimbing lapangan dan dosen
pembimbing akademik PKL/Magang yang kami harapkan sebagai bahan koreksi
untuk kami.

Bukittinggi, Oktober 2022

Pen
ulis
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN LAPORAN..................................................................................ii

KATA PENGANTAR............................................................................................iii

DAFTAR TABEL....................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang Perlunya PKL.........................................................................1

B. Tujuan PKL.....................................................................................................3

C. Lokasi PKL......................................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................5

A. Posbindu PTM.................................................................................................5

B. Hipertensi.........................................................................................................8

BAB III PELAKSANAAN....................................................................................13

A. Analisis Situasi..............................................................................................14

B. Hasil Analisis Situasi.....................................................................................17

C. Struktur Organisasi........................................................................................18

D. Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan..................................................20

E. Hasil Pelaksanaan Kegiatan PKL..................................................................23

BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................30

A. Pengembangan Program Promosi Kesehatan................................................30

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................34

A. Kesimpulan....................................................................................................34

B. Saran..............................................................................................................34

C. Daftar Pustaka................................................................................................35

LAMPIRAN...........................................................................................................37
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk mewujudkan salah satu
hak dasar masyarakat yang termasuk dalam Pasal 28H(1) UUD 1945: hak atas
akses pelayanan kesehatan. Promosi kesehatan yang berhasil memainkan peran
yang sangat penting dalam mencapai sumber daya manusia yang berkualitas
untuk mengimbangi persaingan bebas yang semakin parah di era globalisasi.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, motivasi
dan kapasitas semua orang untuk hidup sehat guna mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Oleh karena itu, kesehatan harus didekati melalui
pendekatan konservasi, promosi kesehatan (enhancement), pencegahan
penyakit (prevention), penyembuhan penyakit (treatment), dan pemulihan
kesehatan (rehabilitation). Diimplementasikan secara berkelanjutandengan
Metode strategi promosi kesehatan diperlukan baik oleh pemerintah, tokoh
masyarakat dan khususnya masyarakat untuk memajukan kesehatan
masyarakat dan meningkatkan standar kesehatan masyarakat.
Promosi kesehatan adalah program kesehatan yang ditujukan untuk
membawa perubahan baik pada masyarakat itu sendiri maupun pada organisasi
dan lingkungannya (Notoatmodjo, 2007). Promosi kesehatan memegang
peranan penting dalam proses pemberdayaan masyarakat. Artinya, belajar dari,
melalui dan bersama masyarakat sesuai dengan lingkungan sosial budaya
setempat dan memberdayakan masyarakat di bidang kesehatan untuk
membantu dirinya sendiri. Promosi Kesehatan Puskesmas adalah promosi
kesehatan yang dilaksanakan Puskesmas untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat terkait upaya proaktif dan preventif. Promosi kesehatan di
Puskesmas terdiri dari di dalam dan di luar gedung Puskesmas.
Promosi Kesehatan di Gedung Puskesmas adalah Promosi Kesehatan di
lingkungan dan gedung Puskesmas (Tempat Pendaftaran, Poliklinik, Ruang
Perawatan, Laboratorium, Ruang Kesehatan, Pusat Pembayaran, Situs
Puskesmas). Pelaksanaan promosi kesehatan di luar gedung dilaksanakan oleh
Puskesmas bekerjasama dengan berbagai pihak potensial melalui gerakan
advokasi, pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan yang dijiwai oleh
semangat kemitraan dengan kegiatan sebagai berikut:
Promosi kesehatan dengan pendekatan individu, promosi kesehatan
dengan pendekatan kelompok (TP PKK, Karang Taruna, Posyandu, SBH,
Majlis Taklim, dll), promosi kesehatan dengan pendekatan organisasi
masyarakat (Ormas) seperti kelompok seni pertunjukan tradisional
Menggalang dan mengorganisir masyarakat melalui : membuat perubahan.
Kunjungan rumah, pemberdayaan multi level dan pengorganisasian masyarakat
melalui survei refleksi diri (SMD) dan pertemuan masyarakat desa (MMD)
Pusat Kesehatan Masyarakat yang disebut dengan Puskesmas adalah
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab atas
kesehatan masyarakat di Wilayah Kerjanya pada satu atau bagian wialyah
Kecamatan. Puskesmas memiliki peranan penting sebagai ujung tombak
pelayanan kesehatan di Indonesia. Dalam Perpres 72 Tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) diuraikan, dua komponen SKN adalah
upaya kesehatan dan sumber daya kesehatan. Juga diuraikan 23 upaya
kesehatan yang setiap upaya dibagi atas dua komponen lagi, yakni upaya
kesehatan perorangan (UKP), dan upaya kesehatan masyarakat (UKM).
Latar belakang dari permasalahan ini adalah kurangnya kunjungan masyarakat
ke posbindu untuk melakukan pemeriksaan dini PTM. Jumlah kunjungan
posbindu dalam setahun seharusnya 4195 orang per tahun, tetapi dari hasil
yang diperoleh selama kegiatan posbindu berlangsung hanya sebanyak 240
orang per tahun yang mengunjungi posbindu, dan hal tersebut dilakukan oleh
orang yang sama, sehingga tidak tercapai target dengan yang diharapkan.

Dari hasil survey yang sudah dilakukan secara acak tentang kegiatan Posbindu,
masyarakat belum tau tentang Posbindu, kegiatan Posbindu dan manfaat
Posbindu. Dan masyarakat belum merasa butuh dengan kegiatan tersebut,
karena masyarakat takut apabila nanti mereka memeriksakan kesehatan ke
Posbindu, maka akan timbul permasalahan kesehatan yang tidak mereka
inginkan. Oleh karena itu, dengan mendorong capaian kunjungan ke posbindu,
diharapkan standar pelayanan minimal ( SPM ) yang rendah dapat diatasi oleh
puskesmas dan dapat tercapai sesuai dengan target yang sudah direncakan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan kegiatan ini dilakukan yaitu, untuk meningkatkan capaian
Posbindu, karena 3 SPM terendah terletak di Posbindu, yaitu Pelayanan
Usia pada usia Produktif, Diabetes dan Hipertensi.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus kegiatan ini adalah , antara lain :
a. Mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Posbindu
b. Mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Manfaat
Posbindu
c. Mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Kegiatan
Posbindu
d. Mampu menjadi edukator perilaku kesehatan dengan meningkatkan
kunjungan Posbindu melalui kegiatan menginformasikan,
mempengaruhi dan membantu masyarakat dalam meningkatkan derajat
kesehatannya.
e. Mampu menjadi penggerak dengan menerapkan strategi pemberdayaan
kepada masyarakat agar tau, mau dan mampu dalam melakukan
kunjungan ke Posbindu
f. Mampu menjadi advokator untuk menghasilkan kebijakan/aturan yang
berwawasan sehat dan berpihak pada masyarakat dalam mingkatkan
derajat kesehatannya
C. Lokasi PKL
Tempat pelaksanaan kegiatan intervensi yaitu di salah satu tatanan
masyarakat wilayah kerja Puskesmas Gulai Bancah, Kelurahan Kubu Gulai
Bancah, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Posbindu PTM

1) Pengertian Posbindu
Posbindu PTM merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan
kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM Utama yang
dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Faktor risiko
penyakit tidak menular (PTM) meliputi merokok, konsumsi
minuman beralkohol, pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik,
obesitas, stres, hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol serta
menindak lanjuti secara dini faktor risiko yang ditemukan melalui
konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan dasar.
Kelompok PTM Utama adalah diabetes melitus (DM), kanker,
penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD), penyakit paru
obstruktif kronis (PPOK), dan gangguan akibat kecelakaan dan
tindak kekerasan.

2) Tujuan
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan
penemuan dini faktor risiko PTM.

3) Sasaran Kegiatan
Sasaran utama adalah kelompok masyarakat sehat, berisiko dan
penyandang PTM berusia 15-59 tahun.

4) Wadah Kegiatan
Posbindu PTM dapat dilaksanakan terintegrasi dengan upaya
kesehatan bersumber masyarakat yang sudah ada, di tempat kerja
atau di klinik perusahaan, di lembaga pendidikan, tempat lain di
mana masyarakat dalam jumlah tertentu berkumpul/beraktivitas
secara rutin, misalnya di mesjid, gereja, klub olah raga, pertemuan
organisasi politik maupun kemasyarakatan.Pengintegrasian yang
dimaksud adalah memadukan pelaksanaan Posbindu PTM dengan
kegiatan yang sudah dilakukan meliputi kesesuaian waktu dan
tempat, serta memanfaatkan sarana dan tenaga yang ada.

5) Pelaku Kegiatan
Pelaksanaan Posbindu PTM dilakukan oleh kader kesehatan yang
telah ada atau beberapa orang dari masing-masing
kelompok/organisasi/lembaga/tempat kerja yang bersedia
menyelenggarakan posbindu PTM, yang dilatih secara khusus,
dibina atau difasilitasi untuk melakukan pemantauan faktor risiko
PTM di masing-masing kelompok atau organisasinya. Kriteria
Kader Posbindu PTM antara lain berpendidikan minimal SLTA,
mau dan mampu melakukan kegiatan berkaitan dengan Posbindu
PTM.

6) Bentuk Kegiatan
Posbindu PTM meliputi 10 (sepuluh) kegiatan yaitu:
a. Kegiatan penggalian informasi faktor risiko dengan
wawancara sederhana tentang riwayat PTM pada keluarga
dan diri peserta, aktifitas fisik, merokok, kurang makan
sayur dan buah, potensi terjadinya cedera dan kekerasan
dalam rumah tangga, serta informasi lainnya yang
dibutuhkan untuk identifikasi masalah kesehatan berkaitan
dengan terjadinya PTM. Aktifitas ini dilakukan saat
pertama kali kunjungan dan berkala sebulan sekali.
b. Kegiatan pengukuran berat badan, tinggi badan,
Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar perut, analisis lemak
tubuh, dan tekanan darah sebaiknya diselenggarakan 1
bulan sekali. Analisa lemak tubuh hanya dapat dilakukan
pada usia 10 tahun ke atas. Untuk anak, pengukuran
tekanan darah disesuaikan ukuran mansetnya dengan
ukuran lengan atas.
c. Kegiatan pemeriksaan fungsi paru sederhana
diselenggarakan 1 tahun sekali bagi yang sehat, sementara
yang berisiko 3 bulan sekali dan penderita gangguan
paru-paru dianjurkan 1 bulan sekali. Pemeriksaan Arus
Puncak Ekspirasi dengan peakflowmeter pada anak dimulai
usia 13 tahun. Pemeriksaan fungsi paru sederhana
sebaiknya dilakukan oleh tenaga kesehatan yang telah
terlatih.
d. Kegiatan pemeriksaan gula darah bagi individu sehat
paling sedikit diselenggarakan 3 tahun sekali dan bagi yang
telah mempunyai faktor risiko PTM atau penyandang diabetes
melitus paling sedikit 1 tahun sekali. Untuk pemeriksaan
glukosa darah dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter,

perawat/bidan/analis laboratorium dan lainnya).

e. Kegiatan pemeriksaan kolesterol total dan trigliserida, bagi


individu sehat disarankan 5 tahun sekali dan bagi yang telah
mempunyai faktor r i s i ko PTM 6 bulan sekali dan
p en de ri ta dislipidemia/gangguan lemak dalam darah
minimal 3 bulan sekali. Untuk pemeriksaan Gula darah dan
Kolesterol darah dilakukan oleh tenaga kesehatan yang ada
di lingkungan kelompok masyarakat tersebut.
f. Kegiatan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat)
dilakukan sebaiknya minimal 5 tahun sekali bagi individu
sehat, setelah hasil IVA positif, dilakukan tindakan
pengobatan krioterapi, diulangi setelah 6 bulan, jika hasil
IVA negatif dilakukan pemeriksaan ulang 5 tahun, namun
bila hasil IVA positif dilakukan tindakan pengobatan
krioterapi kembali. Pemeriksaan IVA dilakukan oleh
bidan/dokter yang telah terlatih dan tatalaksana lanjutan
dilakukan oleh dokter terlatih di Puskesmas .
g. Kegiatan pemeriksaan kadar alkohol pernafasan dan tes
amfemin urin bagi kelompok pengemudi umum yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter,
perawat/bidan/analis laboratorium dan lainnya).
h. Kegiatan konseling dan penyuluhan, harus dilakukan setiap
pelaksanaan Posbindu PTM. Hal ini penting dilakukan
karena pemantauan faktor risiko kurang bermanfaat bila
masyarakat tidak tahu cara mengendalikannya.
i. Kegiatan aktifitas fisik dan atau olah raga bersama, sebaiknya
tidak hanya dilakukan jika ada penyelenggaraan Posbindu
PTM namun perlu dilakukan rutin setiap minggu.
j. Kegiatan rujukan ke fasilitas layanan kesehatan dasar di
wilayahnya dengan pemanfaatan sumber daya tersedia
termasuk upaya respon cepat sederhana dalam penanganan
pra-rujukan.

7) Pelaksanaan Posbindu PTM


Wawancara, pemeriksaan, pengukuran dan tindak lanjut dini dilakukan
dalam posbindu PTM. Hal tersebut bertujuan untuk melihat faktor risiko
perilaku dari masyarakat seperti kebiasaan merokok, mengkonsumsi syur
dan buah, melakukan aktivitas fisik, alkohol, dan stress. Melakukan
pengukuran pada berat badan, tinggi bdan, IMT, lingkar perut, dan
tekanan darag. Dilakukan juga pemeriksaan gula darah sewaktu, kolsterol
total, dan kadar alkohol yang ada dalam darah.

Pelaksanaan Posbindu PTM secara sederhana sebagai berikut :


 Tahapan Layanan 1

Pada tahap dasar, pendaftaran, dan selanjutnya akan diberikan


nomor urut serupa dengan mencatat kembali hasil pengisian buku
monitoring FR-PTM kebuku pencatatan yang ada di petugas
pelakasana posbindu PTM.

 Tahapan Layanan 2

Selanjutnya dilakukan wawancara oleh petugas pelaksana posbindu


PTM.

 Tahapan layanan 3

Setelah dilakukan wawancara, kemudia dilakukan pengukuran


pada TB, BB, IMT lingkar perut, analisa lemak tubuh

 Tahapan Layanan 4

Ketegangan peredaran darah, glukosa, semua kolesterol dan zat


lemak, APE, dan lain-lain juga diperiksa.

 Tahapan Layanan 5

Setelah tahap ke 4 selesai, lalu identifikasi faktor risiko PTM,


melakukan konseling serta tindak lanjut berikutnya jika diperlukan

B. Penyakit Tidak Menular

1) Pengertian Penyakit Tidak Menular


Dalam buku Teori Epidemiologi Penyakit Tidak Menular yang disusun
oleh Hamzah, dkk., nama lain penyakit tidak menular bervariasi, di
antaranya:

 Penyakit kronis, yakni penyakit yang menurunkan kondisi penderitanya


secara bertahap dalam waktu yang lama atau menahun. Jenis penyakit
ini umumnya mengindikasikan para pengidapnya menderita penyakit
berbahaya yang dapat menyebabkan kematian.
 Penyakit non-infeksi, ialah penyakit yang disebabkan bakteri, virus,
parasit, jamur, dan mikroorganisme lainnya. Umumnya, jenis penyakit
non-infeksi ditemukan pada sel dalam diri individu yang tumbuh secara
tak normal.

 Non communicable disease, yakni istilah lain dari penyakit tidak


menular. Jenis penyakit ini disebabkan oleh infeksi dan tak dapat
ditularkan ke orang lain.

 Penyakit degeneratif, merupakan jenis penyakit yang muncul akibat


perubahan fungsi sel-sel pada tubuh yang memengaruhi fungsi organ.
Penyakit degeneratif juga dapat muncul akibat perubahan usia.

2) Klasifikasi Penyakit Tidak Menular


Adapun yang termasuk ke dalam penyakit tidak menular di antaranya:

 Penyakit kardiovaskular yang berkaitan dengan naiknya tekanan darah,


gula darah, lipid darah, dan obesitas. Kondisi tersebut mengakibatkan
munculnya penyakit seperti serangan jantung, strok, gangguan pada
arteri, penyakit serebrovaskular, penyakit jantung, dan berbagai
penyakit kardiovaskular lainnya.
 Berbagai jenis kanker seperti, kanker hati, kanker paru-paru, kanker
serviks, kanker payudara, dan jenis kanker lainnya.

 Penyakit pernapasan kronis meliputi, asma, hipertensi pada paru, dan


berbagai penyakit pernapasan kronis lainnya.

 Diabetes tipe satu dan tipe dua.

Selain golongan di atas, ada jenis penyakit tak menular lainnya yang kerap
ditemukan di sekitar kita, seperti alzheimer, artritis, epilepsi, hemofilia,
dan berbagai penyakit tidak menular lainnya.
3) Penyebab Penyakit Tidak Menular
Penyakit tidak menular dipicu oleh berbagai faktor, di antaranya:

a) Kebiasaan merokok

Merokok dapat menimbulkan efek berbahaya bagi kesehatan.


Kebiasaan yang satu ini cukup sulit dihentikan, sebab, adanya efek
ketergantungan bagi penggunanya. Apabila kebiasaan yang satu ini tak
segera dicegah, berbagai risiko penyakit tidak menular yang akan
muncul di antaranya tekanan darah tinggi, gangguan pada jantung, dan
berbagai penyakit yang berkaitan dengan sistem pernapasan.

b) Konsumsi alkohol

Kebiasaan tak sehat lainnya yang memicu munculnya penyakit tidak


menular pada seseorang ialah mengonsumsi alkohol berlebih. Jika
dilakukan terus menerus, hal itu dapat meningkatkan kerusakan hati
dan saluran pencernaan. Di samping itu, konsumsi alkohol dapat
meningkatkan kadar trigliserida yang berpotensi menumpuk di
pembuluh darah, sehingga dapat menimbulkan gangguan pada jantung.

c) Pola hidup tak sehat

Penerapan pola hidup yang tak sehat seperti kurangnya aktivitas fisik
dan pola makan sembarangan dapat menyebabkan berbagai penyakit
tidak menular siap mengintai. Pola hidup tak sehat dapat memicu
seseorang menderita strok, jantung koroner, diabetes, hipertensi, dan
berbagai jenis penyakit lainnya. Faktor penyebab munculnya penyakit
tidak menular di atas bisa saja tak dirasakan secara langsung. Akan
tetapi, jika tak segera disadari, seiring waktu dapat mendatangkan
bahaya bagi tubuh.
4) Pencegahan Penyakit Tidak Menular
Untuk menekan angka penderita penyakit yang satu ini, terdapat beberapa
cara yang bisa dipraktikkan. Mengutip laman Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, cara mencegah penyakit tidak menular di antaranya:

a) Hindari kebiasaan merokok dan minum alkohol berlebih

Salah satu faktor penyebab penyakit tidak menular, yakni kebiasaan


merokok dan mengonsumsi alkohol secara berlebih. Dengan
menghindari kebiasaan tersebut, tubuh akan terbebas dari risiko
munculnya penyakit tidak menular.

b) Batasi konsumsi gula, garam, lemak berlebih

Menurut Kementerian Kesehatan, konsumsi gula per hari untuk setiap


individu, yakni 5 hingga 9 sendok teh atau setara 50 gram gula.
Sementara menurut Healthline, kadar garam yang dibutuhkan tubuh
yakni tidak kurang dari seperempat sendok teh per harinya. Sedangkan
untuk kadar konsumsi lemak disarankan sebanyak 20 hingga 30 gram
per hari.

c) Rutin melakukan aktivitas fisik

Aktivitas fisik ringan yang dapat dilakukan untuk mencegah


timbulnya PTM menurut Kementerian Kesehatan di antaranya jalan
cepat di sekeliling rumah, naik turun tangga selama 10 hingga 15
menit sebanyak dua atau tiga kali dalam sehari, hingga lompat tali.
Berbagai aktivitas fisik tersebut dapat memperlambat denyut nadi
yang menyebabkan kinerja jantung menjadi lebih baik. Tak hanya itu,
rutin melakukan aktivitas fisik dapat membakar lemak sehingga
terhindar dari risiko obesitas.
d) Rajin mengonsumsi buah dan sayur

Melengkapi konsumsi harian dengan buah dan sayur mampu


mencegah risiko terjangkit PTM. WHO merekomendasikan untuk
mengonsumsi 400 gram buah dan sayur per hari. Sementara itu,
Kementerian Kesehatan melalui Pedoman Gizi Seimbang, Undang-
Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 merekomendasikan
konsumsi 3-5 porsi sayur dan 2-3 porsi buah per hari.

e) Cek kesehatan secara teratur

Hal yang tak kalah penting dilakukan untuk mencegah timbulnya


PTM ialah mengecek kesehatan secara rutin. Umumnya, pemeriksaan
kesehatan dapat dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam kurun
waktu enam bulan.

C. Pelayanan Usia Produktif

1) Pengertian Usia Produktif


Definisi usia produktif sangat beragam tergantung kemampuan fisik
seseorang. Usia produktif dapat didefinisikan sebagai waktu dimana
seseorang dapat melakukan aktivitas dan berproduksi dengan baik.
Berproduksi dalam hal ini adalah menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
diri seseorang yang melakukan aktivitas dan juga bagi orang lain. Definisi
dari usia produktif adalah rentangan usia dimana orang tersebut dapat
bekerja dan membiayai kehidupannya sendiri serta penduduk yang telah
memasuki usia 15-64 tahun

2) Batasan Umur Usia Produktif


Secara umum batasan umur produktif yaitu dimulai dari masa dimana
seseorang mulai dapat bekerja sampai seseorang memasuki masa pensiun.
Usia pensiun tidak berarti sama dengan masa pensiun PNS yaitu pada
umur 55 atau 65 tahun karena masih banyak diantaranya yang masih
produktif pada usia diatas umur pensiun tersebut. Karena itu yang
membatasi produktivitas seseorang adalah penuaan (aging) yang
berdampak pada menurunnya kemampuan melakukan aktivitas
BAB III
PELAKSANAAN

A. Analisis Situasi
1. Geografi

Puskesmas Gulai Bancah terletak di Kota Bukittinggi tepatnya di


Kelurahan Kubu Gulai Bancah Kecamatan Mandiangin Koto
Selayan yang merupakan salah satu dari 7 Puskesmas yang ada di
Kota Bukittinggi, sedangkan batas-batas wilayah kerja
Puskesmas Gulai Bancah adalah :
 Sebelah Utara : Nagari Gadut (Kab.Agam)

 Sebelah Selatan : Kelurahan Campago Ipuh

 Sebelah Timur : Kelurahan Campago Guguk Bulek

 Sebelah Barat : Kelurahan Puhun Pintu kabun

Luas wilayah kerja Puskesmas Gulai Bancah 1.810 Km² dari


25,42 Km luas wilayah Kota Bukittinggi yang meliputi 1
kelurahan dari 9 kelurahan yang ada di Kecamatan Mandiangin
Koto Selayan, yaitu :Kelurahan Kubu Gulai Bancah
Gambar 1 Peta Kelurahan Kubu Gulai Bancah
2. Demografi

Data kependudukan di wilayah kerja Puskesmas Gulai Bancah


dapat dilihat dibawah ini :
Tabel 1 Distribusi Penduduk menurut Jenis Kelamin Tahun
2021

Jumlah Jumlah
Kelurahan
Laki-laki Perempuan Penduduk
Kubu Gulai Bancah 2461 2506 4967

Tabel 2 Sasaran Pelayanan Kesehatan Puskesmas Gulai Bancah


Tahun 2021

N Keluraha Bay Balit Bumi Bulin WU PU LANSI


O n i a l / S S A
Bufa
s

1 Gulai 144 473 99 94 142 952 878


Bancah 1

3. Data Khusus
a. Data 10 Penyakit Terbanyak/ SPM Terendah

Tabel 3 Data SPM Terendah


Sasara Cap
Targ
Jenis Layanan n aian Capaian
No Pernyataan Standar et Ket
Standar (orang (ora (%)
(%) ng)
)

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Pelayanan Setiap ibu hamil 100 124 89 71,8


Kesehatan Ibu mendapat pelayanan
Hamil antenatal sesuai standar

2 Pelayanan Setiap ibu bersalin 100 118 83 70,3


Kesehatan Ibu mendapat pelayanan
Bersalin persalinan sesuai
standar

3 Pelayanan Setiap bayi baru lahir 100 112 83 74,1%


Kesehatan Bayi mendapat pelayanan
Baru Lahir kesehatan sesuai
standar

4 Pelayanan Setiap balita mendapat 100 553 325 58,8 IDL (73)
Kesehatan pelayanan kesehatan 61,3 %
Balita sesuai standar
DDTK
BALITA
(252)
75,2%

5 Pelayanan Setiap anak pada usia 100 2111 0 0 Kegiatan


Kesehatan pada sekolah mendapat masih
Usia Sekolah skrining kesehatan berlangsung
Dasar sesuai standar sampai
Oktober

6 Pelayanan Setiap warga negara 100 4195 2329 55,5


Kesehatan pada usia 15 s.d 59 tahun
Usia Produktif mendapat skrining
kesehatan sesuai
standar

7 Pelayanan Setiap warganegara 100 529 303 57,3


Kesehatan pada usia 60 tahun ke atas
Usia Lanjut mendapat skrining
kesehatan sesuai
standar

8 Pelayanan Setiap penderita 100 1025 213 20,8


Kesehatan hipertensi mendapat
Penderita pelayanan kesehatan
Hipertensi sesuai standar

9 Setiap penderita 100 52 57 109,6


Pelayanan
diabetes melitus
Kesehatan
mendapat pelayanan
Penderita
kesehatan sesuai
Diabetes Melitus
standar

10 Pelayanan Setiap penderita orang 100 13 13 100


Kesehatan dengan gangguan jiwa
Orang dengan (ODGJ) berat
Gangguan Jiwa mendapat pelayanan
Berat kesehatan sesuai
standar
11 Pelayanan Setiap orang Terduga 100 323 70 21,7
Kesehatan TB mendapat
Orang Terduga pelayanan TB sesuai
TB standar

12 Pelayanan Setiap orang berisiko 100 420 302 71,9


Kesehatan Orang terinfeksi HIV (ibu
dengan Resiko hamil,pasien TB,
Terinfeksi HIV pasien IMS,
waria/trangender,
pengguna napza dan
warga binaan lembaga
pemasyarakatan)
mendapat pelayanan
HIV sesuai standar

b. Kegiatan UKBM Puskesmas Untuk mendukung Pencapaian SPM Tahun


2022

Tabel 4 Tabel Kegitan UKBM

No UKBM Jumlah Sasaran Jumlah Intervensi yamg Persentase


UKBM Kunjungan dilakukan
1 Posyandu 6 473 120/Bulan Swipping oleh kader 42,28%
Balita kerumah warga dari
jumlah yang
ditimbang setiap
bulan sebanyak 200
orang

2 Posyandu 4 878 40/Bulan Belum ada swipping 4,5%


Lansia oleh kader untuk
pemeriksaan kepada
seluruh lansia

3 Posbindu 2 4195 20/Bulan Untuk 2 SPM yang 0,4%


dapat di deteksi oleh
kegiatan posbindu
yaitu pelayanan usia
reproduktif dan
hipertensi, jumlah
kunjungan masih jauh
dari kurang. Dan
kunjungan selalu
dilakukan oleh orang
yang sama, sehingga
tidak ada peningkatan
jumlah. Kegiatan
posbindu sudah
dicoba dengan bentuk
kegiatan lain yaitu
Kegiatan Kuda Pedati
Mak Bancah, tetapi
hasilnya tidak sesuai
harapan dan
kunjungan rumah oleh
kader tidak maksimal

4. Data Terkait Perilaku Kasus yang diangkat


Dari data yang diperoleh dari pemegang Program Posbindu PTM jumlah
kunjungan Posbindu sebanyak 20 orang/bulan di Kelurahan Kubu Gulai
Bancah

B. Struktur Organisasi

Puskesmas Gulai Bancah mempunyai tenaga yang bertugas di


dalam gedung Puskesmas induk dan Poskeskel yang berjumlah
26 orang, dengan rincian 22 orang PNS, 2 orang tenaga
kontrak/honor dan 2 orang tenaga Out Sourcing.

Tabel 5 Ketenagaan Puskesmas Gulai Bancah Tahun 2021

SUMBER
DAYA
MANUSIA
1. Dokter Umum
2. Dokter Gigi
Kepala 3. Sarjana
1 1
Puskesmas KesehatanMasyara
.
kat
4. Lain-
lain……………………
…………
………
Apakah
kepala
1 Puskesmas 1. Ya 2. Tidak 1
. telah
mengikuti
pelatihan
Manaje
men
Puskes
mas
Melaksana
2 kan 1. Ya 2. Tidak 1
. pengisian
dan
update
berkala
Aplikasi
SISDMK
4 Jumlah SDM berdasarkan jenis tenaga dan status kepegawaian
.
JENIS NON PNS
PEN
TENAGA P PP
SIU TOTAL
DAN N P N PTT LAI
N
STATUS K DAER N-
TAH
KEPEGA S S AH LAI
UN
WAIA N
DEP
N
AN
9=
1 2 3 4 5 6 7 8 3+4+5+6
+7+
8
a Dokter 1 11
.
Dokter
b Layanan 1 1
. Primer
(DLP)
c Dokter Gigi 1 1
.
d Perawat 3 3
.
e Bidan 4 1 4
.
Tenaga
promos
f 1 1
i
.
kesehat
an
dan
ilmu
perila
ku
Tena
g ga 1 1
. sanit
asi
Lingkungan
h Nutrisionis 1 1
.
i Apoteker 1 1
.
Tenaga
j 2 2
teknis
.
Kefarmasia
n
Ahli
k teknologi 1 1
. laboratoriu
m medic
Tenaga
l sistem 0 0
. informasi
Kesehatan
Tenaga
M
administr 1 1
.
asi
keuangan
Tenaga
n ketatausah 1 1
. aa n
o Pekarya 0
.
Lain-lain,
p
sebutkan:
.
1)sopir 1 1
2)Tenaga
1 1
kebersihan
3)Tenaga
1 1
Pengamana
n
3)Tenaga
1 1
jaga
Malam
TOTAL 26

C. Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan


a. Sarana Fisik
Dengan satu kelurahan tersebut, terdapat fasilitas
kesehatan, termasuk Pustu dan Puskesmas. Rincian data
fasilitas kesehatan yang ada tergambar pada tabel :

1. Fasilitas Kesehatan
Tabel 6 Data Fasilitas Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas
Gulai Bancah Tahun 2021

Bidan Duku
Kelurahan R R Pust Poliklini Dr.Prakte
Prakte n
S B u k k
k Berana
k
Kubu
0 0 0 0 1 2 0
G.Banca
h

Wilayah Kerja Puskesmas Gulai memiliki 1 buah Puskesmas


induk, dan 1 buah Poskeskel yang terletak di wilayah kerja
Puskesmas Gulai Bancah, yaitu: Di Puskesmas Gulai Bancah
terdapat 6 Posyandu dengan 30 orang kader yang aktif, 3
Posyandu Lansia dengan 12 orang kader, 2 Posbindu dengan 8
orang kader dan 20 orang kader TB dalam penjaringan suspek
TB. Paru di wilayah kerja Puskesmas Gulai Bancah, sehingga
program-program kesehatan dapat menyentuh lapisan
masyarakat.

Tabel 7 Data Keadaan Peran Serta Masyarakat Di Puskesmas


Gulai Bancah Tahun 2021

Kelurahan
No Jumlah Kader
Kubu Gulai Kader Aktif
Bancah Posyandu Dilatih
Aktif
1. Kader posyandu 6 30 30 -
Balita
Kader Posyandu
2. 3 12 12
Lansia
3. Kader Karak 20 20
Kaliang
4. Kader Posbindu 2 8 8

Untuk kelancaran tugas pelayanan terhadap masyarakat,


Puskesmas Gulai Bancah mempunyai:
 1 buah kendaraan roda empat ( Puskel )
 7 buah kendaraan roda dua

2. Sarana Pendidikan

Data fasilits pendidikan yang ada di wilayah kerja


Puskesmas Gulai Bancah tergambar dari tabel.
Tabel 8 Data Fasilitas Pendidikan Di Wilayah Kerja Puskesmas
Gulai Bancah Tahun 2021

Jumlah Sekolah
No Kelurahan
TK SD/MI SLTP/MTs SLTA/MA PT
Kubu
1. 2 3 1 2 2
Gulai
Bancah

3. Sarana Peribadatan

Data sarana peribadatan yang ada diwilayah kerja


Puskesmas Gulai Bancah ada 8 buah masjid.

4. Visi, Misi dan Tata Nilai Puskesmas

A. Visi

Untuk menjawab segala tantangan dan perubahan


paradigma perencanaan pembangunan daerah,
Puskesmas Gulai Bancah Kota Bukittinggi
mempunyai VISI, yaitu ”Masyarakat Mandiangin
Koto Selayan yang Mandiri dan Berkeadilan”

B. Misi

Puskesmas Gulai Bancah, berdasarkan Visi tersebut


menetapkan 6 MISI, yang tertuang dalam Renstra
Kota Bukittinggi, yaitu :
a) Mengembangkan Sumberdaya manusia yang
berkualitas
b) Meningkatkan kualitas Sarana dan Prasarana
Puskesmas

c) Meningkatkan Tata kelola manajemen dan tertib


adminsitrasi

d) Mampu memberikan pelayanan yang berkualitas

e) Mengembangkan upaya kemandirian masyarakat dalam


bidang kesehatan

f) Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas


sektoral dalam setiap upaya kesehatan Masyarakat.

C. Motto

Dengan adanya Visi dan Misi Puskesmas Gulai


Bancah tercetus sebuah Motto dalam melakukan
pelayanan kepada masyarakat, Yaitu : “Siap
Memberikan Pelayanan dengan RANCAK “

D. Tata Nilai

RANCAK Yang dapat dijabarkan sebagai berikut :

R = Ramah

A = Akurat

N = Nyata

C = Cepat

A = Adil

K = Komunikatif

D. Hasil Analisis Situasi


a. Diagnosis Sosial
Puskesmas Gulai Bancah terletak di Kota
Bukittinggi tepatnya di Kelurahan Kubu Gulai Bancah
Kecamatan Mandiangin Koto Selayan yang merupakan
salah satu dari 7 Puskesmas yang ada di Kota Bukittinggi,
sedangkan batas-batas wilayah kerja Puskesmas Gulai
Bancah adalah Sebelah Utara Nagari Gadut (Kab.Agam),
Sebelah Selatan Kelurahan Campago Ipuh, Sebelah
Timur Kelurahan Campago Guguk Bulek, dan Sebelah
Barat Kelurahan Puhun Pintu kabun

Luas wilayah kerja Puskesmas Gulai Bancah 1.810


Km² dari 25,42 Km luas wilayah Kota Bukittinggi yang
meliputi 1 kelurahan dari 9 kelurahan yang ada di
Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, yaitu Kelurahan
Kubu Gulai Bancah. Jumlah penduduk Kelurahan Kubu
Gulai Bancah tahun 2021 berjumlah 4967 jiwa, dengan
rincian 241 jiwa laki-laki, dan 2506 jiwa perempuan

b. Diagnosis Epidemiologi

Sasara Cap
Targ
Jenis Layanan n aian Capaian
No Pernyataan Standar et Ket
Standar (orang (ora (%)
(%) ng)
)

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Pelayanan Setiap ibu hamil 100 124 89 71,8


Kesehatan Ibu mendapat pelayanan
Hamil antenatal sesuai standar
2 Pelayanan Setiap ibu bersalin 100 118 83 70,3
Kesehatan Ibu mendapat pelayanan
Bersalin persalinan sesuai
standar

3 Pelayanan Setiap bayi baru lahir 100 112 83 74,1%


Kesehatan Bayi mendapat pelayanan
Baru Lahir kesehatan sesuai
standar

4 Pelayanan Setiap balita mendapat 100 553 325 58,8 IDL (73)
Kesehatan pelayanan kesehatan 61,3 %
Balita sesuai standar
DDTK
BALITA
(252)
75,2%

5 Pelayanan Setiap anak pada usia 100 2111 0 0 Kegiatan


Kesehatan pada sekolah mendapat masih
Usia Sekolah skrining kesehatan berlangsung
Dasar sesuai standar sampai
Oktober

6 Pelayanan Setiap warga negara 100 4195 2329 55,5


Kesehatan pada usia 15 s.d 59 tahun
Usia Produktif mendapat skrining
kesehatan sesuai
standar

7 Pelayanan Setiap warganegara 100 529 303 57,3


Kesehatan pada usia 60 tahun ke atas
Usia Lanjut mendapat skrining
kesehatan sesuai
standar

8 Pelayanan Setiap penderita 100 1025 213 20,8


Kesehatan hipertensi mendapat
Penderita pelayanan kesehatan
Hipertensi sesuai standar

9 Setiap penderita 100 52 57 109,6


Pelayanan
diabetes melitus
Kesehatan
mendapat pelayanan
Penderita
kesehatan sesuai
Diabetes Melitus
standar

10 Pelayanan Setiap penderita orang 100 13 13 100


Kesehatan dengan gangguan jiwa
Orang dengan (ODGJ) berat
Gangguan Jiwa mendapat pelayanan
Berat kesehatan sesuai
standar

11 Pelayanan Setiap orang Terduga 100 323 70 21,7


Kesehatan TB mendapat
Orang Terduga pelayanan TB sesuai
TB standar

12 Pelayanan Setiap orang berisiko 100 420 302 71,9


Kesehatan Orang terinfeksi HIV (ibu
dengan Resiko hamil,pasien TB,
Terinfeksi HIV pasien IMS,
waria/trangender,
pengguna napza dan
warga binaan lembaga
pemasyarakatan)
mendapat pelayanan
HIV sesuai standar

c. Diagnosis Perilaku dan Lingkungan

Rendahnya kunjungan Pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif dapat


mempengaruhi derajat kesehatan seseorang. Karena pada usia 15-59 tahun
merupakan rentang umur yang paling dominan terserang berbagai macam
penyakit apabila tidak segera diatasi dengan cepat. Hal tersebut dapat terjadi
dan tentunya dipengaruhi oleh factor perilaku dan non perilaku.
Dari segi perilaku disebabkan oleh:
- Kurangnya pengetahuan tentang manfaat Posbindu
- Kurangnya kepatuhan masyarakat untuk berkunjung ke posbindu
Dari segi non perilaku disebabkan oleh :
- Keterbatasan tenaga kesehatan dalam memberikan promosi kesehatan dan
edukasi kesehatan kepada masyarakat mengenai pentingnya posbindu
- Kurangnya pemberian media edukasi kepada masyarakat
- Lingkungan yang tidak mendukung untuk datang ke posbindu
- Waktu pelaksanaan Posbindu
Tabel 9 Perangkingan Peningkatan Jumlah Kunjungan Ke Posbindu
dalam upaya Deteksi Dini Penyakit Hipertensi
Urgensi/Kemudahan
Penting Tidak penting
Diubah
- Meningkatkan pengetahuan
masyarakat usia produktif
Mudah diubah tentang manfaat Posbindu -
- Meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang PTM
Sulit diubah - Menerapkan perilaku aktif -
dalam kunjungan ke Posbindu
- Meningkatkan angka
kunjungan ke Posbindu
- Tumbuhkan sikap yang positif
bahwa Posbindu itu penting
dan bermanfaat
- Kesadaran masyarakat untuk
meningkatkan derajat
kesehatannya

d. Diagnosis Pendidikan dan Organisasi

Selain itu penyebab rendahnya kunjungan ke posbindu dapat


dikategorikan berdasarkan factor predisposi, enabling dan reinforcing.
a. Faktor Pengaruh Perilaku ( Predisposing Factor )
- Pengetahuan yang kurang tentang Posbindu
- Sikap yang tidak patuh dalam melakukan kunjungan Posbindu
- Tidak adanya motivasi untuk datang ke posbindu
- Jadwal posbindu yang bertepatan dengan hari kerja
b. Faktor Penguat ( Enabling Faktor )
- Jarak rumah yang jauh dari Posbindu
- Keterbatasan tenaga kesehatan dalam memberikan promosi
kesehatan dan edukasi kesehatan kepada masyarakat mengenai
pentingnya posbindu
- Kurangnya pemberian media edukasi kepada masyarakat
c. Faktor Pendukung ( Enabling Factor )
- Tidak ada dukungan dari Keluarga
- Tidak ada himbauan dari Tokoh Masyarakat

e. Diagnosis Administrasi dan Kebijakan Kesehatan


Kebijakan kesehatan adalah serangkaian keputusan, rencana, dan tindakan
yang dilkaukan untuk mencapai tujuan spesifik kesehatan dalam masyarakat.
Ahli lain menyebutkan kebijakan kesehatan sebagai kebijakan yang bertujuan
mmeberi dampak positif terhadap kesehatan populasi. Pada dasarnya
Kegiatan Posbindu di Kelurahan Gulai Bancah belum memilki kebijakan
yang tetap dari Lurah setempat, sehingga masyarakat belum mengetahui
mengenai kegiatan tersebut.

Berikut kebijakan yang mendukung kegiatan Posbindu tersebut :

a) Permenkes No 43 tahun 2019 tentang Puskesmas

b) Permenkes No 4 tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar


Pada Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan tentang SPM Puskesmas

E. Perumusan Masalah Kesehatan di Lokasi FKTP


Tabel 10 Kegiatan UKBM Puskesmas yang mendukung Pencapaian SPM
tahun 2022

No UKBM Jumlah Sasaran Jumlah Intervensi yamg Persentase


UKBM Kunjungan dilakukan

1 Posyandu 6 473 120/Bulan Swipping oleh kader 42,28%


Balita kerumah warga dari
jumlah yang
ditimbang setiap
bulan sebanyak 200
orang

2 Posyandu 4 878 40/Bulan Belum ada swipping 4,5%


Lansia oleh kader untuk
pemeriksaan kepada
seluruh lansia

3 Posbindu 2 4195 20/Bulan Untuk 2 SPM yang 0,4%


dapat di deteksi oleh
kegiatan posbindu
yaitu pelayanan usia
reproduktif dan
hipertensi, jumlah
kunjungan masih jauh
dari kurang. Dan
kunjungan selalu
dilakukan oleh orang
yang sama, sehingga
tidak ada peningkatan
jumlah. Kegiatan
posbindu sudah
dicoba dengan bentuk
kegiatan lain yaitu
Kegiatan Kuda Pedati
Mak Bancah, tetapi
hasilnya tidak sesuai
harapan dan
kunjungan rumah oleh
kader tidak maksimal

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk masalah kesehatan yang
sangat mendesak untuk diatasi adalah Pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif
yaitu dengan peningkatan Kunjungan Posbindu. Dengan demikian, PTM dapat
dilakukan skrining awal apabila Kunjungan ke Posbindu lebih meningkat. Oleh
karena itu, binaan yang akan saya lakukan adalah Meningkatkan Kunjungan
Posbindu dalam upaya Deteksi Dini PTM di Wilayah Kerja Puskesmas Gulai
Bancah.

F. Analisis Data
Rendahnya kunjungan Pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif dapat
mempengaruhi derajat kesehatan seseorang. Karena pada usia 15 tahun keaatas
merupakan rentang umur yang paling dominan terserang berbagai penyakit
apabila tidak segera diatasi dengan cepat. Dari data yang sudah diperoleh, jumlah
kunjungan Posbindu hanya 20 orang per bulan dan 120 orang per tahun,
sedangkan sasaran nya adalah 4195 orang , dan hal tersebut tidak sesuai dengan
capaian dan target puskesmas.

G. Prioritas Masalah Kesehatan


Dalam tahapan perencanaan kesehatan salah satu tahapan yang perlu dilakukan
yaitu tahapan menentukan prioritas masalah. Salah satu metode yang dapat
digunakan untuk menentukan prioritas masalah adalah metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth).
USG adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus
diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan dan
perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1-5 atau 1-10.
Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Untuk lebih
jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:

 Urgency

Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan


waktu yang tersedia dan seberapa keras tekanan waktu tersebut
untuk memecahkan masalah yang menyebababkan isu tadi.
Urgency dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak
masalah tersebut diselesaikan.

 Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat
yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-
masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan.
Seriousness dilihat dari dampak masalah tersebut terhadap
produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan dan
membahayakan sistem atau tidak.

 Growth

Seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang


dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin
memburuk bila dibiarkan. Data atau informasi yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan metode USG yaitu Hasil analisa situasi,
Informasi tentang sumber daya yang dimiliki, Dokumen tentang
perundang-undangan, peraturan, serta kebijakan pemerintah yang
berlaku.

Tabel 11 Perengkingan Priotitas Masalah dengan metode USG

No Prioritas Masalah Metode Total Rangking


U S G
1. Posyandu Balita 4 3 3 10 3

2. Posyandu Lansia 4 4 3 11 2

3. Posbindu 5 4 4 13 1

Keterangan :
5 = Sangat penting
4 = Penting
3 = Netral
2 = Tidak Penting
1 = Sangat Tidak Penting

Hasil pembobotan prioritas masalah yang pertama diduduki oleh Pelayanan


Kesehatan Usia Produktif yaitu Kegiatan Posbindu , kedua diduduki oleh
Pelayanan Kesehatan usia Lanjut usia, dan ketiga diduduki oleh Posyandu
Balita

H. Lokakarya Mini
Kegiatan Lokakarya Mini dilakukan Pada hari Jumat, 14 Oktober 2022 dengan
melibatkan CI Promosi Kesehatan, Pemegang Program PTM dan Mahasiswa.
Dalam lokmin tersebut, dipaparkan program yang akan diambil yaitu
“Peningkatan Jumlah Kunjungan Posbindu dalam Upaya Deteksi Dini Penyakit
Tidak Menular ( PTM ) pada usia Produktif 15-59 Tahun”

I. Perencanaan Promosi Kesehatan


*Plan of Action (POA) Promosi Kesehatan terlampir*
*Ganchart Pelaksanaan Promosi Kesehatan terlampir*

J. Implementasi Promosi Kesehatan


1. Masalah :
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang Posbindu.

2. Program intervensi yang dilakukan :


Peningkatan Jumlah Kunjungan Posbindu

3. Tujuan program :
 Setelah dilakukannya edukasi diharapkan meningkatnya pengetahuan
masyarakat tentang Posbindu
 Setelah dilakukannya edukasi diharapkan meningkatnya pengetahuan
masyarakat tentang Manfaat Posbindu
 Setelah dilakukannya edukasi diharapkan meningkatnya kunjungan
masyarakat ke Posbindu
4. Sasaran program :
Usia Produktif 15-59 tahun

5. Tempat Pelaksanaan :
Posbindu Makmur

6. Isi program :
 Edukasi kesehatan mengenai Posbindu
 Kegiatan GEMBIRA ( Gemar Makan Buah Bersama )
 Pembagian media leaflet
 Advokasi lintas sector tentang Himbauan ke Posbindu

7. Metode :
Metode ceramah dan tanya jawab, digunakan untuk memberikan edukasi
mengenai Posbindu

8. Monitoring dan evaluasi


Monitoring dilakukan dengan mengawasi kegiatan pada saat sedang
berlangsung

Evaluasi dilakukan dengan melihat hasil dari program yang telah


dilakukan, apakah ada peningkatan kunjungan Posbindu atau tidak.
Kegiatan promosi kesehatan yang saya intervensi terkait Program
Peningkatan jumlah kunjungan ke Peningkatan Jumlah Kunjungan
Posbindu dalam Upaya Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular ( PTM )
pada usia Produktif 15-59 Tahun dilakukan pada hari Sabtu, 15 Oktober
2022

K. Monitoring dan Evaluasi Promosi Kesehatan


*Monitoring dan Evaluasi terlampir*
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Perilaku Program yang ditawarkan

a. Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah (KRU)merupakan upaya untuk mendeteksi kondisi keluaga
dalam kaitannya dengan permasalahan anak atau individu yang menjadi
tanggungjawab Konselor dalam pelayanan konseling. Dengan KRU akan
diperoleh berbagai informasi atau data yang dapat digunakan untuk lebih
mengefektifkan layanan konseling. Kunjungan rumah masyarakat RW 01
Kelurahan Kubu Gulai Bancah pada tanggal 14 Oktober 2022, kegiatan ini
dilakukan bersama dengan Kader Posbindu untuk mengajak masyarakat usia
Produktif usia 15-59 tahun untuk menghadiri kegiatan Posbindu. Kunjungan
rumah dilakukan selama satu hari sebelum kegiatan Posbindu dilaksanakan.
 Dukungan
Dalam kegiatan ini program didukung dengan baik,kader ikut melaksanakan
program dan menyukseskan program intervensi
 Hambatan
Kurangnya kunjungan posbindu dikarenakan H-1 pada saat kunjungan rumah
dan hari H kegiatan, kondisi cuaca tidak memungkinkan dan terjadi Hujan dari
pagi sampai kegiatan selesai sehingga masyarakat banyak yang tidak datang ke
kegiatan Posbindu

b. Penyebaran Undangan Posbindu


Penyebaran undangan ini dilakukan diharapkan masyarakat mau datang ke
Posbindu, dikarenakan pemberitahuan kegiatan posbindu hanya dilakukan
melalui TOA mesjid, sehingga masyarakat yang tidak berada di dekat mesjid
tidak mendengar pemberitahuan tersebut.
 Dukungan
Dalam kegiatan ini program didukung dengan baik,kader ikut melaksanakan
program dan menyukseskan program intervensi
 Hambatan
Kurangnya kunjungan posbindu dikarenakan H-1 pada saat kunjungan rumah
dan hari H kegiatan, kondisi cuaca tidak memungkinkan dan terjadi Hujan dari
pagi sampai kegiatan selesai sehingga masyarakat banyak yang tidak datang
ke kegiatan Posbindu.

c. Pemberian Edukasi tentang Posbindu


Edukasi adalah suatu proses pemberlajaran yang dilakukan baik secara formal
yang bertujuan memberikan ilmu pengetahuan, serta mengembangkan potensi
diri yang ada dalam diri setiap manusia, kemudian mewujudkan proses
pembelajaran tersebut lebih baik.
Pemberian edukasi dilakukan sesuai kebutuhan agar masyarakat mendapatkan
pemahaman yang baik tentang Posbindu sehingga masyarakat mau dan mampu
melakukan kunjungan ke Posbindu. Pemberian edukasi sesuai kebutuhan sudah
dilakukan pada saat Praktik Kerja Lapangan (PKL) mendapatkan hasil
banyaknya masyarakat yang belum tau tentang kegiatan Posbindu, kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang kegiatan Posbindu, dan jadwal posbindu.
Sehingga diperlukan ada nya upaya agar kegiatan ini dapat berkelanjutan yaitu
dengan cara :
1) Adanya kemitraan antara Pemerintahan nagari dan petugas puskesmas,
bidan desa serta kader kesehatan yang ada untuk terus memberikan informasi
mengenai Posbindu sesuai kebutuhan kepada masyarakat
2) Adanya keikutsertaan Tokoh Masyarakat, seperti Tokoh Adat, Tokoh
Agama, Bundo Kanduang, Cadiak Pandai dan Tokoh masyarakat lainnya untuk
ikut dalam upaya promotif dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.

1
3) Pemberdayakan masyarakat seperti Ibu Rumah Tangga (IRT) yang sering
berkumpul-kumpul untuk ikut berperan aktif dalam mensosialisasikan
informasi tentang Posbindu kepada masyarakat lainnya, sehingga informasi
dapat tersebar luas

d. Kegiatan GEMBIRA ( Gemar Makan Buah Bersama )


Melakukan kegiatan GEMBIRA ( Gemar Makan Buah Bersama ) sebagai salah
satu kegiatan untuk meningkatkan Kunjungan Posbindu dan meningkatkan
konsumsi makan buah.
 Dukungan
Dalam kegiatan ini program didukung dengan baik,kader ikut melaksanakan
program dan menyukseskan program intervensi
 Hambatan
Kurangnya kunjungan posbindu dikarenakan H-1 pada saat kunjungan rumah
dan hari H kegiatan, kondisi cuaca tidak memungkinkan dan terjadi Hujan dari
pagi sampai kegiatan selesai sehingga masyarakat banyak yang tidak datang ke
kegiatan Posbindu.

e. Advokasi Lurah Kubu Gulai Bancah


Advokasi adalah suatu tindakan yang ditujukan untuk mengubah kebijakan,
kedudukan atau program dari segala tipe institusi. Melakukan advokasi kepada
Lurah Kubu Gulai Bancah dengan memberikan Himbauan kepada masyarakat
Kelurahan Kubu Gulai Bancah untuk datang ke Posbindu. Kegiatan ini
dilakukan sebagai dukungan dari Lintas Sektor untuk mengajak masyarakat
untuk meningkatkan derajat kesehatannya dalam Upaya Deteksi Dini Penyakit
Tidak Menular
 Dukungan
Dalam kegiatan ini, Lurah ikut andil dalam menyukseskan acara dengan
memberikan himbauan kepada masyarakat
 Hambatan
Lurah memiliki agenda lain, dan kegiatan dilkukan secara cepat

2
f. Penerbitan Himbauan dari Lurah Kubu Gulai Bancah
Dalam melakukan kegiatan Advokasi kepada Lurah Kubu Gulai Bancah,
adanya penerbitan Himbauan dari Lurah Kubu Gulai Bancah terkait
Kunjungan Posbindu. Himbauan ini sudah disebarkan dibeberapa tempat
umum, dibagikan kepada masyarakat setempat dan penyebaran melalui media
sosial.

g. Produksi Media Video Himbauan Lurah Kubu Gulai Bancah


Memproduksi media Video Himbauan dari Lurah Kubu Gulai Bancah untuk
datang ke Posbindu.
 Dukungan
Masyarakat menerima dengan baik media video yang sudah diproduksi
 Hambatan
Media video belum dilihat oleh masyarakat umum, hanya ditempat tertentu.

h. Penyebaran Video melalui Media Sosial ( Lintas Sektor )


Video Himbauan tersebut disebarkan melalui Grup Media Sosial Whatsapp
Lintas Sektor, Instagram, dan Facebook
 Dukungan
Penyebaraan media video disebarkan melalui media sosial, dan mendapat
dukungan positif dari Lintas Sektor
 Hambatan
Ada masyarakat yang tidak menggunakan androidm sehingga masih ada
masyarakat yang belum tau mengenai informasi tersebut

B. Potensi Masyarakat yang dapat dikembangkan


Dalam melaksanakan Kegiatan Posbindu salah satu potensi yang dapat
dikembangkan adalah melalui Pemberdayaan Kader. Untuk tatanan keluarga
melibatkan kader untuk melihat sejauh mana indikator sudah di terapkan
masyarakat. Kader sudah melalui pelatihan berulang kali dan pemahaman DO (

3
Defenisi Operasional ). Dengan demikian, hasilnya akan di kumpulkan setiap
bulan dan akan dilakukan evaluasi dan analisa dan di siapkan program inovasi
agar program dapt tercapai Kader berfungsi sebagai penerus dalam melakukan
kegiatan yang dikembangkan oleh tenaga kesehatan.

C. Analisis Masalah
Perencanaan dianalisa dari penilaian kinerja dan SMD untuk menentukan
program yang akan dilakukan. Analisa dan Identifikasi dilakukan dengan
metode USG, Fish bone dan lalu dibuatkan RUK. Kemudian kegiatan tersebut
di tuangkan dalam RPK Tahunan dan Bulanan. Untuk pelaksanaan kegiatan
Bulanan berdasarkan RPK, dirancang terlebih dahulu kerangka acuan kegiatan,
lalu dirumuskan kegiatan apa yang akan dilakukan, serta apa media yang tepat
untuk tindak lanjutnya. Setelah dilakukan pemetaan masalah dengan
melakukan analisis masalah kesehatan, prioritas masalah kesehatan yang lebih
serius untuk ditanggulangi adalah Pelayanan Kesehatan pada usia Produktif
yaitu Posbindu. Dengan adanya kegiatan peningkatan jumlah kunjungan
posbindu, juga dapat dilakukan penjaringan terhadap PTM yang juga menjadi
salah satu capaian SPM terendah

D. Musyawarah Masyarakat Nagari


Pemetaan masalah dilakukan melalui kuesioner SMD ( Survey Mawas Diri ),
yang melibatkan masyarakat dalam menentukan permasalahan yang ada
dilingkungan masyarakat. Untuk menggalali permasalah yang akan
ditanggulangi, Forum kelurahan siaga, ketua RT, dan pemuka masyarakat
dilibatkan dalam kegiatan tersebut.

E. Implementasi
Implementasi program tersebut, dilakukan dari kerangka acuan kegiatan yang
sudah dirancang terlebih dahulu. Pada kerangka acuan tersebut tergambar
berapa target dan cara pelaksanaan kegiatan sebagai langkah untuk
melaksanakan program yang akan dijalankan.

4
F. Evaluasi
Monitoring dan evaluasi dilakukan setiap bulan dengan melihat capaian
program yang sudah dilaksanakan sebelumnya, jika belum tercapai dengan
taregt yang sudah ditetapkan, makan akan dilakukan tindak lanjut sesuai
dengan kebutuhan untuk peningkatan hasil kegiatan tersebut.

5
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) di wilayah kerja Puskesmas Gulai Bancah


sudah terlaksana dengan baik dari tanggal 03-28 Oktober 2022 Berdasarkan
data capaian SPM di puskesmas Gulai Bancah tahun 2022 Pelayanan
Kesehatan Usia Produktif adalah masalah yang paling mendesak untuk diatasi
dan ditanggulangi sesuai dengan metode USG. Oleh karena itu, penngkatan
kunjungan ke Posbindu adalah kegiatan yang dilakukan untuk deteksi dini
PTM. Intervensi yang dilakukan disesuaikan dengan masalah kesehatan yang
sudah di prioritaskan dengan metode USG tersebut. Adapun itervensi yang
dilakukan adalah kunjungan rumah yang dilakukan oleh mahasiswa Promosi
Kesehatan dan Kader posbindu, untuk mengajak masyarakat agar mau ke
Posbindu, pemberian penyuluhan tentang pentingnya ke Posbindu, penyebaran
Undangan kertas yang disebarkan ke rumah warga dan juga melalui audio yaitu
TOA Mesjid, sementara penyuluhan menggunakan media Leaflet. Setelah
dilakukan survey ke beberapa rumah secara acak terdapat hasil yaitu
banyaknya masyarakat yang belum tau tentang kegiatan Posbindu, kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang kegiatan Posbindu, dan jadwal posbindu

B. Saran

Kegiatan yang sudah dilakukan pada saat Praktek Kerja Lapangan (PKL) di
wilayah kerja Puskesmas Gulai Bancah hendaknya dapat terus dilaksanakan,
dengan adanya sumber daya serta kerja sama yang baik anatara semua elemen
yang berperan dalam mendukung kegiatan tersebut. Sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Gulai Bancah

6
DAFTAR PUSTAKA

http://p2ptm.kemkes.go.id/

http://repository.poltekkes-denpasar.

7
LAMPIRAN

8
Lampiran 1 Plan of Action (POA) Promosi Kesehatan

Tempat/ Target
No Kegiatan Tujuan Sasaran Sasaran Metode Media Dana Indikator Kinerja
Waktu
Program Pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif ( Peningkatan Jumlah Kunjungan Pobindu )
1. Menginterv Melihat permasalahan Masyarakat Puskesmas 100% USG - - Tercapainya intervensi
ensi kesehatan yang Kubu Gulai Gulai dari permasalahan yang
masalah mendesak untuk Bancah Bancah/11 akan diambil
kesehatan ditangani -12
yang akan Oktober
diambil 2022
2. Melakukan Melihat situasi dan Masyarakat Kel. Kubu 100% USG - - Melihat situasi dan
Survey awal kondisi dari RW 01 dan Gulai kondisi yang akan diteliti
dan lingkungan RW 01 RW 02 Bancah/13
penentuan dan RW 02 Kel.Kubu Kel.Kubu Oktober
lokasi Gulai Bancah Gulai 2022
penelitian Bancah
3. Kunjungan Untuk meningkatkan Masyarakat Kel. Kubu 100% Kunjungan Undang 20.000 Tercapainya peningkatan
Rumah kunjungan Posbindu Usia Gulai rumah an jumlah kunjungan
sekaligus Produktif Bancah / Posbindu dengan adanya
menyebarka RW 01 14 kunjungan rumah dan
n Undangan Oktober pengumuman melalui
Posbindu di 2022 TOA mesjid
RW 01
1. Melalui
undanga
n kertas
2. Melalui
TOA
Mesjid
4. Produksi Memberikan edukasi Masyarakat Poskeskel 100% Produksi Leaflet Rp. 6.000 Tercapainya peningkatan
media kesehatan kepada Usia / 15 pengetahuan sasaran
leaflet sasaran melalui media Produktif Oktober melalui media cetak
tentang cetak tentang 2022 informasi kesehatan
Posbindu Posbindu. tentang Posbindu
5. Edukasi Memberikan edukasi Masyarakat Poskeskel 100% Diskusi Leaflet 20.000 Tercapainya pemberian
tentang kesehatan kepada Usia / 15 tanya jawab edukasi kesehatan yang
Posbindu sasaran tentang Produktif Oktober baik tentang posbindu
Pentingnya Posbindu 2022 pada sasaran

10
6. Kegiatan Melakukan kegiatan Masyarakat Poskeskel 100% Produksi Leaflet Rp. 6.000 Tercapainya peningkatan
GEMBIRA GEMBIRA ( Gemar Usia / 15 konsumsi makan buah.
( Gemar Makan Buah Produktif Oktober
Makan Bersama ) untuk 2022
Buah meningkatkan
Bersama ) Kunjungan Posbindu
dan meningkatkan
konsumsi makan
buah.

7. Advokasi Melakukan advokasi Lurah Kubu Kantor 100% Advokasi - - Tercapainya kegiatan
Lurah Kubu kepada Lurah Kubu Gulai Lurah/20 advokasi kepada Lurah
Gulai Gulai Bancah dengan Bancah Oktober tentang kegiatan
Bancah memberikan 2022 Posbindu
Himbauan kepada
masyarakat Kelurahan
Kubu Gulai Bancah
untuk datang ke
Posbindu.

11
8. Himbauan Melakukan Himbauan Lurah Kubu Kantor 100% Advokasi Video - Tercapainya penerbitan
Lurah Kubu kepada masyarakat Gulai Lurah/20 Himbauan dari Lurah
Gulai Kelurahan Kubu Gulai Bancah Oktober tentang kegiatan
Bancah Bancah untuk datang 2022 Posbindu
tentang ke Posbindu.
Posbindu
9 Penyebaran Melakukan - 21 100% - Himbau - Tercapainya peningkatan
Video penyebaran Video Oktober an kunjungan Posbindu
melalui Himbauan tersebut 2022
Media disebarkan melalui
Sosial( Lint Grup Media Sosial
as Sektor ) Whatsapp Lintas
Sektor, Instagram,
dan Facebook

10 Penayangan Melakukan Puskesmas 26 100% - Video - Tercapainya peningkatan


Video di penayangan Video Gulai Oktober kunjungan Posbindu
ruang Himbauan tersebut di Bancah 2022
tunggu ruang tunggu

12
Puskesmas Puskesmas Gulai
Gulai Bancah
Bancah

13
Lampiran 2 Ganchart Pelaksanaan Promosi Kesehatan

Waktu Pelaksanaan (Oktober 2021)


No Kegiatan
11 12 13 14 15 20 21 26
Program Pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif ( Peningkatan Jumlah Kunjungan Pobindu )
1. Mengintervensi masalah kesehatan yang akan diambil
2. Melakukan Survey awal dan penentuan lokasi penelitian
3. Kunjungan Rumah sekaligus menyebarkan Undangan Posbindu di RW 01
3. Melalui undangan kertas
4. Melalui TOA Mesjid
4. Produksi media leaflet tentang Posbindu
5. Edukasi tentang Posbindu
6. Kegiatan GEMBIRA ( Gemar Makan Buah Bersama )

7 Advokasi Lurah Kubu Gulai Bancah


8 Himbauan Lurah Kubu Gulai Bancah tentang Posbindu

9 Penyebaran Video melalui Media Sosial( Lintas Sektor )

10 Penayangan Video di ruang tunggu Puskesmas Gulai Bancah

14
Lampiran 3 Evaluasi Hippopoc Tabel

Kegiatan
No Input Proses Output Outcome
Proses
Program Pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif ( Peningkatan Jumlah Kunjungan Pobindu dalam melakukan Penjaringan penyakit
Hipertensi )
1. Mengintervensi  Mempersiapkan data masalah  Intervensi program dari  Pengelompokan anggota  Hasil
masalah kesehatan hasil prioritas masalah masyarakat wilayah kerja pengelompokan
kesehatan yang  Mempersiapkan waktu dan tempat  Tanya jawab dengan Puskesmas Gulai Bancah dapat dijadikan
akan diambil intervensi pemegang program sebagai sasaran
 Mempersiapkan kegiatan intervensi dari
 Mempersiapkan metode intervensi permasalahan
kesehatan yang
diambil
2. Melakukan  Mempersiapkan waktu pelaksanaan  Situasi dan kondisi  Dapat menentukan lokasi  Kegiatan dapat
Survey awal  Mempersiapkan tempat lingkungan dan waktu kegiatan dilakukan di
dan penentuan pelaksanaan  Waktu Pelaksanaan Poskeskel RW 01
lokasi  Mempersiapkan materi penyuluhan kegiatan Kel. Kubu Gulai
penelitian  Mempersiapkan media penyuluhan  Lokasi pelaksanaan Bancah

15
kegiatan
 Diskusi
3. Kunjungan  Mempersiapkan waktu pelaksanaan  Pembagian undangan  Masyarakat datang ke  Kunjungan
Rumah  Mempersiapkan tempat kepada masyarakat RW Poskeskel untuk mengikuti Posbindu
sekaligus pelaksanaan 01 Kel.Kubu Gulai Kegiatan Posbindu
menyebarkan  Mempersiapkan Undangan Bancah melalui
Undangan kunjungan rumah dan
Posbindu di pengumuman
RW 01 menggunakan TOA
5. Melalui Mesjid
undangan
kertas
6. Melalui
TOA
Mesjid
4. Produksi media  Mempersiapkan waktu pelaksanaan  Cakupan responden  Seluruh kelompok usia  Kelompok usia
leaflet tentang  Mempersiapkan tempat yang hadir produktif 15-59 tahun produktif mampu
Posbindu pelaksanaan  Waktu Pelaksanaan memiliki pengetahuan datang ke
tentang Posbindu Poskeskel untuk

16
 Mempersiapkan kegiatan intervensi kegiatan pemeriksaan
 Mempersiapkan metode  Lokasi pelaksanaan kesehatan
pemberdayaan kegiatan
 Ceramah Tanya Jawab
5. Edukasi  Mempersiapkan waktu pelaksanaan  Cakupan responden  Seluruh sasaran memiliki  Kunjungan
tentang  Mempersiapkan tempat yang hadir pengetahuan tentang Posbindu
Posbindu pelaksanaan  Waktu Pelaksanaan Posbindu
 Mempersiapkan kegiatan intervensi kegiatan  Seluruh sasaran memiliki
 Mempersiapkan metode  Lokasi pelaksanaan pengetahuan tentang
pemberdayaan kegiatan manfaat Posbindu
 Ceramah Tanya Jawab 
6. Kegiatan  Menyiapkan Buah  Masyarakat yang  Masyarakat dapat  Masyarakat usia
GEMBIRA berkunjung ke meningkatkan angka produktif
( Gemar Poskeskel konsumsi buah memiliki
Makan Buah mengkonsumsi buah kesadaran untuk
Bersama ) yang disediakan mengkonsumsi
buah setiap hari
7. Advokasi  Menyiapkan kegiatan yang akan di  Proses advokasi kepada  Himbauan untuk datang ke  Peningkatan
Lurah Kubu Lurah Kubu Gulai Kunjungan

17
Gulai Bancah advokasi Bancah Posbindu Posbindu
8 Himbauan  Menyiapkan Himbauan Posbindu  Penandatanganan  Penerbitan Himbauan untuk  Peningkatan
Lurah Kubu Himbauan oleh Lurah datang ke Posbindu Kunjungan
Gulai Bancah Kubu Gulai Bancah Posbindu
tentang
Posbindu
9 Penyebaran  Menyiapkan Video Himbauan  Penyebaran himbauan  Himbauan dipahami oleh  Peningkatan
Video melalui melalui media sosial masyarakat Kunjungan
Media Posbindu
Sosial( Lintas
Sektor )

10 Penayangan  Menyiapkan Video Himbauan  Penayangan Video  Video Himbauan dipahami  Peningkatan
Video di ruang Himbauan di ruang oleh masyarakat Kunjungan
tunggu tunggu Puskesmas Posbindu
Puskesmas Gulai Bancah
Gulai Bancah

18
Lampiran 4. SAP Promosi Kesehatan

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Pokok Bahasan : Posbindu


2. Sub Pokok Bahasan : -
3. Sasaran : Pengunjung Posbindu
4. Tempat : Poskeskel Bugar
5. Waktu : 15 menit
6. Tujuan :
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan promosi kesehatan tentang pengendalian hipertensi diharapkan sasaran
dapat menyebutkan hal-hal yang berkaitan dengan Posbindu
b. Tujuan Instruksional Khusus
1) Setelah mendapatkan promosi kesehatan tentang Posbindu sasaran dapat menjelaskan
pengertian Posbindu tanpa bantuan promotor kesehatan dalam waktu 2 menit
2) Setelah mendapatkan promosi kesehatan tentang Posbindu sasaran dapat menyebutkan tujuan
Posbindu tanpa bantuan dari promotor kesehatan dalam waktu 2 menit
3) Setelah mendapatkan promosi kesehatan tentang Posbindu sasaran dapat menyebutkan sasaran
utama Posbindu tanpa ada bantuan tenaga kesehatan dalam waktu 1 menit
4) Setelah mendapatkan promosi kesehatan tentang Posbindu sasaran dapat menyebutkan
kegiatan Posbindu tanpa ada bantuan tenaga kesehatan dalam waktu 1 menit
2. Metode : Ceramah dan tanya jawab
3. Media : Leaflet
4. Materi :
A. Pengertian Posbindu
Posbindu PTM merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini
dan pemantauan faktor risiko PTM Utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan
periodik. Faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) meliputi merokok, konsumsi
minuman beralkohol, pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas, stres,
hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol serta menindak lanjuti secara dini faktor risiko
yang ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan dasar.
Kelompok PTM Utama adalah diabetes melitus (DM), kanker, penyakit jantung dan
pembuluh darah (PJPD), penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan gangguan akibat
19
kecelakaan dan tindak kekerasan.

B. Tujuan Posbindu
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko
PTM.

C. Sasaran Utama Posbindu


Sasaran utama adalah kelompok masyarakat sehat, berisiko dan penyandang PTM berusia
15-59 tahun.

D. Kegiatan Posbindu
Melakukan pengukuran pada berat badan, tinggi badan, IMT, lingkar perut, dan tekanan darah.
Dilakukan juga pemeriksaan gula darah sewaktu, kolsterol total, dan kadar alkohol yang ada dalam
darah.

5. Sumber :
http://p2ptm.kemkes.go.id/

6. Skenario penyuluhan :
No Tahap Kegiatan Promosi Kesehatan Kegiatan Sasaran Waktu Media Metode
1. Pembukaan - Perkenalan - Mendengarkan 5 Menit - Ceramah
- Tujuan - Memperhatikan
- Apersepsi
2. Materi a. Menjelaskan pengertian - Memperhatikan 20 Menit Leaf Ceramah
Posbindu - Mendengarkan let dan
b. Menjelaskan tujuan - Memahami tanya
Posbindu - Menjawab jawab
c. Menjelaskan sasaran utama
Posbindu
d. Menjelaskan kegiatan
Posbindu
3. Penutup - Evaluasi - Menjawab 5 Menit - Tanya
- Kesimpulan - Menyimpulkan jawab
- Saran bersama-sama

20
- Mendengarkan
7. Evaluasi
a. Bentuk : lisan
b. Prosedur : langsung
c. Pertanyaan :
1) Jelaskan apa pengertian dari Pengertian Posbindu?
2) Jelaskan tujuan Posbindu?
3) Sebutkan sasaran utama Posbindu?
4) Sebutkan
8. Kesimpulan dan saran
a. Kesimpulan
Posbindu PTM merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini
dan pemantauan faktor risiko PTM Utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan
periodik. Faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) meliputi merokok, konsumsi
minuman beralkohol, pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas, stres,
hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol serta menindak lanjuti secara dini faktor risiko
yang ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan dasar.
Kelompok PTM Utama adalah diabetes melitus (DM), kanker, penyakit jantung dan
pembuluh darah (PJPD), penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan gangguan akibat
kecelakaan dan tindak kekerasan. Tujuan Posbindu adalah Meningkatkan peran serta
masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM. Sasaran utama adalah
kelompok masyarakat sehat, berisiko dan penyandang PTM berusia 15-59 tahun. Kegiatan
Posbindu adalah Melakukan pengukuran pada berat badan, tinggi badan, IMT, lingkar perut,
dan tekanan darah. Dilakukan juga pemeriksaan gula darah sewaktu, kolsterol total, dan
kadar alkohol yang ada dalam darah.

b. Saran
Sasaran diharapkan mampu meningkatkan derajat kesehatannya dengan memeriksakan kesehatan
di Posbindu, sehingga angka PTM tidak meningkat dan dapat diatasi dengan cepat.

Bukitinggi, Oktober 2022


Promotor Kesehatan

21
Femitha Putri Mayzaki
NIM : 196110745

22
9. Konsep Materi
Posbindu PTM merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan
pemantauan faktor risiko PTM Utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik.
Faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) meliputi merokok, konsumsi minuman beralkohol,
pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas, stres, hipertensi, hiperglikemi,
hiperkolesterol serta menindak lanjuti secara dini faktor risiko yang ditemukan melalui
konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar.

Kelompok PTM Utama adalah diabetes melitus (DM), kanker, penyakit jantung dan pembuluh
darah (PJPD), penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak
kekerasan.

Tujuan Posbindu adalah Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan
dini faktor risiko PTM. Sasaran utama adalah kelompok masyarakat sehat, berisiko dan penyandang
PTM berusia 15-59 tahun.

Kegiatan Posbindu adalah Melakukan pengukuran pada berat badan, tinggi badan, IMT, lingkar
perut, dan tekanan darah. Dilakukan juga pemeriksaan gula darah sewaktu, kolsterol total, dan
kadar alkohol yang ada dalam darah

23
Lampiran 5 Survey Pemanfaatan Posbindu

SURVEY PEMANFAATAN POSBINDU PTM

No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah bapak/ibu pernah
memanfaatkan Posbindu PTM
di wilayah kerja Puskesmas
Gulai Bancah sejak 1 bulan
terakhir ini?
2. Apakah bapak/ibu rutin
mengunjungi Posbindu PTM
setiap bulannya?
3. Apakah bapak/ibu
mendapatkan seluruh pelayanan
kesehatan dari tenaga kesehatan
yang ada di Posbindu PTM?
4. Apakah bapak/ibu memiliki
riwayat hipertensi dari anggota
keluarga?
5. Apakah bapak/ibu merasakan
perubahan dalam kesehatan
setelah mengikuti Posbindu
PTM ?
6. Apakah dengan memanfaatkan
Posbindu PTM berpengaruh
terhadap penyakit hipertensi
yang bapak/ibu derita?
7. Apakah bapak/ibu
memanfaatkan Posbindu PTM
karena terkena penyakit saja?
8. Apakah bapak/ibu mengikuti
penyuluhan kesehatan saat
menghadiri Posbindu PTM?

24
9. Apakah bapak/ibu tahu
jadwal posbindu yaitu
Kamis minggu 1 di Posbindu
Bugar RW 01 dan Sabtu
minggu 3 di Posbindu Cinta
Sehat RW 02 pukul 09.00
Wib s/d selesai
10. Menurut bapak/ibu apakah 1. Ya, ..............
jadwal Posbindu ini sudah ....................
tepat atau perlu diperbarui ? ....................
( Bila ada saran tuliskan ......
sebaiknya kapan ) 2. Tidak

25
Lampiran 6 Dokumentasi Kegiatan

Dokumentasi Pelaksanaan Survey secara acak mengenai Posbindu , Hari Jumat,


14 Oktober 2022

Dokumentasi Pelaksanaan Lokmin, Hari Jumat, 14 Oktober 202

27
Dokumentasi Kegiatan Penyebaran Undangan dan Pengumuman Posbindu
melalui TOA Mesjid , Hari Jumat, 14 Oktober 2022

Dokumentasi Kegiatan Advokasi dan Penandatanganan Himbauan oleh Lurah


Kubu Gulai Bancah , Hari Jumat, 20 Oktober 2022

Dokumentasi Himbauan tentang


Posbindu , Hari Jumat, 14 Oktober
2022

28
Dokumentasi Produkasi Media Leaflet tentang Posbindu , Hari Jumat, 14 Oktober
2022

Dokumentasi Kegiatan Pilot Project di Posbindu , Hari Sabtu, 15 Oktober 2022

Dokumentasi Penayangan Video di ruang tunggu Puskesmas Gulai Bancah , Hari


Sabtu, 26 Oktober 2022

29
Dokumentasi Penyebaran Himbauan
melalui Grup WA Lintas Sektor, Hari
Sabtu, 21 Oktober 2022

30

Anda mungkin juga menyukai