Anda di halaman 1dari 5

Kerja-kerja kemanusiaan merupakan elemen dari doktrin yang mendasar ketika dihubungkan

dengan penciptaan alam sebagai karunia Tuhan yang harus dikelola sebaik mungkin. Ajaran-ajaran
agama, baik dalam Islam maupun Protestan, mendorong kepada umatnya untuk bekerja, baik untuk
memenuhi kebutuhan dasarnya maupun orang lain. Secara mendasar tidak ada ajaran agama yang
menentang dan melarang usaha dalam memenuhi kebutuhan ekonomi tersebut pada tingkatan
tertentu, (lihat penelitian Russel A. Stone dalam Taufik Abdullah (ed.) 1988)

A. PENGERTIAN AGAMA

Agama dan ekonomi sekilas dua kata yang tidak ada keterkaitan diantara keduanya, tetapi jika
merenungi lebih mendalam hal tentunya memiliki relevansi yang sangan erat. Agama merupakan suatu
ajaran yang berasal dari zat yang diyakini memiliki kekuataan mengatur alam raya beserta isinya,
termasuk manusia. Ajaran yang dijadikan sebagai aturan dalam kehidupan manusia dalam rangka
interaksi kepada tuhan yang Maha Esa, dan interaksi sesama manusia dan interaksi dengan alam . Agama
adalah sistem yang mengatur kepercayaan serta peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta tata
kaidah yang berhubungan dengan budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan
tatanan kehidupan.
Masing-masing agama biasanya mempunyai mitologi, simbol, atau sejarah untuk menjelaskan
makna hidup dan asal-usul kehidupan atau alam semesta. menurut Toynbee, dalam agama, keseluruhan
kepribadian manusia terlibat antara lain: segi-segi emosional, segimoral dan kejiwaan, dan segi
intelektual juga. Keprihatinan agama mencakup keseluruhan “dunia manusia”; tidak hanya dibatasi pada
bagian yang bisa diakses oleh indra manusia yangpada gilirannya dapat dipelajari secara ilmiah tetapi
juga yang dapat dimanipulasi oleh teknologi. Singkatnya, seluruh kemanusiaan kita terlibat di dalam
pengalaman beragama manusia.

Manusia dituntut mematuhi rambu-rambu yang ada dalam agama supaya manusia yang
bersangkutan dapat memperoleh kesejahteraan yang orentasinya bukan hanya di dunia saja, tetapi juga
dimensi akhirat. Orang yang beragama niscaya menyakini adanya kekuatan yang maha dasyat yang
bersifat transenden yang mengatur kehidupannya. Oleh sebab itu segala tindak tanduk dan perbuatan,
ucapanya senantiasa terjaga oleh nilai-nilai agama itu sendiri. Nilai –nilai agama mengakar sedemikian
rupa dalam diri orang yang bersangkutan sehingga dirinya benar-benar terjaga dari hal-hal yang tercela.

2. PENGERTIAN EKONOMI

Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi,
pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani ( oikos) yang
berarti "keluarga, rumah tangga" dan (nomos) berarti "peraturan, aturan,hukum," dan secara garis besar
diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumahtangga." dan sementara yang
dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data
dalam bekerja. 'lmu yang mempelajari ekonomi disebut sebagai ilmu ekonomi.

Adapun dari sisi pengertian secara istilah (terminologi), ilmu ekonomi akan dijelaskan sebagai
berikut: pertama, menurut Albert L. Meyers, ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempersoalkan kebutuhan
dan pemuasan kebutuhan manusia. Kata kunci dari definisi ini adalah kebutuhan dan pemuasan
kebutuhan. Sedangkan, menurut J.L. Meij mengemukakan bahwa ilmu ekonomi ialah ilmu tentang usaha
manusia mencapai kemakmuran, karena manusia itu termasuk makhluk ekonomi (homo economicus).
Menurut Samuelson dan Nordhaus berpendapat bahwa ilmu ekonomi merupakan studi tentang prilaku
orang dan masyarakat dalam memilih cara menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki
beberapa penggunaan alternatif penggunaan dalam rangka memproduksi berbagai komoditi, kemudian
menyalurkannya, baik saat ini maupun di masa depan kepada individu dan kelompok yang ada dalam
masyarakat. Pada hakikat ilmu ekonomi berkaitan dengan perilaku manusia untuk memenuhi kebutuhan
dalam mencapai kemakmuran dengan proses operasional, produksi dan distribusi komoditi dalam
masyarakat.

3. HUBUNGAN AGAMA DAN EKONOMI

Ekonomi agama menyangkut penerapan teknik ekonomi untuk studi agama dan hubungan antara
perilaku ekonomi dan agama. Hubungan antara agama dan perilaku ekonomi pertama kali diidentifikasi
oleh Max Weber yang menghubungkan munculnya kapitalisme modern dengan Reformasi Protestan.
Adam Smith meletakkan landasan bagi analisis ekonomi untuk agama dalam The Wealth of Nations yang
menyatakan organisasi keagamaan bergantung pada kekuatan pasar, insentif, dan masalah persaingan
sebagaimana sektor ekonomi lainnya. Hubungan agama dan ekonomi memang sangat erat sekali pada
agama karena terdapat landasan untuk melakukan ekonomi dengan baik , agama tempat mengatasipasi
terjadinya kecurangan di dalam ekonomi yang sangat banyak sekali saat terjadi di dunia yang nyata .
Agama turut mempengaruhi pengambilan keputusan mengenai jenis komoditi yang diproduksi,
terbentuknya institusi dan tentu juga praktek-praktek atau perilaku ekonomi.

Ekonomi, secara umum, didefinisikan sebagai hal yang mempelajari perilaku manusia dalam
menggunakan sumber daya yang langka untuk memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan manusia.
Dengan demikian, ekonomi merupakan suatu bagian dari agama. Kemungkinan ilmu pengetahuan
dibangun atas dasar agama dijelaskan oleh Kahf (1992) sangat dimungkinkan, karena agama
didefinisikan sebagai seperangkat kepercayaan dan aturan yang pasti untuk membimbing manusia
dalam tindakannya terhadap Tuhan, orang lain dan terhadap diri sendiri. ilmu ekonomi didefinisikan
sebagai kajian tentang perilaku manusia dalam hubungannya dengan pemanfaatan sumber daya
ekonomi untuk memproduksi barang dan jasa serta mendistribusikannya untuk dikonsumsi. Sehingga
ilmu ekonomi dapat dicakup oleh agama,sebab ia merupakan salah satu bentuk perilaku kehidupan
manusia.

4. PERAN AGAMA DALAM EKONOMI

Agama tidak semata-mata hanya berhubungan dengan hal yang bersifat gaib, agama juga
memperhatikan dalam hal ekonomi yang berkaitan dengan upaya manusia secara perorangan maupun
pribadi, kelompok, keluarga, dll. Yang juga dapat diistilahkan sebagai ekonomi islam. Yang di maksud
dengan ekonomi islam adalah ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang perilakunya diatur
berdasarkan aturan agama islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana di rangkum dalam rukun iman
dan rukun islam. Agama dapat di sebut sebagai suatu faktor, bukan penyebab pertumbuhan ekonomi.,
perubahan struktur ekonomi dan kemajuan masyarakat

Filsuf ekonomi terkemuka Amerika, Kenneth Boulding (1970), menyatakan agama memberikan
pengaruh yang tak dapat diabaikan dalam perekonomian. Agama menentukan keputusan jenis
komoditas yang diproduksi, kelembagaan ekonomi, dan perilaku ekonomi. Meskipun ilmu pengetahuan
dan teknologi, investasi, serta sumber daya alam, merupakan faktor-faktor yang sangat berpengaruh
dalam perkembangan ekonomi, agama juga dipertimbangkan sebagai elemen penting karena berperan
membentuk etos kerja masyarakat.

Di dalam masyarakat tradisional, agama berfungsi untuk mendorong manusia untuk terlibat dalam
peran-peran dan tingkah laku ekonomi, karena agama dapat mengurangi rasa cemas dan takut.Studi
yang dilakukan oleh Malinowski di kalangan masyarakat Trobriand, ditemukan bahwa masyarakat
tersebut selalumengadakan upacara ritual sebelum melakukan kegiatan mencari ikan di laut.

Agama juga berfungsi menciptakan norma-norma sosial yang mempengaruhi ekonomi. Studi yang
dilakukan max Weber tentang “Etika Protestan” menemukan bahwa agama Protestan ternyata
memberikan sumbangan tidak kecil terhadap upaya menciptakan jiwa kewirausahaan (spirit of
enterprenuership). Ajaran agama tersebut menganjurkan kepada pemeluknya agar selalu bekerja keras,
tahan cobaan, dan hidup hemat. Menurt Weber, menjadikan mereka tidak konsumtif, namun selalu
berusaha menginvestasikan sumber dana yang dimilikinya untuk berusaha tiada henti dan putus asa.

Sedangkan di dalam masyarakat modern, peran agama terhadap kegiatan ekonomi relative
berkurang. Ekonomi umumnya menekankan pentingnya rasionalitas dan sekularisme, seringkali
menyebabkan harus berbenturan kepentingan dengan agama yang menekankan kepercayaan kepada
hal-hal yang supranatural. Dengan demikian, keberadaan (existence) agama relative terpisah dari
ekonomi.

5. AGAMA SEBAGAI SOLUSI MASALAH EKONOMI

Dalam islam, beberapa solusi yang diangkat demi menanggulangi masalah kemiskinan dan juga
menciptakan Indonesia menuju peradaban yang lebih baik, antara lain adalah dengan digencarkannya
sistem perekonomian islam dan juga koperasi demi membantu mayarakat dari kalangan menengah.
Dalam penerapannya, System ekonomi syariah terdapat tiga landasan, yaitu Tauhid , Aqidah, dan
Syariah. System ekonomi syaiah ini telah berhasil menjadi solusi untuk permasalahan ketidakadilan yang
muncul akibat sistem ekonomi konvensional. Selain itu, sistem ekonomi syariah juga berperan sebagai
solusi jitu pengentasan kemiskinan. System ini dinilai sangat cocok untuk program
pengentasankemiskinan, hal ini sangat sesuai dikarenakan masyarakat miskin tidak dipandangsebagai
pihak yang malas, namun sebagai pihak yang tidak mendapatkan akses untukkehidupan yang lebih baik.
Sistem ekonomi syariah tidak bertujuan mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya, tetapi, bagaimana
kehidupan yang lebih baik bisa dicapai secara bersama, maknanya adalah saling tolong menolong dalam
kebaikan antara yang mempunyai kelebihan harta terhadap yang membutuhkan harta tersebut.

Dalam Kristen, dalam menghadapi arus globalisasi ekonomi yang terjadi pada abad 21 ini, terdapat
beberapa dampak positif dan negative yang mempengaruhi keseimbangan kehidupan manusia sekarang
ini. Untuk dampak positif yang ditimbulkan oleh arus globalisasi ekonomi ini, antara lain:

•Gereja menjadi lebih terpacu untuk terlibat dalam kerjasama antar iman dalam mencari dan
mengupayakan alternatif seperti ―ekonomi cukup sebagai tantangan bagi ekonomi ketamakan dan
persaingan.

•Gereja lebih merasa terpanggil dalam mewujudkan aksinya keluar, melihatkondisi masyarakat yang
terkena dampak dari globalisasi ekonomi tersebut.Hal ini terbukti dengan adanya deklarasi Accra, yang
didalamnyamembicarakan tentang globalisasi ekonomi, dan komitmen untuk mentransformasi sistem.

sedangkan untuk dampak negatif yang ditimbulkan globalisasi adalah:

•Meningkatnya jumlah kemiskinan akibat maraknya perdagangan dan perekonomian yang tidak adil
dikalangan pemerintah dan pengusaha.

Kesimpulan

Agama menetapkan tindakan-tinfakan ekonomi apa saja yang boleh dilakukan dan tindakan-tindakan
apa yang tidak boleh dilakukan oleh para penganutnya dalam kehidupan sehari-hari. Kehidupan
ekonomi dalam masyarakat sudah sepantasnya selalu diletakkan dengan ajaran agama sehingga terjadi
keselarasan dan keseimbangan dalam kehidupan sosial masyarakat.

NOTE:

Baca selengkapnya di artikel "Apa Itu Agama Menurut Para Ahli: Sejarah, Macam, & Perkembangan",
https://tirto.id/gaHK.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_agama#:~:text=Ekonomi%20agama%20menyangkut
%20penerapan%20teknik,kapitalisme%20modern%20dengan%20Reformasi%20Protestan.
https://www.academia.edu/25219235/Hubungan_antara_Agama_dan_Ekonomi

https://aceh.tribunnews.com/amp/2014/03/17/peran-agama-dalam-pembangunan-ekonomi?page=2

https://www.academia.edu/5367607/Agama_dan_Ekonomi

Anda mungkin juga menyukai