Anda di halaman 1dari 7

CATATAN KUANTI

Pertemuan 5.1 - 6.3

● Definisi validitas:
- validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat (instrumen) mengukur apa yang
seharusnya dukur (Ghiselli, 1981)
- validitas merupakan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2000)
- informasi validitas menunjukkan tingkat dari kemampuan test untuk mencapai
sasarannya. dengan demikian, validitas mengukur ketepatan atau akurasi
(Isaac & Michael, 1981)
● Definisi reliabilitas:
- seberapa besar variasi tidak sistematik dari penjelasan kuantitatif dari
karakteristik individu jika individu yang sama diukur berkali kali (Ghiseli,
1981)
- ukuran yang menunjukkan stabilitas dan konsistensi suatu instrumen yang
mengukur suatu konsep dan berguna untuk mengukur kebaikan (goodness)
dari suatu pengukur (Sekaran, 2003)
- Dengan demikian, reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya. kepercayaan dalam bentuk keandalan instrumen
yaitu konsistensi hasil dari waktu ke waktu jika suatu instrumen digunakan
pada subjek
● [BAGAN]
Goodness:
1. Reliabilitas
a. stabilitas
- test-retest reliability
- pararel form reliability
b. konsistensi
- interitem consistency reliability
- split half
2. Validitas
a. internal
- isi; muka
- dengan kriteria; prediktif & concurent
- konstruk; konvergen & diskriminan
b. eksternal
● validitas eksternal = bila data yang dicapai dapat digeneralisasi ke semua objek,
situasi, dan waktu yang berbeda
1. pemilihan sampel yang tidak bias
2. jumlah sampel besar
3. melibatkan banyak situasi
4. periode waktu yang relatif panjang
● validitas internal = digunakan untuk menjawab pertanyaan apakah penelitian sudah
menggunakan konsep yang seharusnya, validitas internal biasanya membantu
mengatasi kelemahan validitas eksternal
1. content validity
2. criterion-related validity
3. construct validity
● content validity
- face validity: jika instrumen yang digunakan dianggap cukup mencakup topik
yang sudah didefinisikan sebagai dimensi dan elemen yang menggambarkan
konsepnya. misalnya image perusahaan dengan dimensi opini masyarakat atas
kegiatan CSR yang dilakukan. untuk mengukur validitas instrumen ini
biasanya menggunakan judgement ahli
● criterion-related validity = digunakan untuk mengukur perbedaan-perbedaan
individual berdasarkan kriteria yang digunakan
- validitas concurrent (serentak) terjadi ketika skala yang ditetapkan dapat
membedakan individual (yang telah diketahui berbeda) sehingga skor untuk
masing-masing instrumen seharusnya juga berbeda. diukur dengan koefisien
korelasi hasil uji kelompok yang berbeda harus menunjukkan korelasi yang
rendah
- validitas prediktif menunjukkan kemampuan instrumen membedakan individu
dalam kriteria masa depan. diukur dengan koefisien korelasi antara skor
instrumen pengukur dengan skor hasil masa depan yang seharusnya tinggi
● construct (konstruk) validity = menunjukkan seberapa baik hasil yang diperoleh dari
penggunaan instrumen sesuai dengan teori yang digunakan untuk mendefinisikan
suatu konstruk
- validitas konvergen terjadi ketika skor yang dihasilkan oleh dua buah
instrumen yang mengukur konsep yang sama memiliki korelasi yang tinggi.
diukur dengan tingginya koefisien korelasi dua instrumen
- validitas diskriminan terjadi ketika berdasar teori, dua buah variabel
diperkirakan tidak berkorelasi dan skor hasil menunjukkan hal yang sama.
diukur dengan analisis faktor
● reliabilitas
1. stabilitas
a. teknik paralel (parallel form)
pada teknik ini kita membagi kuesioner kepada responden yang intinya
sama, tapi menggunakan kalimat yang berbeda
misal:
- apakah menurut saudara harga tiket di kereta ini tidak mahal?
- apakah harga di kereta ini telah sesuai dengan pelayanan yang
saudara terima?
b. teknik ulang (double test / test pretest)
pada teknik ini kita membagi kuesioner yang sama pada waktu yang
berbeda
misal:
- pada minggu 1 ditanyakan; bagaimana tanggapan saudara
terhadap kualitas dosen di Universitas Airlangga?
- pada minggu 3 ditanyakan lagi pada responden yang sama
dengan pertanyaan yang sama
2. konsistensi
a. inter-item consistency adalah konsistensi jawaban responden atas
semua item pertanyaan dalam instrumen, diukur dengan korelasi yang
tinggi antara tiap pertanyaan
b. split-half reliability menunjukkan korelasi antar dua bagian pertanyaan,
diukur dengan koefisien korelasi yang tinggi dari dua kelompok
tersebut
● validitas
a. eksternal; dapat digeneralisasi (bila terapkan pada orang, setting dan waktu
yang berbeda)
b. internal; apakah tes tersebut benar-benar mengukur apa yang seharusnya
diukur
- content validity: seberapa jauh alat tersebut meliputi atas topik yang
diriset
- criterion-related validity: seberapa suksesnya pengukuran memprediksi
atau mengestimasi
- construct validity: apa teorinya bermakna, lihat apakah instrumennya
adequate untuk mengukur
● Langkah melakukan uji validitas dan reliabilitas internal:
1. coba item di lapangan pada setidaknya 30 orang responden (batas sampel
besar dalam statistik)
2. tabulasi data yang telah masuk
3. uji validitas & reliabiltas
- uji validitas; mengkorelasikan skor item dengan skor total
- korelasi rank spearman jika data yang diperoleh adalah data ordinal
- korelasi product moment jika data yang diperoleh adalah data interval
- uji reliabilitas yang paling sering digunakan: uji cronbach alpha, hoyt,
dan spearman brown
● contoh hasil uji validitas
- validitas concurent (serentak): 2 kelompok karyawan yang kehadiran
bekerjanya baik dan kurang baik tentang imej mereka terhadap perusahaan
- validitas prediktif: karyawan pada saat masuk dan setelah bekerja
- validitas diskriminan

● Pentingnya sampling
- Kebanyakan tidak memiliki waktu/uang untuk survey populasi
- Bisa memilih bagian yang representatif dari populasi
- Harga yang dikeluarkan lebih murah, cepat, dan berkualitas
● Sampling populasi
- Jarang keseluruhan
- Harus spesifik kriterianya
- Populasi harus didefinisikan sebelum sampling ditentukan
- Membedakan mana yg target (sudah pasti bagian populasi), mana yang
sampling
- Populasi dalam skala besar
- Harus menentukan kriteria sampling yg seperti apa
● REPRESENTATIVENESS & GENERALIZATION
- Sampel harus representatif, jadi hasil dari analisis data thd sampel bisa
digeneralisasi thd populasi
- Bisa replikasi
- Statistik replikasi: berdas. Probabilitas dan probabilitas sampel
- Termasuk random element: setiap bagian/indiv mmlk kesempatan yg sama
untuk mjd sampel pen. Equal
● PROBABILITY SAMPLING
1. Simple random samples: teknik pengambilan sampel dari pop. Scr acak. Jadi
tidak ada pertimbangan kriteria tertentu, equal (jk dianggap homogeny,
relative sama, pengundian).
2. Sistematik random sample: hati2 dgn periodicity (ada waktu yg ikut
mempeng. Sampel, klo ada interval yg sama apkh ada pengaruh kualitas data),
memilih waktu, pertama sampel ditent. Acak, sampel berikutnya mengacu pd
jarak interval trntu.
3. Strarified random sample: teknik jk populasi hetero da nada strata yg seharus
nya proporsional, menent. Pop. Pen. Dulu, identif karakteristik dr unit2 bag.
Pop, Kel. Kan unit2 pop yg 1 karakteristik/strata sama, jk unit pop nya uda
ketemu lalu ambil perwakilan per unit untuk mjd sampel scr random/non.
Sebaiknya pengambilan sampel diambil dari data yg imbang pd jmlh pop
msg2 tingkatan
4. Multi stage cluster sampling: 2 tingkat/3 tingkat trgnt jmlh klaster (bgmn
peneliti membentuk bbrp klaster dari hasil seleksi sebag indiv. Dan mjd bag.
Pop, pop homogen, sampling acak dr beragam klaster suatu pop)
● NON PROBABILITY
-sering pada pen. Kuali, tidak mempresentatifkan
-Snowballing
Kenapa sering digunakan?
- Tidak memiliki frame sampling, proses memilih subjek terlalu
mahal, tidak praktis
- Kesulitan akses pop.
- Lebih murah & cepat
● CONVENIENCE SAMPLES
- Sampel scr geografis dekat, snowballing lagi (pake ref. subjek yg sudah
ada/mirip, relawan
- Rawan bias, krn tidak mmbrkn kesempatan yg sama dlm seleksi
- Cenderung punya bias yg besar, sulit generalisasi
● APAKAH SAMA PROBABILITY, RANDOM & REPRESENTATIVE?
- Prob samples tidak sepenuhnya random (ex, stratifikasi)
- Prob dan/ atau random samples belum tentu representatives karena
kemungkinan bias
- Tp kalo random sample bisa estimasi kemungkinan2 yg terjadi dan
mnghindari bias
● BIAS & ERROR
- Sumber 2: survey participant n survey response
- Error : random variation, bisa dipercaya ngga
- Bias: apakah desain yg dilakukan suda tepat apa belum, klo belum bias
Bisa jg partisipan salah ambil kerangka sampling, jd bias
● SAMPLING ERROR
- Kesalahan sampling/ pngmbln sampling, tiap metode sample bisa dipakai tp
disesuaikan dg karakter populasi yg ingin dituju
- Muncul krn hanya mengamati sebagian, bukan pop nya
- Dari variasi proporsi atau mean dari sampel/pop
- Berdasar 2 konsep: standar eror & confidence error
- standar eror berdas. Tingkat variasi sampling dan jumlah dari sampel yg bisa
dicapai (tidak diikutkan org yg tdk mengisi/salah)
● CARA MENGHITUNG SAMPLING ERROR
- Kalikan 2 standar eror berdas. Nilai Z dan jadi yakin 95%
Ex. 0.15*2= 3%
- Interval kepercayaan kurleb 3% dari 95%
- 95% proporsi dari pop akan memilih PDIP rentang 30-36%
- tidak mutlak 95% dalam range ini krn ada 5% tidak akan terjadi
- Caranya? Kita bisa percaya diri dengan jk bisa memperlebar margin
- Atau bisa kurang yakin jk margin kesalahan lebih sempit
● CARA MENGURANGI SAMPLING ERROR
- Meningkatkan sample size, seberapa besarnya?
- Acuan sample size
● SAMPLE SIZE > IMPORTANT DARI PROPORSI POP
- Sampel yg diambil scr prob dan diambil 1000 = akuratnya dgn pop 100.000 /
50.000.000
- Tapi jk sampel size relative lebih besar dari prop pop (bagus di
5-10%),sampling eror nya bakal terlalu besar (>10%)
- Cara menent sampel sangat perlu diperhatikan

Anda mungkin juga menyukai