Pejabat Perbendaharaan adalah pihak yang berperan dalam rangka pengelolaan sumber daya
keuangan pemerintah yang terbatas dengan efektif, efisien dan bertanggungjawab. Pihak yang
sangat berperan dalam melaksanakan fungsi perbendaharaan adalah bendahara pengeluaran.
Bendahara pengeluaran memiliki peranan sentral dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban
masalah keuangan negara, dan untuk menduduki jabatan tersebut dibutuhkan kemampuan,
integritas dan profesionalisme yang tinggi. Tugas bendahara pengeluaran telah dipaparkan dalam
peraturan Menteri keuangan Republik Indonesia 190/PMK.05/2012 Tentang Tata Cara
Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Bendahara
Pengeluaran memegang peranan penting yakni :
a. Menerima, menyimpan, menatausahakan, dan membukukan uang/surat berharga dalam
pengelolaannya;
b. Melakukan pengujian dan pembayaran berdasarkan perintah PPK;
c. Menolak perintah pembayaran apabila tidak memenuhi persyaratan untuk dibayarkan;
d. Melakukan pemotongan/pemungutan kewajiban kepada negara ke kas Negara;
e. Mengelola rekening tempat penyimpanan UP;
f. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban (LPJ) kepada kepala KPPN selaku kuasa BUN.
Di lapangan, peran bendahara tentu saja tidak mudah, bendahara seringkali menjadi yang
diandalkan di ranah keuangan, segala hal yang berhubungan dengan keuangan dibebankan pada
bendahara walaupun tidak termasuk kedalam tugas dan fungsi yang telah dipaparkan pada PMK
190/PMK.05/2012, selain itu bendahara juga menghadapi berbagai tantangan pada pekerjaannya
yang tentu saja krusial dalam menjalankan pengelola keuangan pada satuan kerja.