BBLR
DISUSUN OLEH :
2. Repuspa
1
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………...................
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................................
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................
D. Manfaat Penulisan........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi.......................................................................................................................
B. Etiologi.......................................................................................................................
C. Tanda-tanda klinis......................................................................................................
3.1 Kesimpulan................................................................................................................
3.2 Saran..........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bayi lahir dengan bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu factor
resiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa
perinatal. Selain itu, bayi berat lahir rendah dapat mengalami gangguan mental dan
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah salah satu hasil dari ibu hamil yang
menderita energy kronis dan mempunyai status gizi buruk. BBLR selain berkaitan
dengan tingginya angka kematian bayi dan balita, juga dapat berdampak serius pada
angka kematian bayi (AKB). Angka kematian bayi di Indonesia saat ini masih
tergolong tinggi, yaitu tercatat 510 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2003. Ini
memang bukan gambaran yang indah karena masih tergolong tinggi bila di
karena kelahiran bayi berat lahir rendah (BBLR), sementara itu prevalensi BBLR
pada saat ini diperkirakan 7-14% yaitu sekitar 459.200-900.000 bayi (Depkes RI
2005)
Menurut perkiraan WHO, pada tahun 1995 hampir semua 98% dari 5 juta
kematian neonatal di Negara berkembang atau berpenghasilan rendah. Lebih dari 2/3
4
kematian adalah BBLR yaitu berat badan kurang dari 2500 gram. Secara global
diperkirakan terdapat 25 juta persalinan per tahun dimana 17% diantaranya adalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan lahir kurang
dari 2500 gram (Arief, 2009). Dahulu bayi baru lahir yang berat badan lahir kurang
atau sama dengan 2500 gram disebut premature. Untuk mendapatkan keseragaman
1. Preterm infant (premature) atau bayi kurang bulan : bayi dengan masa kehamilan
2. Term infant atau bayi cukup bulan : bayi dengan masa kehamilan mulai 37
3. Post term atau bayi lebih bulan : bayi dengan masa kehamilan mulai 42 minggu
semua bayi baru lahir yang berat badannya kurang atau sama dengan 2500 gram
morbiditas dan mortalitas neonatus tidak hanya bergantung pada berat badannya
tetapi juga pada tingkat kematangan (maturitas) bayi tersebut. Definisi WHO tersebut
dapat disimpulkan secara ringkas bahwa bayi berat badan lahir rendah adalah bayi
yang lahir dengan berat badan kurang atau sama dengan 2500 gram.
6
Klasifikasi BBLR :
a. Berdasarkan BB lahir
2.BBLSR : BB 1000-1500gr
3.BBLASR : BB <1000 gr
1. Prematur
Adalah bayi lahir dengan umur kehamilan kurang dari 37 minggu dan
mempunyai berat badan sesuai dengan berat badan untuk masa kehamilan atau
2. Dismaturitas.
Adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan
seharusnya untuk masa kehamilan, dismatur dapat terjadi dalam preterm, term,
dan post term. Dismatur ini dapat juga Neonatus Kurang Bulan – Kecil untuk
B. Etiologi
yang lain adalah umur, parietas, dan lain-lain. Faktor plasenta seperti penyakit
terjadinya BBLR.
7
1. Faktor Ibu
a. Penyakit:
b. Usia Ibu
c. Keadaan social
d. Sebab lain
2. Faktor janin
b. Kehamilan ganda
3. Faktor lingkungan
b. Radiasi
c. Zat-zat racun
8
C.Tanda – tanda klinis
menit
1. BB kurang dari 2500 gr, PB kurang dari 45 cm, lingkar kepala kurang dari 33
9
6. Kulit tipis dan transparan, lanugo banyak, lemak subkutan kurang, sering
12. Otot-otot masih hipotonis sehingga sikap selalu dalam keadaan kedua
f. Mekonium kering.
C. PENCEGAHAN
10
Pada kasus bayi berat lahir rendah (BBLR) pencegahan/preventif adalah
kurun kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda. Ibu hamil yang diduga
berisiko, terutama factor resiko yang yang mengarah melahirkan bayi BBLR
harus cepat dilaporkan, dipantau dan dirujuk pada institusi pelayanan kesehatan
kehamilan agar mereka dapat menjaga kesehatnnya dan janin yang dikandung
dengan baik.
4. Perlu dukungan sector lain yang terkait untuk turut berperan dalam meningkatkan
pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga agar mereka dapat meningkatkan
akses terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal dan status gizi ibu selama hamil.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang rawan karena disamping kekebalan yang masih kurang juga gejala penyakit
Bayi lahir dengan bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu factor
resiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa
perinatal. Selain itu bayi berat lahir rendah dapat mengalami gangguan mental dan
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Proverati Atikah,SKM, MPH dan Cahyo Ismawati Sulistyorini, S.Kep., Ns. 2010.
BBLR (Berat Badan Lahir Rendah).Yogyakarta: Nusa Medika.
http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/07/16/bayi-berat-lahir-rendah-bblr/
13