Anda di halaman 1dari 14

Perbedaan Kecepatan Pertumbuhan Tanaman Kangkung

dengan Menggunakan AB MIX


KARYA ILMIAH
Diajukan untuk melengkapi salah satu Tugas Biologi

Disusun Oleh :

Dinda Setia Ningrum ( 10 )

Esa Cintami Yuendi ( 14 )

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 23

Jakarta Barat

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan tujuan
melengkapi salah satu tugas Biologi dengan baik. Penulis membuat karya tulis yang memiliki
judul “Perbedaan Kecepatan Pertumbuhan Tanaman Kangkung dengan Menggunakan
AB MIX”

Tujuan dari pembuatan karya ilmiah ini adalah untuk melaporkan praktikum Biologi
tentang perbedaan kecepatan pertumbuhan tanaman kangkung dengan menggunakan AB Mix
dan tanaman yang tidak menggunakan AB Mix. Pembahasan di dalam karya ilmiah ini sesuai
dengan praktikum yang telah dilakukan dan sesuai dengan artikel – artikel yang penulias cari.

Penulis menyadari karya tulis ini mengalami beberapa hambatan sehingga tidak akan
selesai tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak yang telah mendukung pembuatan karya
tulis ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada :

1. Ibu Dra. Rahmi selaku guru mata pelajaran Biologi


2. Ibu Dra. Armenah selaku guru pembimbing karya tulis.
3. Orang tua dan keluarga penulis yang telah mendukung kesuksesan dari karya
tulis ilmiah ini.

Penulis menyadari karya tulis ini tidak luput dari berbagai kekurangan, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang berguna untuk perbaikan dan kesempurnaan
karya tulis ini.

Jakarta, 3 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1

A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah.............................................................................................. 1
C. Perumusan Tujuan................................................................................................ 2
D. Pemanfaatan Penelitian......................................................................................... 2
E. Hipotesis............................................................................................................... 2

BAB II KAJIAN TEORI.................................................................................................. 3

1. Pendapat dari Pracaya (2009)............................................................................... 3


2. Pendapat dari Rosikiana R. dan Sumarni N, 2005............................................... 3
3. Pendapat dari Teguh Sutanto (2015).................................................................... 3

BAB III METODOLOGI................................................................................................. 4

A. Alat dan Bahan..................................................................................................... 4


B. Langkah Kerja...................................................................................................... 4
1. Pembuatan Nutrisi AB MIX........................................................................... 4
2. Penyemaian Benih Kangkung........................................................................ 4
3. Pembibitan Tanaman Kangkung.................................................................... 5

BAB IV PEMBAHASAN ISI.......................................................................................... 6

A. Data Pengamatan.................................................................................................. 6
B. Pembahasan.......................................................................................................... 8

BAB V PENUTUP........................................................................................................... 9

A. Kesimpulan........................................................................................................... 9
B. Saran..................................................................................................................... 9

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kangkung (Ipomoea Spp.) merupakan salah satu sayuran yang tumbuh baik di
daerah tropis. Di Indonesia terdapat dua macam kangkung yang dibudidayakan secara
komersial, yakni kangkung darat (Ipomoea reptans) dan kangkung air (Ipomoea
aquatica). Perbedaan utama dua jenis kangkung ini adalah pada bentuk daun dan
warna bunga. Kangkung darat berwarna hijau terang dengan ujung daun yang
runcing. Warna bunga kangkung darat putih. Sedangkan kangkung air daunnya
berwarna hijau agak gelap dengan ujung yang membulat atau lebih tumpul sehingga
terlihat lebih lebar. Warna bunga kangkung air cenderung ungu. Selain perbedaan
fisik, kebiasaan cara memanen dua jenis kangkung ini berbeda pula. Kangkung darat
di panen dengan cara dicabut, sedangkan kangkung air dipanen dengnan cara
dipotong. Saat ini kangkung darat lebih banyak beredar di pasar-pasar komersial
dibanding kangkung air. Kangkung air lebih banyak dikonsumsi dan ditanam secara
subsisten oleh masyarakat.
Nutrisi AB Mix merupakan nutrisi yang digunakan untuk bertanam secara
hidroponik Nutrisi AB Mix dibuat dalam dua kemasan yang berbeda yaitu Mix A dan
Mix B, Mix A mengandung unsur Kalsium, sedangkan mix B mengandung sulfat dan
fospat. Ketiganya tidak boleh dicampur dalam keadaan pekat agar tidak menimbulkan
endapan.
Manfaat menanam kangkung air adalah tidak membutuhkan lahan yang luas,
karena akarnya tidak menyebar untuk mencari kelembapan dan nutrisi. Air dan
nutrisinya dikirim ke akar secara langung. Ini berarti bahwa sistem akar tanaman air
membutuhkan lahan yang jauh lebih kecil. Menanam dengan cara ini dapat lebih
efektif, karena memerlukan waktu yang sedikit untuk panen lebih cepat 30 – 50%
dibandingan dengan tanaman yang ditanam di tanah.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas penulis tertarik untuk
membuat karya tulis dan praktikum tentang “Perbedaan Kecepatan Pertumbuhan
Tanaman Kangkung dengan Menggunakan AB MIX”. Untuk memberikan gambaran
yang sebenarnya mengenai Perbedaan Kecepatan Pertumbuhan Tanaman Kangkung
dengan Menggunakan AB MIX.

B. Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang dimaksud agar penulisan ini tidak melebar permasalahannya,
sehingga mudah dipahami hasilnya. Rumusan masalahnya, sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh nutrisi AB Mix terhadap pertumbuhan tanaman?
2. Apa saja perbedaan antara tanaman yang diberi nutrisi AB MIX dengan tanaman
yang tidak diberi nutrisi AB Mix?

1
C. Perumusan Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat dirumuskan tujuan praktikum ini, sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh nutrisi AB MIX terhadap pertumbuhan tanaman
2. Untuk mengetahui perbedaan antara tanaman yang diberi nutrisi AB MIX dengan
tanaman yang tidak diberi nutrisi AB MIX

D. Pemanfaatan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi nilai dan manfaat bagi banyak pihak
terkait perbedaan kecepatan pertumbuhan tanaman kangkung dengan menggunakan
AB MIX.

E. Hipotesis
 H0 : Nutrisi AB MIX mempengaruhi kecepatan pertumbuhan tanaman
kangkung
 H1 : Nutrisi AB MIX tidak mempengaruhi kecepatan pertumbuhan tanaman
kangkung

2
BAB II

KAJIAN TEORI
1. Pendapat dari Pracaya (2009)
Kangkung merupakan salah satu anggota famili Convolvulaceae. Menurut
Pracaya (2009) tanaman kangkung dapat digolongkan sebagai tanaman sayur.
Kangkung terdiri atas 3 jenis yaitu kangkung air (Ipomoea aquatica F.), kangkung
darat (Ipomoea reptans P.), dan kangkung hutan (Ipomoea crassiculatus R.).

2. Pendapat dari Rosikiana R. dan Sumarni N, 2005


Menurut Rosikiana R. dan Sumarni N, 2005 bahwa menentukan keberhasilan
budidaya hidroponik adalah pengelolaan tanaman yang meliputi persiapan bahan
media, larutan nutrisi, pemeliharaan, aplikasi larutan nutrisi, panen dan pasca panen.

3. Pendapat dari Teguh Sutanto (2015)


Menurut Teguh Sutanto (2015) bahwa dengan budidaya secara hidroponik dapat
dilakukan dalam ruang yang sempit, media tanam dapat diatur secara vertikal.

3
BAB III

METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
Alat :
1. Baskom
2. Keranjang
3. Flanel
4. Suntikan
5. Penggaris
6. Mangkok

Bahan :

1. Benih kangkung
2. Nutrisi ABmix
3. Air

B. Langkah Kerja
1. Pembuatan Nutrisi AB MIX
 Siapkan air di dalam baskom sebanyak 3 liter dan nutrisi ABmix.
 Lalu berikan 15ml nutrisi A dengan menggunakan suntikan dan pekatan B
15ml.
 Aduk hingga rata
2. Penyemaian Benih
a. Pemilihan Benih yang bagus
 Cuci bersih benih kangkung dan diamkan selama 5 menit
 Kemudian, lihatlah benih yang mengapung dan tenggelam.
 Buanglah benih yang mengapung, karena itu adalah benih yang tidak dapat
berkecambah atau pertumbuhannya lambat.
 Buang air yang tadi, kemudian tambahkan air bersih yang baru
 Rendam benih kangkung di dalam mangkok berisi air selama 1 jam
 Biji kangkung mulai mengembang setelah direndam 1 jam, kemudian
buang airnya.

4
b. Menyemai Benih Kangkung
 Siapkan baskom dan keranjang masing-masing 2, keranjang menyesuaikan
ukuran baskom
 Siapkan juga kain flanel 2 buah
 Isi baskom dengan air hingga menyentuh bagian bawah keranjang
 Letakkan kain flanel di atas keranjang hingga menyentuh air yang ada di
dalam keranjang tadi, semprot dengan air hingga terlihat basah
 Lalu taburkan benih kangkung ke atas wadah yang dilapisi kain flanel
secara rata dan tidak bertumbukan
 Lalu semprot benih kangkung tadi agar basah merata
 Lalu simpan di tempat yang teduh dan terlindung dari hujan
 Setelah satu hari penyemaian, benih sudah mulai berkecambah
 Basahi kangkung yang telah disemai dengan disemprot
 Letakkan di tempat yang terkena sinar matahari langsung.
c. Pembibitan Tanaman Kangkung
 Setelah 7 hari semai, tanaman siap diberi nutrisi
 Sebelum diberi nutrisi, ganti air yang sudah kotor ke air yang bersih
 Kemudian berikan nutrisi AB MIX
 Letakkan wadah tanam ini di tempat yang terkena sinar matahari supaya
tumbuh subur.
 Jaga air nutrisi di wadah agar tidak kering dan kotor dan diganti dengan air
baru
 Tanaman Kangkung diamati 3 hari sekali
 Amati dan catat pertumbuhan dengan penggaris selama kurang lebih 25
hari
 Jika batang kangkung sudah mulai tinggi dan daun sudah melebat,
kangkung siap dipanen ( ± 20 hari setelah semai ).

5
BAB IV

PEMBAHASAN ISI
A. Data Pengamatan

Tanaman Tanaman
Hari (A) (B)
A1 A2 A3 A4 A5 B1 B2 B3 B4 B5
1 Masih Masih Masih Masih Masih Masih Masih Masih Masih Masih
berben berben berben berben berben berben berbe berbent berbentuk berbentuk
tuk biji tuk biji tuk biji tuk biji tuk biji tuk biji ntuk uk biji biji biji
biji
2 Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah
mulai mulai mulai mulai mulai mulai mulai mulai mulai mulai
tumbu tumbu tumbu tumbu tumbu tumbu tumbu tumbuh tumbuh tumbuh
h akar h akar h akar h akar h akar h akar h akar akar akar kecil akar kecil
kecil kecil kecil kecil kecil kecil kecil kecil
3 Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
bebera bebera bebera bebera bebera bebera bebera bebera beberapa beberapa
pa pa pa pa pa pa pa pa bibit bibit yang bibit yang
bibit bibit bibit bibit bibit bibit bibit yang akarnya akarnya
yang yang yang yang yang yang yang akarny sudah sudah
akarny akarny akarny akarny akarny akarny akarn a sudah tumbuh tumbuh
a a a a a a ya tumbuh keluar keluar
sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah keluar dan dan
tumbu tumbu tumbu tumbu tumbu tumbu tumbu dan berwarna berwarna
h h h h h h h berwar putih putih
keluar keluar keluar keluar keluar keluar keluar na
dan dan dan dan dan dan dan putih
berwar berwar berwar berwar berwar berwar berwa
na na na na na na rna
putih putih putih putih putih putih putih
4 Akar Akar Akar Akar Akar Akar Akar Akar Akar Akar
sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah
beruku beruku beruku beruku beruku beruku beruk beruku berukuran berukuran
ran 1 ran 1 ran 1 ran 1 ran 1 ran 1 uran 1 ran 1 1 cm 1 cm
cm cm cm cm cm cm cm cm
5 Akar Akar Akar Akar Akar Akar Akar Akar Akar Akar
sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah
mulai mulai mulai mulai mulai mulai mulai mulai mulai mulai
menin menin menin menin menin menin menin mening meninggi meninggi
ggi ke ggi ke ggi ke ggi ke ggi ke ggi ke ggi ke gi ke ke atas ke atas
atas atas atas atas atas atas atas atas
6 Akar Akar Akar Akar Akar Akar Akar Akar Akar Akar
sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah
mulai mulai mulai mulai mulai mulai mulai mulai mulai mulai
tumbu tumbu tumbu tumbu tumbu tumbu tumbu tumbuh tumbuh tumbuh
h daun h daun h daun h daun h daun h daun h daun daun tapi daun tapi
tapi tapi tapi tapi tapi tapi daun tapi ujungnya ujungnya
ujungn ujungn ujungn ujungn ujungn ujungn tapi ujungn masih masih
ya ya ya ya ya ya ujung ya diselimuti diselimuti
masih masih masih masih masih masih nya masih biji biji

6
diseli diseli diseli diseli diseli diseli masih diselim
muti muti muti muti muti muti diseli uti biji
biji biji biji biji biji biji muti
biji
7 Bebera Bebera Bebera Bebera Bebera Bebera Beber Bebera Beberapa Beberapa
pa pa pa pa pa pa apa pa daun daun
daun daun daun daun daun daun daun daun sudah sudah
sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah mulai mulai
mulai mulai mulai mulai mulai mulai mulai mulai mekar mekar
mekar mekar mekar mekar mekar mekar mekar mekar
8 Tanam Tanam Tanam Tanam Tanam Tanam Tana Tanam Tanaman Tanaman
an an an an an an man an sudah sudah
sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah setinggi setinggi
seting seting seting seting seting seting seting setingg 3cm 3cm
gi 3cm gi 3cm gi 3cm gi 3cm gi 3cm gi 3cm gi i 3cm
3cm
9 Tanam Tanam Tanam Tanam Tanam Tanam Tana Tanam Tanaman Tanaman
an an an an an an man an masih masih
masih masih masih masih masih masih masih masih setinggi setinggi
seting seting seting seting seting seting seting setingg 3cm 3cm
gi 3cm gi 3cm gi 3cm gi 3cm gi 3cm gi 3cm gi i 3cm
3cm
10 Akar Akar Akar Akar Akar Akar Akar Akar Akar
sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah
meme meme meme meme meme meme meme memen memenuh
nuhi nuhi nuhi nuhi nuhi nuhi nuhi uhi i
basko basko basko basko basko basko basko basko baskom
m siap m siap m siap m siap m siap m siap m siap m siap siap
ditaro ditaro ditaro ditaro ditaro ditaro ditaro ditaro ditaro
nutrisi nutrisi nutrisi nutrisi nutrisi nutrisi nutrisi nutrisi nutrisi
11 Tanam Tanam Tanam Tanam Tanam Tanam Tana Tanam Tanaman Tanaman
an an an an an an man an masih masih
masih masih masih masih masih masih masih masih setinggi setinggi
seting seting seting seting seting seting seting setingg 3cm 3cm
gi 3cm gi 3cm gi 3cm gi 3cm gi 3cm gi 3cm gi i 3cm
3cm
12 Tanam Tanam Tanam Tanam Tanam Tanam Tana Tanam Tanaman Tanaman
an an an an an an man an masih masih
masih masih masih masih masih masih masih masih setinggi setinggi
seting seting seting seting seting seting seting setingg 3cm 3cm
gi 3cm gi 3cm gi 3cm gi 3cm gi 3cm gi 3cm gi i 3cm
3cm
13 Tana Tana Tana Tana Tana Tana Tana Tanam Tanaman Tanaman
man man man man man man man an bertamba bertamba
berta berta berta berta berta berta berta bertam h tinggi h tinggi
mbah mbah mbah mbah mbah mbah mbah bah menjadi menjadi
tinggi tinggi tinggi tinggi tinggi tinggi tinggi tinggi 5cm 5cm
menja menja menja menja menja menja menja menja
di di di di di di di di 5cm
4cm 4cm 4cm 4cm 4cm 4cm 5cm
14 Tana Tana Tana Tana Tana Tana Tana Tanam Tanaman Tanaman
man man man man man man man an masih masih
sudah sudah sudah sudah sudah masih masih masih setinggi setinggi

7
seting seting seting seting seting seting seting seting 6 cm 6cm
gi 7 gi gi 7 gi 7 gi 7 gi 6 gi 6 gi 6
cm 7cm cm cm cm cm cm cm
15 Daun Daun Daun Daun Daun Daun Daun Daunn Daunnya Daunnya
nya nya nya nya nya nya nya ya sudah sudah
sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah mulai mulai
mulai mulai mulai mulai mulai mulai mulai mulai mekar mekar
mekar mekar mekar mekar mekar mekar meka mekar
r
16 Kang Kang Kang Kang Kang Kangk Kangk Kangk Kangkun Kangkun
kung kung kung kung kung ung ung ung g sudah g sudah
sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah setinggi setinggi
seting seting seting seting seting seting seting setingg 7cm 7cm
gi gi gi gi gi gi gi i 7cm
8cm 8cm 8cm 8cm 8cm 7cm 7cm
17 Kangk Kangk Kangk Kangk Kangk Kangk Kangk Kangk Kangkun Kangkun
ung ung ung ung ung ung ung ung g sudah g sudah
sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah setinggi setinggi
seting seting seting seting seting seting seting setingg 8cm 8cm
gi gi gi gi gi gi gi i 8cm
10cm 10cm 10cm 10cm 10cm 8cm 8cm
18 Tana Tana Tana Tana Tana Kangk Kangk Kangk Kangkun Kangkun
man man man man man ung ung ung g sudah g sudah
Mati Mati Mati Mati Mati sudah sudah sudah setinggi setinggi
seting seting setingg 10cm 10cm
gi gi i 10cm
10cm 10cm
19 - - - - - Kangk Kangk Kangk Kangkun Kangkun
ung ung ung g sudah g sudah
sudah sudah sudah setinggi setinggi
seting seting setingg 12cm 12cm
gi gi i 12cm
12cm 12cm
20 - - - - - Tanam Tana Tanam Tanaman Tanaman
an man an Mati Mati
Mati Mati Mati

B. Pembahasan

Hari ke-1 sampai hari ke-10 tanaman A dan B pertumbuhannya sama. Setelah hari ke-11
tanaman sudah dibedakan tanaman A tidak memakai nutrisi dan tanaman B memakai
nutrisi,dan pada hari ke-12 tingginya masih sama seperti hari ke-11. Di hari ke-13 tanaman A
bertambah 1cm dan tanaman B bertambah 2 cm. hari ke-14 tanaman A bertambah 3cm dan
tanaman B bertambah 1cm. Dihari ke-16 tanaman A bertambah 1cm dan tanaman B Masi
tetap di hari ke-17 sampai tanaman A beertambah 2cm hari ke 18 tanaman A sudah mati
(penyebab kematiannya yaitu kurang sinar matahari) dan tanaman B bertambah 2cm. hari ke -
19 tanaman B bertambah 2cm. Dihari ke-20 tanaman B juga ikut mati (penyebab

8
kematiannya karena pertumbuhan nya terlalu dekat/dempet sehingga tidak bisa tumbuh
dengan baik).

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari pratikum ini :
Bahwa tanaman yang diberi nutrisi tidak cepat mati,sedangkan tanaman yang tidak
diberi nutrisi cepat mati, tetapi tanaman yang tidak diberi nutrisi pertumbuhannya
jauh lebih panjang dari pada tanaman yang diberi nutrisi disetiap minggunya, tanaman
A mati akibat tidak terkenanya matahari hasilnya batang tanaman tersebut berwarna
putih,dan daun tidak telalu banyak tumbuh, sedangkan tanaman B mati akibat
pertumbuhannya terlalu dempet/sempit mengakibatkan sulit tumbuh keatas, tetapi
tanaman B yang diberi nutrisi cukup dan terkena sinar matahari jauh lebih hijau dari
mulai batang dan daun,daunnya jugaa cukup banyak dibanding tanaman A yang tidak
diberi nutrisi.

B. Saran
Praktikum ini memang belum sempurna, maka perlu ditingkatkan untuk menghasilkan
panen yang baik.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hidayati, N., Rosawanti, P., Yusuf, F., & Hanafi, N. (2017). Kajian penggunaan nutrisi
anorganik terhadap pertumbuhan kangkung (Ipomoea reptans Poir) Hidroponik sistem
wick. Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan, 4(2), 75-81.

Manullang, I. F., Hasibuan, S., & CH, R. M. (2019). Pengaruh Nutrisi Mix Dan Media
Tanam Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman SeladA (Lactuca
sativa) Secara Hidroponikvdengan Sistem Wick. Bernas: Jurnal Penelitian
Pertanian, 15(1), 82-90.

Suarsana, M., Parmila, I. P., & Gunawan, K. A. (2019). Pengaruh Konsentrasi Nutrisi AB
Mix terhadap Pertumbuhan dan Hasil Sawi Pakcoy (Brassica Rapa L.) dengan
Hidroponik Sistem Sumbu (Wick System). Agro Bali: Agricultural Journal, 2(2), 98-
105.

10
LAMPIRAN

11

Anda mungkin juga menyukai