Menerapkan Prinsip Kerjasama Dengan Kolega Dan Pelanggan
Menerapkan Prinsip Kerjasama Dengan Kolega Dan Pelanggan
Komunikasi satu arah merupakan komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja, yaitu hanya
dari pihak komunikator dengan tidak memberi kesempatan kepada komunikan untuk memberikan
respons atau tanggapan. Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi satu arah lebih bersifat persuasif,
sehingga komunikasi ini sering disebut komunikasi persuasive. Contoh: Atasan sedang memberikan
perintah kepada sekretarisnya.
Komunikasi dua arah merupakan komunikasi yang berlangsung antara dua pihak dan ada timbal
balik baik dari komunikator maupun dari komunikan. Komunikasi dua arah dapat terjadi secara
vertical, horizontal, dan diagonal.
1) Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang alirannya berlangsung dari atas ke bawah atau dari
bawah ke atas. Dalam suatu perusahaan, komunikasi vertical yang terjadi adalah komunikasi yang
berlangsung antara manajemen tingkat atas, menengah, hingga ke tingkat karyawan. Contoh :
komunikasi yang berlangsung antara atasan dengan bawahannya di sebuah kantor.
2) Komunikasi horizontal adalah komunikasi yang berlangsung antara komunikator dengan
komunikan yang mempunyai tingkat, kedudukan, dan wewenang yang sama. Contohnya komunikasi
antarkaryawan yang satu level.
3) Komunikasi diagonal adalah komunikasi yang berlangsung antara komunikator dengan
komunikan yang tingkat, kedudukan, serta wewenangnya berbeda. Contoh: komunikasi antara
kepala bagian dengan kepala seksi.
1. Ketika ada seseorang yang meninggal dunia, keluarganya memasang bendera kuning.
3. Warna kartu merah pada pertandingan sepak bola menandakan pemain harus berhenti
bermain.
2. Orang hanya bias mengerti sesuatu hal hanya dengan menghubungkannya dengan
sesuatu hal yang telah dimengerti.
1. Lima faktor penunjang keberhasilan komunikasi dari sudut komunikator dan komunikan:
1. Kecakapan komunikan
1. Sikap komunikan
Seorang komunikan harus memiliki sikap perhatian, simpati, dan rendah hati dalam mendengarkan
informasi dari komunikator.
1. Pengetahuan komunikan
Komunikan yang memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas akan lebih cepat mengerti dan
memahami informasi yang disampaikan oleh komunikator.
Komunikan sangat dipengaruhi keadaan fisik dalam menerima informasi seperti pendengaran,
penglihatan, ataupun indra lainnya.
1. Sistem sosial
Komunikan harus memahami siapa yang berbicara (pimpinan, rekan kerja, atau orang lainya), materi
yang dibicarakan, dan dapat menyesuaikan diri dengan komunikator.
1. Kurangnya kecakapan
Komunikator yang kurang cakap dalam menyampaikan pesan atau komunikan yang kurang cakap
dalam mendengarkan pesan akan menghambat proses komunikasi.
Sikap komunikator yang kurang baik (seperti meremehkan komunikan) ataupun sikap komunikan
yang kurang baik (seperti kurang simpatik dan kurang memperhatikan) akan menghambat proses
komunikasi.
1. Kurangnya pengetahuan
Komunikator yang kurang perhatian akan tampak tidak menguasai materi pembicaraan dan
komunikan yang kurang pengetahuan akan sulit menerima informasi, sehingga proses komunikasi
akan terhambat.
2. Komunikator dan komunikan yang kurang memahami sistem sosial baik secara formal dan
informal dapat menghambat proses komunikasi.
3. Kesalahan bahasa/semantik.
Penggunaan bahasa yang memiliki arti ganda akan menimbulkan penafsiran yang berbedaantara
komunikator dan komunikan, sehingga dapat terjadi kesalah pahaman yang akanmenghambat
proses komunikasi.
1. Jarak fisik
Komunikator dan komunikan yang terpisahkan oleh jarak yang berjauhan akan mengakibatkan
komunikasi menjadi tidak lancar dan efisien.
1. Prinsip motivasi pada teknik berbicara adalah prinsip yang memberikan dorongan
atau rangsangan untuk membangkitkan minat bicara terhadap seseorang, kelompok,
atau umum. Berdasarkan prinsip motivasi, bila ingin pembicaraannya menjadi efektif
dan mudah tersampaikan, seorang komunikator harus memberikan dorongan atau
rangsangan kepada pendengarnya, agar memiliki ketertarikan untuk mendengarkan
pembicaraan yang disampaikan.
b. Sedangkan prinsip perhatian adalah prinsip menarik perhatian. Maksudnya seorang komunikator
harus berusaha agar pesan yang disampaikan dapat menarik perhatian pendengar/komunikan.
Hal-hal yang dapat menarik perhatian komunikan adalah sebagai berikut.
1) Hal-hal yang aneh atau jarang terjadi
Komunikatordapat mengutip hal-hal aneh atau jarang terjadi yang terdapat pada rubrik atau
karikatur di surat kabar atau majalah untuk menarik perhatian komunikan.
2) Hal-hal yang lucu atau bersifat humor
Komunikator dapat menyelipkan cerita-cerita yang lucu (humor), agar komunikan tertarik terhadap
berita atau infromasi yang disampaikan. Cerita-cerita lucu ini dapat menghilangkan rasa kantuk dan
jenuh.
3) Hal-hal yang sesuai dengan kebutuhan
Komunikan akan tertarik untuk mendengarkan apabila komunikator membicarakan hal-hal yang
berhubungan dengan kebutuhannya.
4) Hal-hal yang mencolok
Untuk menarik perhatian komunikan, komunikator dapat menekankan pada hal-hal yang penting
saat menyampaikan materi, misalnya dengan mengeraskan atau melambatkan pengucapannya.
5) Hal-hal yang spontan terjadi
Jika komunikan sudah mulai jenuh/bosan dengan materi yang disampaikan, komunikan dapat
melakukan hal-hal seperti mengetuk meja berkali-kali atau bersenandung untuk menarik perhatian
komunikan.
1. Persiapan
1. Penyajian
2) Isi
Isi pembicaraan harus jelas, menarik, dan terfokus.
1. Penutup
Komunikator yang baik dapat menutup pembicaraannnya tepat pada waktunya sesuai dengan waktu
yang telah disediakan. Penutup pembicaraan hendaknya meliputi hal-hal berikut.
1) Menyampaikan ringkasan materi pembicaraan dan menekankan kembali pentingnya materi
pembicaraan tersebut.
2) Memotivasi kembali komunikan
3) Memberikan saran, ajakan, atau harapan kepada komunikan setelah kembali ke tempat
masing-masing.
4) Memberikan ucapan terima kasih kepada para komunikan, disertai permohonan maaf jika ada
kesalahan atau kata-kata yang menyinggung perasaan.
Suasana yang saling menguntungkan dapat dilakukan dengan memahami konflik yang terjadi,
bersifat fleksibel dan responsif terhadap konflik yang dihadapi, mengendalikan emosi diri dari orang-
orang yang terlibat konflik, mengambil waktu jeda untuk menenangkan diri agar bisa berfikir positif,
serta memelihara kemitraan. Dengan terciptanya suasana seperti ini diharapkan konflik yang terjadi
dapat diselesaikan dengan efektif.
Penyelesaian konflik harus fokus pada masalah yang dihadapi. Pertama, pihak-pihak yang
berkonflik harus memahami dan membahas kepentingan secara bersama-sama untuk meminimalisir
pengambilan posisi untuk memperjuangkan kepentingan masing-masing. Selanjutnya, tetapkan
sasaran yang akan dicapai dari penyelesaian konflik, seperti hasil terbaik yang akan didapatkan, apa
yang akan membuat kedua pihak puas, dan hasil minimal yang akan diterima. Terakhir, pelajari
situasi pihak lain untuk mencari titik temu dalam penyelesaian konflik secara kebersamaan. Dengan
fokus menyelesaikan konflik pada masalah yang sebenarnya, diharapkan akar masalah terselesaikan
dan konflik mereda atau bahkan hilang.
Dalam menyelesaikan konflik yang terjadi, perlu dirundingkan solusi yang terbaik bagi pihak-
pihak yang terlibat konflik. Segala keputusan yang akan diambil diharapkan menjadi keputusan yang
terbaik dan tidak merugikan salah satu pihak yang berkonflik.
a. Definisi pelayanan prima adalah pelayanan terbaik yang diberikan perusahaan untuk memenuhi
harapan dan kebutuhan pelanggan, baik pelanggan di dalam perusahaan maupun di luar
perusahaan.
b. Fungsi pelayanan prima:
1) Melayani pelanggan dengan ramah, tepat, dan cepat.
2) Menciptakan suasana agar pelanggan merasa dipentingkan.
3) Menempatkan pelanggan sebagai mitra usaha.
4) Menciptakan pangsa pasar yang baik terhadap produk/jasa yang ditawarkan
5) Memenangkan persaingan pasar.
6) Memuaskan pelanggan, agar mau berbisnis lagi dengan perusahaan (menjadi pelanggan yang
loyal).
7) Memberikan keuntungan kepada perusahaan.
c. Tujuan pelayanan prima antaralain sebagai berikut.
1) Untuk memberikan pelayanan yang bermutu tinggi kepada pelanggan/konsumen.
2) Untuk menimbulkan keputusan dari pihak pelanggan/konsumen terhadap barang/jasa yang
ditawarkan pada saat itu juga.
3) Untuk menumbuhkan kepercayaan pelanggan/konsumen terhadap barang/ jasa yang di tawarkan.
4) Untuk menghindari terjadinya tuntutan – tuntutan yang tidak perlu di kemudian hari terhadap
produsen/penjual.
5) Untuk menciptakan kepercayaan dan kepuasan kepada pelanggan/konsumen.
6) Untuk menjaga agar pelanggan/konsumen merasa diperhatikan segala kebutuhannya.
7) Untuk mempertahankan pelanggan/konsumen, agar tetap setia menggunakan barang/jasa yang
ditawarkan.
1. Konsep A3 dalam pelayanan prima, yaitu sikap (attitude), perhatian (attention), dan tindakan
(action).
2. Pelayanan prima berdasarkan konsep sikap (attitude)
Sikap karyawan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan. Dalam dunia bisnis,
sikap karyawan menunjukkan kepribadian seseorang dan citra perusahaan. Ini karena pelanggan
akan menilai perusahaan dari kesan pertama ketika berhubungan dengan orang-orang (karyawan)
yang terlibat dalam perusahaan tersebut.
Perhatian atau atensi adalah sikap yang menunjukkan kepedulian atau minat seseorang terhadap
sesuatu, biasanya muncul dari ketertarikan dan dorongan hati, karena pengaruh situasi yang
dihadapinya. Jadi konsep perhatian dalam pelayanan prima adalah semua aktivitas karyawan yang
berkaitan dengan upaya mendengarkan dan memahami kebutuhan pelanggan, mengamati perilaku
pelanggan, serta mencurahkan perhatian sepenuhnya kepada pelanggan.
Pelayanan prima berdasarkan konsep tindakan merupakan rangkaian perbuatan nyata yang
dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik dalam rangka meyakinkan pelanggan. Tujuannya
adalah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan, sehingga harapan pelanggan dapat
tercapai.
Mengamati perilaku pelanggan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi
mengenai pelanggan melalui ekspresi wajah, gerakan tangan dan kepala, dan sebagainya.Tujuannya
adalah agar penjual memperoleh informasi yang sesuaimengenai keinginan dan
kebutuhanpelanggan serta dapat mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin timbul dengan
mengambil langkah strategis.
1. Berpikir (thinking)
Kemampuan menghubungkan satu hal dengan hal lain untuk mengambil suatu kesimpulan dalam
memutuskan suatu tindakan yang tepat. Setelah Anda mempunyai informasi dari pelanggan yang
diperoleh ketika mendengarkan kebutuhan dan mengamati perilakunya, Anda harus segera
memikirkan tindakan yang tepat terhadap pelanggan tersebut, sehingga pelanggan merasa terlayani
dengan baik dan termotivasi untuk membeli.
Ciri-cirinya:
Cara menghadapinya:
Ciri-cirinya:
Cara menghadapinya:
Ciri-cirinya:
Penampilan tenang, jarang humor, dan tidak cepat percaya pada orang lain.
Cara menghadapinya:
Berikan kesan seolah-olah pelanggan adalah orang yang baik dan cerdas.
Perusahaan mengadakan kunjungan langsung ke masyarakat korban gempa, menemui para tokoh
masyarakat setempat, memberikan pengobatan gratis, memberikan bahan makanan pokok, selimut,
pakaian, dan sebagainya.
1. Humas dengan seluruh karyawan, yaitu dengan mengadakan hubungan yang baik
dengan seluruh karyawan.
2. Humas dengan para pemegang saham, hubungan Humas dengan pemegang saham
dapat dilakukan dengan melakukan kontak pribadi langsung (melalui telepon atau
pertemuan/rapat) maupun tidak langsung (melalui surat-menyurat, surat kabar,
pengumuman, atau iklan).
3. Humas dengan pelanggan:
- Melakukan penelitian/riset pasar untuk mengetahui keinginan para pelanggan. Hal ini dapat
dilakukan dengan menyebar angket berisi pertanyaan yang berkaitan dengan produk-produk
perusahaan.
- Membuat kebijakan-kebijakan yang dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan keinginan para
pelanggan.
- Mengadakan kontak langsung dengan pelanggan melalui survey ke rumah pelanggan atau
wawancara langsung dengan pelanggan.
- Menciptakan sense of belonging atau rasa saling memiliki kepada pimpinan, karyawan, serta
pelanggan terhadap perusahaan.
1. Humas dengan para distributor, perusahaan dapat menciptakan hubungan yang baik dengan
para distributor yang menjadi perantara dalam penyaluran dan pendistribusian hasil
produksinya secara langsung dengan konsumen.
2. Humas dengan perusahaan sejenis, perusahaan perlu melakukan humas dengan perusahaan
sejenis untuk mengantisipasi keadaan yang tidak diinginkan, seperti
peraturan-peraturan/keputusan-keputusan pemerintah/organisasi lainnya atau tuntutan-
tuntutan karyawan yang merugikan/mengancam perusahaan.
3. Humas dengan masyarakat sekitar, penting untuk diciptakan dan dibina dengan baik. Hal ini
agar perusahaan mendapatkan dukungan dan pengertian dari masyarakat sekitar lokasi
perusahaan.
4. Humas dengan media massa/pers, menjalin hubungan baik dengan media massa atau pers
sangat penting untuk dilakukan karena media massa mempunyai pengaruh yang besar
dalam membentuk opini publik dalam waktu singkat.
1. Tugas kehumasan:
2. Memberikan saran dan pendapat kepada pimpinan mengenai kebijakan dan rencana
kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat serta membantu pimpinan dalam
kegiatan tersebut.
- Humas adalah suatu bentuk interaksi yang dilakukan oleh suatu organisasi/perusahaan dengan
masyarakat tertentu, yang mempunyai kepentingan dengan organisasi/perusahaan tersebut.
1. Memberikan informasi yang lengkap, sesuai dengan data dan fakta, tepat waktu dan
tempatnya.
2. Menyampaikan informasi dengan tegas dan meyakinkan, serta menggunakan metode, cara
dan bahasa yang disesuaikan dengan keadaan masyarakat sekitar.
3. Membina dan memelihara hubungan dan komunikasi social yang baik dengan lingkungan
sekitar.
4. Melaksanakan tugas secara tuntas dan professional (tidak mengedepankan emosi atau
perasaan pribadi)
- Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang alirannya berlangsung dari atas ke bawah atau dari
bawah ke atas. Dalam suatu perusahaan, komunikasi vertikal yang terjadi adalah komunikasi yang
berlangsung antara manajemen tingkat atas, menengah, hingga ke tingkat karyawan. Contoh:
komunikasi yang berlangsung antara atasan dengan bawahannya di sebuah kantor.
1.
- Komunikasi horizontal adalah komunikasi yang berlangsung antara komunikator dengan
komunikan yang mempunyai tingkat, kedudukan, dan wewenang yang sama. Contohnya: komunikasi
antarkaryawan yang satu level.
Menjelaskan isi dan maksud pesan atau informasi yang akan disampaikan.
1. Komunikan yang kurang cakap dalam mendengarkan pesan akan menghambat proses
komunikasi. Materi yang disampaikan tidak akan sampai kepada komunikan karena
kurangnya kemampuan menyimak atau mendengarkan. Cara mengatasinya, seorang
komunikan harus belajar mendengarkan atau menyimak apa yang disampaikan oleh
komunikator.
Komunikator dapat mengutip hal-hal aneh atu jarang terjadi yang terdapat pada rubrik atau
karikatur di surat kabar atau majalah untuk menarik perhatian komunikan.
Komunikator dapat menyelipkan cerita-cerita yang lucu (humor), agar komunikan tertarik terhadap
berita atau informasi yang disampaikan. Cerita-cerita lucu ini dapatmenghilangkan rasa kantuk dan
jenuh.
Komunikan akan tertarik untuk mendengarkan apabila komunikator membicarakan hal-hal yang
berhubungan dengan kebutuhannya.
Untuk menarik perhatian komunikan, komunikator dapat menekankan pada hal-hal yang penting
saat menyampaikan materi, misalnya dengan mengeraskan atau melambatkan pengucapannya.
Komunikator yang baik dapat menutup pembicaraannya tepat pada waktunya sesuai dengan waktu
yang telah disediakan. Penutup pembicaraan hendaknya meliputi hal-hal berikut:
3. Memberikan saran, ajakan, atau harapan kepada komunikan setelah kembali ke tempat
masing-masing
4. Memberikan ucapan terima kasih kepada para komunikan, disertai permohonan maaf jika
ada kesalahan atau kata-kata yang menyinggung perasaan.
1. Pelayanan prima adalah pelayanan terbaik yang diberikan perusahaan untuk memenuhi
harapan dan kebutuhan pelanggan, baik pelanggan di dalam perusahaan maupun di luar
perusahaan.
4. Untuk menghindari terjadinya tuntutan – tuntutan yang tidak perlu di kemudian hari
terhadap produsen/penjual.
Sikap karyawan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan. Dalam dunia
bisnis, sikap karyawan menunjukkan kepribadian seseorang dan citra perusahaan. Ini karena
pelanggan akan menilai perusahaan dari kesan pertama ketika berhubungan dengan orang-orang
(karyawan) yang terlibat dalam perusahaan tersebut.
Perhatian atau atensi adalah sikap yang menunjukkan kepedulian atau minat seseorang terhadap
sesuatu, biasanya muncul dari ketertarikan dan dorongan hati, karena pengaruh situasi yang
dihadapinya. Jadi konsep perhatian dalam pelayanan prima adalah semua aktivitas karyawan yang
berkaitan dengan upaya mendengarkan dan memahami kebutuhan pelanggan, mengamati perilaku
pelanggan, serta mencurahkan perhatian sepenuhnya kepada pelanggan.
Pelayanan prima berdasarkan konsep tindakan merupakan rangkaian perbuatan nyata
yang dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik dalam rangka meyakinkan pelanggan.
Tujuannya adalah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan, sehingga harapan
pelanggan dapat tercapai.
11. Pelanggan tipe leptosome
Ciri-cirinya:
5. Penjual senantiasa jujur dalam memberikan informasi mengenai kondisi barang/jasa yang
akan dijual.
13. Kepuasan pelanggan dapat tercapai melalui pelayanan yang terbaik kepada
pelanggan/konsumen. Untuk mewujudkan pelayanan terbaik kepada pelanggan, Anda dapat
melakukannya dengan cara memperlihatkan kemampuan, bersikap baik, berpenampilan menarik,
penuh perhatian, melakukan tindakan yang baik, bertanggung jawab, serta selalu berkoordinasi
dengan tiap bagian terkait. Upaya memberikan pelayanan prima itu harus dilakukan secara terus
menerus (kontinu) kepada pelanggan, agar pelanggan puas dan tetap setia membeli produk/jasa
yang ditawarkan.
Bagian 2:
1. Pengertian:
1.
2. Kepribadian merupakan:
1. Etika adalah sekumpulan peraturan-peraturan kesopanan yang tidak tertulis, namun sangat
penting untuk diketahui oleh setiap orang yang ingin mencapai sukses dalam perjuangan
hidup yang penuh dengan persaingan.
2. Table manner adalah sopan santun di meja makan, mulai dari cara duduk, menggunakan
alat-alat makan dan minum, makan, minum serta cara memasuki dan meninggalkan meja
makan.
3. Bahasa Tubuh adalah gerakan reflek/nonreflek dari suatu bagian atau seluruh bagian tubuh
yang digunakan oleh seseorang untuk menyampaikan isi hatinya kepada orang lain, tanpa
menggunakan kata-kata.
2. Penyegar, agar pori-pori wajah tidak membesar, sehingga kulit terlihat lebih halus.
3. Pelembab, mencegah banyaknya keringat yang keluar sehingga kosmetik lebih tahan
lama.
4. Alas bedak (foundation), agar kosmetik tahan lama dan dapat menutupi kekurangan
wajah.
6. Tata rias mata pemulas mata (mascara), untuk mempertegas garis mata.
10. Pelembab kulit tangan dan kaki (hand and body lotion).
4. Agar rambut tumbuh lebat, dapat dilakukan creambath 2 minggu sekali atau sebulan
sekali.
1. Yang di maksud SERASI adalah dalam berpakaian dan berpenampilan Anda harus
sepadan/sesuai, rapi, dan sesuai sikap:
Sepadan/Sesuai dengan:
a. Bentuk tubuh
Agar dapat tampil baik dalam berbusana, seseorang harus mengetahui bentuk tubuhnya, apakah
pendek, tinggi, gemuk, atau kurus. Memiliki bentuk tubuh yang proporsional adalah idaman setiap
orang. Dengan bentuk tubuh yang poporsional, seseorang menjadi lebih mudah dalam berbusana,
karena pakaian apapun biasanya sesuai untuk dipakai. Namun demikian, jika tidak memiliki tubuh
yang ideal, misalnya gemuk atau kurus, janganlah rendah diri. Anda masih dapat tampil menarik jika
Anda dapat memilih busana yang sesuai. Misalnya, mengenakan pakaian yang pas dengan badan,
tidak terlalu banyak aksesori. Pakaian dengan garis vertikal dapat menutupi bentuk tubuh yang
gemuk sehingga terlihat lebih kurus. Pakaian yang sedikit longgar, garis horizontal dapat menutupi
tubuh yang kurus sehingga terlihat lebih gemuk.
b. Usia
Usia seseorang dapat juga dijadikan cermin dalam berbusana. Seseorang yang berusia 20-an tentu
berbeda dengan usia 40-an. Seseorang yang usianya mencapai sekitar 40-an, mengenakan busana
remaja memberikan kesan tidak dewasa, terkesan seperti anak-anak yang sedang mencari jati diri.
Sebaliknya seseorang yang masih 20-an, mengenakan busana 40 atau 50-an, akan terkesan lebih tua
dari usia sebenarnya.
c. Waktu (pagi, siang, sore, atau malam)
Untuk pakaian kerja, pada umumnya berlaku untuk semua waktu. Artinya, dapat
dikenakan waktu pagi, siang, sore, dan malam. Namun, ada kalanya Anda harus melakukan
pertemuan dengan kolega pada saat-saat yang tidak resmi, seperti acara makan malam. Pemilihan
warna dapat menjadi pertimbangan dalam memilih busana. Pakaian yang terlalu menantang, seperti
warna ungu terong atau merah menyala, kurang cocok dikenakan pada siang hari. Warna yang
demikian dapat menyilaukan mata orang yang memandang. Pilihlah warna-warna yang lembut yang
dapat menyejukkan mata. Warna-warna cerah menantang dapat dikenakan pada malam hari,
sehingga tampak lebih segar dan bersemangat. Warna hitam dan putih biasanya menjadi pilihan
warna yang cocok dikenakan untuk semua jenis waktu. Pilihan warna hitam untuk celana panjang
atau rok harus dilakukan. Warna hitam cocok dipadu dengan semua jenis warna yang lain sehingga
satu celana panjang atau rok warna hitam dapat dipasangkan dengan atasan atau blus warna yang
lain.
d. Tempat
Saat memilih busana yang akan dikenakan, sebaiknya perhatikan juga tempat di mana Anda akan
beraktivitas, apakah ke kantor, menghadiri pertemuan dengan kolega di acara makan, berolahraga,
rekreasi, atau saat ke pesta pernikahan atau ulang tahun. Tidak lazim tentunya jika akan
berolahraga, mengenakan busana safari, jas, atau blazer. Dalam beberapa kesempatan terkadang
jenis pakaian sudah ditentukan, seperti dalam acara jamuan makan kenegaraan atau acara
kedinasan.
e. Anggaran
Anggaran menjadi hal yang harus dipertimbangkan dalam berpenampilan. Sebaiknya sesuaikan jenis
pakaian yang akan dibeli dengan keuangan yang dimiliki. Untuk mempunyai koleksi pakaian yang
cukup tentu membutuhkan biaya/anggaran. Pakaian tidak harus mahal, bermerek atau yang berasal
dari negara lain/impor. Yang terpenting adalah pantas dan layak untuk dikenakan. Membeli pakaian
di tempat-tempat tertentu yang memang sudah terkenal dengan harga yang lebih murah dapat
menjadi alternatif untuk menyesuaikan dengan anggaran yang dimiliki. Membeli pada pedagang kaki
lima tidak selalu bermutu jelek. Jika Anda dapat memilih dengan baik, barang kualitas bagus masih
bisa diperoleh.
Rapi, maksudnya:
a. Bersih dari noda-noda kotoran, make-up, makanan, keringat, dan parfum.
b. Tidak terlihat lusuh, lecek, atau kusam.
c. Tidak robek/berlubang atau ada beberapa jahitan yang lepas.
d. Tidak terdapat benang-benang yang lepas.
e. Tidak ada kancing yang lepas atau hilang.
f. Tidak terlalu longgar, ketat, pendek, panjang, atau lebar.
g. Tidak berbau apek.
h. Tidak dijumpai garis-garis atau bayangan pakaian dalam.
Sikap, yaitu:
a. Pribadi si pemakai.
b. Gaya penampilan pribadi.
1. 5 hal yang dianjurkan dan tidak dianjurkan dalam berpakaian kerja bagi wanita:
1. Menggeleng, maka lawan bicaranya akan tahu bahwa itu sebagai tanda
ketidaksetujuan.
2. Anak kecil yang menjawab mau diajak ke Dufan akan mengiyakan sambil melompat-
lompat senang.
1. 10 etiket di kantor:
Hidangan utama (main course) biasanya berupa hidangan dari daging, unggas, seafood maupun
telur, baik dilengkapi saus maupun tidak. Ada kalanya main course disajikan bersama olahan sayuran
dan kentang sebagai pendamping menu utama (garnish).
Cara makan:
1) Ala Amerika
Makanan dipotong-potong dulu kemudian letakkan pisau di sisi kanan piring, kemudian garpu
dipindahkan ke tangan kanan untuk menyuap makanan.
2) Ala Eropa
Pisau selalu di tangan kanan untuk memotong dan menikmati hidangan dengan garpu menggunakan
tangan kiri. Peganglah pisau dan garpu seluwes mungkin, usahakan posisi jari telunjuk tepat di atas
punggung garpu atau pisau, ini memudahkan Anda saat memotong makanan dan agar kelihatan
tidak kaku.
Anda boleh menggunakan satu di antaranya yang lebih mudah.
10. Jenis-jenis peralatan makan dalam acara table manner, berupa piring, sendok, garpu dan gelas:
1. Piring
1. Sendok
1. Garpu
1. Gelas
2.
1. Pengertian dari:
Tapi perlu diingat bahwa kelompok belum tentu sebuah tim. Dalam pengertian yang lebih luas lagi,
pengertian tim adalah sebagai berikut.
1) Suatu kekuatan dinamis dari sekelompok orang untuk bertemu dan bekerja, membicarakan
2) sasaran, mengumpulkan ide-ide serta membuat keputusan untuk mencapai tujuan bersama.
3) Kelompok kerja lengkap atau suatu satuan kerja, yang para anggotanya paling sedikit memiliki
satu tujuan bersama dan pencapaian tujuan itu memerlukan perilaku kerja sama dari semua
anggotanya. (Burke, 1982).
1. Bekerja dalam satu tim adalah melakukan suatu pekerjaan dalam satu kelompok besar atau
kecil untuk mencapai tujuan bersama.
1. Tim pendukung formal, yaitu tim yang memberi dukungan dan layanan seperti keuangan,
sistem informasi, administrasi, dan personalia.
2. Saling Menghargai
Sikap saling menghargai antarsesama anggota tim, membuat tiap anggota tim dapat memahami
setiap perbedaan yang ada. Sikap iri hati dan prasangka buruk dapat dihindari, sehingga
memungkinkan seluruh anggota tim mengeluarkan semua kemampuannya. Ini karena anggota tim
yakin setiap anggota pasti akan memberikan respon yang baik, kalau pun tidak setuju pastinya tidak
akan menjatuhkan satu dengan yang lain. Namun demikian, jika prinsip ini tidak diterapkan atau
bahkan sudah berkurang, bersiaplah untuk suatu kemunduran baik perlahan-lahan maupun
sekaligus. Pemimpin yang pandai untuk menggerakkan anggota tim diperlukan agar sikap
menghargai selalu timbul.
Sebelum suatu tim bergerak tentunya sudah harus ada komitmen yang sungguh-sungguh dari
seluruh anggota. Komitmen ini haruslah berdasarkan kepentingan yang sama, sehingga jelas bagi
seluruh anggota bahwa pekerjaan dilakukan sesuai komitmen yang telah disepakati.
Peraturan yang jelas harus ada dalam suatu tim. Peraturan yang kurang jelas akan menyulitkan
anggota tim. Konflik akan mudah muncul dan tindakan-tindakan yang kurang terpuji akan makin
sering dilakukan oleh anggota tim apabila tidak ada peraturan yang jelas dan transparan.
1. Mampu Mengendalikan Diri dan Menjaga Keseimbangan Antara Emosi dan Pikiran
Setiap anggota tim pastinya berbeda dalam mengendalikan emosi dan pikiran. Mungkin ada yang
emosinya hanya datar-datar saja, tetapi ada juga yang emosinya meledak-ledak. Setiap anggota tim
harus mampu mengendalikan emosi dan pikirannya.
1. Harus Saling Mendukung
Saling mendukung antaranggota tim merupakan salah satu modal penting dalam
mengembangkan suatu tim. Karena hal ini akan membuat anggota tim menjadi lebih bersemangat
dalam bekerja. Keberhasilan satu anggota tim merupakan keberhasilan bersama, sebaliknya
kekurangan satu anggota tim juga merupakan kekurangan bersama.
Bersikap terbuka memungkinkan seluruh anggota tim mengetahui apa yang dilakukan oleh anggota
lain. Sehingga sesama anggota dapat memberikan masukan yang positif dan membantu
memecahkan masalah-masalah dalam tim. Tanpa adanya keterbukaan dan saling percaya, akan sulit
bekerja dalam satu tim. Rasa saling percaya antarsesama anggota tim merupakan syarat mutlak yang
harus dimiliki oleh setiap anggota tim agar tim mampu bekerja secara efektif.
1. Produktivitas
Tim seyogyanya dapat menyelesaikan tugas yang tidak mungkin dilaksanakan perorangan. Melalui
saling berbagi sumber daya, keterampilan, pengetahuan, dan kepemimpinan, maka bekerja dalam
tim akan lebih efektif daripada perorangan.
Hal ini harus dilakukan agar keputusan yang diambil memang berdasarkan kesepakatan bersama,
bukan semata-mata keputusan pribadi. Juga agar keputusan yang diambil sudah berdasarkan
pertimbangan dari anggota tim yang lebih tahu atau ahli dalam hal-hal tertentu. Pengambilan
keputusan tentu saja berdasarkan tugas dan tanggung jawab tiap anggota. Namun penting untuk
selalu berkonsultasi dengan sesama anggota tim.
1. Evaluasi
Tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia. Kekurangan dan kelebihan pasti selalu melekat pada
setiap individu maupun tim. Penilaian atau evaluasi sangat perlu dilakukan untuk mengetahui
sampai sejauh mana pencapaian yang sudah dilakukan. Sehingga dengan adanya evaluasi akan dapat
diambil langkah-langkah selanjutnya sesuai dengan pengkajian dalam evaluasi tersebut.
1. a. Memanfaatkan Potensi
Setiap orang mempunyai potensi diri yang beraneka macam. Sebuah tim sepak bola, untuk mencapai
suatu tujuan, menggunakan dan menyatukan potensi yang dimiliki oleh seluruh pemainnya. Ada
yang bertugas sebagai penjaga gawang yang menghalau bola agar tidak masuk gawang, ada yang
tugasnya di daerah pertahanan, gelandang, maupun sebagai penyerang. Semuanya bersinergi,
bersatu, bekerja sama, menyamakan komitmen untuk mencetak gol ke gawang lawan. Jika berhasil
merupakan keberhasilan bersama, begitu pula sebaliknya.
1. b. Bekerja Bersama-Sama
Setiap orang pada dasarnya dapat melakukan sendiri suatu kegiatan atau aktivitas. Namun ketika
pekerjaan sangat banyak baik dari segi jumlah maupun jenisnya, seseorang akan mengalami
hambatan. Pekerjaan tersebut pasti akan selesai dalam jangka waktu yang lama dan kualitasnya
pasti berkurang. Bekerja sama dengan orang lain memungkinkan suatu pekerjaan dapat diselesaikan
dalam waktu yang lebih cepat dengan kualitas yang lebih baik. Ibaratnya bekerja dengan 10
pemikiran tentu akan jauh lebih baik daripada dilakukan dengan satu pemikiran.
1. c. Ada Pembagian Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang yang Jelas dan Adil
Adanya tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang jelas serta adil akan memberikan dampak yang
positif terhadap pekerjaan yang dilakukan dalam suatu tim, sehingga diharapkan produktivitas
meningkat. Setiap anggota tim mengetahui apa, untuk apa,
kapan, dengan siapa, dan bagaimana tugas harus dilakukan.
Bekerja dalam tim dapat memperlancar aktivitas karena suatu aktivitas dilakukan oleh beberapa
orang, sehingga hasilnya jauh lebih cepat dibandingkan jika suatu kegiatan dilaksanakan seorang diri.
1. e. Efisiensi
Efisiensi dalam hal ini adalah penghematan dari berbagai segi. Dengan melakukan suatu pekerjaan
secara bersama-sama, saling membantu, dan saling melengkapi, maka penghematan dari segi waktu
dan biaya akan terjadi. Dengan adanya penghematan ini, biaya produksi akan dapat ditekan dan
pekerjaan yang dihasilkan pun jauh lebih bannyak .
Dalam sebuah tim, berkumpul orang-orang dengan bermacam perbedaan, baik perbedaan watak,
sifat, karakter dan keahlian. Perbedaan tersebut menjadi sebuah dinamika yang sangat penting
dalam tim. Dengan bekerja dalam satu tim, perbedaan-perbedaan tersebut dapat disatukan,
sehingga rasa persatuan dan kebersamaan antaranggota tim akan tercipta.
Beban pekerjaan yang banyak dan berat terasa lebih mudah dan ringan apabila dikerjakan dengan
bersama-sama (dalam tim). Contoh: mengangkat meja jika dilakukan oleh satu orang terasa sangat
berat bahkan bukan tidak mungkin orang tersebut tidak dapat mengangkatnya. Tetapi jika dilakukan
oleh banyak orang maka pekerjaan tersebut dapat mudah dilakukan.
Pekerjaan yang dilakukan bersama-sama juga akan lebih cepat diselesaikan, dibandingkan jika
pekerjaan tersebut diselesaikan seorang diri. Contoh: pekerjaan mengecat dinding yang sangat luas,
jika dilakukan oleh satu orang baru dapat selesai dalam beberapa hari, tetapi jika dilakukan oleh
beberapa orang, maka pekerjaan tersebut dapat selesai lebih cepat.
1. e. Meningkatkan Produktivitas
Dengan bekerja dalam satu tim akan lebih banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan tepat
waktu, jumlah yang diselesaikan juga lebih banyak, dan kualitas yang dihasilkan akan jauh lebih baik.
Bahkan para peneliti menemukan bahwa pengaruh kelompok kerja (tim) terhadap produktivitas
sama besarnya dengan pengaruh seorang manajer. Contoh: Sebuah perusahaan garmen (pakaian
jadi), diminta untuk menyelesaikan permintaan pakaian jadi dalam jumlah yang banyak dengan
batas waktu yang diinginkan oleh pemesan. Tentu hal ini akan sangat sulit jika dikerjakan oleh satu
atau dua orang. Perlu satu tim yang tangguh untuk menyelesaikan pekerjaan itu dengan tepat
waktu. Jika hal itu tidak dapat dipenuhi oleh perusahaan, maka suatu kerugian yang sangat besar
bagi perusahaan. Untuk itulah bekerja dalam tim sangat diperlukan untuk meningkatkan
produktivitas.
Bekerja dalam tim memungkinkan adanya pembagian kerja yang disesuaikan dengan kemampuan
dan keahlian yang dimiliki setiap anggota tim (the right man on the right place). Pekerjaan yang
dilakukan oleh orang yang tepat, tentu hasilnya akan jauh lebih baik dan kemungkinan terjadinya
kesalahan sangatlah kecil. Hal ini tentu sangat efektif dalam melakukan suatu pekerjaan karena
mendayagunakan seluruh kemampuan dalam satu tim.
Kerja sama yang dilakukan oleh seluruh anggota tim membuat mereka mengeluarkan semua
kemampuan dan keahlian yang dimiliki demi suksesnya tujuan yang diharapkan oleh tim. Hal ini
tentu akan menumbuhkan kreativitas anggota tim. Dari kreativitas ini akan menimbulkan
inovasiinovasi baru untuk kemajuan tim.
Pembagian tugas sangat penting ketika bekerja dalam satu tim. Dengan adanya pembagian tugas ini,
tiap anggota akan bekerja dengan sungguh-sungguh karena mereka mempunyai tanggung jawab
masing-masing. Jika di antara anggota ada yang tidak bertanggungjawab dengan baik tentu akan
memberikan suatu citra yang buruk terhadap diri mereka sendiri dan mereka tentu tidak
menginginkannya.
1. j. Meningkatkan Pelayanan kepada Pelanggan
Pelanggan adalah raja. Mereka ingin dilayani secepatnya. Mereka ingin dihargai. Bahkan mereka
sangat ingin dimanja. Kebutuhan pelanggan ini tentu tidak bisa dilayani oleh satu orang saja. Apalagi
jika pelanggan berjumlah sangat banyak. Mereka tidak ingin antri sampai berjam-jam tentunya. Oleh
sebab itu diperlukan kerja sama antaranggota, agar kebutuhan para pelanggan
dapat terpenuhi.
Pada akhirnya, jika semua anggota tim sudah bekerja dengan sungguh-sungguh, mengeluarkan
semua kemampuan yang dimiliki, bertanggungjawab terhadap komitmen mereka, maka dengan
sendirinya finansial/keuangan mereka akan meningkat/bertambah seiring dengan peningkatan
produktivitas anggota tim. Kemapanan finansial ini menjadi salah satu ukuran kesuksesan yang
diraih.
Pada tahap awal ini individu-individu yang tergabung dalam tim masih membawa nilai-nilai,
pendapat, dan cara kerja yang diperoleh dari pengalaman sebelumnya. Anggota tim masih mencari
bentuk, mulai beradaptasi dengan lingkungan, berusaha berhubungan dan melakukan kerja sama
dengan rekan kerja, sehingga saling mengetahui karakter dari setiap individu. Pada tahap ini jarang
sekali timbul konflik atau keributan, karena semua dipenuhi rasa optimis yang tinggi. Anggota tim
cenderung meraba-raba perilaku apa yang dapat diterima, posisi mereka di dalam tim, prosedur, dan
aturan kelompok. Tahap ini terselesaikan jika anggota tim mulai menempatkan diri mereka sebagai
bagian dari tim.
2. Tim fungsional , yaitu tim permanen yang dibentuk oleh organisasi untuk meraih sejumlah
tujuan organisasi dengan jangka waktu yang tidak terbatas. Tim ini dipimpin oleh seorang
kepala eksekutif yang anggotanya dipilih berdasarkan bidang keahliannya.
Tugas dan tanggung jawabnya antara lain:
• mengelola kegiatan organisasi sehari-hari,
• melakukan pertemuan secara berkala untuk membahas rencana kerja,
• menerima laporan dari bawahan dalam rangka mengontrol, menyusun, merencanakan, dan
melaksanakan tugas pekerjaan tim.
Pekerjaan apa pun, baik itu pengusaha, dokter, guru, karyawan bahkan buruh kasar sekalipun adalah
rahmat dari Tuhan. Anugerah itu harus diterima tanpa syarat, seperti halnya bernapas, di mana Anda
menghirup oksigen dari udara. Bakat dan kecerdasan yang memungkinkan Anda bekerja adalah
anugerah. Dengan bekerja Anda akan menerima gaji atau upah sebagai imbalan atas pekerjaan yang
telah dilakukan, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan bekerja
Anda mempunyai banyak teman dan kenalan, punya kesempatan untuk menambah ilmu dan
wawasan. Semua itu anugerah yang patut untuk disyukuri. Sangat tidak bijak dan sangat tidak
bertanggung jawab apabila Anda bekerja asal-asalan atau bermalas-malasan.
Apapun pekerjaan Anda, semua adalah amanah. Amanah adalah kepercayaan.Anda bekerja sebagai
seorang resepsionis adalah amanah yang harus Anda jalankan dengan sebaik-baiknya. Kerja
bukanlah sekedar pengisi waktu, tetapi perintah Tuhan. Etos ini membuat Anda bekerja dengan
sepenuh hati dan menjauhi tindakan tercela, misalnya korupsi dalam berbagai bentuknya.
Jika pekerjaan Anda disadari sebagai panggilan, Anda harus berpikiran bahwa Anda akan melakukan
pekerjaan itu dengan semua kemampuan dan keterampilan yang Anda miliki. Dengan begitu hasil
karya yang Anda hasilkan akan menjadi karya yang baik karena dibuat dengan kemampuan terbaik
pula.
Aktualisasi diri artinya pengungkapan atau pernyataan diri. Hal-hal yang harus diaktualisasikan
adalah kejujuran, tanggung jawab, disiplin, dan kemauan untuk maju. Tunjukkanlah lebih dulu
kualitas pekerjaan yang Anda lakukan sebelum menuntut terlalu banyak imbalan yang besar. Meski
kadang membuat lelah, bekerja merupakan cara terbaik untuk mengembangkan potensi diri dan
membuat Anda merasa dibutuhkan. Bekerja jauh lebih menyenangkan daripada duduk
berdiam diri atau melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat.
Dalam semua agama, semua orang diharuskan untuk berusaha. Bekerja merupakan salah satu usaha
yang dilakukan. Sehingga kerja merupakan ibadah kepada Tuhan YME. Dengan kata lain, setiap
aktivitas yang Anda lakukan pada hakikatnya mencari keridhoan Tuhan semata. Setiap ibadah
kepada Tuhan harus direalisasikan dalam bentuk tindakan, sehingga aktivitas bekerja juga
mengandung nilai ibadah. kesadaran ini pada akhirnya akan membuat Anda bisa bekerja secara
ikhlas, bukan demi mencari uang atau jabatan semata.
Kesadaran ini membuat Anda menikmati pekerjaan seperti halnya melakukan hobi atau kegemaran.
Kerja adalah sesuatu yang sangat berarti. Walaupun dengan bekerja Anda akan mendapatkan
imbalan materi, namun materi bukanlah semata-mata yang dicari dalam bekerja. Kadang mata
menjadi “silau” melihat uang, sehingga terkadang uang bisa membuat seseorang menjadi lupa akan
jati diri sebenarnya. Bukan masalah tinggi rendah atau besar kecilnya suatu profesi, namun yang
lebih penting adalah etos kerja. Dalam arti penghargaan terhadap apa yang Anda kerjakan, apabila
memberikan rasa bangga di dalam diri, maka itu akan memberikan arti besar. Sekecil apapun
pekerjaan Anda, itu adalah sebuah kehormatan. Jika bisa menjaga kehormatan dengan baik, maka
kehormatan yang lain yang lebih besar akan datang pada Anda.
h. Kerja adalah pelayanan (Aku bekerja penuh kesabaran)
Manusia diciptakan dengan dilengkapi oleh keinginan berbuat baik. Apapun pekerjaan Anda,
pedagang, polisi, bahkan penjaga mercu suar, semuanya bisa dimaknai sebagai pengabdian kepada
sesama.
1.
1. Hal-hal yang perlu diperhatikan agar dapat tampil menarik dan sempurna di
hadapan kolega dan pelanggan:
Wajah yang menarik, tata rias, dan rambut yang sesuai dapat berkurang nilainya secara drastis
apabila Anda mempunyai bau badan yang tidak sedap. Oleh karena itu, rawatlah tubuh Anda agar
bersih, sehat, dan segar dengan mandi rutin dan menggunakan parfum. Napas yang bau berasal dari
lambung yang tidak sehat dan makanan. Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau
mengurangi napas tidak sedap adalah dengan menyikat gigi secara teratur dan menggunakan obat
kumur. Jika hal tersebut masih terjadi, meskipun secara teratur Anda sudah menyikat gigi, segeralah
periksa ke dokter untuk menemukan penyebab sebenarnya dan langkah-langkah pemecahannya.
7. Mudah tersinggung.
3. Ketuklah pintu sebelum Anda masuk ruangan dan tunggu hingga Anda diizinkan
masuk.
5. Segeralah memohon diri apabila sudah diberi tanda, ucapkan terima kasih, dan
salam hormat.
1. Ambil sebungkus mentega yang sudah terletak di atas butter dish atau B & B Plate, buka
bungkusnya dan letakkan lagi di atas piring roti di sebelah kiri Anda.
2. Roti bulat yang ada di piring roti, Anda ambil dengan tangan kanan, sobek dengan ukuran
satu suapan dengan menggunakan tangan kiri, bagian yang masih besar di tangan kanan
Anda letakkan lagi di piring roti.
3. Tangan kanan Anda memegang butter knife untuk memotong dan mengoles mentega dari
atas piring, setelah mentega dioleskan masukkan roti ke mulut dengan menggunakan tangan
kiri.
1. Salah satu manfaat dari bekerja dalam satu tim adalah beban pekerjaan menjadi lebih
ringan, maksudnya adalah apabila semua unsur dalam tim tersebut bekerja secara terpadu
tentu semua pekerjaan lebih cepat selesai dengan efektif dan efisien, dan tim akan lebih
kuat dalam menghadapi berbagai macam rintangan dan hambatan yang datang. Manusia
sebagai mahluk sosial juga mempunyai banyak keterbatasan sehingga membutuhkan orang
lain untuk menutupi keterbatasan yang dimiliki. Walaupun seseorang dapat melakukan
suatu pekerjaan, belum tentu akan dapat melakukan pekerjaan yang lain. Dengan demikian
1. Visi adalah pandangan atau gambaran yang ingin dicapai oleh tim pada masa depan
2. Misi adalah hal-hal yang harus dilaksanakan oleh sebuah tim untuk mencapai tujuan
seperti yang disampaikan dalam visi sebuah tim.
1. Tim informal adalah sebuah tim atau grup informal atau grup kepentingan (informal or
interest group) diciptakan oleh anggota-anggotanya sendiri untuk meraih tujuan-tujuan yang
belum tentu relevan dengan tujuan-tujuan organisasi. Tim ini juga tidak memiliki jangka
waktu yang spesifik. Contoh: sekelompok karyawan yang makan siang bersama setiap hari,
berdiskusi tentang bagaimana cara memperbaiki produktivitas kerja. Namun, saat makan
siang selesai, karyawan tersebut akan
mencari teman lain atau aktivitas lain.
10. Tiga contoh profesi yang memerlukan pengetahuan dan keahlian khusus:
1. Dokter
2. Guru
3. Pilot