Anda di halaman 1dari 2

NRP : 3203021127 Nama : Adeline Priscilla L

TUGAS 4 HUKUM BISNIS 15-02-2022

1. Berilah contoh ‘perbuatan menjual dengan hak untuk membeli kembali’!

2. Sebutkanlah perbedaan antara “penyerahan de jure” dengan “penyerahan de facto” dalam jual
beli barang tidak bergerak!

3. Apakah “penyerahan de jure” dan “ penyerahan de facto” juga berlaku dalam jual beli barang
bergerak?

4. Siapakah yang menanggung kerugian apabila barang yang disewakan rusak?

5. Kapankah ‘pand beslag’ dapat dilakukan?

KETENTUAN PENGERJAAN TUGAS :

1. DIKETIK (jangan lupa nama dan nomor mahasiswa)

2. WAJIB DI-UPLOAD DI BELLA PALING LAMBAT HARI SELASA 15 FEBRUARI 2022 SEBELUM
PUKUL 13.20!

3. SELAMAT MENGERJAKAN!

Jawaban :

1. Seperti menjual saham. Kita dapat menjual saham tetapi kita juga memiliki hak untuk
membeli saham itu Kembali. Lalu, toko emas atau jual beli emas. Kita menjual emas,
tetapi kita juga dapat membeli Kembali ema situ atau bisa juga tukar tambah.
2. Perbedaan antara “penyerahan de jure” dengan “penyerahan de facto” dalam jual
beli barang tidak bergerak adalah de jure artinya pada saat balik nama di muka
kadaster. Sedangkan de facto artinya tanah harus dalam keadaan kosong, pembeli
dipersilahkan masuk.
3. Menurut saya, tidak karena prinsip penyerahan kedua itu lebih berfokus untuk
tanah, bukan barang bergerak. Jadi kedua penyerahan itu sepertinya tidak efektif
untuk dilakukan untuk jual beli barang bergerak.
4. Menurut saya, keduanya sama-sama rugi. Namun kerugian yang dialami oleh
masing-masing pihak itu berbeda. Sebagai penyewa, mungkin akan rugi waktu
karena mengurus hal seperti ini pastinya tidak dapat cepat belum lagi jika si pemilik
menuntut penyewa, waktu yang terbuang akan semakin banyak. Lalu, jika pemilik
meminta ganti rugi, kerugian yang dialami penyewa juga semakin banyak. Namun,
pemilik pastinya juga akan rugi karena jika barang-barang yang disewakan banyak
yang rusak, nama dari toko mereka juga akan kurang baik. Setelah itu belum lagi jika
ada konsumen yang tidak ingin bertanggung jawab. Jadi, pemilik pun rugi material
karena barangnya Kembali dengan keadaan yang kurang baik.
5. Saat ingin menyewakan rumah ke penyewa. Saat penyewa tidak melengkapi sebuah
rumah yang disewa dengan perabot rumah secukupnya. Pemilik dapat memaksa
penyewa untuk mengosongkan rumah itu.

Anda mungkin juga menyukai