Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN AKAD IJARAH

MANAJEMEN PERBANKAN SYARIAH A

Disusun Oleh :

ANDI AHMAD ASYRAF 201910590

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MAKASSAR


STIEM BONGAYA

2021
A. AKAD IJARAH
Menurut ulama hanafiyah ijarah adalah akad pemanfaatan
dengan adanya kompensasi sedangkan menurut ulama
Syafi'iyah ijarah adalah akad pemanfaatan atas suatu hal
benda atau barang yang mubah yang mana dapat
dipertukarkan dengan kompensasi yang ditetapkan. Adapun
menurut ulama malikiyah akad ijarah adalah akad
kemanfaatan atas suatu benda atau barang yang mubah
dengan durasi yang tertentu dan juga konpensasi tertentu yang
dapat diterapkan berdasarkan definisi tersebut. Ijarah adalah
akad yang menjual returnnya. Karena akad ijarah yang
berputar manfaat dari 1 benda di arah ini tidak bisa diterapkan
pada benda itu sendiri seperti contoh misalnya Saya ingin
mengangkat sejarah kan kurma yang berada di pohon buah
kurma ini tidak bisa diangkat dijalankan karena benda buah
kurma ini adalah benda yang dapat dijual kembali sehingga
tidak bisa dijarahkan. Adapun yang dapat digerakkan adalah
produk-produk yang sifatnya jasa atau memang manfaat dari
suatu bendanya. Jadi bukan benda contohnya saya membuka
usaha jasa pengetikan Flexi jadi yang saya jual adalah jasa
saya mengetik. Contoh lain saya menyewakan mobil yang
disewa manfaat memilih bisa membawa kita ke suatu tempat
ke tempat yang lain bukan saya yang menjual mobilnya.
B. LANDASAN HUKUM AKAD IJARAH
1. Yang surah al qasas ayat 26 yang artinya ; dan salah
seorang dari kedua (perempuan) itu berkata, “Wahai
ayahku! Jadikanlah dia sebagai pekerja (pada kita),
sesungguhnya orang yang paling baik yang engkau ambil
sebagai pekerja (pada kita) ialah orang yang kuat dan
dapat dipercaya.”
2. Hadits dari Aisyah radhiyallahu anha yang mengatakan
bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan abu
bakar ra mengubah seorang penunjuk jalan dari bani a'dai
dan juga dari bani abnu bin ali.
3. Sedangkan dari Indonesia melalui fatwa dewan Syariah
nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) fatwa nomor 9
tahun 2000 tentang pembiayaan Ijarah secara ilegal akad
ijarah merupakan akad yang diperbolehkan dalam Islam.

C. RUKUN AKAD IJARAH


1. Pihak yang bertransaksi orang memiliki barang dan
orang yang ingin menyewa manfaatnya
2. Ijab Kabul, persetujuan antara pihak penyewa dan juga
yang menyewakan
3. Harus ada manfaatnya manfaat dari barang atau jasa
yang ditawarkan
4. Kompensasi biaya sewa
D. SYARAT AKAD IJARAH
1. Dari pihak yang bertransaksi harus waras atau tidak gila
dalam arti dapat mengendalikan dirinya dalam keadaan
sadar
2. Ummais adalah orang yang dapat membedakan antara
hak dan batil membedakan benar dan salah.
3. Barang yang disewakan di jarakan harus penuh tidak
menyewakan barang yang bukan milik kita dan juga
harus balik dalam menjelaskan spesifikasi barang seperti
barang itu apa dan manfaat dari barang yang disewakan
hak atas penyewa apa saja kemudian upah berapa dan
juga masa durasi penyewaan nya itu harus disebutkan di
awal akad.
4. Nuzum (mengikat), barang yang disewakan sudah harus
bebas dari kerusakan spesifikasi harus sesuai dengan
yang ditawarkan ketika awal akad karena apabila tidak
sesuai si penyewa maka si penyewa akan membatalkan
akad nya.

E. YANG DAPAT MEMBATALKAN AKAD IJARAH


1. Ketika penyewa itu sedang dalam keadaan sulit seperti
jatuh miskin atau bangkrut.
2. Dari sisi pemilik barang si yang menyewakan itu
misalnya dia mendapatkan musibah ada unsur yang
menyebabkan dia mau tidak mau harus menjual barang
yang disewakan
F. MACAM-MACAM AKAD IJARAH
1. Ijarah atas manfaat yaitu kita menyewakan suatu barang
atas manfaatnya bukan kita menjual barangnya tetapi kita
menjual manfaat dari barang tersebut.
2. Ijarah jasa kita menawarkan jasa kepada pihak lain dan
kemudian kita mendapatkan upah dari gaji atas jasa yang
kita berikan.

G. KAPAN AKAD IJARAH BERAKHIR


1. Ketika periode durasi ijarah yang dijanjikan di awal akad
memang telah berakhir
2. Ketika saat pihak itu ada yang meninggal namun
menurut ulama beberapa berpendapat jika ada suatu
pihak yang meninggal maka akad ijarah bisa selesai
3. Ketika barang yang rusak bisa diselesaikan
4. Ketika kedua pihak sama-sama menyepakati untuk
menyelesaikan akad ijarah nya

H. PRAKTIK IJARAH DALAM PERBANKAN


SYARIAH
1. Operasionalisasi adalah ketika kita meminjam barang
namun di akhir masa meminjam kita tidak memiliki hak
atas barang tersebut dan dikembalikan ke pemilik
awalnya. Barang sewaan harusnya jadi hak milik bank
baik di awal maintenance ditanggung oleh bank kecuali
biaya yang kecil atau memang telah disepakati oleh
kedua belah pihak.
2. Penyewa tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau
kehilangan dari barang yang disebab kecuali karena
kelalaian atau kecerobohan dari si penyewa

Anda mungkin juga menyukai