Anda di halaman 1dari 3

Kasus 4

Baru-baru ini publik Indonesia dihebohkan dengan kasus meninggalnya seorang bayi di Jakarta
karena tidak ada RS yang dapat menampung untuk memberikan perawatan intensif yang
dibutuhkan. Banyak pihak di luar kesehatan mempertanyakan komitmen para pelaku pelayanan
kesehatan (tenaga kesehatan, RS) terhadap masyarakat. Bahkan tidak sedikit pula yang menuduh
dokter dan rumah sakit tidak berpihak pada masyarakat miskin. Benarkah demikian?
Sebagaimana yang terjadi di banyak daerah yang menerapkan pelayanan kesehatan gratis, angka
kunjungan pasien di RS (khususnya RS pemeirntah) menjadi sangat tinggi. Disatu sisi hal ini
disebabkan karena masyarakat yang mengalami masalah kesehatan dan tadinya tidak berani ke
RS karena tidak memiliki uang yang cukup, kini berbondong-bondong ke RS dengan berbekal
kartu miskin atau kartu jaminan kesehatan. Disisi lain, masyarakat dengan masalah kesehatan
yang sebenarnya terlalu berat juga tidak mau ketinggalan dalam memanfaatkan jaminan
kesehatan ini untuk mendapatkan pelayanan di RS. Akibatnya RS menjadi penuh sesak, antrian
panjang, melebihi kapasitas, dan para tenaganya mengalami overload yang luar biasa. Oleh
karena itu, penerapan sistem jaminan kesehatan harus dibarengi pula dengan penambahan
kapasitas pelayanan. Kapasitas ini bukan hanya mengenai fasilitas fisik (jumlah TT, gedung,
peralatan), melainkan juga SDM (dokter, perawat, bahkan juga tenaga lain sesuai dengan rasio
yang wajar).

Pembahasan:

1. Analisis kasus 4 berdasarkan teori organisasi dan manajemen

Berdasarkan teori organisasi, kebijakan pemerintah untuk mengeluarkan kartu


jaminan kesehatan yang dapat diakses oleh seluruh penduduk Indonesia memiliki tujuan
yang baik, yaitu agar penduduk Indonesia dapat mengakses pelayanan kesehatan dengan
seluas-luasnya, terutama kepada masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah
yang sebelumnya takut ke rumah sakit karena kendala biaya.

Sementara jika dilihat dari sudut pandang manajemen, dari segi pengelolaan
pemanfaatan jaminan kesehatan belum berjalan dengan baik. Berdasarkan teori Ricky W.
Griffin, manajemen ialah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,
dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien.
Dalam manajemen sistem jaminan kesehatan nyatanya belum berjalan dengan baik, karena
seluruh pasien belum dapat memperoleh penanganan yang layak dari adanya kartu jaminan
kesehatan yang diberikan. Hal tersebut mengindikasikan perlunya perbaikan dari segi
manajemen sistem jaminan kesehatan.

2. Identifikasi permasalahan dalam kasus 4

Permasalahan pada kasus 4 dilatarbelakangi oleh adanya kartu jaminan kesehatan


yang tersedia untuk seluruh penduduk Indonesia yang memiliki identitas (KTP) namun
kapasitas pelayanan baik dari segi fasilitas fisik maupun SDM belum memadai. Kasus
meninggalnya seorang bayi di Jakarta yang disebabkan oleh tidak adanya RS yang dapat
menampung bayi tersebut untuk diberikan perawatan intensif memperkuat opini terkait
ketidaksiapan dari fasilitas layanan kesehatan, khususnya pada bidang mutu terkait dengan
adanya sistem jaminan kesehatan.

Selain itu, disebutkan pula terkait dengan jumlah kunjungan pasien yang sangat
tinggi sehingga RS menjadi penuh sesak, antrian panjang, melebihi kapasitas, dan para
tenaganya mengalami overload yang luar biasa. Hal ini menunjukkan bahwa angka
kesakitan penduduk Indonesia masih cukup tinggi, sehingga kunjungan pasien di rumah
sakit pun tinggi. Menyadari bahwa pola hidup sehat dan sanitasi penduduk Indonesia yang
masih rendah, hal tersebut turut menjadi permasalahan yang perlu diatasi agar angka
kesakitan penduduk Indonesia dapat menurun.

3. Solusi terkait permasalahan yang ada pada kasus 4

Melihat permasalahan yang terdapat pada kasus 4, maka solusi yang dapat
ditawarkan ialah dengan memperbaiki manajemen pelayanan kesehatan di rumah sakit
ataupun fasilitas kesehatan lainnya. Manajemen pelayanan kesehatan perlu untuk diperbaiki
karena sebetulnya sistem jaminan kesehatan merupakan solusi yang dihadirkan untuk aspek
penyediaan dana. Sementara pelayanan kesehatan sumber masalahnya bukan hanya dari
aspek dana. Manajemen pelayanan kesehatan baik dari segi infrastruktur, SDM, dan
mekanismenya sendiri perlu untuk diperbaiki dan ditingkatkan melalui pengelolaan
manajemen pelayanan kesehatan yang baik.
Permasalahan lainnya yaitu jumlah kunjungan pasien di rumah sakit yang tinggi
mengindikasikan diperlukannya pemberdayaan pada masyarakat agar dapat memberikan
pengetahuan dan pemahaman kepada mereka untuk dapat menjaga kesehatannya. Sehingga
harapan akhirnya ialah masyarakat memiliki kemampuan untuk melindungi dirinya dari
kejadian kesakitan dengan cara menjaga kebersihan dan menerapkan pola hidup sehat di
kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai