Anda di halaman 1dari 3

BANYAKNYA WARGA INDONESIA YANG BEROBAT KELUAR NEGRI

INTRODUCTION
Fenomena warga Indonesia yang memilih berobat keluar negri menunjukan bahwa adanya
krisis kepercayaan dari Masyarakat terhadap layanan kesehatan di Indonesia. Beragam alasan
mulai dari teknologi, keahlian spesialis, sampai banyaknya orang yang kecewa akan layanan
kesehatan yang disajikan di rumah sakit Indonesia membuat akhirnya beberapa orang memilih
untuk berobat keluar negri. Banyak orang mengaku jika berobat diluar negri ongkos yang mereka
keluarkan lebih murah daripada berobat didalam negri, selain itu rumah sakit diluar negri
memiliki sistem administrasi yang lebih bagus dan tidak ribet.
Pada umumnya rumah sakit di Indonesia sendiri tidak mempunyai dana yang cukup, baik
untuk membeli alat medis maupun dokter spesialis yang memadai. Padahal salah satu syarat
untuk berdirinya sebuah rumah sakit sendiri adalah Memiliki keuangan yang mencukupi untuk
menjalankan operasional rumah sakit serta studi kelayakan rumah sakit. Kesenjangan antara
jumlah kasus dan jumlah dokter spesialis yang ada di Indonesia juga menjadi faktor Masyarakat
memilih berobat di luar negri.
Padahal harapannya pelayanan rumah sakit di Indonesia menjadi lebih efektif, efesien, dan
professional karena mengingat banyaknya jumlah penduduk yang ada diIndonesia. Namun
kenyataan ditengah Masyarakat menyebutkan bahwasanya pelayanan rumah sakit yang ada di
Indonesia masih kurang dalam banyak hal.
Meskipun sekarang sudah ada Lembaga akreditasi rumah sakit yang menciptakan beberapa
target dengan tujuan yang harus di penuhi rumah sakit namun kenyataan dilapangan juga
menunjukan bahwasanya terkadang target target tersebut hanya ada Ketika waktu penilaian
akreditasi saja.
Dalam teorinya di Indonesia sudah terdapat banyak sekali perundang-undangan terkait
kesehatan salah satunya adalah regulasi obat dan praktik suap menyuap, namun pada
kenyataannya masih banyak praktik suap yang dilakukan pihak Perusahaan obat kepada para
dokter yang ada di Indonesia. Hal inilah yang menjadi penyebab mahalnya harga obat yang ada
di Indonesia.

JUSTIFIKASI
Masalah ini menjadi sangat krusial, karena selain adanya krisis kepercayaan Masyarakat
terhadap layanan kesehatan nasional, negara juga telah kerugian sebesar 165 triliun dari 2 juta
orang yang memutuskan berobat keluar. Selain itu pihak yang dirugikan tentu saja adalah pasien
karena ribetnya penanganan untuk mendapatkan akses layanan kesehatan, dan pihak yang
dirugikan berikutnya adalah dokter dan rumah sakit karena telah kehilangan kepercayaan dari
Sebagian Masyarakat. Banyaknya orang yang di rugikan ini menunjukan bahwasanya urgensi
masalah ini sangatlah tinggi dan memang harus segera dicari solusinya.
Data menyebutkan bahwasanya ada beberapa pengobatan atau layanan kesehatan yang
paling dicari warga Indonesia diluar negri jika berkaian dengan beberapa penyakit seperti tumor,
kanker, bedah plastik,penyakit mata, penyakit jantung, penyakit tulang maupun tulang belakang,
penyakit otak, dan syaraf. Sementara menurut medical tourism negara di asia yang menjadi
destinasi pengobatan yang paling banyak dituju adalah Singapura, Malaysia, korea Selatan,
india, jepang, dan Taiwan.
Selain itu disampaikana oleh anggota pakar IDI, bahwasanya pelayanan non medis seperti
komuniasi dalam proses pengobatan dengan pasien hinga sistem janji dokter yang lama dan
bebelit turut mempengaruhi kepercayaan Masyarakat akan presepsi kualitas layanan kesehatan di
rumah sakit dalam negri.
tak hanya itu, penyediaan obat obatan masih perlu berbenah dalam hal ini. Sulit dan
mahalnya akses obat obatan yang ada di Indonesia juga menjadi pemicu orang orang lebih suka
untuk berobat keluar negri. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa adanya praktik suap dari pidak
produsen obat kepada dokter merupakan salah satu faktor pembentuk kenapa obat yang ada di
Indonesia menjadi sangat mahal.

KRONOLOGI
Banyaknya warga Indonesia yang berobat di luar negri diawali dari adanya ketidak
percayaan warga terhadap pelayanan kesehatan yang disediakan oleh rumah sakit dalam negri.
Namun, trust issue Masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di Indonesia disebabkan oleh
banyak hal, mulai dari alat yang dinilai runag memadai, sulitnya mendapat akses kesehatan,
ribetnya mengurus pendaftaran dan agar untuk mendapat kesembuhan, sampai mahalnya harga
obat.
Dari ketidak percayaan Masyarakat itulah timbul keinginan untuk mendaptkan pelayanan
kesehatan yang lebih baik lagi di negri tetangga seperti malaysia dan Singapura. Mereka menilai
bahwasanya dokter disana lebih cekatan, pengurusan pendaftran dan administrasinya juga jauh
lebih mudah, selain itu komunikasi yang pihak rumah sakit berikan kepada pasien juga tidak
belibet. Dari pengalaman yang luar biasa itulah lalu dicerikan kepada orang lain yang juga
membuat orang lain ikut tertarik untuk berobat ke luarnegri.
Pertimbangan pelayanan yang baik, biaya yang murah, efektifitas dan efesiensi
pengobatan, tidak terpaku pada pemakaian obat terus menerus, dan lebih memperhatikan
kesejahteraan pasien juga merupakan faktor pendukung dari banyaknya Masyarakat Indonesia
yang ingin berobat keluar negri.

SOLUSI
Adminstrasi rumah sakit sendiri juga merupakan kunci dalam membangun kepercayaan
mastarakat terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan. Cara yang bisa dilakukan oleh
administrasi rumah sakit dalam membangun kepercayaan Masyarakat adalah menyediakan
informasi yang jelas dan transparan tentang layanan kesehatan yang disediakan mulai dari biaya
dan kebijakan rumah sakit, memastikan bahwa pasien mendapat pelayanan yang berkualitas
dengan melibatkan tenaga kesehatan yang berkompeten, serta menghindari praktik yang dapat
merugikan pasien seperti contohnya adalah praktik suap dari produsen obat ke dokter. Melalui
langkah-langkah ini, administrasi rumah sakit dapat menciptakan lingkungan yang membangun
kepercayaan masyarakat, meningkatkan kepuasan pasien, dan mendukung citra positif rumah
sakit di mata publik.
Memulihkan kepercayaan Masyarakat terhadap layanan kesehatan di Indonesia menjadi
pekerjaan kita bersama, tentunya butuh waktu dan juga kerja sama dari berbagai pihak seperti
instansi pemerintahan, dokter, staff medis maupun non medis. Secara lebih lanjut kit bisa
membangun SDM yang jujur dan berkompeten, menciptakan dan menerapkan kebijakan rumah
sakit yang sudah sesuai dengan riset untuk efektifitas dan efesiensi kinerja rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai