Tugas Mandiri Perencanaan Pajak
Tugas Mandiri Perencanaan Pajak
2. Apa perbedaan perlakuan perpajakan yang bisa dilakukan perencanaan pajak antara bentuk
usaha PT dengan CV/Firma ?
Bentuk Usaha PT, terdapat pengurang berupa PTKP ( Penghasilan Tidak Kena Pajak ), dan
ketika Pembagian Keuntungan PT dan CV sama sama terkena Beban Pajak sebesar 13%.
Namun terdapat perbedaan ketika pembagian keuntungan pada PT dibagikan kepada
pemiliknya, katakan dia terkena PPh Final sebesar 10% dari Income After Tax, maka akan
terkena Beban Pajak sebesar 22% dari Income Before Tax / PKP.
Sedangkan beban Pajak CV adalah 13%
3. Apa saja syarat-syarat Dividen atau penghasilan dari Luar negeri yang bisa dikategorikan
sebagai Penghasilan Bukan Objek Pajak !
Dividen dari Luar Negeri
Bursa : Dikecualikan sebesar yang diinvestasikan di wilayah NKRI dalam jangka
waktu tertentu
Non Bursa : Diinvestasikan paling sedikit 30% dari laba setelah pajak, sebelum
diterbitkan SKP Pasal 18 ayat (2) UU PPh
Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh Perseroan Terbatas sebagai
WPDN, koperasi, BUMN, atau BUMD, dari penyertaan modal pada Badan Usaha yang
didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia dengan syarat dividen berasal dari
cadangan laba yang ditahan, dan kepemilikan saham paling rendah 25% dari jumlah
modal yang disetor bagi PT, BUMN atau BUMD yang menerima dividen.
Dimana pada setiap Badan Usaha diatas terdapat Dividen dan perlakuan perpajakan yang
berbeda sesuai masing – masing badan usaha yang terbagi menjadi Objek Pajak dan Bukan
Objek Pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Maka ketika kita akan memilih atau
memulai suatu usaha, pelajari dan perhatikan setiap aturan pajak pada jenis badan usaha
tersebut, dengan begitu sebagai pemimpin disebuah perusahaan kita akan mengerti ilmu
perpajakan yang membuat kita lebih dapat mengontrol pekerjaan dan dapat menciptakan staff
yang terampil perpajakan, juga dapat memandu wajib pajak dalam pelaksanaan hal dan
kewajiban perpajakan.