Anda di halaman 1dari 1

2.

2 Konsekuensi Bentuk Usaha Terhadap Aspek Perpajakan


Bentuk badan usaha yang paling umum di Indonesia adalah Commanditaire Vennootschap
(CV), Firma, Perseroan Terbatas (PT), dan Koperasi. Sementara bentuk badan usaha yang
tidak lagi umum digunakan dewasa ini antara lain adalah UD (Usaha Dagang) atau PD
(Perusahaan Dagang). Pada umumnya ketentuan perpajkan mempunyai perlakuan yang
berbeda atas kewajiban perpajakan tergantung dari bentuk usaha Wajib Pajak, apakah
perseroan, perorangan, persekutuan, atau bentuk usaha lainnya. Masing-masing usaha akan
memperoleh perlakuan perpajakan mulai dari beban pajak, pengurangan-pengurangan
ataupun tarifnya. Berikut bentuk konsekuensi badan usaha perorangan, persekutuan,
1. Usaha Perorangan
Bentuh usaha yang kepemilikannya dmiliki oleh satu orang. individu dapat membuat
usaha tanpa izin dan tata cara tertentu, semua orang bebas membuat bisnis pribadi tanpa
adanya betasan untuk mendirikannya. Usaha yanyg bersifat prbadi atau perorangan secara
akuntansi kauntungan usaha berupa selisih penerimaan dan biaya merupakan keuntungan
bagi pemilik perusahaan.
Menurut ketentuan perpajakan dalam udaha perorangan harus dibedakan antara usaha
dengan harta yang bukan usaha. Dan juga pada pengeluaran-pengeluaran untuk
kepentingan pribadi tidak diperkenankan diperhitungkan sebagai biaya misalnya prive,
gaji pemilik dan lain-lain. Untuk perhingan pajak wajib pajak diharuskan adanya
pembukuan, apabila omset pengusaha melebihi Rp 600.000.000 tidak diwajibkan untuk
melakukan pembukuan, tetapi dapat memilih pencatatan sehingga dalam perhutungan
PPh diperkenankan untuk memilih menggunakan norma penghasilan. Konsekuensi bagi
pengusaha yang memilih menggunakan norma perhitungan penghasilan adalah kerugian
usaha tidak diakui atau dapat dikompensasikan dengan laba usaha.

2. Usaha Persekutuan
Bentuk usaha yang dimiliki oleh dua orang atau lebih yang secara bersama berkerja sama
untuk mencapai tujuan bisnis. Dalam usaha persekutuan ada bentuk usaha firma dan
komanditer (CV).
Firma adalah bentuk persekutuan bisnis yang dimiliki dua orang atau lebih dengan nama
bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada setip pemilikinya.
Sedangkan persekutuan komanditer (CV) adalah usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki
oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan
berbeda-beda setiap anggotanya begitupun dengan modal yang tidak terbagi atas saham-
saham.

3. Perseroan Terbatas (PT)


Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang
dimilki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang henya berlaku pada
perudahaan tanpa melibatkan harta pribadi perseorangan didalamnya. Dalam keuntungan
usaha dikenai pajak di PT sebagai Wajib Pajak Badan, sedangkan kauntungan PT setelah
dipotong pajak yang dibagikan kepada pemengang saham perorangan dalam bentuk
dividen akan dikenai pajak. Dengan demikian terjadi pengenaan pajak berganda.

Anda mungkin juga menyukai