Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

AYO DANGDUTANN

(AYO BUNDA PERANGI DIFTERI UNTUK KESEHATAN ANAK) di


Kecamatan Puger Kabupaten Jember

Disusun oleh

Mahfudzo (142110101126)

Putri Sasmita (142110101xxx)

Wildan satrio (132110101xxx)

Agung hermanto (132110101xxx)

Ika fitri s (142110101xxx)

Faza qonita (142110101xxx)

Syukriyah faluvi (132110101xxx)

Setia adhi (132110101xxx)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS JEMBER
2016
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................2

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................3

1.1 Latar Belakang..........................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4

1.3 Tujuan........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5

2.1 Kondisi Kasus Difteri Di Kecamatan Sumber Jambe Kabupaten Jember 6

2.2 Faktor Resiko Kasus Difteri Di Kecamatan Sumber Jambe Kabupaten


Jember..................................................................................................................6

2.3 Design Strategis.........................................................................................7

2.4 Siapa Sasaran Yang Terlibat Dalam Kasus Difteri...................................8

2.5 Uji Coba Khalayak....................................................................................8

2.6 Program Yang Sesuai Untuk Mengatasi Permasalahan Difteri Di


Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember......................................................9

BAB III PENUTUP..............................................................................................12

3.1 Kesimpulan..............................................................................................12

3.2 Saran........................................................................................................12

Lampiran................................................................................................................13
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Lepaskan! (Lakukan Pencegahan HIV/AIDS Untuk Remaja Masa Kini) di
Kecamatan Puger Kabupaten Jember”.Makalah ini menjelaskan pentingnya
pencegahan penyakit HIV/AIDS di

Penulisan makalah tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena
itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT, Tuhan semesta alam;


2. Aprilia Wahyu Ningtyas selaku kakak pembimbing dalam penyusunan
karya tulis ilmiah ini.
3. Orang tua kami, atas segala restu dan dukungannya dalam bentuk apapun
4. Teman-teman kelompok 13 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas
segala bentuk bantuannya.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh


karena itu, berbagai sumbang saran dan kritik yang bertujuan untuk
penyempurnaan makalah dengan ikhlas penulis terima sebagai umpan balik untuk
bahan evaluasi. Semoga makalah ini dapat memberikan sumbang pikir yang
positif dan bermanfaat di masa yang akan datang.

Jember, 21 September 2016

Penuilis
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


HIV/AIDS adalah suatu jenis penyakit pada manusia yang sangat
mematikan di seluruh dunia dan sampai saat ini belum ada vaksin untuk
mencegahnya dan obat untuk pengobatannya. Di Jawa Timur, khususnya
Kabupaten Jember menjadi peringkat ke 3 dari kabupaten dan kota dengan
kasus HIV/AIDS tertinggi setelah Kota Surabaya dan Kabupaten Malang.
Banyaknya ibu rumah tangga yang menderita penyakit HIV/AIDS dan para
remaja yang tidak mengetahui penyakit HIV/AIDS meliputi gejala, faktor
risiko, penaggulangan, dan pencegahan serta menganggap sepele mengenai
hubungan bebas antar lawan jenis adalah salah satu faktor resiko HIV/AIDS,
selain itu pemahaman mengenai penyakit HIV/AIDS dan perilaku berisiko
seperti pemakaian jarum suntik yang tidak steril, transfusi darah yang tidak
steril, dan seks bebas yang tidak sehat dan aman mendorong terjadinya
penyakit HIV/AIDS.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana kondisi kasus difteri di kecamatan sumber jambe kabupaten
jember
1.2.2 Apa faktor resiko kasus difteri di kabupaten jember
1.2.3 Bagaimana desaign strateginya
1.2.4 Siapa sasaran yang terlibat dalam kasus difteridi Kecamatan Sumber
Jambe Kabupaten Jember
1.2.5 Bagaimana uji coba khalayak
1.2.6 Bagaimana program yang sesuai untuk mengatasi permasalahan difteri
di kecamatan sumberjambe kabupaten jember
1.3 Tujuan
1.3.1 Umum
menambah pengetahuan sasaran mengenai penyakit difteri, cara
penanggulangannya, dan cara pencegahannya
1.3.2 Khusus
a. Mengetahui kondisi kasus difteri di kecamatan sumber jambe
kabupaten jember
b. Mengetahui penyebab terjadinya kasus difteri di kabupaten jember
c. Mengetahui design strategi
d. Mengetahui sasaran yang terlibat dalam kasus difteri dikecamatan
sumberjambe kabupaten jember
e. Mengetahui uji coba khalayak
f. Membuat program yang sesuai untuk mengatasi permasalahan
difteri di kecamatan
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kondisi Kasus Difteri Di Kecamatan Sumber Jambe Kabupaten Jember


Difteri adalah salah satu penyakit infeksi akut yang sangat menular
dan disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheria. Bakteri tersebut
menginfeksi saluran pernafasan atas. Penemuan satu kasus difteri sudah
tergolong KLB. Di Jawa Timur, khususnya Kabupaten Jember menjadi
peringkat ke 3 daerah rawan kasus difteri. Menurut Koran Tempo yang
memperoleh data dari Dinas Kesehatan Jember menyebutkan bahwa wabah
difteri meningkat 100 persen. Dari tahun 2011 penderita sejumlah 24 orang,
pada tahun 2012 penderita meningkat menjadi 47 orang dengan 1 orang yang
meninggal. Data terbaru yang diperoleh dari Dinas Kesehatan menunjukkan
bahwa pada tahun 2014 terdapat 11 suspect difteri dengan 2 kasus yang
dinyatakan positif dan 1 suspect meninggal serta pada tahun 2015 terdapat 8
suspect difteri dengan 1 kasus yang dinyatakan positif.
Di Jember faktor resiko dominan yang meyebabkan terjadinya difteri
adalah faktor lingkungan yang berkaitan dengan higiene sanitasi yang buruk
dan pengetahuan ibu tentang difteri yang kurang. Salah satu daerah di Jember
yang pernah terjadi kasus KLB difteri adalah kecamatan Sumberjambe
dengan jumlah kasus sebesar 5 suspect difteri pada tahun 2014 dan 1 suspect
difteri pada tahun 2015. Meskipun kejadian difteri di Kecamatan
Sumberjambe dari tahun ke tahun mengalami penurunan, tetapi angka
kejadian difteri masih terdapat di Kecamatan Sumberjambe kabupaten
jember. Sehingga perlu di adakannya tindakan pencegahan kasus difteri di
kecamatan ini melalui promosi kesehatan dan peningkatan layanan kesehatan.

2.2 Faktor Resiko Kasus Difteri Di Kecamatan Sumber Jambe Kabupaten


Jember
Difteri adalah penyakit infeksi akut yang menyerang saluran nafas
bagian atas, difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheria yang
sangat menular. Umumnya difteri menyerang anak usia dibawah 15 tahun,
karena daya tahan tubuh anak-anak dan balita masih tergolong lemah. Disisi
lain perilaku yang tidak sehat seperti tidak menerapkan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS), bersin sembarangan dengan tidak menutup mulut dan
meludah sembarang tempat juga merupakan akses penularan difteri. Selain itu
status imunisasi yang kurang, higiene sanitasi yang buruk, serta pengetahuan
ibu tentang difteri yang kurang juga memiliki peran terhadap faktor risiko
difteri pada umumnya. Di Jember faktor resiko dominan yang meyebabkan
terjadinya difteri adalah faktor lingkungan yang berkaitan dengan higiene
sanitasi yang buruk dan pengetahuan ibu tentang difteri yang kurang.

2.3 Design Strategis


2.3.1 Tujuan Komunikasi (SMART)
1. SPESIFIK : yaitu mematok target-target yang spesifik meliputi,
What : target yang akan dicapai yaitu menambah pengetahuan sasaran
mengenai penyakit difteri, cara penanggulangannya, dan cara
pencegahannya
Why : untuk mencegah timbulnya penyakit difteri di Sumberjambe
agar tidak akan terjadi lagi kasus difteri dan masyarakat sekitar desa
dapat melaksanakan hygiene sanitasi yang baik
Who : ibu-ibu yang memiliki anak usia dibawah 15 tahun, Ketua RT
dan RW, Kepala Desa
2. MEASURABLE
Tolok ukur dari program ini adalah kehadiran sasaran (adequancy
performance) sebesar 75% dari 20 peserta dan peningkatan
pengetahuan 70% melalui pre-test dalam bentuk kuisoner dan post-
test yang dikemas dalam bentuk games
3. REALISTIC
Target peserta sasaran yang diharapkan yaitu 20 orang ibu-ibu yang
memiliki anak usia dibawah 15 tahun. Dengan minimal peserta yang
datang adalah 15 orang.
4. TIMEBOUND
Kegiatan dilakukan dalam sehari selama 2 jam, dimana kegiatan
evaluasi dilakukan di awal, ditengah, dan akhir kegiatan

2.4 Siapa Sasaran Yang Terlibat Dalam Kasus Difteri


2.4.1 Sasaran Primer : Orang tua yang mempunyai anak usia dibawah 15
tahun
a. Anak usia dibawah 15 tahun masih bergantung pada orang tua.
b. Orang tua berperan aktif dalam menjaga kesehatan anggota
keluarga terutamanya pada anaknya.
c. Orang tua sebagai faktor pengambil keputusan dan pelaku dalam
menjaga kebersihan sanitasi di lingkungan rumah
2.4.2 Sasaran Sekunder : Kader-kader kesehatan
a. Kader kesehatan ini berperan sebagai edukator bagi orang tua
dalam rangka meningkatkan pengetahuan demi menurunkan atau
menghilangkan KLB Difteri di Jember.
2.4.3 Sasaran Tersier : Puskesmas Sumberjambe, Ketua RT, Ketua RW,
dan Kepala desa.
a. Puskesmas Sumberjambe sebagai pembuat kebijakan terkait
program pemberantasan difteri di tingkat wilayah kerjanya
b. Kepala Kelurahan dan Kepala Desa sebagai pembuat kebijakan
dalam menanggulangi masalah difteri pada lingkungan yang
dipimpimnya
c. Ketua RT dan RW sebagai pengambil kebijakan dalam
pelaksanaan sanitasi di lingkungan rumah

2.5 Uji Coba Khalayak


2.5.1 Uji Coba
Media penunjang dalam kegiatan ini seperti leaflet, poster, banner,
dan sticker diuji cobakan pada panitia, beberapa dosen yang ahli dalam
design dan kesehatan lingkungan, dan sasaran primer.
2.5.2 REVISI
Tahap uji coba yang dilakukan pada dosen ahli kesehatan lingkungan
maka perlu adanya revisi pada bagian leaflet yaitu pada isi yang kurang
menekankan pada hygiene sanitasi lingkungan dan penggunaan kata yang
masih susah dipahami oleh masyarakat awam seperti akut dan gejala klinis.
Sedangkan dari dosen ahli design lebih menekankan pada kejelasan penulisan
kata dan penggunaan warna tulisan yang tidak kontras dengan warna gambar.
2.5.3 UJI COBA ULANG
Media hasil revisi yang diuji coba ulang, telah sesuai dengan yang
diharapkan oleh sasaran terdiri dari panitia, beberapa dosen yang ahli dalam
design dan kesehatan lingkungan, dan sasaran primer.

2.6 Program Yang Sesuai Untuk Mengatasi Permasalahan Difteri Di


Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember
Program merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis dan terpadu,
dilaksanakan oleh satu instansi pemerintah atau lebih ataupun dalam rangka
kerja sama dengan masyarakat atau yang merupakan partisipasi aktif
masyarakat guna mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Wujud
nyata sebuah organisasi adalah adanya program operasional yang akan
dilaksanakan dalam bentuk kegiatan. Melihat kondisi difteri di kecamatan
Sumberjambe masih mengkhawatirkan, maka dibuatlah program sebagai
berikut.

1. Nama Program : Program Ayo Bunda Perangi Difteri di


Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember
2. Tujuan Program
a. Tujuan Umum : Mencegah adanya penyakit difteri di Kecamatan
Sumberjambe Kabupaten Jember
3. Tujuan Khusus
a. Memperbaiki perilaku tidak sehat dengan hygiene personal yang
baik
b. Meningkatkan pengetahuan mengenai hygiene sanitasi lingkungan
4. Uraian Rencana Program
Uraian rencana program akan dilakukan melalui 1 kegiatan sebagai
berikut:
a. Nama Kegiatan : Penyuluhan Mengenai Difteri dalam Kemasan
Museum Difteri
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan Umum : mencegah adanya penyakit difteri di Kecamatan
Sumberjambe Kabupaten Jember
Tujuan Khusus : Memperbaiki perilaku tidak sehta dengan
hygiene personal yang baik dan meningkatkan pengetahuan
mengenai hygiene sanitasi lingkungan.

5. Sasaran
Sasaran umum : ibu-ibu yang memiliki anak usia dibawah 15 tahun.
Sasaran khusus : anak dibawah usia 15 tahun, kader kesehatan
6. Waktu dan Tempat Kegiatan :
Hari : Rabu
Waktu : 08.00 – 13.00 WIB
Tempat : Ruang 1 dan 2 FKM Unej
7. Metode : Penyuluhan, pemutaran video, dan interaktif (tanya
jawab)
8. Media dan peralatan
Media : flip chart, leaflet.
Peralatan :
1. Meja
2. Kursi
3. Sound system
4. Ruangan dalam bentuk museum
5. Lcd proyektor
9. Pelaksana : Mahasiswa Kelompok 1 mata kuliah Perencanaan dan
Evaluasi Promosi Kesehatan.
10. Anggaran
11. Pemasukan
Iuran Anggota 146.250x8 Rp. 1.170.000,00
Total Rp. 1.170.000,00
12. Pengeluaran

konsumsi peserta 6.000x20 Rp.120.000,00


Gimik peserta 15.000x20 Rp. 300.000,00
peralatan museum Rp. 450.000,00
Sewa Kendaraan Penjemputan Rp. 300.000,00
Total Rp. 1.170.000,00
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kondisi difteri dikecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember
meskipun dari tahun ke tahun mengalami penurunan, tapi kasus ini masih
sangat dikhawatirkan. Karena daerah dengan difteri tertinggi di kabupaten
jember masih terdapat pada kecamatan Sumberjambe. Sehingga perlu
diadakannya program untuk mengatasi hal ini, yaitu program Ayo
Dangdutann (Ayo Bunda Perangi Difteri untuk Kesehatan Anak) di
Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember

3.2 Saran
Sebaiknya ibu-ibu rumah tangga yang memiliki anak usia dibawah 15
tahun lebih menjaga hygiene personal dan sanitasi lingkungannya, karena itu
menjadi salah satu faktor resiko terjadinya difteri. Selain itu memperbaiki
prilaku buruk seperti tidak meludah disembarang tempat, menutup mulut
dengan kain/tisu saat bersin dan batuk juga salah satu pencegahan tertularnya
penyakit difteri.
Lampiran
Sebelum Uji Coba

Sebelum Uji Coba Setelah Uji Coba

Setelah Uji Coba

Sebelum Uji Coba

Setelah Uji Coba

Anda mungkin juga menyukai