Anda di halaman 1dari 2

Menurut Agus Suprijono Langkah-langkah model pembelajaran Example Non-Example,

diantaranya berikut ini:

1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Gambar


yang digunakan tentunya merupakan gambar yang relevan dengan materi yang
dibahas sesuai dengan kompetensi dasar.
2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui LCD atau OHP, jika
ada dapat pula menggunakan proyektor. Pada tahapan ini, guru juga dapat meminta
bantuan siswa untuk mempersiapkan gambar yang telah dibuat dan sekaligus
pembentukan kelompok siswa.
3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada peserta didik untuk
memperhatikan/menganalisis gambar. Biarkan siswa melihat dan menelaah gambar
yang disajikan secara seksama, agar detil gambar dapat difahami oleh siswa. Selain
itu, guru juga memberikan deskripsi jelas tentang gambar yang sedang diamati siswa.
4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang peserta didik, hasil diskusi dari analisis gambar
tersebut dicatat pada kertas. Kertas yang digunakan akan lebih baik jika disediakan
guru.
5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya. Siswa dilatih untuk
menjelaskan hasil diskusi mereka melalui perwakilan kelompok masing-masing.
6. Mulai dari komentar/hasil diskusi peserta didik, guru mulai menjelaskan materi
sesuai tujuan yang ingin dicapai. Setelah memahami hasil dari analisis yang
dilakukan siswa, maka guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan
pembelajaranyang ingin dicapai.
7. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Sumber :

Jumanta Hamadayama, Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter, (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2014), 99-100.
Ciri – Ciri Hasil Pembelajaran Example Non Example

1. Siswa memiliki rasa kepuasan, kebanggaan yang menumbuhkan motivasi belajar


interistik pada diri siswa dan menambah keyakinan dan kemampuan dirinya.
2. Siswa tidak mengeluh dengan hasil yang rendah dan ia akan berjuang lebih keras
untuk memperbaikinya atau setidaknya mempertahankan apa yang telah dicapai.
3. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama diingat,
kemampuan untuk belajar sendiri dan mengembangkan kreatifitasnya. 
4. Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni
mencakup ranah kognitif, ranah psikomotorik, keterampilan atau perilaku serta
kemampuan siswa untuk mengendalikan diri terutama dan menilai hasil yang
dicapai maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya.

Sumber :

Suprijono (2015, hlm. 144). Model – Model Pembelajaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Jaya.

Anda mungkin juga menyukai