Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. R


DENGAN NSTEMI DI RUANG ICU RS KEN SARAS

Disusun oleh:
Yoanna Fransisca Dibralfa.P.P
P1337420619051
4A3 REGULER

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG DAN PROFESI NERS


POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
WOC NSTEMI (NON ST ELEVASI MIOKARD INFARK)

DEFINSI: MANIFESTASI KLINIS:


Adanya ketidakseimbangan antara pemintaan dan suplai
oksigen ke miokardium terutama akibat penyempitan arteri Nyeri dada sentral yang berat , seperti rasa terbakar, ditindih benda
koroner akan menyebabkan iskemia miokardium lokal. berat, seperti ditusuk, rasa diperas, dipelintir, tertekan yang
Iskemia yang bersifat sementara akan menyebabkan berlangsung ≥ 20 menit, tidak berkurang dengan pemberian nitrat,
perubahan reversibel pada tingkat sel dan jaringan.
gejala yang menyertai : berkeringat, pucat dan mual, sulit bernapas,
cemas, dan lemas.
Kelainan lain: aitmia, henti jantung, gagal jantung akut
ETIOLOGI:
Disebabkan oleh penurunan suplai oksigen
dan peningkatan kebutuhan oksigen miokard yang
diperberat oleh obstruksi koroner. thrombosis akut
atau proses vasokonstriksi koroner, sehingga terjadi
iskemia miokard dan dapat menyebabkan nekrosis
NSTEMI KOMPLIKASI:
jaringan miokard dengan derajat lebih kecil, biasanya 1. Disfungsi ventrikuler
terbatas pada subendokardium. Keadaan ini tidak 2. Gangguan hemodinamik
dapat menyebabkan elevasi segmen ST, namun 3. Gagal jantung
menyebabkan pelepasan penanda nekrosis. 4. Syok kardiogenik
5. Perluasan IM
6. Emboli sistemik
7. Perikardiatis
8. Rupture
Penatalaksanaan Medis: 9. Disfungsi katup
1. Memeriksa TTV 10. Aneurisma ventrikel
2. Merekam dan menganalisis EKG
3. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
4. Mengambil sediaan untuk pemeriksaan
enzim jantung, eletrolit, serta pemeriksaan
koagulasi
5. Mengambil foto rontgen thorax
Kelainan metabolism (lemak, koagulasi darah,
dan keadaan biofisika, biokimia dinding arteri)

aterosklerosis

Akumulasi/penimbunan
atheroma plak di intima
arteri

Pembentukan
trombus

Penurunan aliran
darah koroner
Penurunan
Cardiac output curah
Iskemia N-stemi jantung

Kebutuhan O2 metabolisme
Kontraksi miokard Penurunan perfusi jaringan

Produksi asam laktat TD naik Suplai O2 ke paru

Merangsang nosiseptor Penurunan kemampuan Kebutuhan O2


tubuhuntuk menyediakan
energi
Angina pektoris Kompensasi RR

Kelemahan
Nyeri akut Takipnea/dispnea

Intoleransi aktivitas
Ketidakefektifan
pola nafas
Diagnose Keperawatan Luaran Intervensi
Penurunan curah jantung Curah Jantung Meningkat (L.02008) Perawatan Jantung (I.02075)
berhubungan dengan Kriteria hasil: Observasi:
perubahan afterload (D.0008) 1. Kekuatan nadi perifer meningkat 1. Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung (meliputi:
2. Ejection fraction (EF) meningkat dispnea, kelelahan, edema, ortopnea, PND, peningkatan CVP).
3. Bradikardia menurun 2. Identifikasi tanda/gejala sekunder penurunan curah jantung (meliputi:
4. Dyspnea menurun peningkatan berat badan, hepatomegaly, distensi vena jugularis,
5. Oliguria menurun palpitasi, ronkhi basah, oliguria, batuk, kulit pucat)
6. Tekanan darah membaik 3. Monitor tekanan darah (termasuk tekanan darah ortostatik, jika perlu)
7. Pengisian kapiler membaik 4. Monitor intake dan output cairan
5. Monitor saturasi oksigen
Terapeutik:
1. Posisikan pasien semi-fowler dengan posisi kaki ke bawah
2. Berikan diet jantung yang sesuai
3. Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%
Edukasi:
Ajarkan pasien dan keluarga mengukur intake dan output cairan harian
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian antiaritmia
Gangguan Pertukaran Gas Pertukaran Gas Meningkat (L.01003) Pemantauan Respirasi (I.01014)
berhubungan dengan 1. Dyspnea menurun Observasi
ketidakseimbangan ventilasi- 2. Bunyi napas tambahan menurun 1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
perfusi (D.0003) 3. PCO2 membaik 2. Monitor pola napas (seperti bradypnea, takipnea, hiperventilasi,
4. PO2 membaik kussmaul, Cheyne-stokes, biot, ataksik)
5. pH arteri membaik 3. Monitor adanya produksi sputum
4. Monitor adanya sumbatan jalan napas
5. Monitor saturasi oksigen
6. Monitor nilai analisa gas darah
7. Monitor hasil x-ray thorak
Terapeutik
1. Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
Nyeri akut berhubungan Tingkat Nyeri Menurun (L.08066) Manajemen Nyeri (I.08238)
dengan agen pencedera 1. Keluhan nyeri menurun Observasi:
fisiologis (D. 0077) 2. Meringis menurun 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
3. Sikap protektif menurun nyeri
4. Gelisah menurun 2. Identifikasi skala nyeri
5. Kesulitan tidur menurun 3. Idenfitikasi respon nyeri non verbal
6. Frekuensi nadi membaik 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
5. Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
1. Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
2. Fasilitasi istirahat dan tidur

Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan menggunakan analgesik secara tepat
4. Ajarkan Teknik farmakologis untuk mengurangi nyeri
Intoleransi aktivitas Toleransi aktivitas meningkat Manajemen Energi (I.05178)
berhubungan dengan (L.05047)
kelemahan(D.0056) 1. Keluhan Lelah menurun Observasi
2. Dispnea saat aktivitas menurun
1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
3. Dispnea setelah aktivitas menurun
2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
4. Frekuensi nadi membaik
3. Monitor pola dan jam tidur
4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
Terapeutik

1. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis: cahaya,


suara, kunjungan)
2. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
3. Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
4. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau
berjalan
Edukasi

1. Anjurkan tirah baring


2. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
3. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
4. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan

Anda mungkin juga menyukai