A
DENGAN TUMOR INTRA ABDOMEN YANG DILAKUKAN TINDAKAN
LAPARATOMI DAN BIOPSI DI INSTALASI BEDAH SENTRAL
RUMAH SAKIT KEN SARAS KABUPATEN SEMARANG
Disusun Oleh :
Kelompok 2
4A3 REGULER
Tanggal Pengkajian : 28 November 2022 Waktu Pengkajian : 18.15 WIB Ruang/RS : IBS/RS Ken Saras
- Pasien
Pasien mengatakan
mengatakan baru pertama
perutnya sakit kali menjalani tindakan operasi
DO: P : pasien mengeluh nyeri pada perut bagian kanan bawah
- QPasien
: nyeritampak
seperti membatasi
di tusuk - tusuk
gerak
- RPasien
: perut tampak
kanan bagian bawah
merintih kesakitan
- S Pasien
: skala tampak
7 cemas dan gelisah
- TPasien
: hilangterlihat
timbultegang
- Hasil pemeriksaan MSCT Abdomen Tanpa Kontras
Massa lobulated batas relative tegas pada cavum pelvis (komponen kistik, solid dengan klasifikasi intra lesi, terukur AP 7,7 cc
11,5 LL 11,3 CM ) yang tampak menempel pada rectum, vesika urinaria, m. psoas kanan.
Multiple limfadenopati mesenterial (terbesar 1,5 x 1 cm) mild hidronefrosis hydroureter kanan
TD : 126/94 mmHg
N : 128x/menit
RR : 24x/menit
SpO2 : 99%
TD : 126/94 JANTUNG ; Inspeksi : ictus cordis tidak tampak HB ; 9.9 g/dL
mmHg Palpasi : ictus cordis teraba di intercostal V
midklavikula
Perkusi : suara redup
Auskultasi : terdengar bunyi jantung I dan II,
tidak ada suara jantung tambahan
N :128x/m HT ; 33.8 %
RR : 24x/m PARU ; Inspeksi : bentuk dada simetris, frekuensi GOL DARAH ; A
SPO2 : 99% pernapasan 20 x/menit, tidak tampak otot bantu
pernapasan
Palpasi : taktil fremitus teraba sama kuat
Perkusi : suara sonor di semua lapang
paru
Auskultasi : suara napas vesikuler
BB :57 kg EKG ; (-)
TB : 165 cm
LAIN-LAIN ; CT ; (-)
BT ; (-)
Pasien mengatakan dari bulan agustus merasakan nyeri perut. Pasien mengatakan pada bulan agustus IV LINE ; RL 20 tpm
melaksanakan USG abdomen namun belum di diagnosa tumor. Namun nyeri perut tidak kunjung PROTESA ; (-)
membaik sehingga bulan november kemarin pasien USG kembali dan dinyatakan adanya tumor intra NGT ; (-)
abdomen sehingga harus dilakukan operasi. Selain itu, pasien mengatakan cemas karena akan KATETER ; (-)
menjalani operasi yang pertama kalinya, muka pasien tampak tegang. Tidak ada obat-obatan khusus
yang dikonsumsi rutin, tidak ada riwayat HT, DM maupun penyakit jantung.
PREMEDIKASI ; Back up (General DIAGNOSA KEPERAWATAN :
Anestesi) 1. Nyeri Kronis b.d Infiltrasi tumor (D.0078)
- Proanes 1 amp 2. Ansietas b.d krisis situasional ( prosedur tindakan operasi ) (D.0080)
- Miloz 1 amp
SDKI :
- Farelax 1 amp
1. Nyeri Kronis D. 0078
- Neostigmine 1
2. Ansietas D. 0080
amp
- Asam
traneksamat
500 mg
- Dexsamethaso
ne 1 amp
- Nokoba 1 amp
- Ketorolac 30
mg
- Ondansetron 8
mg
- Ascorbid acid
1 amp
- Phytomenadio
n 1 amp
- Etanil 1 amp
- Atropine 1
amp
PRODUK DARAH ;
NURSING CARE PLAN Ttd IMPLEMENTASI Ttd EVALUASI
DX : Nyeri Kronis b.d Infiltrasi tumor K2 1. Mengidentifikasi lokasi, K2 S : Klien mengatakan nyeri pada
(D.0078) karakteristik, durasi, perut bagian kanan
SLKI: Tingkat Nyeri (L. 08066) frekuensi, kuantitas, P : pasien mengatakan nyeri
Setelah dilakukan tindakan keperawatan inntemsitas nyeri pada perut bagian kanan
pengelolaan ansietas selama 1 x 10 menit 2. Mengidentifikasi skala Q : nyeri seperti di tusuk -
diharapakan tingkat nyeri menurun, dengan nyeri tusuk
kriteria hasil : 3. Mengidentifikasi respons R : perut bagian atas
nyeri non verbal S : skala 7
a. Ekspresi meringis menurun
4. Mengontrol lingkungan T : Terus Menerus
b. Sikap gelisah menurun
yang memperberat rasa O:
c. Perasaan takut mengalami cedera
nyeri (mis. Suhu ruangan, Ekspresi Wajah klien
berulang menurun
pencahayaan, kebisingan) tampak meringis kesakitan.
Klien tampak membatasi gerak
TTV
TD : 126/94 mmHg
N : 128x/menit
RR : 24x/menit
SpO2 : 99%
SIKI: Manajemen Nyeri (I.08238) A : Masalah nyeri kronis b.d. infiltrasi
Observasi tumor belum teratasi
- Identifikasi lokasi,
P : Intervensi dilanjutkan
karakteristik, durasi,
Melakukan tindakan pembedahan
frekuensi, kuantitas, Laparatomi dan biopsy
intensitas nyeri
Melakukan General Anestesi
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respons nyeri non
verbal
Terapeutik
- Control lingkungan yang memperberat
rasa nyeri (mis. Suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetic, jika perlu
DX : Ansietas b.d krisis situasional K2 1. Menjelaskan prosedur K2 S : Klien mengatakan cemas
( prosedur tindakan operasi ) (D.0080) pelaksanaan tindakan berkurang setelah mendengar
SLKI: Tingkat Ansietas (L.09093) operasi penjelasan mengenai prosedur
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2. Gunakan sentuhan operasi yang akan dijalani
pengelolaan ansietas selama 1 x 10 menit terapeutik dan dampingi O:
diharapakan tingkat ansietas/cemas menurun, klien Klien terlihat sedikit lebih
dengan kriteria hasil : 3. Mendengarkan keluhan tenang dari sebelumnya.
a. Verbalisasi kebingungan menurun klien TTV
b. Tanda-tanda vital membaik 4. Memantau TTV pasien di TD : 126/94 mmHg
c. Verbalisasi khawatir terhadap kondisi ruang holding room N : 128x/menit
yang dihadapi menurun (Pasien 5. Memfasilitasi dan beri RR : 24x/menit
mengatakan siap operasi) kesempatan klien untuk SpO2 : 99%
d. Perilaku tegang membaik berdoa A:
PENGKAJIAN :
POST OPERASI
PENGKAJIAN :
DS :
- Klien mengatakan badannya terasa lemas
- Klien mengatakan nyeri pada daerah jahitan
P : nyeri pada jahitan luka insisi
Q : tersayat-sayat
R : perut bagian bawah
S:6
T : Terus Menerus
DO :
- Pasien tampak lemas efek dari anestesi
- Pasiek tampak meringis kesakitan
- Pasien tampak memegangi perut
- Terdapat luka insisi operasi pada bagian perut bawah klien
- Tanda – tanda vital
TD: 125/98 mmHg
RR: 22x/menit
N: 110 x/menit
S: 36.7oC
SPO2 : 99%
CATATAN LAIN ; Klien sudah sadar setelah diberikan obat anestesi GA dan mengatakan nyeri pada perut
bagian bawah
DX: Risiko infeksi b.d efek prosedur invasif 1. Memberikan penjelasan S : pasien mengatakan paham dengan
(D.0142) mengenai tanda – tanda penjelasan yang diberikan
SLKI: Tingkat Infeksi (L.14137) infeksi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan O : pasien tampak mendengarkan dan
pengelolaan resiko jatuh selama 1 x 10 menit 2. Memberikan penjelasan paham degan penjelasan yang
diharapkan tingkat infeksi menurun dengan mengenai perawatan luka post diberikan
kriteria hasil : operasi Terdapat luka insisi pada bagian
1. Nyeri menurun perut atas klien
2. Kemerahan menurun 3. Memberikan penjelasan
3. Bengkak menurun mengenai teknik aseptic
4. Memberikan penjelasan
mengenai cara cuci tangan
yang benar
SIKI: Pencegahan infeksi ((I.14539) A : Masalah keperawatan resiko
Observasi infeksi belum teratasi
- Monitor tanda gejala infeksi local dan
sistemik P : Lanjutkan intervensi
Terapeutik Memonitor tanda dan gejala
- Pertahankan teknik aseptic pada pasien infeksi
berisiko tinggi Melakukan perawatan luka post
Edukasi operasi
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi Pasien dipindahkan ke bangsal
- Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar rawat inap
- Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau
luka operasi