Anda di halaman 1dari 22

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengumpulan Data Dasar

Identitas
Nama Ny. Indrawati
Usia 31 Tahun
Pendidikan SMA
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga
Alamat Jl. Lak-Sin Gg. Berlian RT. 13 No. 3
Nama suami Tn. Jauri
Usia 38 Tahun
Riwayat kehamilan Sekarang
Jumlah G/P/A G3 P1 A1
HPHT 29 Desember 2021
TP 7 Oktober 2022
Perdarahan Ibu mengatakan tidak mengalami perdarahan pada vagina
pervaginam
Keputihan Ibu mengatakan tidak ada mengalami keputihan
Mual/muntah Ibu mengatakan mengalami mual dan muntah sebanyak 2 kali dalam
1 hari pada trimester 1 hingga trimester 2.
Masalah/ keluhan/ Ibu mengatakan sering kencing membuat ibu merasa terganggu.
kelainan
Pemakaian jamu Ibu mengatkan tidak pernah minum jamu
Riwayat Kontrasepsi
Kontrasepsi yang Ibu mengatakan pernah menggunakan kontrasepsi suntik 1 Bulan.
digunakan dahulu
sebelum hamil
Riwayat Obstetri Lalu
Jumlah G/P/A G3 P1 A1
Jumlah ank (tgl lahir, Jumlah anak 1 ( 29 Mei 2010, Laki-laki, 37 minggu, spt-bk, bidan,
JK, usia gestasi, cara pmb, 2900 gram, 51 cm)
persalinan, penolong,
tempat, berat lahir,
panjang lahir)
Keguguran (tahun, Keguguran 1x (2017, 16 minggu, penyebab keguguran akibat
UK, sebab) kelelahan dan salah makan akibat tidak tau hamil)
Hipertensi pada Tidak Ada
kehamilan/nifas
Kehamilan sungsang Tidak Ada
Kehamilan ganda Tidak Ada
Penyakit dan kematian Tidak Ada
Masalah selama hamil Tidak Ada
IMD/ASI ekslusif/ cara Tidak Ada
pemberian ASI
Riwayat medis lainnya
Penyakit jantung Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit jantung
Hipertensi Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit hipertensi
Diabetes melitus Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit diabetes mellitus
Hepatitis Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit hepatitis
Suami/ ibu kandung Ibu mengatakan suami tidak ada riwayat hepatitis B
menderita Hep B
HIV Ibu mengatakan tidak ada riwayat HIV
Sifilis atau IMS Ibu mengatakan tidak ada riwayat sifilis atau IMS
Alergi makanan/ obat Ibu mengatakan tidak ada alergi dalam makanan
Penyakit ginjal Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit ginjal
Gangguan hematologi Ibu mengatakan tidak ada riwayat gangguan hematologi
Malaria Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit malaria
Asma Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit asma
Epilepsi Ibu mengatakan tidak ada riwayat epilepsy
Riwayat gangguan Ibu mengatakan tidak ada riwayat gangguan kejiwaan
kejiwaan
Riwayat operasi Ibu mengatakan tidak ada riwayat operasi
Obat rutin dikonsumsi Ibu mengatakan tidak ada mengonsumssi obat tertentu secara rutin
Status imunisasi TT Ibu mengatakan imunisasi TT sebanyak 3 kali
Riwayat tranfusi Ibu mengatakan tidak ada riwayat tranfusi darah
Riwayat penyakit Ibu mengatakn keluarga tidak ada riwayat penyakit menurun dan
dalam keluarga menular
Riwayat Ibu mengatakan tidak ada riwayat kecelakaan
kecelakaan/trauma
Riwayat sosial ekonomi
Usia pertama menikah 20 Tahun
Status pernikahan 1 Kali
Respon keluarga Ibu mengatakan keluarga sangat menyambut kehadiran sang bayi
terhadap kehamilan
dan kesiapan
persalinan
Jumlah keluarga 3 Orang
dirumah
Pengambil keputusan Suami
dalam keluarga
Kebiasaan/pola makan Pola Minum : Air putih 8 gelas/ hari
minum Pola Makanan : 5x sehari dalam porsi sedikit, dengan lauk sayur,
ikan/ayam, dan lain-lain.
Kondisi rumah Ibu mengatakan kondisi rumah dari ruang tamu dan kamar sangat
rapi dan bersih, ventilasi cukup, dan sanitasi baik.
Kebiasaan konsumsi Ibu mengatakan tidak ada kebiasaan seperti merorkok, meminum
rokok, obat2an, obat-obatan, dan minum alkohol.
alkohol
Aktifitas sehari-hari Ibu mengatakan aktifitas sehari seperti memasak, nyuci pakaian, dan
nyapu-ngepel
Pekerjaan suami Pedagang
Pendidikan suami SMA
Penghasilan perbulan ± Rp 4.000.000 – 5.000.000,-
Kehidupan seksual Ibu mengatakan tidak melakukan aktifitas seksual dalam 1 minggu ini
Pilihan tempat dan Ibu mengatakan ingin melahirkan di klinik bersama dan di tolong
penolong persalinan oleh bidan
Pilihan pemberian Ibu mengatakan tidak akan memberikan MPASI karena ibu ingin
makanan bayi memberikan ASI Ekslusif selama 6 bulan
Keluhan selama hamil
Muntah berlebihan: Ibu mengatakan ada mengalami mual dan muntah saat trimester
tidak bisa makan dan 1sebanyak 3x dalam sehari. Menyebabkan ibu tidak nafsu makan dan
minum? BB menurun ? mengalami penurunan BB sebanyak 3 kg.
Pusing/ sakit kepala Ibu mengatakan tidak pernah mengalami sakit kepala berat
berat
Nyeri perut hebat Ibu mengatakan tidak pernah mengalami nyeri perut hebat
Deman: lebih dari 2 Ibu mengatakan tidak pernah mengalami demam melebihi 2 hari dan
hari? Disertai keluar di seratai keluar cairan berlebih dari vagina
cairan berlebih dari
vagina?
Batuk lama Ibu mengatakan tidak pernah mengalami batuk lama
Berdebar-debar/ sakit Ibu mengatakn tidak merasakan dada berdebar-debar sampai ke
dada sampai ke punggung
punggung?
Cepat lelah (pada Ibu mengatakan mengalami hiperlodosis karna sang ibu menompang
bulan ke -2 sampai ke- besarnya perut dan HB ibu normal tidak mengalami anemia.
3) Hb rendah?
Sesak nafas/ sulit Ibu mengatakan tidak pernah mengalami sesak nafas/ sulit bernafas
bernafas (pada bulan
ke-8) mengganggu
aktifitas sehari-hari?
Keputihan: Ibu mengatakan mengalami keputihan dengan warna putih, tidak
Warna kuning berbau, dan tidak gatal.
kehijauan? berbau?
gatal?
Gerakan janin (mulai Ibu mengatakan pergerakkan janin ± 10 kali dalam sehari
bulan ke-4)
Bergurang atau tidak
terasa
Perubahan perilaku: Ibu mengatakan tidak pernah gelisah, menarik diri dari lingkungan,
Gelisah?, menarik diri? dan bicara sendiri. Namun ibu mengatakan saat mengalami
Bicara sendiri? Tidak kemahamilan males mandi.
mau mandi?
Riwayat kekerasan Ibu mengatakan tidak ada riwayat kekerasan
terhadap perempuan
(pendekatan personal)
Gigi dan mulut Ibu mengatakan memiliki gigi berlubang bagian bawah. Tidak
Gigi berlubang? berdarah, dan gusi tidak tampak bengkak.
Berdarah? Gusi
bengkak?
Apakah pernah Ibu mengatakan tidak pernah mengalami gejala covid.
terkonfirmasi Covid-
19? Atau menagalami
gejala covid seperti
kehilangan penciuman
dan rasa dalam 3 bulan
terakhir?
Pemerikan Umum

Keadaan umum Baik


TD 100/70 mmHg
Suhu 36,5°C
Pernafasan 22 x/m
BB (sebelum hamil) 56 kg
LILA 28 cm
TB 151 cm
BB (sesudah hamil) 65 kg
Gejala anemia Ibu tidak tampak pucat, lemas, dan konjungtiva tidak pucat. Maka ibu
tidak mengalami gejala anemia
Edema Ibu tidak mengalami edama pada area tubuh
Tanda bahaya lain Ibu tidak mengalami sesak dan perdarahan
(sesak, perdarahan)

Pemeriksaan Obstetri

TFU 30 cm (TBJ : 30 – 11 = 19 x 155 = 2.945 gram)


Leopold 1 Bagian teratas perut ibu tidak keras dan tidak melenting yaitu bokong
janin.
3 jari dibawah prx
Leopold 2 Bagian kanan perut ibu teraba bagian lunak yaitu ekstremitas
Bagian kiri perut ibu teraba keras seperti papan yaitu punggung janin.
Leopold 3 Bagian terbawah perut ibu, teraba keras dan melenting yaitu kepala janin.
Leopold 4 Kepala janin sudah memasuki panggul 1/5
DJJ 138 x/m
Vulva/perineum Pada bagian vulva/perineum tidak terdapat luka jahitan, perdarahan, dan
penyakit kanker serviks
Inspekulo Tidak dilakukan

Pemeriksaan Penunjang

Tes HIV (-) NR


Tes sifilis (-) NR
Tes Hepatitis B (-) NR
Golongan darah O
Hb 12,8 g/dl
Kadar glukosa (-)
Kadar protein (-)
Tes BTA (-)
USG 3x USG
Imunisasi, obat-obatan dan Pemberian makanan tambahan

Skrining status TT Ibu mengatakan imunisasi TT sebanyak 3 kali


Vaksinasi Covid Ibu mengatakan tidak ada imunisasi covid selama hamil
selama hamil
Zat besi dan asam folat 1x1 (Novabion dan Folic
Kalsium 1x1 (Calcimega)
Pemberian makanan Tidak ada
tambahan

Skrining Kecemasan

Sesuaikan dengan Ibu telah melakukan pengisian kusioner HRS-A dengan mencentang apa
skoring dari kuesioner yang di rasakan oleh ibu. Dan jumlah yang dipilih ibu 11 kecemasan.
Hamilton Menurut penghitungan skor apabila ≤ 14 ibu tidak mengalami kecemasan
berlebih. Maka ibu tidak ada mengalami kecemasan berlebih dikarenakan
ibu memiliki skor kecemasan ± 11.

P4K

Penolong persalinan Bidan


Dana persalinan Ditanggung Suami
Transportasi Motor Pribadi (roda 2)
Metode kontrasepsi Suntik 3 bulan
setelah melahirkan
Pendonor darah Suami
Kesediaan dirujuk Bersedia
jika ada faktor risiko

B. INTERPRETASI DATA
1. Diagnosa : G3 P1 A1 Usia Kehamilan 38 minggu
fisiologis janin tunggal hidup intra uteri
2. Masalah : Tidak Ada

C. MENGIDENTIFIKASI MASALAH/DIAGNOSA POTENSIAL


Tidak Ada

D. TINDAKAN SEGERA
Tidak Ada

E. INTERVENSI
1. Lakukan komunikasi interpersonal
2. Beritahu hasil pemeriksaan
3. Jelaskan tentang keluhan yang dirasakan
4. Berikan solusi tentang keluhan ibu
5. Beritahu tanda bahaya pada kehamilan
6. Beritahu tanda bahaya pada kehamilan
7. Beritahu tanda – tanda persalinan
8. Beritahu tentang perencanaan program persalinan dan penanganan
komplikasi (P4K)
9. Beritahu ibu untuk mempersiapkan perlengkapan persalinan nanti
10. Jadwalkan ibu kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika ada keluhan

F. IMPLEMENTASI
1. Melakukan komunikasi interpersonal dengan ibu agar tercipta suasana
yang nyaman serta untuk membina hubungan baik dan saling percaya
antara ibu dan bidan.
2. Memberitahukan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan umum ibu
baik, kesadaran composmentis, tanda-tanda vital ibu dalam batas normal
dan keadaan janin baik dengan frekuensi Djj 138 x/menit. Dan hasil
pemeriksaan penunjang yaitu HB, dalam bayas normal yaitu 12,8 gr %,
protein urin negative (-) dan reduksi urin negative (-).
3. Menjelaskan tentang keluhan yang dirasakan ibu yaitu sering kencing
merupakan hal yang wajar karna janin semakin membesar menyebabkan
uterus semakin besar juga, hingga menekan blass atau kandung kemih
yang menyebabkan timbulnya rasa ingin kencing.
4. Menganjurkan ibu untuk memakan buah nanas, karna ada kandungan di
dalam buah nanas yang membuaat serviks lembut dan menyebabkan
pembukaan cepat.
5. Mengingatkan ibu untuk selalu menjaga personal hygiene.
6. Memberitahu ibu tanda bahaya pada kehamilan yaitu mual muntah
berlebih, padangan kabar, sakit kepala hebat, demam sampai kejang serta
perdarahan pervagina. Nanas mengandung vitamin C yang tinggi, zat gula,
sejumlah mineral dan enzim bromealin. Karena kandungan vitamin C nya
yang tinggi, maka nanas memiliki efek antimikroba dan antioksida
(Trausigg & Batkin, 2002). Sedangkan enzim bromealin menstimulasi
produksi prostaglandin (Evan, 2009; Muzzamman, 2009). Dalam
mekanisme persalinan, prostaglandin merupakan salah satu fakto yang
menyebabkan terjadinya kontraksi uterus (Katno & Pramono, 2009).
(Jurnal dari Universitas Indonesia: Pengaruh konsumsi buah nanas oleh
ibu hamil terhadap kontraksi uterus ibu bersalin di kota Padang Sumatera
Barat).
7. Memberitahukan ibu tanda bahaya persalinan yaitu perdarahan lewat jalan
lahir, tali pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir, kejang, air ketuban
keruh dan berbau serta ibu tidak kuat mengedan.
8. Memberitahukan tanda-tanda persalinan yaitu perut mules-mules yang
teratur timbulnya semakin sering dan semakin lama serta keluar lender
bercampur darah di jalan lahir.
9. Memberitahu tentang program perencanaan persalinan dan penanganan
komplikasi ( P4K ) yaitu penolong: bidan, tempat: PMB, dana: suami,
kendaraan: roda 2, donor darah: suami (O), pendamping persalinan: suami.
10. Memberitahu ibu untuk mulai mempersiapkan perlengkapan persalinan
nanti baik perlengkapan ibu maupun bayinya.
11. Menjadwalkan ibu kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika ada keluhan.

G. EVALUASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN


1. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2. Ibu mengerti dengan yang dijelaskan
3. Ibu bersedia mengikuti saran
4. Ibu bersedia datang untuk kunjungan ulang melakukan dokumentasi

CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/ tanggal Catatan Perkembangan


18 September 2022
PEMERIKSAAN KEHAMILAN 1
Jam 10.00 WITA
S : Ny. Indrawati umur 31 tahun datang ke PMB mengatakan ini kehamilan ketiga mengeluh sering
kencing dimalam hari

O : Menurut hasil yang pemeriksa lakukan, didapat: Keadaan umum baik, kesadaran composmentis,
TD: 100/70 mmHg, N: 88 x/menit, S: 36,5°C, R: 22 x/menit, BB:65 kg, HB: 12,8 gr/dl, TFU: 30
cm, DJJ: 138 x/menit, TBJ: 2.945 gram, gerak janin: aktif, leopold 1: bagian fundus teraba bulat,
lembek dan tidak melenting, leopold 2: bagian perut kiri ibu teraba keras dan memanjang (PU-KI),
bagian perut kanan ibu teraba ektrimitas, leopold 3: bagian perut terbawah ibu teraba keras, bulat
dan sedikit melenting (pres-kep), leopold 4: sudah masuk PAP (Divergen) .

A : G3P1A1 Usia Kehamilan 36 minggu dengan fisiologis janin tunggal hidup intra uteri.

P : 1. Memberitahukan kepada ibu hasil pemeriksaan baik


2. Menjelasan kepada ibu bahwa keluhan yang ibu rasakan adalah hal yang normal, karena janin
sudah menekan blast(kandung kemih)
3. Memberitahu ibu untuk banyak minum disiang hari untuk mengurangi frekuensi kencing
dimalam hari
4. Menyarankan ibu untuk istirahat yang cukup dan rajin jalan pagi
5. Memberitahu ibu tanda persalinan. Diantaranya keluar lendir bercampur darah, ketuban
pecah,dan adanya kontraksi
6. Memberitahukan ibu untuk kunjungan lagi 1 minggu
7. Melakukan dokumentasi

24 September 2022
PEMERIKSAAN KEHAMILAN 2
Jam 17.30 WITA
S : Ny. Indrawati umur 31 tahun datang ke PMB mengatakan ini kehamilan ketiga mengeluh sering
kencing dimalam hari

O : Menurut hasil yang pemeriksa lakukan, didapat: Keadaan umum baik, kesadaran composmentis,
TD: 110/70 mmHg, N: 80 x/menit, S: 35,5°C, R: 20 x/menit, BB:65 kg, HB: 12,8 gr/dl, TFU: 30
cm, DJJ: 140 x/menit, TBJ: 2.945 gram, gerak janin: aktif, leopold 1: bagian fundus teraba bulat,
lembek dan tidak melenting, leopold 2: bagian perut kiri ibu teraba keras dan memanjang (PU-KI),
bagian perut kanan ibu teraba ektrimitas, leopold 3: bagian perut terbawah ibu teraba keras, bulat
dan sedikit melenting (pres-kep), leopold 4: sudah masuk PAP (Divergen) .

A : G3P1A1 Usia Kehamilan 37 minggu dengan fisiologis janin tunggal hidup intra uteri.

P : 1. Memberitahukan kepada ibu hasil pemeriksaan baik


Hari/ tanggal Catatan Perkembangan
2. Menyarankan ibu untuk makan yang bergizi dan mengurangi aktivitas yang berat-berat
3. Menyarankan ibu untuk istirahat yang cukup dan rajin jalan pagi
4. Memberitahu ibu tanda persalinan. Diantaranya keluar lendir bercampur darah, ketuban
pecah,dan adanya kontraksi
5. Memberitahu ibu untuk kunjungan lagi 1 minggu lagi
6. Melakukan dokumentasi

30 September 2022
PERSALINAN
Jam 21.54 WITA
KALA I

S: Ny.Indrawati umur 31 tahun datang ke PMB mengatakan ketuban merembes sebelum menuju PMB
dan sakit dibagian pinggang hingga kebawah perut.

O : Menurut hasil pemeriksaan didapat: Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TD: 100/80
mmHg, N: 88 x/menit, S: 36,5°C, R: 22 x/menit, BB:65 kg, HB: 12,8 gr/dl, kadar protein (-), kadar
glukosa (-), TFU: 30 cm, DJJ: 140 x/menit, TBJ: 2.945 gram, gerak janin: aktif, leopold 1: bagian
fundus teraba bulat, lembek dan tidak melenting, leopold 2: bagian perut kiri ibu teraba keras dan
memanjang (PU-KI), bagian perut kanan ibu teraba ektrimitas, leopold 3: bagian perut terbawah ibu
teraba keras, bulat dan sedikit melenting (pres-kep), leopold 4: sudah masuk PAP (Divergen) .
VT : portio tidak teraba, pada pukul 21.58 WITA pembukaan lengkap (10 cm), ketuban negatif
(-), air ketuban jernih, titik petunjuk ubun-ubun kecil, kepala berada di hodge III+

A :G3P1A1 Usia Kehamilan 38 minggu dengan fisiologis janin tunggal hidup intra uteri
P :
1. Memberitahukan kepada ibu semua hasil pemeriksaan
2. Menjelasan kepada ibu bahwa keluhan yang ibu rasakan adalah tanda-tanda persalinan dan sudah
pembukaan 10.
3. Memberitahu ibu untuk makan dan minum di sela kontraksi untuk mengisi tenaga saat
persalinan.
4. Menjelaskan kepada ibu bahwa ketika pembukaan lengkap baru ibu meneran.
5. Mengajarkan kepada ibu cara meneran yang benar.
6. Melakukan dokumentasi
KALA II
S : Ibu mengatakan sudah tidak kuat lagi dan ingin meneran pada pukul 21.58 WITA.

O : KU ibu tampak kesakitan, compossmentis, TD 100/80 mmHg, nadi 88x/menit, respirasi 24x/menit,
Hari/ tanggal Catatan Perkembangan
suhu 36,5⁰C, adanya dorongan ingin meneran, perinium tampak menonjol, vulva membuka, ada
tekanan pada anus, his 7x10’45 detik, denyut jantung janin terdengar jelas dengan frekuensi
140x/menit,
VT : portio tidak teraba, pembukaan lengkap (10cm), ketuban negatif (-), air ketuban jernih, titik
petunjuk ubun-ubun kecil, kepala berada di hodge III+.

A : G3P1A1 38 minggu inpartu kala II

P : Melakukan pertolongan secara APN :


1. Mengenali tanda dan gejala kala II( Ibu ada dorongan untuk meneran, Adanya tekanan pada
anus, Perineum menonjol,Vulva membuka).
2. Memastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial untuk menolong dan
resusitasi set, semua sudah disiapkan dan lengkap.
3. Memakai APD lengkap.
4. Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai dan mencuci tangan dengan sabun
dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih dan kering.
5. Memakai sarung tangan steril/DTT pada tangan yang akan digunakan untuk periksa dalam
(VT).
6. Memasukan oxytosin kedalam tabung suntik dan meletakkan di partus set.
7. Membersihkan vulva dari perineum/vulva hygiene.
8. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan lengkap, selaput ketuban (-).
9. Mendekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai
sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5%, kemudian melepaskan dan merendamnya selama 10
menit dengan cara terbalik.
10. Memeriksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi mereda (relaksasi), DJJ 140x/menit.
11. Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan ibu dan janin baik, serta
membantu ibu menemukaan posisi yang nyaman sesuai keinginannya.
12. Meminta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran ibu, untuk mengambil posisi
senyaman mungkin yaitu miring kiri.
13. Membimbing ibu untuk dapat meneran secara efektrif, yaitu bila mulai kontraksi letakan kedua
tangan dibawah paha dan menariknya kearah perut, tundukan kepala hingga dagu menyentuh
dada, dan lihat kearah perut, ibu bisa istirahat disela-sela kontraksi.
14. Meletakkan handuk bersih dan kering diatas perut ibu (untuk mengeringkan bayi)
15. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagai alas bokong ibu.
16. Membuka tutup partus set dan periksa kembali kelengkapan alat dan bahan.
17. Memakai sarung tangan DTT/steril pada kedua tangan.
Hari/ tanggal Catatan Perkembangan
18. Saat tampak kepala bayi terlihat didepan vulva diameter 5-6 cm tangan kanan menahanan
perineum dan tangan kiri menahan puncak kepala bayi agar tidak terjadi depleksi yang sangat
kuat dan cepat. Anjurkan ibu untuk meneran secara efektif.
19. Memeriksa apakah ada lilitan tali pusat pada leher bayi (tidak adanya lilitan tali pusat).
20. Menunggu putaran paksi luar yang berlangsung secara spontan.
21. Setelah kepala bayi melakukan puturan paksi luar kedua tangan memegang kepala bayi secara
biparental, menganjurkan ibu meneran saat kontraksi, dengan lembut gerakan secara hati-hati
ke arah bawah sampai bahu depan lahir kemudian tarik lembut secara hati-hati kearah atas
sampai bahu belakang lahir.
22. Kemudian menyangga kepala, leher dan bahu bayi dengan tangan kanan dan kiri.
23. Menyusuri punggung, bokong, tungkai dan kaki, pegang kedua mata kaki (masukan) telunjuk
diantara kaki dan pegang masing-masing mata kaki dan ibu jari dan jari-jari lainnya. Bayi
baru lahir jam 22.30 wita.
24. Melakukan penilaian (bayi menangis kuat, bergerak aktif, warna kulit kemerahan).
25. Mengeringkan tubuh bayi, mengganti handuk yang basah dan menyelimuti bayi dengan kain
atau selimut yang bersih dan kering, menutupi bagian kepala membiarkan tali pusat terbuka.
26. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi yang lahir.
27. Memberitahu ibu bahwa ia akan di suntik oksitosin agar kontraksi uterus baik.
28. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir menyuntikan oksitosin 10 unit di 1/3 distal lateral paha/
cairan infus.
29. 2 menit setelah bayi lahir, memegang tali pusat dengan satu tangan, dengan 5 cm dari perut ibu,
dari perut bayi 3 cm diklem pertama, kemudian diurut sekitar 2 cm dari klem pertama, serta
memegang di antara klem pertama dan klem kedua.
30. Memotong tali pusat di antara 2 klem, kemudian tali pusat tersebut di jepit menggunakan
penjepit tali pusat.
31. Melakukan Inisiasi menyusu Dini (IMD).
KALA III

S : Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules


O : KU baik, kesadaran composmentis, fundus teraba keras, tidak teraba janin kedua TFU sepusat,
kandung kemih 50 cc, tali pusat tampak didepan vulva memanjang.
A : P2A1 Inpartu Kala III.
P : Setelah diberikan injeksi oksitosin 1 menit sesudah bayi lahir,
Melakukan Manajemen Aktif Kala III (MAK III) untuk pelepasan plasenta.
32. Memindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
33. Meletakkan tangan kiri diatas simpisis untuk mendeteksi kontraksi, tangan kanan
Hari/ tanggal Catatan Perkembangan
meregangkan tali pusat.
34. Setelah uterus berkontraksi meregangkan tali pusat kearah bawah sambil tangan kiri
mendorong uterus kearah dorsokranial secara hati-hati.
35. Melakukan peregangan lagi dan menganjurkan ibu sambil meneran.
36. Setelah plasenta mulai tampak di depan vulva, sambut plasenta dengan kedua tangan
kemudian putar searah jarum, Plasenta lahir lengkap jam 22.35 WITA.
37. Melakukan masase uterus, hingga uterus berkontraksi baik.
38. Memeriksa kelengkapan plasenta, pastikan plasenta telah lahir lengkap, dan memasukan
plasenta ke dalam tempatnya. (Tanda-tanda plasenta lahir lengkap selaputnya utuh,
keteledonnya lengkap).
39. Evaluasi apabila adanya kemungkinan Ruptur uteri.
KALA IV

S : Ibu merasa kelelahan setelah melahirkan.


O : KU baik, composmentis, TD 100/80 mmHg, nadi 80x/menit, respirasi 22x/menit, suhu 36,5⁰C,
kontraksi uterus baik, TFU sepusat jari dibawah pusat, kandung kemih kosong, tidak terdapat laserasi
pada jalan lahir, pendarahan normal.
A : P2A1 Kala IV.
P : Melakukan pemantauan kala IV dengan Partograf.
Jam Wak TD N R S Kontraksi TFU Kandung Perdarahan
Tu Kemih
I 22.35 100/80 81 18 36,5 Baik 1 jari Kosong Normal
dibawah
pusat
I 22.50 100/80 82 17 36,5 Baik 1 jari Kosong Normal
dibawah
pusat
I 23.05 100/80 81 18 36,5 Baik 1 jari Kosong Normal
dibawah
pusat
I 23.20 100/80 83 17 36,5 Baik 2 jari Kosong Normal
dibawah
pusat
II 23.50 110/80 84 19 36,5 Baik 2 jari Kosong Normal
dibawah
pusat
Hari/ tanggal Catatan Perkembangan
II 00.20 110/80 81 20 36,5 Baik 2 jari Kosong Normal
dibawah
pusat

40. Evaluasi kemungkinan adanya laserasi: tidak ada Laserasi.


41. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam.
42. Mencelupkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan, lepas secara terbalik, kemudian
rendam dengan larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
43. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan kandung kemih kososng.
44. Menganjurkan ibu dan keluarganya untuk masase uterus dengan menggunakan telapak tangan dan
memutar searah jarum jam selama ± 15 detik, sampai uterus berkontraksi dengan baik.
45. Mengevaluasi dan meestimulasi jumlah kehilangan darah : 1 under pead.
46. Memeriksa nadi ibu dan kandung kemih serta suhu tubuh dan keadaan umum ibu baik, nadi
81x/menit, kandung kemih (-) kosong, suhu 36,50C.
47. Memantau keadaan bayi baik serta bernafas dengan baik.
48. Menempatkan peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%, untuk dekontaminasi selama 10
menit kemudian cuci dan bilas.
49. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ketempat sampah yang sesuai.
50. Membersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh ibu dengan air DTT, serta membantu ibu
memakai celana dalam dan pakaian.
51. Memastikan ibu merasa nyaman memberikan ASI, serta menganjurkan kepada keluargan untuk
memberikan makan dan minum.
52. Mendekontaminasi tempat bersalin menggunakan larutan klorin 0,5%.
53. Mencelupkan sarung tangan dalam larutan klorin 0,5% kemudian melepasnya secara terbalik.
54. Mencuci tangan
55. Memakai sarung tangan
56. Memberikan salep mata, oxytetracyin 1% di kedua belah mata, dan memberikan vit K di paha kiri
dengan dosis 1 mg dalam 1 jam, kemudian melakukan pemeriksaan fisik. ( BB: 2,800 gr, PB: 52
cm, LK: 32 cm, LD: 33 cm ).
57. Setelah 1 jam pemberian vit K memberikan injeksi Hb0 di paha kanan.
58. Melepaskan sarung tangan dengan terbalik kedalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
59. Mencuci kedua tangan
60. Melengkapi Partograf.

30 September 2022
BAYI BARU LAHIR 0-6 jam
Jam 23.30 WITA
S : Bayi Baru Lahir umur 1 jam
Hari/ tanggal Catatan Perkembangan

O : KU baik, kesadaran composmentis, nadi 135 x/menit, pernafasan 48x/menit, suhu 36,7⁰C,
BB:2800 gram, PB: 52 cm, LK: 32 cm, LD: 33 cm. bayi tampak sehat, bergerak aktif dan berwarna
merah, bayi dapat mengisap susu ibunya dengan baik. Tali pusat tampak basah dan tidak ada tanda-
tanda peradangan atau infeksi serta tidak berdarah.

A : Bayi baru lahir normal umur 1 jam fisiologis

: 1. P :
1. Mencegah terjadinya hipotermi pada bayi dengan cara mengeringkan, menghangatkan dan
2. mengganti kain yang basah dengan kain yang kering.
3. Memeriksa tanda-tanda vital pada bayi antara lain: denyut nadi 135 x/menit, pernapasan 48
x/menit dan suhu 36,7oC. Serta memberitahukan hasil pemeriksaan bayi pada ibu dan keluarga.
4. Melakukan perawatan tali pusat dengan menjaga agar tetap kering dan bersih tanpa
memberikan apapun.
5. Memberikan nutrisi pada bayi yaitu ASI yang langsung diberikan pada bayi dengan
melakukan IMD.
6. Memberikan salep mata pada bayi baru lahir, pada mata sebelah kanan dan kiri.
7. Memberikan suntik vitamin K pada bayi, 1 jam setelah bayi lahir, dipaha sebelah kiri
dengan dosis 0,5 mg secara IM.
8. Memberitahukan ada ibu bahwa akan memberikan imunisasi Hepatitis B pada bayi, (umur
0-7 hari) dipaha kanan bayi dengan dosis 0,5 ml 1 jam kemudian.
9. Menjelaskan tanda-tanda bahaya BBL
a. Suhu tubuh meningkat
b. Pernafasan sulit
c. Rewel
d. Tali pusat merah, berbau busuk dan berdarah
e. Tidak BAB dalam 3 hari
f. Tidak BAK dalam 24 jam
g. Feses cair
h. Tidak mau menyusu
i. Kejang

30 November 2021 KUNJUNGAN NIFAS (KF 1)


Jam 07.00 WITA 6 – 48 JAM
Hari/ tanggal Catatan Perkembangan
S : Ibu mengatakan masih merasa lelah

O : KU:baik,TD:110/90 mmHg, N:80 x/menit, R:24 x/menit, S:37oc, mamae tidak bengkak, pengeluaran
ASI (+) colostrum, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik, lochea rubra (keluar darah
merah
segar), Perdarahan normal, ekstrimitas tidak odem dan tidak varises.
A : P2A1 10 jam post partum.
P :
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu, yaitu :
KU:baik,TD:110/90 mmHg, N:80 x/menit, R:24 x/menit, S:37oc, mamae tidak bengkak, pengeluaran
ASI (+), TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik, lochea rubra (keluar darah merah segar),
Perdarahan normal, ekstrimitas tidak odem dan tidak varises.
2. Menganjurkan ibu untuk mengganti pembalut dan membersihkan genetalia secara rutin, minimal 2
kali sehari.
3. Menganjurkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi dan tidak perpantangan seperti sayur-sayuran,
buah, ikan, telur, tahu, tempe dan susu agar luka pada jahitan segera kering dan tidak lembab.
4. Memberikan pengobatan untuk ibu, yaitu :
a. Asam mefenamat 3x1 : Untuk mengurangi rasa nyeri
b. Amoxylin 3x1 : Sebagai antibiotic dalam tubuh
c. Tablet fe 1x1 : Sebagai tablet penambah darah
d. Vitamin 1x1 : Untuk kebutuhan vitamin ibu
e. Sari ASI : Untuk Melancarkan ASI
5. Mengajarkan pada ibu untuk masase bagian perut ibu untuk uterus berkontraksi agar tidak
terjadinya perdarahan.
6. Tanda bahaya nifas, yaitu:
Perdarahan pervaginam, infeksi masa nifas, sakit kepala, nyeri epigastrik, penglihatan kabur,
pembengkakan diwajah atau ekstemitas, demam, muntah,rasa sakit waktu BAB, payudara
memerah, panas dan terasa sakir, kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama, rasa sakit,
merah, lunak dan pembengkakan di kaki.
7. Mengajarkan ibu untuk pemberian ASI atau teknik menyusui yang baik dan benar.
8. Mencegah hipotermi dengan cara bayi ditempatkan diruangan yang hangat, jangan berAC,
kontak atau menempelkan kulit bayi dengan kulit ibu, menyusui sesering mungkin dan menutup
kepala karena 25% panas hilang melalui kepala.
9. Medokumentasikan semua asuhan kebidanan dalam bentuk SOAP.
6 Oktober 2022 KUNJUNGAN NIFAS (KF 2)
Jam 17.05 WITA 3 – 7 HARI
Hari/ tanggal Catatan Perkembangan
S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan
O : KU:baik,TD:110/80 mmHg, N:84 x/menit, R:20 x/menit, S:37oc, mamae tidak bengkak, pengeluaran
ASI lancar, TFU teraba pertengahan pusat - simpisis, lochea sangoinolenta, ekstrimitas tidak odem
dan tidak varises.
A : P2 A1 post partum hari ke 7 hari fisiologis
P :
1. Melakukan perawatan post natal care, yaitu :
a. Memeriksa TTV
TD: 110/80 mmHg, N: 84x/m, R: 20x/m, S: 37 oC dan TFU tidak teraba
b. Memastikan uterus berfungsi dengan normal
c. Memastikan TFU ibu
Untuk mendeteksi dini tanda bahaya pada ibu nifas sehingga masa nifas ibu dapat berjalan
secara fisiologis.
2. Menilai adanya tanda-tanda infeksi pada ibu seperti mastitis, vaginitis, cystisis, uterititis untuk
mendeteksi secara dini terjadinya komplikasi pada ibu post partum.
3. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makan bergizi seperti makan nasi, daging, telur,
tempe, tahu, sayur, buah dan lain-lain agar memberikan energi juga dapat memperlancar ASI.
4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup seperti pada siang hari 1-2 jam dan pada malam
hari 7-8 jam agar istirahat ibu terpenuhi.
5. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan tubuh dan mengganti pakaian, yang bersih daerah
kelamain dengan air bersih dari arah depan kebelakang dan mengganti pembalut sesuai
kebutuhan.
6. Menganjurkan ibu untuk melakukan perawatan luka perineum dengan selalu mengganti
pembalut bila sudah penuh darah.
7. Menganjurkan ibu untuk sering-sering menyusui bayinya agar bayinya tidak rewel.
8. Menganjurkan ibu untuk selalu membersihkan putting susunya saat hendak menyusui bayinya.
9. Memberitahukan ibu tentang tanda-tanda bahaya masa nifas, yaitu :
a. Terjadinya perdarahan pada jalan lahir
b. Cairan yang berbau keluar dari kemaluan
c. Demam
d. Bengkak muka, tangan, kaki dan disertai sakit kepala atau kejang
e. Nyeri atau panas di daerah tungkai
f. Payudara bengkak, berwarna kemerahan dan sakit
g. Putting susu lecet
10. Memotivasi ibu agar selalu memberikan ASI eksklusif pada bayinya sampai 6 bulan untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi serta mengandung anti body yang kuat untuk mencegah
Hari/ tanggal Catatan Perkembangan
infeksi dan menurunkan resiko diare dan infeksi saluran pernafasan.
11. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak ada tanda-tanda penyulit
12. Mendokumentasikan semua asuhan kebidanan dalam bentuk SOAP.

19 Oktober 2022 KUNJUNGAN NIFAS (KF 3)


Jam 10.00 WITA 8 – 28 HARI
S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan

O : KU:baik,TD:110/80 mmHg, N:84 x/menit, R:20 x/menit, S:37oc, mamae tidak bengkak, pengeluaran
ASI lancar, TFU tidak teraba, lochea serosa, ekstrimitas tidak odem dan tidak varises.

A : P2 A1 post partum hari ke 20 hari fisiologis

P :
1. Melakukan perawatan post natal care, yaitu :
a. Memeriksa TTV
TD: 110/80 mmHg, N: 84x/m, R: 20x/m, S: 37 oC dan TFU tidak teraba
b. Memastikan involusio uterus berfungsi dengan normal
c. Memastikan TFU ibu
Untuk mendeteksi dini tanda bahaya pada ibu nifas sehingga masa nifas ibu dapat berjalan
secara fisiologis.
2. Menilai adanya tanda-tanda infeksi pada ibu seperti mastitis, vaginitis, cystisis, uterititis untuk
mendeteksi secara dini terjadinya komplikasi pada ibu post partum.
3. Menjelaskan kepada ibu jahitan terasa nyeri itu adalah hal yang wajar, kurun waktu 2 bulan
jahitan itu akan selalu nyeri di karenakan itu adalah dampak dari trauma persalinan.
4. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makan bergizi seperti makan nasi, daging, telur,
tempe, tahu, sayur, buah dan lain-lain agar memberikan energi juga dapat memperlancar ASI.
5. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup seperti pada siang hari 1-2 jam dan pada malam
hari 7-8 jam agar istirahat ibu terpenuhi.
6. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan tubuh dan mengganti pakaian, yang bersih daerah
kelamain dengan air bersih dari arah depan kebelakang dan mengganti pembalut sesuai
kebutuhan.
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan perawatan luka perineum dengan selalu mengganti pembalut
bila sudah penuh darah.
8. Menganjurkan ibu untuk sering-sering menyusui bayinya agar bayinya tidak rewel.
9. Menganjurkan ibu untuk selalu membersihkan putting susunya saat hendak menyusui bayinya.
11. Memotivasi ibu agar selalu memberikan ASI eksklusif pada bayinya sampai 6 bulan untuk
Hari/ tanggal Catatan Perkembangan
pertumbuhan dan perkembangan bayi serta mengandung anti body yang kuat untuk mencegah
infeksi dan menurunkan resiko diare dan infeksi saluran pernafasan.
12. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak ada tanda-tanda penyulit
13. Mendokumentasikan semua asuhan kebidanan dalam bentuk SOAP.

8 November 2022 KUNJUNGAN NIFAS (KF 4)


17.30 Jam WITA 29 – 42 HARI
S : ibu mengatakan tidak ada keluhan

O :KU:baik,TD:110/90 mmHg, N:84 x/menit, R:20 x/menit, S:36,7oc, mamae tidak bengkak, pengeluaran
ASI lancar, TFU tidak teraba, lochea alba, ekstrimitas tidak odem dan tidak varises.

A : P2 A1 post partum hari ke 40 hari fisiologis

P :
1. Melakukan perawatan post natal care, yaitu :
a. Memeriksa TTV
TD: 110/90 mmHg, N: 84x/m, R: 20x/m, S: 36,7 oC dan TFU tidak teraba
d. Memastikan involusio uterus berfungsi dengan normal
e. Memastikan TFU ibu
Untuk mendeteksi dini tanda bahaya pada ibu nifas sehingga masa nifas ibu dapat berjalan
secara fisiologis.
2. Menilai adanya tanda-tanda infeksi pada ibu seperti mastitis, vaginitis, cystisis, uterititis untuk
mendeteksi secara dini terjadinya komplikasi pada ibu post partum.
3. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makan bergizi seperti makan nasi, daging, telur,
tempe, tahu, sayur, buah dan lain-lain agar memberikan energi juga dapat memperlancar ASI.
4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup seperti pada siang hari 1-2 jam dan pada malam
hari 7-8 jam agar istirahat ibu terpenuhi.
5. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan tubuh dan mengganti pakaian, yang bersih daerah
kelamain dengan air bersih dari arah depan kebelakang dan mengganti pembalut sesuai
kebutuhan.
6. Menganjurkan ibu untuk sering-sering menyusui bayinya agar bayinya tidak rewel.
7. Menganjurkan ibu untuk selalu membersihkan putting susunya saat hendak menyusui bayinya.
8. Memberitahukan ibu tentang tanda-tanda bahaya masa nifas, yaitu :
a. Terjadinya perdarahan pada jalan lahir
b. Cairan yang berbau keluar dari kemaluan
c. Demam
Hari/ tanggal Catatan Perkembangan
d. Bengkak muka, tangan, kaki dan disertai sakit kepala atau kejang
e. Nyeri atau panas di daerah tungkai
f. Payudara bengkak, berwarna kemerahan dan sakit
g. Putting susu lecet
9. Memotivasi ibu agar selalu memberikan ASI eksklusif pada bayinya sampai 6 bulan untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi serta mengandung anti body yang kuat untuk mencegah
infeksi dan menurunkan resiko diare dan infeksi saluran pernafasan.
10. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak ada tanda-tanda penyulit
11. Mendokumentasikan semua asuhan kebidanan dalam bentuk SOAP.

30 September 2022 KUNJUNGAN NEONATUS (KN 1)


Jam 00.30 WITA 6 – 48 JAM
S : Bayi Baru Lahir umur 1 jam

O : KU baik, kesadaran composmentis, nadi 135 x/menit, pernafasan 48x/menit, suhu 36,7⁰C, BB:2800
gram, PB: 52 cm, LK: 32 cm, LD: 33 cm. bayi tampak sehat, bergerak aktif dan berwarna merah, bayi
dapat mengisap susu ibunya dengan baik. Tali pusat tampak basah dan tidak ada tanda-tanda peradangan
atau infeksi serta tidak berdarah.

A : Bayi baru lahir normal umur 1 jam fisiologis

P :
1. Mencegah terjadinya hipotermi pada bayi dengan cara mengeringkan, menghangatkan dan
mengganti kain yang basah dengan kain yang kering.
2. Memeriksa tanda-tanda vital pada bayi antara lain: denyut nadi 135 x/menit, pernapasan 48
x/menit dan suhu 36,7oC. Serta memberitahukan hasil pemeriksaan bayi pada ibu dan keluarga.
3. Melakukan perawatan tali pusat dengan menjaga agar tetap kering dan bersih tanpa memberikan
apapun.
4. Memberikan nutrisi pada bayi yaitu ASI yang langsung diberikan pada bayi dengan melakukan
IMD.
5. Memberikan salep mata pada bayi baru lahir, pada mata sebelah kanan dan kiri.
6. Memberikan suntik vitamin K pada bayi, 1 jam setelah bayi lahir, dipaha sebelah kiri dengan
dosis 0,5 mg secara IM.
7. Memberitahukan ada ibu bahwa akan memberikan imunisasi Hepatitis B pada bayi, (umur 0-7
hari) dipaha kanan bayi dengan dosis 0,5 ml 1 jam kemudian.
8. Menjelaskan tanda-tanda bahaya BBL
Hari/ tanggal Catatan Perkembangan
a) Suhu tubuh meningkat
b) Pernafasan sulit
c) Rewel
d) Tali pusat merah, berbau busuk dan berdarah
e) Tidak BAB dalam 3 hari
f) Tidak BAK dalam 24 jam
g) Feses cair
h) Tidak mau menyusu
i) Kejang

6 Oktober 2022 KUNJUNGAN NEONATUS (KN 2)


Jam 17.05 WITA 3 – 7 HARI
S : Bayi baru lahir umur 7 hari

O : KU baik, kesadaran composmentis, nadi 138x/menit, pernafasan 48x/menit, suhu 36,7 ⁰C, bayi
tampak sehat, bergerak aktif dan berwarna merah, bayi dapat mengisap susu ibunya dengan kuat, tali
pusat sudah lepas dan tidak ada infeksi.
BAB : 3 kali
BAK : 6 kali

A : Bayi baru lahir normal umur 7 hari

P:
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan penanganan bayi baru lahir.
2. Memeriksa tanda-tanda vital pada bayi, antara lain : nadi 138x/menit, pernafasan 48x/menit,
suhu 36,7⁰C.
3. Mengajarkan ibu cara memandikan bayinya
4. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa bayi harus tetap hangat
5. Memastikan pada ibu untuk bisa mengganti popok bayi sendiri setiap kali selesai BAB,BAK dan
jika basah.
6. Menganjurkan kembali pada ibu untuk memberikan ASI pada bayinya dan memberitahukan ibu
untuk sesering mungkin menyusui bayinya.
7. Menjelaskan kepada ibu tentang pentingnya pemberian ASI ekslusif hingga berumur 6 bulan.
8. Menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya untuk mencegah ikterik.
9. Melakukan dokumentasi
Hari/ tanggal Catatan Perkembangan

19 Oktober 2022 KUNJUNGAN NEONATUS (KN 3)


Jam 10.00 WITA 8 – 28 HARI

S : Bayi baru lahir umur 20 hari

O : KU baik, kesadaran composmentis, nadi 136x/menit, pernafasan 48x/menit, suhu 36,7 ⁰C, bayi
tampak sehat, bergerak aktif dan berwarna merah, bayi dapat mengisap susu ibunya dengan kuat, tali
pusat sudah lepas dan tidak ada infeksi.
BAB : 3 kali
BAK : 7 kali

A : Bayi baru lahir umur 20 hari

P :
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan penanganan bayi baru lahir.
2. Memeriksa tanda-tanda vital pada bayi, antara lain : nadi 136x/menit, pernafasan 48x/menit,
suhu 36,7⁰C.
3. Memastikan kepada ibu untuk memandikan bayinya sendiri.
4. Memberitahukan kepada ibu untuk membawa bayinya ke puskesmas atau posyandu untuk
mendapatkan imunisasi sampai bayi berumur 9 bulan dan pemantauian tumbuh kembang anak
sampai dengan usia 5 tahun dan memberitahu jadwal imunisasi kepada ibu yaitu :
a) 0-7 Hari : HB0
b) 1 Bulan : BCG, Polio 1
c) 2 Bulan : DPT-HB-HIB 1, Polio 2
d) 3 Bulan : DPT-HB-HIB 2, Polio 3
e) 4 Bulan : DPT-HB-HIB 2, Polio 3
f) 9 Bulan : MR
g) 18 Bulan : DPT-HB-HIB lanjutan dan MR lanjutan
5. Memastikan pada ibu untuk tetap membrikan ASI ekslusif tanpa MP.ASI selama 6 bulan.
8 November 2022
KELUARGA BERENCANA
17.30 Jam WITA

S : Ibu mengatkan ingin suntik KB 3 bulan

O : Keadaan umum : Baik, Kesadaran : Composmentis, TD: 110/90 mmHg, N: 82 x/m, R: 20 x/m, S:
36,7°C, Payudara : tidak teraba adanya bendungan ASI, Abdomen: tidak teraba adanya nyeri
tekan.

A : P2A1 Akseptor KB Suntik 3 bulan


Hari/ tanggal Catatan Perkembangan

P :
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan
Keadaan umum : Baik, Kesadaran : Composmentis, TD: 110/90 mmHg, N: 82 x/m, R: 20
x/m, S: 36,7°C, Payudara : tidak teraba adanya bendungan ASI, Abdomen: tidak teraba
adanya nyeri tekan.
2. Menyiapkan obat dan alat
a. Obat yang akan di suntikkan.
b. Spuit dan jarum sekali pakai.
c. Kapas alcohol.
d. Kocok botol vial, buka dan buang tutup kaleng pada vial yang menutupi karet, hapus
keret yang ada di bagian atas vial dengan kapas yang telah di basahi dengan alcohol
3. Memberitahukan dan menyiapkan ibu
4. Melakukan tindakan penyuntikan secara IM sepertiga pada bokong ibudengan dosis 150 mg
(1 ml)
5. Menjelaskan efek samping suntik KB 3 bulan
a. Gangguan haid seperti : Haid sedikit, pendarahan banyak, tidak haid,
b. Berat badan bertambah dan bisa juga menurun.
c. Sakit kepala.
d. Pusing, mual, berjerawat, hyperpigmentasi.
2. Menjelasakan cara kinerja suntik KB suntikan mencegah kehamilan dengan cara menghalangi
terjadinya ovulasi dengan menipiskan lendir serviks sehigga menghambat transportasi diri
dengan hormon yang ada dalam tubuh.
3. Mendiskusikan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti : sayuran hijau,
ikan, tempe dan buah-buahan.
4. Menyampaikan kepada ibu kunjungan ulang pada tanggal 24-01-2023.

Anda mungkin juga menyukai