Anda di halaman 1dari 17

Contoh Perencanaan Usaha

Setelah memahami isi atau langkah-langkah dari perencanaan usaha di atas,


kamu bisa melihat contoh dari beberapa perencanaan usaha yang akan dibuat.
Berikut contoh lengkapnya.

1. Contoh Perencanaan Usaha Makanan

Perencanaan usaha berikut merupakan contoh perencanaan usaha makanan


dari perusahaan PT. Snack Enak Indonesia. Perusahaan ini memproduksi bahan
makanan kripik singkong. Simak penjelasan lebih lengkap nya di bawah untuk
melihat perencanaan usaha makanan.

Nama bisnis

Aroma Rasa Tea Shop.

Bidang usaha

Jenis usaha yang dibuat adalah kuliner.

Visi

Kedai teh yang menawarkan kondisi, suasana, lokasi, dan menu yang bervariatif
dengan cita rasa dan kualitas dari daun teh terbaik di Indonesia.

Misi

1. Mempertahankan cita rasa dari daun teh terbaik di Indonesia yang


melegenda secara turun-temurun.
2. Menawarkan kenyamanan tempat untuk menikmati teh.

Deskripsi bisnis

Aroma Rasa Tea Shop adalah bisnis kuliner yang menawarkan berbagai menu
teh berkualitas dengan racikan langsung dari daun teh terbaik di Indonesia.

Keunikan produk
Kualitas teh dibuat dari daun teh terbaik di Indonesia.

Rincian produk

1. Teh melati.
2. Teh hijau.
3. Teh susu.
4. Teh tarik.
5. Teh coklat.
6. Teh vanilla.
7. Teh blackberry.
8. Teh Vanilla.

Target pasar

Anak muda pecinta teh dengan penghasilan menengah ke atas.

Rencana pemasaran

1. Membuka tea shop di Kota Besar dan beberapa cabang lainnya.


2. Mengoptimalkan pemasaran di sosial media.
3. Menggunakan jasa food vlogger, food blogger, youtuber, influencer
untuk membuat konten dan memberikan feedback.
4. Membuat event grand opening yang mengundang anak muda.

Sumber Daya Manusia

1. Nina (pemilik bisnis).


2. Riski (Business Development).
3. Lili (Product Manager).
4. Vigo dan Ami (Barista).
5. Fitri (Social Media Officer).

Biaya operasional yang diperlukan

1. Peralatan membuat teh Rp10 juta.


2. Bahan teh dan Perlengkapan Rp8 juta.
3. Sewa Tempat Rp20 juta per tahun.
4. Gaji SDM Rp20 juta.
5. Lain-lain Rp5 juta.
6. Total Rp63 juta.

Target dan Timeline Bisnis

1. 1 Tahun: Mendapatkan 20 pelanggan per hari.


2. 2 Tahun: Buka cabang dan produk baru.
3. 3 Tahun: Mendapatkan 50 pelanggan per hari di masing-masing
cabang.
4. 4 Tahun: Bekerja sama dengan perusahaan lain.
5. 5 Tahun: Membuka franchise atau cabang.

2. Contoh Perencanaan Usaha Cafe

Perencanaan usaha berikut merupakan contoh perencanaan usaha cafe dari


perusahaan PT. Anak Muda Berkarya. Perusahaan ini membuka cafe dengan
konsep kekinian yang menyajikan beragam jenis kopi dan makanan
pendamping. Simak penjelasan lebih lengkap nya di bawah untuk melihat
perencanaan usaha makanan.

Profil Perusahaan

“XYZ Café” adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang kuliner
yang mengarah ke dalam aspek restoran serta kopi untuk para pecinta
setianya. Perusahaan ini telah berdiri sejak awal tahun 2021 dan berlokasi di
Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Jawa Barat dengan lokasi yang sangat strategi
karena berhadapan dengan lampu merah yang menjadi pusat pandangan
semua orang saat berkendara, serta mudah dijangkau siapa saja sebagai
pelanggan yang berkunjung.

Masyarakat Indonesia yang saat ini hidup di era modern rupanya telah memiliki
gaya hidup yang berbeda dan berubah setiap tahunnya. Bahkan, tidak sedikit
dari mereka yang menerapkan pola hidup yang tidak biasa dengan
mengonsumsi kopi setiap hari. Maka dari itu, hal ini mendorong “XYZ Café”
untuk menciptakan terobosan yang unik bagi masyarakat dengan menyediakan
20 jenis produk kopi asli yang diciptakan dari biji kopi asli pilihan yang berasal
dari seluruh Indonesia.

Visi
“XYZ Café” memiliki sebuah visi untuk menjadi sebuah tempat terbuka dan
ramah lingkungan bagi semua kalangan masyarakat di Indonesia, khususnya di
sekitar Bandung.

Misi

1. Menyediakan tempat dengan layanan terbaik untuk semua


masyarakat dan pelanggan sebagai pecinta kopi.
2. Meningkatkan mutu dan kepercayaan pelanggan dengan
menyediakan beberapa cabang di seluruh Indonesia dalam waktu 3
tahun pertama.

Layanan dan Produk

“XYZ Café” menghadirkan berbagai macam produk kopi terbaik dengan proses
pembuatan yang sangat signifikan dan steril sehingga cita rasa aslinya selalu
terjaga di setiap tegukannya. Tak hanya itu, perusahaan ini juga akan memberi
kenyamanan yang tinggi bagi para pelanggan karena menyediakan sebuah
tempat terbuka dengan lingkungan bersih dan sejuk sehingga dapat menjadi
lokasi pilihan untuk menikmati berbagai cita rasa kopi dengan menu hidangan
yang lezat.

Rincian Pendanaan Badan Usaha

Pendanaan yang berlaku sampai sekarang bahwa “XYZ Café” memiliki 55% dari
modal keseluruhan yang ditetapkan agar badan usaha dapat berjalan dalam
jangka panjang. Jumlah pendanaan sebesar 55% dari pemilik serta pendiri “XYZ
Café” juga diakumulasi dengan 45% dari investor. Selain itu juga, kami
menetapkan sistem pembagian hasil sebanyak 60% untuk pihak pengelola dan
40% untuk pihak investor dengan kontrak berjalan selama 3 tahun yang telah
berlangsung sejak awal tahun 2018.

Aspek Produksi dan Pemasaran

Berikut ini adalah penjabaran perihal aspek produksi dan pemasaran dari suatu
usaha.

Tujuan Pasar

1. Analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threats)


2. Peluang Pasar
3. Penetapan Harga Pasar
4. Perkembangan Pasar

Aspek Pemasaran

1. Sumber Bahan Pokok


2. Lingkungan Produksi

Aspek Finansial dan Pendanaan

Berikut ini adalah penjabaran perihal aspek finansial dan pendanaan dari suatu
usaha.

Jumlah Modal yang Digunakan

Untuk aspek finansial dan pendanaan, total biaya keseluruhan yang digunakan
“XYZ Café” sejak awal berdiri sampai sekarang adalah:

1. Sewa tempat per tahun: Rp30 juta


2. Renovasi: Rp15 juta
3. 1 unit sepeda motor: Rp15 juta
4. Komputer (kasir): Rp4,5 juta
5. Peralatan (makan dan minum): Rp2,5 juta
6. Kursi dan meja: Rp13 juta
7. Biaya lain-lain: Rp20 juta

Total biaya yang dibutuhkan oleh “XYZ Café” pada periode awal sebesar
Rp100 juta.

Prediksi Biaya per Bulan Biaya Kebutuhan Pokok “XYZ Café”

1. Daging sapi: Rp7,2 juta


2. Daging ayam: Rp4,2 juta
3. Aneka kopi: Rp3 juta
4. Sayuran: Rp2 juta
5. Kentang: Rp2,5 juta
6. Beras: Rp1,2 juta
7. Bumbu dapur: Rp1,5 juta
8. Buah-buahan: Rp2,5 juta
9. Gas LPG: Rp1,8 juta
10. Biaya lain-lain: Rp1 juta

Total biaya yang diperkirakan untuk kebutuhan pokok setiap bulannya sebesar
Rp26,9 juta.

Biaya Gaji dan Operasional

1. Transportasi: Rp500 ribu


2. Gaji pengelola: Rp3,5 juta
3. Gaji chef: Rp6,5 juta
4. Listrik dan air: Rp5 juta
5. Gaji waitress: Rp4 juta
6. Gaji kasir: Rp2 juta
7. Gaji bagian order: Rp3 juta
8. Jadi, hasil perhitungan biaya keseluruhan untuk gaji dan operasional
sebesar Rp24,5 juta.

Perhitungan Modal untuk Investasi

Jika menganalisa semua hasil perhitungan di atas, maka total biaya yang akan
dibutuhkan oleh “XYZ Café” dalam kurun waktu sebulan berjalan memiliki
rincian sebesar:

Rp100 juta + Rp26,9 juta + Rp24,5 juta = Rp151,4 juta.

3. Contoh Perencanaan Usaha Kerajinan

Selanjutnya, ada juga contoh perencanaan usaha kerajinan jika kamu tak ingin
membuat bisnis di bidang kuliner. Berikut ini penjelasan lengkapnya.

Judul proposal usaha

Hiasan Kumbang Kepik.

Bahan dan alat yang dibutuhkan

1. Botol plastik (ukuran bebas).


2. Cat berwarna cerah.
3. Kuas.
4. Bola pimpong.
5. Bola mata kecil plastik.
6. Lem.
7. Kawat.
8. Gunting dan pisau.
9. Pernak-pernik.
10. Paku kecil.

Cara membuat produk

1. Pertama, membuat bagian badan terlebih dahulu dengan memotong


bagian bawah botol plastik menggunakan gunting atau pisau.
2. Cat pada bagian dalam botol plastik agar penampilan semakin
menarik.
3. Setelah dicat, jemur botol plastik di bawah sinar matahari agar
semakin kering.
4. Lalu, membuat bagian kepala dengan memotong bola pimpong
menjadi ukuran ¼.
5. Untuk terlihat menyerupai kepala kumbang, cat bola pimpong dengan
warna hitam.
6. Potong kawat sekitar 4-5 cm dan tekuk pada bagian ujungnya. Kawat
tersebut nantinya akan digunakan sebagai antena si kumbang.
7. Melubangi pada kepala agar antena dapat dipasang dengan paku kecil.
8. Menempelkan bagian kepala dan badan kumbang menggunakan lem.
9. Setelah itu, tempel bagian matanya serta tambahkan pernak-pernik
pada bagian badan kumbang.
10. Hiasan kumbang kepik yang lucu siap digunakan.

Perencanaan anggaran

Modal

1. Cat: Rp 35.000
2. Kuas: Rp 5.000
3. Bola pimpong: Rp 25.000
4. Kawat: Rp 5.000
5. Bola mata plastik kecil: Rp 4.000
6. Lem: Rp 6.000
7. Jumlah: Rp 80.000 estimasi untuk 35 unit
Penjualan

Rencana harga jual: Rp 90.000 untuk 35 unit

Profit

Harga jual – modal: Rp 90.000 – Rp 80.000 = Rp 10.000

Analisis SWOT

Strength

1. Harga murah dan relatif terjangkau.


2. Menarik dan lucu sehingga akan disukai berbagai kalangan khususnya
anak-anak.

Weakness

1. Tidak ramah lingkungan karena berbahan dasar plastik.

Opportunity

1. Dapat Menerima pre order.


2. Melayani jual beli via online.
3. Belum ada yang mengerjakan bisnis yang menjanjikan serupa di area
Sleman.

Threat

1. Banyak pesaing yang memproduksi produk serupa dengan bahan


baku yang lebih baik seperti kain flanel.

4. Contoh Perencanaan Usaha Kue

Berikut ini terdapat contoh perencanaan usaha kue yakni Roti Bakar Rasa Rasa
yang bisa kamu jadikan contoh untuk dokumen perencanaan usaha di bidang
sejenis.

Judul proposal usaha

Roti Bakar Macam Rasa


Variasi rasa roti bakar yang ditawarkan

1. Roti Bakar Coklat


2. Roti Bakar Keju
3. Roti Bakar Kacang
4. Roti Bakar Strawberry
5. Roti Bakar Srikaya
6. Roti Bakar Nanas
7. Roti Bakar Blueberry

Rincian harga roti bakar

1. Strawberry + Nanas Rp 10.000


2. Strawberry Rp 10.000
3. Nanas Rp 10.000
4. Kacang Rp 12.000
5. Kacang + strawberry Rp 10.000
6. Kacang + nanas Rp 10.000
7. Kacang + blueberry Rp 10.000
8. Cokelat Rp 12.000
9. Cokelat + strawberry Rp 10.000
10. Cokelat + nanas Rp 10.000
11. Cokelat + kacang Rp 12.000
12. Blueberry + strawberry Rp 10.000
13. Blueberry + nanas Rp 10.000
14. Blueberry + coklat Rp 11.000
15. Srikaya + blueberry Rp 10.000
16. Srikaya + nanas Rp 10.000
17. Srikaya + kacang Rp 12.000
18. Srikaya + cokelat Rp 12.000
19. Keju + srikaya Rp 12.000
20. Keju + coklat Rp 12.000
21. Komplit Rp 15.000

Strategi promosi

Pada usaha roti bakar jelas memiliki banyak pesaing. Selain menciptakan
berbagai inovasi dalam produknya, produsen juga harus memiliki cara promosi
yang efektif dan efisien. Dalam mempromosikan usaha ini, kami akan
menggunakan beberapa metode yaitu dari menawarkan secara langsung ke
calon konsumen, pemanfaatan media online, pengembangan pasar dan juga
produk.

Aspek perencanaan keuangan

Modal awal

= Rp 5.500.000

Pendapatan

Rata-rata penjualan per hari = 15 bungkus

Penghasilan produksi 

1. = harga produk (rata-rata ) x estimasi produksi per hari


2. = Rp 11.000 x 1
3. = Rp 165.000

Penghasilan bruto per malam

= Rp 165.000

Laba kotor

1. Harian = Rp 165.000
2. Bulanan = Rp 4.950.000

Biaya operasional per bulan

1. Gaji karyawan = Rp 600.000


2. Biaya transportasi = Rp 200.00
3. Biaya sewa tempat = Rp 200.000
4. Biaya bahan = Rp 2.500.000
5. Total biaya operasional = Rp 3.500.000

Laba bersih per bulan

1. = laba kotor per bulan – total biaya operasional


2. = Rp 4.950.000 – Rp 3.500.000
3. = Rp 1.450.000
5. Contoh Perencanaan Usaha Konveksi atau Baju

Terakhir, ada juga contoh perencanaan usaha konveksi atau baju jika kamu
bergerak di bidang fashion. Berikut penjelasan lengkapnya.

Jenis usaha

Pasar yang mudah dijangkau dan tidak banyak makan biaya angkut. Bisnis
konveksi sangat menjanjikan untuk menjadi pengusaha sukses. Saat ini banyak
pedagang grosir yang menjual berbagai jenis pakaian jadi di pasaran, motifnya
biasa-biasa saja Hal ini menjadi peluang potensial untuk membuka bisnis
konveksi yang bernuansa tradisional sampai yang mewah. Karena setiap orang
memiliki selera yang berbeda. kebanyakan pedagang hanya mengandalkan
harga murah saja, namun kualitas bahan yang digunakan tidak diperhatikan.
Bisnis yang kami rencanakan ini akan membuat konsumen tidak hanya puas
dengan harga yang relatif murah, namun konsumen juga akan puas dengan
motif yang ditawarkan. sehingga konsumen akan menjadi loyal. Hal ini akan
dipantau dengan selalu mencari motif yang lebih baru dan memperhatikan
motif yang bagus dan menarik.

Rencana Produksi

1. Kain soft jeans dengan timbul bunga-bunga di proses dalam


pemotongan.
2. Kain yang telah dipotong sesuai desain di bordil di dalam mesin
bordir.
3. Kain yang telah selesai di bordil di jahit sesuai desain dan diberi
resleting.
4. Setelah selesai penjahitan dan pemasangan resleting kemudian di
obras agar mendapatkan kualitas yang rapi dan halus.
5. Setelah itu penyetrikaan.
6. Setelah selesai di setrika lalu di masukkan dalam plastik.
7. Dan yang terakhir di ikat dengan tali, 1 ikat berisi 10 potong.

Rencana Pemasaran

Berikut ini adalah penjabaran rencana pemasarannya.

Analisis target pelanggan atau konsumen


Target pelanggan kami adalah para pedagang di pasar grosir, dengan modal
yang cukup besar perusahaan kami masuk ke dalam pasar grosir, kami tidak
membutuhkan pedagang (pelanggan) yang banyak bagi kami cukup 10
pedagang, dengan daya beli 100 potong per hari di setiap pedagang.

Strategi penentuan harga

1. Penentuan harga berdasarkan Biaya Produksi

Harga kami tentukan dengan menghitung semua biaya produksi per potong
ditambah Rp 5000, misal semua bahan dan biaya produksi adalah Rp 50.000
harga jualnya menjadi Rp 55.000 per potong.

2. Penentuan Harga Berdasarkan Permintaan

Namun pada 2 bulan sebelum hari raya idul fitri keuntungan per potong kami
tingkatkan menjadi Rp7000, karena semakin banyaknya permintaan.

Strategi promosi

1. Penjualan personal (Personal Selling)

Dengan secara personal kami melakukan penjualan dengan tidak banyaknya


konsumen yang kami rencanakan, dengan membawa beberapa contoh produk
kami menawarkan langsung pada calon pelanggan atau konsumen kami.

2. Hubungan Masyarakat (publik relation)

Promosi kami juga dengan mengenalkan,membangun citra produk dan


memberi kesan yang baik pada masyarakat lewat jejaring sosial facebook,
untuk masalah membeli bisa datang ke pelanggan kami yang ada di pasar
grosir. Dengan seperti itu kami bisa lebih menghemat biaya promosi, karena di
face book promosinya gratis.

Rencana Keuangan

Berikut ini adalah penjabaran dari rencana keuangan yang dimaksud!

Biaya pembelian mesin


1. Mesin pemotong kain 4 unit per unit Rp 400.000 = Rp1,6jt
2. Membeli mesin jahit sebanyak 60 mesin per unit Rp1.500.000 =
Rp90jt
3. Mesin obras sebanyak 4 unit, per unit nya Rp 2.000.000 = Rp8jt
4. Mesin pasang kancing 2 unit Rp 600.000 = Rp1,2jt
5. Mesin bordir 1 unit = Rp 190jt
6. 1 unit Komputer untuk gambar bordir= Rp4jt
7. Jumlah keseluruhan = Rp 294.800.000

Biaya operasional per bulan

1. Biaya tagihan listrik perbulan = Rp 1.500.000


2. Biaya penyusutan mesin 10% = Rp 29.480.000
3. Biaya transportasi (solar) untuk pengiriman barang per hari = Rp
50.000
4. Biaya makan siang perhari untuk 70 karyawan Rp5000 x 70 = Rp
350.000
5. Gaji satpam dan cleaning service = Rp 6.400.000
6. Gaji karyawan jahit Rp30.000 x 50 = Rp 1.500.000
7. Gaji karyawan obras Rp20.000 x 4 = Rp 80.000
8. Gaji karyawan penyetrika dan pengemasan Rp 20.000 x 4 = Rp
80.000
9. Gaji tim kreatif dan desain gambar bordir Rp 40.000 x 4 = Rp160.000
10. Gaji karyawan potong kain Rp 30.000 x 4 = Rp120.000
11. Gaji sopir = Rp 40.000
12. Gaji marketing Rp50.000 x 2 = Rp 100.000
13. Gaji karyawan administrasi = Rp 50.000
14. Jumlah keseluruhan = Rp 39.910.000
15. Jumlah keseluruhan dikali 20 hari kerja = Rp 798.200.000

Biaya bahan baku

1. 1 pis kain Rp 1.700.000 x 28 = Rp 47.600.000


2. Harga 1 benang Rp1500, x 375 = Rp 562.500
3. Biaya bordir per potong Rp 4000 , x 1500 = Rp 6.000.000
4. Resleting 1 = Rp500, x 1500 = Rp 750.000
5. Kemasan 1 potong Rp200, x 1500 = Rp 300.000
6. Jumlah keseluruhan dikali 20 hari kerja = Rp1.104.250.000

Jumlah biaya perbulan secara keseluruhan


1. Jumlah biaya bahan baku = Rp1.104.250.000
2. biaya operasional = Rp 798.200.000
3. Jumlah keseluruhan = Rp 1.902.450.000

Arus kas penerimaan per hari

1. Rata-rata harga jual barang kami adalah = Rp 75.000


2. 1000 potong x Rp75.000 = Rp75 juta x 30 hari = Rp2.250.000.000
3. Dikurangi semua biaya pengeluaran = Rp 1.902.450.000
4. Keuntungan perbulan kami = Rp 347.550.000

Rencana Personalia

Berikut ini adalah penjabaran perihal rencana personalia yang akan diterapkan!

Tugas Marketing (2 marketing) 

1. Menawarkan produk pada konsumen.


2. Bertanggung jawab atas semua pembayaran barang.
3. Menentukan harga yang lebih spesifik.
4. Menentukan nilai lebih pada setiap produk.
5. Menampung semua keluhan dan masukan dari pelanggan.
6. Melaporkan pada tim kreatif tentang kekurang produk.
7. Melaporkan semua penerimaan uang, pada bagian keuangan.

Tugas Tim kreatif (3 orang) 

1. Membuat gambar-gambar bordil


2. Membuat desain baru
3. Mencari produk yang lebih unik dan menarik
4. Memperbaiki desain, yang dilaporkan marketing ada kekurangan.

Tugas Bagian keuangan (2 orang) 

1. Mencatat semua keluar masuk nya uang


2. Memberikan upah pada semua karyawan
3. Mengabsen untuk semua karyawan
4. Menyiapkan dana untuk pengeluaran per hari maupun per bulan

Tugas Pemotong kain (4 orang) 


1. Memotong kain sesuai pola yang telah dibuat tim kreatif

Tugas Operator mesin bordir (3 orang, tiap 8 jam ganti)

1. Menjalankan mesin
2. Menyesuaikan potongan kain yang telah dipotong sesuai pola

Tugas Penjahit (50)

1. Menjahit kain yang telah dipotong sesuai desain


2. Memasang resleting

Tugas Pengobras (5 orang) 

1. Mengobras semua jahitan yang telah selesai di jahit dan dipasang


resleting
2. Membersihkan sisa-sisa benang jahitan dan bordir

Tugas Penyetrika (4 orang)

1. Menyetrika baju yang telah di obras


2. Melipat baju dengan rapi
3. Memasukkan kedalam plastik
4. Mengikat dengan tali baju-baju yang telah dimasukkan kedalam
plastik

Tugas Sopir (1 orang) 

1. Mengantar barang ke pasar grosir


2. Merawat mobil pengiriman barang
3. Membantu mengangkat barang ke tempat pedagang

Tugas Satpam (3 orang) 

1. Menjaga keamanan lingkungan pabrik pada siang dan malam hari

Tugas Cleaning service (5 orang)

1. Membersihkan ruang kerja setelah dan sebelum para karyawan mulai


kerja

Rencana Strategi
Berikut ini merupakan penjabaran dari rencana strategi yang direncanakan
untuk diterapkan!

Strategi persaingan

1. Focus dengan kualitas yang lebih baik

Suatu cara untuk memenangkan persaingan khususnya pada konveksi adalah


dengan membandingkan produk yang dihasilkan dengan produk pesaing.
Dalam hal ini keunggulan produk lah yang akan membedakannya dari produk
pesaing. Kami menggunakan strategi kualitas barang yang bagus, desain sesuai
trend, unik, menarik, cantik, dan jahitan yang rapi untuk bersaing dengan
konveksi lain.

2. Penentuan harga prestise

Menggunakan harga diatas pesaing karena mempunyai keunggulan tersendiri


dan untuk meraih kesan terbaik dari pesaing-pesaing lain.

Strategi pengembangan wilayah pemasaran

Wilayah pemasaran akan direncanakan di perluas ke luar kota, seperti di


surabaya disana ada pasar grosir besar yaitu di pasar kapasan. Dengan model
titip barang dan bayarnya menggunakan bilyet giro para pedagang akan lebih
tertarik untuk mencoba produk kami, tapi setelah produk kami laku di pasaran
Surabaya kami akan memberlakukan model cash, tidak menggunakan bilyet
giro lagi, ada uang ada barang.

Strategi pengembangan produk

1. Strategi pengembangan produk baru

Produk baru dikembangkan berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan pasar


dan dengan selalu mengikuti trend yang ada, dengan melihat dan mengikuti
pameran- pameran busana. Tim kreatif yang bertanggung jawab atas
pengembangan produk, tetapi kami tidak hanya mengandalkan tim kreatif saja
untuk mengembangkan produk kami, tapi kami juga menerima masukan dari
para pelanggan tentang produk-produk yang lebih bagus, unik, menarik, dan
cantik. Selain itu kami selalu menjaga kualitas jahitan dan kemasan untuk
menjaga nama merek kami.

Anda mungkin juga menyukai