Dosen Pengampu :
Dr.Mustafa,M.Si
Wizerti Ariastuti Saleh, S.Pd,M.Pd
Oleh :
ISNADYA RUSLAN
210405502020
KELAS A / 21
C. PROFIL ANAK
Nama : Gita Wael
Tempat dan tanggal lahir : Buru,03 Februari 2008
Alamat : Jln. Tabea Jou. Karang Panjang (Gonzalo)
Anak ke :2
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Khatolik
D. PEMBAHASAN
1. Defenisi ATR
Tunarungu merupakan suatu kondisi atau keadaan seseorang yang mengalami
kekurangan atau kehilangan fungsi indera pendengarannya. Sehingga tidak mampu
menangkap ransangan berupa bunyi, suara atau ransangan lain melalui indera
pendengaran. Sebagai akibata dari terhambatnya perkembangan, sehingga seorang
tunarungu juga terhambat kemampuan bicara dan bahasanya yang mengkibatkan
seorang tunarungu mengalami kelambatan dan kesulitan dalam hal-hal yang
berhubungan dengan komunikasi.
Istilah tunarungu berasal dari kata tuna dan rungu, dimana tuna memiliki arti
kurang sedangkjan rungu artinya pendengaran. Istilah lain adalah tuli, bisu,
tunawicara, cacat dengar, kurang dengar, atau tunarungu. Seseorang dikatakan
tunarungu apabila tidak mampu mendengar bicara. Apabila dilihat secara fisik, anak
tunarungu tidak berbeda dengan dengan ana dengar pada umumnya. Pada saat
berkomunikasi barulah diketahui bahwa anak tersebut mengalami tunarunguan.
Menurut Suharmini (2009), tunarungu adalah keadaan seorang individu yang
mengalami kerusakan pada indera pendengaran sehingga menyebabkan tidak bisa
menangkap berbagai ransangan suara, maupun ransangan lain yang melalui indera
pendengaran.
2. Jenis, Klasifikasi, Dan Karakteristik ATR
a. Jenis: Tunarungu sedang
b. Klasifikasi: Tuli (Deaf)
c. Karakteristik: Bahasa
3. Penyebab
Penyebab anak tersebut mengalami tunarungu karna faktor internal yang merupakan
karna faktor keturunan dalam keluarga ada juga yang mengalami hambatan
tunarungu.
4. Dampak Terjadinya Hambatan
Dampak dari hambatan nya itu adalah anak tersebut mengalami hambatan sulit
untuk komunikasi sebelum di masukkan ke dalam SLB-B KARYA KASIH, dan
sekarang sudah lebih mudah untuk berkomunikasi dengan orang lain.
5. Bentuk Komunikasi
Bentuk komunikasi yang dilakukan oleh anak terkadang menggunakan bahsa isyarat
sibi dan anak mampu memahami aertikulasi.
6. Keterlibatan Orang Tua
Memenuhi kebutuhan pendidikan anak dengan memasukkan anak mereka ke SLB-B
KARYA KASIH agar anak mereka dapat tumbuh dan berkembang lebih baik,
meskipun anak mereka di haruskan tinggal di asrama yang di sediakan oleh sekolah
itu sendiri.
E. KESIMPULAN
Tunarungu merupakan suatu kondisi atau keadaan seseorang yang mengalami
kekurangan atau kehilangan fungsi indera pendengarannya. Sehingga tidak mampu
menangkap ransangan berupa bunyi, suara atau ransangan lain melalui indera
pendengaran. Sebagai akibata dari terhambatnya perkembangan, sehingga seorang
tunarungu juga terhambat kemampuan bicara dan bahasanya yang mengkibatkan
seorang tunarungu mengalami kelambatan dan kesulitan dalam hal-hal yang
berhubungan dengan komunikasi. Sama halnya dengan anak yang bernama Gita Wael
ini, dia mengalami ketunarunguan sejak lahir dan di mana itu juga karna faktor
internal (keturunan keluarga) nya, sebelum orang tuanya memasukkan anak mereka
ke SLB-B KARYA KASIH anak tersebut sangat sulit dalam hal komunikasi, namun
saat telah masuk ke sekolah anak tersebut sudah lebih mudah berkomunikasi dengan
menggunakana bahsa isyarat sibi atau melihat dari artikulasi lawan bicara.
F. LAMPIRAN
Laporan hasil observasi dan Identifikasi anak berkebutuhan khusus (ABK) tuanarungu.
I. Identitas Anak dan Keluarga
A. Identitas Anak
Nama : Gita Wael
Tanggal Lahir : 03 Februari 2008
Tempat Lahir : Buru,Ambon
Alamat : Jln, Tabea Jou, Karang Panjang
(Gonsalo)
Anak ke :2
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Khatolik
Tingkat kehilangan pendengaran :
a. Kanan 91 dB (Anak belum pernah tes)
b. Kiri 110 dB
B. Identitas Keluarga
Nama Ayah : Sanalang Wael
TTL : Buru, 27 Agustus 1975
Umur : 47 Thn
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SLTA / Sederajat
Alamat : Buru, Ambon
Telepon :-
Nama Ibu : Tina
TTL : 16 Maret 1981
Umur : 41 Thn
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SLTA / Sederajat
Alamat : buru, Ambon
Telepon :-
II. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
A. Sewaktu dalam Kandungan
1. Umur ibu waktu mengandung anak
2. Selama ibu mengandung, apakah pernah menderita sakit ya/tidak
a. Sakit apa :......................................................
b. Berapa lama :......................................................
c. Sewaktu sakit berapa umur
kandungan tersebut :........................................................
3. a. Apakah pernah jatuh ya/tidak
b. Bagaimana posisi jatuhnya : ......................................
4. a. Apakah pernah terganggu ketentraman batin ya/tidak
b. Apa sebabnya :...........................................................
5. Apakah sering memeriksakan kandungan kepada dokter/bidan : selalu/kadang-
kadang/tidak pernah
6. Bagaimana posisi bayi dalam kandungan tsb normal/tidak normal
7. Apakah ibu merasa senang dengan kandungan tersebut ya/tidak
8. Apakah ibu suka minum obat penenang atau sejenisnya ya/tidak
9. a. Apakah ibu pernah keguguran : pernah/tidak pernah
b. Berapa kali : ................................................................
c. Disebabkan karena apa :..............................................
10. Anak ini lahir nomor berapa :.........................................
Gambar 1
Gambar 2