Anda di halaman 1dari 20

“ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN

ANAK PRA-SEKOLAH”

Mata Kuliah : Keperawatan Keluarga

DI SUSUN

Kelas : III’C Diii Keperawatan


Kelompok : 3

Anastasia Putri Bumulo (751440119068)

Nurul Fauziah Ahmad (751440119082)

Tomi Zakaria (751440119095)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO

PROGRAM D-III KEPERAWATAN

T.A 2021/2022
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S
DENGAN ANAK PRA SEKOLAH

I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Hari/Tanggal : 3 Oktober 2021


Oleh : - Anastasia Putri Bumulo
- Nurul Fauziah Ahmad
- Tomi Zakaria
Metode : Wawancara, Observasi dan Pemeriksaan Fisik
A. DATA KELUARGA

1. Identitas Keluarga
a. Nama KK : Tn. S
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Umur : 32 tahun
d. Pendidikan : SMA
e. Agama : Islam
f. Pekerjaan : Wiraswasta
g. Alamat : Jl. Sultan Boututihe , Kel. Tamalate,
Kec. KotaTimur
h. Suku/kebangsaan : Gorontalo / Indonesia
i. Jumlah anggota keluarga : 3 orang (Termasuk KK)
j. Suku/kebangsaan : Gorontalo / Indonesia
2. Susunan Anggota Keluarga

NO NAMA UMUR SEX STATUS PENDIDIKAN PEKERJAAN

1 Tn.S 28 th Pria Kepala SMA Wiraswasta


keluarga
2 Ny.L 25 th Wanita Isteri SMA IRT

3 An.F 5 th Pria Anak - -

3. Tipe Keluarga
Jenis keluarga ini adalah keluarga inti/nuclear family dimana dalam keluarga
terdiri ayah ibu dan anak-anak dan mertua
4. Genogram

5. Suku Bangsa dan Agama


Keluarga Tn. S semuanya suku Gorontalo asli. Semua anggota keluarga beragama
Islam.

6. Status Sosial Ekonomi Keluarga


Tuan S adalah seorang karyawan di salah satu Supermarket di Gorontalo.
Penghasilan Tn S rata-rata perbulan Rp.2.000.000 - Rp. 2.500.000. Istri Tn.S
adalah ibu rumah tangga.
Secara umum penghasilan keluarga Tn.S cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari dan menabung sedikit demi sedikit untuk masa depan anak-anak
mereka

7. Aktifitas Rekreasi
Keluarga tidak mempunyai jadwal rekreasi yang teratur, karena Tn.S sibuk
bekerja dari pagi hingga sore hari dari senin hingga sabtu. Jika ada waktu yang
luang kadang-kadang mereka pergi ke tempat perbelanjaan dan tempat liburan
untuk rekreasi.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga Tn.S saat ini masuk pada tahap perkembangan keluarga dengan anak
prasekolah

2. Tugas Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi


Tugas perkembangan yang harus dipenuhi pada tahap anak prasekolah adalah:

a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat

tinggal, privasi dan rasa aman

b. Membantu anak untuk bersosialisasi

c. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di

luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)

d. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap

paling repot)

e. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga

f. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang anak

Dari beberapa tugas perkembangan tersebut tugas perkembangan yang belum dipenuhi

oleh keluarga adalah:

a. Pembagian waktu untuk individu, Ayah dan anak yang belum maksimal,

karena suami bekerja penuh waktu setiap hari selama 6 hari kerja, yang

tentunya setiap pulang kerja yang ayahnya rasakan adalah rasa lelah dan hal

ini menyebabkan hubungan suami istri menjadi kurang harmonis dan

seringnya terjadi pertengkaran.


b. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang anak yang masih

kurang, berdasarkan hasil wawancara Ny.L mengatakan bahwa ia belum

memberikan stimulasi yang yang optimal pada anak-anaknya dan Ny.S

mengatakan ingin sekali mengetahui cara-cara stimulasi tumbuh kembang

anak

3. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti


 Tn. S
Pada saat pengkajian KU baik, Hasil pemeriksaan fisik Temp. 36,5 0C, Tekanan
Darah 120/80 mmHg, Nadi 80x/mnt tidak ditemukan kelainan,tidak sedang
menderita suatu penyakit.

 Ny.L
Mengatakan belum pernah sakit yang berat, saat pengkajian Temp : 36,70C
Tekanan Darah 110/70 mmHg, N : 78x/mnt. Mengatakan badannya sehat, tidak
ada keluhan terhadap gejala suatu penyakit.
 An.F
KU baik anak dikeluhkan Batuk pilek sejak kemarin,hasil pemeriksaan fisik :
temp: 36,90C, Nadi 122 x/mnt, RR: 30 x/mnt. Faring agak hiperemis,Hidung :
ingus(+), dada/thorak : wheezing(-), ronkhi (-), BB: 14 Kg, TB: 120 Cm,
Immunisasi lengkap.

Riwayat kelahiran : Berat badan lahir :2700 gram,panjang badan 47 cm,LK


orang tua lupa, persalinan spontan bracht ditolong oleh Dokter dan bidan di
RSUD Aloei Saboe, kelainan lahir tidak ada.

Tingkat perkembangan balita saat ini :

- Motorik kasar : Anak sudah mampu berlari dan melompat dengan lancar,
keseimbangan baik, mampu berjalan pada garis lurus dan
melompat dengan satu kaki. Anak juga mampu menaiki
tangga tanpa bantuan.
- Motorik halus : Anak sudah mampu menulis namanya sendiri, mewarnai
gambar, menggunting sesuai pola.

- Sosial :Anak bermain dan bergaul dengan anak – anak lain,

- Bahasa :Anak mampu menjawab pertanyaan dengan baik, mampu


mnyebutkan nama benda yang ada di sekitar, mampu
menyebutkan huruf, berkomunikasi dengan kalimat yang ber
struktur

4. Riwayat Penyakit Keluarga (keturunan)

a. Riwayat penyakit dahulu

Keluarga mengatakan bahwa Tn..S sekeluarga dalam keadaan sehat-sehat saja


dan tidak pernah menderita suatu penyakit yang serius.

b. Penyakit keturunan

Tn.S mengatakan bahwa tidak ada penyakit keturunan baik dari pihak Tn.S
maupun Ny.L.

c. Penyakit kronis/menular

Keluarga menyatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang menderita


penyakit menular.Kecacatan anggota keluarga

d. Kecacatan anggota keluarga

Tn.S mengatakan bahwa tidak ada riwayat keluarga yang menderita kecacatan
fisik maupun mental.

e. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan

Keluarga mengatakan bila anggota keluarga sakit diperiksakan di Puskesmas


Kota Timur, atau pergi di tempat praktek perawat terdekat.
5.Riwayat Kesehatan Mental, Psikologis, Spiritual.

- Keluarga Tn. S merasa aman tinggal di rumah saat ini, dan seluruh anggota
keluarga merasa nyaman karena tetangga sekitarnya ramah.
- Riwayat spiritual anggota keluarga
Semua anggota keluarga taat beribadah, sholat lima waktu dan mengikuti
kegiatan pengajian setiap satu bulan sekali.

6. Persepsi dan Tanggapan Keluarga terhadap Layanan Kesehatan.

Tanggapan Keluarga Terhadap Layanan Kesehatan baik terbukti dengan


kebiasaaan anggota keluarga memeriksakan diri ke Puskesmas.

7 Pola Pengambilan Keputusan


Setiap ada masalah maka selalu dimusyawarahkan untuk mengambil keputusan,
biasanya ayah yang dominan dalam pengambilan keputusan.

8. Kebiasaan Anggota keluarga sehari-hari.


a.Makan

Keluarga Tn.S terbiasa makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi, lauk pauk,
sayuran, buah dan susu kadang-kadang. Namun keluarga jarang makan
bersama-sama karena Tn.S pada jam makan ditempat kerja sedangkan waktu
makan anaknya hanya bersama ibunya. Ny.L mengatakan bahwa anaknya
tidak nafsu makan, sering menolak jika di suapi makanan dan lebih sering
minum susu formula. Biasanya kompisisi makanan An.F yaitu nasi, lauk,
pauk, sayuran, dan susu.

b.Minum

Semua anggota keluarga mempunyai kebiasaan minum air putih yang sudah
dimasak rata-rata 6 – 8 gelas per hari. Sedangkan An.F lebih senang minum
susu formula.

c.Cara mengolah makanan


Ny. S tidak memasak makanan sendiri di dapur , cara memasak yang
dilakukan oleh asisten rumah tangga, yaitu sayuran biasanya dipotong baru
dicuci. Air minum dari PAM dan selalu dimasak lebih dahulu.

d.Cara penyajian

Makanan yang disajikan di meja setelah dimasak, bila ada sisa ditutup di atas
meja dengan tutup saji. Keluarga yang mau makan ambil sendiri-sendiri.

9. Pola aktivitas dan Istirahat


Kebiasaaan istirahat anggota keluarga Tn. yaitu hampir semua anggota
memiliki kebiasaan tidur siang. Tn.S dan Ny.L tidak sempat berolah raga
karena keduanya sibuk bekerja dan mengurus anak.

10. Kebiasaan keluarga yang merugikan kesehatan


Tidak ada kebiasaan keluarga yang merugikan kesehatan.

11. Reproduksi
Kebutuhan pasangan seksual keluarga terpenuhi, saat pengkajian Ny.L
mengatakan bahwa dirinya belum ber-KB karena sejak melahirkan anaknya.

C. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi dalam keluarga berjalan kurang baik, bila ada permasalahan jarang
dimusyawarahkan.

2. Struktur Kekuatan Keluarga


Keluarga mau menerima keadaan dan berusaha tetap sehat. Anak dan kepala
keluarga serta keluarga yang lain sangat mendukung.

3. Struktur Peran
Setiap anggota keluarga telah menjalankan peran masing-masing dengan baik.
Ayah sebagi pencari nafkah utama dan ibu merawat anak di rumah.
D. Fungsi Keluarga
Secara umum keluarga Tn. S sudah memenuhi fungsi keluarga baik fungsi afektif,
sosialisasi, dan perawatan kesehatan .

Tugas Keluarga meliputi :

1. Mengenal masalah kesehatan


a. Keluarga belum mengeenal
dengan baik bahwa kekurangan BB pada anak merupakan masalah kesehatan
b. Keluarga belum mengenal
koping keluarga yang baik
2. Mengambil keputusan
a. Keluarga belum
memeriksakan/menimbangakan BB anak ke dokter anak
b. Keluarga belum mampu
mengambil keputusan terkait dengan koping keluarga yang efektif

3. Merawat anggota keluarga


Keluarga belum mampu merawat anaknya dengan gizi kurang karena belum tahu
tentang perawatan anak dengan gizi kurang.

4. Memelihara lingkungan
Keluarga sudah mampu memelihara lingkungan, nampak dari lingkungan disekitar
rumah bersih
5. Menggunakan fasilitas kesehatan
Keluarga sudah dapat menggunakan fasilitas kesehatan dengan baik, bila ada
anggota keluarga yang sakit maka dibawa berobat ke Puskesmas Kota Timur atau ke
tempat praktek perawat terdekat.
E. Stres dan Koping Keluarga
Keluarga Tn.S mengatakan bahwa sangat mensyukuri nikmat kesehatan yang diberikan
oleh Tuhan Yang MahaEsa. Keluarga sudah berusaha memenuhi kebutuhan makanan
anaknya.

a. Faktor Lingkungan dan Masyarakat


1. Rumah
Keluarga menempati rumah sendiri, jenis permanen, dinding / tembok dari batu
bata, lantai keramik mempunyai 4 kamar tidur, 1 ruang tamu, dapur, kamar mandi
dan WC dan ruang makan . Ventilasi cukup ,pencahayaan baik dan penerangan
dengan listrik. //

Denah Rumah Keluarga Tn.S

2 2

1 4

2 3
6

Keterangan : // : Pintu
1. Ruang tamu
2. Kamar tidur
3. Ruang Keluarga
4. Dapur
5. Wc
6. Kamar mandi
2. Sampah
Sampah rumah tangga dibuang pada tempat sampah keluarga kemudian diambil
oleh petugas seminggu dua kali
3. Sumber air minum
Keluarga menggunakan PDAM .

4. Jamban Keluarga
Keluarga Tn. S mempunyai jamban sendiri, jenis kloset duduk, kondisi baik.

5. Pembuangan Air Limbah


Keluarga Ny. S mempunyai tempat pembuangan air limbah yang kondisinya
masih baik.

6. Halaman rumah
Pada saat kunjungan halaman rumah tampak bersih.

7. Lingkungan rumah
Lingkungan rumah cukup bersih namun halaman depan rumah belum
dimanfaatkan dengan baik.

8. Fasilitas
Fasilitas perdagangan seperti pasar yang berjarak 300 meter dari rumah, fasilitas
kesehatan yaitu Puskesmas berjarak + 1 km,praktek perawat 1-2 km, dokter
praktek 6-7 km, rumah sakit 4-5 km, fasilitas peribadatan seperti masjid 400
meter dari rumah.
II. ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

Masalah Kemungkinan Typologi


Data
Keperawatan Penyebab Masalah

DS : Defisit Nutrisi Ketidakmampuan Aktual


1.Ny.S mengatakan badan anaknya kurus keluarga
2.Nafsu makan anaknya tidak baik, merawat An.AT
sering menolak saat diberi makan dengan gizi
3.Ny.S mengatakan tidak pernah kurangkarena
membuat menu khusus untuk anaknya kurangnya
DO : pengetahuan
1.KU baik,turgor kulit baik,pergerakan keluarga tentang
aktif gizi sehat.
2.BB : 14 TB : 120 cm.Pada KMS
menunjukan BGM(gizi kurang)

DS : Ketidakmampuan Ketidakmampuan Aktual


1.Tn.S mengatakan kalau pulang kerja koping keluarga. keluarga dalam
sering merasa sangat lelah dan mudah mengambil
emosi keputusan
2. Ny.S mengatakan mereka sering menyelesaikan
bertengkar karena permasalahan permasalahan
permasalahan kecil keluarga
DO:
1. Tampak ketergantungan anggota
keluarga meningkat
2. Tampak realitas anggota keluarga
terganggu

III. PERENCANAAN

a. Penentuan Prioritas Masalah


1. Defisit nutrisi : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An.F keluarga Tn.S b.d.
ketidakmampuan keluarga merawat anak gizi kurang.

No Kriteria Pembenaran
Hitungan Skor
1. Sifat masalah : Aktual 3/3 x 1 1 Anak At dengan BB kurang
menunjukan bahwa gizi anak
kurang.

2. Kemungkinan masalah 2/2 x 2 2 Sumber daya keluarga berupa


dapat diubah : Mudah waktu dan tenaga cukup, ,
adnya dukungan dari keluarga
dan masyarakat melalui
posyandu dan fasilitas
kesehatan mudah dijangkau.

3. Potensial untuk dicegah : 2/3 x 1 2/3 Masalah ini dirasakan cukup


cukup lama dan keluarga ingin pergi
ke dokter untuk
memeriksakan kondisi
anaknya namun belum
sempat.

4. Menonjolnya masalah : 1/2 x 1 1/2 Keluarga menyadari akan


Masalah dirasakan tapi keadaan gizi anak tetapi akan
tidak perlu segera tetapi perlu waktu dan biaya
ditangani yang cukup untuk
mengatasinya

Jumlah 4 1/6

2. Ketidak mampuan koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan dalam pemecahan masalah
keluarga
Kriteria Hitunga Pembenaran
No Skor
n
1. Sifat masalah : Aktual 2/3 x 1 2/3 Masalah sudah terjadi

2. Kemungkinan masalah ½x2 1 Sumber daya keluarga dan


dapat diubah : masyarakat yang
sebagian memadai, tenaga dan
fasilitas kesehatan yang
memadai dan mudah
dijangkau namun
pengetahuan keluarga
tentang koping yang
efektif masih kurang.

3. Potensial untuk 2/3 x 1 2/3 Masalah ini sudah lama


dicegah : cukup dirasakan oleh Ny.L dan
Tn.S

4. Menonjolnya 2/2 x 1 1 Tn.S dan Ny.S merasakan


masalah : dirasakan ada masalah dan merasa
dan perlu perlu segera ditangani
penanganan segera

Jumlah 3 2/6

Dari hasil skoring diatas maka urutan prioritas pemecahan masalah adalah :

1. Defisit Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh pada An.F keluarga Tn.S b.d.
ketidakmampuan keluarga merawat anak gizi kurang karena kurangya pengetahuan
keluarga tentang gizi anak.
2. Ketidakmampuan Koping Keluarga b.d ketidakmampuan keluarga mengambil
keputusan dalam pemecahan masalah keluarga
b. Perencanaan Keperawatan

No Diagnosa Kep SLKI SIKI


1 DEFISIT NUTRISI Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nutrisi
keperawatan selama 3x24
Definisi :
jam maka diharapkan Tindakan
Asupan nutrisi tidak Status Nutrisi Membaik Observasi
cukup untuk memenuhi dengan kriteria hasil :
kebutuhan metabolisme. 1. Identifikasi status nutrisi
- Porsi 2. Identifikasi makanan yang
DS : makan yang dihabiskan disukai
Meningkat 3. Monitor Asupan makanan
1. Ny.L mengatakan - Sikap 4. Monitor berat badan
badan anaknya kurus terhadap makanan sesuai
2. Ny.LNafsu makan tujuan kesehatan Terapeutik
anaknya tidak baik, Meningkat
sering menolak saat - Berat 1. Sajikan makanan secara
diberi makan badan membaik menarik dan suhu yang
3. Ny.L mengatakan - sesuai
Indeks
tidak pernah membuat 2. Berikan makanan tinggi
Masa Tubuh (IMT) serat untuk mencegah
menu khusus untuk Membaik konstipasi
anaknya - Frekuensi 3. Berikan makanan kalori dan
makan membaik tinggi protein
DO :
- Nafsu
1. Tampak kurus makan membaik
2. pergerakan aktif
3. BB : 14 TB : 120 cm.

2 KETIDAKMAMPUAN Setelah dilakukan intervensi Bimbingan Sistem Kesehatan


KOPING KELUARGA keperawatan selama 3x24
jam maka diharapkan Tindakan
Definisi: Status Koping Keluarga Observasi
Membaik dengan kriteria
Perilaku orang terdekat hasil : 1. Identifikasi masalah
(anggota keluarga atau kesehatan individu,
orang berarti) yang - Kemamp keluarga dan masyarakat.
uan memenuhi 2. Identifikasi inisiatif
membatasi
kebutuhan anggota individu, keluarga dan
kemampuandirinya dan masyarakat.
klien untuk beradaptasi keluarga Meningkat
dengan masalah - Komitme
kesehatan yang dihadapi n pada perawatan/ Terapeutik
klien pengobatan meningkaat
- Perilakun 1. Siapkan pasien untuk
DS : mengabaikan anggota mampu berkolaborasi dan
bekerja sama dalam
keluarga Menurun
1.Tn.S mengatakan kalau - pemenuhan kebutuhan
Perilaku kesehatan
pulang kerja sering sehat membaik
merasa sangat lelah dan
mudah emosi Edukasi
2. Ny.S mengatakan 1. Bimbingan untuk
mereka sering bertengkar bertanggung jawab
karena permasalahan mengidentifikasikan dan
permasalahan kecil mengembangkan
kemampuan memecahakan
DO: masalah kesehatan secara
mandiri.
1.Tampak
ketergantungan anggota
keluarga meningkat

2.Tampak realitas
anggota keluarga
terganggu

Sumberdaya Keluarga Yang Dapat Diidentifikasi


1. Sumberdaya manusia
Dalam keseluruhan siklus hidup manusia, masa PraSekolah adalah priode paling kritis
yang menentukan kualitas sumber daya manusia. Pada masa itu proses tumbuh kembang
berlangsung sangat cepat dan dikatakan masa tersebut sebagai masa emas yang apabila tidak
dibina dengan baik akan mengalami gangguan dalam perkembangan emosi, sosial dan
kecerdasan. Karena pada masa ini merupakan tahap awal pembentukan dasar kemampuan,
mental, intelektual dan moral yang sangat menentukan sikap, nilai dan pola perilaku seseorang di
kemudian hari. Untuk mencapai tingkat kecerdasan yang optimal, kecukupan gizi sangat penting
dan dibutuhkan untuk pembentukan sel otak sejak dalam kandungan sampai anak berusia 3 – 5
tahun dimana perkembangan otak berlangsung sangat cepat. Kunci keberhasilan dalam
pembinaan anak balita berada di tangan orang tua karena hampir seluruh waktu anak berada
dekat dengan orang tuanya.

Sumberdaya manusia lain yang dapat diidentifikasi pada tahap pra sekolah antara lain:
kesehatan seluruh anggota keluarga, pendidikan formal dan pengetahuan keluarga/orang tua
terhadap proses tumbuh kembang keluarga, kemampuan keluarga mengambil keputusan.

2. Sumberdaya materi
a. Kecukupan finansial dan fasilitas bermain anak yang adekuat baik di dalam maupun di
luar rumah
b. Sumberdaya dalam bentuk jasa misalnya menghadirkan guru privat/perawat keluarga
untuk meningkatkan kemampuan parenting serta stimulasi tumbuh kembang anak
prasekolah
Sumberdaya waktu :sumberdaya yang tersedia 24 jam, tingkat keberhasilan setiap keluarga
sangat ditentukan bagaimana keluarga mengelola waktu dengan optimal di dalam keluarganya.
c. Implementasi dan Evaluasi
Hari/tgl NO DX JAM IMPLEMENTASI EVALUASI

4 okt 2021 09.00 - Mengidentifikasi status nutrisi Jam :


Hasil : Nutrisi An.F kurang dari
kebutuhannya. S:
- Mengidentifikasi makanan yang - Tn.S dan Ny.L
disukai. mengatakan sangat
Hasil : Ny.L mengatakan An.F lebih
senang setelah
suka makan nasi dengan sup ayam
mengetahui masalah
bening buatan Ny.L, Roti panggang
dengan selai strawberry dan buah yang di alami anaknya.
pisang. Dan akan berusaha
- Memonitor asupan makanan untuk meningkatkan
Hasil : An.F dalam sehari bisa makan kesehatan anaknya
hanya sekali saja, selain itu hanya
O:
minum susu formula
- Memonitor berat badan - Tn.S dan Ny.L tampak
Hasil: BB: 14 kg, TB : 120 cm tenang dan senang
- Menyajikan makanan secara menarik melihat anaknya lahap
dan suhu yang sesuai makan.
Hasil : Ny.L menyajikan nasi dengan
sup ayam kuah bening dan telur puyuh A:
rebus. An.F dengan lahap memakannya
- Memberikan makanan tinggi serat - Masalah Defisit Nutrisi
untuk mencegah konstipasi Belum teratasi
Hasil : An.F memberikan buah Pisang
P:
yang tinggi protein sekaligus buah
kesukaan An.F - Lanjutkan Intervensi
- Memberikan makanan/minuman tinggi
kalori dan tinggi protein
Hasil : An.F sering minum susu dan
makan Roti.
4 okt 2021 - Mengidentifikasi masalah kesehatan Jam :
individu, keluarga.
Hasil : An.F mengalami gizi yang S:
kurang dari kebutuhannya. - Tn.S dan Ny.L
- Mengidentifikasi inisiatif individu, mengatakan akan lebih
keluarga dan masyarakat.
memperhatikan
Hasil : Tn.S sempat merencanakan
kesehtan anaknya
untuk membawa An.F ke dokter anak
untuk mengidentifikasi masalah O:
kesehatan yang dialami anaknya.
Namun belum sempat karena tuntutan - Klien tampak senang
pekerjaan.
A:
- Membimbing untuk bertanggung jawab
mengidentifikasi dan mengembangkan - Masalah
kemampuan memecahakan masalah Ketidakmampuan
kesehatan secara mandiri. Koping Keluarga
Hasil : berkolaborasi dengan Tn.S dan teratasi
Ny.L untuk membuat makanan
kesukaan anaknya agar An.F semangat P:
untuk makan
- Pertahankan Intervensi
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari uraian yang telah dibahas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa masa prasekolah
adalah masa peralihan antara masa bayi dan masa anak sekolah. Anak pada usia ini dapat
menjalani tumbuh kembangnya membutuhkan zat gizi yang esensial mencakup protein, lemak,
karbohidrat, mineral, vitamin, dan air yang harus dikomsumsi secara seimbang. Kebutuhan pada
anak usia ini memerlukan kalori sebesar 50 kkal per kg berat badan. Anak-anak disetiap tahapan
usia membutuhkan penanganan berbeda seiring dengan pertumbuhannya. Hal ini disebabkan
oleh pada setiap tahapan pertumbuhan, karakter anak-anak berbeda-beda. Sehingga, penyesuaian
kebutuhan anak disetiap tahapan usia sangat penting untuk mencapai pertumbuhan optimal.

B. SARAN
1. Orangtua harus memberikan nutrisi yang cukup dan seimbang kepada anaknya ketika
berusia 1-6 tahun.
2. Orangtua harus mampu menyusun menu seimbang untuk anaknya.
3. Anak-anak dapat memutuskan berapa banyak makanan yang mereka butuhkan untuk
melakukan kegiatan dan tumbuh jika diberikan kebebasan untuk makan sesuai selera
mereka.
4. Diet yang ketat atau rendah lemak tidak dianjurkan karena kebutuhan energi dan
nutrisi anak tinggi.
5. Makanan tinggi kalori sebaiknya hanya diberikan untuk acara-acara khusus dan tidak
direkomendasikan untuk makan siang setiap hari.
6. Kurangi waktu menonton televisi dan anjurkan untuk bermain secara aktif.

Anda mungkin juga menyukai