Anda di halaman 1dari 15

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

I.

IDENTITAS UMUM KELUARGA a. Identitas Kepala Keluarga Nama : Tn. S Umur : 43 Tahun Pendidikan : SD Pekerjaan : buruh Nomor Telepon : 08995800262 Alamat : Bangetayu Wetan rt 5 rw 4 b. Komposisi Keluarga : No 1 2 3 Nama Tn. S Ny. S An. E L/P L P P Umur 43 Tahun 40 Tahun 13 Tahun Hub.Klg Suami Istri Anak pekerjaan buruh Wirasawasta pelajar Pendidikan SD SMP SMP

c. Genogram :

Keterangan : : Laki laki : Perempuan : Laki - laki meninggl : Perempuan meninggal : tinggal serumah : yang menderita / sakit

d. Type Keluarga : Type keluarga Tn. S adalah keluarga inti ( nuclear family ) yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. e. Suku Bangsa : Keluarga Tn. S merupakan keluarga suku Jawa, bahasa yang digunakan sehari - hari Bahasa Jawa. f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan: Keluarga Tn. S beragama islam dan tidak ada kepercayaan yang dipengaruhi keluarga Tn. S yang dapat mempengaruhi kesehatannya. g. Status Sosial Ekonomi Keluarga : Keluarga Ny. S yang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari yang bekerja sebagai karyawan pabrik. Penghasilan rata - rata sebulan 600.000/bulan, dan dari hasil tersebut digunakan untuk keperluan keluarga sehari hari. h. Aktivitas rekreasi keluarga atau waktu luang keluarga : Keluarga Tn. S jarang pergi ke tempat rekreasi bersama keluarga, karena Tn. S saat ini menderita lumpuh, sehingga hanya bisa tinggal di rumah saja, kalaupun ada waktu luang keluarga Tn. S hanya berkumpul di teras depan untuk ngobrol bersama keluarga. II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA a. Tahap perkembangan keluarga saat ini : Saat ini keluarga Tn. S berada pada fase keluarga dengan anak usia sekolah, tugas perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah seperti : membantu sosialisasi anak pada lingkungan sekolah dan tetangga, mempertahankan ke intiman pasangan, memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang meningkat termasuk kebutuhan akan kesehatan. b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : Tn. S mengatakan tugas perkembangan keluarga yang sudah terpenuhi adalah memenuhi kebutuhan anaggota keluarga : rumah, rasa aman, membantu sosialisasi anak pada lingkungan sekolah dan tetangga, mempertahankan ke intiman pasangan. Sedangkan tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah untuk saat ini Tn. S tidak dapat memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang meningkat termasuk kebutuhan tidak bisa menafkahi keluraganya karena penyakit yang di deritanya saat ini. c. Riwayat kesehatan keluarga : 1. Riwayat kesehatan keluarga saat ini : Tn. S mengatakan kaki kanan dan kirinya sulit untuk digerakan, Tn. S mengatakan kurang lebih sudah 7 tahun Tn. S tidak bisa berjalan / lumpuh, Tn. S mengalami seperti ini awalnya karena terjatuh dari atas genteng, saat 2

itu Tn. S sedang memperbaiki genteng rumahnya yang bermaslah, Tn. S mengatakan sudah mencoba berobat dengan berbagai cara, namun saran terahir dari rumah sakit Tn. S harus dipasang pen, namun karena keterbatasan biaya Tn. S tidak mampu untuk biaya pengobatan tersebut, hingga saat ini Tn. S hanya bisa pasrah kepada Allah SWT karena dibalik peristiwa pasti ada hikmahnya. Tn. S mengatakan bahwa istrinya Ny. S kepalanya sering pusing/hipertensi. Sedangkan An. E tidak sedang mengalami gangguan kesehatan apapun. 2. Riwayat kesehatan masing masing keluarga : Tn. S mengatakan untuk saat ini dalam anggota keluarganya tidak ada yang mengalami sakit serius, hanya Tn. S yang saat ini mengalami sakit lumpuh. 3. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : Tn. S mengatakan ketika Ny. S Sakit kepala/pusing diperiksakan ke puskesmas terdekat. III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN : a. Karakteristik Rumah Rumah yang dihuni Tn. S merupakan rumah sendiri dengan luas tanah 6X16 m2 terdiri dari ruang tamu, ruang TV atau berkumpul dengan keluarga, 3 kamar tidur, dapur dan kamar mandi. Lantai terbuat ubin, rumah permanen, sirkulasi udara diperoleh dari jendela dan pintu yang ada diruang tamu dan pintu samping rumah. Keluarga juga mempunyai halaman rumah, sampah keluarga diletakkan di tempat sampah belakang rumah kemudian di bakar. Kebersihan rumah cukup, air minum sehari hari diperoleh dari air artetis. Denah rumah :

Pintu Utama Ruang makan Ruang tamu Ruang tengah Dapur

Kamar 1

Kamar 2

Kamar 3

Kamar mandi

Pintu kedua / belakang

b. Karakteristik Tetangga dan Komunikasi RW Keluarga Tn. S tinggal di lingkungan yang berpenduduk tidak terlalu padat, mayoritas penduduknya bersuku Jawa. Tn. S mengatakan bahwa Ny. S sering mengikuti acara di warganya, seperti pengajian, ibu - ibu PKK, dan arisan 3

warga. Tn. S mengatakan jarang berinteraksi dengan tetangganya dikarenakan kondisinya saat ini yang tidak memungkinkan. c. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Keluarga termasuk keluarga yang aktif dalam kegiatan di masyarakat (istri), Setiap kegiatan ibu-ibu PKK Ny. S sering mengikuti. Walaupun dengan kondisinya saat ini, Tn. S selalu melaksanakan ibadah solat 5 waktu. Tn. S juga selalu menyempatkan berinetraksi/ngobrol dengan warga sekitar dekat rumahnya. IV. STRUKTUR KELUARGA a. Pola /cara Komunikasi Keluarga Interaksi dalam keluarga paling sering dilakukan pada sore dan malam hari menggunakan bahasa jawa, karena pada pagi hari istri Tn. S bekerja dan An. E berangkat kesekolah. b. Struktur Kekuatan Keluarga Keluarga Tn. S saling mendukung satu sama lainnya. Respon keluarga bila ada anggota keluarga yang bermasalah kadang - kadang mencari jalan keluarnya dengan cara bermusyawarah dan meminta pendapat kepada sodaranya yang lebih tua. Bila ada anggota keluarga yang sakit, diusahakan untuk berobat dan mendapatkan perawatan semampu keluarga sampai membaik. c. Sistem Pendukung keluarga Jika anggota keluarga Tn. S ada yang sakit maka segera dicarikan jalan keluarnya dan meminta saran kepada sodara Tn. S yang lebih tua. d. Struktur Peran Tn. S sebagai kepala keluarga dan Ny. S sebagai pencari nafkah bekerja sebagai karyawan pabrik. Sedangkan anak masih usia sekolah. e. Mobilitas Geografis Keluarga Keluarga Tn. S sudah lama tinggal dirumah ini. V. FUNGSI KELUARGA a. Fungsi afektif Keluarga Tn. S merupakan keluarga yang rukun dan bahagia dan perhatian dalam membina hubungan rumah tangga, sikap saling menghormati dan menyayangi masih tetap diajarkan oleh keluarga. b. Fungsi sosialisasi Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial yang baik. Keluarga juga cukup aktif bermasyarakat dengan mengikuti kegiatan yang ada dalam masyarakat. c. Fungsi perawatan kesehatan a) Kemampuan mengenal masalah kesehatan : keluarga sudah mampu mengenal masalah kesehatan yang diderita Tn. S dan Ny. S 4

b) Kemampuan mengambil keputusan untuk melakukan tindakan : ketika Tn. S sakit keluarga Tn. S langsung membawa Tn. S ke rumah sakit untuk mengobati penyakit tersebut. c) Kemampuan melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit : keluarga Tn. S yang selalu merawat Tn. S dengan selalu merawat Tn. S dengan membantu aktifitasnya dalam sehari-hari seperti Ny. S selalu menyiapkan makan dan minum dan menyiapkan segala yang dibutuhkan Tn. S untuk menjaga kesehatan. d) Kemampuan menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan : Ny. S selalu membersihkan lingkungan rumahnya dengan menyapu rumah dan membersihkan peralatan rumahnya. e) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada : keluarga Tn. S apabila ada anggota keluarganya yang sakit selalu membawa anggota keluarga yang sakit tersebut ke tempat pelayanan kesehatan / puskesmas. d. Fungsi reproduksi Tn. S adalah seorang laki laki dan sebagai kepala rumah tangga yang berusia 43 tahun. Ny. S adalah seorang perempuan sebagai ibu rumah tangga sekaligus pencari nafkah dalam keluarganya yang berusia 40 tahun. An. E adalah seorang perempuan sebagai anak ke dua dari Tn. S dan Ny. S yang masih berusia 13 tahun duduk di bangku sekolah SMP. VI. STRES DAN KOPING KELUARGA a. Stressor jangka pendek dan panjang Stressor jangka pendek yang dirasakan keluarga Tn. S bersumber pada masalah keuangan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari nya, karena Tn. S berfikir dalam kelurganya hanya istrinya saja yang dapat mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, selain itu Tn. S juga memikirkan masalah yang di derita oleh Tn. S saat ini adalah lumpuh, Tn.S selalu berdoa kepada yang maha pencipta Allah SWT untuk diberi kesembuhan walaupun tidak sempurna seperti awal Tn. S masih sehat. b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi stressor dan strategi koping yang digunakan : Dalam kelurga Tn. S jika ada anggota keluarga yang sakit selalu dirawat dahulu dirumah dengan perawatan yang yang bisa dilakukan oleh keluarga/membelikan obat dari warung, jika dalam beberapa hari tidak ada perubahan barulah keluarga membawa anggota keluarganya yang sakit di bawa ketempat pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas. VII. AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI ANGGOTA KELUARGA a. Nutrisi Keluarga Tn. S mengatakan setiap harinya menu yang disajikan hanya makanan sederhana, seperti sayur, lauk pauk/tahu tempe. 5

b. Eliminasi Tn. S mengatakan bab 1 minggu 1-2x, namun Tn. S mengatakan hal tersebut masalah yang wajar karena dengan kondisinya saat ini Allah SWT maha tau untuk meringankan masalah Tn. S dengan tidak bisa berjalan. c. Mobilisasi Tn. S hanya bisa berbaring ditempat tidur karena kedua kakinya lumpuh. d. Intake Cairan Tn. S menghabiskan air mineral 1,5 liter/hari. e. Personal Hygine Tn. S sibin 1x kadang 2x dengan dibantu keluarganya. VIII. PEMERIKSAAN FISIK Nama Umur L/P Pendidikan Pekerjaan Keluhan/ri wayat sakit saat ini Riwayat penyakit sebelumnya Tanda tanda vital Tn. S 43 Tahun L SD Lumpuh Ny. S 40 Tahun P SMP Wiraswasta Hipertensi An.E 13 Tahun P SMP Pelajar Tidak ada kesehatan -

masalah

Sistem kardiovask uler

TD:100/80 mmHg BB : 55 kg RR : 22 x/menit N : 80 x/menit Insepksi: Ictus cordis tdk tampak Palpasi:Ictus cordis pada linea mid clavikula sinistra Askultasi:S1 danS2 reguler Perkusi: Pekak

TD:170/100 mmHg BB :45 kg RR: 24 x/menit N : 88 x/menit Insepksi: tidak dikaji

TD : 120/80 mmHg BB : 48 kg RR : 22 x/menit N : 89 x/menit Insepksi: Tidak dikaji

Sistem respirasi

Inspeksi:Bentuk dada kana dan kiri simetris

Inspeksi: Tidak dikaji

Inspeksi:Tidak dikaji.

Palpasi:Vocal vremitus kanan sama Perkusi: Sonor Auskultasi: Vesikuler ,ronkhi( ), wheezing(-). Sistem Inspeksi:bentuk Inspeksi:Tidak dikaji Gastrointest perut datar inal Auskultasi:peristalti k usus> 5x/menit. Perkusi: tympani Palpasi:tidak ada nyeri tekan Sistem syaraf Sistem muskulokel etal Adanya gangguan Tidak ada sistem syaraf pusat Ektermitas atas CR < 2 detik, dan bawah CR < 2 Turgor detik, Turgor kulit < Tidak ada CR < 2 detik, 2 Turgor kulit < 2 detik, otot baik Inspeksi:Tidak dikaji dan kiri

detik, kekuatan otot kekuatan

kulit baik ekstremitas atas ekstremitas atas bawah kanan kiri 5

baik,kekuatan otot bawah kanan kiri 5 ekstremitas bawah kanan dan kiri 1 Sistem genital Kepala Tidak diperiksa Bentuk mesochepal, lesi(-),rambut hitam,kebersihan Tidak diperiksa Bentuk mesochepal, lesi(-),rambut panjang

Tidak diperiksa Bentuk mesochepal, hitam

hitam lesi(-),rambut sebahu, panjang

sepunggung,

kebersihan cukup

kebersihan baik

cukup

Kulit

Warna

sawo Sawo matang, tugor Sawo

matang,

tugor

matang,turgor kulit kulit baik < 2 detik, kulit baik < 2 detik, <2 detik,tidak ada tidak ada lesi lesi Mata
Sclera tidak ikterik,conjungtiva tidak anemis,reaksi pupil kanan & kiri sama. Pandangan masih cukup baik Sclera tidak ikterik,conjungtiva tidak anemis,reaksi pupil kanan &kri sama, penglihatan masih baik Sclera tidak ikterik,conjungtiva tidak anemis,reaksi pupil kanan &kri sama, penglihatan baik

tidak ada lesi

IX. HARAPAN KELUARGA a. Terhadap masalah kesehatannya Tn. S dan Ny. S berharap Tn. S selalu diberi kesehatan jasmani maupun rohaninya, karena dengan kondisi Tn. S saat ini keluarga dan saudara baik Tn. S maupun Ny. S merasa sedih, namun kelurga Tn. S selalu percaya dibalik semua ini pasti ada hikmah yang Allah SWT berikan kepada keluarga Tn. S. Dengan demikian keluarga juga berharap agar selalu diberikan kesehatan untuk semua anggota keluarganya supaya dapat beraktifitas untuk menjalani hari harinya. b. Terhadap petugas kesehatan yang ada Keluarga berharap bagi seluruh pelayanan kesehatan dapat terus meningkatkan pelayanan bagi masyrakat baik itu dari kalangan atas maupun bawah untuk tidak membeda bedakan dalam bentuk pelayanannya. Dan harapan Tn. S pribadi terhadap pelayanan kesehatan berharap dari pelayanan kesehatan dapat memberikan bantuan untuk proses penyembuhan Tn. S saat ini baik berupa pengobatan maupun motivasi untuk selalu tetap semangat untuk menjalani aktifitas sehari harinya.

ANALISA DATA No 1 Data Masalah Penyebab DS : Tn. S mengatakan bahwa kaki Gangguan mobilisasi Agen cidera fisik kanan dan kirinya tidak bisa pada Tn. S di keluarga digerakan sudah 7 tahun Tn. S (kecelakaan jatuh dari atas genteng) DO : Tn. S tampak berbaring di tempat tidur, kaki kanan dan kirinya tampak terikat kain yang fungsinya sebagai alat bantu untuk melatih menggerkan kaki kanan dan kirinya, kekutan otot ekstremitas bawah kanan dan kiri 1. DS : Ny. S mengatakan sering Ketidak efektifan Kurag pengetahuan pusing. manajemen kesehatan diri pada Ny. S di keluarga Tn. S PENILAIAN SKORING DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA a. Diagnosa I Dx. Keperawatan Gangguan mobilisasi pada Tn. S di keluarga Tn. S b.d Agen cidera fisik Kriteria a. Sifat masalah : Aktual : 3 Resiko : 2 Potensial : 1 b. Kemungkinan masalah dapat diubah : Mudah : 2 Sebagian : 1 Tidak bisa diubah : 0 c. Potensial masalah untuk dicegah : Tinggi : 3 Cukup : 2 Rendah : 1 d. Menonjolnya masalah : Harus : 2 Tidak harus : 1 Tidak dirasakan : 0 Total skor Skor x1=1 Pembenaran Gangguan mobilisasi sudah terjadi 7 tahun yang lalu

x2=2

Gangguan mobilisasi tidak bisa di ubah karena Tn. S mengatakan lumpuh nya sudah 7 tahun yang lalu

x1=1

Gangguan mobilisasi fisik rendah untuk dicegah karena Tn. S mengatakan kaki kanan dan kirinya sudah mengecil Gangguan mobilisasi harus segera di tangani karena keluarga mengatakan penyakit Tn. S merupakan masalah yang utama

x1=1

b. Diagnosa II Dx. Keperawatan Ketidak efektifan manajemen kesehatan diri pada Ny. S di keluarga Tn. S b.d Kurag pengetahuan Kriteria a. Sifat masalah : 1 Aktual : 3 Resiko : 2 Potensial : 1 b. Kemungkinan 2 masalah dapat diubah : Mudah : 2 Sebagian : 1 Tidak bisa : 0 c. Potensial masalah 1 untuk dicegah : Tinggi : 3 sedang : 2 rendah : 1 Skor x1=1 Pembenaran Ketidak efektifan manajemen kesehatan diri sudah terjadi dan belum bisa ditangani Ketidak efektifan manajemen kesehatan kemungkinan bisa diubah karena keluarga mengatakan Ny. S kooperatif . Ketidak efektifan manajemen kesehatan potensial bisa dicegah karena keluarga mengatakan penyakit Ny. S bisa ditangani dan di cegah Ketidak efektifan manajemen kesehatan sudah ditangani karena keluarga mengatakan Ny. S meminum obat saat sakit kepala

x2=1

x 1 = 2/3

d. Menonjolnya masalah : Harus : 2 Tidak harus : 1 Tidak dirasakan : 0 Total skor

x1=2

PRIORITAS MASALAH Prioritas 1 2 Diagnosa Keperawatan Keluarga Gangguan mobilisasi pada Tn. S di keluarga Tn. S b.d Agen cidera fisik Ketidak efektifan manajemen kesehatan diri pada Ny. S di keluarga Tn. S b.d Kurag pengetahuan Skor 5 4

10

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN a. Dx. Keperawatan I : Gangguan mobilisasi pada Tn. S di keluarga Tn. S b.d Agen cidera fisik 1. Tujuan umum : komunikasi verbal efektif 2. Tujuan khusus : Tn. S dapat beraktifitas secara mandiri 3. Kriteria hasil : - Keluarga mampu memahami problem komunikasi - Menentukan metode komunikasi untuk berekspresi - Menggunakan sumber bantuan dengan cepat 4. Intervensi : - Jelaskan kepada pasien mengapa dia tidak dapat berbicara atau memahami, dengan cepat. - Anjurkan kunjungan keluarga secara teratur untuk memberikan stimulasi sebagai komunikasi. - Bicara langsung kepada pasien dengan perlahan dan jelas. b. Dx. Keperawatan II : Kesiapan keningkatan Manajemen Kesehatan b.d kompleksitas program pengobatan 1. Tujuan umum : - Keluarga akan menunjukkan keinginan untuk mengelola regimen / program terapeutik. - Mengalami penurunan gejala sakit di antara anggota keluarga 2. Tujuan khusus : keluarga mengatur kegiatan yang biasa dibutuhkan ke dalam program pengobatan anggota keluarga. 3. Kriteria hasil : - Pasien dapat mengetahui penatalaksanaan stroke - Pasien dapat menerapkan penatalaksanaan stroke - Pasien mampu meminimalisir penyakit stroke - Bapak S mengalami penurunan gejala sakit 4. Intervensi : - Kaji tingkat pemahaman anggota keluarga pada penyakit, komplikasi, dan penanganan yang disarankan. - Berikan penyuluhan tentang penatalaksanaan stroke - Ajarkan strategi untuk mempertahankan atau memperbaiki kesehatan pasien. - Berikan pemahaman keluarga dalam aspek penyakit secara medis. - Identifikasi kemampuan anggota keluarga untuk terlibat dalam perawatan pasien.

11

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Tanggal & waktu 23 Nov 2011 No Implementasi . Dx 1 Menjelaskan kepada pasien mengapa dia tidak dapat berbicara atau memahami dengan cepat Berbicara langsung kepada pasien dengan perlahan dan jelas Respon keluarga

24 Nov 2011

S : bapak S mengatakan kesulitannya dalam berbicara O : bapak S tampak sulit untuk berbicara S : bapak S mengatakan masih susah untuk berbicara dengan jelas O : bapak S tampak tidak bisa berbicara dengan jelas S : Ibu A mengatakan masih kesulitan dalam memberikan terapi pengobatan O : Ibu A tampak bingung S : Keluarga mengatakan sedikit mengetahui tentang penyakit stroke dan komplikasi serta penanganannya O : Keluarga tampak tahu sedikit tentang penyakit yang diderita bapak S S : Keluarga mengatakan antusias ketika diberikan penyuluhan O : Keluarga tampak senang dan memperhatikan S : Keluarga mengatakan ingin tahu cara untuk mempertahankan kesehatan Bapak S O : Keluarga tampak antusias S : Keluarga mengatakan sedikit memahami penyakit secara medis O : Keluarga tampak mengetahui penyakit secara medis S : Keluarga mengatakan sudah mengetahui cara perawatan keluarga setelah diberikan penyuluhan O : Keluarga tampak mengerti

25 Nov 2011

Menganjurkan kunjungan keluarga secara teratur untuk memberikan stimulasi sebagai komunikasi 2 Mengkaji tingkat pemahaman anggota keluarga pada penyakit, komplikasi, dan penanganan yang disarankan.

23 Nov 2011

24 Nov 2011

Memberikan penyuluhan tentang penatalaksanaan stroke

24 Nov 2011

Mengajarkan strategi untuk mempertahankan atau memperbaiki kesehatan pasien. Memberikan pemahaman keluarga dalam aspek penyakit secara medis.

24 Nov 2011

25 Nov 2011

Mengidentifikasi kemampuan anggota keluarga untuk terlibat dalam perawatan pasien.

12

EVALUASI Tanggal & waktu 26 Nov 2011 No. Dx 1 Evaluasi S : Keluarga mengatakan Bapak S masih kesulitan dalam berbicara O : Bapak S masih terlihat kesulitan dalam berbicara dan menyusun kalimat A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi S : Keluarga mengatakan sudah menerti cara penatalaksanaan penyakit stroke yang diderita Bapak S O : Keluarga tampak sudah mengerti A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi

26 Nov 2011

13

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Bp. S DI Rt 5 Rw 4 KELURAHAN BANGETAYU WETAN KECAMATAN GENUK DENGAN MASALAH KELUARGA LUMPUH

Disusun oleh : Dede Martianus Patrawuri 092070026

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2012

14

15

Anda mungkin juga menyukai