3. How do you fell about the doctor’s reaction to the video (1)?
Explain how it relates to
the outcome of the communication! Answer: Di dalam video 1 ditunjukkan bahwa dokter telah menunjukkan sikap empati kepada pasien yang sedang marah, dokter menjelaskan dengan detail mengapa pasien tersebut harus menunggu dengan waktu yang lama dan di dalam ketidakpastian, yang akhirnya pasien pun mengerti akan maksud dari dokter. Empati merupakan bagian penting dalam proses komunikasi antara pasien dengan dokter. Mereka yang memiliki empati akan lebih mudah berkomunikasi dengan orang lain. Dalam kaitan dokter-pasien empati akan mengefektifkan komunikasi dokter-pasien. Meski diharapkan hubungan dokter-pasien didasarkan pada saling percaya dan ketulusan namun dalam prakteknya dapat dijumpai keadaan yang mempersulit hubungan dokter-pasien. Oleh karena itu dokter diharapkan mampu mengatasi hal ini dan pendekatan dasar untuk memperbaiki hubungan sikap saling menghargai, keterbukaan dan kejujuran.
5. What should be the solution for communication in video conditions (1)?
Answer: Menurut pendapat saya, komunikasi dalam video 1 sudah baik karena dokter menunjukkan sikap empati, namun sebaiknya saat pertama kali menemui pasien, dokter meminta maaf terlebih dahulu atas kesalahpahaman dan keterlambatan waktu yang telah terjadi di situasi tersebut. Bukan hanya sekedar menjelaskan mengapa terjadi hal demikian saja. Agar pasien tidak merasa bersalah dan juga disudutkan. Diharapkan dokter dapat menerapkan cara berkomunikasi dengan efektif dengan tujuan utama yakni menciptakan hubungan interpersonal yang baik, memfasilitasi pertukaran informasi, dan mengikutsertakan pasien dalam pengambilan keputusan. Komunikasi dokter-pasien yang efektif ditentukan oleh “bedside manner” yang dimiliki dokter, yang dinilai pasien sebagai indikator utama kompetensi umum dokter mereka.