Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMA NEGERI 1 PESISIR SELATAN
“STATUS AKREDITASI A”
Alamat : Jl. Kapten Yazid Aziz-Way Nipah, Biha, Kec.Pesisir Selatan-Kab.Pesisir Barat, Pos 34875

Materi Pelajaran : Ekonomi Tanggal : 2 Oktober 2021

Kelas : X. FASE. E. 1, 2 Waktu : 60 Menit

Nama Siswa :
Perintah Soal : Jawablah Pertanyaan dibawah ini sesuai perintah soal..

Soal : Menjelaskan keterkaitan konsep ilmu ekonomi, kebutuhan manusia dan kelangkaan sumber
daya dengan perspektif yang holistik.
Selamat Mengerjakan

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mengajarkan kita memanajemen dan


memilih prioritas kebutuhan apa yang harus dipenuhi dikarenakan
kelangkaan alat pemuas kebutuhan.
Kelangkaan sumber daya dapat dipahami sebagai suatu kondisi di mana
permintaan masyarakat melebihi jumlah pasokan yang tersedia. Hal ini
akan menyebabkan penurunan sumber daya yang ada.
Kondisi kelangkaan ini biasanya berkaitan dengan sumber daya yang
tidak dapat diperbarui, seperti minyak, logam mulia, dan helium.
Perspektif holistik dapat dipahami sebagai cara pandang komprehensif
dengan cara melihat segala sesuatunya memiliki keterkaitan dan
sinergisitas yang berarti. Pandangan ini menuntut adanya satu kesatuan
kerja dalam rangkaian beberapa unsur dan elemen.
Holisme adalah suatu pemikiran yang menyatakan bahwa sistem alam
semesta, baik yang bersifat fisik, kimiawi, hayati, sosial, ekonomi, mental-
psikis, dan kebahasaan, serta segala kelengkapannya harus dipandang
sebagai sesuatu yang utuh dan bukan merupakan kesatuan dari bagian-
bagian yang terpisah.
holistik adalah sebuah cara pandang terhadap sesuatu yang dilakukan
dengan konsep pengakuan bahwa hal keseluruhan adalah sebuah
kesatuan yang lebih penting daripada bagian-bagian yang membentuknya
Biarlah Bulan Bicara
Broery Marantika
Bulan sabit yang jatuh di pelataran
Bintang redup tanpa cahaya gemintang
Langkah tanpa arah sesat di jalan yang terang
Aku yang terlena dibuai pelukan dosa
Ingin pulang membalut luka hatimu
'Ku pun tahu betapa pedih batinmu
Beri kesempatan atau jatuhkan hukuman
Andai maaf pun tak kau berikan
Air mata tulus jatuh di sudut bibirmu
Tak terlintas dendam di bening mata indahmu
Aku yang merasa sangat berdosa padamu
Masih pantaskah mendampingimu?
Biarlah bulan bicara sendiri
Biarlah bintang 'kan menjadi saksi
Takkan kuulangi walau sampai akhir nanti
Cukup derita sampai di sini
Ingin pulang membalut luka hatimu
'Ku pun tahu betapa pedih batinmu
Beri kesempatan atau jatuhkan hukuman
Andai maaf pun tak kau berikan
Air mata tulus jatuh di sudut bibirmu
Tak terlintas dendam di bening mata indahmu
Aku yang merasa sangat berdosa padamu
Masih pantaskah 'ku mendampingimu?
Biarlah bulan bicara sendiri
Biarlah bintang 'kan menjadi saksi
Takkan kuulangi walau sampai akhir nanti
Cukup derita sampai di sini
Oh, biarlah
U-uh, biarlah
Takkan kuulangi walau sampai akhir nanti
Cukup derita sampai di sini
Biarlah bulan bicara sendiri
Biarlah bintang 'kan menjadi saksi
Cukup derita sampai di sini
Pamit (Selamat Tinggal)
Broery Marantika

Ijinkan aku pergi


Apalagi yang engkau tangisi
Semogalah penggantiku
Dapat lebih mengerti hatimu
Memang berat kurasa
Meninggalkan kasih yang kucinta
Namun bagaimana lagi
Semuanya harus kujalani
S'lamat tinggal kudoakan
Kau selalu bahagia
Hanya pesanku
Jangan lupa kirimkan kabarmu
Bila suatu hari
Dia membuat kecewa di hati
Batin ini takkan rela
Mendengarmu hidup menderita
Sayang, walau kebersamaan kita hanya sesaat
Namun kau tetap bagian dari jiwaku
Kuiringi kepergianmu dengan ikhlas hati
Semoga kelak kita dapat bersatu lagi
S'lamat tinggal kudoakan
Kau selalu bahagia
Hanya pesanku
Jangan lupa kirimkan kabarmu
Bila suatu hari
Dia membuat kecewa di hati
Batin ini takkan rela
Mendengarmu hidup menderita
Selamat tinggal kasih

Anda mungkin juga menyukai