Hanif Harahap
Abstract
This research aims to determine the factors that led to a social revolution in
Simalungun. Then to find out the process of social revolution going on, as well as the impact
of the social revolution in the Simalungun social structure. The research showed the
following findings; social revolution in Simalungun is a change of soscial structure with a
criminal act that based on sentiment and personal vendettas group of people.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memicu terjadinya
revolusi sosial di Simalungun. Kemudian untuk mengetahui proses revolusi sosial terjadi,
serta dampak yang ditimbulkan terhadap struktur sosial Simalungun. Penelitian ini
menunjukkan hasil temuan; revolusi sosial di Simalungun adalah perubahan struktur sosial
dengan aksi kriminal yang didasari sentimen dan dendam kelompok tertentu.
PENDAHULUAN
yang dianggap “kaki tangan” Jepang dan Indonesia pada tahun 1945, banyak
revolusi sosial bisa juga disebut sebagai kekuasaan otonom di daerah meragukan
perpecahan antar sesama anak bangsa Indonesia tidak cukup kuat untuk
yang secara luar biasa (penderitaan oleh para pemuda sebagai sikap
1
keberpihakan raja-raja terhadap Belanda. informasi dari beberapa saksi hidup juga
Surakarta, Banten, Sukabumi, Aceh dan kunjungan yang dilakukan Hijmans van
Simalungun, revolusi sosial terjadi begitu pada bulan September 1885 melaporkan
singkat dengan menelan banyak korban, kepada Residen Hoos di Medan bahwa
(Jawa).
Pada tahun 1889 pemerintah
METODE
kolonial Belanda mulai menaklukkan
Ada beberapa dokumen yang
kerajaan-kerajaan Simalungun secara
menyimpan berbagai informasi tentang
serius. Hal ini tercantum dalam keputusan
revolusi sosial di Indonesia, seperti
pemerintah 23 Oktober 1889 no. 25 dan 8
Algemeen Secretarie en de Daarbij
Juni 1891 no.21. Kerajaan-kerajaan yang
Gedeponeerde Archieven 1942-1945.
terlebih dahulu takluk adalah kerajaan
Namun, dibandingkan dengan masa
Tanah Jawa dan Siantar, kemudian disusul
sebelum revolusi, dokumen masa revolusi
3
Tideman, J. Simalungun: Tanah Batak Timur
tergolong sangat miskin. Maka dari itu Dalam Keterasingan Dan Perkembangannya
Menjadi Bagian Daerah Perkebunan Pantai
Timur Sumatra...hlm. 57
2
oleh kerajaan-kerajaan Simalungun yang menugaskan pegawainya mendampingi
yang mereka inginkan dari boneka-boneka kolonial Belanda, maka kekuasaan para
4
Wertheim, W. F. Masyarakat Indonesia Dalam membuka sumber daya alam negeri
Transisi: Studi Perubahan Sosial (Yogyakarta :
PT. Tiara Wacana, 1999) hlm. 49 kepulauan ini bagi kepentingan modal
5
Landschap adalah pemerintahan Raja-raja yang
didampingi oleh aparatur pemerintahan
6
gubernemen, dengan pangkat paling tinggi Tambak, T.B.A.P. Sejarah Simalungun...hlm.
asiten residen. (Suprayitno, 2001:20) 129-130
3
negeri induk.7 Prinsip liberalisme bisa mereka manfaatkan untuk menanam
bahan baku industri di Amerika dan Eropa, uang sewa tanah yang digunakan untuk
tamak. Eksploitasi berbagai sumber daya Simalungun semakin pesat seiring dengan
4
tradisional dari rakyatnya.10 Raja-raja juga dilakukan pasukan Jepang kepada
yang besar dari perkebunan itu.11 tangan Belanda dan segala sesuatu yang
biasa ini muncul perubahan gaya hidup Rakyat diperintah untuk melakukan
sebagian raja dan bangsawan Simalungun. kerja paksa, menyetor bahan makanan dan
Setelah hadirnya sistem ekonomi pakaian serta harta benda kepada pasukan
membangun istana-istana megah, membeli Jepang dalam perang Asia Timur Raya
mobil mewah, dan pesiar ke Eropa. Gaya memaksa mereka mengambil kebijakan
“terjepit”.
Dari pendudukan Jepang muncul
5
Kutai, Gyugun, Heiho dan lainnya. Laskar- Kebijakan politik Jepang ini memperlebar
laskar ini memiliki andil yang cukup besar jurang perbedaan antara rakyat dan para
nantinya pada masa revolusi hingga tahun pemimpinnya, dan menimbulkan rasa
6
ketidakadilan secara nyata terhadap rakyat. Aktor intelektual revolusi sosial di
dan berharap suatu saat nanti dapat Marzuki Lubis dan Saleh Umar dari
sakit hati mereka kepada para raja dan Abdul Xarim M.S. dari PKI dll.
D. Aktor Intelektual, Massa dan sebagian tokoh juga telah terlebih dahulu
Kelembagaan dalam Revolusi Sosial
berkecimpung di dunia politik sebelum
1. Aktor Intelektual
pendudukan Jepang, seperti Yakub Siregar
7
ditarik menjadi Tentara Republik Maklumat no. X yang dikeluarkan
seperti BHL (Barisan Harimau Liar) pada republik telah menimbulkan dampak yang
sekitar awal tahun 1945. luar biasa. Salah satunya adalah para
yang mereka kerjakan, mereka selalu yang berdiri sendiri di bawah organisasi-
anggotanya bagi laskar yang mereka dari PKI, Napindo (Nasional Pelopor
pimpin. Banyak yang aktif di unit-unit Indonesia) dari PNI, Hisbullah dari
militer atau organisasi pemuda semasa Masyumi, Laskar Buruh dari Partai Buruh
para pemimpin laskar seperti Bejo, Timur Mujahidin dari PUSA, Syarikat Nelayan
Pane, Payung Bangun, Saragih Ras, Nip Indonesia, Barisan Harimau Liar, Kesatria
Xarim, Sarwono S. Sutarjo dan Liberty Pesindo dari Pesindo. Diantara laskar ini
8
Republik Indonesia baru memulai Sumatera Timur.27 Namun karena
kelompok bersenjata yang telah muncul Markas Agung vakum. Selain itu Moh.
Kelompok bersenjata tersebut terlahir dari juga tidak setuju dengan rencana Markas
9
“darah” yang memuntut pembalasan Di Raya pemangku raja Raya Tuan
Bandar dan berniat membunuhnya disana. terdengar oleh pihak kerajaan Panei
para pendatang Toba yang telah cukup Tuan Mailan Purba Dasuha yang
lama tinggal di Bandar dalam membuka mendapatkan informasi itu dan langsung
Sawadim Damanik. Para pendatang Toba Tuan Bosar Sumalam Purba Dasuha.
tersebut dengan setia berani mengahalau Selain itu, raja Panei juga menerima
pasukan Pesindo dan Napindo dalam informasi tentang revolusi sosial tersebut
10
bahwa pasukan yang akan merevolusi diikat kemudian dimasukkan ke dalam
kerajaan Panei adalah BHL yang dipimpin truk.34 Mereka semuanya disiksa secara
oleh A.E. Saragih Ras yang merupakan sadis (lidahnya dicabut secara paksa).
penikaman, penembakan secara tiba-tiba Dolok dan Tiga Ras. Disana TRI
terhadap pasukan kerajaan Panei. mendapati jasat raja dan bangsawan Panei
prajurit-prajurit kerajaan Panei yang lain. terpecahnya perhatian TRI dalam Agresi
berhamburan ketakutan, bagi mereka yang BHL masih bebas berkeliaran hingga
Tuan Marga Bulan Purba Dasuha, Tuan untuk melaksanakan misi pembantaian raja
11
kerajaan Tanah Jawa. Dalam misi tersebut pembunuhan kedua kalinya ini beliau
Raja Purba Tuan Mogang Purba dari profesi dan jasanya yang juga seorang
berhasil menyelamatkan diri dari serangan komandan laskar rakyat yang tergabung
pasukan BHL dan Pesindo. Beliau dalam Napindo. Beliau memiliki pasukan
memutuskan untuk lari ke Pematangsiantar khusus yang setia dan siap sedia bertempur
Purba diselamatkan oleh TRI sebelum pasukan BHL Abdul Rahman Purba
kedatangan pasukan BHL dan Pesindo.38 Tambak berkata “saya bangsawan kerajaan
Namun ternyata pasukan BHL dan Pesindo Dolok Silau, saya juga prajurit republik.
tetap memburu raja Purba hingga tahun Jika kalian (BHL) ingin membunuh raja
1947 bertepatan dengan agresi yang Dolok Silau, maka kalian harus
38
“The Social Revolution In North
37
Wawancara dengan Remon Silaban, mantan Sumatra”...Alg. Secrt., No.180.
39
anggota Heiho, Kecamatan Siantar Martoba Wawancara dengan E. L. Damanik, pemerhati
Januari 2013 sejarah Simalungun, Medan Januari 2013.
12
sejati dari gerakan revolusi adalah sekutu Dah dekat Kabanjahe. Sumber lain
dan Belanda, bukan raja-raja. Jika ingin menyebutkan bahwa beliau tidak dibunuh
melakukan revolusi sosial, maka hak pasukan BHL karena beliau merupakan
kekuasaan, struktur sosial kerajaan dan anggota Markas Agung. Selain itu beliau
kepemilikan alat produksilah yang juga terlibat dalam pelatihan militer para
di Siantar ketika rumahnya disergap dan revolusi adalah isu Comite van ontvangst
kemudian dibakar. Bersama dengan raja- yang membuat rakyat menganggap raja-
Silimakuta yang didapat dari beberapa antara rakyat dengan raja. Semakin
dibunuh pasukan BHL saat mencoba masa tersulit dan menyakitkan bagi rakyat
melarikan diri ke Tanah Karo. Setelah Indonesia. Keadaan sulit tersebut semakin
13
memperbesar peluang terjadinya revolusi.
DAFTAR RUJUKAN
Pada masa pendudukan Jepang, mereka
Breman, J. 1997. Menjinakkan Sang Kuli
(Jepang) memberi suntikan propaganda (Politik Kolonial Tuan kebun
dan Kuli di Sumatera Timur)
anti-Barat dalam dosis lama kepada rakyat, Politik Kolonial Pada Awal
Abad ke 20. Jakarta :
yang membuat rakyat selama pendudukan PT.Pusataka Utama Grafis
dalam perang Asia Timur Raya. Kesatuan- Forum Komunikasi Ex Sub Teritorium VII
Komando Sumatera. 1979.
kesatuan inilah kelak menjadi laskar-laskar Perjuangan rakyat Semesta
Sumatera Utara. Jakarta :
rakyat yang sebagian besar meneror dan Forum Komunikasi Ex Sub
Teritorium VII Komando
melakukan pembunuhan terhadap raja- Sumatera
14
Merdeka. 1946, 15 Maret. Revoelusi Sosial Di
Soematera Timoer: Tidak Soedi Stoler, A.L. 1995. Kapitalisme dan
Didjajah Lagi Oentoek Kedoea Konfrontasi di Sabuk
Kalinja. Perkebunan Sumatera, 1870 –
1979. Yogyakarta : Karsa.
Proyek Penelitian dan Pencatatan
Kebudayaan Daerah. 1978. Suprayitno. 2001. Mencoba (Lagi)
Sejarah Daerah Sumatera Menjadi Indonesia.
Utara. Jakarta : Departemen Yogyakarta : Yayasan Untuk
Pendidikan Dan Kebudayaan Indonesia.
Proyek Penerbitan Buku Bacaan
Dan Sastra Indonesia Dan Tambak, T.B.A.P. 1982. Sejarah
Daerah. Simalungun. Pematangsiantar :
Tanpa Penerbit
Purba, D. K. 1987. Sejarah Simalungun.
Pematangsiantar : Tanpa Tideman, J. 2009. Simalungun: Tanah
Penerbit. Batak Timur Dalam
Keterasingan Dan
Reid, A. 1981. “Revolusi Sosial: Revolusi Perkembangannya Menjadi
Nasional”. Prisma, 8 : 33-40 Bagian Daerah Perkebunan
Pantai Timur Sumatra. Jakarta :
_______. 1986. “The Revolution In Tanpa Penerbit.
Regional Perspective”. Dalam
Goor, J. V. (Ed.), The Wertheim, W. F. 1999. Masyarakat
Indonesian Revolution : Indonesia Dalam Transisi: Studi
Conference Papers. Utrech : Perubahan Sosial. Yogyakarta :
Rijk Universiteit Utrech PT. Tiara Wacana
_______. 2012. Sumatera: Revolusi Dan “The Social Revolution In North Sumatra”,
Elite Tradisional. Jakarta : NEFIS 14 Maret 1946, No.26626,
Komunitas Bambu Alg. Secrt., No.180, ANRI, Jakarta.
Informan :
Soedjatmoko. 1991. “Pemikiran, 1. Nasir Purba
Rekonstruksi, Persepsi”. 2. Remon Silaban
Majalah Masyarakat Sejarawan 3. J. Saragih
Indonesia Sejarah edisi 1. 4. Abdul Rahman Purba
Jakarta : Pt Gramedia Pustaka 5. E.L.Damanik
Utama
15