Anda di halaman 1dari 15

REVOLUSI SOSIAL DI SIMALUNGUN TAHUN 1946

Hanif Harahap

Abstract
This research aims to determine the factors that led to a social revolution in
Simalungun. Then to find out the process of social revolution going on, as well as the impact
of the social revolution in the Simalungun social structure. The research showed the
following findings; social revolution in Simalungun is a change of soscial structure with a
criminal act that based on sentiment and personal vendettas group of people.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memicu terjadinya
revolusi sosial di Simalungun. Kemudian untuk mengetahui proses revolusi sosial terjadi,
serta dampak yang ditimbulkan terhadap struktur sosial Simalungun. Penelitian ini
menunjukkan hasil temuan; revolusi sosial di Simalungun adalah perubahan struktur sosial
dengan aksi kriminal yang didasari sentimen dan dendam kelompok tertentu.

Kata Kunci : Revolusi Sosial.

PENDAHULUAN

Revolusi sosial merupakan memperkuat potensi untuk revolusi

tindakan yang dilakukan rakyat Indonesia Indonesia.2

dengan menjadikan bangsawan pribumi Setelah proklamasi kemerdekaan

yang dianggap “kaki tangan” Jepang dan Indonesia pada tahun 1945, banyak

Belanda sebagai musuh.1 Dengan kata lain, kerajaan-kerajaan yang memiliki

revolusi sosial bisa juga disebut sebagai kekuasaan otonom di daerah meragukan

perang saudara sesama bangsa Indonesia. kekuatan Republik Indonesia. Mereka

Banyak hal yang menyebabkan (raja-raja) khawatir pemerintah Republik

perpecahan antar sesama anak bangsa Indonesia tidak cukup kuat untuk

Indonesia. Mengingat kembali masa mempertahankan kemerdekaannya jika

pendudukan Jepang, angkatan perang Sekutu dan Belanda datang kembali ke

Jepang menciptakan seperangkat kondisi Indonesia. Sikap raja-raja ini diartikan

yang secara luar biasa (penderitaan oleh para pemuda sebagai sikap

terhadap rakyat Indonesia) yang


2
Soedjatmoko. “Pemikiran, Rekonstruksi,
1
Anthony Reid. “Revolusi Sosial: Revolusi Persepsi”. Majalah Masyarakat Sejarawan
Nasional”. Prisma, (8 : 33-40, 1981), hlm. 35 Indonesia, (Edisi 1, 1991), hlm. 5

1
keberpihakan raja-raja terhadap Belanda. informasi dari beberapa saksi hidup juga

Hal ini menimbulkan keinginan para digunakan sebagai sumber primer.

pemuda untuk melakukan penurunan HASIL PENELITIAN DAN

secara paksa atau bahkan pembantaian PEMBAHASAN

terhadap raja-raja dan bekas pejabat yang A. Kedatangan Belanda Ke Simalungun

bekerja dengan pemerintah kolonial Kebijakan pemerintah kolonial

Belanda. Belanda menginvasi Simalungun terjadi

Revolusi sosial terjadi di hampir ketika situasi internal kerjaan-kerajaan di

setiap daerah Indonesia, seperti di Simalungun mengalami perpecahan. Pada

Surakarta, Banten, Sukabumi, Aceh dan kunjungan yang dilakukan Hijmans van

Sumatera Timur. Begitu juga di Aanroy (kontrolir Asahan dan Batubara)

Simalungun, revolusi sosial terjadi begitu pada bulan September 1885 melaporkan

singkat dengan menelan banyak korban, kepada Residen Hoos di Medan bahwa

dan merupakan suatu peristiwa yang daerah Simalungun penuh konflik

berkaitan dengan perkembangan di pusat internal.3

(Jawa).
Pada tahun 1889 pemerintah
METODE
kolonial Belanda mulai menaklukkan
Ada beberapa dokumen yang
kerajaan-kerajaan Simalungun secara
menyimpan berbagai informasi tentang
serius. Hal ini tercantum dalam keputusan
revolusi sosial di Indonesia, seperti
pemerintah 23 Oktober 1889 no. 25 dan 8
Algemeen Secretarie en de Daarbij
Juni 1891 no.21. Kerajaan-kerajaan yang
Gedeponeerde Archieven 1942-1945.
terlebih dahulu takluk adalah kerajaan
Namun, dibandingkan dengan masa
Tanah Jawa dan Siantar, kemudian disusul
sebelum revolusi, dokumen masa revolusi
3
Tideman, J. Simalungun: Tanah Batak Timur
tergolong sangat miskin. Maka dari itu Dalam Keterasingan Dan Perkembangannya
Menjadi Bagian Daerah Perkebunan Pantai
Timur Sumatra...hlm. 57

2
oleh kerajaan-kerajaan Simalungun yang menugaskan pegawainya mendampingi

lain. setiap kerajaan melaksanakan kegiatan

pemerintahan tanpa harus tunduk dengan


Belanda menggunakan aura
pemerintah kerajaan Simalungun.
aristokrasi Indonesia tradisional untuk

membuat penduduk tunduk dan untuk Setelah menandatangani

memperoleh semua konsesi dan tanah pernyataan pendek dengan pemerintah

yang mereka inginkan dari boneka-boneka kolonial Belanda, maka kekuasaan para

itu.4 raja Simalungun semakin terbatas. Gelar

“raja” hanya sekedar bayangan,


Kerajaan-kerajaan yang telah
sesungguhnya raja dimaksud lebih mirip
menandatangani pernyataan pendek
dengan “kepala adat”. Hal ini diperkuat
dijadikan Landschap5 oleh pemerintah
dengan dikeluarkannya surat keputusan
kolonial Belanda. Fungsi dan status para
pemerintah Belanda Lembaran Negara
raja tetap dipertahankan, namun
1914 No. 24 yang membatasi wewenang
kekuasaannya dibatasi. Para raja dibawah
raja-raja.6
kendali dan perintah para pejabat

pemerintah kolonial. Dalam pelaksanaan 1. Ekspansi Pengusaha Perkebunan

administrasi pemerintahan terdapat


UU Agraria tahun 1870 dalam arti
dualisme kepemeritahan. Pihak kerajaan
formal menandai berakhirnya sistem
memiliki sistem adminstrasi sendiri yang
Taman Paksa dan beralihnya sistem itu ke
tunduk kepada pemerintah kolonial,
zaman liberalisme yang lebih bebas,
sedangkan pemerintah kolonial
segera menunjukkan arah politik baru ini:

4
Wertheim, W. F. Masyarakat Indonesia Dalam membuka sumber daya alam negeri
Transisi: Studi Perubahan Sosial (Yogyakarta :
PT. Tiara Wacana, 1999) hlm. 49 kepulauan ini bagi kepentingan modal
5
Landschap adalah pemerintahan Raja-raja yang
didampingi oleh aparatur pemerintahan
6
gubernemen, dengan pangkat paling tinggi Tambak, T.B.A.P. Sejarah Simalungun...hlm.
asiten residen. (Suprayitno, 2001:20) 129-130

3
negeri induk.7 Prinsip liberalisme bisa mereka manfaatkan untuk menanam

menandai terbukanya Nusantara bagi padi karena telah menjadi perkebunan.

penanaman modal asing khususnya


Kesusahan dan penderitaan rakyat
pengusaha-pengusaha Eropa dan Amerika.
ini segera dilupakan oleh para penguasa

Meningkatnya kebutuhan akan pribumi tersebut karena tawaran sejumlah

bahan baku industri di Amerika dan Eropa, uang sewa tanah yang digunakan untuk

secara tidak langsung menjadikan kerajaan perkebunan. Perkembangan perkebunan di

tamak. Eksploitasi berbagai sumber daya Simalungun semakin pesat seiring dengan

yang menjanjikan keuntungan merupakan mudahnya diperoleh tanah dari raja-raja.

pekerjaan yang dilakukan pada waktu itu.8


2.Kesenjangan Sosial-Ekonomi

Pada waktu tanam-tanaman keras


Kesenjangan sosial-ekonomi antara
seperti karet, kelapa sawit, sisal, dan teh
rakyat Simalungun dengan raja-raja dan
mulai ditanam di Sumatera Timur, tiga
bangsawan semakin lebar ketika sistem
penguasa dari Langkat, Deli dan Serdang
ekonomi uang dan perkebunan masuk ke
dan kepala-kepala daerah kecil di Distrik-
Simalungun melalui pemerintah kolonial
distrik Batak Karo dan Simalungun bagian
Belanda. Para raja dan bangsawan
pedalaman telah menyerahkan setiap
menerima lonjakan pendapatan pribadi
jengkal tanam milik mereka kepada para
yang sangat signifikan jauh meninggalkan
pengusaha onderneming. 9
Akibatnya
rakyatnya yang miskin. Raja-raja
rakyat kehilangan tanah yang biasanya
Simalungun menerima gaji sebesar f.
7
Jan Breman. Menjinakkan Sang Kuli (Politik 6.720 per tahun, dua raja yang terkaya juga
Kolonial Tuan kebun dan Kuli di Sumatera
Timur) Politik Kolonial Pada Awal Abad ke 20
(Jakarta : PT.Pusataka Utama Grafis, 1997), menikmati tunjangan bepergian sebesar f.
hlm. 15
8
Wertheim, W. F. Masyarakat Indonesia Dalam 1.800 per tahun dan sejumlah besar upeti
Transisi: Studi Perubahan Sosial...hlm. 49
9
Ann Laura Stoler. Kapitalisme dan Konfrontasi
di Sabuk Perkebunan Sumatera, 1870 – 1979
(Yogyakarta : Karsa, 1995), hlm. 80

4
tradisional dari rakyatnya.10 Raja-raja juga dilakukan pasukan Jepang kepada

Simalungun juga menerima keuntungan rakyat Simalungun untuk membenci kaki-

yang besar dari perkebunan itu.11 tangan Belanda dan segala sesuatu yang

terkait dengan Belanda dan Sekutu.


Sejalan dengan kekayaan yang luar

biasa ini muncul perubahan gaya hidup Rakyat diperintah untuk melakukan

sebagian raja dan bangsawan Simalungun. kerja paksa, menyetor bahan makanan dan

Setelah hadirnya sistem ekonomi pakaian serta harta benda kepada pasukan

perkebunan mereka telah mampu Jepang. Terbatasnya jumlah pasukan

membangun istana-istana megah, membeli Jepang dalam perang Asia Timur Raya

mobil mewah, dan pesiar ke Eropa. Gaya memaksa mereka mengambil kebijakan

hidup mewah pada gilirannya mewarnai untuk menggunakan pemuda-pemuda

kehidupan mereka sehari-hari.12 Berbeda Nusantara untuk melapis pasukan inti

halnya dengan rakyat yang semakin Jepang.14

“terjepit”.
Dari pendudukan Jepang muncul

C. Rakyat Simalungun Dibawah satu kekuatan andalan yang revolusioner,

Mobilisasi Jepang yaitu pemuda. Pemerintah militer

mendapat keabsahan. Mobilitas


Pasukan Jepang memberi suntikan
masyarakat maju pesat.15 Para pemuda
propaganda anti-Barat dalam dosis lama
tergabung dalam keaTuan-kesatuan
kepada rakyat, yang membuat rakyat
pasukan cadangan Jepang seperti Kenko
selama pendudukan Jepang membenci
Press., 1995), hlm. 227
14
Belanda. 13
Tak terlewatkan propaganda Anthony Reid. “The Revolution In Regional
Perspective”. Dalam Goor, J. V. (Ed.), The
Indonesian Revolution : Conference Papers.
10
Anthony Reid. Sumatera: Revolusi Dan Elite (Utrech : Rijk Universiteit Utrech, 1986), hlm.
Tradisional...hlm. 79 187
11
Suprayitno. Mencoba (Lagi) Menjadi 15
Langenberg, M. V. “Sumatera Timur:
Indonesia...hlm. 22 Mewadahi Bangsa Indonesia Dalam Sebuah
12
Op.Cit, hlm. 23 Keresidenan Di Sumatera”. Dalam Kahin, A. R.
13
Kahin, G. M. T. Nasionalisme Dan Revolusi Di (Ed.), Pergolakan Daerah: Pada Awal
Indonesia (Solo : Sebelas Maret University Kemerdekaan...hlm. 125

5
Kutai, Gyugun, Heiho dan lainnya. Laskar- Kebijakan politik Jepang ini memperlebar

laskar ini memiliki andil yang cukup besar jurang perbedaan antara rakyat dan para

nantinya pada masa revolusi hingga tahun pemimpinnya, dan menimbulkan rasa

1949. dendam yang meledak sejak Agustus

1945.19 Rakyat sudah bermaksud akan


1. Raja dan Bangsawan Bekerjasama
mengambil tindakan. Namun batal karena
Dengan Jepang
rupanya Jepang juga menganut
Tentara pendudukan Jepang
imperialisme yang serupa saja dengan
memasuki daerah Simalungun melalui
Belanda.20
Tanjung Balei dan pantai Cermin pada
Kewajiban paksa menyetorkan padi
bulan Februari 1942. Kedudukan raja-raja
kepada penguasa Jepang merupakan
nampaknya tidak diganggu gugat pihak
kewajiban terberat bagi mayoritas di antara
Jepang.16 Kekuasaan raja-raja dijamin oleh
sekian banyak kebijaksanaan politik
Jepang, namun penghasilan raja “digencet”
Jepang di masa perang itu.21 Hal ini
terus. Hasil tanahnya dicabut. 17
Mereka
disebabkan lahan pertanian di Simalungun
(raja-raja) mengabdi kepada Jepang seperti
yang sedikit karena telah digunakan
mengabdi kepada Belanda dulu.18
menjadi perkebunan. Akhirnya banyak
Raja-raja Simalungun tidak bisa
rakyat Simalungun mengalami kelaparan,
berbuat apa-apa selain menuruti segala
bahkan tidak sedikit yang mati kelaparan.
perintah dari pasukan Jepang. Namun
Situasi semakin bergolak ketika
perintah-perintah pasukan Jepang tersebut
pasukan Jepang melakukan tindakan
dirasa sangat memberatkan rakyat.
19
Lucas, A. E. Peristiwa Tiga Daerah: Revolusi
Dalam Revolusi (Jakarta : PT Pustaka, 1989),
16
Purba, D. K. Sejarah Simalungun...hlm. 51 hlm. 37
17
Merdeka. 1946, 15 Maret. Revoelusi Sosial Di 20
Merdeka. 1946, 15 Maret. Revoelusi Sosial Di
Soematera Timoer: Tidak Soedi Didjajah Lagi Soematera Timoer: Tidak Soedi Didjajah Lagi
Oentoek Kedoea Kalinja. hlm. 3 Oentoek Kedoea Kalinja...hlm.3
18
Kahin, G. M. T. Nasionalisme Dan Revolusi Di 21
Lucas, A. E. Peristiwa Tiga Daerah: Revolusi
Indonesia...hlm. 225 Dalam Revolusi...hlm. 41

6
ketidakadilan secara nyata terhadap rakyat. Aktor intelektual revolusi sosial di

Pemerintahan Jepang mengutamakan Simalungun dapat dikategorikan ke dalam

distribusi beras antara lain untuk tiga kelompok, berdasarkan orientasi

kepentingan “semi militer” yaitu ideologi, mobilitas sosial, senioritas dan

pendukung-pendukung pentingnya antara campuran beberapa kelas, sebagai berikut :

lain pengawai pangreh praja. Sebagian


Pertama, ialah kelompok tokoh-
besar elite yang mendukung Jepang dan
tokoh yang turut andil dalam pergerakan
dianggap penting. Sedangkan pribumi
nasional. Tokoh-tokoh ini turut berperan
dianggap golongan yang tidak berarti. 22

penting pada masa setelah kemerdekaan

Hal ini jelas menyebabkan dengan memobilisasi massa dalam

timbulnya kebencian dan dendam “rakyat” berbagai gerakan mempertahankan

terhadap para raja. “Rakyat” menunggu kemerdekaan. Tokoh-tokoh ini, seperti

dan berharap suatu saat nanti dapat Marzuki Lubis dan Saleh Umar dari

membalaskan penderitaan, kesulitan dan Gerindo-Partindo-PNI, Natar Zainuddin,

sakit hati mereka kepada para raja dan Abdul Xarim M.S. dari PKI dll.

bangsawan. Pendudukan Jepang


Kedua, ialah kelompok pemuda
menciptakan seperangkat kondisi yang
nasionalis yang mengalami mobilitas
secara luar biasa memperkuat potensi
sosial akibat pernah mendapat pendidikan
untuk revolusi. 23

militer oleh pasukan Jepang. Namun

D. Aktor Intelektual, Massa dan sebagian tokoh juga telah terlebih dahulu
Kelembagaan dalam Revolusi Sosial
berkecimpung di dunia politik sebelum
1. Aktor Intelektual
pendudukan Jepang, seperti Yakub Siregar

yang pernah menjadi anggota Gerindo


22
Op.Cit, hlm. 47
23 pada tahun 1930-an pada masa pergerakan
Soedjatmoko. Pemikiran, Rekonstruksi,
Persepsi. Majalah Masyarakat Sejarawan
Indonesia Sejarah (edisi 1, 1991), hlm. 5 nasional. Banyak mantan prajurit Gyugun

7
ditarik menjadi Tentara Republik Maklumat no. X yang dikeluarkan

Indonesia, seperti Ahmad Tahir. Yakub pemerintahan Hatta pada 3 November

Siregar terlibat dalam pembentukan atau 1945 tentang kebebasan membentuk

pelatihan kesatuan-kesatuan laskar rakyat partai-partai politik di seluruh wilayah

seperti BHL (Barisan Harimau Liar) pada republik telah menimbulkan dampak yang

sekitar awal tahun 1945. luar biasa. Salah satunya adalah para

pemuda yang selama masa perjuangan


Ketiga, ialah kelompok pemuda
bertindak secara tidak terkomando kini
yang relatif tidak berpengaruh, namun
memiliki lembaga tempat bernaung.
menjadi sangat penting ketika mereka

menjadi pelaksana lapangan revolusi Laskar-laskar rakyat tersebut

sosial. Pada setiap misi (revolusi sosial) merupakan kesatuan-kesatuan bersenjata

yang mereka kerjakan, mereka selalu yang berdiri sendiri di bawah organisasi-

menjadi pemimpin yang disegani oraganisasi politik, misalnya Laskar Merah

anggotanya bagi laskar yang mereka dari PKI, Napindo (Nasional Pelopor

pimpin. Banyak yang aktif di unit-unit Indonesia) dari PNI, Hisbullah dari

militer atau organisasi pemuda semasa Masyumi, Laskar Buruh dari Partai Buruh

pendudukan Jepang. Mereka antara lain, Indonesia, Barisan Parkindo, Barisan

para pemimpin laskar seperti Bejo, Timur Mujahidin dari PUSA, Syarikat Nelayan

Pane, Payung Bangun, Saragih Ras, Nip Indonesia, Barisan Harimau Liar, Kesatria

Xarim, Sarwono S. Sutarjo dan Liberty Pesindo dari Pesindo. Diantara laskar ini

Malau.24 maka Pesindo dan Napindo adalah yang

terkuat, begitu pula Hisbullah dan


2. Partai Politik dan Laskar Rakyat
24
Mujahidin adalah pasukan-pasukan laskar-
Langenberg, M. V. 1990. “Sumatera Timur:
Mewadahi Bangsa Indonesia Dalam Sebuah
Keresidenan Di Sumatera”. Dalam Kahin, A. R.
laskar yang termasuk kuat juga.25
(Ed.), Pergolakan Daerah: Pada Awal
25
Kemerdekaan. Jakarta : PT Pustaka Utama Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan
Grafiti, hlm. 127 Daerah. Sejarah Daerah Sumatera Utara

8
Republik Indonesia baru memulai Sumatera Timur.27 Namun karena

hidupnya tanpa tentara pemerintah ketidakpercayaan beberapa organisasi dan

berjuang keras mengandalikan banyaknya laskar kepada Markas Agung menjadikan

kelompok bersenjata yang telah muncul Markas Agung vakum. Selain itu Moh.

pada hari-hari pertama revolusi.26 Hasan selaku pemimpin tertinggi Sumatera

Kelompok bersenjata tersebut terlahir dari juga tidak setuju dengan rencana Markas

kesatuan-kesatuan komunal lokal Agung tersebut.

beradasarkan suatu ikatan yang kuat, baik


Laskar-laskar tersebut baru bisa
itu suku, agama atau bahkan pengalaman
disatukan oleh Persatuan Perjuangan. Hal
di masa penduduk Jepang (pernah dilatih
ini disebabkan Persatuan Perjuangan
dalam kesatuan pasukan propaganda
memiliki agenda yang sangat jelas,
Jepang).
merdeka 100% dan mengubah Daulat

Sejak bulan Desember “Markas Tuanku menjadi Daulat Rakyat

Agung” dari Sarwono berusaha


E. Realisasi Revolusi
mengkoordinir laskar-laskar yang
1. Pembantaian Raja-raja
terkotak-kotak ini dan membicarakan
Di Siantar (bagian dari
persoalan swapraja dengan penasehatnya,
Simalungun) slogan-slogan yang
Nathar Zainuddin dan Abdul Xarim M. S.
dicoretkan di tembok-tembok rumah
Pada waktu itu mereka telah mempunyai
seperti “raja-raja penghisap darah rakyat”
suatu rencana rahasia untuk
dan “rakyat menjadi hakim”. Pekik
menghapuskan sama sekali swapraja di
“merdeka” dengan kepalan tangan
(Jakarta : Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan Proyek Penerbitan Buku Bacaan
diacungkan ke atas berbaur dengan pekik
Dan Sastra Indonesia Dan Daerah, 1978), hlm.
138
26
Elson dalam Gonggong, A. “Pemuda Dan 27
Hassan dalam Forum Komunikasi Ex Sub
Gerakan Bersenjata: Indonesia Masa Teritorium VII Komando Sumatera.
Pendudukan Jepang”. Prisma, (30 : 55-71, Perjuangan rakyat Semesta Sumatera Utara...
2011). hlm. 67 hlm. 143

9
“darah” yang memuntut pembalasan Di Raya pemangku raja Raya Tuan

terhadap raja-raja.28 Jan Kaduk Saragih Garingging menjadi

korban kekejaman pasukan Barisan


Pasukan dari laskar-laskar Pesindo
Harimau Liar (BHL). Pada tanggal 4
dan Napindo (PNI) ditugaskan membunuh
Maret 1946 pasukan BHL berhasil masuk
raja Siantar.29 Pada saat pasukan Pesindo
ke istana raja Raya dan memporak-
dan Napindo merangsek masuk ke istana
porandakan seisinya. Harta benda seperti
kerajaan Simalungun untuk membunuh
emas dan barang-barang berharga diambil.
pemangku raja Tuan Sawadim Damanik,
Beliau beserta keluarganya dibawa menuju
mereka (Pesindo dan Napindo) tidak
satu jembatan besar Bah Hutailing,
mendapati Tuan Sawadim Damanik di
kepalanya dipotong dan selanjutnya
istana. Beliau sedang berada di kediaman
mayatnya dihanyutkan ke sungai yang
orang Tuanya di Pematang Bandar.
berada di bawah jembatan.31
Pasukan tersebut tidak menyerah, mereka

mengejar Tuan Sawadim ke Pematang Informasi revolusi sosial telah

Bandar dan berniat membunuhnya disana. terdengar oleh pihak kerajaan Panei

Pembunuhan mengalami kegagalan karena sebelum revolusi itu dilaksanakan. Ialah

para pendatang Toba yang telah cukup Tuan Mailan Purba Dasuha yang

lama tinggal di Bandar dalam membuka mendapatkan informasi itu dan langsung

lahan persawahan melindungi Tuan memberi tahukannya kepada raja Panei

Sawadim Damanik. Para pendatang Toba Tuan Bosar Sumalam Purba Dasuha.

tersebut dengan setia berani mengahalau Selain itu, raja Panei juga menerima

pasukan Pesindo dan Napindo dalam informasi tentang revolusi sosial tersebut

menjalankan misinya.30 dari Tuan Nagapanei, yang menyebutkan


28
Anthony Reid. 2012. Sumatera: Revolusi Dan
30
Elite Tradisional...hlm. 316 Wawancara dengan E. L. Damanik, pemerhati
29
“The Social Revolution In North Sumatra”, sejarah Simalungun, Medan Januari 2013.
31
NEFIS 14 Maret 1946, No.26626, Alg. Secrt., Wawancara dengan J. Saragih, mantan pasukan
No.180, ANRI, Jakarta. TRI, Kecamatan Raya Januari 2013

10
bahwa pasukan yang akan merevolusi diikat kemudian dimasukkan ke dalam

kerajaan Panei adalah BHL yang dipimpin truk.34 Mereka semuanya disiksa secara

oleh A.E. Saragih Ras yang merupakan sadis (lidahnya dicabut secara paksa).

keluarga dekat raja Panei sendiri.32 Sebelum melakukan pembunuhan, mereka

(BHL) melakukan ritual upacara khusus di


Raja Panei beranggapan bahwa
Nagori. Raja Panei dibunuh dengan cara
BHL tidak akan mungkin membunuhnya
dipenggal kepalanya, dengan tombak
karena pasukan tersebut dipimpin oleh
menembus duburnya hingga ke leher.35
keluarga dekatnya, yaitu A.E. Saragih Ras.

Namun suatu peristiwa yang tak terduga TRI melakukan pengejaran

terjadi, pasukan BHL melakukan terhadap pasukan BHL hingga ke Saribu

penikaman, penembakan secara tiba-tiba Dolok dan Tiga Ras. Disana TRI

terhadap pasukan kerajaan Panei. mendapati jasat raja dan bangsawan Panei

Teriakan-teriakan kesakitan prajurit dengan kondisi yang memprihatinkan.

kerajaan Panei menambah ketakutan Pengejaran terhadap BHL terhenti karena

prajurit-prajurit kerajaan Panei yang lain. terpecahnya perhatian TRI dalam Agresi

Pasukan kerajaan Panei seketika Militer Belanda. Hal ini menyebabkan

berhamburan ketakutan, bagi mereka yang BHL masih bebas berkeliaran hingga

tertangkap langsung dibunuh di tempat.33 tahun 1947.36

Raja Panei Tuan Bosar Sumalam, Bagus Saragih seorang pemimpin

dan beberapa bangsawan lainnya, seperti PKI ditugaskan Persatuan Perjuangan

Tuan Marga Bulan Purba Dasuha, Tuan untuk melaksanakan misi pembantaian raja

Djautih dan keluarga kerajaan serta rakyat


34
“The Social Revolution In North
Panei yang menjaga istana ditangkap, Sumatra”...Alg. Secrt., No.180.
35
Dasuha, J. R. P. “Revolusi Sosial Berdarah di
32
Wawancara dengan Nasir Purba, keluarga Simalungun Tahun 1946-1947”...hlm. 9
kerajaan Panei, Kecamatan Dolok Batu 36
Wawancara dengan Nasir Purba, keluarga
Nanggar Januari 2013 kerajaan Panei, Kecamatan Dolok Batu
33
Op.Cit. Nanggar Januari 2013

11
kerajaan Tanah Jawa. Dalam misi tersebut pembunuhan kedua kalinya ini beliau

Tuan Mintahain Sinaga dari Partuanon dibunuh bersama putranya.39

Dolok Panribuan beserta anaknya Tuan


Pasukan BHL mencoba merangsek
Hormajawa Sinaga ditangkap pasukan
masuk ke daerah kerajaan Dolok Silau
Laskar Merah, disiksa lalu dibunuh.
pada sekitar tanggal 4 Maret 1946. Salah
Pasukan Laskar Merah melakukan
seorang bangsawan kerajaan Dolok Silau
tindakan-tindakan yang tidak manusiawi
yang bernama Abdul Rahman Purba
dengan mencincang-cincang jasat kedua
Tambak mencegahnya aksi pembunuhan
bangsawan tersebut, mencampurnya
yang akan dilakukan pasukan BHL kepada
dengan daging kerbau untuk seterusnya
raja Dolok Silau Tuan Bandar Alam Purba
disantap beramai-ramai oleh pasukan
Tambak. Keberhasilan beliau menghadang
Laskar Merah. 37

aksi pembunuhan tersebut tidak terlepas

Raja Purba Tuan Mogang Purba dari profesi dan jasanya yang juga seorang

berhasil menyelamatkan diri dari serangan komandan laskar rakyat yang tergabung

pasukan BHL dan Pesindo. Beliau dalam Napindo. Beliau memiliki pasukan

memutuskan untuk lari ke Pematangsiantar khusus yang setia dan siap sedia bertempur

dan meminta perlindungan TRI. Raja jika diperintahkannya. Saat mengahadapi

Purba diselamatkan oleh TRI sebelum pasukan BHL Abdul Rahman Purba

kedatangan pasukan BHL dan Pesindo.38 Tambak berkata “saya bangsawan kerajaan

Namun ternyata pasukan BHL dan Pesindo Dolok Silau, saya juga prajurit republik.

tetap memburu raja Purba hingga tahun Jika kalian (BHL) ingin membunuh raja

1947 bertepatan dengan agresi yang Dolok Silau, maka kalian harus

dilakukan Belanda. Dalam percobaan membunuh saya terlebih dahulu”. Musuh

38
“The Social Revolution In North
37
Wawancara dengan Remon Silaban, mantan Sumatra”...Alg. Secrt., No.180.
39
anggota Heiho, Kecamatan Siantar Martoba Wawancara dengan E. L. Damanik, pemerhati
Januari 2013 sejarah Simalungun, Medan Januari 2013.

12
sejati dari gerakan revolusi adalah sekutu Dah dekat Kabanjahe. Sumber lain

dan Belanda, bukan raja-raja. Jika ingin menyebutkan bahwa beliau tidak dibunuh

melakukan revolusi sosial, maka hak pasukan BHL karena beliau merupakan

kekuasaan, struktur sosial kerajaan dan anggota Markas Agung. Selain itu beliau

kepemilikan alat produksilah yang juga terlibat dalam pelatihan militer para

direvolusi, bukan penghilangan nyawa. pemuda pada masa pedudukan Jepang.42

Perang saudara diantara raja-raja dengan


Penutup
rakyat merugikan bangsa Indonesia,
Revolusi sosial yang terjadi di
karena melemahkan kekuatan revolusi
Simalungun, muncul tidak hanya karena
melawan Sekutu dan Belanda. 40

satu faktor penyebab, tetapi sangat

Raja Silimakuta kebetulan berada kompleks. Penyebab paling kuat menyulut

di Siantar ketika rumahnya disergap dan revolusi adalah isu Comite van ontvangst

kemudian dibakar. Bersama dengan raja- yang membuat rakyat menganggap raja-

raja Simalungun lainnya, mendapatkan raja kaki-tangan Belanda.

pengamanan dalam tahanan TRI di Masuknya sistem kapitalisme

Pematangsiantar.41 Masih terdapat perkebunan telah membuat kesenjangan

kesimpang-siuran informasi mengenai raja sosial sosial-ekonomi di Simalungun

Silimakuta yang didapat dari beberapa antara rakyat dengan raja. Semakin

sumber, sebagian menyebutkan raja menyulut kebencian rakyat dengan raja.

Silimakuta Tuan Padiaraja Purba Girsang Masa pendudukan Jepang adalah

dibunuh pasukan BHL saat mencoba masa tersulit dan menyakitkan bagi rakyat

melarikan diri ke Tanah Karo. Setelah Indonesia. Keadaan sulit tersebut semakin

dibunuh jasatnya dibuang ke sungai Lau 41


Anthony Reid. Sumatera: Revolusi Dan Elite
Tradisional...hlm. 318
40
Wawancara dengan Abdul Rahman Purba 42
Wawancara dengan Abdul Rahman Purba
Tambak, keluarga kerajaan Dolok Silau Tambak, keluarga kerajaan Dolok Silau
sekaligus pelatih laskar Napindo, Desa sekaligus pelatih laskar Napindo, Desa
Marubun Lokkung Februari 2013. Marubun Lokkung Februari 2013.

13
memperbesar peluang terjadinya revolusi.
DAFTAR RUJUKAN
Pada masa pendudukan Jepang, mereka
Breman, J. 1997. Menjinakkan Sang Kuli
(Jepang) memberi suntikan propaganda (Politik Kolonial Tuan kebun
dan Kuli di Sumatera Timur)
anti-Barat dalam dosis lama kepada rakyat, Politik Kolonial Pada Awal
Abad ke 20. Jakarta :
yang membuat rakyat selama pendudukan PT.Pusataka Utama Grafis

Jepang membenci Belanda dan kaki- Dasuha, J. R. P. 2010. “Revolusi Sosial


Berdarah di Simalungun Tahun
tangannya. Selain itu para pemuda 1946-1947”. Makalah disajikan
dalam Harungguan Bolon, DPP
mendapat pelatihan kemiliteran oleh Presidium Partuha Maujana
Simalungun, Pematangsiantar,
pasukan Jepang untuk membantu Jepang 22-23 Oktober.

dalam perang Asia Timur Raya. Kesatuan- Forum Komunikasi Ex Sub Teritorium VII
Komando Sumatera. 1979.
kesatuan inilah kelak menjadi laskar-laskar Perjuangan rakyat Semesta
Sumatera Utara. Jakarta :
rakyat yang sebagian besar meneror dan Forum Komunikasi Ex Sub
Teritorium VII Komando
melakukan pembunuhan terhadap raja- Sumatera

raja. Gonggong, A. 2011. “Pemuda Dan


Gerakan Bersenjata: Indonesia
Dikeluarkannya maklumat no. X Masa Pendudukan Jepang”.
Prisma, 30 : 55-71
oleh pemerintah semakin menambah
Kahin, G. M. T. 1995. Nasionalisme Dan
eksistensi laskar-laskar rakyat yang sempat Revolusi Di Indonesia. Solo :
Sebelas Maret University Press.
dibubarkan pasca kekalahan Jepang
Langenberg, M. V. 1990. “Sumatera
dengan Sekutu. Laskar-laskar tersebut Timur: Mewadahi Bangsa
Indonesia Dalam Sebuah
langsung dimobilisasi oleh tokoh-tokoh Keresidenan Di Sumatera”.
Dalam Kahin, A. R.(Ed.),
pemuda berhaluan “kiri” seperti Xarim Pergolakan Daerah: Pada Awal
Kemerdekaan (hlm. 119-148).
M.S., Nathar Zainuddin, Saleh Umar, Jakarta : PT Pustaka Utama
Grafiti.
Jakub Siregar dan Junus Nasution untuk
Lucas, A. E. 1989. Peristiwa Tiga Daerah:
gerakan-gerakan revolusi, termasuk Revolusi Dalam Revolusi.
Jakarta : PT Pustaka
revolusi sosial.

14
Merdeka. 1946, 15 Maret. Revoelusi Sosial Di
Soematera Timoer: Tidak Soedi Stoler, A.L. 1995. Kapitalisme dan
Didjajah Lagi Oentoek Kedoea Konfrontasi di Sabuk
Kalinja. Perkebunan Sumatera, 1870 –
1979. Yogyakarta : Karsa.
Proyek Penelitian dan Pencatatan
Kebudayaan Daerah. 1978. Suprayitno. 2001. Mencoba (Lagi)
Sejarah Daerah Sumatera Menjadi Indonesia.
Utara. Jakarta : Departemen Yogyakarta : Yayasan Untuk
Pendidikan Dan Kebudayaan Indonesia.
Proyek Penerbitan Buku Bacaan
Dan Sastra Indonesia Dan Tambak, T.B.A.P. 1982. Sejarah
Daerah. Simalungun. Pematangsiantar :
Tanpa Penerbit
Purba, D. K. 1987. Sejarah Simalungun.
Pematangsiantar : Tanpa Tideman, J. 2009. Simalungun: Tanah
Penerbit. Batak Timur Dalam
Keterasingan Dan
Reid, A. 1981. “Revolusi Sosial: Revolusi Perkembangannya Menjadi
Nasional”. Prisma, 8 : 33-40 Bagian Daerah Perkebunan
Pantai Timur Sumatra. Jakarta :
_______. 1986. “The Revolution In Tanpa Penerbit.
Regional Perspective”. Dalam
Goor, J. V. (Ed.), The Wertheim, W. F. 1999. Masyarakat
Indonesian Revolution : Indonesia Dalam Transisi: Studi
Conference Papers. Utrech : Perubahan Sosial. Yogyakarta :
Rijk Universiteit Utrech PT. Tiara Wacana
_______. 2012. Sumatera: Revolusi Dan “The Social Revolution In North Sumatra”,
Elite Tradisional. Jakarta : NEFIS 14 Maret 1946, No.26626,
Komunitas Bambu Alg. Secrt., No.180, ANRI, Jakarta.
Informan :
Soedjatmoko. 1991. “Pemikiran, 1. Nasir Purba
Rekonstruksi, Persepsi”. 2. Remon Silaban
Majalah Masyarakat Sejarawan 3. J. Saragih
Indonesia Sejarah edisi 1. 4. Abdul Rahman Purba
Jakarta : Pt Gramedia Pustaka 5. E.L.Damanik
Utama

15

Anda mungkin juga menyukai