OLEH:
Rahmi Santi Gusfani
2230282177
Diketahui Oleh :
CI Klinik CI Akademik
(..........................................) (..........................................)
Kala I Persalinan
Peningkatan
kontraksi & Kanalis Infeksi genitalia Serviks Gemili,
pembukaan Kelainan letak inkompetent hidromnion
servikalis
serviks uteri janin (sunsang)
selalu terbuka
akibatnya
kelainan
Proses Dilatasi Ketegangan
serviks uteri
biomekanik berlebihan uterus yang
Mengiritasi nervus Tidak ada bagian
bakteri serviks berlebihan
pundendalis terendah yang
mengeluarkan
menutupi pintu
enzim
atas pangggul
Mudahnya preteolitik
yang
pengeluaran menghalangi Selaput ketuban Ketegangan
Stimulus nyeri uterus yang
air ketuban tekanan terhadap menonjol &
membrane bagian mudah pecah berlebihan
bawah Selaput ketuban
Stimulus nyeri mudah pecah
Nyeri akut
Air ketuban terlalu banyak Pasien tidak mengetahui Tidak adanya perlindungan deri dunia
Gangguan rasa penyebab dan akibat KPD luar dengan daerah rahim
nyaman
Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik
keperawatan terdiri atas lima tahap yang berurutan dan saling berhubungan, yaitu pengkajian,
diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Tahap- tahap tersebut berintegrasi terhadap
fungsi intelektual problem-solving dalam mendefinisikan suatu asuhan keperawatan (Nur Salam,
2013).
Aplikasi pengkajian yaitu :
1. Pengkajian data dasar (nama, umur, sex, status kesehatan, status perkembangan, orientasi
sosio-kultural, riwayat diagnostik dan pengobatan, faktor sistem keluarga); Pola hidup;
Faktor lingkungan
2. Observasi status kesehatan klien Untuk menemukan masalah keperawatan berdasarkan self-
care defisit, maka perawat perlu melakukan pengkajian kepada klien melalui observasi
berdasarkan klasifikasi tingkat ketergantungan klien yang terdiri dari Minimal Care, Partial
Care, Total Care
3. Pengembangan masalah fisiologis yang terdiri dari pemenuhan kebutuhan oksigen,
pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit,, gangguan mengunyah, gangguan menelan,
pemenuhan kebutuhan eliminasi /pergerakan bowel, urinary, excrements, menstruasi,
pemenuhan kebutuhan aktivitas dan istirahat.
4. Diagnosa Keperawatan
Setelah menggunakan pengkajian Teori dorothea orem penegakan diagnosa mengacu pada
diagnosa keperawatan yang aktual, resiko tinggi dan kemungkinan. Teori Orem masih lebih
berfokus pada masalah fisiologis, namun diagnosa dapat dikembangkan ke masalah lain
sesuai kebutuhan dasar
a. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
b. Ansietas b.d kekhawatiran terhadap keselamatan janin dan dirinya
c. Resiko infeksi b.d peningkatan paparan organisme pathogen lingkungan
5. Intervensi Keperawatan
Diberikan jika kemampuan merawat diri pada klien berkurang dari yang dibutuhkan untuk
memenuhi self care yang sebenarnya sudah diketahui.
NO SDKI SLKI SIKI
1. Nyeri akut b.d Tingkat Nyeri Manajemen nyeri
agen pencedera Pengalaman sensorik atau
fisiologis emosional yang berkaitan Mengidentifikasi dan mengelola
dengan kerusakan jaringan pengalaman sensorik atau emosional
aktual atau fungsional dengan yang berkaitan dengan kerusakan
onset mendadak atau lambat dan jaringan atau fungsional dengan
berintensitas ringan hingga berat onset mendadak atau lambat
dan konsisten. berintensitas ringan hingga berat dan
Ekspektasi menurun konstan
Kriteria hasil:
Tindakan
1. Kemampuan menuntaskan
aktivitas meningkat Observasi:
2. Keluhan nyeri menurun
3. Meringis menurun 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
4. Sikap protektif menurun durasi, frekuensi, kualitas,
5. Gelisah menurun intensitas nyeri
6. Kesulitan tidur menurun 2. Identifikasi skala nyeri
7. Menarik diri menurun 3. Identifikasi respon nyeri non
8. Berfokus pada diri sendiri verbal
menurun 4. Identifikasi faktor yang
9. Diaforesis menurun memperberat dan memperingan
10. Perasaan depresi/tertekan nyeri
menurun 5. Identifikasi pengetahuan dan
11. Perasaan takut mengalami keyakinan tentang nyeri
cedera berulang menurun 6. Identifikasi pengaruh budaya
12. Anoreksia menurun terhadap respon nyeri
13. Perineum terasa tertekan 7. Identifikasi pengaruh nyeri
menurun terhadap kualitas hidup
14. Uterus teraba membulat 8. Monitor keberhasilan terapi
15. Ketegangan otot menurun komplementer yang sudah
16. Pupil dilatasi menurun diberikan
17. Muntah menurun 9. Monitor efek samping
18. Mual menurun penggunaan analgetik
19. Frekuensi nadi membaik
20. Pola napas membaik Terapeutik:
21. Tekanan darah membaik
22. Proses berpikir membaik 1. Berikan teknik nonfarmakologis
23. Fokus membaik untuk mengurangi rasa nyeri
24. Fungsi berkemih membaik (mis: TENS, hipnosis,
25. Perilaku membaik akupresur, erapi musik,
26. Nafsu makan membaik biofeedback, terapi pijat, teknik
27. Pola tidur membaik imajinasi terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
2. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis:
suhu ruangan, pencahayaan,
kebisisngan)
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi:
Kolaborasi:
Edukasi:
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian obat
antiansietas jika perlu
7. Implementasi
Implementasi merupakan suatu penerapan atau juga sebuah tindakan yang dilakukan
dengan berdasarkan suatu rencana yang telah/sudah disusun atau dibuat dengan cermat serta
juga terperinci sebelumnya. Pendapat lain juga mengatakan bahwa pengertian implementasi
merupakan suatu tindakan atau juga bentuk aksi nyata dalam melaksanakan rencana yang
sudah dirancang dengan matang. Dengan kata lain, implementasi ini hanya dapat dilakukan
apabila sudah terdapat perencanaan serta juga bukan hanya sekedar tindakan semata.
8. Evaluasi
Evaluasi adalah suatu proses identifikasi untuk mengukur/menilai apakah suatu kegiatan
atau juga program yang dilaksanakan itu sesuai dengan perencanaan atau tujuan yang ingin
dicapai. Terdapat juga yang mengatakan bahwa arti evaluasi ini ialah suatu kegiatan atau
aktivtias mengumpulkan informasi mengenai kinerja sesuatu (metode, manusia, peralatan),
yang mana informasi itu akan dipakai untuk bisa menentukan alternative terbaik didalam
membuat keputusan.
DAFTAR PUSTAKA