Anda di halaman 1dari 5

REFERAT

Peranan Magnesium pada Congestive Heart


Failure

Rabiah
C175182006

Pembimbing/Penilai 1 : Prof. DR. Dr. Suryani As’ad, M.Sc, Sp.GK (K)


Penilai 2 :
Penilai 3 :

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS GIZI KLINIK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021

1
Ringkasan :

Congestive Heart Failure adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah


secara adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh akan oksigen dan nutrisi.
Congestive Heart Failure adalah sindrome klinis yang kompleks yang dikarakteristikkan
sebagai disfungsi ventrikel kanan, ventrikel kiri atau keduanya, yang menyebabkan
perubahan pengaturan neurohormonal. Sindrom ini biasanya diikuti dengan intoleransi
aktifitas, retensi cairan dan upaya untuk bernapas normal. Umumnya terjadi pada penyakit
jantung stadium akhir setelah miokard dan sirkulasi perifer mengalami kelelahan akibat
berkurangnya kapasitas cadangan oksigen dan nutrisi serta sebagai akibat mekanisme
kompensasi. Patofisiologi Congestive heart failure diuraikan berdasarkan tipe congestive
heart failure yang dibedakan atas gagal jantung akut dan kronik, gagal jantung kanan dan
kiri, high output and low output heart failure, backward and forward heart failure, serta
gagal jantung sistolik dan diastolik.
Magnesium adalah mineral penting yang ditemukan di dalam tubuh. Magnesium
secara alami ada di banyak makanan dan juga tersedia sebagai suplemen makanan.
Magnesium berperan sebagai kofaktor di lebih dari 300 reaksi enzimatik, seperti bertanggung
jawab untuk mengatur tekanan darah, kontrol glikemik dan peroksidasi lipid. Oleh karena itu,
magnesium juga berperan penting untuk sistem kardiovaskular. Tubuh orang dewasa
mengandung sekitar 24 g magnesium, dengan 50% hingga 60% terdapat di tulang, sedangkan
sisanya terdapat di jaringan lunak. Magnesium serum mewakili kurang dari 1% dari total
magnesium tubuh. Di negara barat, asupan magnesium yang rendah sering menjadi
predisposisi tingginya prevalensi kekurangan magnesium yang meningkatkan risiko kejadian
kardiovaskular dan kematian akibat kardiovaskular.
Draft Outline dalam Referat :
2.1 Congestive Heart Failure
2.1.1 Defenisi
2.1.2 Etiologi
2.1.3 Patofisiologi
2.1.4 Gejala Klinis
2.1.5 Diagnosis
2.2 Magnesium
2.2.1 Defenisi

2
2.2.2 Metabolisme magnesium
2.2.3 Defisiensi
2.2.5 Efikasi dan Interaksi Obat
2.3 Peranan Magnesium pada Congestive Heart Failure

3
LAPORAN KASUS

Terapi Nutrisi Pada Congestive Heart Failure NYHA II disertai


Hipertensi Heart Disease disertai dengan Severe Protein Energy
Malnutrition dengan Penyulit Deplesi Sistem Imun,
Trombositopenia, Hipokalemia dan Hipomagnesium

Rabiah
C175182006

Pembimbing/Penilai 1 : Prof. DR. Dr. Suryani As’ad, M.Sc, Sp.GK (K)


Penilai 2 :
Penilai 3 :

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS GIZI KLINIK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021

4
Resume
Tn. S, laki-laki, 77 tahun dikonsul oleh Teman Sejawat Interna dengan keluhan utama Asupan
makan dan minum via oral berkurang sejak 1 tahun yang lalu karena selera makan menurun akibat
batuk, batuk berdahak, dahak berwarna putih. Asupan makan menurun memberat sejak 6 bulan yang
lalu akibat mual. Gangguan menelan dan riwayatnya tidak ada. Muntah saat ini tidak ada. Riwayat
muntah ada 1 hari lalu, 1x, berisi cairan dan sisa makanan. Nyeri ulu hati dan nyeri perut tidak ada.
Demam dan riwayatnya tidak ada. Kejang dan riwayatnya tidak ada. Sesak napas ada dirasakan sejak
1 tahun yang lalu, hilang timbul, sesak dipengaruhi oleh aktivitas. Penurunan berat badan ada sejak 1
tahun yang lalu, namun besarannya tidak diketahui.
Riwayat 1 tahun yang lalu pasien mulai mengeluhkan batuk dan sesak namun pasien hanya
berobat ke klinik dan hanya diberikan obat, pasien dan keluarga . 1 bulan lalu, pasien mengeluh batuk
berdarah dan os dibawa ke RS Tapoyo Mamuju, os dirawat selama 6 hari dan dikatakan mengalami
sakit pada bagian paru. Pasien disarankan untuk dirujuk, namun saat itu pasien dan keluarga masih
belum mengambil keputusan. 1 minggu yang lalu, keluhan batuk darah dan sesak nafas disertai nyeri
dada kiri, os lalu dibawa ke IGD RS. Wahidin Sudirohusodo untuk penatalaksanaan lebih lanjut
Pasien bekerja sebagai petani. Pasien merokok sejak ± 50 tahun lalu, 1 bungkus per hari, dan sudah
berhenti sejak 1 tahun yang lalu. Penatalaksanaan gizi yang diberikan adalah untuk menjamin asupan
nutrisi melalui oral yang selanjutnya mulai dikombinasi dengan terapi parenteral, memperbaiki status
gizi dan status metabolik pasien melalui terapi gizi yang adekuat. Monitoring dan evaluasi dari
asupan, antropometri dan laboratorium dilakukan untuk menilai intervensi gizi yang telah diberikan.
Berdasarkan data di atas maka dapat disimpulkan permasalahan yang dialami pasien tersebut
adalah :
1. Severe protein energy malnutrition
2. Trombositopenia
3. Deplesi Berat sistem imun
4. Hipokalemia
5. Hipomagnesium

Anda mungkin juga menyukai