Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM TERMOMETER DAN PH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Laboratorium

Yang diampu oleh Andik Wijayanto S.Mi, M.Si

Disusun oleh :
Kelompok 7 Offering A

Caecillia Leony Christiawan (220341609339)

Fannia Zulfa Marella (220341604909)

Fika Fitriani (220341605416)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
DEPARTEMEN BIOLOGI
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIOLOGI
November 2022
I. HASIL PERCOBAAN

No Objek Kelompok 1 Kelompok 2


pH Suhu (˚C) pH Suhu (˚C)
1 Air Minum Indikator U = 7 Termometer Indikator U = 7 Termometer
pH meter = 7,7 batang 26 pH meter = 7,5 batang 26
2 Air Selokan Indikator U = 6 Termometer Indikator U = 7 Termometer
pH meter = 6,9 batang 25 pH meter = 7,0 batang 25
3 Air Keran Indikator U = 7 Termometer Indikator U = 7 Termometer
pH meter = 7,2 batang 26 pH meter = 7,6 batang 26
4 Air Sungai Indikator U = 6 Termometer Indikator U = 7 Termometer
pH meter = 7,5 batang 28 pH meter = 7,6 batang 27
5 Udara Kelembapan Termohigrometer Kelembapan Termohigrometer
75% 28 75% 28
6 Suhu Badan - Thermogun 36,5 - Thermogun 36,6
Edelwis Termometer Termometer
badan 36,2 badan 36,2
Termometer Termometer
batang 36 batang 35
7 Larutan HCl 0,1 Indikator U = 1 Termometer Indikator U = 1 Termometer
M pH meter = 0,6 batang 26 pH meter = 0,6 batang 25
8 Larutan HCl Indikator U = 2 Termometer Indikator U = 3 Termometer
0,01 M pH meter = 2,4 batang 27 pH meter = 2,3 batang 26
9 Larutan KOH Indikator U = 13 Termometer Indikator U = Termometer
0,1 M pH meter = 13,1 batang 26 13 batang 28
pH meter =
13,2
10 Larutan KOH Indikator U = 8 Termometer Indikator U = 9 Termometer
0,01 M pH meter = 10,5 batang 26 pH meter = batang 28
10,4
Tabel 1. Hasil perhitungan pH, suhu, dan kelembaban

II. PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum kami melakukan pengukuran pH dan suhu beberapa sampel yaitu air
minum, air selokan, air keran, air sungai, udara, suhu badan Edelwis, larutan HCl 0,1 M dan 0,01 M,
serta larutan KOH 0,1 M dan 0,01 M. Derajat keasaman atau pH didefinisikan sebagai jumlah
konsentrasi ion H di dalam suatu larutan atau senyawa. Nilai pH berkisar antara 1-14, dengan
keterangan bahwa semakin tinggi nilai pH maka sifatnya akan semakin basa. Untuk kategori zat
asam, nilai pH berada di range 1-6,9. Nilai pH 7 untuk senyawa netral, dan nilai pH 7,1 – 14 untuk
senyawa basa. (Achmad, 2017). Suhu merupakan ukuran panas atau dinginnya suatu benda. Dapat
dikatakan suatu benda lebih panas apabila memiliki suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan benda
lain yang lebih dingin. (Adani, 2011). Alat yang digunakan untuk mengukur suhu benda dengan tepat dan
menyatakannya dengan angka disebut termometer (Risal, 2012). Pada praktikum kali ini melakukan dua
kali percobaan yaitu percobaan 1 dan 2. Dari kedua percobaan tersebut didapatkan hasil yang berbeda
pada beberapa sampel pengukuran.
Pada sampel pertama kami menggunakan air minum untuk diukur suhu dan pHnya. Didapatkan
data pH air minum menggunakan indikator universal dari kelompok 1 dan 2 bernilai 7. Didapatkan data
pH air minum menggunakan pH meter dari kelompok 1 sebesar 7,7 dan kelompok 2 bernilai 7,5.
Didapatkan data suhu air minum menggunakan termometer batang dari kelompok 1 dan 2 sebesar 26 °C.
Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa air minum bersifat netral. Terdapat perbedaan yang terletak
pada saat pengukuran air menggunakan pH meter bisa jadi disebabkan pada saat menggunakan alat pH
meter, bagian sensornya belum bersih total, atau masih tersisa larutan yang sebelumnya diukur, sehingga
hal tersebut dapat memengaruhi hasil pengukuran.
Pada sampel kedua kami menggunakan air selokan untuk diukur suhu dan pHnya. Didapatkan
data pH air selokan menggunakan indikator universal dari kelompok 1 bernilai 6 dan kelompok 2 bernilai
7. Data pH air selokan menggunakan pH meter dari kelompok 1 bernilai 6,9 dan kelompok 2 bernilai 7,0.
Data suhu air selokan menggunakan termometer batang dari kelompok 1 dan 2 bernilai sama yaitu 25 °C.
Hasil data yang didapatkan menunjukkan bahwa air selokan bersifat netral. Meskipun begitu, belum tentu
air selokan ini aman untuk dikonsumsi. Dikarenakan air selokan yang banyak terkontaminasi oleh
bakteri.
Pada sampel ketiga kami menggunakan air kran untuk diukur suhu dan pHnya. Didapatkan data
pH air keran menggunakan indikator universal dari kelompok 1 dan 2 bernilai 7. Didapatkan data pH air
keran menggunakan pH meter dari kelompok 1 bernilai 7.2 dan kelompok 2 bernilai 7,6. Didapatkan data
suhu air keran menggunakan termometer batang dari kelompok 1 dan 2 sama yaitu 26 °C. Perbedaan data
bisa jadi disebabkan karena alat pH meter yang digunakan belum sepenuhnya bersih. Hasil data
menunjukkan pH pada air keran bersifat netral
Pada sampel keempat kami menggunakan air sungai untuk diukur suhu dan pHnya. Didapatkan
data pH air minum menggunakan indikator universal dari kelompok 1 bernilai 6 dan kelompok 2 sebesar
7. Didapatkan data pH air sungai menggunakan pH meter dari kelompok 1 bernilai 7.5 dan kelompok 2
bernilai 7,6. Didapatkan data suhu air sungai menggunakan termometer batang dari kelompok 1 senilai
28 °C dan kelompok 2 senilai 27 °C. Perbedaan ini mungkin disebabkan karena adanya aktifitas
organisme didalam sungai dan karena terdapat paparan sinar matahari secara langsung sehingga
memengaruhi suhunya.
Pada sampel kelima kami melakukan pengukuran suhu udara dengan menggunakan
termohigrometer. Didapatkan data suhu udara menggunakan termometer batang dari kelompok 1 dan 2
sebesar 28 °C dengan kelembaban 75%.
Pada sampel keenam kami melakukan pengukuran suhu badan Edelweis. Didapatkan data suhu
tubuh saat diukur menggunakan termometer batang dari kelompok 1 sebesar 36°C dan kelompok 2
sebesar 35°C. Didapatkan sushu badan diukur menggunakan termometer badan dari kelompok 1 dan 2
sebesar 36,2°C. didapatkan suhu badan diukur menggunakan termometer gun dari kelompok 1 dan 2
sebesar 36,5°C. Perbedaan ini disebabkan karena posisi tubuh saat diukur berbeda. Selain itu, juga bisa
disebabkan karena letak penggunaan dari masing-masing thermometer yang berbeda. Thermometer
batang diukur pada bagian siku, thermometer badan diukur pada bagian leher, dan thermometer gun
diukur pada bagian dahi.
Pada sampel ketujuh kami melakukan pengukuran suhu dan pH larutan HCl 0,1 M. Didapatkan
data menggunakan indikator universal dari kelompok 1 dan 2 sebesar 1. Didapatkan data menggunakan
pH meter dari kelompok 1 dan kelompok 2 sebesar 0,6. Didapatkan data pH larutan HCl 0,1 M
menggunakan termometer batang dari kelompok 1 sebesar 26 °C dan kelompok 2 sebesar 25 °C.
Pada sampel kedelapan kami melakukan pengukuran suhu dan pH pada larutan HCl 0,001 M.
Didapatkan data pH larutan HCl 0,001 M menggunakan indikator universal dari kelompok 1 sebesar 2
dan kelompok 2 sebesar 3. Didapatkan data pH larutan HCl 0,001 M menggunakan pH meter dari
kelompok 1 sebesar 2,4 dan kelompok 2 sebesar 2. Didapatkan data suhu larutan HCl 0,001 M
menggunakan termometer batang dari kelompok 1 sebesar 27 °C dan kelompok 2 sebesar 26 °C.
Pada sampel kesembilan kami menggunakan larutan KOH 0,1 M untuk diukur suhu dan pHnya.
Didapatkan data pH larutan KOH 0,1 M menggunakan indikator universal dari kelompok 1 dan
kelompok 2 sebesar 13. Didapatkan data pH larutan KOH 0,1 M menggunakan pH meter dari kelompok
1 sebesar 13,1 dan kelompok 2 sebesar. Didapatkan data suhu larutan KOH 0,1 M menggunakan
termometer batang dari kelompok 1 sebesar 26 °C dan kelompok 2 sebesar 28 °C.
Pada sampel kesepuluh kami menggunakan larutan KOH 0,01 M untuk diukur suhu dan pHnya.
Didapatkan data pH larutan KOH 0,01 M menggunakan indikator universal dari kelompok 1 sebesar 8
dan kelompok 2 sebesar 9. Didapatkan data pH larutan KOH 0,01 M menggunakan pH meter dari
kelompok 1 sebesar 10,5 dan kelompok 2 sebesar 10,4. Didapatkan data suhu larutan KOH 0,01 M
menggunakan termometer batang dari kelompok 1 sebesar 26 °C dan kelompok 2 sebesar 28 °C.
Berdasarkan dari pengukuran beberapa sampel larutan kimia diatas, perbedaan pengukuran pH pada
larutan dapat disebabkan karena perbedaan konsentrasi larutan. Semakin besar konsentrasi suatu larutan
maka pH dari larutan tersebut semakin asam.

III. DAFTAR RUJUKAN

Risal, Rahmat. 2012. Suhu. UPI Bandung. Bandung


IV. LAMPIRAN

Gambar 1 Pengukuran Air


Minum Menggunakan Gambar 2 Pengukuran Air Gambar 3 Pengukuran Air
Termometer Batang Minum Menggunakan Ph Selokan Menggunakan Indikator
Meter Universal
Gambar 4 Pengukuran Air Gambar 5 Pengukuran Air Gambar 6 Pengukuran Air
Selokan Menggunakan PH Selokan Menggunakan Sungai Menggunakan
Meter Termometer Batang Termometer Batang

Gambar 7 Pengukuran Air Gambar 8 Pengukuran Suhu Gambar 9 Pengukuran Suhu


Sungai Menggunakan Badan Menggunakan Badan Menggunakan
Indikator Universal Termometer Badan Termometer Batang
Gambar 10 Pengukuran Gambar 11 Pengukuran Gambar 12 Pengukuran
Larutan HCl 0,001 M Larutan HCl 0,001 M Larutan HCl 0,1 M
Menggunakan Indikator Menggunakan Termometer Menggunakan pH Meter
Universal Batang

Gambar 13 Gambar 14 Gambar 15


Pengukuran Larutan Pengukuran Larutan Pengukuran Larutan
KOH 0,1 M KOH 0,1 M KOH 0,01 M
Menggunakan pH Menggunakan Menggunakan pH
Meter Indikator Universal Meter

Anda mungkin juga menyukai