Anda di halaman 1dari 15

MODEL-MODEL KOMUNIKASI

Model Newcomb

 Theodore Newcomb (1953)  psikolog  memandang komunikasi dari perspektif psikologi-


sosial

 Model Newcomb merupakan model pertama yang mengenalkan peran komunikasi dalam sebuah
masyarakat atau hubungan sosial  FUNGSI KOMUNIKASI SOSIAL  komunikasi berfungsi
memelihara keseimbangan dalam sistem sosial

 Nama lain model komunikasi Newcomb  model ABX/ model simetri

 Newcomb menggambarkan :

“Seseorang A, menyampaikan informasi kepada seorang lainnya, B, mengenai sesuatu, X”

 Model ini mengasumsikan  orientasi A (sikap) terhadap B dan terhadap X SALING


BERGANTUNG, maksudnya:

1. Jika A berubah  B dan X akan mengalami perubahan juga, atau

2. Jika A mengubah hubungannya dengan X  maka B akan mengubah perilakunya, baik dengan X
atau dengan A

EMPAT ORIENTASI MODEL NEWCOMB/ KOMPONEN MINIMAL DALAM MODEL ABX :

1. Orientasi A terhadap X, meliputi sikap terhadap X sebagai objek yang harus didekati atau dihindari
(dikarakteristikkan dengan tanda dan intensitas) dan atribut kognitif (keyakinan dan struktur kognitif)

2. Orientasi A terhadap B, dalam pengertian yang sama. (Untuk menghindari istilah yang membingungkan,
kita akan menggunakan istilah “daya tarik positif dan negatif” pada A atau B sebagai manusia, dan “sikap
suka atau tidak suka” kepada X)

3. Orientasi B terhadap X

4. Orientas B terhadap A

ASUMSI-ASUMSI DALAM MODEL NEWCOMB

 Komunikasi adalah cara lazim dan efektif yang memungkinkan orang-orang mengorientasikan diri
terhadap lingkungan mereka

 Model Newcomb  model tindakan komunikatif dua orang yang disengaja

 Model ini mengisyaratkan bahwa setiap sistem apa pun mungkin ditandai oleh keseimbangan kekuatan
dan bahwa setiap perubahan dalam bagian mana pun dari sistem tersebut akan menimbulkan keteganga
terhadap keseimbangan atau simetri, karena ketidakseimbangan atau kekurangan simetri secara
psikologis tidak menyenangkan dan menimbulkan tekanan internal untuk memulihkan keseimbangan
Kebutuhan manusia atas konsistensi  ketegangan konstan terhadap simetri  apabila A dan B tidak setuju
tentang X, jumlah ketegangan terhadap simetri akan tergantung pada intensitas sikap A terhadap X dan daya tarik
A dan B. Meningkatkan daya tarik A bagi B dan meningkatnya intensitas sikap A terhadap X akan mengakibatkan :

1. Peningkatan keteganan terhadap simetri di pihak A terhadap B atas sikap mereka terhadap X

2. Kemungkinan bahwa simetri akan tercapai

3. Kemungkinan sebuah komunikasi antara A dan B tentang X

Kondisi Simetri  ketika kita memperoleh dukungan sosial dan psikologis bagi orientasi yang kita lakukan  Jika B
yang kita hargai menilai X dengan cara yang sama seperti kita, kita cenderung lebih meyakini orientasi kita. Maka
kita pun berkomunikasi dengan orang-orang yang kita hargai mengenai objek, peristiwa, orang, dan gagasan
(semuanya termasuk X) yang penting bagi kita untuk mencapai kesepakatan atau kondisi simetri.

Kondisi Asimetri  bagian dari model Newcomb ketika orang “setuju untuk tidak setuju”

KONDISI SIMETRI

1. A dan B saling menyukai (hubungan yang positif) dan keduanya punya sikap/pandangan yang sama
(positif) kepada X

2. A dan B saling membenci (hubungan yang negatif) dan salah satu mempunyai pandangan positif kepada X

MODEL WESTLEY DAN MACLEAN

 Bruce Westley dan Malcolm MacLean (1957)  teoretikus komunikasi dan mempunyai minat khusus
dalam jurnalistik  merumuskan suatu model yang mencakup komunikasi antarpribadi dan komunikasi
massa, dan memasukkan umpan balik sebagai bagian integral dari proses komunikasi.

Komunikasi Antarpribadi Westley & MacLean

 Sumber (A) menyoroti suatu objek atau peristiwa tertentu dalam lingkungannya (X) dan menciptakan
pesan mengenai hal itu (X1) yang ia kirimkan kepada penerima (B).

 Penerima (B) mengirimkan umpan balik (fBA) mengenai pesan kepada sumber (A)

Contoh Kasus Komunikasi Antara Anya dan Karin

Anya merasa teman-teman lama Karin bukanlah teman yang setia karena Anya pernah melihat teman-teman lama
Karin mengkhianati Karin. Menurut Anya teman yang setia adalah teman yang selalu ada untuk kita di saat suka
maupun duka seperti teman-teman sekolah Anya. Anya mengatakan kepada Karin, bahwa tidak sebaiknya Karin
terus menerus memikirkan teman-teman lamanya yang sudah mengkhianatinya dan bertemanlah dengan teman-
teman yang setia seperti teman-teman sekolah Anya. Karin mendengarkan saran Anya dengan raut muka yang
sedih
A : Anya

B : Karin

X1A : Peristiwa pengkhianatan teman-teman lama Karin

X2A : Peristiwa teman-teman sekolah Anya yang setia

X1 : Pesan Anya kepada Karin untuk tidak usah memikirkan teman-teman lamanya, dan saran untuk berteman
dengan teman yang setia

fBA : Karin mendengarkan dengan raut muka yang sedih

Komunikasi Massa Westley & MacLean

 Westley & MacLean menambahkan unsur (C), C adalah “penjaga gerbang” (gatekeeper) atau pemimpin
pendapat (opinion leader) yang menerima pesan (X1) dari sumber media massa (A) atau menyororti objek
orientasi (x3, x4) dalam lingkungannya.

 Menggunakan informasi ini, penjaga gerbang (C), kemudian menciptakan pesannya sendiri (X2) yang ia
kirimkan ke penerima (B)

Contoh Kasus Pemberitaan peristiwa kecelakaan mobil Dul oleh media Liputan6.com

ASUMSI-ASUMSI DALAM MODEL WESTLEY & MACLEAN

Model komunikasi Westley & MacLean tidak hanya membatasi pada tingkat individu. Penerima pesan
mungkin suatu kelompok atau suatu lembaga sosial.

Setiap individu, kelompok, atau sistem mempunyai kebutuhan untuk mengirim dan menerima pesan
sebagai sarana orientasi terhadap lingkungan

Konsep penting dalam model Westley & MacLean  umpan balik, perbedaan dan kemiripan komunikasi
antarpribadi dengan komunikasi massa, dan penjaga gerbang / gatekeeper (dalam komunikasi massa)
 Model ini membedakan :

1. Pesan purposif (bertujuan)  pesan yang dikirimkan sumber untuk mengubah citra penerima mengenai
sesuatu dalam lingkungan

2. Pesan nonpurposif (tidak bertujuan)  pesan yang dikirimkan sumber kepada penerima secara langsung
atau melalui penjaga gerbang namun tidak dimaksudkan untuk mempengaruhi penerima

MODEL GERBNER

 Model Gerbner (1956)  perluasan model Lasswell

 Model ini terdiri dari model verbal dan model diagramatik

 Model verbal Gerbner:

1. Someone (seseorang)

2. Perceives an event (mempersepsi suatu kejadian)

3. And reacts (dan bereaksi)

4. In a situation (dalam suatu situasi)

5. Through some means (melalui suatu alat)

6. To make available materials (untuk menyediakan material)

7. In some form (dalam suatu bentuk)

8. And context (dan konteks)

9. Conveying content (yang mengandung isi)

Of some consequence (yang mempunyai suatu konsekuensi)

MODEL DIAGRAMATIK GERBNER

Perbandingan model Shannon & Weaver (Gambar atas) dengan Diagramatik Gerbner (Gambar bawah )

M  Man /manusia / alat mekanis  pengirim pesan

E’  Event / kejadian yang dipersepsi M


S/E  pernyataan mengenai peristiwa

SSE  sinyal mengenai pernyataan mengenai kejadian

SSSE  hasil yang dikomunikasikan

Contoh Kasus

Yaya melihat seorang gadis direbut tasnya oleh seorang copet. Dalam kepanikan karena Yaya merasa dia tidak bisa
melawan copet tersebut, kemudian berteriak-teriak minta tolong kepada Hamish yang ketika itu sedang lewat.
Hamish yang menerima pesan tersebut kemudian bertindak dengan mengejar copet.

M1 : Yaya

E’ : kejadian pencopetan

S/E : pernyataan permintaan tolong dalam kepanikan

SSE : permohonan pertolongan yang darurat

SSSE : keputusan untuk bertindak mengejar copet

ASUMSI MODEL GERBNER

Model Gerbner menunjukkan bahwa seseorang mempersepsi suatu kejadian dan mengirimkan pesan kepada
suatu transmitter yang pada gilirannya mengirimkan sinyal kepada penerima (receiver); dalam transmisi itu sinyal
menghadapi gangguan dan muncul sebagai SSSE bagi sasaran (destination)

MODEL BERLO

Model David K. Berlo (1960)  Model SMCR :

S (Source/ sumber)  pihak yang menciptakan pesan, baik seseorang / kelompok

M (Message/ pesan)  terjemahan gagasan ke dalam kode simbolik (bahasa/isyarat)

C (Channel/ saluran)  medium yang membawa pesan

R (Receiver/ penerima)  orang yang menjadi sasaran komunikasi

ASUMSI-ASUMSI MODEL BERLO

Pentingnya kebutuhan penyandi (encoder) dan penyandi-balik (decoder) dalam komunikasi Encoder 
bertanggungjawab mengekspresikan maksud sumber dalam bentuk pesan  contoh : mekanisme vokal dan sistem
otot sumber yang menghasilkan pesan verbal dan nonverbal dalam komunikasi tatap muka Decoder 
menerjermahkan pesan yang ia terima  contoh : perangkat keterampilan indrawi penerima Saluran komunikasi
dalam situasi tatap muka  udara yang menyalurkan gelombang suara Saluran komunikasi dalam komunikasi
massa  TV, radio, surat kabar, buku, majalah.

FAKTOR PRIBADI YANG MEMPENGARUHI PROSES KOMUNIKASI MENURUT BERLO :

Keterampilan komunikasi

Pengetahuan

Sistem sosial
Lingkungan budaya sumber
Lingkungan budaya penerima

Contoh Kasus

“Saat konferensi pers di Kantor KPK, Jakarta, Kamis (26/10), Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Basaria Panjaitan mengatakan, pihaknya mengamankan 20 orang dalam operasi tangkap tangan (OTT) Bupati
Nganjuk Taufiqurrahman ”

Analisis:

S (Source/ sumber)  Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan

M (Message/ pesan)  pihaknya mengamankan 20 orang dalam operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Nganjuk
Taufiqurrahman

C (Channel/ saluran)  udara

R (Receiver/ penerima)  keterampilan indrawi wartawan dalam menyandi balik pesan

KELEBIHAN MODEL BERLO

Tidak terbatas pada komunikasi publik atau komunikasi massa, namun juga komunikasi antarpribadi dan berbagai
komunikasi tertulis

Model Berlo bersifat heuristik (merangsang penelitian), karena merinci unsur-unsur yang penting dalam proses
komunikasi  contoh : dapat memandu kita meneliti efek keterampilan komunikasi penerima atas penerimaan
pesan yang dikirimkan

KETERBATASAN MODEL BERLO

Menyajikan komunikasi sebagai fenomena yang statis ketimbang fenomena yang dinamis dan terus berubah

Umpan balik (feedback) tidak dimasukkan dalam model grafiknya

Komunikasi nonverbal tidak dianggap penting dalam mempengaruhi orang lain

Perbedaan Istilah dg Model Shannon & Weaver

Receiver dalam model Berlo  penerima pesan (orang-orang dalam komunikasi tatap muka atau khalayak
pembaca, pendengar atau pembaca)

Receiver dalam model Shannon & Weaver  identik dengan decoder dalam model Schram  mekanisme
pendengaran dalam komunikasi langsung, atau perangkat penerima pesan (pesawat telepon, pesawat radio, yang
menyalurkan kepada sasaran/destination) dalam komunikasi tidak langsung
PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI & MODEL-MODEL KOMUNIKASI
1. Komunikasi adalah proses simbolik

• Kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang  salah satu kebutuhan pokok manusia
• Lambang/simbol  sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya, berdasarkan
kesepakatan sekelompok orang
• Indeks  tanda yang secara alamiah merepresentasikan objek lainnya
2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
• Kita tidak dapat tidak berkomunikasi. Tidak berarti bahwa semua perilaku adalah komunikasi.
Komunikasi terjadi bila seseorang memberikan makna pada perilaku orang lain atau perilakunya
sendiri. Contoh : Diam  Malu? Segan? Marah?
3. Komunikasi punya dimensi isi dan dimensi hubungan
• Dimensi isi  muatan komunikasi
• Dimensi hubungan  cara menyampaikan yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan peserta
komunikasi
Contoh : Seorang perempuan berkata kepada pacaranya “Ih, kamu jahat” sambil memukul-mukul
manja
• Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut kita bisa
memprediksi dimensi hubungan yang ada di antara pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi
4. Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
• Komunikasi dilakukan dalam berbagai tingkat kesengajaan, dari komunikasi yang tidak disengaja sama
sekali (Contoh : anda melamun sementara orang memperhatikan anda), hingga komunikasi yang
benar-benar direncanakan dan disadari (Contoh : anda menyampaikan pidato)
5. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu
• Makna pesan bergantung pada konteks fisik, ruang, waktu, sosial, dan psikologis.
Contoh : dering telpon di siang hari dan dering telpon di malam hari  punya makna urgensi yang
berbeda
6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
• Ketika orang-orang berkomunikasi, mereka meramalkan efek perilaku komunikasi mereka. Orang-
orang memilih strategi tertentu berdasarkan bagaimana orang yang mererima pesan akan merespon.
Contoh : Menyapa dengan senyuman akan mendapat respon berbeda dengan menyapa hanya
dengan mengangkat alis
7. Komunikasi itu bersifat sistemik
• Dua sistem dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi  internal dan eksternal. Internal  latar
belakang adat, pendidikan, keluarga. Eksternal  unsur-unsur di luar individu seperti isyarat fisik
peserta komunikasi, kegaduhan di sekitarnya, penataan ruangan.
8. Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi
• Komunikasi efektif  komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan para pesertanya. Tidak ada
orang yang persis sama, namun kesamaan dalam hal-hal tertentu akan mendorong mereka memiliki
makna yang sama terhadap simbol-simbol yang dipertukarkan
Contoh : Bahasa
9. Komunikasi bersifat nonsekuensial
• Proses komunikasi bersifat sirkular  tidak berlangsung satu arah, melibatkan respon sebagai bukti
pesan yang dikirimkan tersebut dterima dan dimengerti
10. Komunikasi bersifat prosesual, dinamis, dan transaksional
• Komunikasi adalah proses  dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima di
antara peserta komunikasi
11. Komunikasi bersifat irreversible
• Seseorang tidak dapat mengendalikan sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan
yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik kembali.
Contoh : dalam komunikasi massa, sekali wartawan menyiarkan berita yang tanpa disengaja mencemarkan
nama baik seseorang, maka nama baik orang tersebut sulit dikembalikan lagi ke posisi semula.

12. Komunikasi bukan panasea (obat mujarab) untuk menyelesaikan masalah


• Banyak konflik antarmanusia disebabkan oleh masalah komunikasi, namun komunikasi bukanlah
panasea untuk menyelesaikannya, karena masalah tersebut mungkin berkaitan dengan masalah
struktural
Contoh : Pemerintah berupaya melakukan komunikasi yang efektf dengan masyarakat, upaya
tersebut tidak akan berhasil jika pemerintah masih bersikap tidak adil.

Model-model Komunikasi
• Model  representasi suatu femomena

• Fungsi model komunikasi  untuk lebih memahami fenomena komunikasi karena model memberi
teoretikus suatu struktur untuk menguji temuan mereka dalam “dunia nyata”

• Fungsi model komunikasi menurut Gordon Wiseman dan Larry Barker:

1. Melukiskan proses komunikasi

2. Menunjukkan hubungan visual

3. Membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi

o Model S – R (Stimulus – Respons)


• Model komunikasi paling dasar
• Menggambarkan hubungan stimulus – respons
STIMULUS -> RESPONS
o Model Aristoteles
• Model komunikasi paling klasik  pembicara (speaker), pesan (message), dan pendengar (listener)

Model Lasswell

“Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect”


o Model Shannon dan Weaver
• Information source : otak
• Transmitter : mekanisme suara yang menghasilkan sinyal (kata-kata yang terucapkan)
• Receiver : mekanisme pendengaran
• Destination : (otak) orang yang menjadi tujuan pesan itu
• Noise : Setiap rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat mengganggu kecermatan pesan
yang disampaikan

o Model Schramm
KOMUNIKASI VERBAL NON VERBAL
• Komunikasi verbal adalah komunikasi yang disampaikan pembicara kepada pendengar melalui media lisan
ataupun tulisan.
• komunikasi nonverbal merupakan kommunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat, simbol, warna atau
benda sebagai sebuah arti seperti rambu lalu lintas merah dijalan merupakan arti dari stop berjalan

1.1 BATASAN UMUM KOMUNIKASI NONVERBAL

1. Komunikasi nonverbal berada dalam konteks


Suatu perilaku nonbverbal yang sama dapat mempunyai makna yang berbeda, Ketika ia muncul dalam konteks
yang berlainan. Misalnya suatu kedipan mata seseorang dapat berarti suatu ajakan untuk bergabung dengannya.
Tetapi dalam konteks yang lain, kedipan mata itu bisa bermakna sebagai sikap sombong.

2. Perilaku nonverbal adalah perilaku yang normal.


Perilaku nonverbal seperti gerak mimik wajah, gerakan-gerakan tubuh, gerakan otot tubuh berkeringat, merah
muka, dan sebagainya, itu terjadi sebagai bentuk-bentuk yang normal.

3. Tindakan-tindakan nonverbal saling terintegrasi.


Seluruh bagian dari tubuh secara normal bekerja sama mengkomunikasikan makna-makna tertentu, sementara
bagian tubuh yang lain tidak. Rasa takut seperti mata membelalak, tangan dan badan tegang, dan bagian tubuh
lain yang berada pada posisi emosional ketakutan.

4. Pesan verbal dan Tindakan nonverbal saling terintegrasi


Didalam suatu pesan komunikasi, perilaku nonverbal saling terkait dengan pesan-pesan verbal yang menyertainya.
Misalnya, pada saat marah orang sering bertutur kata dengan keras dan tegang, juga diikuti oleh ekspresi wajah
serta Gerakan tubuhemosional. Contoh, orang berkata senang berjumpa dengan temannya sambal menghindarkan
tatapan muka. Temannya akan mudah menangkap ketidakjujuran dari apa yang dikatakannya.

5. Pesan komunikasi nonverbal bermakna rangkap.


Perilaku nonverbal dapat bermakna rangkap dan biasanya kontradiktif. Contoh Ketika hubungan David dan gisel
semakin akrab. Gisel bertanya: “Apakah kamu saying padaku?”, David memberikan belaian lembut. Gisel
penasaran “kamu tidak sayang padaku ya?” David memeluknya erat-erat. Bermakna ganda.

6. Perilaku nonverbal; selalu dikomunikasikan


Semua Gerakan yang kita lakukan dalam hubungannya dengan orang lain selalu dikomunikasikan, diterima, dan
diintrepetasikan. Dengan tidak memperhatikan apakah seseorang melakukan sesuatu atau tidak, perilaku orang itu
memberikan informasi tertentu kepada orang lain.

7. Komunikasi nonverbal berada dalam suatu aturan.


Aturan sangat bervariasi: nilai-nilai dan norma masyarakat. Sikap duduk, cara makan, berpesta. Suku Jawa, suku
Batak.

8. Komunikasi nonverbal sangat menentukan.


Tindakan kita ditentukan oleh keinginan-keinginan tertentu.

9. Perilaku nonverbal sangat dipercaya.


Kita akan cepat percaya terhadap perilaku nonverbal apabila perilaku ini bertolak belakang dengan pesan verbal
yang mengikutinya, misalnya seseorang karyawan bercerita pada pimpinannya tentang banyaknya pekerjaan
kantor yang harus dikerjakan.
Karyawan itu menginginkan tambahan gaji. Selama bercerita ia sering terburu-buru, menghindari tatapan muka,
dan perilaku lain yang mengidentifikasikan ketidakjujuran.

10. Perilaku nonverbal adalah metakomunikasi.


Metakomunikasi adalah komunikasi yang berkaitan dengan komunikasi-komunikasi yang lain.

PERBEDAAN KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVEBAL


1.Struktur dan derajat kepentingan.
Perbedaan budaya telah mengembangkan bahasa dan kata-kata melalui berbagai Negara ke keadaan seperti
sekarang.
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang terstruktur memiliki aturan-aturan tata bahasa dan memberikan pesan
secara jelas.
Komunikasi nonverbal tidak terstruktur dan tidak memiliki pola-pola yang khusus. Komunikasi nonverbal dapat
ditafsirkan oleh sesuai dengan keinginan setiap orang. Walaupun begitu, komunikasi nonverbal sangatlah penting
karena berperan dalam mendukung komunikasi verbal.
2. Diskresi dan keberlangsungan.
• Komunikasi verbal memiliki titik awal dan titik akhir.
• Komunikasi nonverbal tidak berawal dan tidak berakhir karena berlangsung secara terus menerus tanpa
adanya interupsi. Misalnya, dalam proses komunikasi interpersonal, komunikasi nonverbal akan terus terjadi pada
tataran individu. Bahkan ketika kita berhenti berkomunikasi, mereka tetap menunjukkan petunjuk-petunjuk
nonverbal.
3. Peluang terjadinya kesalahpahaman.
• Komunikasi verbal memiliki makna yang pasti sehingga dapat meminimalisir kesalahan penafsiran.
• Komunikasi nonverbal memiliki ribuan ekspresi wajah yang dapat dibuat hanya dengan 20 otot wajah.
Bersamaan dengan itu, dalam komunikasi nonverbal terdapat beberapa jenis komunikasi nonverbal yang dapat
menciptakan peluang terjadinya kesalahan penafsiran.
4. Proses neuro-fisiologis.
• Komunikasi verbal ditafsirkan oleh otak kiri yang dapat membantu dalam melakukan analisis. Hal ini
terjadi hampir setiap kali namun otak tidak mengikuti setiap waktu.
• Komunikasi nonverbal ditafsirkan oleh otak kanan. Oleh karena itu, penafsiran yang terjadi melibatkan
berbagai kegiatan ruang, gambar, dan gestalt dalam otak dan menciptakan berbagai macam respon.
5. Durasi waktu yang dibutuhkan.
• Komunikasi verbal berlangsung secara cepat dan efisien.
• Komunikasi nonverbal memakan waktu yang lebih lama bila dibandingkan komunikasi verbal.
6. Kesalahpahaman berdasarkan waktu dan situasi.
• Komunikasi verbal memiliki umpan balik segera dan sangat minimal terjadi kesalahpahaman.
• Komunikasi nonverbal tidak selalu terjadi umpan balik dan sangat mungkin terjadi kesalahpahaman.
7. Presensi dan jarak.
• Komunikasi verbal dapat digunakan dalam berbagai bentuk seperti surat, chat, telepon, dan lain-lain.
Jarak tidak menjadi masalah dalam komunikasi verbal.
• Komunikasi nonverbal tidak dapat terjadi dalam jarak yang terlalu lebar. Selain itu, partisipan komunikasi
haruslah bertatap muka satu sama lain agar dapat menerima pesan-pesan nonverbal.
8. Bukti atau dokumentasi.
• Komunikasi verbal dapat disampaikan secara keras dan orang lain dapat menyaksikannya. Karena itu,
komunikasi verbal dapat didokumentasikan dan menjadi barang bukti.
• Komunikasi nonverbal tidak dapat didokumentasikan dan dijadikan barang bukti. Kecuali ada pihak ketiga
yang menjadi saksi terjadinya komunikasi nonverbal yang dilakukan oleh para partisipan komunikasi.
9. Penggunaan
• Komunikasi verbal yang digunakan oleh manusia hanya sekitar 7 (tujuh) persen saja dari keseluruhan
komunikasi yang dilakukan.
• Komunikasi nonverbal sangat penting dibandingkan komunikasi verbal. Hal ini dibuktikan dengan hasil
studi yang dilakukan oleh Albert Mehrabian yang menunjukkan bahwa sebanyak 93 persen dari komunikasi yang
dilakukan oleh manusia adalah komunikasi nonverbal.
10. Tujuan
• Komunikasi verbal utamanya ditujukan untuk menginformasikan pengetahuan karena kata-kata sangatlah
berpengaruh. Selain itu, komunikasi verbal dapat digunakan sebagai alat dalam komunikasi persuasi, debat publik,
diskusi kelompok, dan lain-lain. Komunikasi verbal juga dapat digunakan untuk membentuk hubungan karena kata-
kata dapat digunakan untuk mengekspresikan perasaan.
• Komunikasi nonverbal dapat digunakan untuk mengekspresikan kedekatan dan emosi.

2.4 JENIS KOMUNIKASI VERBAL


1. Berbicara dan menulis
Bericara adalah komunikasi verbal-vokal. Sedangkan menulis adalah komunikasi verbal-nonvocal. Contoh
komunikasi verbal-vocal adalah presentasi dalam rapat dan contoh komunikasi verbal-nonvocal adalah surat-
menyurat bisnis.
2. Mendengarkan dan membaca
Mendengar dan mendengarkan itu kata yang mempunyai makna berbeda, mendengar berarti semata-mata
memungut getaran bunyi sedangkan mendengar- kan adalah mengambil makna dari apa yang didengar
mendengarkan melibatkan 4 unsur, yaitu mendengar, memperhatikan, memahami, dan mengingat. Membaca
adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis

2.5 JENIS KOMUNIKASI NONVERBAL


1. Bahasa Tubuh
Setiap anggota tubuh seperti wajah (termasuk ekspresi), tangan, kepala, kaki dan bahkan tubuh secara
keseluruhan dapat digunakan sebagai isyarat simbolik. Contohnya seperti ketika kita tidak menyetujui suatu
pendapat, kita dapat mengernyitkan jidat.
a) Isyarat Tangan
Untuk memperteguh pesan verbal, seringkali Sebagian orang menggunakan isyarat tangan. Seperti ketika kita
sedang memanggil orang lalu kita melambaikan tangan.
b) Gerakan Kepala
Di Indonesia, Gerakan kepala yyang sering digunakan yaitu menganggukkan kepala dan menggelengkan kepala.
Mengangguk artinya setuju atau “ya” sedangkan menggelengkan kepala artinya tidak setuju atau “tidak”.

KARAKTERISTIK SUMBER

A. KREADIBILATAS SUMBER
-Kreadibilitas ialah dimana sumber di nilai mempunyai pengetahuan, keahlian, atau pengalaman, jadi hal tersebut
memunculkan sebuah keyakinan atau kepercayaan kepada pihak yg menerima, bahwa pesan yg di sampaikan itu
bersifat objektif (berdasarkan fakta/keadaan yg sebenarnya).
-Faktor kreadibilitas di lihat dalam dua dimensi yaitu •Expertise (keahlian) : yaitu di pandang punya pengetahuan
dan keahlian.
•Trustworthiness (kepercayaan) : yaitu di nilai jujur, dan di percayai oleh pihak komunikan (khalayak).
Dengan demikian komunikator akan berhasil jika upaya persuasi tersebut di lakukan.
-Secara teori hasil atau akibat penyampaian pesan tersebut kepada pihak penerima akan cepat terjadi apabila si
sumbernya memiliki "kreadibilitas tinggi". Namun jika si sumber memiliki "kreadibilitas rendah" maka hasil
persuasi tersebut akan nihil, dan hasil upaya persuasi tersebut baru akan tampak setelah kurun waktu tertentu dan
hal itu di sebut sebagai sleeper effect.
-Kreadibilitas yang di miliki seseorang menurut Roger (1983) dapat di bagi dalam dua jenis yaitu :
•Competence Credibility adalah kreadibilitas yg berkaitan dengan status atau kedudukan formal.
•Safety Creadibility adalah kreadibilitas yg tidak berkaitan dengan status atau kedudukan formal.
Tetapi upaya persuasi tersebut akan lebih efektif apabila tidak hanya di lakukan oleh orang-orang yg mempunyai
competence credibility tetapi juga bisa melalui orang-orang yg memiliki safety credibility. Karena kebanyakan
orang lebih suka dengan orang yg di pandang jujur, terbuka, dan dekat dengan masyarakat sekitar.
B. DAYA TARIK SUMBER (SOURCE ATTRACTIVENESS)
Daya tarik sumber merupakan karakteristik yg juga ikut menentukan keberhasilan upaya persuasi. Jika sumber di
nilai "menarik" oleh pihak penerima maka upaya persuasi akan lebih cepat berhasil karena, adanya proses
identifikasi dalam diri pihak penerima. Tetapi mengidentifikasi perlu di pertimbangkan bahwa hal tersebut
seringkali hanya bersifat temporer.
C. KEKUATAN / KEKUASAAN SUMBER.
Kararkeristik sumber lainya yg penting dalam persuasi adalah power atau kekuasaan. Kekuasaan sumber terhadap
penerima secara umum dapat terjadi melalui empat cara yaitu :
1.Kharisma adalah faktor bawaan yg melekat pada diri seseorang, karena pada kebanyakan orang yg
berkharisma mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi orang lain. Contohnya seperti Almarhum Presiden BJ
Habibie, adalah salah satu seorang tokoh yg kharismatik.
2. Wibawa Otoritas faktor ini berkaitan dengan kedudukan formal. Seorang yg memiliki kedudukan formal
sebagai pemimpin suatu kelompok atau organisasi akan punya kekuatan untuk mempengaruhi orang-orang yg
menjadi bawahanya. Contohnya seperti Pak Yanto adalah seorang tokoh yg berwibawa otoritas karena beliau
adalah rektor dari kampus kami tercinta yaitu Universitas Amikom YK.
3.Kompetensi atau Keahlian adalah suatu yg dapat di peroleh sesorang melalui proses belajar dan bisa di
miliki oleh siapapun karena sifatnya bukan bawaan atau pemberian.
4.Complience atau Pemenuhan sumber di nilai punya kekuatan atau kekuasaan apabila ia mampu
memberikan imbalan dan hukuman pada penerimanya. Ini berarti seseorang / sekelompok orang menerima ide
atau anjuran dikarenakan adanya harapan untuk memperolah imbalan dan menghindari hukuman/ sanksi. Proses
penerimaan tersebut di sebut sebagai compliance.

2.2 BENTUK DAN TEKNIK PENYAJIAN PESAN


Bentuk dan teknik penyajian pesan merupakan faktor yang ikut menentukan berhasil atau tidaknya upaya persuasi
yang dilancarkan seseorang. Dalam hal ini ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pengaturan struktur pesan,
yakni :

1.Message Sidedness (isi pesan)


Penyusun pesan dapat disusun secara “satu sisi” atau (dua sisi). Penyusunan pesan yang satu sisi biasa hanya di
tonjolkan ke hal-hal yang menyangkut kelebihan atau aspek positif suatu ide atau produk.

2.Order of Presentation
Ada dua macam penyajian pesan yaitu satu sisi ( klimax versus dan anticlimax versus)
Sedangkan yang dua sisi ( referenci dan primacy).
A. Model climax menunjukkan pada cara dimana argumen terpenting ditempatkan dibagikan akhir.
B. Model anticlimax menunjukkan pada cara dimana argumen terpenting ditempatkan dibagian awal.

C. Model riferency menunjukkan pada cara dimana argumen kelemahan ditempatkan di bagian depan dan bagian
keunggulan/ kelebihannya di bagian akhir,
D. Model primacy menunjukkan pada cara dimana argumen keunggulan ditempatkan dibagian depan sedangkan
argumen kekurangannya dibagian akhir,

3.Drawing a Conclusion (penarikan kesimpulan)


Penarikan kesimpulan terbagi menjadi dua hal yaitu (eksplisit) kesimpulan yang dijelaskan secara langsung,
(Implisit) yaitu kesimpulan yang diserahkan kepada pihak khalayak sendiri, sebagai contoh, jadi Honda brio itu baik
atau buruk itu menurut kalian saja.

2.3 KARAKTERISTIK SALURAN KOMUNIKASI

Secara umum ada 2 saluran komunikasi


-Saluran komunikasi personal
-Saluran komunikasi non personal
-Saluran komunikasi personal
Melibatkan 2 orang atau lebih yg berkomunikasi secara langsung satu sama lain
Contoh:
1.tatap muka secara langsung
2.melalui telepon

-Saluran komunikasi non personal


mencakup media, suasana dan acara” khusus
Contoh:
1.media cetak (koran,majalah,leaflet,banner brosur)
2.media elektronik (televisi,internet,radio)

-Saluran komunikasi ini baik yang langsung maupun kelompok bersifat lebih persuasif dibandingkan dengan media
massa. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor

1. a. Pertama, penyampaian pesan melalui saluran komunikasi personal dapat dilakukan secara langsung kepada
khalayak yang dituju, bersifat pribadi dan manusiawi.

b. Kedua, penyampaian pesan melalui saluran komunikasi personal dapat dilakukan secara lebih rinci dan lebih
fleksibel disesuaikan dengan kondisi nyata khalayak.

c. Ketiga, keterlibatan khalayak dalam proses komunikasi cukup “tinggi”

d. Keempat, pihak komunikator/sumber dapat langsung mengetahui reaksi, umpan balik dan tanggapan dari pihak
khalayak atau isi pesan yang disampaikannya.

e. Kelima, pihak komunikator/sumber dapat segera memberikan penjelasan apabila terdapat kesalahpahaman
atau kesalahan persepsi dari pihak khalayak atas pesan yang disampaikannya.

B.pemilihan media

1. Pertama, pertimbangan mengenai Karakteristik Media


2. Kedua, pertimbangan yang menyangkut kreatif (isi dan teknis penyajian
pesan).

1.Karakteristik Media

pesan yang sama dapat disebarkan secara serentak, penyajiannya berada dalam kontrol, penyimpanannya mudah
(praktis), dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan indera, menyajikan obyek -obyek secara diam (pada
media dengan penampilan visual saja).
Dalam hal ini hal-hal yang dipertimbangkan, antara lain sebagai berikut.

1.Kebutuhan Luasnya Jangkauan dan Kecepatan Penetrasi


2.Kebutuhan Pemeliharaan Memori
3.Kebutuhan Jangkauan Khalayak yang Selektif
4.Kebutuhan Jangkauan Khalayak Lokal
5.Kebutuhan Frekuensi Tinggi

2.Karakteristik Kreatif
yakni berkaitan dengan isi, bentuk dan teknis penyajian pesan, juga merupakan hal yang perlu dipertimbangkan
dalam memilih media yang cocok.
Berikut adalah beberapa karakteristik kreatif yang perlu diperhatikan.
1.Kebutuhan Gerak
2.kebutuhan warna
3.kebutuhan suasana
4.Kebutuhan Demonstrasi
5.Kebutuhan Deskripsi

PENGERTIAN KHALAYAK
Kumpulan orang-orang yang terhubung atas kepentingan yang sama karena,tempat dan waktu dan memiliki
keperluan atau kepentingan yang sama, namun tanpa harus mempunyai pendapat yang sama,jadi secara pendapat
khalayak merupakan pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh komunikator.

KARAKTERISTIK KHALAYAK
1.Khalayak sebagai penggarap informasi
karena khalayak menjadi hal utama infomasi muncul ,namun dasarnya pengolahan informasi yang diterima
dkalangan penerima itu tidak hanya diterima begitu saja (lebih selektif).

2.Khalayak sebagai problem solver


khalayak tidak terlepas dari masalah kehidupan,sehingga masing2 orang terkadang mencari pemecahan
masalahnya melalui khalayak.

BERBAGAI SIKAP KHALAYAK TERBAGI MENJADI 3 BAGIAN :


1.ORANG YANG BERSIKAP PERCAYA DIRI
ORANG SEPERTI INI BIASANYA SUDAH MEMILIKI EGO SEHINGGA SULIT UNTUK DIPENGARUHI.

2.ORANG YANG TIDAK MEMPUNYAI SIKAP PERCAYA DIRI


SEHINGGA AKAN SULIT DALAM MEMAHAMI ATAU MENERIMA PESAN KARENA SIKAP YANG APATIS.

3.ORANG YANG ADA DIKEDUA SIKAP TERSEBUT ATAU POSISI NETRAL,BIASANYA YANG SEPERTI INI LEBIH ENAK
DIAJAK KOMUNIKASI KARENA TERBUKA TERHADAP PENDAPAT ORANG LAIN.

3. Khalayak sebagai Mediator


Yang artinya informasi akan secara tidak langsung diseleksi oleh penerima informasi yang akhirnya disampaikan
lagi ke lainnya dan seterusnya. Dan kebanyakan membuat informasi tersebut menjadi “tidak utuh” lagi.
4. Khalayak yang Mencari Pembela
Pada suatu waktu seseorang dapat mengalami krisis keyakinan, dan diliputi rasa ketidakpastian
5. Khalayak sebagai Anggota Kelompok
Sebagai makhluk social, seorang individu juga teikat oleh nilai-nilai kelompok yang diikutinya, baik secara formal
maunpun informal.
6. Khalayak sebagai Kelompok
masyarakat terdiri dari kelompok" orang yang memiliki ciri" tertentu, maka dari itu dibtuhkan yang namanya
"segmentasi" agar disesuaikan dengan karakteristik dari kelompok khayalayk sasaran.
7. Selera Khalayak
kita pastinya memiliki selera yang berbeda" dalam beberapa aspek,maka dari itu pentignya mecari informasi dari
khayalak adalah suatu keharusan agar informasi dapat mencapai sasarannya
8. Khayalak sebagai Khalayaknya suatu Medium
Adalah suatu kebiasaan khalayak dalam menggunakan media/mengclaim

Anda mungkin juga menyukai