Anda di halaman 1dari 231

INTEGRASI SAINS DAN AL-QUR’AN PADA PEMBELAJARAN

BIOLOGI DI MADRASAH ALIYAH KOTA TANGERANG


SELATAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Abda ‘Ilma Rodiana

NIM: 11150161000024

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2021
SURAT KETERANGAN KARYA SENDIRI

i
LEMBAR PENGESAHAN

Integrasi Sains dan Al-Qur’an pada pembelajaran Biologi di Madrasah Aliyah


Kota Tangerang Selatan

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Abda ‘Ilma Rodiana


NIM. 11150161000024

Di bawah bimbingan:

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Yanti Herlanti, M.Pd Eva Fadilah, M.Pd


NIP. 19710119 200801 2 010 NIP: 19920329 201903 2 016

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2021

ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASAH

iii
ABSTRAK

Abda ‘Ilma Rodiana (11150161000024). Integrasi Sains dan Al-Qur’an pada


pembelajaran Biologi di Madrasah Aliyah Kota Tangerang Selatan. Skripsi,
Program Studi Pendidikan Biologi. Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. 2021.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis integrasi sains dan Al-
Qur’an pada pembelajaran biologi di Madrasah Aliyah Kota Tangerang Selatan. Jenis
penelitian ini berupa penelitian analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang
menggunakan metode survei. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh Madrasah
Aliyah Negeri dan Swasta di Kota Tangerang Selatan. Sampel pada penelitian ini
adalah 6 orang guru biologi dan 172 orang siswa jurusan IPA kelas X, XI, dan XII di
6 Madrasah Aliyah Kota Tangerang Selatan yang dipilih berdasarkan kesediaan
Kepala Sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi sains dan Al-Qur’an
yang dilakukan siswa pada pembelajaran biologi menunjukkan kategori baik dengan
persentase sebanyak 62,53%. Adapun penerapan integrasi sains dan Al-Qur’an pada
pembelajaran biologi oleh guru secara mendalam terdapat di 4 Madrasah Aliyah,
sedangkan 1 Madrasah Aliyah menerapkan integrasi sains dan Al-Qur’an tidak terlalu
mendalam dan 1 Madrasah Aliyah lainnya tidak menerapkan integrasi sains dan Al-
Qur’an.

Kata Kunci: Integrasi, Sains dan Al-Qur’an, Pembelajaran Biologi

iv
ABSTRACT

Abda ‘Ilma Rodiana (11150161000024). Integration of the Qur’an in Biology


learning at South Tangerang City Islamic High School. Undergraduate thesis of
Biology Education Study Program, Faculty of Educational Science, Syarif
Hidayatullah State Islamic University of Jakarta. 2021.
This research aims to examine and analyze the integration of science and the Qur’an
in biology learning at Madrasah Aliyah, South Tangerang City. This type of research
is in the form of descriptive analysis research with a qualitative approach using
survey methods. The population in this study were all public and private in South
Tangerang City Islamic High School. The sample in this study was 6 biology teachers
and 172 science major students in grades X, XI, and XII at 6 schools, which were
selected based on the principal’s willingness. The results showed that the integration
of science and Quran by students in biology learning showed a good category with
the acquisition of the percentage as much as 62.53%. The application of the
integration of science and the Quran in biology learning by teachers is found in 4
schools, while 1 school applies the integration of science and Quran not too deeply
and 1 other does not apply the integration of science and Quran.
Keywords: Integration, Science and Quran, Biology Learning

v
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah, Tuhan semesta alam yang telah memberikan
rahmat, taufik, karunia, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Integrasi Sains dan Al-Qur’an pada
Pembelajaran Biologi di Madrasah Aliyah Kota Tangerang Selatan”. Skripsi ini
disusun sebagai syarat akademis dalam mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).
Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A., Rektor Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Sururin, M.Ag., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakartadan dosen pembimbing I yang telah membimbing dan
mengarahkan penulis selama proses penyusunan skripsi.
4. Ibu Eva Fadilah, M.Pd., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis selama penulisan skripsi ini.
5. Dosen Program Studi Pendidikan Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah mengarahkan dan mengajarkan ilmu pengetahuan kepada penulis.
6. Guru Biologi serta para siswa di MA Insan Cendekia, MA Jamiyyah
Islamiyyah, MA Madinatunnajah, MA Khazanah Kebajikan, MA Daarul
Hikmah, dan MAN 1 Tangerang Selatan yang bersedia membantu penulis
untuk melakukan penelitian ini.
7. Ayahanda dan Ibunda tercinta yaitu Bapak Masruri dan Ibu Mamba’u Usulul
Khikmah, kakek dan nenek yaitu KH. Ahmad Mansur dan Hj. Yatini, serta

vi
adik Asna Zahroul Ma’rifah dan adik Najwa A’yunal ‘Ulya yang telah
menjadi inspirasi penulis untuk tetap semangat melanjutkan pendidikan serta
memberi dukungan terbesar baik moril maupun materil dalam menimba ilmu
di perantauan.
8. Sahabat-sahabat tercinta yaitu Rohaniyah, Ledia Septiana, Voni Rahma
Apriliana, Aliyatus Sholeha, Rizka Masruroh, dan Sahabat-sahabat Cisstory
yaitu Elah Nurlaelah, Nur Fairuz fatin, Aisyah Mutiara, Nindita Ardelia, Indri
Andriyatno, Eka Juliana, Aula Hani Maesaroh, Mutiara el –Zahrah, dan Tyka
Irnawati yang selalu memberikan dukungan dan arahan dalam situasi dan
kondisi apapun.
9. Teman-teman seperjuangan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya
Jurusan Pendidikan Biologi angkatan 2015 yang telah membersamai dalam
mengukir cerita perjuangan selama di bangku perkuliahan.
10. Teman-teman seperantauan di HIKMAT JABODETABEK, Pesantren Daar
El-Hikam, Pesantren Nurul Hikmah, Rumah Tahfidz Alif, serta para guru dan
murid di Rumah Tahfidz Rahimah yang menjadi alasan penulis tetap
semangat menimba ilmu di perantauan.
11. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penelitian ini yang tidak dapat
disebut satu persatu.

Semoga Allah SWT memberi balasan yang mulia kepada semua pihak atas bantuan
yang diberikan kepada penulis.

Jakarta, Juli 2021

Penulis
Abda ‘Ilma Rodiana

vii
DAFTAR ISI

SURAT KETERANGAN KARYA SENDIRI ........................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASAH .............................................. iii
ABSTRAK .................................................................................................................. iv
ABSTRACT .................................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ................................................................................................ vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................................ 6

C. Pembatasan Masalah ........................................................................................... 6

D. Perumusan Masalah ............................................................................................ 6

E. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 7

F. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 7

BAB II KAJIAN TEORI, HASIL PENELITIAN RELEVAN DAN KERANGKA


BERPIKIR ................................................................................................................... 9
A. Kajian Teori ........................................................................................................ 9

1. Integrasi Sains dan Al-Qur’an.................................................................................... 9

2. Fenomena Sains dalam Al-Qur’an ........................................................................... 13

3. Nilai-nilai Moral dalam Al-Qur’an untuk Peningkatan Karakter Siswa .................. 17

viii
4. Pembelajaran Biologi ............................................................................................... 19

e. Konsep Integrasi Sains dan Al-Qur’an dalam Pembelajaran ...................................... 23

B. Hasil Penelitian Relevan ................................................................................... 24

C. Kerangka Berpikir .............................................................................................. 25

Bahan Ajar IPA Berbasis Komplementasi ayat-ayat Al-Qur’an.........................................

Konsep Belajar dalam mempelajari materi biologi .............................................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 27


A. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................................... 27

B. Metode Penelitian ............................................................................................. 27

C. Populasi dan Sampel ......................................................................................... 28

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 29

E. Instrumen Penelitian ......................................................................................... 29

F. Validasi Instrumen ............................................................................................ 33

G. Teknik Analisis Data ........................................................................................ 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................... 38


A. Hasil Penelitian ................................................................................................. 38

1. Hasil Kuisioner Siswa .............................................................................................. 38

2. Hasil Wawancara Guru ............................................................................................ 42

3. Perbandingan Tingkat Integrasi Sains dan Al-Qur’an pada Pembelajaran Biologi ... 61

B. Pembahasan ..................................................................................................... 63

1. Integrasi Biologi dengan Al-Qur’an ........................................................................ 64

2. Telaah Fenomena dalam Al-Qur’an ......................................................................... 66

3. Bahan Ajar IPA Berbasis Komplementasi Ayat-ayat Al-Qur’an............................. 67

4. Hubungan Al-Qur’an dengan Materi Pembelajaran Kurikulum Sains .................... 69

ix
5. Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran ............................................................... 71

6. Perangkat Pembelajaran Biologi ............................................................................... 73

7. Konsep Belajar dalam Mempelajari Materi Biologi ................................................ 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 76


A. Kesimpulan ....................................................................................................... 76

B. Saran ................................................................................................................. 76

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 78


LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................................... 84

x
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jenis, Teknik, dan Instrumen Pengumpulan Data…………….…………..29


Tabel 3.2 Tabel Kisi-kisi Instrumen Wawancara Guru…………………………..….30
Tabel 3.3 Tabel Kisi-kisi Instrumen Kuisioner Siswa…………………………….....32
Tabel 3.4 Hasil Validasi Instrumen Kuisioner Siswa………………………………..33
Tabel 3.5 Deskripsi Pernyataan Kuisioner Siswa……………………………………34
Tabel 3.6 Ketetapan Penskoran Arikunto……………………………………………36
Tabel 4.1 Total Skor Kuisioner Siswa……………………………………………….39
Tabel 4.2 Persentase Skor Kuisioner Siswa Berdasarkan Sekolah…………………..39
Tabel 4.3 Hasil Kuisioner Siswa pada Setiap Sekolah………………………………41
Tabel 4.4 Hasil Kuisioner Siswa Secara Keseluruhan……………………………….42
Tabel 4.5 Perbandingan Data Kuisioner Siswa dan Data Wawancara Guru………...62

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Perbedaan Epistemologi Keilmuan Islam dan Barat…………..……….15


Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir penelitian……………………………………26
Gambar 4.1 Persentase Skor Siswa Berdasarkan Aspek…………………………….41

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Diri Siswa dan Jumlah Responden Setiap Sekolah……….........84


Lampiran 2: Lembar Pemetaan Jurnal……………………………………………..85
Lampiran 3: Lembar Wawancara Guru……………………………………………93
Lampiran 4: Lembar Kuisioner Siswa……………………………………………..97
Lampiran 5: Lembar Validasi Instrumen……………………..………………….102
Lampiran 6: Data Skor, Skor Total, dan Persentase Kuisioner Siswa…………...106
Lampiran 7: Transkip Wawancara Guru MA A………………………………….107
Lampiran 8: Transkip Wawancara Guru MA B…………………...……………..118
Lampiran 9: Transkip Wawancara Guru MA C……….………………………....128
Lampiran 10: Transkip Wawancara Guru MA D…………………….……………138
Lampiran 11: Transkip Wawancara Guru MA E……………… …………………154
Lampiran 12: Transkip Wawancara Guru MA F……………..…………………...167
Lampiran 13: Surat-Surat Penelitian………………………………………………195
Lampiran 14: Lembar Uji Referensi……………………………………………......201

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan sebuah kegiatan yang melibatkan proses tertentu. Proses
tersebut mendorong terciptanya pendidikan yang unggul dan berkualitas sehingga
akan melahirkan generasi yang berkualitas dan berperadaban. Oleh sebab itu,
pendidikan sangat memperhatikan beberapa aspek yaitu kognitif, afektif,
psikomotorik, jasmani dan rohani, individualitas, sosial, serta hubungan manusia
dengan dirinya, lingkungannya, dan Tuhannya.1
Pendidikan Indonesia saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan
tersebut didukung oleh semakin membaiknya kualitas pendidikan yang terus
mengalami pembaruan dari tahun ke tahun. Pembaruan tersebut menyebabkan sistem
pendidikan semakin tertata dan sistematis. Oleh sebab itu, peningkatan kualitas
pendidikan di Indonesia sangat penting untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai
visi dan misi pendidikan nasional yaitu dalam Renstra Kemendiknas 2010–2014
dengan visi 2025 untuk mencetak generasi Insan yang cerdas dan kompetitif, meliputi
cerdas spiritual, cerdas intelektual, cerdas sosial, cerdas emosional, serta cerdas
kinestetis.2
Kecerdasan siswa merupakan salah satu hal yang penting untuk terus diasah
melalui pendidikan yang berkualitas. Adapun kecerdasan spiritual berperan sebagai
landasan untuk memfungsikan kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual agar
tercipta siswa yang kreatif, bermoral baik, serta mampu menerapkan hal-hal yang

1
Maidiantius Tanyid, Etika dalam Pendidikan: Kajian Etis tentang Krisis Moral Berdampak
pada Pendidikan, Jurnal Jaffray, Vol. 12 No. 2, 2014, h. 240.
2
H. E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2014), hlm. 19.

1
2

bersifat positif.3 Kecerdasan spiritual siswa tentunya tidak hanya dipengaruhi oleh
pembelajaran di kelas, namun pembelajaran di luar kelas juga berperan dalam
peningkatan kecerdasan spiritual siswa. Oleh karena itu, lingkungan fisik dan sosial
sangat mempengaruhi peningkatan spiritual siswa sehingga karakter siswa dapat
berkembang menjadi lebih baik.
Sistem pendidikan di sekolah telah diatur sedemikian rupa untuk membentuk
karakter siswa yang berkualitas. Hal tersebut tertera dalam Undang-Undang RI
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 pasal 1 (1) yang
menjelaskan bahwa “pendidikan merupakan upaya untuk mendesain proses
pembelajaran agar siswa dapat mengembangkan potensinya berlandaskan spiritual
yang kuat, kepribadian unggul, akhlak mulia, pengendalian diri, kecerdasan, dan
keterampilan yang berguna bagi diri sendiri, bangsa, dan negara”.4
Upaya dalam pembentukan karakter dan peningkatan spiritual siswa tentu tidak
terlepas dari peran pendidikan Islam. Adapun tujuan pendidikan Islam menurut
Muhammad Abduh yaitu untuk menciptakan keselarasan antara ilmu-ilmu Islam
sebagai landasan iman umat Islam, mewujudkan kedamaian dan kebahagiaan,
membina akhlak siswa, serta mengarahkan akal dan jiwa.5 Selain itu, pendidikan
Islam juga berfungsi untuk membersihkan jiwa dengan membekali nilai-nilai yang
baik serta akhlak terpuji agar siswa dapat menjalani kehidupan dengan baik.6 Adapun
peningkatan keimanan tersebut dapat diupayakan dengan menjadikan sumber hukum
Islam sebagai acuan dalam pembelajaran. Sumber hukum Islam sebagai fondasi

3
Erwin Nurdiansyah, Pengaruh Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Emosional, Dampak Negatif
Jejaring Sosial dan Kemampuan Berpikir Divergen terhadap hasil Belajar Matematika Siswa, Journal
of EST, Vol. 2 No. 3, 2016, h. 172.
4
Ridho Nurul Fitri, Pengaruh pembentukan Karakter dengan kecerdasan Spiritual di SMA
Negeri 22 Palembang, Jurnal Intelektualita, Vol. 5 No. 1, 2016, h. 111.
5
Asmaul Afifah Irfindari, Aulia Anis Al Jannah, Zulfa Ridhani Abwi, Perspektif Muhammad
‘Abduh dalam Pembaharuan Pendidikan Islam, Jurnal Pendidikan Indonesia (Japendi), Vol. 2 No. 8,
2021, h. 1311.
6
Rustam Ibrahim, Pendidikan Multikultural: Pengertian, Prinsip, dan Relevansinya dengan
Tujuan Pendidikan Islam, Jurnal Addin, Vol. 7 No. 1, 2013, h. 147.
3

utama pendidikan Islam yaitu Al-Qur’an, As-Sunnah, dan ijtihad.7 Pendidikan Islam
menganut dua aliran, yaitu konservatif dan rasional. Pendidikan Islam konservatif
berperan penting terhadap pelaksanaan maupun model pendidikan Islam saat ini,
salah satunya di Indonesia. Masyarakat luas beranggapan bahwa agama dan ilmu
tidak bisa menyatu.8 Oleh sebab itu, aliran konservatif cenderung tidak berubah
karena memegang teguh tradisi yang berlaku.9 Adapun pendidikan Islam yang
menganut aliran rasional merupakan pendidikan yang menggabungkan jasmani dan
rohani siswa untuk dibimbing sesuai Al-Qur’an dan Hadits.10 Model konservatif
maupun rasional dalam pendidikan Islam berperan penting sebagai landasan dalam
meningkatkan keimanan kepada Allah sehingga dapat terwujud kebahagiaan di dunia
maupun di akhirat.11
Peningkatan keimanan yang bertujuan menghasilkan insan kamil yang
bermartabat dapat diwujudkan melalui sains yang berbasis Islam. Berdasarkan fakta
sejarah, peradaban Islam sangat maju ketika Islam terbuka terhadap sains dan
filsafat.12 Sains secara mandiri telah memberi dampak yang signifikan pada pola pikir
dan perilaku manusia yang terlihat pada rasionalisme dan empirisme yang
mendominasi pada penilaian manusia terhadap realitas sosial, individual, maupun
keagamaan.13 Adapun pengembangan kegiatan menalar dalam suatu tatanan yang

7
Mochamad Nasichin Al Muiz dan Muhammad Miftah, Pendekatan Konservatif dalam
pendidikan Islam, Jurnal Penelitian IAIN Kudus, Vol. 14 No. 1, 2020, h. 52.
8
Muhammad Yasin Yusuf, Pesantren Sains: Epistemology of Islamic Science in Teaching
System, Jurnal Walisongo, Vol. 23 No. 2, 2015, h. 285.
9
Mochamad Nasichin Al Muiz dan Muhammad Miftah, Op. cit., h. 54.
10
Fajar Kurniawan, Pengembangan Teori Pendidikan Islam Perspektif Muhammad Jawwad
Ridla (Religius Konservatif, Religius Rasional, Pragmatis Instrumental), Jurnal At-Ta’lim Media
Informasi pendidikan Islam, Vol. 18 No. 1, 2019, h. 236.
11
Karpin dan Ai Mahmudatussa’adah, Pendekatan Pembelajaran Sains Berbasis Pemahaman
Al-Qur’an dalam Pembelajaran Kimia Makanan, Jurnal Media Pendidikan, Gizi, dan Kuliner, Vol. 7
No. 1, April 2018, h. 33-34.
12
Ibid., h. 237.
13
Mahdi Ghulsyani, Filsafat Sains Menurut Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1998), h. 10.
4

terarah dan teratur akan menghasilkan sains dan teknologi, sedangkan peningkatan
keimanan akan menghasilkan aqidah, akhlak, dan syari’ah.14
Konsep dasar keilmuan untuk membangun sains yang berbasis Islam meliputi
tiga hal, yaitu islamisasi ilmu pengetahuan yang bersifat subjektivitas yang digagas
oleh Seyyed Naquib Al-Attas dan Ismail Al-Faruqi, ilmuisasi Islam yang bersifat
objektivitas oleh Arkoen, Fazlur Rahman, dan Kuntowijoyo, dan integrasi-
interkoneksi yang bersifat sirkulatif-hermeneutis antara subjektivitas, objektivitas,
dan intersubjektivitas oleh M. Amin Abdullah.15 Konsep lain tentang integrasi
keilmuan juga dirintis oleh beberapa tokoh di antaranya Azyumardi Azra yang
menawarkan konsep reintegrasi keilmuan, Imam Suprayogo dengan konsep integrasi
universalistik, Ahmad Tafsir, Juhaya S. Praja, dan Nanat Fatah Natsir yang
menggagas konsep integrasi mengikuti filosofi roda, dan Nur Syam dengan konsep
integrated twin towers.16 Konsep dasar tersebut menjadi acuan dalam
mengembangkan sains Islam yang mampu mengubah pola pikir siswa menjadi lebih
baik.
Sains yang berbasis Islam dapat diupayakan melalui aktualisasi nilai-nilai Al-
Qur’an dalam pendidikan Islam, sehingga hal tersebut dinilai sangat penting untuk
mengembangkan dimensi spiritual yang meliputi iman, takwa, dan akhlak mulia
yang dicerminkan oleh ibadah dan mu’amalah.17 Akan tetapi, beberapa Madrasah
Aliyah di Kota Tangerang Selatan belum menerapkan sains yang berbasis Islam
dalam pembelajaran biologi, sehingga guru hanya menyampaikan materi sesuai
dengan peraturan Kurikulum 2013.18 Oleh sebab itu, diperlukan usaha untuk
mengaitkan hukum alam (sunnatullah) dengan Al-Qur’an yang keduanya merupakan

14
Sahirul Alim, Menguak Keterpaduan Sains, Teknologi, dan Islam, (Yogyakarta: Titian Ilahi
Press, 1999), h. 168.
15
Hermawan, Interaksi Islam dan Sains: Studi Historis-Fenomenologis di SMA Trensains
Sragen, Jurnal Studi Islam (Cakrawala), Vol. 12, No. 2, 2017, h. 101.
16
Umi Hanifah, Islamisasi Ilmu Pengetahuan Kontemporer (Konsep Integrasi Keilmuan di
Universitas-Universitas Islam Indonesia), Jurnal Tadris, Vol. 13, No. 2, 2018, h. 281-289.
17
Said Agil Husin Al-Munawar, Aktualisasi Nilai-nilai Al-Qur’an dalam Sistem Pendidikan
Islam, (Ciputat: Ciputat Press, 2005), h. 7.
18
Transkrip Hasil Wawancara Guru, Lampiran, h. 105-192.
5

ayat-ayat keagungan Tuhan yang dikenal dengan islamisasi sains.19 Al-Qur’an


memuat fenomena sains yang beragam di antaranya yaitu mengenai penciptaan alam
semesta, kelahiran manusia, keseimbangan yang terdapat di langit maupun di bumi,
serta struktur atmosfer.20
Generasi muslim saat ini perlu menguatkan nalar epistemologi seperti pada masa
kejayaan Islam abad ke-7 yaitu pada tahun 650 M dan seterusnya dalam memahami
Al-Qur’an dan hadits melalui alam, rasio, dan sejarah dengan metode dialektik yang
menggunakan indra, akal/rasio, maupun hati/intuisi.21 Hal tersebut merupakan upaya
dalam mewujudkan integrasi sains dengan Al-Qur’an sehingga islamisasi sains dapat
tercapai dengan maksimal. Tujuan islamisasi sains yaitu menjadikan setiap penemuan
besar tentang sains pada abad-20 yang mayoritas terjadi di bagian Barat agar dapat
digunakan untuk meningkatkan keimanan umat Islam.22 Oleh karena itu, islamisasi
sains tentu sangat berguna bagi pendidikan sains di Indonesia yang memiliki tujuan
untuk memberi keyakinan kepada siswa tentang keagungan Tuhan Yang Maha Esa
serta ketertiban alam ciptaan Tuhan.23
Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya integrasi yang merupakan usaha
menerapkan nilai-nilai keislaman pada ilmu pengetahuan maupun di berbagai
kehidupan manusia.24 Ilmu pengetahuan sains salah satunya biologi yang berkaitan
erat dengan alam semesta perlu diintegrasikan dengan Al-Qur’an agar dapat terbentuk
sains yang berbasis keislaman atau Islamisasi sains yang mengulas mengenai

19
AM Saefuddin, Islamisasi Sains dan Kampus, (Jakarta: PPA Consultants, 2010), h. 8.
20
Ade Jamarudin, Konsep Alam Semesta Menurut Al-Qur’an, Jurnal Ushuluddin Vol. 16, No.
2, 2010, h. 139.
21
Tri Wibowo, Dinamika Sains dalam Islam pada Masa Keemasan (Daulah Abbasiyah):
Kontribusi & Rekonstruksi dalam Perkembangan Keilmuan Kekinian, Tsaqofah & Tarikh: Jurnal
Sejarah dan Kebudayaan, Vol. 6, No. 1, 2021, h.59.
22
Fahmi Amhar, Anas Puri, dan Ardiansyah, Peran Sains dan Teknologi dalam membangun
Peradaban Islam, Jurnal Kajian Peradaban Islam, Vol. 1, No. 1, 2018, h. 20.
23
Tomo Djudin, Mempelajari Sains, Mengimani Sang Pencipta: Menyisipkan Nilai-nilai religius
dalam Pembelajaran Sains, Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA, Vol. 3 No. 1, 2012, h. 8.
24
Hanif, Ibrohim, Fatchur Rohman, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi Materi
PLANTAE Berbasis Inkuiri Terbimbing Terintegrasi Nilai Islam untuk Meningkatkan Pemahaman
Konsep Siswa SMA, Jurnal pendidikan Biologi Pascasarjana Universitas Negeri Malang, Vol. 1 No.
11, 2016, h. 2165.
6

fenomena alam yang tetap mengacu pada kebenaran ayat-ayat Al-Qur’an. Oleh
karena itu, setelah melakukan studi pustaka, Penulis tertarik untuk mencari informasi
tentang penerapan integrasi sains dan Al-Qur’an pada pembelajaran biologi sehingga
penulis melakukan penelitian tentang “Integrasi Sains dan Al-Qur’an pada
Pembelajaran Biologi di Madrasah Aliyah Kota Tangerang Selatan”.

B. Identifikasi Masalah
Beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi berdasarkan latar belakang
yang telah dijelaskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Masyarakat masih ada yang menganggap bahwa ilmu dan agama tidak bisa
menyatu
2. beberapa Madrasah Aliyah di Kota Tangerang Selatan belum menerapkan
sains yang berbasis Islam dalam pembelajaran biologi, sehingga guru hanya
menyampaikan materi sesuai dengan peraturan Kurikulum 2013

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan di latar belakang masalah, maka
permalasahan dalam penelitian ini dibatasi pada “Integrasi Sains dan Al-Qur’an pada
Pembelajaran Biologi” yang mana pembelajaran biologi tersebut berlangsung di kelas
X, XI, dan XII IPA Madrasah Aliyah Kota Tangerang Selatan.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan, identifikasi masalah, serta pembatasan
masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu,
“Bagaimana integrasi sains dan Al-Qur’an pada pembelajaran biologi di Madrasah
Aliyah Kota Tangerang Selatan?”
7

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengkaji dan menganalisis integrasi sains dan
Al-Qur’an pada pembelajaran biologi di Madrasah Aliyah Kota Tangerang Selatan.

F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan, meningkatkan kualitas pembelajaran biologi, serta meningkatkan
pemahaman tentang integrasi sains dan Al-Qur’an pada pembelajaran biologi.
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk memperkuat teori yang mengungkapkan tentang integrasi sains dan Al-
Qur’an
b. Untuk memperbanyak kajian ilmiah yang membahas mengenai integrasi sains
dan Al-Qur’an
c. Untuk menambah wawasan tentang integrasi sains dan Al-Qur’an pada
pembelajaran biologi

2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi peneliti
1) Mengembangkan pengetahuan serta wawasan peneliti tentang integrasi
sains dan Al-Qur’an pada pembelajaran biologi
2) Memberikan pemahaman tentang pentingnya integrasi sains dan Al-Qur’an
pada pembelajaran biologi
3) Menambah pemahaman peneliti terkait integrasi sains dan al-Qur’an pada
pembelajaran biologi
b. Manfaat bagi Guru
1) Mengembangkan keahlian guru untuk terus mengkaji integrasi antara sains
dan Al-Qur’an pada pembelajaran biologi
8

2) Menambah wawasan guru untuk menyusun ide kreatif yang dapat


meningkatkan keaktifan siswa pada pembelajaran biologi
3) Memberikan pemahaman tentang cara yang tepat untuk mengkonstruksi
pemahaman siswa pada pelajaran biologi berbasis Al-Qur’an
c. Manfaat bagi sekolah
1) Sebagai wawasan tambahan untuk sekolah tentang integrasi sains dan Al-
Qur’an pada pembelajaran biologi
2) Memberikan informasi kepada sekolah untuk terus meningkatkan kualitas
pembelajaran dengan cara meningkatkan keaktifan siswa pada proses
pembelajaran sains berbasis Al-Qur’an.
BAB II
KAJIAN TEORI, HASIL PENELITIAN RELEVAN DAN
KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Teori
1. Integrasi Sains dan Al-Qur’an
Kata “sains” berasal dari bahasa latin scientia (“science”, bahasa Inggris) yang
berarti pengetahuan, sedangkan kelanjutannya berasal dari bentuk kata scire, yang
berarti mengetahui atau mempelajari.1 Sains merupakan produk manusia dalam
membuka realitas. Sesuai dengan pengertian ini, maka sains menjadi tidak tunggal
atau akan ada lebih dari satu sains, dan sains satu dengan yang lain dibedakan pada
apa makna realitas dan cara apa yang dapat diterima untuk mengetahui realitas
tersebut. Setiap fondasi ilmu pengetahuan atau sains selalu berlandaskan pada tiga
pilar utama, yakni pilar ontologis, aksiologis, dan epistemologis.2 Berdasarkan
pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa sains merupakan pengetahuan untuk
mempelajari suatu realita (kejadian yang sebenarnya) dengan berlandaskan pilar
ontologis, aksiologi, dan epistemologi sehingga akan membentuk banyak cabang
sains yang lainnya.
Sains Islam adalah sains yang berbasis keislaman.3 Sains Islam didorong oleh
motivasi mensyukuri kebesaran Allah dan semangat dalam menjadikan umat Islam
sebagai umat terbaik dengan tidak menyakiti sesama manusia, dikembangkan dengan
mematuhi hukum syari’at dan tidak mengabaikannya, serta diterapkan untuk

1
Syarif Hidayatullah, Relasi Agama dan Sains dalam Pandangan Mehdi Golshani, Jurnal
Filsafat, Vol. 27, No. 1, 2017, h. 68.
2
Agus Purwanto, Ayat-Ayat Semesta Sisi-Sisi Al-Quran yang Terlupakan, (Bandung: Mizan
Media Utama, 2008), h. 188-189.
3
Mohammad Muslih, Sains Islam dalam Diskursus Filsafat Ilmu, Jurnal Studi Agama dan
Pemikiran Islam, Vol. 8, No. 1, 2014, h. 2.

9
10

merahmati seluruh alam dengan tidak menjajahnya.4 Pertentangan agama dan sains
pada awalnya mencakup semua bidang baik sains yang berhubungan dengan alam
maupun sains yang berhubungan dengan sosial.5 Oleh karena itu, umat muslim
membutuhkan sains yang dirancang dari kandungan Islam yang mempunyai
metodologi serta proses yang saling bekerjasama dengan dukungan motivasi nilai-
nilai Islami yang dilaksanakan semata-mata demi mengharapkan ridha Allah Swt.6
Sains Islam bisa terwujud jika terdapat kesadaran normatif (normative consciousness)
dan kesadaran historis (historical consciousness). Kesadaran normatif tersebut
muncul karena Al-Qur’an dan As-Sunnah menekankan pada ilmu pengetahuan baik
secara eksplisit atau implisit.7
Berdasarkan pemaparan tersebut, sains Islam yang merupakan sains dengan
berlandaskan keislaman memiliki arti penting dalam memberikan dukungan terhadap
umat muslim agar memiliki hubungan sosial yang baik dengan sesama manusia serta
tetap menjaga alam semesta dengan tidak merusaknya. Nilai-nilai islami yang
terkandung dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai wujud kesadaran normatif
tersebut menyadarkan dan memotivasi manusia untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dengan baik sebagai wujud rasa syukur kepada Allah atas karunia yang
telah diberikan.
Nabi Muhammad SAW memerintahkan umatnya melalui Al-Qur’an, hadits, dan
ajaran Islam lainnya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dengan cara berfikir,
mengamati, serta meneliti tentang penciptaan langit dan bumi untuk kemaslahatan
umat manusia.8 Oleh karena itu, Al-Qur’an kerap menjadi rujukan karena Al- Qur’an

4
Fahmi Amhar, Anas Puri, dan Ardiansyah, Peran Sains dan Teknologi dalam membangun
Peradaban Islam, Jurnal Kajian Peradaban Islam, Vol. 1, No. 1, 2018, h. 22.
5
Helmy Hidayatulloh, Islam dan Sains Perspektif Nurcholish Madjid, Jurnal Ilmu Ushuluddin,
Vol. 5, No. 1, 2019, h. 23.
6
Eva Iryani, Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan, Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi,
Vol. 17, No.3, 2017, h. 72.
7
Muhammad Yasin Yusuf, Epistemologi Sains Islam Perspektif Agus Purwanto, Jurnal
Analisis, Vol. 17, No. 1, 2017, h. 75.
8
Chanifudin dan Tuti Nuriyati, Integrasi Sains dan Islam dalam Pembelajaran, Jurnal Asatiza,
Vol. 1, No. 2, 2020, h. 214.
11

sebagai sumber ilmu pengetahuan yang beragam.9 Al-Qur’an juga merupakan ayat-
ayat Tuhan yang bersifat verbal dan diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.10
Selain itu, Al-Qur’an juga sebagai kitab petunjuk yang memberikan pedoman untuk
manusia agar memperoleh kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat.11 Berbagai
hakikat ilmiah yang akurat dan rinci dimuat dalam Al-Qur’an, sehingga lahirlah ilmu-
ilmu baru yang sebelumnya tidak diketahui manusia.12 Oleh karena itu, dalam
memahami Al-Qur’an diperlukan pemahaman yang luas, baik dengan memperhatikan
aspek-aspek tekstual maupun aspek-aspek kontekstual.13
Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa Al-Qur’an merupakan
keajaiban Allah yang bersifat kekal dan memiliki kesakralan yang tinggi, sehingga
selalu terjaga kesuciannya. Al-Qur’an juga menjadi pedoman manusia dalam
bertingkah laku dan menentukan suatu hukum tertentu. Oleh karena itu, tujuan utama
memahami Al-Qur’an yaitu karena Al-Qur’an merupakan sumber kesejahteraan
dalam kehidupan, Al-Qur’an memuat berbagai nilai-nilai religius sebagai sarana
untuk meningkatkan keimanan kepada Allah swt, serta mengandung berbagai macam
ilmu pengetahuan yang dapat menambah wawasan serta sebagai sumber inspirasi
dalam mempelajari teori.
Al-Qur’an dan sains berjalan selaras dan tidak bertentangan dilihat dari segi
sumber, tujuan, metode, maupun konten. Adapun dari segi sumber, kisah Al-Qur’an
berasal dari wahyu yang termasuk ayat qauliyah, sedangkan sains berasal dari alam
yang termasuk ke dalam ayat kauniyah.14 Konsep sains, ilmu pengetahuan, teknologi,
maupun pujian terhadap orang-orang yang berilmu sangat banyak dibahas di dalam
Al-Qur’an.15 Oleh karena itu, Al-Qur’an memerintahkan manusia untuk

9
Eko Prayetno, Kajian Al-Qur’an dan Sains tentang Kerusakan Lingkungan, Jurnal Studi Ilmu
Al-Qur’an dan Al-Hadits Al-Dzikra, Vol. 12, No. 1, 2018. h. 114.
10
Andi Rosadisastra, Tafsir Ayat Kauniyah, (Banten: Cahaya Minoita, 2014), h. 2.
11
M Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan Pustaka, 2013), h. 63.
12
Nadiah Thayyarah, Buku Pintar Sains dalam Al-Qur’an, (Jakarta: Zaman, 2014), h. 19.
13
Eko Prayetno, op. cit., h. 116.
14
Faizin, Kisah Al-Qur’an dalam Tinjauan Sains (Studi atas Serial Tafsir Ilmi Kementerian
Agama RI), Jurnal Studi Al-Qur’an dan Hadits, Vol. 4, No. 1, 2020, h. 85.
15
Eva Iryani, op. cit., h. 69.
12

menggunakan akal dalam berfikir dan juga memerintahkan manusia untuk meneliti
alam semesta untuk mengetahui kekuasaan Allah serta tanda-tanda kebesaran Allah.16
Bedasarkan uraian tersebut, Al-Qur’an dan sains memiliki keterkaitan sangat erat
ditinjau dari segi sumber, metode, tujuan, dan konten. Hal tersebut dibuktikan dengan
beberapa fenomena tentang sains banyak dibahas di dalam Al-Qur’an yang termasuk
ke dalam ayat-ayat kauniyah. Adanya keterkaitan tersebut memicu adanya integrasi
sains dan Al-Qur’an yang dapat diterapkan dalam sistem pendidikan Islam salah
satunya pada pembelajaran biologi di Madrasah Aliyah.
Makna integrasi secara harfiah berlawanan dengan makna pemisahan yang
merupakan sikap meletakkan setiap bidang kehidupan dalam setiap wadah yang
berbeda.17 Adapun manfaat integrasi ilmu agama jika diterapkan dalam pendidikan
yaitu mampu menghasilkan dampak positif pada pembentukan sikap siswa.18 Oleh
karena itu, sistem pendidikan Islam harus dibangun dengan berlandaskan konsep
integrasi yang menyatukan antara pendidikan qalbiyah (hati) dan aqliyah (akal) agar
menghasilkan muslim yang unggul baik secara intelektual maupun moral.19 Hal
tersebut mengindikasikan bahwa integrasi keilmuan sangat diperlukan untuk
menyatukan hati dan pikiran agar pendidikan Islam maupun pendidikan sains dapat
berjalan beriringan. Pendidikan Islam di sini mencakup tentang ayat-ayat Al-Qur’an
yang berkaitan dengan materi sains dan terdapat titik temu antara keduanya, sehingga
dapat meningkatkan keimanan siswa untuk lebih dekat dengan Sang Pencipta.
Integrasi keilmuan pada masa kejayaan Islam di abad ke-7 dapat dilihat dari
anjuran kepada Umat Islam untuk mentadaburi ayat-ayat Al-Qur’an khususnya ayat
kauniyah yang memuat teori alam semesta seperti biologi, fisika, kimia, dan geologi,

16
Feiza Rahma Putri, Integrasi Ilmu Pengetahuan (Sains) dan Agama Islam, Jurnal Studi dan
Sosial, Vol. 6 No. 1, 2019, h. 19.
17
Zainal Abidin Bagir, Integrasi Ilmu dan Agama: Interpretasi dan Aksi, (Yogyakarta: Suka
Press Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2005), h. 18.
18
Maulana Ihwanudin, dkk., Bahan Ajar IPA Terpadu Tipe Integrated Berbasis Komplementasi
Ayat-ayat Al-Qur’an, Unnes physics Education Journal, Vol. 7, No. 3, 2018, h. 37.
19
Lalu Muhammad Nurul Wathoni, Integrasi Pendidikan Islam dan Sains, (Ponorogo: Uwais
Inspirasi Indonesia, 2018), h. 41.
13

secara mendalam.20 Adanya integrasi tersebut dapat dilihat dari kedudukan sains
sebagai alat untuk mencari kebenaran dengan memahami alam semesta, sains sebagai
prasyarat amal shalih, sains sebagai alat untuk mengelola sumber-sumber alam
dengan mengharapkan ridho Allah SWT, serta sains sebagai alat pengembangan daya
pikir.21 Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa integrasi sains dan Al-
Qur’an sangat kuat pada masa kejayaan Umat Islam dilihat dari sains yang
menempati posisi penting dalam perkembangan keilmuan sebagai sarana
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
2. Fenomena Sains dalam Al-Qur’an
Alam semesta berperan penting dalam kehidupan manusia. Fungsi alam semesta
selain untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, juga berfungsi sebagai tanda-tanda
kebesaran Allah yang mengenalkan manusia kepada Sang pencipta dengan berbagai
sifat-sifat-Nya.22 Penjelasan mengenai alam semesta di Al-Qur’an memiliki
kesesuaian dengan penjelasan ilmu pengetahuan bahwa keseluruhan alam semesta
beserta dimensi materi dan waktu, merupakan hasil dari suatu peristiwa ledakan besar
dalam sekejap yang dinamakan dengan “Teori Big Bang”.23 Allah Swt. menjelaskan
dalam Al-Qur’an Surah Al-Anbiya’ ayat 30:

Artinya: “dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit
dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan

20
Tri Wibowo, Dinamika Sains dalam Islam pada Masa Keemasan (Daulah Abbasiyah):
Kontribusi & Rekonstruksi dalam Perkembangan Keilmuan Kekinian, Tsaqofah & Tarikh: Jurnal
Sejarah dan Kebudayaan, Vol. 6, No. 1, 2021, h.59.
21
Ibid, h. 54-55.
22
Tomo Djudin, Mempelajari Sains, Mengimani Sang Pencipta: Menyisipkan Nilai-nilai religius
dalam Pembelajaran Sains, Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA, Vol. 3, No. 1, 2012, h. 13.
23
Ade Jamarudin, Konsep Alam Semesta Menurut Al-Qur’an, Jurnal Ushuluddin, Vol. XVI,
No. 2, 2010, h. 145.
14

antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka
Mengapakah mereka tiada juga beriman?” (Q.S. Al-Anbiya’/21: 30).
Kata bumi dan langit muncul secara bersamaan pada 178 ayat di dalam Al-
Qur’an. Urutan kalimat “langit dan bumi” terdapat dalam 175 ayat, sedangkan urutan
kalimat “bumi dan langit” terdapat dalam 3 ayat.24 Allah Swt. juga menjelaskan
tentang penciptaan langit yang masih berupa asap kemudian bumi datang dengan
sesuka hati yang terdapat dalam Al-Qur’an Surah Fushshilat ayat 11:

Artinya: “kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih
merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu
keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya
menjawab: "Kami datang dengan suka hati". (Q.S. Fushshilat/41: 11).
Teori Big Bang menjelaskan bahwa alam Semesta dengan bagian-bagiannya,
yaitu langit, bumi, dan seluruh benda angkasa, berasal dari satu kesatuan bola panas
yang meledak menjadi bagian-bagian yang ada saat ini. Namun dalam hal ini terdapat
perbedaan antara konsep keilmuan Islam dengan konsep keilmuan barat yang dapat
dilihat pada Gambar 2.1:25

24
Agus Purwanto, op. cit., h. 268.
25
Feiza Rahma Putri, op. cit., h. 16.
15

Integralistik Sekuleristik

Al-Qur'an menjelaskan bahwa


Pertanyaan filsafat: bagaimana asal
langit dan bumi pada awalnya
usul semesta
saling menyatu

Penelitian Penelitian

Gambar 2.1: Perbedaan Espitemologi Keilmuan Islam dan Barat


Bagan di atas menunjukkan perbedaan konsep keilmuan Islam dan Barat tentang
asal-usul alam semesta yang berupa penciptaan langit dan bumi. Konsep yang
digunakan ilmuwan muslim diawali dengan keimanan terhadap wahyu Allah berupa
Al-Qur’an, sedangkan pada ilmuwan Barat diawali dengan pertanyaan filsafat yang
hanya berorientasi pada keilmuan.26
Berdasarkan pemaparan tersebut, konsep ilmuwan Islam dan ilmuwan Barat
memiliki perbedaan yang signifikan terkait pemahaman asal-usul alam semesta.
Ilmuwan Islam memahami konsep asal-usul alam semesta dengan berpegang teguh
pada kepercayaan tentang wahyu Allah yaitu Al-Qur’an, sedangkan ilmuwan Barat
tidak melibatkan agama karena lebih berfokus pada filsafat yang berorientasi pada
keilmuan.
Al-Qur’an sebagai tuntunan hidup manusia mengandung berbagai fenomena
alam yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Salah satu fenomena sains yang
terdapat dalam Al-Qur’an adalah tentang penciptaan manusia, yang dalam materi
biologi termasuk ke dalam materi embriologi dan asal usul kehidupan. Namun, pada
kenyataannya kedua materi tersebut masih merujuk pada teori-teori sekuler yang jauh

26
Ibid.
16

dari konsep penciptaan yang dijelaskan dalam Al-Qur’an.27 Adapun fenomena


tentang penciptaan manusia dijelaskan dalam Al-Qur’an Surah Al-Mu’minun ayat 12-
14:

Artinya: “dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan)
dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal
darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging
itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan
daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha
sucilah Allah, Pencipta yang paling baik”. (Q.S. Al-Mu’minun/23: 12-14).
Allah menjelaskan dalam Surah Al-Mu’minun ayat 12-14 bahwa manusia
diciptakan dari saripati tanah dengan menggabungkan beberapa unsur yang
terkandung di dalamnya. Unsur-unsur tersebut secara harmonis dan proporsional
tersebar dalam tubuh sejak manusia dilahirkan.28 Saripati tanah yang dimaksud dalam
Al-Qur’an tersebut memiliki arti substansi dasar kehidupan manusia yaitu protein,
dan sari-sari makanan yang berasal dan hidup dari tanah.29 Fenomena tentang
penciptaan manusia juga dijelaskan dalam Surah As-Sajdah ayat 7-8:

27
Bahrum Subagiya, dkk., Internalisasi Nilai Penciptaan Manusia dalam Al-Qur’an dalam
pengajaran Sains Biologi, Jurnal Pendidikan Islam Tawazun, Vol. 11, No. 2, 2018, h. 191.
28
Nur Aeny, dkk., Fenomena Sains dalam Al-Qur’an Perspektif Ian G. Barbour dan Ismail Raji
Al-Faruqi, Jurnal Yaqzhan, Vol. 6, No. 1, 2020, h. 101.
29
Eka Kurniawati dan Nurhasanah Bakhtiar, Manusia Menurut Konsep Al-Qur’an dan Sains,
Journal of Natural Science and Integration, Vol. 1, No. 1, 2018, h.88.
17

Artinya: “yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang
memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya
dari saripati air yang hina”. (Q.S. As-Sajdah/32: 7-8).
Berdasarkan penjelasan Surah Al-Mukminun ayat 12-14 dan Surah As-Sajdah
ayat 7-8, dapat diketahui bahwa Islam telah membahas tentang penciptaan manusia
sejak lama. Terjadinya reproduksi pada manusia merupakan hasil pertemuan sperma
dan ovum. Hal tersebut berkaitan dengan materi biologi yaitu sistem reproduksi yang
diawali dengan adanya pembuahan sel telur (ovum) oleh sperma. Hasil dari
pembuahan tersebut akan menghasilkan unsur-unsur penting yang tergabung dalam
tubuh manusia.

3. Nilai-nilai Moral dalam Al-Qur’an untuk Peningkatan Karakter Siswa


Al-Qur’an dan Hadits adalah sumber utama dalam ajaran Islam. Sebagai sumber
sekaligus pedoman dalam Islam, Al-Qur’an dan Hadits memuat nilai-nilai moral
sebagai tuntunan manusia dalam menjalani kehidupan yang baik. Nilai-nilai moral
Islam tersebut merupakan sekumpulan prinsip hidup yang saling berkaitan dan tidak
dapat dipisahkan, yang mengajarkan kepada manusia tentang cara menjalani
kehidupan di dunia.30 Nilai-nilai tersebut memuat tentang akhlak terpuji yang dapat
menuntun seseorang menjadi manusia yang mulia. Penerapan akhlak terpuji sangat
penting dilakukan di sekolah agar siswa memiliki karakter yang islami. Nilai-nilai
moral juga dijelaskan dalam Al-Qur’an Surah Ali Imran ayat 159-160:

30
Ardian Asyhari, Literasi Sains Berbasis Nilai-Nilai Islam dan Budaya Indonesia, Jurnal
Ilmiah Pendidikan Fisika, FTK IAIN Raden Intan Lampung, Indonesia, Vol. 6, No. 1, 2017, h. 140.
18

Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.
kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
jika Allah menolong kamu, Maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu;
jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), Maka siapakah gerangan
yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? karena itu hendaklah
kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal”. (Q.S. Ali Imran/3: 159-160).
Nilai-nilai yang terkandung dalam Q.S. Ali Imran ayat 159-160 di antaranya
yaitu: (1) menunjukkan sikap lemah lembut terhadap semua manusia; (2)
menghormati pendapat orang lain; (3) ikhlas saat memaafkan kesalahan orang lain;
(4) senantiasa ikhtiar, sabar, dan tawakkal; (5) yakin dengan pertolongan Allah.31
Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai moral yang
terkandung dalam Al-Qur’an sangat berperan penting dalam peningkatan karakter

31
Armin Nurhartanto, Nilai-nilai pendidikan Akhlak dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran Ayat
159-160, Jurnal Studi Islam, Vol. 16, No. 2, 2015, h. 160-161.
19

siswa sehingga siswa dapat menghayati makna pembelajaran yang diintegrasikan


dengan Al-Qur’an serta dapat menerapkan ke dalam kehidupan sehari-hari.

4. Pembelajaran Biologi
a. Sistem Pembelajaran
Pembelajaran atau pengajaran pada dasarnya merupakan kegiatan guru
menciptakan situasi agar siswa belajar. Tujuan utama dari pembelajaran atau
pengajaran adalah agar siswa belajar. Mengajar dan belajar merupakan dua kegiatan
yang tidak dapat dipisahkan. Bagaimanapun baiknya guru mengajar, apabila tidak
terjadi proses belajar pada para siswa, maka pengajarannya tidak baik sehingga
pembelajaran tidak berhasil. Sebaliknya, meskipun cara atau metode yang digunakan
guru sangat sederhana namun bisa menumbuhkan semangat belajar para siswa, maka
pengajaran tersebut dinilai cukup berhasil.
Sistem pembelajaran tentu tidak terlepas dari beberapa faktor yang dapat
mempengaruhinya. Adapun faktor yang dapat mempengaruhi sistem pembelajaran
menurut Wina Sanjaya diantaranya yaitu faktor guru, faktor siswa, faktor sarana, alat,
dan media yang tersedia, serta faktor lingkungan.32 Faktor-faktor tersebut tentu sangat
berpengaruh pada kualitas pendidikan.
Pertama, faktor guru, karena guru merupakan salah satu komponen penting
dalam proses pembelajaran. Peran guru yaitu membimbing dan mengarahkan siswa,
serta memberikan informasi tentang pelajaran yang sedang dipelajari. Selain itu, guru
juga berperan dalam pembentukan sikap peserta didik baik di dalam kelas maupun di
luar kelas.
Kedua, yaitu faktor siswa. Tingkat keaktifan siswa sangat menjadi perhatian
guru, karena dengan keaktifan tersebut dapat diketahui sejauh mana daya serap siswa
terhadap materi pelajaran yang telah dijelaskan oleh guru.

32
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 197.
20

Ketiga, adalah faktor sarana, alat, dan media. Sarana yang menunjang
pembelajaran juga dapat berpengaruh pada kualitas pembelajaran yang dilakukan.
Pemanfaatan media yang tepat pada pembelajaran biologi merupakan salah satu
solusi tepat karena dapat meningkatkan minat maupun motivasi belajar siswa.33
Selain itu, alat dan media pembelajaran yang dapat menunjang pembelajaran secara
efektif juga dapat mempermudah siswa dalam menyerap materi yang disampaikan.

b. Konsep Pembelajaran Biologi


Pembelajaran biologi merupakan jembatan untuk meningkatkan aspek
pengetahuan, sikap, keterampilan, serta nilai dan tanggung jawab siswa sebagai
warga negara terhadap lingkungan dan kehidupan sosialnya, serta kewajibannya
beriman kepada Tuhan yang Maha Esa.34 Mata pelajaran biologi sebagai bahan kajian
sains juga berperan penting dalam peningkatan kemampuan siswa memecahkan
masalah, kemampuan menguasai konsep biologi, dan kemampuan metakognitif.35
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa pembelajaran biologi
adalah sarana untuk meningkatkan kemampuan siswa baik dari segi pengetahuan,
sikap, maupun keterampilan dalam memahami konsep biologi maupun berinteraksi
dengan lingkungan sosial.
Kemampuan siswa juga dapat ditingkatkan melalui perangkat pembelajaran yang
digunakan dalam mata pelajaran biologi. Perangkat pembelajaran yaitu susunan
perencanaan atau media yang digunakan guru untuk melakukan pembelajaran
bersama siswa yang berupa RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), LKS (Lembar

33
Amna Emda, Pemanfaatan Media Dalam Pembelajaran Biologi di Sekolah, Jurnal Ilmiah
Didaktika, Vol. 12, No. 1, 2011, h. 150.
34
Nur Aida, Yusminah Hala, Muhammad Danial, Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Biologi Berbasis Inkuiri pada Materi Sistem Ekskresi untuk Kelas XI SMA Negeri 10 Bulukumba,
Jurnal Bionature, Vol. 17, No. 2, 2016, h. 116.
35
Paidi, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi Berbasis Masalah, Jurnal
Kependidikan FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, Vol. 41, No. 2, 2011, h. 186.
21

Kerja Siswa), silabus, maupun soal evaluasi pembelajaran.36 Adapun di dalam


Permendikbud No. 65 Tahun 2013 mengenai Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah dijelaskan bahwa perangkat pembelajaran dibuat karena termasuk ke
dalam perencanaan pembelajaran.37
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa perangkat pembelajaran
berperan penting dalam proses pembelajaran karena merupakan bagian dari
perencanaan pembelajaran. Pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan
perencanaan yang matang akan lebih terarah karena memiliki acuan yang sistematis,
sehingga guru lebih mudah menyampaikan materi dan siswa juga lebih mudah
menerima pelajaran yang disampaikan.

c. Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran


Pendekatan dalam pembelajaran berpengaruh terhadap proses pembelajaran itu
sendiri. Adapun dalam pembelajaran biologi, pendekatan yang sering digunakan yaitu
pendekatan saintifik. Definisi dari pendekatan saintifik itu sendiri yaitu pendekatan
pedadogi yang setiap prosesnya sesuai dengan metode ilmiah sehingga sangat efektif
dalam meningkatkan aspek kognitif pada tahap pengetahuan, pemahaman, serta
penerapan.38 Model pembelajaran dengan pendekatan saintifik, kemampuan berpikir
logis, bersikap ilmiah, serta konsep ilmu pengetahuan lebih menguntungkan daripada
model pembelajaran tradisional.39 Oleh karena itu, siswa perlu dibekali keahlian
saintifik agar dapat menyelesaikan permasalahan ilmiah sehingga siswa dapat

36
Desi Rahmawati, dkk., Analisis Perangkat Pembelajaran Biologi SMA dalam
Mengembangkan Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa, Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, Vol.
07, No. 01, 2021, h. 25.
37
Masitah, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran untuk Memfasilitasi Guru Menumbuhkan
Rasa Tanggung Jawab Siswa SD terhadap Masalah Banjir”, Proceding Biology Education Conference,
Vol. 15, No. 1, 2018, h. 41.
38
Adib Rifqi Setiawan, Efektivitas Pembelajaran Biologi Berorientasi Literasi Saintifik,
Thabiea: Journal of Natural Science Teaching, Vol. 02, No. 02, 2019, h. 83.
39
Yatin Mulyono, dkk., Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan pendekatan Scientific
Skill Teknologi Fermentasi Berbasis Masalah Lingkungan, Jurnal Unnes Lembaran Ilmu
Kependidikan, Vol. 41, No. 1, 2012, h. 21.
22

menerapkan dan mengadopsi wawasan baru, serta mendapat pengalaman dalam


menemukan hal baru.40
Berdasarkan pemaparan tersebut, pendekatan saintifik perlu diterapkan saat
pembelajaran agar siswa terlatih untuk terus mencari tahu dan mengkonstruksi
pemahamannya terhadap sains sehingga siswa memiliki kemampuan berpikir kritis
dan logis berdasarkan pengetahuan ilmiah yang didapatkan pada saat pembelajaran.

d. Kurikulum Sains
Kurikulum memiliki peran penting dalam berlangsungnya pembelajaran di
sekolah. Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional memaparkan terkait pengertian kurikulum yaitu sekumpulan aturan dan
rencana terkait tujuan, isi, bahan pelajaran, maupun pedoman pelaksanaan
pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan.41 Kurikulum mempunyai tujuan yang
memuat empat kompetensi di antaranya adalah kompetensi sikap spiritual, sikap
sosial, pengetahuan, serta keterampilan.42 Berdasarkan pemaparan di atas, dapat
diketahui bahwa kurikulum merupakan sekelompok aturan dan rencana tentang
pelaksanaan pembelajaran agar dapat meningkatkan kompetensi sikap spiritual, sikap
sosial, pengetahuan serta ketarnpilan siswa baik saat pembelajaran berlangsung
maupun ketika di luar proses pembelajaran.
Peningkatan kompetensi sikap siswa terutama sikap spiritual juga ditunjang oleh
adanya kurikulum sains yang berbasis agama. Adapun pengertian dari kurikulum
sains adalah kurikulum yang memuat gabungan dari beberapa ilmu pengetahuan alam
yaitu biologi, kimia, fisika, dan geografi.43 Kurikulum sains yang dikolaborasikan

40
Ibid, h. 24.
41
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Lampiran Permendikbud Tahun 2018 No. 36, h.
1, (https://jdih.kemdikbud.go.id).
42
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Lampiran Permendikbud Tahun 2016 Nomor
24, h. 3, (http://bsnp-indonesia.org/).
43
Abdurrohim Harahap, Integrasi Al-Qur’an dan Materi pembelajaran Kurikulum Sains, Jurnal
Penelitian Medan Agama, Vol. 9, No. 1, 2018, h. 31
23

dengan agama disebut kurikulum unifikasi atau kurikulum semesta yang terdiri dari
tiga komponen yaitu materi Al-Qur’an, materi sains, serta materi bahasa.44
Berdasarkan pemaparan di atas, kurikulum sains memiliki peran yang penting
dalam meningkatkan kompetensi spiritual siswa karena selain memuat gabungan
ilmu-ilmu kealaman, kurikulum sains juga dapat diintegrasikan dengan materi
keagamaan.

e. Konsep Integrasi Sains dan Al-Qur’an dalam Pembelajaran


Pembelajaran integratif merupakan usaha untuk menghubungkan kembali antara tuhan
dengan alam dan wahyu dengan akal yang telah terpisah akibat dikotomi ilmu agama dengan
ilmu umum.45Konsep integrasi yang diusung oleh sekolah berbasis sains seperti SMA
Trensains di Tebuireng yaitu dengan menggabungkan Kurikulum 2013, Kurikulum
Cambridge, dan Kurikulum Kearifan Pesantren Sains sehingga menjadi satu kesatuan yang
dikenal dengan Kurikulum Semesta.46 Adapun konsep integrasi yang dilakukan di SMA
Trensains Sragen yaitu dengan memadukan antara kurikulum tentang mengesakan Allah,
kurikulum tentang pengetahuan mendalam (ma’rifat), kurikulum yang membahas upaya
seseorang mengetahui secara mendalam terhadap kekuasaan Allah, dan kurikulum tentang
upaya mengetahui perbuatan Allah.47
Berdasarkan pemaparan dari beberapa sumber di atas, dapat diketahui bahwa konsep
integrasi sains yang sudah dilakukan di dua sekolah sains tersebut yaitu dengan
menggabungkan beberapa kurikulum yaitu kurikulum nasional maupun kurikulum pesantren
sehingga sains dan Al-Qur’an dapat dipelajari secara mendalam dari segi terjemah, tafsir, dan
konsepnya baik dari Al-Qur’an maupun sumber referensi lainnya.

44
Ahmad Muttaqin, Konstruksi Kurikulum Sains Islam Keindonesiaan (Integrasi Islam, Sains
Kealaman, Sains Humaniora dan Keindonesiaan), Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan
Keagamaan, Vol 16, No. 1, 2018, h. 82.
45
Azalia Mutammimatul Khusna dan Annur Indah Sari, Pembelajaran Integratif Sains dan Al-
Qur’an: Revitalisasi Nilai Ajaran Islam dan Pembentukan Karakter di SMA Trensains Sragen, Jurnal
Kajian Ilmu Pendidikan, Vol. 3, No. 1, 2018, h. 59.
46
Muhammad Yasin Yusuf, Pesantren Sains: Epistemology of Science in Teaching System,
Jurnal Walisongo, Vol. 23, No. 2, h. 288.
47
Azalia Mutammimatul Khusna dan Annur Indah Sari, op.cit., h. 68-69.
24

B. Hasil Penelitian Relevan


Beberapa penelitian tentang integrasi sains dan Al-Qur’an pada pembelajaran
biologi menunjukkan hasil bahwa integrasi penting dilakukan dalam pembelajaran
seperti yang diungkapkan oleh Jamal Fakhri dari Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Intan
Lampung. Penelitian tersebut membahas mengenai implikasi Al-Qur’an tentang sains
dan teknologi dalam proses pembelajaran. Jamal Fakhri juga mengulas mengenai
pentingnya relasi antara sains dan Al-Qur’an dalam proses pembelajaran karena pada
hakikatnya pembelajaran melewati beberapa proses yaitu mengamati, menemukan,
memahami, dan menghayati sunnatullah yang berupa fenomena alami maupun sosial
kemudian diaplikasikan dalam kehidupan untuk kemaslahatan hidup.48
Septiana Purwaningrum dari STAI Hasanuddin Pare-Kediri juga melakukan riset
tentang integrasi sains dan agama dalam pendidikan. Penelitiannya mendapatkan
hasil bahwa integrasi sains dan agama dapat dilakukan dengan tiga tahap yaitu
memetakan konsep keilmuan dan keislaman, memadukan konsep keilmuan serta
keislaman, dan menjadikan Al-Qur’an dan Hadits sebagai landasan dalam setiap kerja
sains.49 Hal tersebut bertujuan untuk memperoleh keterpaduan antara sains dan agama
sehingga pendidikan yang semakin berkembang akan lebih terarah karena berpijak
kuat dengan Al-Qur’an maupun Hadits. Abdurrohim Harahap dalam risetnya juga
memaparkan bahwa dengan adanya integrasi antara Al-Qur’an dan sains, maka
pembelajaran dapat dilakukan dengan lebih mudah dipahami oleh siswa, serta siswa
mendapatkan pengetahuan, kepribadian, dan wawasan yang berlandaskan IMTAQ
(iman dan taqwa) serta IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi).50
Hasil penelitian lainnya diperoleh dari Eko Budi Minarno yang menjelaskan
bahwa terdapat dua macam model integrasi antara sains dan Islam dalam
pembelajaran biologi, yang pertama yaitu Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi,

48
Jamal Fakhri, Sains dan Teknologi dalam Al-Qur’an dan Implikasinya dalam pembelajaran,
Jurnal Ta’dib Vol XV, No. 01. 2010, h.138.
49
Septiana Purwaningrum, Elaborasi Ayat-Ayat Sains dalam Al-Qur’an: Langkah Menuju
Integrasi Agama dan Sains dalam pendidikan, Jurnal Inovatif, Vol.1, No. 1, 2015, h. 131.
50
Abdurrohim Harahap, op. cit., h. 33.
25

dengan meletakkan Al-Qur’an pada awal pembelajaran sebagai sumber inspirasi dan
rujukan, kemudian dilanjutkan dengan penjelasan fenomena dalam Al-Qur’an.
Kedua, Al-Qur’an sebagai sumber konfirmasi, yaitu dengan analisi fenomena sains,
kemudian dikonfirmasikan dengan Al-Qur’an .51
Sri Latifah juga memaparkan dalam risetnya terkait bahan ajar siswa SMP yang
mengintegrasikan konsep IPA dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang relevan dengan
materi tersebut. Pengembangan modul tersebut bertujuan untuk mengetahui
kemenarikan Modul IPA Terpadu diintegrasikan dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang
disusun berdasarkan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator
ketercapaian siswa.52

C. Kerangka Berpikir
Integrasi sains dan Al-Qur’an merupakan penggabungan antara materi sains
dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang memuat fenomena tentang sains tersebut. Upaya
integrasi tersebut dilakukan dengan cara menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dan
sumber inspirasi dalam pembelajaran sains khususnya mata pelajaran biologi. Proses
pembelajaran yang menerapkan integrasi antara sains dan Al-Qur’an pada
pembelajaran biologi dilakukan dengan menerapkan beberapa aspek yang menunjang
integrasi. Aspek tersebut yaitu aspek integrasi biologi dengan Al-Qur’an, aspek telaah
fenomena dalam Al-Qur’an, aspek bahan ajar IPA berbasis komplementasi ayat-ayat
Al-Qur’an, aspek hubungan Al-Qur’an dengan materi pembelajaran kurikulum sains,
aspek pendekatan saintifik dalam pembelajaran, aspek perangkat pembelajaran
biologi, serta aspek konsep belajar dalam mempelajari materi biologi.
Integrasi Al-Qur’an pada pembelajaran biologi dapat dilihat dari implementasi
nilai-nilai keislaman dalam pembelajaran yang bersumber dari Al-Qur’an. Oleh

51
Eko Budi Minarno, “Integrasi Sains-Islam dan Implementasinya dalam Pembelajaran
Biologi”, Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi dan Industri 9 Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru, 18-19 Mei 2017, h. 669.
52
Sri Latifah, Pengembangan Modul IPA Terpadu Terintegrasi Ayat-ayat Al-Qur’an pada
Materi Air Sebagai Sumber Kehidupan, Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, Vol. 04, No. 2,
2015, h. 162.
26

karena itu, dengan adanya interaksi siswa dengan Al-Qur’an secara lebih mendalam
maka akan meningkatkan spiritual siswa. Adapun integrasi Al-Qur’an pada
pembelajaran biologi yang dilihat dari analisis ayat-ayat kauniyah akan menghasilkan
pengetahuan yang dilanjutkan dengan adanya pemahaman, sehingga kemudian dapat
diterapkan ke dalam pembelajaran.

Integrasi sains dan al-Qur’an pada pembelajaran biologi

Integrasi biologi dengan Al-Qur’an

Telah fenomena dalam Al-Qur’an

Bahan Ajar IPA Berbasis Komplementasi ayat-ayat Al-


Qur’an

Hubungan Al-Qur’an dengan materi pembelajaran


kurikulum sains

Pendekatan saintifik dalam pembelajaran

Perangkat Pembelajaran Biologi

Konsep Belajar dalam mempelajari materi biologi

Integrasi nilai-nilai Al-Qur’an Integrasi Al-Qur’an dengan materi


biologi

Perubahan sikap siswa ketika sering Ayat-ayat kauniyah


berinteraksi dengan Al-Qur’an
terhadap pembelajaran biologi
Materi biologi

Spiritual siswa meningkat


Pengetahuan Pemahaman Penerapan

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir Penelitian


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di MA Negeri dan MA Swasta wilayah Tangerang
Selatan. Adapun penelitian ini dilakukan dalam rentang waktu kurang lebih tiga
bulan, yaitu pada bulan November – Desember 2020.

B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif.
Penelitian dengan pendekatan kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan
data empiris.1 Adapun penelitian deskriptif merupakan penelitian dengan pendekatan
cross-sectional yang dilakukan secara murni untuk mendeskripsikan sesuatu tanpa
disertai analisis secara mendalam.2 Penelitian deskriptif juga bertujuan untuk
mendeskripsikan fenomena individual, situasi, atau kelompok yang telah terjadi
secara akurat.3
Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian survei.
Metode survei merupakan metode penelitian yang dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan kepada beberapa responden tentang kepercayaannya, beberapa
pendapatnya, perilaku, serta karakteristik yang telah atau sedang terjadi.4 Berdasarkan
hal tersebut, maka penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan dan menganalisis

1
Margono, S., Metodologi Penelitian Pendidikan: Komponen MKDK, (Jakarta: Asdi
Mahasatya, 2010), h. 35.
2
Eko Budiarto, Metodologi Penelitian Kedokteran: sebuah Pengantar, (Jakarta: Kedokteran
EGC, 2004), h. 28.
3
Sudarwan Danim, Riset keperawatan: Sejarah dan metodologi, (Jakarta: Kedokteran EGC,
2003), h. 52.
4
F.C. Susila Adiyanta, Hukum dan Studi Penelitian Empiris: Penggunaan Metode Survey
sebagai Instrumen Penelitian Hukum Empiris, Administrative Law & Governance Journal,Vol. 2 issue
4, 2019, h. 699-700.

27
28

data baik dari siswa maupun guru tentang integrasi sains dan Al-Qur’an pada
pembelajaran biologi di Madrasah Aliyah Kota Tangerang Selatan.

C. Populasi dan Sampel


Populasi adalah wilayah umum berupa obyek/subyek berdasarkan karakteristik
dan kualitas tertentu yang ditetapkan penulis dengan tujuan untuk dipelajari
kemudian disimpulkan.5 Adapun sampel merupakan bagian dari jumlah suatu
populasi.6
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu populasi seluruh Madrasah
Aliyah Kota Tangerang Selatan yang terdiri dari MA Negeri maupun MA Swasta.
Jumlah MA di Kota Tangerang Selatan secara keseluruhan berjumlah sembilan belas.
Jumlah tersebut meliputi MA Negeri dan MA Swasta. MA Negeri berjumlah dua,
sedangkan MA swasta berjumlah tujuh belas. Adapun dalam penentuan sampel,
penulis menggunakan non-probablility sampling dengan teknik voluntary sampling
yaitu dimana pengambilan sampel dipilih berdasarkan kesediaan responden serta
memenuhi kriteria dalam survei.7
Sampel yang representatif dengan penelitian ini adalah beberapa Madrasah
Aliyah Kota Tangerang Selatan yang memiliki jurusan IPA. Adapun sampel
penelitian diperoleh melalui kesediaan Kepala Sekolah dalam mengizinkan
penelitian. Beberapa sekolah yang bersedia menjadi sampel pada penelitian tentang
integrasi sains dan Al-Qur’an pada pembelajaran biologi meliputi MA Negeri yaitu
MA D dan MA E, serta MA Swasta meliputi MA A, MA B, MA C, dan MA F.
Penelitian ini dilakukan di kelas X, XI, dan XII jurusan IPA. Adapun data diri beserta

5
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2017), h. 117.
6
Margono S., Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Asdi Mahasatya, 2010), h. 121.
7
Stanley Murairwa, Voluntary Sampling Design, International Journal of Advanced Research
in Management and Social Sciences, Vol. 4, No. 2, 2015, h. 186.
29

jumlah siswa yang bersedia menjadi responden untuk sampel setiap sekolah dapat
dilihat pada Lampiran satu.8

D. Teknik Pengumpulan Data


Dalam melakukan suatu penelitian,peneliti harus memilih teknik pengumpulan
data yang tepat dan sesuai dengan jenis penelitian tersebut. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara dan kuisioner untuk
memperoleh data yang tepat dan akurat. Adapun jenis, teknik, serta instrumen
pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Sumber, Teknik, dan Instrumen Pengumpulan Data


No. Sumber Data Teknik Instrumen
1. Wawancara Guru Nontes Lembar wawancara
2. Kuisioner Siswa Nontes Lembar kuisioner
Sumber data wawancara diperoleh dari hasil wawancara guru yang dilakukan
secara langsung baik secara tatap muka maupun melalui telepon. Wawancara yang
dilakukan tersebut mengacu pada lembar wawancara yang berisi 25 pertanyaan untuk
guru mata pelajaran biologi. Adapun sumber data kuisioner/angket diperoleh dari
hasil penyebaran angket/kuisioner kepada siswa baik secara tatap muka maupun
melalui google form. Lembar kuisioner tersebut berisi 40 pernyataan dengan empat
kategori penilaian yaitu: sering, kadang-kadang, jarang, dan tidak pernah.

E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrumen penelitian non
tes yang meliputi:
1. Lembar Wawancara
Wawancara merupakan salah satu bentuk pengumpulan data yang dilaksanakan
secara lisan dengan bertatap muka baik individu maupun kelompok.9 Peneliti

8
Lampiran, h. 81.
9
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2012), h. 216.
30

mengajukan beberapa pertanyaan kepada narasumber baik seputar konsep,


pengetahuan, fakta, kendala, dan sebagainya untuk mengumpulkan informasi yang
dibutuhkan untuk penelitian. Adapun instrumen yang diperlukan adalah lembar
wawancara yang mengacu pada pedoman wawancara serta alat perekam saat
wawancara berlangsung. Instrumen wawancara tersebut disusun berdasarkan hasil
pemetaan beberapa jurnal yang berkaitan dengan integrasi sains dan Al-Qur’an.10
Wawancara dilakukan dengan guru mata pelajaran biologi di setiap sekolah untuk
menggali informasi mengenai pendapat guru tentang integrasi sains dan al-Qur’an.
Lembar wawancara berisi daftar pertanyaan yang diajukan kepada guru biologi
beserta alasan-alasan yang mendukung pertanyaan tersebut. Adapun kisi-kisi
instrumen wawancara disajikan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Tabel Kisi-kisi Instrumen Wawancara

Nomor
No. Aspek Indikator
Pertanyaan
Guru membimbing peserta didik
Integrasi biologi
1. mengkaji Al-Qur’an sebagai 1,2,3
dengan al-Qur’an
sumber inspirasi
Guru membimbing peserta didik
Telaah Fenomena 4, 5, 6, 7
2. mengkaji fenomena dalam al-
dalam Al-Qur’an
Qur’an dengan konsep biologi
1. Respon siswa terhadap bahan
ajar IPA terpadu berbasis
Komplementasi ayat-ayat al-
Qur’an
Bahan Ajar IPA
2. Integrasi nilai-nilai al-Qur’an
berbasis
3. dalam materi 8, 9, 10, 11, 12, 13
Komplementasi ayat-
3. Pandangan al-Qur’an tentang
ayat Al-Qur’an
sains saat proses pembelajaran
4. Integrasi nilai-nilai al-Qur’an
dalam konten ilmu
pengetahuan
Hubungan al-Qur’an
Guru membimbing peserta didik
dengan materi
4. menganalisis terjemahan Al- 14, 15
pembelajaran
Qur’an
kurikulum sains

10
Lampiran, h. 82.
31

Nomor
No. Aspek Indikator
Pertanyaan

1. Guru membimbing peserta


didik mengamati konsep
biologi dengan mengkaji ayat-
ayat al-Qur’an
2. Guru menjawab pertanyaan
Peserta didik tentang konsep
biologi yang berkaitan dengan
ayat-aya al-Qur’an
3. Guru mengarahkan peserta
didik untuk mengumpulkan
Pendekatan saintifik informasi tentang konsep
5. 16, 17, 18, 19, 20
dalam pembelajaran biologi yang berkaitan dengan
ayat-ayat al-Qur’an
4. Guru membimbing peserta
didik mengolah informasi
tentang konsep biologi yang
berkaitan dengan ayat-ayat al-
Qur’an
5. Guru membimbing peserta
didik menjelaskan ayat-ayat
Al-Qur’an yang ada di alam
semesta (ayat kauniyah)

Guru mengintegrasikan LKPD


Perangkat Pembelajaran
6. dan Modul pembelajaran biologi 21, 22, 23
Biologi
dengan al-Qur’an
Guru melatih siswa untuk
Konsep Belajar dalam
membaca, memahami, meneliti,
7. mempelajari materi 24, 25
dan mengkaji materi biologi yang
biologi
berkaitan dengan ayat al-Qur’an

2. Lembar Kuisioner
Kuisioner adalah teknik pengumpulan berupa pemberian sejumlah pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.11 Kuisioner ditujukan
kepada responden yaitu siswa kelas X, XI, dan XI IPA di setiap sekolah. Kuisioner
ini disusun berdasarkan hasil pemetaan beberapa jurnal yang berhubungan dengan

11
Sugiyono, op. cit., h. 199.
32

integrasi sains dan Al-Qur’an.12 Adapun format kuisioner yaitu menggunakan tabel
daftar pernyataan beserta empat kategori penilaian di antaranya sering, kadang-
kadang, jarang, dan tidak pernah. Adapun kisi-kisi kuisioner untuk siswa ditunjukkan
dalam Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Tabel Kisi-kisi Instrumen Kuisioner
Nomor
No. Aspek Indikator
Pertanyaan
1,2,3, 4, 5,
Integrasi biologi Peserta didik mengkaji Al-Qur’an sebagai
1. 6, 7, 8, 9,
dengan al-Qur’an sumber inspirasi
10
11, 12, 13,
14, 15, 16,
Telaah Fenomena Peserta didik mengkaji fenomena dalam Al-
2. 17, 18, 19,
dalam Al-Qur’an Qur’an dengan konsep biologi
20

1. Respon siswa terhadap bahan ajar IPA


terpadu berbasis Komplementasi ayat-
ayat Al-Qur’an
Bahan Ajar IPA 21, 22, 23,
2. Integrasi nilai-nilai Al-Qur’an dalam
berbasis 24, 25, 26,
3. materi
Komplementasi ayat- 27, 28, 29,
3. Pandangan Al-Qur’an tentang sains saat
ayat Al-Qur’an 30
proses pembelajaran
4. Integrasi nilai-nilai Al-Qur’an dalam
konten ilmu pengetahuan
Hubungan Al-Qur’an 31, 32, 33,
dengan materi Peserta didik menganalisis terjemahan Al- 34, 35, 36,
4.
pembelajaran Qur’an 37, 38, 39,
kurikulum sains 40

12
Lampiran, h. 82.
33

Nomor
No. Aspek Indikator
Pertanyaan

1. Peserta didik mengamati konsep biologi


dengan mengkaji ayat-ayat Al-Qur’an
2. Peserta didik menanyakan tentang
konsep biologi yang berkaitan dengan
ayat-ayat Al-Qur’an
3. Peserta didik mengumpulkan informasi 41, 42, 43,
Pendekatan saintifik tentang konsep biologi yang berkaitan 44, 45, 46,
5.
dalam pembelajaran dengan ayat-ayat Al-Qur’an 47, 48, 49,
4. Peserta didik mengolah informasi tentang 50
konsep biologi yang berkaitan dengan
ayat-ayat Al-Qur’an
5. Peserta didik menjelaskan ayat-ayat Al-
Qur’an yang ada di alam semesta (ayat
kauniyah)

51, 52, 53,


Peserta didik mempelajari LKPD dan
Perangkat 54, 55, 56,
6. Modul pembelajaran biologi yang
Pembelajaran Biologi 57, 58, 59,
terintegrasi dengan Al-Qur’an
60
61, 62, 63,
Konsep Belajar dalam Peserta didik membaca, memahami,
64, 65, 66,
7. mempelajari materi meneliti, dan mengkaji materi biologi yang
67, 68, 69,
biologi berkaitan dengan ayat Al-Qur’an
70

F. Validasi Instrumen
Validitas instrumen merupakan salah satu syarat penting dalam penelitian. Valid
memiliki arti yaitu instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur sesuatu yang
akan diukur sehingga didapatkan hasil yang ingin dicapai.13 Adapun masukan dari
validator ahli yaitu butir pernyataan dibagi menjadi dua macam di antaranya adalah
pernyataan positif dan negatif yang tertera pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Hasil Validasi Instrumen Kuisioner Siswa


Hasil Validasi dengan Validator Ahli Jumlah
Pernyataan 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 14, 17, 19,
Butir pernyataan
integrasi sains 21, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 27
positif
dan Al-Qur’an 34, 35, 36, 38, 40

13
Sugiyono, op. cit., h. 173.
34

Hasil Validasi dengan Validator Ahli Jumlah


pada
Butir pernyataan 2, 9, 12, 13, 15, 16, 18, 20, 22, 29,
pembelajaran 13
negative 33, 37, 39
biologi
Total 40
Pernyataan positif berjumlah dua puluh tujuh butir sedangkan pernyataan negatif
berjumlah tiga belas butir. Pembagian pernyataan positif dan negatif secara acak
tersebut bertujuan untuk menghindari adanya error sampling dalam mengisi
kuisioner. Adapun deskripsi pernyataan positif dan negatif terdapat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Pernyataan Kuisioner siswa
Pernyataan integrasi sains dan Al-Qur’an pada pembelajaran biologi
No. Butir Pernyataan Positif No. Butir Pernyataan Negatif
Saya membaca terjemah Al- Saya kesulitan menggali informasi dari
1 Qur’an dari setiap ayat Al-Qur’an 2 buku dan internet tentang makna ayat
yang saya baca Al-Qur’an yang saya baca
Saya mencoba menghubungkan Saya kesulitan menghubungkan
3 setiap makna ayat Al-Qur’an yang 9 fenomena dalam Al-Qur’an dengan
saya baca dengan materi biologi konsep biologi
Saya mencoba mengutip ayat Al- Saya menjumpai kendala saat mencari
Qur’an dalam menjawab soal referensi dari artikel dan jurnal tentang
4 12
biologi fenomena dalam Al-Qur’an yang
berkaitan dengan materi biologi
Saya mendiskusikan makna ayat Saya mengalami kesulitan dalam
5 Al-Qur’an yang saya baca 13 mengkaji fenomena dalam Al-Qur’an
dengan konsep biologi
Saya mencoba menggali maksud Saya mendapat kendala ketika
ayat Al-Qur’an yang berkaitan menggunakan bahan ajar biologi
6 15
dengan materi biologi berbasis komplementasi ayat-ayat Al-
Qur’an
Saya membiasakan menulis ayat Saya kebingungan ketika mencoba
7 ayat Al-Qur’an sebelum menulis 16 menghubungkan setiap nilai-nilai Al-
materi biologi Qur’an dengan konten ilmu pengetahuan
Saya diarahkan oleh guru dalam Saya mengalami kendala ketika
memahami fenomena dalam Al- membaca artikel mengenai pandangan
8 18
Qur’an dengan konsep biologi Al-Qur’an tentang sains saat proses
pembelajaran
Saya membaca buku terkait Saya kesulitan memahami terjemahan
10 hubungan antara Al-Qur’an 20 Al-Qur’an yang berkaitan dengan materi
dengan konsep biologi biologi
35

Pernyataan integrasi sains dan Al-Qur’an pada pembelajaran biologi


No. Butir Pernyataan Positif No. Butir Pernyataan Negatif
Saya mendapat pemahaman baru Saya mendapat hambatan dalam
tentang tafsir ayat Al-Qur’an yang mengaitkan konsep biologi dengan
11 berkaitan dengan materi biologi 22 terjemahan ayat Al-Qur’an

Saya mudah memahami bahan Saya kebingungan ketika mencoba


ajar biologi berbasis menghubungkan ayat Al-Qur’an dengan
14 29
komplementasi ayat-ayat Al- konsep biologi
Qur’an
Saya mencari tahu tentang Saya kesulitan memahami soal di LKPD
pandangan Al-Qur’an tentang yang terintegrasi dengan Al-Qur’an
17 sains saat proses pembelajaran 33

Motivasi belajar saya meningkat Saya kurang menggali lebih dalam


setelah mengkaji nilai-nilai Al- tentang materi biologi yang berkaitan
19 37
Qur’an dalam konten ilmu dengan Al-Qur’an
pengetahuan
Saya menggali terjemahan ayat- 39 Saya kesulitan menggali informasi
21 ayat Al-Qur’an yang ada di alam tentang materi biologi yang berkaitan
semesta (ayat-ayat kauniyah) dengan Al-Qur’an
Saya membaca tafsir terjemahan
23 ayat-ayat kauniyah (ayat
mengenai alam semesta)
Saya menghayati terjemahan ayat-
24 ayat Al-Qur’an yang berkaitan
dengan materi biologi
Saya mengkaji konsep biologi
25
berdasarkan ayat Al-Qur’an
Motivasi belajar saya meningkat
26 setelah mengkaji konsep biologi
berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an
Saya bertanya tentang konsep
27 biologi yang berkaitan dengan
ayat-ayat Al-Qur’an
Saya membaca artikel yang
menjelaskan tentang konsep
28
biologi yang berkaitan dengan
ayat Al-Qur’an
Saya menjelaskan ayat Al-Qur’an
30
yang ada di alam semesta
Saya membaca modul
31 pembelajaran biologi yang
terintegrasi dengan Al-Qur’an
36

Pernyataan integrasi sains dan Al-Qur’an pada pembelajaran biologi


No. Butir Pernyataan Positif No. Butir Pernyataan Negatif
Saya menggali informasi di modul
32 pembelajaran biologi yang
terintegrasi dengan Al-Qur’an
Saya mendiskusikan soal-soal di
34 LKPD yang terintegrasi dengan
Al-Qur’an
Saya berhasil menjawab seluruh
35 soal di LKPD yang terintegrasi
dengan Al-Qur’an
Saya mempelajari materi biologi
36 yang berkaitan dengan ayat Al-
Qur’an
Saya memahami materi biologi
38 yang berkaitan dengan ayat Al-
Qur’an
Saya mencatat poin-poin inti
40 materi biologi yang berkaitan
dengan ayat Al-Qur’an
Total: 27 Butir Total: 13 Butir

G. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan analisis
deskriptif pada data kuisioner dan data wawancara. Adapun analisis deskriptif untuk
data kuisioner disajikan dalam perhitungan persentase, rata-rata (mean), standar
deviasi, dan kategorisasi. Adapun kategorisasi data kuisioner siswa dikelompokkan
ke dalam lima kategori berdasarkan ketetapan penskoran Arikunto seperti pada Tabel
3.6.14
Tabel 3.6 Ketetapan Penskoran Arikunto
No. Kategori Skor
1. Sangat Kurang 0 % - 20 %
2. Kurang 21 % - 40 %
3. Cukup 41 % - 60 %
4. Baik 61 % - 80 %
5. Sangat Baik 81 % - 100 %

14
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), cet. 7, h. 271.
37

Adapun analisis deskriptif pada data wawancara disajikan dalam bentuk deskripsi
menggunakan model Miles and Huberman (1984) yang meliputi:15
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Reduksi data yaitu merangkum data yang diperoleh di lapangan, memilih
hal-hal yang pokok dan penting, menganalisis pola dan temanya serta
menghapus data yang tidak diperlukan.
2. Data Display (Penyajian Data)
Data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik sehingga data tersusun rapi
dan sistematis. Penyajian data dilakukan untuk lebih mudah menganalisis
data yang diperoleh selama di lapangan.
3. Conclusion Drawing/Verification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)
Dalam tahap ini penarikan kesimpulan pertama masih bersifat sementara
sehingga masih bisa berubah jika pada pengamatan selanjutnya terdapat
bukti-bukti yang valid.

15
Sugiyono, op.cit., h.337-345.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dlakukan untuk mengetahui integrasi sains dan Al-Qur’an pada
pembelajaran biologi di Madrasah Aliyah Kota Tangerang Selatan. Adapun data
penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara dengan guru maupun kuisioner yang
telah diisi oleh siswa mengenai integrasi sains dan Al-Qur’an terbagi menjadi tujuh
aspek yaitu integrasi biologi dengan Al-Qur’an, telaah fenomena dalam Al-Qur’an,
bahan ajar IPA berbasis komplementasi ayat-ayat Al-Qur’an, hubungan Al-Qur’an
dengan materi pembelajaran kurikulum sains, pendekatan saintifik dalam
pembelajaran, perangkat pembelajaran biologi, dan konsep belajar dalam
mempelajari materi biologi.

1. Hasil Kuisioner Siswa


Perhitungan data kuisioner siswa memberikan informasi terkait perolehan skor
yang menunjukkan proses integrasi sains dan Al-Qur’an pada pembelajaran biologi
berdasarkan total skor kuisioner siswa, persentase skor kuisioner siswa, perbandingan
persentase skor siswa berdasarkan aspek, hasil kuisioner siswa berdasarkan sekolah,
serta hasil kuisioner siswa secara keseluruhan. Data tersebut diperoleh dari hasil
survei pada dua Madrasah Aliyah Negeri meliputi MA D dan MA E maupun
Madasarah Aliyah Swasta meliputi MA A, MA B, MA C, dan MA F. Adapun total
perolehan skor kuisioner siswa mengenai integrasi sains dan Al-Qur’an pada
pembelajaran biologi di Madrasah Aliyah Kota Tangerang Selatan dapat dilihat pada
Tabel 4.1.

38
39

Tabel 4.1 Total Skor Kuisioner Siswa


Perolehan skor per aspek
Sekolah Total
1 2 3 4 5 6 7
MA A 609 592 603 514 579 440 515 3.852
MA B 326 288 330 269 277 237 239 1.966
MA C 578 506 567 470 437 349 422 3.329
MA D 338 331 338 273 339 252 285 2.156
MA E 465 453 507 401 437 311 378 2.952
MA F 514 443 479 370 428 350 368 2.952
Total 2.830 2.613 2.824 2.297 2.497 1.939 2.207

*) Keterangan:

1) Integrasi biologi dengan Al-Qur’an


2) Telaah fenomena dalam Al-Qur’an
3) Bahan ajar IPA berbasis komplementasi ayat-ayat Al-Qur’an
4) Hubungan Al-Qur’an dengan materi pembelajaran kurikulum sains
5) Pendekatan saintifik dalam pembelajaran
6) Perangkat Pembelajaran Biologi
7) Konsep Belajar dalam mempelajari materi biologi

Hasil perhitungan total skor kuisioner siswa berdasarkan sekolah paling unggul
terdapat pada MA A dengan perolehan total skor 3.852. Adapun perhitungan skor
berdasarkan aspek paling unggul terdapat pada aspek satu tentang integrasi biologi
dengan Al-Qur’an dengan total skor 2.830. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa
aspek integrasi biologi dengan Al-Qur’an lebih unggul dibanding dengan skor aspek
telaah fenomena dalam Al-Qur’an, skor aspek bahan ajar IPA berbasis
komplementasi ayat-ayat Al-Qur’an, skor aspek hubungan Al-Qur’an dengan materi
pembelajaran kurikulum sains, aspek pendekatan saintifik dalam pembelajaran, aspek
perangkat pembelajaran biologi, dan aspek konsep belajar dalam mempelajari materi
biologi. Adapun hasil perhitungan persentase skor kuisioner siswa dapat dilihat pada
Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Persentase Skor Kuisioner Siswa Berdasarkan Sekolah
Aspek
Sekolah
1 2 3 4 5 6 7
MA A 57,24 64,91 66,12 67,63 63,49 57,89 67,76
Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup Baik
40

Aspek
Sekolah
1 2 3 4 5 6 7
MA B 55,44 57,14 65,48 64,05 54,96 56,43 56,9
Cukup Cukup Baik Baik Cukup Cukup Cukup
MA C 58,98 60,24 67,5 67,14 52,02 49,86 60,29
Cukup Baik Baik Baik Cukup Kurang Baik
MA D 57,48 65,67 67,1 65 67,26 60 67,86
Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik
MA E 61,51 69,91 78,24 74,26 67,44 57,59 70
Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik
MA F 61,19 61,53 66,53 61,67 59,44 58,33 61,33
Baik Baik Baik Baik Cukup Cukup Baik
Berdasarkan persentase skor kuisioner siswa berdasarkan sekolah, integrasi sains
dan Al-Qur’an pada pembelajaran biologi di MA A dan MA D menunjukkan hasil
persentase tertinggi terdapat pada aspek tujuh tentang konsep belajar dalam
mempelajari materi biologi. Persentase tertinggi tentang integrasi sains dan Al-
Qur’an pada pembelajaran biologi di MA B, MA C, MA E, dan MA F terdapat pada
aspek tiga yaitu bahan ajar IPA berbasis komplementasi ayat-ayat Al-Qur’an. Adapun
persentase terendah integrasi sains dan Al-Qur’an pada pembelajaran biologi di MA
A dan D terdapat pada aspek satu tentang integrasi biologi dengan Al-Qur’an. MA B
memiliki persentase terendah pada aspek lima tentang pendekatan saintifik dalam
pembelajaran. Integrasi sains dan Al-Qur’an pada pembelajaran biologi di MA C,
MA E, dan MA F menunjukkan persentase terendah pada aspek enam tentang
perangkat pembelajaran biologi. Keseluruhan persentase kuisioner tersebut sebagian
besar menunjukkan kategori baik, sedangkan kategori cukup memiliki jumlah lebih
sedikit. Selain itu, terdapat satu kategori yaitu kategori kurang yang terdapat di MA C
pada aspek perangkat pembelajaran biologi. Perbandingan persentase skor siswa pada
setiap aspek dapat dilihat pada Gambar 4.1.
41

Persentase
80
68.41 66.77
70 62.75 64.16
58.76 60.49
60 56.37

50
40
Persentase
30
20
10
0
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Aspek 7

Gambar 4.1 Perbandingan Persentase Skor Siswa Berdasarkan Aspek

Tingkat integrasi sains dan Al-Qur’an pada pembelajaran biologi menunjukkan


persentase tertinggi dengan kategori baik pada aspek tiga tentang telaah fenomena
dalam Al-Qur’an. Adapun persentase terendah terdapat pada aspek enam tentang
penerapan integrasi Al-Qur’an dan sains pada perangkat pembelajaran biologi. Aspek
satu tentang integrasi biologi dengan Al-Qur’an juga menunjukkan kategori cukup
dilihat dari persentase skor siswa pada aspek satu secara keseluruhan. Hal tersebut
berbeda dengan aspek dua, aspek empat, aspek lima, dan aspek tujuh yang sudah
menunjukkan kategori baik berdasarkan persentase skor siswa yang lebih dari 60%.
Berdasarkan pemaparan beberapa data di atas, maka dapat diketahui perhitungan hasil
kuisioner siswa pada setiap sekolah meliputi jumlah skor, skor maksimal, rata-rata,
standar deviasi, persentase, dan kategori dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Kuisioner Siswa pada Setiap Sekolah

Jenis Jumlah Skor Standar


Sekolah Rata-rata % Kategori
Sekolah Skor Maksimal Deviasi
MA A Swasta 3852 6080 101,37 62,604 63,36 Baik
MA B Swasta 1966 3360 93,62 37,271 58,51 Cukup
MA C Swasta 3329 5600 95,11 81,839 59,45 Cukup
42

Jenis Jumlah Skor Standar


Sekolah Rata-rata % Kategori
Sekolah Skor Maksimal Deviasi
MA D Negeri 2156 3360 102,67 36,923 64,17 Baik
MA E Negeri 2952 4320 109,33 64,495 68,33 Baik
MA F Swasta 2952 4800 98,4 61,905 61,5 Baik
Perhitungan jumlah skor tertinggi dicapai oleh MA A dengan jumlah 3852.
Sedangkan rata-rata tertinggi dicapai oleh MA E. Tingkat keberagaman data jika
diurutkan mulai dari rata-rata tertinggi hingga terendah yaitu MA E, MA D, MA A,
MA F, MA C, dan MA B. Adapun rata-rata skor jika diurutkan dari yang terendah
hingga tertinggi urutannya yaitu MA B, MA C, MA F, MA A, MA D, dan MA E. Hal
tersebut berbeda dengan persentase kuisioner siswa yang menunjukkan bahwa
perolehan persentase paling unggul terdapat pada MA E dengan kategori baik. Hasil
kuisoner siswa secara keseluruhan tentang integrasi sains dan Al-Qur’an pada
pembelajaran biologi di Madrasah Aliyah Kota Tangerang Selatan juga disajikan
pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil Kuisioner Siswa Secara Keseluruhan
Sekolah Wilayah Rata-rata Standar Deviasi % Kategori
Tangerang
MA 100,04 709,29 62,53 Baik
Selatan
Integrasi sains dan Al-Qurán pada pembelajaran biologi di Madrasah Aliyah Kota
Tangerang Selatan rata-rata termasuk dalam kategori baik berdasarkan beberapa
perhitungan yang telah dilakukan.

2. Hasil Wawancara Guru


Wawancara pada penelitian ini dilakukan kepada guru mata pelajaran biologi di
Madrasah Aliyah Negeri meliputi MA D dan MA E maupun Madrasah Aliyah Swasta
meliputi MA A, MA B, MA C, dan MA F. Wawancara tersebut menghasilkan
jawaban yang berbeda-beda pada masing-masing guru mata pelajaran biologi.
Beberapa guru menerapkan integrasi sains dan Al-Qur’an dalam pembelajaran biologi
sedangkan beberapa guru lainnya tidak menerapkannya. Adapun guru yang
melakukan integrasi sains dan Al-Qur’an pada pembelajaran biologi hanya saat
43

menjelaskan materi tertentu yang bisa dikaitkan dengan Al-Qur’an sedangkan materi
yang tidak terdapat kaitannya dengan Al-Qur’an hanya disampaikan secara umum.

a. Hasil Wawancara Guru di MA A


Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan di MA A, dapat diketahui bahwa
guru tidak selalu menggunakan Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi dalam
pembelajaran biologi karena guru menyesuaikan dengan materi yang dipelajari,
waktu, dan kondisi kegiatan pembelajaran. Materi yang memerlukan banyak
pembahasan membuat guru terburu-buru sehingga ayat Al-Qur’an terkadang
diselipkan terkadang juga tidak. Sedangkan alasan guru menggunakan Al-Qur’an
sebagai sumber inspirasi yaitu karena biologi merupakan ilmu tentang hayat
(kehidupan), sehingga siswa lebih menghargai kehidupan terutama kehidupan siswa
itu sendiri tentang menjaga kesehatan dan menjaga lingkungan.
Guru mendesain pembelajaran biologi yang menjadikan Al-Qur’an sebagai
sumber inspirasi yaitu dengan cara mengaitkan antara materi dengan ayat Al-Qur’an
yang sesuai secara langsung dan spontan. Selain itu, guru tidak langsung
menyebutkan ayat Al-Qur’an yang sesuai namun terkadang guru juga mengaitkan
materi biologi dengan ajaran agama yang sesuai.
Guru menjelaskan bahwa aspek spiritual siswa cukup meningkat setelah
melakukan pembelajaran biologi dengan mengkaji fenomena dalam Al-Qur’an
dibuktikan dengan adanya interaksi siswa untuk saling mengingatkan dalam
kehidupan sehari-hari. Akan tetapi waktu guru sangat terbatas untuk mengamati
interaksi antar siswa karena waktu guru dan siswa di sekolah sangat sedikit sehingga
guru tidak bisa mengamati interaksi siswa secara maksimal.
Upaya yang dilakukan guru untuk mengarahkan siswa dalam menelaah fenomena
Al-Qur’an dengan konsep biologi yaitu mencari informasi tentang fenomena-
fenomena alam melalui berita kemudian dikaitkan dengan materi yang sesuai. Salah
satu contoh yaitu di kelas X guru mengkaji fenomena alam dari sebuah berita
kemudian mengaitkannya dengan materi ekosistem. Guru juga menyajikan fenomena
44

alam melalui video pembelajaran maupun gambar. Salah satu materi yang dipilih
guru yaitu materi reproduksi. Sedangkan pada materi evolusi guru menyajikan video
dokumenter tentang evolusi Harun Yahya. Menurut pendapat guru, siswa sangat
tertarik dengan materi evolusi terutama tentang perbandingan kera dan manusia.
Guru menganalisis respon siswa terhadap bahan ajar biologi yang berbasis
komplementasi ayat Al-Qur’an dengan melihat ketertarikan siswa terhadap bahan ajar
tersebut. Selanjutnya target utama guru setelah menerapkan bahan ajar tersebut
adalah agar nilai siswa bagus dan bisa lebih mensyukuri anugerah Allah tentang
kehidupan. Guru juga berupaya mengintegrasikan nilai-nilai Al-Qur’an dalam materi
biologi dengan mengaitkan kejadian alam dengan sebab akibat yang ditimbulkan,
contohnya yaitu segala sesuatu di bumi yang terjadi karena ulah tangan manusia.
Oleh karena itu, guru tidak mengalami kesulitan ketika mengintegrasikan nilai-nilai
Al-Qur’an dalam pembelajaran biologi. Akan tetapi kendala guru yaitu guru tidak
nisa mengukur sejauh mana pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan
karena menurut guru para siswa tertarik dengan penjelasan yang guru sampaikan
sehingga siswa yang menguasai materi mencapai 75%.
Integrasi nilai-nilai Al-Qur’an pada pembelajaran biologi di MA A hanya
dilakukan di saat pembelajaran biologi berlangsung karena keterbatasan waktu yang
dimiliki oleh guru dan siswa. Cara guru menerapkan integrasi hanya sekilas sehingga
tidak sampai menganalisis terjemahan ayat Al-Qur’an secara spesifik.
Pendekatan saintifik yang dilakukan guru saat proses pembelajaran biologi
berbasis Al-Qur’an dengan cara penyajian contoh-contoh nyata kemudian dikaitkan
dengan materi yang sesuai. Sedangkan penjelasan konsep biologi yang berkaitan
dengan ayat-ayat Al-Qur’an kepada peserta didik dilakukan dengan cara penjelasan
materi kemudian dikaitkan dengan ayat yang sesuai. Kendala yang dialami oleh guru
dalam menerapkan pendekatan saintifik ini yaitu guru kesulitan mengetahui sejauh
mana siswa dapat memahami ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan materi yang
dipelajari.
45

Siswa selalu bersemangat ketika guru memberikan tugas untuk mengumpulkan


informasi tentang materi baik melalui video maupun gambar yang diselipkan pada
saat pembelajaran berlangsung. Akan tetapi, beberapa siswa masih mengalami
kesulitan dalam menjelaskan konsep biologi yang berkaitan dengan ayat Al-Qur’an.
Guru lebih sering menunjuk siswa yang berasal dari pesantren untuk menjelaskan
konsep biologi yang berkaitan dengan ayat Al-Qur’an karena siswa yang tinggal di
pesantren lebih banyak mempelajari ilmu agama dan menghafal Al-Qur’an.
Perangkat pembelajaran biologi seperti RPP, modul, maupun LKPD tidak
diintegrasikan dengan Al-Qur’an karena guru hanya mengaitkan materi dengan ayat
Al-Qur’an secara spontan saat menjelaskan materi. Menurut pendapat guru, perangkat
pembelajaran biologi yang diintegrasikan dengan Al-Qur’an dapat memudahkan
siswa memahami materi ketika strategi pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan
materi. Selain itu, perangkat pembelajaran biologi yang diintegrasikan dengan Al-
Qur’an juga dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa sebanyak kurang
lebih 75%.
Konsep belajar siswa di kelas dalam mempelajari materi biologi yang
diintegrasikan dengan ayat Al-Qur’an yaitu dengan memperbanyak interaksi seperti
sharing dan tanya jawab. Setiap siswa memiliki konsep belajar yang berbeda. Sekolah
ini memiliki dua kelas IPA yaitu kelas reguler dan unggulan. Hal ini bertujuan untuk
melihat rata-rata kemampuan siswa di setiap kelas.Siswa di kelas unggulan cenderung
lebih aktif dibandingkan dengan siswa di kelas reguler dibuktikan dengan rasa ingin
tahu siswa di kelas unggulan lebih tinggi daripada kelas reguler.

b. Hasil Wawancara Guru MA B


Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, guru biologi menggunakan Al-
Qur’an sebagai sumber inspirasi hanya di sebagian materi saja seperti materi
eubacteria, evolusi Darwin, sistem reproduksi dan sel, dan materi lainnya yang bisa
dikaitkan dengan Al-Qur’an. Cara guru melakukan integrasi sains dan Al-Qur’an
yaitu dengan mengaitkan langsung ayat Al-Qur’an dengan materi yang sesuai.
46

Adapun cara guru mendesain pembelajaran biologi yaitu dengan menampilkan video
pembelajaran dan power point.
Guru memaparkan bahwa spiritual siswa meningkat setelah melakukan
pembelajaran biologi dengan mengkaji fenomena di Al-Qur’an. Hal tersebut
dibuktikan dengan rasa ingin tahu siswa terhadap fenomena Al-Qur’an yang
berkaitan materi biologi. Guru juga mengarahkan siswa untuk melakukan observasi
tentang permasalahan yang ada di masyarakat dan permasalahan yang ada di teori.
Cara guru menyajikan fenomena di Al-Qur’an yang berkaitan dengan materi biologi
dengan mengaitkan fenomena baik di Al-Qur’an maupun di materi biologi, salah
satunya pada materi sistem reproduksi. Adapun fenomena lainnya yang dijelaskan
guru yaitu pada materi suksesi. Guru menjelaskan bahwa suksesi merupakan salah
satu fenomena di Al-Qur’an yang tidak sesuai dengan materi biologi. Allah
menjelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Ankabut bahwa penghancuran terjadi secara
langsung sedangkan pada materi suksesi penghancuran terjadi karena dua macam
yaitu alami dan buatan. Penjelasan tentang penghancuran secara langsung telah
dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Ankabut ayat 37 yang berbunyi:

Artinya: “Maka mereka mendustakan Syu'aib, lalu mereka ditimpa gempa yang
dahsyat, dan jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat
tinggal mereka”. (Q.S. Al-Ankabut/29: 37).
Guru menganalisis respon siswa terhadap bahan ajar biologi yang berbasis Al-
Qur’an yaitu dengan memberikan tes tertulis model essay sehingga siswa lebih bebas
menjawab dan mengemukakan pendapat mereka sendiri. Sementara itu, target guru
dalam setelah menerapkan bahan ajar biologi berbasis Al-Qur’an adalah agar siswa
lebih memahami bahwa penciptaan Allah luar biasa dibandingkan dengan yang ada di
teori-teori biologi. Upaya yang dilakukan guru untuk mengintegrasikan nilai-nilai Al-
Qur’an dalam pembelajaran biologi yaitu program tahfidz dan pemahaman ayat Al-
Qur’an beserta artinya dan kajian tematik tentang ayat-ayat kauniyah. Guru juga
47

menjumpai kesulitan dalam melakukan integrasi nilai Al-Qur’an pada pembelajaran


biologi karena kebanyakan siswa MA B berasal dari SMP umum yang tidak berbasis
agama sehingga siswa sering tidak fokus jika guru menjabarkan pelajaran agama
dengan pelajaran umum. Selain itu, menurut guru pendidikan ketauhidan di SMP
umum masih kurang sehingga siswa sering lupa meskipun guru sudah menerapkan
integrasi Al-Qur’an dengan pembelajaran biologi. Kendala lainnya yang dijumpai
guru yaitu kegiatan siswa yang sangat padat di pesantren membuat siswa kurang
fokus ketika di kelas. Integrasi nilai-nilai Al-Qur’an tersebut selain dilakukan di
dalam proses pembelajaran juga dilakukan di luar pembelajaran seperti sholat
berjamaah, program tahfidz, dan kajian tematik, sedangkan kegiatan di luar pelajaran
yang menerapkan nilai-nilai Al-Qur’an adalah kegiatan BQ dan muhadhoroh. BQ
merupakan kajian keagamaan dengan memahami bahasa arab dan memahami isi
kajian Al-Qur’an sedangkan muhadhoroh adalah penampilan siswa dengan
beceramah tentang materi umum dan agama.
Guru mengarahkan siswa untuk menganalisis terjemahan Al-Qur’an dengan
konten materi biologi yang sesuai dengan cara membuka surat di Al-Qur’an dan
membacakan ayat yang sesuai kemudian guru menyampaikan penjelasan dari ayat
tersebut. Selain itu, langkah-langkah yang dilakukan guru untuk menganalisis
terjemahan Al-Qur’an yang berkaitan dengan materi yaitu guru meminta siswa
menghafal ayat kemudian menganalisis terjemahannya.
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran biologi di MA B menggunakan
pendekatan berbasis Al-Qur’an pada kegiatan-kegiatan tertentu saja seperti praktikum
pembedahan hewan tentang materi otot dan reproduksi. Kemudian cara guru
menjelaskan konsep biologi yang berkaitan dengan ayat-ayat Al-Qur’an yaitu dengan
mengaitkan materi dengan ayat Al-Qur’an yang sesuai, misalnya pada materi
reproduksi. Secara keilmuan biologi pemjelasan tentang tahapan reproduksi lebih luas
yaitu dimulai dari tahap zigot, morula, blastula, dan seterusnya sedangkan di Al-
Qur’an penjelasan tentang reproduksi lebih ringkas, sehingga siswa lebih cepat
paham dengan penjelasan reproduksi di Al-Qur’an. Sedangkan kendala yang dialami
48

oleh guru ketika menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran yaitu


kurangnya sarana prasarana meliputi penyediaan alat-alat praktikum dan ruangan
laboratorium yang terbatas.
Pembelajaran biologi berbasis Al-Qur’an ini mampu meningkatkan semangat
belajar siswa karena siswa diminta untuk mengulang informasi tentang konsep
biologi yang berkaitan dengan Al-Qur’an. Oleh karena itu, antusias siswa sangat
tinggi dalam pembelajaran ini dibuktikan dengan siswa mampu mengerjakan tugas
dengan baik. Guru memberikan materi dengan cara menyajikan gambar, kemudian
guru meminta siswa untuk menjabarkan fungsi dari masing-masing organ menurut
penjelasan Al-Qur’an dan menurut pendapat siswa itu sendiri.
Integrasi materi biologi dengan Al-Qur’an ke perangkat pembelajaran yaitu RPP
hanya dilakukan guru pada kegiatan inti saja sedangkan modul pembelajaran yang
digunakan tidak memuat integrasi materi dengan Al-Qur’an. Menurut penjelasan
guru, perangkat pembelajaran tersebut hampir lima puluh persen dapat memudahkan
siswa dalam memahami materi biologi. Selain itu, perangkat pembelajaran yang
diintegrasikan dengan Al-Qur’an mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa.
Adapun konsep belajar siswa dalam mempelajari materi biologi yang
diintegrasikan dengan Al-Qur’an yaitu dengan membuat media pembelajaran berupa
carta, kemudian guru menjukkan bagian-bagian makhluk hidup yang tertera di carta
dilanjutkan dengan menjelaskan fungsinya, selanjutnya guru memberikan gambaran
di kehidupan sehari-hari tentang materi yang telah disampaikan. Konsep belajar siswa
dalam memahami materi berbeda-beda meskipun dalam proses belajar di kelas
bersama guru, siswa mendapat perlakuan yang sama.

c. Hasil Wawancara Guru di MA C


Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran biologi, dapat
diketahui bahwa guru tidak menggunakan Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi dalam
pembelajaran biologi. Oleh karena itu, materi biologi biologi hanya disampaikan
49

secara umum saja, tidak mengaitkan dengan ayat Al-Qur’an. Menurut guru, jika
dalam pembelajaran biologi siswa juga diarahkan untuk mengkaji fenomena Al-
Qur’an, maka aspek spiritual siswa akan meningkat. Akan tetapi, guru tidak
mengarahkan siswa untuk mengkaji fenomena Al-Qur’an sehingga guru tidak bisa
menilai peningkatan aspek spiritual siswa.
Guru juga tidak mengarahkan siswa untuk menelaah fenomena Al-Qur’an
dengan konsep biologi karena guru hanya menyampaikan materi biologi sesuai
dengan apa yang tertera di buku pegangan guru. Fenomena Al-Qur’an yang berkaitan
dengan konsep biologi tidak disampaikan guru saat pembelajaran biologi, namun
guru mengaitkan materi biologi dengan agama secara umum saja. Contohnya yaitu
guru sering mengingatkan siswa bahwa manusia semua adalah ciptaan Allah dan
pelajaran biologi erat hubungannya dengan isi Al-Qur’an namun guru tidak
menyampaikan ayatnya secara langsung.
Bahan ajar biologi yang digunakan guru tidak terintegrasi dengan Al-Qur’an
sehingga guru juga tidak bisa menganalisis respon siswa terhadap bahan ajar biologi
yang berbasis ayat Al-Qur’an. Selanjutnya, upaya yang dilakukan guru dalam
mengintegrasikan nilai-nilai Al-Qur’an dalam materi biologi yaitu jika pada materi
sel dan sistem organ guru mengingatkan siswa untuk menjaga organ-organ tubuh
karena itu semua ciptaan Allah yang harus dijaga. Selain itu, pada materi tumbuhan
dan hewan guru juga mengingatkan siswa agar tidak merusak makhluk hidup dan
sebagainya sehingga siswa selalu menjaga ciptaan Allah. Kendala yang dijumpai guru
dalam melakukan integrasi nilai-nilai Al-Qur’an dalam pembelajaran biologi yaitu
keterbatasan waktu untuk memberikan materi dan buku pegangan guru untuk
mengajar hanya memuat materi biologi saja tidak ada integrasi dengan ayat-ayat Al-
Qur’an.
Integrasi nilai-nilai Al-Qur’an dilakukan juga di luar pembelajaran biologi
misalnya seperti menjaga kebersihan dan sebagainya. Sedangkan kegiatan sekolah di
luar pelajaran biologi yang menerapkan nilai-nilai Al-Qur’an yaitu halaqah, kajian
keagamaan, sholat Dhuha, dan muhadharah. Selain itu, di sekolah maupun di
50

pesantren para siswa wajib melaksanakan sholat lima waktu dengan berjama’ah.
Selain itu, guru tidak mengarahkan siswa dalam menganalisis terjemahan Al-Qur’an
dengan konten materi yang sesuai sehingga siswa hanya belajar materi biologi saja
tanpa dikaitkan dengan ayat Al-Qur’an.
Tahapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran biologi yang dilakukan guru
yaitu dimulai dari guru bertanya kepada siswa tentang materi yang akan dibahas.
Tujuannya yaitu agar guru dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan yang dimiliki
siswa tentang materi yang akan dibahas. Contohnya yaitu pada materi pembelahan
sel, sebelum masuk ke materi guru selalu memberikan apersepsi di awal
pembelajaran untuk membuat siswa lebih bersemangat dalam belajar. Setelah
melakukan apersepsi, guru mengarahkan siswa untuk menganalisis materi yang
dipelajari. Siswa diminta untuk membaca materi di buku, mengamati gambar,
melakukan tanya jawab, berdiskusi, dan yang terakhir yaitu mengambil kesimpulan.
Akan tetapi, pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik tersebut hanya
membahas materi secara umum dan tidak dikaitkan dengan Al-Qur’an. Contohnya
pada materi pembelahan sel, guru tidak menyampaikan ayat Al-Qur’an yang
berkaitan dengan materi namun di akhir pembelajaran guru tetap mengingatkan siswa
bahwa semua yang terjadi dalam pembelahan sel adalah kekuasaan Allah.
Kendala yang dialami guru dalam menerapkan pendekatan saintifik dalam
mengajarkan konsep biologi yang berkaitan dengan Al-Qur’an yaitu guru tidak bisa
mengaitkan materi dengan ayat yang sesuai karena terbatasnya pengetahuan guru.
Selanjutnya, guru juga belum pernah memberi tugas kepada siswa untuk
mengumpulkan informasi tentang konsep biologi yang berkaitan dengan Al-Qur’an.
Menurut pemaparan guru, pelajaran Al-Qur’an Hadits juga membahas ayat Al-Qur’an
yang menjelaskan tentang makhluk hidup.
Siswa belum pernah diminta guru untuk menjelaskan konsep biologi yang
berkaitan dengan ayat-ayat Al-Qur’an. Selain iut, perangkat pembelajaran biologi
seperti RPP, modul, dan LKPD juga tidak diintegrasikan dengan Al-Qur’an sehingga
hanya memuat materi secara umum saja. dalam mempelajari materi biologi di kelas,
51

konsep belajar setiap siswa cenderung berbeda-beda. Ada siswa yang membutuhkan
waktu lama dan ada pula yang membutuhkan waktu cepat untuk memahami materi.
Selain itu, beberapa siswa lebih mudah memahami materi dengan cara diskusi,
sedangkan sebagian lainnya lebih mudah memahami materi dari penjelasan guru.

d. Hasil Wawancara Guru di MA D


Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan guru mata pelajaran
biologi di MAN 1 Tangerang Selatan, dapat diketahui bahwa guru menjadikan Al-
Qur’an sebagai sumber inspirasi pada pembelajaran biologi karena menurut guru Al-
Qur’an memuat fenomena sains yang jelas dan nyata sehingga keduanya saling
berkaitan. Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi menjadi acuan guru dalam mendesain
pembelajaran biologi dengan mengadakan praktikum untuk menerapkan materi yang
telah dipelajari. Guru juga menjelaskan bahwa aspek spiritual siswa meningkat
setelah melakukan pembelajaran biologi dengan mengkaji fenomena di Al-Qur’an
terutama para siswa yang mengikuti ekstrakurikuler ROHIS (Rohani islam).
Kelompok ekstrakurikuler ROHIS sering mengadakan kajian-kajian Al-Qur’an dan
keislaman sehingga para siswa yang mengikuti ekstrakurikuler ROHIS sangat
antusias dalam belajar biologi sambil mengkaji fenomena di Al-Qur’an.
Upaya yang dilakukan guru untuk mengarahkan siswa menelaah fenomena Al-
Qur’an dengan konsep biologi yaitu dengan cara guru bertanya kepada siswa tentang
materi di pelajaran lain yang berkaitan. Guru memberikan contoh seperti materi
bakteri dan virus yang berkaitan dengan materi bersuci di pelajaran fiqih. Guru
mengaitkan keduanya untuk mempermudah siswa menelaah fenomena Al-Qur’an
yang berkaitan dengan konsep biologi. Guru menyajikan fenomena dalam Al-Qur’an
yang akan ditelaah siswa dengan cara problem solving dan memberikan wawasan
keagamaan lainnya, sehingga siswa tidak hanya belajar materi, namun siswa juga
mengetahui manfaat yang diperoleh setelah mempelajari materi tersebut. Tujuan guru
yaitu untuk menambah rasa keingintahuan siswa terhadap fenomena Al-Qur’an.
52

Fenomena terkait materi biologi yang ditelaah siswa berbeda-beda untuk setiap
tingkatan kelas karena menyesuaikan dengan materi yang dipelajari. Guru
menjelaskan bahwa hampir seluruh materi biologi berkaitan dengan Al-Qur’an.
Beberapa di antaranya yaitu materi tentang virus, bakteri, ruang lingkup biologi, dan
genetika. Guru menjelaskan materi genetika dengan menambahkan wawasan
keislaman kepada siswa seperti empat kriteria memilih pasangan yang diajarkan oleh
Nabi Muhammad SAW karena dapat mempengaruhi gen pada keturunan yang
dihasilkan. Selain itu guru juga menjelaskan bahwa dalam agama Islam manusia
diperintahkan untuk bertebaran di bumi agar keturunan yang dihasilkan mempunyai
genetik yang bervariasi.
Guru menganalisis respon siswa terhadap bahan ajar biologi berbasis ayat-ayat
Al-Qur’an dengan cara mengadakan tanya jawab sehingga guru bisa mengetahui
sejauh mana siswa dapat memahami materi yang telah disampaikan. Tingkat
kepahaman siswa berbeda antara kelas IPA 1 dan kelas IPA 2. Siswa dengan nilai
rata-rata tergolong tinggi berada di kelas IPA 1 sehingga guru dapat menyimpulkan
bahwa siswa di kelas IPA 1 lebih menguasai materi dibandingkan dengan siswa di
kelas IPA 2. Setelah menerapkan bahan ajar biologi berbasis komplementasi ayat Al-
Qur’an, target guru yaitu ibadah siswa semakin rajin, siswa memiliki pemahaman Al-
Qur’an yang lebih luas, serta agar siswa tahu bahwa belajar ilmu agama tidak hanya
dari pelajaran Al-Qur’an Hadits, Fiqih, dan sebagainya, tetapi siswa juga bisa belajar
agama ketika mempelajari biologi.
Upaya yang dilakukan guru untuk mengintegrasikan nilai-nilai Al-Qur’an dalam
materi biologi yaitu dengan menjelaskan materi kemudian menghubungkan materi
dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang sesuai. Guru melakukan integrasi secara
spontanitas tanpa ditulis di RPP dan modul. Sedangkan kendala guru dalam
melakukan integrasi nilai-nilai Al-Qur’an dalam pembelajaran biologi yaitu harus
mencari banyak referensi untuk memperkaya informasi yang disampaikan kepada
siswa.
53

Selain di dalam proses pembelajaran biologi, guru juga melakukan integrasi


nilai-nilai Al-Qur’an di luar proses pembelajaran biologi dengan cara mengingatkan
siswa tentang etika dan adab selama di sekolah. Selain itu, para guru
menyelenggarakan sholat dhuha bersama setiap hari, sholat tahajjud bersama ketika
akan menyelanggarakan ujian, serta buka dan sahur bersama ketika Ramadhan.
Program buka dan sahur bersama bekerja sama dengan warga sekitar yaitu dengan
menitipkan para siswa kepada setiap warga sekitar sekolah. Tujuannya agar ada
kedekatan emosional antara siswa dan warga sekitar sehingga siswa terbiasa berbaur
dengan masyarakat. Selain kegiatan di atas, MAN 1 Tangerang Selatan juga sering
mengadakan perlombaan keagamaan.
Guru belum pernah mengarahkan siswa untuk menganalisis terjemahan Al-
Qur’an dengan konten materi yang sesuai sehingga integrasi Al-Qur’an dan sains
dalam pembelajaran hanya disampaikan secara spontan saja saat guru menjelaskan
materi. Sedangkan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran biologi yang
berbasis Al-Qur’an yaitu dengan model pembelajaran STAD (Student Teams
Achievement Divisions), inquiry, dan model pembelajaran lainnya. Selanjutnya, cara
guru menjelaskan konsep biologi yang berkaitan dengan ayat-ayat Al-Qur’an kepada
peserta didik yaitu dengan pemecahan masalah contohnya seperti penjelasan tentang
penyakit AIDS yang dikaitkan dengan agama. Guru menggunakan power point
sebagai media pembelajaran namun ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan materi
tidak dicantumkan di power point melainkan disampaikan secara spontan saat
menjelaskan materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah siswa hafal dengan
ayat yang berkaitan dengan materi atau tidak.
Guru tidak mendapat kendala dalam menerapkan pendekatan saintifik dalam
mengajarkan konsep biologi yang berkaitan dengan ayat Al-Qur’an. Hal tersebut
dikarenakan siswa sudah terbiasa dengan pelajaran agama seperti Al-Qur’an Hadits,
Fiqih, Akidah, dan pelajaran agama lainnya sehingga guru tidak ada kesulitan dalam
menghubungkan antara biologi dengan pelajaran lainnya.
54

Siswa mengalami peningkatan semangat belajar ketika diminta untuk


mengumpulkan informasi tentang konsep biologi yang berkaitan dengan ayat Al-
Qur’an. Menurut guru, tingkat pemahaman siswa terhadap konsep biologi yang
berkaitan dengan ayat Al-Qur’an rata-rata lebih dari 50%. Akan tetapi siswa sering
mengalami kesulitan saat menjelaskan konsep biologi yang berkaitan dengan ayat-
ayat Al-Qur’an. Selain itu, guru tidak mengintegrasikan materi biologi dengan Al-
Qur’an ke dalam perangkat pembelajaran seperti RPP, modul, dan LKPD.
Konsep belajar siswa dalam mempelajari materi biologi yang diintegrasikan
dengan ayat Al-Qur’an pada siswa dengan gaya belajar visual dan audiovisual lebih
banyak dengan diskusi kemudian presentasi. Sedangkan siswa dengan gaya belajar
kinestetik lebih memahami materi dengan model praktikum. Tahapan penutup pada
pembelajaran yang dilakukan guru yaitu elaborasi dan konfirmasi dengan tujuan
untuk meluruskan pemahaman siswa jika ada yang keliru.

e. Hasil Wawancara Guru di MA E


Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan guru biologi di MA E,
dapat diketahui bahwa guru menggunakan Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi dalam
pembelajaran biologi namun tidak mengaitkannya secara langsung. Hal tersebut
disebabkan guru mengikuti kebijakan sekolah yang tidak mengharuskan guru
mengaitkan secara langsung maupun di dalam bahan ajar. Contohnya yaitu pada
materi reproduksi, guru menjelaskan bahwa tahap perkembangan embrio selama
Sembilan bulan sedangkan di Al-Qur’an tahap perkembangan janin ada dalam tiga
masa. Selain itu, guru biologi juga sering berdiskusi dengan guru fiqih terkait
penjelasan pada materi biologi yang berkaitan dengan fiqih.
Alasan guru menggunakan Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi di pembelajaran
biologi karena Al-Qur’an sebagai pegangan umat Islam. Selanjutnya, guru tidak
mendesain secara langsung pembelajaran biologi dengan menjadikan Al-Qur’an
sebagai sumber inspirasi. Akan tetapi guru hanya mengaitkan pada bab tertentu yang
berhubungan dengan ayat Al-Qur’an. Guru mengaitkan materi dengan ayat Al-Qur’an
55

salah satunya yaitu pada materi kelas XII tentang asal-usul kehidupan namun tidak
terlalu mendalam melainkan hanya intinya saja. Menurut penjelasan guru, para siswa
bertanya yang lebih mendalam tentang materi biologi yang berkaitan dengan ayat Al-
Qur’an kepada guru agama.
Guru berpendapat bahwa seharusnya aspek spiritual siswa meningkat setelah
melakukan pembelajaran biologi dengan mengkaji fenomena di Al-Qur’an. Akan
tetapi, guru tidak mengukur peningkatan aspek spiritual siswa secara langsung
sehingga guru hanya menduga adanya peningkatan aspek spiritual. Upaya yang
dilakukan guru untuk mengarahkan siswa menelaah fenomena Al-Qur’an dengan
konsep biologi yaitu dengan mengaitkan materi dengan fenomena di Al-Qur’an
secara langsung saat menjelaskan materi. Para siswa mudah memahami fenomena Al-
Qur’an yang berkaitan dengan konsep biologi karena para siswa juga belajar banyak
pelajaran keagamaan. Akan tetapi, integrasi antara sains dan Al-Qur’an tidak ditulis
di RPP atau kurikulum, karena di dalam RPP hanya menjelaskan adanya peningkatan
sikap taqwa, jujur, disiplin, dan sebagainya.
Guru menyajikan fenomena dalam Al-Qur’an yang akan ditelaah siswa dengan
cara menyajikan fenomena secara umum saja, tidak mengaitkan dengan ayat Al-
Qur’an yang sesuai. Siswa melakukan diskusi ringan terkait fenomena dalam Al-
Qur’an yang berkaitan dengan konsep biologi. Guru juga belum pernah menganalisis
respon siswa terhadap bahan ajar biologi yang berbasis Al-Qur’an. Namun menurut
pemaparan guru, siswa sangat antusias ketika guru menjelaskan materi tentang
reproduksi kemudian dikaitkan dengan agama. Siswa mudah memahami penjelasan
guru karena siswa sudah mempelajari konsep keterkaitan biologi dan Al-Qur’an di
pelajaran agama. Setelah menerapkan bahan ajar biologi yang berbasis Al-Qur’an
guru memiliki target yaitu siswa menjadi lebih paham dengan materi karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga siswa dapat melaksanakan konsep
agama dan biologi dengan baik.
Upaya yang dilakukan guru untuk mengintegrasikan nilai-nilai Al-Qur’an dalam
materi biologi yaitu saat menjelaskan materi kemudian siswa bertanya, guru secara
56

langsung mengaitkan antara materi biologi dengan Al-Qur’an. Namun jika guru
belum memahami adanya keterkaitan pada materi biologi dan Al-Qur’an guru
meminta siswa untuk mengajukan pertanyaan tersebut kepada guru mata pelajaran
agama. Guru juga tidak pernah mengarahkan siswa untuk mencari informasi tentang
tafsir ayat Al-Qur’an dan Asbabun Nuzul ayat tersebut yang berkaitan dengan materi.
Selain itu, guru sering kehabisan waktu dalam menjelaskan materi sehingga guru
tidak bisa menjelaskan keterkaitan Al-Qur’an dengan materi biologi. Guru juga
memaparkan bahwa kurikulum dan silabus mata pelajaran biologi tidak sampai ke
arah yang lebih dalam lagi yaitu integrasi. Guru menjelaskan bahwa di MA E masing-
masing guru hanya memiliki tanggung jawab menjelaskan materi di bidang studinya
masing-masing, tidak dibebani untuk menjelaskan tentang integrasi mata pelajaran
dengan Al-Qur’an maupun materi agama lainnya.
Kendala guru dalam melakukan integrasi nilai-nilai Al-Qur’an pada
pembelajaran biologi yaitu guru tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk
mengaitkan materi biologi dengan Al-Qur’an karena pengetahuan agama guru yang
terbatas. Guru merasa belum mampu dalam mengkaji dan menafsirkan ayat sehingga
hanya mengaitkan secara umum saja. Integrasi nilai-nilai Al-Qur’an tersebut juga
dilakukan di luar proses pembelajaran contohnya seperti sholat Dhuha, hafalan surat-
surat tertentu di Al-Qur’an, dan sebagainya. Siswa juga mengikuti kajian kitab di
pesantren, sholat tahajjud, sholat lima waktu berjamaah, dan kegiatan pesantren
lainnya. Guru tidak mengarahkan siswa untuk menganalisis terjemahan Al-Qur’an
dengan konten materi yang sesuai, sehingga guru juga tidak menerapkan langkah-
langkah untuk menganalisis terjemahan Al-Qur’an.
Guru menjelaskan bahwa target sekolah terhadap guru pelajaran MIPA yaitu
mendidik para siswa agar bisa diterima di perguruan tinggi favorit, mendapat
kejuaraan biologi dunia, dan sebagainya. Sehingga guru biologi tidak dibebani
menjelaskan tafsir ayat dan kajian keislaman yang berkaitan dengan materi biologi.
Penjelasan tafsir dan kajian keagamaan hanya dibebankan kepada guru mata
pelajaran agama.
57

Guru menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran biologi dengan cara


mengikuti ketentuan kurikulum 2013, sehingga tidak ada integrasi dalam penerapan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran biologi ini. Guru mengarahkan siswa untuk
berdiskusi membahas materi biologi. Video pembelajaran yang ditayangkan kepada
siswa murni hanya berisi materi biologi saja tanpa adanya integrasi dengan ayat Al-
Qur’an. Guru juga memaparkan bahwa sarana dan prasarana di sekolah sangat
memadai, namun yang menjadi kendala guru yaitu kemampuan guru masih terbatas
dalam mengajarkan konsep biologi yang berbasis Al-Qur’an.
Guru tidak pernah meminta siswa untuk menjelaskan konsep biologi yang
berkaitan dengan Al-Qur’an. Selain itu guru juga tidak mengintegrasikan materi
biologi dengan Al-Qur’an ke perangkat pembelajaran seperti RPP, modul, dan
LKPD. Konsep belajar siswa dalam mempelajari materi biologi yang berkaitan
dengan Al-Qur’an yaitu dengan mengarahkan siswa untuk mencari tahu kepada guru
mata pelajaran agama sehingga siswa akan mendapat lebih banyak pengetahuan.
Sedangkan konsep belajar siswa dalam mempelajari materi biologi yang berkaitan
dengan Al-Qur’an semua sama karena menurut guru dalam mempelajari Al-Qur’an
tidak boleh dengan konsep yang berbeda-beda.

f. Hasil Wawancara Guru di MA F


Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru biologi, dapat diketahui
bahwa guru menggunakan Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi dalam pembelajaran
biologi. Contohnya pada materi pertumbuhan dan perkecambahan guru menjelaskan
proses pertumbuhan juga dijelaskan di Al-Qur’an yaitu dimulai dari turun hujan lalu
Allah akan menumbuhkan biji-bijian dari dalam tanah. Guur juga menjelaskan bahwa
setelah turun hujan tumbuh tanaman-tanaman yang akan mensejahterakan manusia.
Sebelum menyampaikan ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan materi di kelas, guru
biasanya mencari beberapa informasi di internet karena terbatasnya waktu mengajar
di kelas. Dalam menjelaskan ayat Al-Qur’an tersebut guru melakukannya secara
spontan saat menjelaskan materi. Alasan guru menggunakan Al-Qur’an sebagai
58

sumber inspirasi yaitu karena Al-Qur’an memuat segala aturan yang ada di bumi dan
langit sehingga biologi sebagai ilmu kehidupan harus menjadikan Qur’an sebagai
sumber inspirasi dalam pembelajaran.
Cara guru mendesain pembelajaran biologi yang menjadikan Al-Qur’an sebagai
sumber inspirasi yaitu dengan mengajak siswa untuk belajar di lapangan agar lebih
dekat dengan alam. Sedangkan untuk beberapa materi tertentu yang tidak berkaitan
dengan alam sekitar seperti pembelahan sel, proses pembelajaran dilakukan di dalam
kelas. Pada materi pembelahan sel, guru menjelaskan tentang plasma nutfah yang
disebutkan di dalam Al-Qur’an. Ketika menjelaskan materi biologi, guru tidak selalu
menyebutkan nomor ayat dan surat secara detail, melainkan terkadang hanya
menjelaskan peristiwa biologi yang terdapat di dalam Al-Qur’an. Oleh karena itu,
aspek spiritual siswa meningkat setelah melakukan pembelajaran biologi dengan
mengkaji fenomena Al-Qur’an. Peningkatan aspek spiritual siswa dapat terlihat dari
bentuk rasa syukur siswa yaitu mensyukuri kehidupan yang diberi oleh Allah, lebih
menyayangi organ-organ tubuh, dan menjaga kesehatan. Selanjutnya, upaya yang
dilakukan guru untuk menelaah fenomena Al-Qur’an dengan konsep biologi yaitu
guru mengarahkan siswa untuk mencari tahu tentang konsep fenomena biologi di Al-
Qur’an karena di Al-Qur’an terdapat banyak kandungan dan aturan yang menjelaskan
tentang biologi.
Fenomena dalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan konsep biologi disajikan oleh
guru dalam bentuk artikel maupun power point. Namun pada saat pembelajaran jarak
jauh seperti saat ini, guru menyajikan gambar-gambar tentang materi beserta ayat Al-
Qur’annya melalui google formulir. Salah satu fenomena yang dipilih guru untuk
ditelaah siswa adalah pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dan makhluk
hidup. Sebelum mengarahkan siswa untuk menelaah materi, guru mengajukan
pertanyaan terlebih dahulu kepada siswa tentang bagaimana tumbuhan bisa
menjulang tinggi dan diameternya bertambah besar. Kemudian guru menjelaskan
bahwa hal tersebut terjadi karena adanya proses alamiah yaitu dari air hujan yang
diserap tanah kemudian bertemu dengan unsur-unsur hara di dalam tanah, sehingga
59

terjadi pertumbuhan sekunder pada kambium, dan seterusnya. Sedangkan pada


pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup guru menjelaskan dari tahap awal
mitosis dan meiosis, kemudian berkembang menjadi janin, bayi, manusia, hingga
meninggal dunia. Penjelasan materi tersebut disertai dengan penjelasan ayat-ayat Al-
Qur’an yang berkaitan dengan materi sehingga siswa dapat mengetahui secara
langsung keterkaitan antara biologi dengan Al-Qur’an.
Guru dapat menganalisis respon siswa terhadap bahan ajar biologi yang berbasis
ayat-ayat Al-Qur’an dengan cara memberi tugas siswa untuk membuat gambar yang
berkaitan dengan materi. Selain itu, guru menugaskan siswa untuk menanam biji
dikotil maupun monokotil, kemudian siswa diminta untuk menjelaskan bagian-
bagiannya. Tujuannya adalah agar siswa tidak hanya mendapatkan teori saja tetapi
siswa juga bisa praktik secara langsung. Target guru setelah menerapkan bahan ajar
biologi yang berbasis komplementasi ayat-ayat Al-Qur’an yaitu karakter siswa
semakin meningkat. Siswa semakin disiplin dalam menjaga kesehatan diri sendiri dan
siswa menjadi lebih bersyukur dengan organ tubuh yang normal serta dapat
menjaganya dengan baik. Upaya yang dilakukan guru dalam mengintegrasikan nilai-
nilai Al-Qur’an dalam materi biologi yaitu guru meminta siswa untuk membuka Al-
Qur’an dan terkadang siswa diminta untuk mencari informasi melalui internet tentang
ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan materi. Tujuannya agar siswa lebih aktif untuk
menemukan informasi sendiri terkait integrasi biologi dengan Al-Qur’an. Kendala
yang dialami guru dalam melakukan integrasi nilai-nilai Al-Qur’an dalam
pembelajaran biologi yaitu tingkat pemahaman beberapa anak masih kurang dan
beberapa siswa cenderung tidak fokus terhadap pelajaran. Namun guru tetap berupaya
untuk mengembalikan konsentrasi siswa terhadap pelajaran agar siswa dapat
memahami apa yang disampaikan guru.
Integrasi nilai-nilai Al-Qur’an juga dilakukan di luar proses pembelajaran
biologi, yaitu ketika guru mengingatkan siswa untuk makan makanan yang halal dan
baik untuk kesehatan tubuh. Selain itu, kegiatan di sekolah di luar pelajaran yang
menerapkan nilai-nilai Al-Qur’an yaitu sholat Dhuha, muhadharah, dan pembiasaan
60

tadarus Al-Qur’an setiap pagi. Sedangkan ketika pembelajaran jarak jauh, di dalam
bahan ajar guru selalu mengingatkan siswa untuk berdoa sebelum belajar maupun
sesudah belajar dengan tujuan agar siswa lebih bersyukur serta ilmu yang didapat bisa
bermanfaat. Selanjutnya, guru mengarahkan siswa untuk menganalisis ayat-ayat Al-
Qur’an yang sesuai dengan materi dengan cara menugaskan siswa untuk mencari
ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan materi kemudian siswa menganalisis
keterkaitan keduanya.
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran biologi yang berbasis Al-Qur’an di MA
F lebih menekankan pada keaktifan siswa di kelas sedangkan guru hanya sebagai
fasilitator dalam pembelajaran. Siswa melakukan praktikum di kelas masing-masing
secara berkelompok, sedangkan selama pembelajaran jarak jauh, guru mengarahkan
siswa untuk melakukan praktikum mandiri di rumah masing-masing. Contohnya pada
praktikum perkecambahan guru menugaskan siswa untuk melakukan praktikum di
kelas dan mengamatinya setiap hari sedangkan saat pembelajaran jarak jauh guru
hanya meminta siswa mengirimkan foto hasil praktikum perkecambahan yang siswa
lakukan secara mandiri di rumah. Setelah melakukan pengamatan, siswa bertanya
kepada guru tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi dan pengamatan, kemudian
guru mengevaluasi hasil pengamatan yang dilakukan siswa.
Guru menjelaskan konsep biologi yang berkaitan dengan ayat Al-Qur’an kepada
peserta didik dengan cara mengaitkan materi dengan ayat Al-Qur’an secara langsung.
Sedangkan kendala yang dialami guru dalam menerapkan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran yaitu pada materi pembelahan sel, guru mengalami kesulitan karena
sarana dan prasarana yang masih terbatas. Oleh karena itu, praktikum untuk materi
yang berkaitan dengan ayat-ayat Al-Qur’an didesain dengan mudah agar mudah
dijangkau oleh siswa. Siswa lebih tertarik untuk melakukan praktikum dibandingkan
menyimak teori yang disampaikan guru sehingga semangat belajar siswa juga
meningkat setelah diajak mengumpulkan informasi tentang konsep biologi.
Siswa mengalami kesulitan untuk menjelaskan konsep biologi yang berkaitan
dengan ayat Al-Qur’an karena siswa belum terbiasa berbicara di depan umum untuk
61

mengungkapkan ide-ide mereka. Namun, ada beberapa siswa yang dapat menjelaskan
konsep biologi yang berkaitan dengan Al-Qur’an lancar karena mereka sudah terbiasa
mengemukakan pendapat dan mengemukakan ide di kelas. Guru mengintegrasikan
materi biologi dengan Al-Qur’an ke dalam RPP dengan cara mencantumkan ayat
yang berkaitan dengan materi. Akan tetapi, saat ini guru menyampaikan ayat secara
spontanitas dan tidak diintegrasikan dengan perangkat pembelajaran seperti RPP
karena guru kekurangan waktu dalam menyiapkan pembelajaran. Selain itu, guru
terkadang mencantumkan ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan materi ke
dalam lembar kerja siswa (LKS).
Perangkat pembelajaran yang diintegrasikan dengan Al-Qur’an dapat
memudahkan siswa dalam memahami materi biologi. Integrasi sains dan Al-Qur’an
dapat mengubah karakter siswa dan menambah pemahaman baru. Selain itu, siswa
menjadi lebih bersyukur dengan anugerah Allah SWT. Pada materi pola-pola
hereditas, guru mengaitkan materi dengan ayat Al-Qur’an sehingga motivasi dan hasil
belajar siswa meningkat. Konsep belajar siswa dalam mempelajari materi biologi
yang diintegrasikan dengan ayat Al-Qur’an yaitu dengan memahami artikel yang
berkaitan dengan materi kemudian praktik. Siswa melakukan praktik secara
berkelompok sehingga siswa bisa saling bertukar pendapat dengan anggota
kelompoknya. Sedangkan selama pembelajaran jarak jauh siswa melakukan praktik
secara individu untuk menjaga jarak. Konsep belajar setiap siswa berbeda-beda
karena menurut guru setiap siswa memiliki keunikan cara belajar sehingga cara
mencerna materi pada masing-masing siswa pun berbeda.

3. Perbandingan Tingkat Integrasi Sains dan Al-Qur’an pada Pembelajaran


Biologi
Berdasarkan hasil kuisioner siswa dan wawancara guru, perbandingan dan
kesesuaian antara data kuisioner siswa dan data wawancara guru terkait dengan
penerapan integrasi sains dan Al-Qur’an dalam pembelajaran biologi dapat dilihat
pada Tabel 4.5.
62

Tabel 4.5 Perbandingan Data Kuisioner Siswa dan Data Wawancara Guru
Persentase Hasil
Sekolah Hasil Wawancara Guru
Kuisioner Siswa
Guru mengintegrasikan materi biologi dan
Al-Qur’an dengan cara menjelaskan
63,36 % secara langsung antara fenomena di Al-
MA A
(Baik) Qur’an dengan materi biologi namun
tidak disertai penyampaian ayat Al-
Qur’an
Guru mengintegrasikan materi biologi dan
58,51% Al-Qur’an dengan cara mengkaji terjemah
MA B
(Cukup) dan tafsir ayat Al-Qur’an kemudian
mengaitkannya dengan materi biologi

Guru tidak mengintegrasikan materi


MA C 59,45% biologi dan Al-Qur’an dalam
(Cukup) pembelajaran

Guru mengintegrasikan materi biologi dan


Al-Qur’an dengan caramenjelaskan secara
64,17%
MA D langsung fenomena Al-Qur’an dengan
(Baik)
materi biologi yang sesuai disertai
menyebutkan ayat yang sesuai
Guru mengintegrasikan materi biologi dan
Al-Qur’an dengan cara mengaitkan secara
68,33%
MA E langsung namun tidak terlalu mendalam
(Baik)
dan tidak disertai penyampaian ayat Al-
Qur’an
Guru mengintegrasikan materi biologi dan
Al-Qur’an dengan cara menjelaskan
61,5%
MA F fenomena di Al-Qur’an kemudian
(Baik)
menjelaskan ayat Al-Qur’an yang
berkaitan dengan materi
Perbandingan data kuisioner siswa dan wawancara guru diperoleh hasil yaitu MA
A sudah sesuai antara hasil persentase kuisioner siswa yang mencapai kategori baik
dengan hasil wawancara guru yang sudah mengintegrasikan materi biologi dengan
ayat-ayat Al-Qur’an yang sesuai dengan cara mengaitkan materi dengan ayat secara
langsung. Namun pada MA B tidak ada kesesuaian antara hasil kuisioner siswa
dengan hasil wawancara guru. Hal tersebut dapat diketahui dari persentase kuisioner
siswa yang menunjukkan kategori cukup sedangkan hasil wawancara dengan guru
menunjukkan bahwa Al-Qur’an diintegrasikan dengan materi biologi dengan cara
63

mengkaji terjemah dan tafsir ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan materi biologi.
Sama halnya pada MA C juga tidak terdapat kesesuaian karena guru tidak
mengintegrasikan materi biologi dengan Al-Qur’an sedangkan persentase hasil
kuisioner siswa menunjukkan kategori cukup. Selanjutnya, pada MA D dan MA F
terdapat kesesuaian antara hasil persentase kuisioner siswa dengan hasil wawancara
guru dibuktikan dengan persentase kuisioner di kedua sekolah tersebut menunjukkan
kategori baik dan hasil wawancara guru menunjukkan bahwa terdapat integrasi antara
materi biologi dan Al-Qur’an dengan cara mengaitkan secara langsung fenomena Al-
Qur’an dengan materi yang sesuai lalu siswa diminta menjelaskan ayat Al-Qur’an
yang berkaitan dengan materi. Adapun pada MA E juga tidak terdapat kesesuaian
antara persentase kuisioner siswa dengan hasil wawancara guru dilihat dari persentase
kuisioner yang menunjukkan kategori baik dengan hasil wawancara guru yang
mengaitkan secara langsung fenomena di Al-Qur’an dengan materi yang sesuai
namun tidak terlalu mendalam.

B. Pembahasan
Integrasi sains dan Al-Qur’an dalam pembelajaran biologi merupakan
penggabungan dua aspek yaitu materi biologi dan ayat-ayat Al-Qur’an yang sesuai
dengan materi yang dipelajari. Penelitian ini dilakukan untuk melihat model integrasi
sains dan Al-Qur’an pada pembelajaran biologi di Madrasah Aliyah Kota Tangerang
selatan. Proses integrasi sains dan Al-Qur’an tersebut dilihat dari siswa, guru, bahan
ajar, dan aspek-aspek pembelajaran lainnya yang menunjang adanya integrasi baik di
dalam proses pembelajaran biologi maupun di luar proses pembelajaran biologi.
Adapun instrumen kuisioner untuk siswa dan instrumen wawancara untuk guru
mengacu pada tujuh aspek yaitu aspek integrasi biologi dengan Al-Qur’an, aspek
telaah fenomena dalam Al-Qur’an, aspek bahan ajar IPA berbasis komplementasi
ayat-ayat Al-Qur’an, aspek hubungan Al-Qur’an dengan materi pembelajaran
kurikulum sains, aspek pendekatan saintifik dalam pembelajaran, aspek perangkat
pembelajaran biologi, dan aspek konsep belajar dalam mempelajari materi biologi.
64

Hasil perhitungan persentase skor kuisioner yang ditinjau berdasarkan aspek


dapat diketahui bahwa hampir semua aspek menunjukkan kategori baik. Hal tersebut
sesuai dengan perhitungan skor persentase kuisioner yang ditinjau berdasarkan
sekolah sebagian besar juga menunjukkan kategori baik. Oleh karena itu, hasil
perhitungan kuisioner siswa secara keseluruhan pun juga menunjukkan kategori baik.
Hasil kuisioner tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan beberapa guru bahwa
sebagian besar sekolah telah menerapkan integrasi sains dan Al-Qur’an dalam
pembelajaran biologi. Penerapan integrasi tersebut dilakukan dengan cara berbeda
karena menyesuaikan dengan situasi dan kondisi baik pada guru, siswa, maupun
lingkungan sekolah.

1. Integrasi Biologi dengan Al-Qur’an


Integrasi biologi dengan Al-Qur’an berdasarkan hasil perhitungan skor kuisioner
siswa dapat diketahui bahwa siswa yang mengkaji Al-Qur’an sebagai sumber
inspirasi sebanyak 58,76 persen dengan kategori cukup. Berdasarkan hasil wawancara
guru dapat diketahui bahwa guru yang menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber
inspirasi dalam pembelajaran biologi hanya guru di MA A, MA B, MA D, MA E, dan
MA F. MA A yang berada di lingkungan pesantren memiliki kesesuaian data antara
hasil kuisioner dan hasil wawancara guru sehingga tingkat integrasi sains dan Al-
Qur’an menunjukkan kategori baik. Hal tersebut berbeda dengan MA B yang berada
di lingkungan pesantren namun hasil persentase kuisioner menunjukkan kategori
cukup sedangkan hasil wawancara guru diketahui bahwa guru melakukan integrasi
dengan mengkaji secara mendalam. Adanya ketidaksesuaian data juga terdapat di MA
E yang merupakan sekolah yang berada di lingkungan pesantren namun guru tidak
melakukan integrasi secara mendalam saat pembelajaran berlangsung, sedangkan
hasil kuisioner siswa menunjukkan kategori baik. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
pengetahuan agama siswa yang tinggi sehingga siswa mampu mengintegrasikan sains
dan Al-Qur’an secara mandiri.
65

Model integrasi yang dilakukan guru di masing-masing sekolah berbeda namun


tetap mengacu pada pengkajian fenomena biologi yang dijelaskan dalam Al-Qur’an.
Berdasarkan pemaparan beberapa guru yang melakukan integrasi, terjemah dan tafsir
ayat hanya disampaikan secara spontan saat menjelaskan materi, kemudian guru
mengadakan praktikum untuk mengaplikasikan teori yang telah dipelajari.
Berdasarkan pemaparan para guru, materi biologi yang diintegrasikan dengan Al-
Qur’an hanya sebagian karena guru hanya mengkaji fenomena biologi yang terdapat
dalam Al-Qur’an. Hal tersebut masih belum memenuhi kriteria integrasi secara utuh
karena integrasi sains dan Al-Qur’an dapat dikatakan mendalam dan utuh apabila
guru maupun siswa melakukan integrasi yang mencakup semua aspek baik aspek
ontologis, metodologis, dan aksiologis.1 Selain itu, sekolah yang menerapkan
integrasi juga perlu mempelajari ilmu-ilmu agama secara mendalam seperti ushul
fiqh, aswaja, ulumul hadits, ulumul Qur’an, pelajaran Al-Qur’an dan sains serta
filsafat.2 Hal tersebut bertujuan agar dalam memahami ayat Al-Qur’an yang
menjelaskan tentang fenomena sains tidak hanya secara tekstual saja melainkan lebih
luas dan menyeluruh (kontekstual).
Beberapa kendala yang dialami guru terkait integrasi sains dan Al-Qur’an yaitu
karena keterbatasan waktu yang dimiliki guru, kurangnya pemahaman guru terhadap
fenomena dan tafsir ayat Al-Qur’an, serta terdapat beberapa materi biologi yang tidak
dijelaskan di dalam Al-Qur’an. Akan tetapi, ketika terdapat materi-materi yang tidak
terdapat di dalam Al-Qur’an, maka guru mengintegrasikan nilai-nilai keislaman
dalam Al-Qur’an saat siswa melakukan praktikum, saat di luar kelas, maupun saat
pembelajaran berlangsung dengan cara mengingatkan siswa untuk menerapkan sikap-
sikap terpuji yang terdapat dalam Al-Qur’an.3

1
Muslih, Pembelajaran Ayat-ayat Kawniyah di SMA Trensains 2 Pesantren Tebuireng
Jombang, Jurnal Studi Keislaman: Islamica, Vol. 12, No. 2, 2018, h. 473.
2
Muhammad Yasin Yusuf, Pesantren Sains: Epistemology of Islamic Science in Teaching
System, Jurnal Walisongo, Vol. 23, No. 2, 2015, h. 288.
3
Transkip Hasil Wawancara Guru, Lampiran. h. 107.
66

2. Telaah Fenomena dalam Al-Qur’an


Hasil kuisioner tentang aspek telaah fenomena dalam Al-Qur’an menunjukkan
kategori baik dibuktikan dengan aspek spiritual siswa cukup meningkat setelah
melakukan pembelajaran biologi dengan mengkaji fenomena Al-Qur’an. Peningkatan
spiritual siswa di MA A dilihat dari adanya interaksi siswa untuk saling
mengingatkan dalam hal agama selama di lingkungan sekolah. Peningkatan aspek
spiritual siswa tersebut juga dibuktikan dengan ketertarikan siswa terhadap penjelasan
yang disampaikan guru sehingga siswa sebagian besar mampu menguasai materi
yang disampaikan. Aspek spiritual siswa di MA B juga mengalami peningkatan
setelah melakukan pembelajaran biologi dengan mengkaji fenomena dalam Al-
Qur’an dibuktikan dengan rasa ingin tahu siswa terhadap fenomena Al-Qur’an yang
berkaitan dengan biologi. Namun terdapat perbedaan yang signifikan antara data hasil
wawancara guru dengan data hasil persentase kuisioner siswa di MA B yang
menunjukkan kategori cukup, sedangkan saat pembelajaran biologi guru menelaah
fenomena Al-Qur’an dengan mengkaji tafsir dan terjemah ayat yang berkaitan. Hal
tersebut dapat terjadi karena adanya error-sampling dari kuisioner siswa sehingga
terdapat ketidaksesuaian antara data dari guru dan siswa.
Peran guru dalam mengamati aspek spiritual ini tidak hanya dilakukan selama
proses pembelajaran namun juga di luar proses pembelajaran. Hal tersebut bertujuan
agar guru mendapatkan informasi yang lengkap tentang peningkatan spiritual siswa.
Hal tersebut berbeda dengan MA C karena guru tidak mengarahkan siswa untuk
mengkaji fenomena yang terdapat di Al-Qur’an sedangkan persentase kuisioner siswa
pada aspek telah fenomena dalam Al-Qur’an menunjukkan kategori baik. Perbedaan
data antara guru dan siswa tersebut dapat terjadi karena MA C merupakan sekolah
dalam naungan Pesantren sehingga di luar pembelajaran biologi siswa juga banyak
belajar tentang Al-Qur’an. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketertarikan siswa dan
interaksi siswa dengan pelajaran Al-Qur’an dan kajian Al-Qur’an relatif tinggi.
Peningkatan aspek spiritual siswa di MA D juga relatif tinggi dengan persentase
65,67 persen yang menunjukkan kategori baik. Peningkatan spiritual tersebut diamati
67

guru selama proses pembelajaran berlangsung maupun di luar proses pembelajaran


karena interaksi siswa dengan Al-Qur’an juga terdapat pada ekstrakurikuler ROHIS
(Rohani Islam). Hal tersebut disebabkan para siswa yang mengikuti ekstrakurikuler
ROHIS sering mengadakan kajian Al-Qur’an dan keislaman. Kesesuaian data di MA
D berbanding terbalik dengan MA E. Jika dilihat dari persentase kuisioner siswa pada
aspek dua yang menunjukkan kategori baik maka hasil wawancara guru menunjukkan
hasil sebaliknya. Meskipun MA E berada di naungan pesantren, namun guru hanya
menyampaikan fenomena Al-Qur’an secara umum saat pembelajaran biologi. Adapun
peningkatan aspek spiritual di MA F dapat diketahui dari tindakan siswa untuk lebih
menjaga kesehatan dan menyayangi organ-organ tubuh sebagai wujud rasa syukur
siswa terhadap anugerah kehidupan dari Allah SWT.4 Hal tersebut sesuai dengan
hasil persentase siswa yang menunjukkan kategori baik pada aspek telaah fenomena
dalam Al-Qur’an.
Beberapa komponen dalam upaya guru mengintegrasikan sains dan Al-Qur’an
dimulai dari memberikan pengetahuan, menambah pemahaman siswa, serta agar
siswa dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh upaya guru
dalam mengaitkan materi biologi dengan Al-Qur’an yaitu terdapat di MA D pada
materi bakteri dan virus dikaitkan dengan materi thaharah atau bersuci dalam
pelajaran Fiqih. Hal tersebut sudah mencakup komponen pengetahuan, pemahaman,
serta penerapan.

3. Bahan Ajar IPA Berbasis Komplementasi Ayat-ayat Al-Qur’an


Integrasi sains dan Al-Qur’an selain diterapkan saat penyampaian materi juga
diterapkan ke dalam bahan ajar. Penerapan bahan ajar IPA diukur dengan mengetahui
sejauh mana respon siswa terhadap bahan ajar berbasis komplementasi ayat-ayat Al-
Qur’an tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh dari perhitungan persentase
kuisioner siswa secara keseluruhan pada aspek tiga dapat diketahui bahwa bahan ajar

4
Lampiran, h. 168.
68

biologi berbasis komplementasi ayat-ayat Al-Qur’an menunjukkan persentase paling


tinggi dengan perolehan persentase 68,41 yang termasuk dalam kategori baik
dibandingkan dengan aspek lainnya. Kenyataannya, data yang diperoleh dari hasil
wawancara guru mata pelajaran biologi yaitu diketahui bahwa hanya guru MA B, MA
D, dan MA F yang menggunakan bahan ajar biologi berbasis komplementasi ayat-
ayat Al-Qur’an. Data kuisioner siswa tersebut berbanding terbalik dengan data
wawancara guru, sehingga peneliti menyimpulkan bahwa kemungkinan terdapat
error sampling pada aspek bahan ajar IPA berbasis implementasi ayat-ayat Al-Qur’an
di MA A, MA C, dan MA E sehingga data kuisinoner yang didapatkan tidak sesuai
dengan hasil wawancara guru.
Integrasi Al-Qur’an ke dalam bahan ajar biologi juga memuat nilai-nilai Al-
Qur’an di dalamnya. Nilai-nilai Al-Qur’an dalam materi biologi diintegrasikan
dengan model yang berbeda di setiap sekolah. Nilai-nilai Al-Qur’an tersebut yaitu
nilai ketuhanan yang berhubungan dengan tauhid, nilai akhlak (moral), nilai
pendidikan, dan sebagainya.5 Integrasi nilai-nilai tersebut perlu dilakukan dengan
tujuan: (1) menghindari kekosongan spiritual dalam pendidikan sains di sekolah; (2)
Fenomena yang terdapat di Al-Qur’an sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada
Allah swt; (3) adanya sains yang menolak “Allah” dapat mengakibatkan krisis
multidimensional; (4) sebagai perisai ilmu sains agar siswa tidak memiliki
pemahaman yang keliru dan bertentangan dengan akidah dan agama.6 Adapun model
integrasi nilai-nilai Al-Qur’an dengan materi biologi di seluruh MA A, MA B, MA C,
MA D, MA E, maupun MA F sebagian besar terdapat pada kegiatan-kegiatan
kegamaan di luar sekolah seperti kajian tematik ayat-ayat Al-Qur’an (ayat kauniyah),
kajian kitab kuning, tadarus Al-Qur’an sholat Dhuha, sholat berjamaah, perilaku
hidup bersih, dan muhadharah (ceramah). Kegiatan-kegiatan keagamaan tersebut
lebih banya diadakan di sekolah yang berada dalam naungan pesantren seperti MA A,

5
Faizin, Kisah Al-Qur’an dalam Tinjauan Sains (Studi atas Serial Tafsir Ilmi Kemnterian
Agama RI), Jurnal Studi Al-Qur’an dan Hadits, Vol. 4, No. 1, 2020, h. 83.
6
Tomo Djudin, Mempelajari Sains, Mengimani Sang Pencipta: Menyisipkan Nilai-nilai religius
dalam Pembelajaran Sains, Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA, Vol. 3, No. 1, 2012, h. 13.
69

MA B, MA C, dan MA E. Adapun kegiatan keagamaan di MA D dan MA F yang


tidak berada dalam naungan pesantren memiliki kegiatan keagamaan yang cenderung
lebih sedikit karena hanya kegiatan belajar siswa sehari-hari terbatas hanya di
sekolah.

4. Hubungan Al-Qur’an dengan Materi Pembelajaran Kurikulum Sains


Berdasarkan data yang diperoleh pada aspek hubungan Al-Qur’an dengan materi
pembelajaran kurikulum sains, dapat diketahui bahwa semua sekolah menunjukkan
kategori baik dari hasil perhitungan kuisioner siswa meskipun semua sekolah tidak
menggunakan kurikulum sains dalam pembelajarannya. Adapun kurikulum sains
Islam sangat berbeda dengan kurikulum pesantren maupun madrasah yang berada di
naungan Departemen Agama, karena metode pembelajaran dalam kurikulum sains
Islam berbentuk integralistik dan non-dikotomik.7 Sementara itu, sekolah A, B, C, D,
E, dan F secara keseluruhan menggunakan kurikulum 2013 meskipun beberapa di
antaranya menerapkan integrasi Al-Qur’an dalam pembelajaran biologi.
Hasil kuisioner siswa berbanding terbalik dengan pernyataan guru saat
wawancara. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, dapat diketahui bahwa
sekolah yang menganalisis terjemahan Al-Qur’an yang berkaitan dengan materi
hanya MA B dan MA F. Perbedaan data tersebut kemungkinan disebabkan siswa
kurag fokus saat membaca butir pernyataan kuisioner, sehingga dalam mengisi
kuisioner beberapa siswa mengalami kebingungan.
Tingkat integrasi antara MA B dan MA F berdasarkan hasil wawancara guru
lebih unggul MA B karena MA B merupakan sekolah dalam naungan pesantren,
sehingga selain pelajaran umum para siswa dibekali dengan pelajaran-pelajaran
pesantren. Oleh karena itu, sekolah dalam naungan lembaga pesantren lebih leluasa

7
Ahmad Muttaqin, Konstruksi Kurikulum Sains Islam Keindonesiaan (Integrasi Islam, Sains
Kealaman, Sains Humaniora dan Keindonesiaan), Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan
Keagamaan, Vol 16, No. 1, 2018, h. 89.
70

dalam menerapkan integrasi di dalam dan di luar proses pembelajaran biologi


berlangsung.
Adapun analisis terjemahan Al-Qur’an yang dilakukan di MA B yaitu dengan
cara guru membuka surat di Al-Qur’an, membacakan ayat yang sesuai, kemudian
guru menyampaikan penjelasan ayat tersebut. Sedangkan pada MAN E analisis yang
dilakukan dengan cara guru menugaskan siswa untuk mencari ayat-ayat Al-Qur’an
yang berkaitan dengan materi kemudian siswa menganalisis keterkaitan antara
keduanya. Contohnya pada pembahasan tentang perkecambahan, guru menjelaskan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan yaitu air, suhu, kelembaban,
kemudian guru mengaitkan dengan ayat Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa Allah
menurunkan air hujan kemudian dengan air itu Allah menumbuhkan segala macam
tanaman seperti delima, anggur, kurma, dan zaitun.8 Fenomena tersebut telah
dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 99:

Artinya: “dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan
dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan Maka Kami keluarkan dari tumbuh-
tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang
menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai
yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan
delima yang serupa dan yang tidak serupa. perhatikanlah buahnya di waktu
pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada

8
Agus Purwanto, op.cit, h. 56.
71

yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang
beriman.” (QS. Al-An’am/6:99).
Beberapa guru tidak melakukan analisis terjemahan Al-Qur’an karena merasa
belum mumpuni dalam mengkaji ayat-ayat Al-Qur’an beserta terjemahannya secara
lebih dalam. Selain itu, beberapa guru kekurangan waktu jika harus menjelaskan
keterkaitan ayat karena menurut beberapa guru dalam menjelaskan materi biologi
membutuhkan banyak waktu agar keseluruhan materi dapat tersampaikan kepada
siswa.

5. Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran


Hasil perhitungan persentase kuisioner siswa pada aspek lima tentang pendekatan
saintifik dalam pembelajaran secara keseluruhan menunjukkan kategori baik. Namun
jika dijabarkan berdasarkan sekolah, hasil persentase setiap sekolah menunjukkan
kategori berbeda. Sekolah dengan kategori baik terdapat pada MA A, MA D, dan MA
E. Adapun MA B, MA C, dan MA F menunjukkan kategori cukup. Data hasil
kuisioner tersebut tidak sesuai dengan pernyataan guru saat wawancara. Adapun guru
yang menerapkan pendekatan saintifik berbasis integrasi Al-Qur’an di antaranya yaitu
guru MA A, guru MA B, guru MA D, dan guru MA F. Sedangkan guru di MA C dan
MA E hanya menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran biologi secara
umum mengikuti kurikulum 2013.
Pendekatan saintifik di setiap sekolah terdapat pada kegiatan yang berbeda.
Adapun pendekatan saintifik berbasis integrasi sains dan Al-Qur’an di MA A
dilakukan dengan cara penyajian contoh-contoh nyata kemudian dikaitkan dengan
materi yang sesuai. Hal tersebut berbeda dengan MA B, yaitu pendekatan saintifik
berbasis integrasi Al-Qur’an hanya terdapat pada kegiatan-kegiatan tertentu saja
seperti praktikum pembedahan hewan tentang materi otot dan reproduksi. Adapun
pendekatan saintifik pada MA D berbasis integrasi sains dan Al-Qur’an diterapkan
dengan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Divisions) serta
model pembelajaran lainnya yang sesuai. Metode STAD merupakan pendekatan
72

pembelajaran kooperatif yang bertujuan untuk memberi siswa motivasi saat


berkelompok agar dapat berkolaborasi dan bekerjasama dalam menguasai materi,
serta untuk memberi pengertian bahwa belajar itu menyenangkan dan bermakna.9
Adapun guru di MA Daarul Hikmah lebih menekankan pendekatan saintifik pada
keaktifan siswa baik di kelas maupun saat praktikum kemudian mengevaluasi hasil
pengamatan siswa saat praktikum.
Konsep biologi yang berkaitan dengan ayat Al-Qur’an di setiap sekolah
bervariasi sesuai dengan kreativitas dan cara mengajar guru. Berdasarkan penjelasan
guru, siswa di MA A selalu bersemangat ketika diminta mengumpulkan informasi
tentang materi baik melalui video maupun gambar. Namun beberapa siswa
mengalami kesulitan saat menjelaskan konsep biologi yang berkaitan dengan ayat Al-
Qur’an. Hal tersebut disebabkan kurangnya pengetahuan siswa tentang ayat Al-
Qur’an yang berkaitan dengan materi serta siswa yang masih belum terbiasa berbicara
di depan kelas.
Antusiasme siswa yang sangat tinggi dalam mengumpulkan informasi tentang
materi juga terdapat pada MA B dibuktikan dengan siswa dapat mengerjakan tugas
dengan baik. Adapun pada MA D juga terdapat peningkatan semangat belajar siswa
dibuktikan dengan pemahaman siswa terhadap konsep biologi yang berkaitan dengan
ayat-ayat Al-Qur’an rata-rata lebih dari 50%. Berdasarkan adanya peningkatan
pemahaman siswa tentang konsep biologi, maka dapat diketahui bahwa penerapan
pendekatan saintifik sangat efisien dalam menempa kemampuan literasi saintifik
siswa.10
Adapun beberapa siswa yang sering kesulitan dalam menjelaskan konsep biologi
yang berkaitan dengan ayat Al-Qur’an kemungkinan disebabkan oleh kurangnya
keahlian berbicara siswa di depan umum sehingga mengalami kesulitan dalam
menjelaskan konsep materi yang berkaitan dengan Al-Qur’an. Kesulitan tersebut juga

9
Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009),
h. 138-139.
10
Adib Rifqi Setiawan, Efektivitas Pembelajaran Biologi Berorientasi Literasi Saintifik,
Thabiea: Journal of Natural Science Teaching, Vol. 02, No. 02, 2019, h. 92.
73

dialami oleh beberapa siswa di MA F yang mengalami peningkatan semangat belajar


ketika diminta mengumpulkan informasi tentang konsep biologi namun masih
kesulitan dalam menjelaskan konsep biologi yang berkaitan dengan ayat Al-Qur’an.
Adapun beberapa siswa yang sudah terbiasa mengemukakan ide di kelas lebih mudah
menjelaskan konsep biologi yang berkaitan dengan Al-Qur’an. Hal tersebut
kemungkinan disebabkan oleh keaktifan siswa di kelas dan di organisasi sehingga
siswa memiliki keterampilan berbicara yang lebih baik dibandingkan dengan siswa
lainnya.

6. Perangkat Pembelajaran Biologi


Data yang diperoleh dari hasil perhitungan kuisioner siswa dan hasil wawancara
guru biologi, maka dapat diketahui bahwa persentase pad aspek enam menunjukkan
kategori cukup. Hal tersebut sesuai dengan hasil persentase pada setiap sekolah yang
menunjukkan kategori cukup pada MA A, MA B, MA E, dan MA F, kategori baik
pada MA D, serta kategori kurang pada MA C. Adapun menurut hasil wawancara
dengan para guru, perangkat pembelajaran biologi yang diintegrasikan dengan Al-
Qur’an hanya terdapat pada MA F.
Perangkat pembelajaran biologi di MA F yang diintegrasikan dengan Al-Qur’an
hanya pada LKS, dengan cara mencantumkan ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan
dengan materi. Oleh karena itu, perangkat pembelajaran tersebut semakin
memudahkan siswa memahami materi serta dapat meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa pada pembelajaran biologi. Selain itu, integrasi Al-Qur’an ke dalam
perangkat pembelajaran biologi memiliki dampak positif untuk peningkatan karakter
siswa yang dibuktikan dengan bentuk syukur siswa atas anugerah Allah swt.

7. Konsep Belajar dalam Mempelajari Materi Biologi


Setiap siswa memiliki konsep belajar yang berbeda-beda dalam mempelajari
materi biologi yang diintegrasikan dengan Al-Qur’an. Berdasarkan hasil perhitungan
kuisioner, aspek tujuh tentang konsep belajar dalam mempelajari materi biologi
74

menunjukkan kategori baik. Ditinjau dari persentase kuisioner setiap sekolah, aspek
tujuh juga menunjukkan kategori baik. Namun, terdapat perbedaan hasil yang
signifikan dengan pernyataan guru, yaitu bahwa MA C seharusnya menunjukkan
kategori kurang atau sangat kurang karena MA C tidak mengintegrasikan materi
biologi dengan Al-Qur’an, sedangkan persentase kuisioner menunjukkan kategori
baik. Peneliti menyimpulkan bahwa hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh MA
C yang berada dalam lingkup pesantren sehingga siswa memiliki bekal pengetahuan
agam yang luas. Berdasarkan adanya pengetahuan keagamaan yang mumpuni, perlu
adanya kegiatan ilmiah dalam pembelajaran biologi agar keterampilan dan sikap
ilmiah siswa dapat meningkat.11 Oleh karena itu, siswa mampu mempelajari materi
biologi yang diintegrasikan dengan Al-Qur’an secara mandiri.
Perbedaan hasil kuisioner dan wawancara tersebut juga terjadi di MA E yang
seharusnya menunjukkan kategori cukup atau kurang, sedangkan hasil kuisioner
menunjukkan kategori baik. Hal tersebut juga disebabkan MA E yang berada di
yayasan pesantren, sehingga menurut penjelasan guru biologi siswa secara mandiri
dapat menggali lebih dalam tentang keterkaitan materi biologi dan Al-Qur’an dengan
bertanya kepada guru bidang keagamaan.12
Data terkait kuisioner siswa di MA B menunjukkan kategori cukup dengan
perolehan persentase 56,9 persen. Hal tersebut juga menunjukkan perbedaan yang
signifikan dengan hasil wawancara guru, bahwa integrasi sains dan Al-Qur’an di MA
B sudah dilakukan dengan baik bahkan antusiasme siswa terhadap integrasi sangat
bagus dibuktikan dengan nilai siswa yang semakin meningkat.13 Artinya, persentase
siswa seharusnya juga menunjukkan kategori baik bahkan bisa juga sangat baik.
Namun, perbedaan tersebut kemungkinan terjadi karena adanya kesalahan siswa saat

11
Nur Aida, Yusminah Hala, Muhammad Danial, Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Biologi Berbasis Inkuiri pada Materi Sistem Ekskresi untuk Kelas XI SMA Negeri 10 Bulukumba,
Jurnal Bionature, Vol. 17 No. 2, 2016, h. 116.
12
Lampiran, h. 158.
13
Lampiran, h. 124.
75

mengisi kuisioner sehingga persentase pada aspek tujuh menunjukkan kategori


cukup.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa integrasi sains dan Al-Qur’an pada pembelajaran biologi di
Madrasah Aliyah Kota Tangerang Selatan secara keseluruhan menunjukkan kategori
baik dengan perolehan persentase sebanyak 62,53 %. Adapun dari hasil wawancara
guru, sebagian besar guru biologi menerapkan integrasi sains dan Al-Qur’an pada
pembelajaran biologi baik dengan menjelaskan fenomena sains yang terdapat dalam
Al-Qur’an saja maupun dengan mengkaji secara mendalam ayat-ayat yang berkaitan
dengan materi biologi.

B. Saran
Setelah penulis melakukan penelitian tentang integrasi sains dan Al-Qur’an pada
pembelajaran biologi di Madrasah Aliyah Kota Tangerang Selatan, maka penulis
memberikan beberapa saran yaitu:
1. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menjadikan penelitian ini sebagai acuan
untuk meneliti tentang integrasi sains dan Al-Qur’an pada pembelajaran
biologi maupun pembelajaran umum lainnya. Selain itu, peneliti selanjutnya
diharapkan dapat melakukan kajian spiritual siswa secara lebih mendalam
karena spiritual akan mempengaruhi psikologis siswa, piskologis akan
berpengaruh terhadap ketenangan dan selanjutnya akan mempengaruhi proses
berpikir yang berhubungan dengan kemampuan kognitif siswa dalam
mempelajari biologi.
2. Guru diharapkan dapat menerapkan integrasi sains dan Al-Qur’an pada
pembelajaran biologi dengan mengkaji ayat-ayat Al-Qur’an secara lebih

76
77

mendalam agar memudahkan siswa dalam mengkaji fenomena biologi yang


terdapat dalam Al-Qur’an.
3. Siswa diharapkan dapat lebih bersemangat dalam mengkaji fenomena Al-
Qur’an yang berkaitan dengan konsep biologi. Selain itu siswa diharapkan
dapat menerapkan nilai-nilai Al-Qur’an baik di lingkungan sekolah maupun di
luar lingkungan sekolah agar spiritual siswa meningkat dan siswa lebih
bersyukur terhadap anugerah Allah SWT.
4. Bagi stakeholder diharapkan dapat mendukung dan membina, dan
mengevaluasi kegiatan pengkajian ayat-ayat Al-Qur’an sehingga sehingga Al-
Qur’an dapat diintegrasikan di semua mata pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Adiyanta, F.C. Susila. Hukum dan Studi Penelitian Empiris: Penggunaan Metode
Survey sebagai Instrumen Penelitian Hukum Empiris. Adminitrative Law &
Governance Journal. 2, 697-709, 2019.

Aeny, Nur, dkk. Fenomena Sains dalam Al-Qur’an Perspektif Ian G. Barbour dan
Ismail Raji Al-Faruqi. Jurnal Yaqzhan. 6, 96-110, 2020.

Aida, Nur, dkk. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi Berbasis Inkuiri


pada Materi Sistem Ekskresi untuk Kelas XI SMA Negeri 10 Bulukumba.
Jurnal Bionature, 17, 114-123, 2016.

Alim, Sahirul. Menguak Keterpaduan Sains, Teknologi dan Islam. Yogyakarta: Titian
Ilahi Press, 1999.

Al Muiz, Mochamad Nasichin dan Muhammad Miftah. Pendekatan Konservatif


dalam pendidikan Islam. Jurnal Penelitian IAIN Kudus. 14, 49-76, 2020.

Al-Munawar, Said Agil Husin. Aktualisasi Nilai-nilai Al-Qur’an dalam Sistem


Pendidikan islam. Ciputat: Ciputat Press, 2005.

Amhar, Fahmi, dkk. Peran Sains dan Teknologi dalam membangun Peradaban Islam.
Jurnal Kajian Peradaban Islam. 1, 17-23, 2018.

Anggito, Albi dan Johan Setiawan. Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi: CV


Jejak, 2018.

Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2005.

Asyhari, Ardian. Literasi Sains Berbasis Nilai-Nilai Islam dan Budaya Indonesia.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika FTK IAIN Raden Intan Lampung Indonesia. 6,
137-148, 2017.

Bagir, Zainal Abidin. Integrasi Ilmu dan Agama: Interpretasi dan Aksi. Yogyakarta:
Suka Press Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2005.

Budiarto, Eko. Metodologi Penelitian Kedokteran: Sebuah Pengantar. Jakarta:


Kedokteran EGC, 2004.

78
79

Chanifudin dan Tuti Nuriyati. Integrasi Sains dan Islam dalam Pembelajaran. Jurnal
Asatiza. 1, 212-229, 2020.

Danim, Sudarwan. Riset keperawatan: Sejarah dan Metodologi. Jakarta: Kedokteran


EGC, 2003.

Djudin, Tomo. Mempelajari Sains, Mengimani Sang Pencipta: Menyisipkan Nilai-


nilai religius dalam Pembelajaran Sains. Jurnal Pendidikan Matematika dan
IPA. 3, 8-14, 2012.

Emda, Amna. Pemanfaatan Media Dalam Pembelajaran Biologi di Sekolah. Jurnal


Ilmiah Didaktika. 12, 149-162, 2011.

Faizin. Kisah Al-Qur’an dalam Tinjauan Sains (Studi atas Serial Tafsir Ilmi
Kemnterian Agama RI). Jurnal Studi Al-Qur’an dan Hadits, 4, 77-96, 2020.

Fakhri, Jamal. Sains dan Teknologi dalam Al-Qur’an dan Implikasinya dalam
pembelajaran. Jurnal Ta’dib. 15, 121-142, 2010.

Fitri, Ridho Nurul. Pengaruh pembentukan Karakter dengan kecerdasan Spiritual di


SMA Negeri 22 Palembang. Jurnal Intelektualita. 5, 110-118, 2016.

Ghulsyani, Mahdi. Filsafat Sains Menurut Al-Qur’an. Bandung: Mizan, 1998.

Hanifah, Umi. Islamisasi Ilmu Pengetahuan Kontemporer (Konsep Integrasi


Keilmuan di Universitas-Universitas Islam Indonesia). Jurnal Tadris. 13, 273-
294, 2018.

Harahap, Abdurrohim. Integrasi Al-Qur’an dan Materi pembelajaran Kurikulum


Sains. Jurnal Penelitian Medan Agama. 9, 21-46, 2018.

Hermawan. Interaksi Islam dan Sains: Studi Historis-Fenomenologis di SMA


Trensains Sragen. Jurnal Studi Islam (Cakrawala). 12, 101-112, 2017.

Hidayati, Nurul, dkk. Pengembangan Modul Kimia Berbasis Kompendium Ayat-ayat


Al-Qur’an di SMA Trensains pada Materi Minyak Bumi. Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan Sains (SNPS) Universitas Sebelas Maret Surakarta. 54-
57, 2017.

Hidayatullah, Syarif. Relasi Agama dan Sains dalam Pandangan Mehdi Golshani.
Jurnal Filsafat. 27, 65-90, 2017.
80

Hidayatulloh, Helmy. Islam dan Sains Perspektif Nurcholish Madjid. Jurnal Ilmu
Ushuluddin. 5, 22-34, 2019.

Ibrahim, Rustam. Pendidikan Multikultural: Pengertian, Prinsip, dan Relevansinya


dengan Tujuan Pendidikan Islam. Jurnal Addin. 7, 129-154, 2013.

Ihwanudin, Maulana, dkk. Bahan Ajar IPA Terpadu Tipe Integrated Berbasis
Komplementasi Ayat-ayat Al-Qur’an. Unnes physics Education Journal. 7, 36-
42, 2018.

Irfindari, Asmaul Afifah, dkk. Perspektif Muhammad ‘Abduh dalam Pembaharuan


Pendidikan Islam, Jurnal Pendidikan Indonesia (Japendi), 2, 1306-1312, 2021.

Iryani, Eva. Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari
Jambi. 17, 66-83, 2017.

Jamarudin, Ade. Konsep Alam Semesta Menurut Al-Qur’an. Jurnal Ushuluddin. 16,
136-151, 2010.

Karpin dan Ai Mahmudatussa’adah. Pendekatan Pembelajaran Sains Berbasis


Pemahaman Al-Qur’an dalam Pembelajaran Kimia Makanan. Jurnal Media
Pendidikan, Gizi, dan Kuliner. 7, 33-43, 2018.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. “Lampiran Permendikbud Tahun 2016


Nomor 24”. http://bsnp-indonesia.org/, 27 Agustus 2021.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. “Lampiran Permendikbud Tahun 2018


No. 36”. https://jdih.kemdikbud.go.id, 27 Agustus 2021.

Khusna, Azalia Mutammimatul dan Annur Indah Sari. Pembelajaran Integratif Sains dan Al-
Qur’an: Revitalisasi Nilai Ajaran Islam dan Pembentukan Karakter di SMA Trensains
Sragen. Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan. 3, 56-84, 2018.

Kurniawan, Fajar. Pengembangan Teori Pendidikan Islam Perspektif Muhammad


Jawwad Ridla (Religius Konservatif, Religius Rasional, Pragmatis
Instrumental). Jurnal At-Ta’lim Media Informasi pendidikan Islam. 18, 223-
242, 2019.

Kurniawati, Eka dan Nurhasanah Bakhtiar. Manusia Menurut Konsep Al-Qur’an dan
Sains. Journal of Natural Science and Integration p-ISSN:2620-4967, e-ISSN:
2620-5092. 1, 78-94, 2018.
81

Latifah, Sri. Pengembangan Modul IPA Terpadu Terintegrasi Ayat-ayat Al-Qur’an


pada Materi Air Sebagai Sumber Kehidupan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika
Al-BiRuNi. 4, 155-164, 2015.

Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan: Komponen MKDK. Jakarta: Asdi Mahasatya,


2010.

Masitah. “Pengembangan Perangkat Pembelajaran untuk Memfasilitasi Guru


Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Siswa SD terhadap Masalah Banjir”.
Proceding Biology Education Conference. 15, 40-44, 2018.

Minarno, Eko Budi. “Integrasi Sains-Islam dan Implementasinya dalam Pembelajaran


Biologi”. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Teknologi Informasi,
Komunikasi dan Industri 9 Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sultan Syarif
Kasim Riau. 18-19 Mei. Pekanbaru: UIN Sultan Syarif Kasim, 2017.

Mulyasa, H. E. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2014.

Mulyono, Yatin, dkk. Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Pendekatan


Scientific Skill Teknologi Fermentasi Berbasis Masalah Lingkungan. Jurnal
Unnes Lembaran Ilmu Kependidikan ISSN 0216-0847. 41, 20-26, 2012.

Murairwa, Stanley. Voluntary Sampling Design. International Journal of Advanced


Research in Management and Social Sciences. 4, 185-200, 2015.

Muslih. Pembelajaran Ayat-ayat Kawniyah di SMA Trensains 2 Pesantren Tebuireng


Jombang. Jurnal Studi Keislaman: Islamica. 12, 455-480, 2018.

Muslih, Mohammad. Sains Islam dalam Diskursus Filsafat Ilmu. Jurnal Studi Agama
dan Pemikiran Islam. 8, 1-26, 2014.

Muttaqin, Ahmad. Konstruksi Kurikulum Sains Islam Keindonesiaan (Integrasi


Islam, Sains Kealaman, Sains Humaniora dan Keindonesiaan), Jurnal
Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, 16, 81-96, 2018.

Nurdiansyah, Erwin. Pengaruh Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Emosional,


Dampak Negatif Jejaring Sosial dan Kemampuan Berpikir Divergen terhadap
hasil Belajar Matematika Siswa. Journal of EST. 2, 171-184, 2016.

Nurhartanto, Armin. Nilai-nilai pendidikan Akhlak dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran
Ayat 159-160. Jurnal Studi Islam. 16, 155-166, 2015.
82

Paidi. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi Berbasis Masalah. Jurnal


Kependidikan FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta. 41, 185-201, 2011.

Prayetno, Eko. Kajian Al-Qur’an dan Sains tentang Kerusakan Lingkungan. Jurnal
Studi Ilmu Al-Qur’an dan Al-Hadits Al-Dzikra. 12, 111-136, 2018.

Purwaningrum, Septiana. Elaborasi Ayat-Ayat Sains dalam Al-Qur’an: Langkah


Menuju Integrasi Agama dan Sains dalam pendidikan. Jurnal Inovatif. 1, 124-
141, 2015.

Purwanto, Agus. Ayat-Ayat Semesta Sisi-Sisi Al-Quran yang Terlupakan. Bandung:


Mizan Media Utama, 2008.

Putri, Feiza Rahma. Integrasi Ilmu Pengetahuan (Sains) dan Agama Islam. Jurnal
Studi dan Sosial. 6, 13-24, 2019.

Rahmawati, Desi, dkk. Analisis Perangkat Pembelajaran Biologi SMA dalam


Mengembangkan Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Biologi. 7, 23-32, 2021.

Rosadisastra, Andi. Tafsir Ayat Kauniyah. Banten: Cahaya Minoita, 2014.

Rukin. Metodologi Penelitian Kualitatif. Takalar: Yayasan Ahmar Cendekia


Indonesia, 2019.

Saefuddin, AM. Islamisasi Sains dan Kampus. Jakarta: PPA Consultants, 2010.

Sanjaya, Wina. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana, 2008.

Setiawan, Adib Rifqi. Efektivitas Pembelajaran Biologi Berorientasi Literasi


Saintifik. Jurnal Thabiea. 2, 83-94, 2019.

Shihab, M Quraish. Membumikan Al-Qur’an. Bandung: Mizan Pustaka, 2013.

Subagiya, Bahrum, dkk. Internalisasi Nilai Penciptaan Manusia dalam Al-Qur’an


dalam pengajaran Sains Biologi. Jurnal Pendidikan Islam Tawazun. 11, 190-
210, 2018.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D. Bandung: Alfabeta, 2017.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2012.
83

Tanyid, Maidiantius. Etika dalam Pendidikan: Kajian Etis tentang Krisis Moral
Berdampak pada Pendidikan. Jurnal Jaffray. 12, 236-250, 2014.

Thayyarah, Nadiah. Buku Pintar Sains dalam Al-Qur’an. Jakarta: Zaman, 2014.

Wathoni, Lalu Muhammad Nurul. Integrasi Pendidikan Islam dan Sains. Ponorogo:
Uwais Inspirasi Indonesia, 2018.

Wibowo, Tri. Dinamika Sains dalam Islam pada Masa Keemasan (Daulah Abbasiyah):
Kontribusi & Rekonstruksi dalam Perkembangan Keilmuan Kekinian. Tsaqofah &
Tarikh: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan. 6, 51-62, 2021.

Yusuf, Muhammad Yasin. Epistemologi Sains Islam Perspektif Agus Purwanto.


Jurnal Analisis. 17, 65-90, 2017.

-----------------------------------. Pesantren Sains: Epistemology of Islamic Science in


Teaching System. Jurnal Walisongo. 23, 283-310, 2015.

Zulfiani, dkk. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1: Persentase Data Diri Siswa dan Jumlah Responden Setiap Sekolah
A. Persentase Data diri Siswa
Kriteria Jumlah Persentase (%)
14 4 2,33
15 41 23,84
16 53 30,81
Usia
17 59 34,3
18 14 8,14
Total 172 99,42
Laki-laki 43 25
Jenis
Perempuan 129 75
Kelamin
Total 172 100

B. Jumlah Responden di Setiap Sekolah


No. Sekolah Jumlah Responden
1. MA A 38
2. MA B 21
3. MA C 35
4. MA D 21
5. MA E 27
6. MA F 30
Total 172

84
Lampiran 2: Pemetaan Jurnal

Teknik Pengumpulan
No. Jurnal Judul Metode Penelitian Model Integrasi
dan Analisis Data
1. Seminar Integrasi Sains- Model Integrasi Al- 1. Al-Qur’an adalah sumber
Nasional Islam dan Qur’an: inspirasi
Teknologi Implementasinya “Di dalam integrasi 2. Al-Qur’an diletakkan di awal
Informasi, dalam Sains (antara lain kajian, bukan diposisikan
Komunikasi Pembelajaran sebagai pembenar pernyataan
Biologi) dengan
dan Industri Biologi dalam Sains
(SNTKI) 9
Islam (dalam hal ini 3. Contoh: Al- Qur’an Surat Ali
Fakultas Sains Al-Qur’an), Al- Imron 191 sebagai sumber
dan Teknologi Qur’an adalah inspirasi lahirnya hukum
UIN Suska sumber inspirasi. Al- struktur mengikuti fungus
Riau 18-19 Qur’an harus dalam biologi
Mei 2017 diletakkan di awal
dalam kajian, dan
bukan diposisikan -
sebagai pembenar
pernyataan dalam
Sains, sehingga
integrasi yang terjadi
adalah dengan
mencari-cari atau
mencoba-coba
menempel-
nempelkan ayat Al-
Qur’an ke dalam
penjelasan Sains.
Beberapa uraian

85
86

Teknik Pengumpulan
No. Jurnal Judul Metode Penelitian Model Integrasi
dan Analisis Data
berikut adalah
menjelaskan hal ini”.
2. Ta’dib, Model Penelitian ini Data yang diperoleh Melakukan kajian
Volume 15, Pembelajaran menggunakan desain adalah data kualitatif pengembangan keilmuan
No. 1 (Juni Integratif pada pengembangan dan kuantitatif. Data berbasis al-Qur’an
2012) Biologi Plomp (2010) pada kualitatif dianalisis Integrasi dalam
Perkembangan tahap preliminary dengan mengikuti model pengembangan akademik
Hewan: Analisis
kebutuhan
research, dengan Miles dan Huberman direalisasikan dalam proses
Pengembangan melakukan analisis yaitu reduksi data, pembelajaran
mendalam tentang penyajian data, dan
materi dan masalah penarikan kesimpulan
yang mendasari
pentingnya
dilakukan
pengembangan
model pembelajaran
integratif pada
biologi
perkembangan
hewan
3. Jurnal Ilmiah Pengaruh Metode: Kuantitatif Teknik pengumpulan Peneliti melakukan observasi
Mahasiswa Pembelajaran Jenis Penelitian: data: observasi dan dengan menggunakan lembar
(JIM) Fisika Berbasis eksperimen semu penilaian diri disertai observasi dan penilaian diri
Pendidikan Al-Qur’an Desain penelitian: rubrik untuk mengetahui apakah ada
Fisika Vol. 1 terhadap Spiritual design intact group Analisis data: Data nilai pengaruh pembelajaran
No. 4 Oktober Siswa Kelas X
2016, 202-207 SMA Negeri 2
comparison atau lembar observasi dan berbasis al-Qur’an terhadap
Banda Aceh disebut juga nilai penilaian diri sikap spiritual siswa
87

Teknik Pengumpulan
No. Jurnal Judul Metode Penelitian Model Integrasi
dan Analisis Data
rancangan static dijumlahkan dan dibagi Kelas eksperimen
group comparison. 2 kemudian dicari menerapkan pembelajaran
persentasenya. Data fisika berbasis al-Qur’an
nilai persentase diolah sedangkan kelas kontrol
menggunakan statistic menerapkan pembelajaran
parametric fisika tanpa berbasis al-
Qur’an
4. Journal of Quran-integrated Metode: kualitatif Analisis data dengan 4
physics: Science in the Era dengan analisis step: kategorisasi,
Conference of Industrial konten reduksi data, display
Series 1155 Revolution 4.0 data, dan kesimpulan
(2019) 012001
5. Jurnal Pengembangan Model Pengumpulan data: Penyajian dan keterkaitan
Penelitian Modul IPA pengembangan yaitu menggunakan lembar ayat-ayat al-Qur’an dengan
Pembelajaran Terpadu model Borg and validasi ahli, lembar materi
Fisika ISSN Terintegrasi Ayat- Gall dalam penilaian guru dan
2086-2407, ayat Al-Qur’an Sugiyono meliputi: lembar angket respon
April 2016 pada Materi Tata
1)Potensi dan siswa serta analisis data
Surya
masalah, menggunakan skala
2)Pengumpulan likert
data, 3) Desain
produk, 4) Validasi
desain, 5) Perbaikan
desain, 6) Uji coba
produk, 7) Revisi
produk, 8) Uji coba
pemakaian, 9) Revisi
produk, 10) Produksi
88

Teknik Pengumpulan
No. Jurnal Judul Metode Penelitian Model Integrasi
dan Analisis Data
missal.
6. Unnes Physics Pengembangan Metode: research Integrasi-interkoneksi (setiap
Education Bahan Ajar IPA and development materi pelajaran akan
Journal 6 (1) Berbasis Desain penelitian: mengimplisitkan nilai-nilai
(2017) Komplementasi modifikasi model religius. Nilai-nilai ini tidak
Ayat-ayat Sains
prosedural yang harus dibingkai dalam
Quran pada
diadaptasi dari pelajaran agama, tetapi dapat
Pokok Bahasan
Sistem Tata Surya pengembangan diintegrasikan juga ke dalam
perangkat model 4D pelajaran lainnya
yaitu Define, Acuan pengembangan
Design, integrasi agama dan sains:
Development, dan menjadikan al-Qur’an sebagai
Disseminate pengawal dari setiap kerja
sains. (Purwaningrum, 2015)
-
Qur’an dan Hadits sebagai
sumber rujukan
Ayat al-Qur’an dan konsep
IPA yang disajikan bahan ajar
memiliki ciri komplementasi
yaitu tidak meleburkan dua
keilmuan maupun memberi
sekat keilmuan namun
memperlihatkan koherensi
keduanya
Soal latihan dalam bahan ajar
menggiring siswa
memecahkan permasalahan
89

Teknik Pengumpulan
No. Jurnal Judul Metode Penelitian Model Integrasi
dan Analisis Data
dengan cara ayat al-Qur’an
menunjukkan suatu fenomena
lalu siswa diharuskan
menelaah fenomena tersebut
dengan konsep IPA
7. Jurnal Inovasi Pengaruh Penelitian kuantitatif Hasil pretest dari kedua Ayat-ayat al-Qur’an
Pendidikan Penerapan Model true experimental kelas dianalisis dengan diintegrasikan dengan materi
Fisika (JIPF) Pembelajaran design dengan menggunakan uji pelajaran
ISSN: 2302- Guided Discovery desain penelitian normalitas dan uji
4496 Vol 03 dengan control-group homogenitas.
No. 02 Tahun Mengintegrasikan
2014, 106-110 Ayat-ayat Al-
pretest-posttest Hasil posttest dianalisis
Qur’an Terhadap design dengan menggunakan
Prestasi belajar Variabel bebas: uji-t dua pihak dan uji-t
Siswa Kelas XI di model pembelajaran satu pihak
SMA guided discovery
Muhammadiyah 2 dengan
Surabaya mengintegrasikan
ayat-ayat al-Qur’an
Variabel kontrol:
materi pelajaran,
guru, lamanya tatap
muka dan
kemampuan siswa
Variabel terikat:
prestasi belajar
siswa
8. Jurnal Ilmiah Pengaruh Pendekatan Teknik pengumpulan Adanya pengaruh
Mahasiswa Pembelajaran
90

Teknik Pengumpulan
No. Jurnal Judul Metode Penelitian Model Integrasi
dan Analisis Data
Pendidikan Fisika Berbasis kuantitatif dengan data: Peneliti pembelajaran berbasis al-
Fisika Vol. 1 Al-Qur’an jenis penelitian mengoservasi siswa Qur’an terhadap sikap
No.4 Oktober Terhadap Sikap eksperimen semu menggunakan lembar spiritual siswa diketahui dari
2016, 202-207 Spiritual Siswa Desain penelitian: observasi dan penilaian observasi dan penilaian diri
Kelas X SMA Design intact group diri untuk mengetahui disertai rubrik
Negeri 2 Banda
Aceh
comparison atau apakah ada pengaruh
disebut juga pembelajaran berbasis
rancangan static Al-Qur’an terhadap
group comparison sikap spiritual siswa
Data nilai persentase
diolah dengan
menggunakan statistic
parametrik
9. Journal of Pembelajaran IPA Metode deskriptif Teknik pengumpulan Memperispakn perangkat
Education Berbasis Al- dengan analisis data: observasi, berupa kurikulum integrasi al-
Science Vol. 4 Qur’an dengan kualitatif, yaitu wawancara, dan angket Qur’an, silabus, RPP, LKS,
No. 2 Oktober Pendekatan Active mendeskripsikan Teknik analisis data: buku siswa, media
2018 Learning data-data yang reduksi data, penyajian pembelajaran, instrumen
Universitas
Ubudiyah
diperoleh di data, dan verifikasi. penilaian, dan komponen
Indonesia lapangan berupa penunjang lainnya
hasil wawancara dan Menginternalisasikan nilai-
observasi tindakan nilai keislaman dalam setiap
kelas aktivitas belajar
Memadukan pembelajaran
dengan penyampaian ayat-
ayat penunjang materi; sesuai
metode pembelajaran aktif
91

Teknik Pengumpulan
No. Jurnal Judul Metode Penelitian Model Integrasi
dan Analisis Data
yang digunakan dan
menerapkan nilai-nilai
keislaman lainnya seperti
membaca doa sebelum dan
sesudah belajar,
menginternalisasikan setiap
penjelasan sesuai kaca mata
Islam
Mengarahkan setiap aktivitas
belajar sesuai dengan nilai-
nilai Islam dan akhlak terpuji
Menyampaikan ayat-ayat
terkait materi pada setiap
pertemuan
10. Jurnal InovasiPengembangan Model penelitian: Tahapan penelitian: Buku ajar diintegrasikan
Pendidikan Buku Ajar IPA ADDIE yang 1) analisys, dengan ayat-ayat al-Qur’an
Fisika (JIPF) Terintegrasi Ayat- dikembangkan oleh 2) design,
ISSN: 2302- ayat Al-Qur’an Sink. 3) development,
4496 pada Materi
4) implementation
Pergerakan
Matahari, Bumi,
5) evaluation
dan Bulan untuk
Kelas VIII
SMP/MTs
11. Unnes Physica Bahan Ajar IPA Metode yang Metode analisis: Menggunakan tipe integrated:
Education Terpadu Tipe digunakan: metode Persamaan menggabungkan mata
Journal Integrated penelitian dan P = f / N x 100% pelajaran dengan cara
(UPEJ) 7 (3) Berbasis pengembangan menetapkan prioritas
(2018) Komplementasi
92

Teknik Pengumpulan
No. Jurnal Judul Metode Penelitian Model Integrasi
dan Analisis Data
Ayat-ayat Al- (Research and kurikulum dan menentukan
Quran Development) keterampilan, konsep, dan
Prosedur penelitian: sikap saling tumpang tindih
pendahuluan, dalam beberapa mata
perencanaa, pelajaran
pengembangan, dan
uji coba lapangan
12. Pancasakti Pengintegrasian Penelitian Deskriptif Metode pengumpulan Model pengintegrasian untuk
Science Materi Struktur data: mengintegrasikan materi
Education Atom pada Mata Metode dokumentasi: kimia berdasarkan ayat al-
Journal Vol. 3 pelajaran Kimia untuk memperoleh data Qur’an adalah model nested
No. 2, Oktober Berbasis Nilai- mengenai materi Pengintegrasian materi
2018 Nilai Qur’ani
struktur atom dan dilakukan melalui analisis
terjemahan Qur’an yang terjemahan al-Qur’an serta
memiliki keterkaitan analisis mendalam mengenai
dengan struktur atom perhitungan numeric
Metode hasil validasi: matematis dengan
untuk hasil validasi menggunakan bahasa Arab
materi struktur atom berdasarkan keterangan ayat
yang terintegrasi Al- ke berapa, juz ke berapa dan
Qur’an surat ke berapa yang
dirangkum dengan mencari
bahan melalui googling
internet dan sumber kajian
lain yaitu al-Qur’an dan
terjemahannya serta hadits
dan mengkaji ulang melalui
93

Teknik Pengumpulan
No. Jurnal Judul Metode Penelitian Model Integrasi
dan Analisis Data
beberapa pakar (dosen kimia,
dosen tafsir, dan dosen agama
Islam)
13. Media Pendekatan Metode penelitian: Instrumen penelitian Pembelajaran kimia berbasis
pendidikan, Pembelajaran kuasi eksperimen diuji coba untuk pemahaman al-Qur’an
Gizi dan Sains Berbasis Rancangan mengetahui validitas,
Kuliner, Vol.7, Pemahaman Al- penelitian: one reliabilitas, tingkat
No. 1, April Qur’an dalam group pretest- kesukaran, dan daya
2018 pembelajaran
Kimia Makanan
posttest design pembeda
Penelitian tindakan, Perhitungan hasil pretest
dengan alur dan posttest dihitung
penelitian dimulai dengan menggunakan
dari perencanaan, uji N-Gain
pelaksanaan dan
evaluasi/refleksi
14. Seminar Penerapan Metode: Quasi Instrumen: 1) tes tertulis Integrasi Pendidikan Islam ke
Nasional Pembelajaran eksperimen berbentuk uraian untuk dalam pendidikan umum:
Quantum #25 Terintegrasi Menggunakan mengukur keberhasilan Integrasi kurikulum: integrasi
(2018) 2477- Nilai-Nilai Al- rancangan one group pembelajaran kognitif, nilai-nilai al-Qurán dalam
1511 (7pp) Qur’an pada pretest-posttest 2) tes tertulis berbentuk keseluruhan materi
Konsep Cahaya (perumusan materi➔evaluasi
pilhan ganda untuk
dan Alat Optik
mengukur wawasan pembelajaran)
untuk
Meningkatkan keagamaan, 3) angket Integrasi pembelajaran:
Hasil Belajar dan untuk mengetahui menanamkan motivasi &
Wawasan respon siswa terhadap pandangan al-Qurán tentang
Keagamaan Siswa proses pembelajaran sains saat proses
Pengumpulan data: pembelajaran
Integrasi ilmu (islamisasi
94

Teknik Pengumpulan
No. Jurnal Judul Metode Penelitian Model Integrasi
dan Analisis Data
diawali dengan ilmu pengetahuan):
pemberian pretest pengintegrasian nilai al-Qurán
dalam konten ilmu
pengetahuan (sains dan
sosial)

15. Jurnal Integrasi Alquran


Penelitian dan Materi
Medan Agama Pembelajaran
Vol. 9 No.1 Kurikulum Sains
2018 pada Tingkat
Sekolah di
Indonesia:
Langkah Menuju
Kurikulum Sains
Berbasis Alquran
Lampiran 3: Lembar Wawancara Guru

No. Aspek Indikator Pertanyaan


1. Integrasi Al-Qur’an sebagai 1. Apakah bapak/ibu menggunakan
biologi sumber inspirasi Al-Qur’an sebagai sumber
dengan Al- inspirasi dalam pembelajaran
Qur’an biologi? Jika iya, seperti apa
penggunaannya?

2. Apa alasan bapak/ibu


menggunakan Al-Qur’an sebagai
sumber inspirasi? Mohon
dijelaskan secara detail.

3. Bagaimana cara bapak/ibu


mendesain pembelajaran biologi
dengan menjadikan Al-Qur’an
sebagai sumber inspirasi?
2. Telaah Siswa mengkaji 4. Menurut bapak/ibu apakah aspek
fenomena fenomena dalam al- spiritual siswa meningkat setelah
dalam Al- Qur’an dengan konsep melakukan pembelajaran biologi
Qur’an biologi dengan mengkaji fenomena di Al-
Qur’an?
5. Bagaimana upaya bapak/ibu
untuk mengarahkan siswa dalam
menelaah fenomena Al-Qur’an
dengan konsep biologi?

6. Bagaimana cara bapak/ibu


menyajikan fenomena dalam Al-
Qur’an yang akan ditelaah oleh
siswa?
7. Fenomena terkait materi apa saja
yang bapak ibu pilih untuk
ditelaah oleh siswa? Mohon
dijelaskan dengan detail
3. Bahan Ajar 1. Respon siswa 8. Bagaimana cara bapak/ibu
IPA berbasis terhadap bahan ajar menganalisis respon siswa
Komplement biologi berbasis terhadap bahan ajar biologi
asi ayat-ayat Komplementasi berbasis ayat-ayat al-Qur’an?

95
96

No. Aspek Indikator Pertanyaan


Al-Qur’an ayat-ayat Al- 9. Apa saja target bapak/ibu setelah
Qur’an menerapkan bahan ajar biologi
2. Integrasi nilai-nilai berbasis komplementasi ayat-ayat
Al-Qur’an dalam Al-Qur’an? Mohon dijelaskan
materi dengan rinci
3. Pandangan Al-
Qur’an tentang 10. Bagaimana upaya yang dilakukan
sains saat proses bapak/ibu untuk
pembelajaran mengintegrasikan nilai-nilai Al-
4. Integrasi nilai-nilai Qur’an dalam materi biologi?
Al-Qur’an dalam 11. Apa saja kendala dan kesulitan
konten ilmu yang bapak/ibu alami ketika
pengetahuan melakukan integrasi nilai-nilai
Al-Qur’an dalam pembelajaran
biologi?
12. Integrasi nilai-nilai Al-Qur’an
hanya dilakukan saat proses
pembelajaran berlangsung atau
juga dilakukan di luar proses
pembelajaran?
13. Adakah kegiatan di sekolah di
luar pelajaran yang menerapkan
nilai-nilai Al-Qur’an? Jika ada,
seperti apa bentuk kegiatannya?
4. Hubungan Analisis terjemahan Al- 14 Bagaimana bapak/ibu
Al-Qur’an Qur’an mengarahkan siswa untuk
dengan menganalisis terjemahan Al-
materi Qur’an dengan konten materi
pembelajaran yang sesuai? Mohon dijelaskan
kurikulum dengan detail.
sains
15. Apa saja langkah-langkah yang
dilakukan untuk menganalisis
terjemahan Al-Qur’an yang
berkaitan dengan materi?
5. Pendekatan Guru membimbing 16. Bagaimana cara menerapkan
saintifik peserta didik mengamati pendekatan saintifik dalam
dalam konsep biologi dengan pembelajaran biologi berbasi Al-
pembelajaran mengkaji ayat-ayat Al- Qur’an? Mohon dijelaskan secara
Qur’an detail.
97

No. Aspek Indikator Pertanyaan


1. Guru menjawab 17. Bagaimana cara guru
pertanyaan Peserta menjelaskan konsep biologi yang
didik tentang konsep berkaitan dengan ayat-ayat Al-
biologi yang berkaitan Qur’an kepada peserta didik?
dengan ayat-ayat Al- Mohon dijelaskan secara detail.
Qur’an 18. Apakah ada kendala dalam
2. Guru mengarahkan menerapkan pendekatan saintifik
peserta didik untuk dalam mengajarkan konsep
mengumpulkan biologi yang berkaitan dengan
informasi tentang ayat-ayat Al-Qur’an? Jika iya,
konsep biologi yang mohon dijelaskan.
berkaitan dengan ayat- 19. Apakah semangat belajar peserta
ayat Al-Qur’an didik meningkat ketika diajak
3. Guru membimbing untuk mengumpulkan informasi
peserta didik tentang konsep biologi yang
mengolah informasi berkaitan dengan ayat-ayat Al-
tentang konsep biologi Qur’an? Jika iya, mohon
yang berkaitan dengan dijelaskan.
ayat-ayat Al-Qur’an 20. Menurut Bapak/Ibu guru, apakah
4. Guru membimbing peserta didik mengalami
peserta didik kesulitan saat menjelaskan
menjelaskan konsep tentang konsep biologi yang
biologi yang berkaitan berkaitan dengan ayat-ayat Al-
dengan ayat-ayat Al- Qur’an? Jika iya, mohon
Qur’an yang ada di dijelaskan.
alam semesta (ayat
kauniyah)
6. Perangkat Guru mengintegrasikan 21. Bagaimana cara bapak/ibu guru
pembelajaran RPP, LKPD dan modul mengintegrasikan materi biologi
biologi pembelajaran biologi dengan Al-Qur’an ke dalam
dengan Al-Qur’an perangkat pembelajaran (RPP,
modul, dan LKPD)? Mohon
dijelaskan!

22. Apakah perangkat pembelajaran


biologi yang diintegrasikan
dengan Al-Qur’an memudahkan
siswa memahami materi? Mohon
berikan alasannya.
98

No. Aspek Indikator Pertanyaan


23. Apakah perangkat pembelajaran
biologi yang diintegrasikan
dengan Al-Qur’an dapat
meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa? Mohon jelaskan
alasannya.
7. Konsep Siswa mampu 24. Bagaimana konsep belajar siswa
belajar dalam membaca, memahami, dalam mempelajari materi biologi
mempelajari meneliti, dan mengkaji yang diintegrasikan dengan ayat
biologi materi biologi yang Al-Qur’an? Mohon jelaskan!
berkaitan dengan ayat
Al-Qur’an
25. Apakah konsep belajar setiap
siswa beda dalam mempelajari
materi biologi yang
diintegrasikan dengan ayat Al-
Qur’an? Mohon berikan
alasannya!
99

Lampiran 4: Lembar Kuisioner Siswa

Petunjuk pengisian:

1. Isilah titik-titik di bawah ini dengan keadaan yang sebenarnya.

2. Ceklis jawaban yang dianggap sesuai.

A. Identitas Siswa

Nama : …………………………………
Tempat/Tanggal Lahir :.…………………………………
Kelas : …………………………………
Sekolah : …………………………………
Keterangan
TP Tidak pernah
J Jarang
K Kadang-kadang
S Sering

Pernyataan
No. Indikator Deskripsi Pernyataan T K
J S
P K
Saya membaca terjemah Al-
1 Qur’an dari setiap ayat Al-
Qur’an yang saya baca
Saya kesulitan menggali
informasi dari buku dan
2
internet tentang makna ayat
Al-Qur’an yang saya baca
Saya mencoba
menghubungkan setiap makna
3
ayat Al-Qur’an yang saya baca
Al-Qur’an sebagai
1. dengan materi biologi
sumber inspirasi
Saya mencoba mengutip ayat
4 Al-Qur’an dalam menjawab
soal biologi
Saya mendiskusikan makna
5
ayat Al-Qur’an yang saya baca
Saya mencoba menggali
maksud ayat Al-Qur’an yang
6
berkaitan dengan materi
biologi
7 Saya membiasakan menulis
100

Pernyataan
No. Indikator Deskripsi Pernyataan T K
J S
P K
ayat ayat Al-Qur’an sebelum
menulis materi biologi
Saya diarahkan oleh guru
dalam memahami fenomena
8
dalam Al-Qur’an dengan
konsep biologi
Saya kesulitan
menghubungkan fenomena
9
dalam Al-Qur’an dengan
konsep biologi
Saya membaca buku terkait
10 hubungan antara Al-Qur’an
dengan konsep biologi
Siswa mengkaji
Saya mendapat pemahaman
fenomena dalam Al-
2. baru tentang tafsir ayat Al-
Qur’an dengan konsep 11
Qur’an yang berkaitan dengan
biologi
materi biologi
Saya menjumpai kendala saat
mencari referensi dari artikel
dan jurnal tentang fenomena
12
dalam Al-Qur’an yang
berkaitan dengan materi
biologi
Saya mengalami kesulitan
dalam mengkaji fenomena
13
dalam Al-Qur’an dengan
konsep biologi
Saya mudah memahami bahan
ajar biologi berbasis
14
1. Respon siswa komplementasi ayat-ayat Al-
terhadap bahan ajar Qur’an
biologi berbasis Saya mendapat kendala ketika
Komplementasi ayat- menggunakan bahan ajar
ayat Al-Qur’an 15 biologi berbasis
3.
komplementasi ayat-ayat Al-
Qur’an
Saya kebingungan ketika
2. Integrasi nilai-nilai mencoba menghubungkan
Al-Qur’an dalam materi 16 setiap nilai-nilai Al-Qur’an
biologi dengan konten ilmu
pengetahuan
101

Pernyataan
No. Indikator Deskripsi Pernyataan T K
J S
P K
Saya mencari tahu tentang
17 pandangan Al-Qur’an tentang
3. Pandangan Al-Qur’an sains saat proses pembelajaran
tentang sains saat proses
pembelajaran Saya mengalami kendala
ketika membaca artikel
18 mengenai pandangan Al-
Qur’an tentang sains saat
proses pembelajaran
Motivasi belajar saya
4. Integrasi nilai-nilai
meningkat setelah mengkaji
Al-Qur’an dalam konten 19
nilai-nilai Al-Qur’an dalam
ilmu pengetahuan
konten ilmu pengetahuan
Saya kesulitan memahami
terjemahan Al-Qur’an yang
20
berkaitan dengan materi
biologi
Saya menggali terjemahan
ayat-ayat Al-Qur’an yang ada
21
di alam semesta (ayat-ayat
kauniyah)
Saya mendapat hambatan
Analisis terjemahan Al-
4. dalam mengaitkan konsep
Qur’an 22
biologi dengan terjemahan
ayat Al-Qur’an
Saya membaca tafsir
23 terjemahan ayat-ayat kauniyah
(ayat mengenai alam semesta)
Saya menghayati terjemahan
ayat-ayat Al-Qur’an yang
24
berkaitan dengan materi
biologi
Peserta didik Saya mengkaji konsep biologi
25
berdasarkan ayat Al-Qur’an
mengkaji konsep
Motivasi belajar saya
biologi berdasarkan 26
meningkat setelah mengkaji
5. konsep biologi berdasarkan
ayat-ayat Al-Qur’an ayat-ayat Al-Qur’an
Peserta didik Saya bertanya tentang konsep
27 biologi yang berkaitan dengan
menanyakan tentang ayat-ayat Al-Qur’an
102

Pernyataan
No. Indikator Deskripsi Pernyataan T K
J S
P K
konsep biologi yang
berkaitan dengan ayat-
ayat Al-Qur’an
3. Siswa mengumpulkan
Saya membaca artikel yang
informasi tentang
menjelaskan tentang konsep
konsep biologi yang 28
biologi yang berkaitan dengan
berkaitan dengan
ayat Al-Qur’an
ayat-ayat Al-Qur’an
4. Siswa mengolah
Saya kebingungan ketika
informasi tentang
mencoba menghubungkan ayat
konsep biologi yang 29
Al-Qur’an dengan konsep
berkaitan dengan
biologi
ayat-ayat al-Qur’an
5. Siswa menjelaskan
ayat-ayat Al-Qur’an Saya menjelaskan ayat Al-
yang ada di alam 30 Qur’an yang ada di alam
semesta (ayat semesta
kauniyah)
Saya membaca modul
31 pembelajaran biologi yang
terintegrasi dengan Al-Qur’an
Saya menggali informasi di
modul pembelajaran biologi
32
yang terintegrasi dengan Al-
Siswa mempelajari
Qur’an
LKPD dan Modul
Saya kesulitan memahami soal
6. pembelajaran biologi
33 di LKPD yang terintegrasi
yang terintegrasi dengan
dengan Al-Qur’an
Al-Qur’an
Saya mendiskusikan soal-soal
34 di LKPD yang terintegrasi
dengan Al-Qur’an
Saya berhasil menjawab
35 seluruh soal di LKPD yang
terintegrasi dengan Al-Qur’an
Saya mempelajari materi
Peserta didik membaca, 36 biologi yang berkaitan dengan
memahami, meneliti, ayat Al-Qur’an
7. dan mengkaji materi Saya kurang menggali lebih
biologi yang berkaitan dalam tentang materi biologi
37
dengan ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan Al-
Qur’an
103

Pernyataan
No. Indikator Deskripsi Pernyataan T K
J S
P K
Saya memahami materi biologi
38 yang berkaitan dengan ayat
Al-Qur’an
Saya kesulitan menggali
informasi tentang materi
39
biologi yang berkaitan dengan
Al-Qur’an
Saya mencatat poin-poin inti
40 materi biologi yang berkaitan
dengan ayat Al-Qur’an
104

Lampiran 4: Lembar Validasi Instrumen

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN

“Integrasi Sains dan Al-Qur’an pada Pembelajaran Biologi di Madrasah Aliyah dan
SMA Islam Terpadu Kota Tangerang Selatan”

Identitas Validator
Nama :BUCHORI MUSLIM
Bidang Keahlian :INTEGRASI SAINS DAN ISLAM

Petunjuk Pengisian :
1. Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu berilah tanda centang (√) pada kolom yang
telah tersedia
2. Jika ada yang perlu dikomentari, tuliskan pada lembar
komentar/saran/langsung pada lembar instrumen
3. Lingkari pernyataan LAYAK/TIDAK LAYAK sebagai kesimpulan di akhir
penilaian

Hasil
No Aspek yang divalidasi Komentar/saran
Sesuai Tidak sesuai
Tampilan format jelas
1. sehingga memudahkan √
melakukan penilaian
Kesesuaian indikator yang
diamati dengan kegiatan
2. √
aktivitas guru dalam proses
pembelajaran
Dirumuskan secara jelas,
3. spesifik dan operasional √
sehingga mudah diukur
Instrumen mengandung instruksi
4. atau petunjuk yang jelas

5. Menggunakan bahasa sesuai √
105

Hasil
No Aspek yang divalidasi Komentar/saran
Sesuai Tidak sesuai
dengan kaidah penulisan yang
baik dan benar
Bahasa yang digunakan jelas dan
6. √
mudah dipahami
Instrumen memudahkan peneliti
7. √
dalam mengumpulkan data
Berdasarkan hasil penilaian butir validasi maka instrumen penelitian ini
LAYAK/TIDAK LAYAK untuk digunakan dalam penelitian, dengan catatan sebagai
berikut:

Instrumen penelitian ini LAYAK digunakan untuk Penelitian

Tangerang Selatan, 19 April 2021

Validator Instrumen

BUCHORI MUSLIM
NIDN. 2027028902
106

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN

“Integrasi Sains dan Al-Qur’an pada Pembelajaran Biologi di Madrasah Aliyah dan
SMA Islam Terpadu Kota Tangerang Selatan”

Identitas Validator
Nama : Drs. Abdul Haris, M.Ag
Bidang Keahlian : Al-Qur’an dan Hadits

Petunjuk Pengisian :
1. Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu berilah tanda centang (√) pada kolom yang
telah tersedia
2. Jika ada yang perlu dikomentari, tuliskan pada lembar
komentar/saran/langsung pada lembar instrumen
3. Lingkari pernyataan LAYAK/TIDAK LAYAK sebagai kesimpulan di akhir
penilaian

Hasil
No Aspek yang divalidasi Tidak Komentar/saran
Sesuai
sesuai
1. Tampilan format jelas sehingga
memudahkan melakukan √
penilaian
2. Kesesuaian indikator yang diamati
dengan kegiatan aktivitas guru √
dalam proses pembelajaran
3. Dirumuskan secara jelas, spesifik Kata kesulitan bisa
dan operasional sehingga mudah divariasi dengan
diukur mengalami kendala,
√ terhambat,
terkendala,
mengalami hambatan
dsb
4. Instrumen mengandung instruksi

atau petunjuk yang jelas
5. Menggunakan bahasa sesuai √
107

Hasil
No Aspek yang divalidasi Tidak Komentar/saran
Sesuai
sesuai
dengan kaidah penulisan yang baik
dan benar
6. Bahasa yang digunakan jelas dan

mudah dipahami
7. Instrumen memudahkan peneliti

dalam mengumpulkan data

Berdasarkan hasil penilaian butir validasi maka instrumen penelitian ini


LAYAK/TIDAK LAYAK untuk digunakan dalam penelitian, dengan catatan sebagai
berikut:

Instrumen penelitian berupa kuisioner siswa ini LAYAK digunakan untuk penelitian
108

Lampiran 5: Data Skor, Skor Total, dan Persentase Kuisioner Siswa

MA A MA B MA C
Aspek Skor Skor Skor
Skor % Skor % Skor %
Total Total Total
1 609 1.064 57,24 326 588 55,44 578 980 58,98
2 592 912 64,91 288 504 57,14 506 840 60,24
3 603 912 66,12 330 504 65,48 567 840 67,5
4 514 760 67,63 269 420 64,05 470 700 67,14
5 579 912 63,49 277 504 54,96 437 840 52,02
6 440 760 57,89 237 420 56,43 349 700 49,86
7 515 760 67,76 239 420 56,9 422 700 60,29
Total 3852 6.080 63,58 1966 3.360 58,63 3329 5.600 59,43

MA D MA E MA F
Aspek Skor Skor Skor
Skor % Skor % Skor %
Total Total Total
1 338 588 57,48 465 756 61,51 514 840 61,19
2 331 504 65,67 453 648 69,91 443 720 61,53
3 338 504 67,10 507 648 78,24 479 720 66,53
4 273 420 65 401 540 74,26 370 600 61,67
5 339 504 67,26 437 648 67,44 428 720 59,44
6 252 420 60 311 540 57,59 350 600 58,33
7 285 420 67,86 378 540 70 368 600 61,33
Total 2156 3.360 62,96 2952 4.320 68,42 2952 4.800 61,43
109

Lampiran 6: Transkip Wawancara MA Jamiyyah Islamiyyah

Nama Guru : Sumiati, S.Pd

Nama Sekolah : MA Jamiyah Islamiyyah Pondok Aren

Mengajar di Kelas : X, XI, XII

Percakapan antara penulis dengan narasumber selama wawancara

No. Tokoh Percakapan


Apakah Ibu menggunakan Alquran sebagai sumber inspirasi
1 Peneliti
dalam pembelajaran biologi? Jika iya, seperti apa?
Kadang dipakai kadang juga tidak tergantung dari apa ya, waktu
2 Narasumber
kemudian kondisi dan juga materi.
3 Peneliti Oooo…ya, berarti tergantung materinya apa ya buk ya
Terus kondisi juga, atau kadang kan kita suka terburu-buru
4 Narasumber
dengan apa namanya, ngejar materi ya,
5 Peneliti Ooo iya
ya kadang juga dipakai, diselipkan sedikit kadang… kadang
6 Narasumber
tidak gitu
7 Peneliti Ooo iya
8 Narasumber Gitu
Kemudian untuk yang ke dua, ee.. alasan ibu menggunakan
9 Peneliti
Alquran sebagai sumber inspirasi itu kira-kira apa Bu?
Jadi kan biologi kan ilmu tentang hayat ya (hidup) jadi supaya
anak-anak itu lebih menghargai hidup terutama ya mereka
sendiri gitu kan karena kalau belajar biologi kan kita belajar
10 Narasumber
tentang diri kita sendiri ya, khususnya itu sih, bagaimana
menjaga kesehatan pribadi gitu, nanti baru bisa ke lingkungan
sekitar, biasanya itu tujuan awalnya gitu.
oo iya, Berarti tentang ee apa namanya ilmu hayati gitu ya buk
11 Peneliti
ya?
Iya, Jadi bagaimana menghargai apa yang dikasih sama Pencipta
12 Narasumber gitu terutama kan di tubuh kita. Seperti di kelas 11 itu kan
banyak tentang sistem ya,
13 Peneliti Iya, sistem-sistem
itu bagaimana kita lebih menghargai sistem yang ada di dalam
14 Narasumber tubuh kita. Biasanya ibu selalu bilang “ayo makanannya
misalnya, asupan gizinya, dan sebagainya, biasanya dari situ sih.
15 Peneliti Oo iya iya
16 Narasumber Lebih inspirasinya lebih ke situ, gitu.
17 Peneliti Sama penciptaan manusia juga ya bu?
110

No. Tokoh Percakapan


18 Narasumber Betul. Suka ditayangkan juga video penciptaan manusia gitu
Ooo iya, kalau cara ibu mendesain pembelajaran biologi dengan
19 Peneliti
menjadikan Alquran sebagai sumber inspirasi itu seperti apa Bu?
Biasanya siih ada yang langsung dimasukkan ya, maksudnya
20 Narasumber dalam pembelajaran gitu. Jadi langsung secara spontan dikaitkan
gitu aja sih, He’eh
21 Peneliti Langsung dikaitkan dengan ayatnya
22 Narasumber Betul
23 Peneliti Oo iya
Dengan materi. Walaupun kadang tidak serta merta
menyebutkan ayat sih maksudnya. Tapi memang paling kaitan
dengan di agama misalnya, pernah diajarkan seperti ini seperti
24 Narasumber
ini. Kebetulan kan anak pondok kadang mungkin mereka lebih
pintar ya, dari ibu gurunya gitu yang basiclynya memang ke
umum gitu. Kadang ke situ aja sih
25 Peneliti Hmm… kalau untuk tafsirnya kira-kira Bu, tafsir-tafsir.. iya
26 Narasumber Tafsir…
27 Peneliti tafsir ayatnya mungkin, dijelaskan atau?
Enggak sih, paling anak ee ngebaca aja atau misalnya dikasih tau
28 Narasumber kan di ayat ini pernah diajarkan misalnya atau apa gitu, secara
umum aja,
29 Peneliti : Oo iya, Secara umum ya
30 Narasumber Jadi nggak detail gitu
Ooo ya, kemudian untuuk…menurut ibu aspek spiritual siswa itu
31 Peneliti ee ini tentang mengkaji fenomena dalam Al-Qur’an dengan
konsep biologi ya bu,
32 Narasumber He’ehm
ee menurut ibu, ee apakah aspek spiritual siswa itu meningkat
33 Peneliti setelah melakukan pembelajaran biologi dengan mengkaji
fenomena dalam Al-Qur’an?
34 Narasumber Harapannya iya, hehehe
35 Peneliti Ooo iya
Karena kan, apa namanya ya, balik lagi basicnya ke diri kita gitu
ya, artinya mereka bercermin gitu ya. Tentunya dengan itu lebih
36 Narasumber banyak bercermin lagi, mengkaji lagi gitu, dari apa-apa yang
sudah diciptakan sama Yang Maha Kuasa gitu kan. Harapannya
sih itu. Spiritualnya …lebih bertambah
37 Peneliti Iya
38 Narasumber : Ibu selalu bilang sih bersyukur, bersyukur, dan bersyukur, gitu
39 Peneliti Iya
Karena sebagai makhluk hidup kan ada tiga ya. Manusia, hewan,
tumbuhan. Walau Ibu selalu bilang kalo dapet dulu materi, kita
40 Narasumber
kastanya sebenernya sama lho dengan hewan, Ya kan. Tapi ada
yang membedakan itu kan punya akal pikiran,karena disitu.
111

No. Tokoh Percakapan


Selalu sih di dikaji seperti itu kadang, gitu, suka diselipkan tadi.
Oo iya, tapi dalam kenyataannya kira-kira apakah aspek siswa
41 Peneliti
itu spiritualnya meningkat atau bagaimana Bu kira-kira?
42 Narasumber Belum kebaca secara ini sih ya Maksudnya He’eh
43 Peneliti Oo belum terbaca ya
Tapi memang ada sih interaksi yang saling mengingatkan gitu
antara sesama siswa gitukan nih. Kadang suka gini tu, “Kan
44 Narasumber
udah dikasih tauu jangan seperti ini, gini gini” anak-anak kadang
suka gitu sih hehehe, Jadi bentuk interaksi aja yang keliatan gitu
45 Peneliti Oo iya
Mungkin kan kadang waktu di sekolah lebih sedikit ya untuk
46 Narasumber
mengamati ituu gitu
47 Peneliti Iya, lebih terbatas gitu ya Bu
48 Narasumber Betuul
Kalau untuk selanjutnya, upaya Ibu untuk mengarahkan siswa
49 Peneliti dalam menelaah fenomena Al-Qur’an dengan konsep biologi
bagaimana Bu?
Kadang eee apa namanya, lebiih apa ya, lebih melek mata aja sih
50 Narasumber
tentang kejadian fenomena alam gitu ya
51 Peneliti Iya
Kadang-kadang dari situ kan kita juga banyak belajar gitu kan
ya, bagaimana jika yang punya itu sudah marah atau misalnya
akibat dari siapaa. Kadang gitu sih. Suka ngarahinnya ke
52 Narasumber
kejadian. Kadang Ibu memang update juga sih tentang berita-
berita gitu ya. Kadang kasihan anak yang pondok kan jarang
sekali nonton tv gitu kan
53 Peneliti Iya
Jadi kadang Ibu suka ngasih tau ni ada kejadian seperti ini,
54 Narasumber
kaitan dengan misalnya di kelas X ekosistem gitu
55 Peneliti Iya, mengaitkan dengan materinya ya Bu?
56 Narasumber Betul
Kaloo cara Ibu menyajikan fenomenanya itu seperti apa Bu
57 Peneliti
dalam Al-Qur’an, yang akan ditelaah oleh siswa gitu kira-kira?
58 Narasumber video kadang…
59 Peneliti Video mungkin ya
60 Narasumber He’eh, video, terutama di reproduksi ya
61 Peneliti Iya
He’eh, bagaimana bayi dari usia satu bulan sampai sembilan
bulan bahkan selama proses peleburannya dari awal gitu ya, lalu
kamu tu dari sini sebenernya gitu kan, sampai terakhirnya yaa
62 Narasumber disusui, lahir ya disusui sama ibunya gitu kan. Terkadang yaa
bentuk konkrit sih. Mereka kadang sampe ginih, yaa ada yang
mungkin belum pernah nonton ya. Ada juga orang, ee apa, anak-
anak luar yang memang melek gadget gitu ya sebenernya. “iya
112

No. Tokoh Percakapan


Bu saya pernah liat iniii” gitu itu. Bahkan sampe ibu tayangin
proses melahirkannya gitu, hehehe
63 Peneliti Emmm.. iya iya
64 Narasumber Itu kan sebagai bahan pembelajaran juga buat melek mereka gitu
65 Peneliti Iya
kadang bentuk video si atau kalau dii itu ada gambar-gambar
66 Narasumber
juga sih, kalau misalnya power point gitu ya, di ppt gitu
67 Peneliti Oo iya, yang mendukung ya bu ya materinya
68 Narasumber Betuul, yang mendukung materi biasanya
Oo iya… mungkin selain itu pernah ee menonton film
69 Peneliti
dokumenter gitu Buk?
70 Narasumber Dokumenteer… terakhir dii evolusi materinya
71 Peneliti Oo di evolusi ya, Harun Yahya yaa
He’eh, Harun Yahya, itu hehehehe, paliing banyak anak-anak
72 Narasumber minta gitu. Kadang suka perbandingan kera-manusia kera-
manusia heheh
Kera-manusia hehe, kalau untuk fenomena terkait materi apa Bu
73 Peneliti yang Ibu pilih untuk ditelaah oleh siswa? Tadi yaa mungkin ya,
reproduksi
74 Narasumber : Iya, Reproduksi itu yang…
75 Peneliti Evolusii gitu ya Bu?
He’eh, evolusi itu yang paling banyak sih. Rata-rata anak emang
76 Narasumber
lebih interest ya, tertariknya ke situ ya hehe
77 Peneliti Dan sistem mungkin ya Bu?
78 Narasumber Betul, ke sistem biasanya banyak
79 Peneliti Kalau ini tentang kurikulumnya ya Bu ya
80 Narasumber He’em
Yang pertama respon siswa terhadap bahan ajar biologi berbasis
81 Peneliti
komplementasi ayat Al-Qur’an
82 Narasumber He’eh
Kira-kira cara Ibu menganalisis respon siswa terhadap bahan ajar
83 Peneliti
biologi yang berbasis ayat Al-Qur’an bagaimana Ibu?
84 Narasumber Ketertarikan mereka sih biasanya ya
85 Peneliti Jadi, ketertarikan ya
he’eh, jadi kadang suka wa juga sih, “ Bu, kapan ya materi ini?”
gitu. Jadi anak-anak itu sama seperti kemarin darig ya. Daring
86 Narasumber itu kan PJJ kita ya. Itu sampe ada yang wa, katanya “Kangeen”
gitu maksudnya sambil dijelasin sambil liat video gitu atau ppt
itu biasanya. Ya lebih ketertarikan sih ngeliatnya gitu ya
87 Peneliti Ketertarikan siswa ya Bu ya?
88 Narasumber He’eh, jadi kepengen lagi lagi gitu, kayak haus gitu
89 Peneliti Oo iya, dan itu semua siswa rata seperti itu atau ada yang lain?
Enggak, paling satu kelas itu ya 30 persen atau paling banyak 50
90 Narasumber
persen
113

No. Tokoh Percakapan


91 Peneliti Setengahnya berarti ya Bu?
92 Narasumber Setengahnya hehe, beda-beda sih motivasi belajarnya tuh
93 Peneliti Kalau Ibu khusus biologi atau fisika sama kimia juga ngajarnya?
94 Narasumber Enggak, biologi aja
Kalau selanjutnya, e apa saja target Ibu setelah menerapkan
bahan ajar biologi berbasis komplementasi ayat-ayat Al-Qur’an,
95 Peneliti
kira-kira target Ibu kira-kira apa setelah menerapkan bahan ajar
Bu?
Yang pertama tentu basic dari kurikulum itu target materi ya,
96 Narasumber materi selesai, nilai anak baik, artinya sudah sukses gurunya.
Yang terakhir adalah itu lebih bisa mensyukuri aja targetnya itu.
97 Peneliti Mensyukurii anugerah Allah?
98 Narasumber he’eh, tentang hidup mereka, betuul
Kalau… upaya Ibu untuk mengintegrasikan nilai Al-Qur’an
99 Peneliti dalam materi biologi itu sepertti apa Bu nilai-nilai Al-
Qur’annya?
100 Narasumber Jadi dikaitkan ya?
101 Peneliti Iya
Ya biasanya gitu, tadi balik lagi ya, kee apa namanya, contoh-
102 Narasumber
contoh gitu ya, he’eh
103 Peneliti Oo iya
Dikaitkan dengan contoh-contoh kejadian alam misalnya, atau
104 Narasumber dikaitkan dengan ini karena konsekuensi itu ya, ada ayatnya
mungkin Ibu tidak begitu hapal gitu ya
105 Peneliti Iya
Jadi segala sesuatu di muka bumi ini kan biasanya ya memang
eee terjadi ya karena ulah tangan manusia, biasanya ngambil
106 Narasumber
contohnya kayak-kayak gitu si. Nah diintegrasikan kebanyakan
ke bentuk contoh gitu
Ooo.. diintegrasikan. Contohnya ya Bu ya. Kalau…untuk
kendala atau kesulitan Ibu itu yang Ibu alami kira-kira apa ketika
107 Peneliti
mengintegrasikan itu, nilai-nilai Al-Qur’an dalam pelajaran
biologi?
Kalau kesulitan sih kayaknya nggak ada ya. Anak-anak
kayaknya let it flow aja gitu ya setiap dikasih materi gitu.
108 Narasumber Maksudnya cuma mungkin yaa tadi, kita tidak… nggak tau gitu
seberapa jauh mereka itu…apa namanya, hasilnya gitu ya.
Seberapa jauh hasilnya yang kita nggak tau gitu
109 Peneliti Ooo… yang ditangkap siswa ya Bu?
110 Narasumber Betuul…jadi kalau misalnya lagi belajar sih fine aja mereka
111 Peneliti Oooh
112 Narasumber Tertarik tertarik aja gitu hehehe
113 Peneliti Hehehe, berarti kayak menikmati aja ya Bu?
114 Narasumber Menikmati aja, kadang kalo anak-anak ngeliatin kita, matanya ke
114

No. Tokoh Percakapan


kita, tapi kan pikirannya ke mana hehehe
115 Peneliti Pikirannya kemana…hehehe
116 Narasumber Hehehe… misalkan seperti itu ya
117 Peneliti Iya
Kadang kita tanya apa kok nggak tau gitu padahal di depan kita
118 Narasumber kayak gitu si. Kita ngelihatnya ya global aja paling. Ya secara
umum mereka tertarik dan mengikuti, itu sih
Oooh, tapi eee berapa persen kira-kira yang menguasai … itunya
119 Peneliti
Bu, materinya? Dari satu kelas mungkin Bu?
120 Narasumber Ooo kalo untuk materiii insyaallah sih sampai 75% ya
121 Peneliti Ooo 75 persen
122 Narasumber He’eh, kalau untuk materi
Oo iya. Kalau… ee ini, integrasi nilai-nilai Al-Qur’an itu hanya
dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung atau juga di luar
123 Peneliti
pembelajaran biologi itu Bu kira-kira penerapan integrasi Al-
Qur’annya?
124 Narasumber Oke, kaitannya dengan waktu… biasanya pas tatap muka aja
125 Peneliti Pas tatap muka ya?
126 Narasumber Betuull
127 Peneliti Ooo
128 Narasumber Karena memang … apa namanya… waktunya kan terbatas ya
129 Peneliti Iya
130 Narasumber Jadi memang pas ketemu tatap muka aja
Berarti kalo di luar eee itu ada…apa namanya, muatan lokal
131 Peneliti
yang itu nggak Bu, tentang Al-Qur’an gitu?
132 Narasumber Oooh.. ke anak-anak siih ada Qiro’at sii ya
133 Peneliti Qira’at.
134 Narasumber He’eh…Qiro’at aja
135 Peneliti Ooo…di lingkungan sekolahnya ya?
Betuul. Karena kan memang istilahnya sudah agamanya full ya,
136 Narasumber jadi mungkin kita ambilnya yang kayak kebalikan di SMA. Kalo
di SMA kan ada ROHISnya gitu ya
137 Peneliti Ooo.. iya
Kalo kita kan materi agamanya full, paling yang lebih sedikit
138 Narasumber
umum gitu untuk eksak, ekstrakurikulernya gitu
139 Peneliti Ooo iya, berarti karena di Pesantrennya juga udah full
140 Narasumber Betuul, sudah hehehe. Sudah lumayan banyak gitu hehehe
Ooo iya bener Bu, hehe. Kalau untuk selanjutnya, ini tentang
141 Peneliti
analisis terjemahan Al-Qur’an ya Bu.
142 Narasumber He’em
Eee bagaimana Ibu mengarahkan siswa untuk menganalisis
143 Peneliti
terjemahan Al-Qur’an dengan konten materi yang sesuai?
Kalo untuk secara spesifik sih belum sampai ke situ gitu
144 Narasumber
maksudnya
115

No. Tokoh Percakapan


145 Peneliti Ooo belum ke analisis terjemahan ya?
He’em betul betul. Belom sempet Ibu Suruh untuk analisis
146 Narasumber karena kan tadi Ibu bilang, paling penerapannya ya hanya sekilas
aja gitu ya
147 Peneliti Sekilas
148 Narasumber He’eh
Kalo untuk langkah-langkah yang dilakukan Ibu apa saja untuk
149 Peneliti
menganalisis terjemahan Al-Qur’an? Mungkin…
Yaa.. tadi ya karena tidak di analisis ya, hehehe paling hanya
150 Narasumber
mengarahkan nanti
151 Peneliti Mengarahkan ya?
152 Narasumber Iya baca aja misalnya dan sebagainya gitu he’eh
153 Peneliti Oo…baca sendiri
154 Narasumber He’eh
Kaloo…ini tentang pendekatan saintifik ya Bu dalam
155 Peneliti
pembelajaran
156 Narasumber He’em
Eee itu bagaimana cara menerapkan pendekatan saintifik dalam
157 Peneliti
pembelajaran biologi berbasis Al-Qur’an?
158 Narasumber Lebih ke basic contoh tadi sih
159 Peneliti Lebih ke contoh-contohnya?
160 Narasumber He’eh. Contoh-contoh nyata aja sih gitu
161 Peneliti Contoh-contoh nyata ya
162 Narasumber Dan dikaitkan gitu aja biasanya
Ooo iya Bu. Ee kemudian cara Ibu menjelaskan konsep biologi
163 Peneliti yang berkaitan dengan ayat-ayat Al-Qur’an kepada peserta didik
seperti apa Bu? Cara menjelaskannya
Biasanya langsung ke materiii.. He’eeh, terus kalo misalnya pas
164 Narasumber sesuai dengan apa… kaitan kajian ayat mungkin yang sudah
biasa mereka dengar gitu, yang umum, biasanya dikaitkan gitu
165 Peneliti Dikaitkan oo. Ada siswa disuruh menghafal ayat itu gitu Bu?
166 Narasumber Tidak
167 Peneliti Oo tidak
168 Narasumber He’eh hehehe
169 Peneliti Ooo iya, berarti dikaitkan dengan materi
170 Narasumber Betuul
Kemudian kendalanya kira-kira apa Bu dalam menerapkan
171 Peneliti pendekatan saintifik dalam pembelajaran biologi yang berkaitan
dengan AL-Qur’an?
Kendalanya karena tidak langsung di…apa namanya, diberikan
ya, secara pemahaman Al-Qur’annya gitu kan, mungkin mereka
172 Narasumber
juga…membacanya ya sekilas aja mungkin gitu ya. Jadi tadi,
mungkin tidak ada apa namanya, follow up ya bilangnya ya?
173 Peneliti Iya
116

No. Tokoh Percakapan


Tidak ada follow up atau nggak dihapal gitu. Jadi..anak-anak
174 Narasumber mungkin ya bisa mengartikannya ya sekilas paling gitu. Karena
Ibu juga tidak konsen disitu gitu kan hehe
175 Peneliti Ooo iya, soalnya materi yang lebih ini ya Bu ya?
Betuul. Materi yang lebih diii unggulkan atau dii..porsinya lebih
176 Narasumber
banyak
Emm.. ee selanjutnya apakah semangat belajar siswa itu
177 Peneliti meningkat ketika diajak untuk mengumpulkan informasi tentang
ayat yang berkaitan dengan materi Bu?
178 Narasumber Kalo untuk tugas sii biasanya selalu semangat gitu ya. Hehehe
179 Peneliti Ooo iya hehe
Selalu semangat gitu ya. Memang anak-anak itu lebih suka ke
video atau misalnya gambar gitu ya. Kalo misalnya video atau
180 Narasumber
gambar itu biasanya langsung diselipkan itu dia lebih semangat
gitu
181 Peneliti Lebih semangat ya?
Tapi itu kontennya lebih kepada…apa namanya, pembelajaran
182 Narasumber
gitu
183 Peneliti Hemmm…lebih kepada pembelajarannya ya?
184 Narasumber He’eh
Hmm iya. Kalo untuk searching di website gitu kira-kira pernah
185 Peneliti
nggak Bu?
186 Narasumber Untuk apa?
untuk mengumpulkan informasi tentang ayat Al-Qur’an yang
187 Peneliti
berkaitan
188 Narasumber Belom
189 Peneliti Oo belom ya?
190 Narasumber He’eh hehehe
191 Peneliti Berarti dari tadi video dan materi ya
192 Narasumber Betuul
Kalo untuk selanjutnya, menurut Ibu apakah siswa itu
193 Peneliti mengalami kesulitan saat menjelaskan tentang konsep biologi
yang berkaitan dengan ayat Al-Qur’an mungkin?
Kalo materi sih insyaallah ada yang kesulitan ada tidak. Ketika
194 Narasumber dikaitkan dengan itu, paling kita nunjuknya siswa-siswa yang
memang basicnya ada di pondok gitu
195 Peneliti Ooo iya
Dan mereka juga lebih paham gitu ketimbang saya sebagai
196 Narasumber gurunya. Karena mereka ada yang beberapa tahfidz Qur’an juga
gitu ya
197 Peneliti Ooo iya ya
198 Narasumber He’eh…gitu
Berarti lebih…eee.. yang di pondok persentasinya lebih bisa ya
199 Peneliti
Bu ya hehehe?
117

No. Tokoh Percakapan


200 Narasumber Betuul.. hehehehe biasanya seperti itu
Kalau selanjutnya…untuk nomor 21, ini tentang RPP, LKPD,
201 Peneliti
dan Modul Pembelajaran ya Bu
202 Narasumber He’eh
Nah..eee bagaimana cara Ibu mengintegrati mengintegrasikan
203 Peneliti materi biologi dengan Al-Qur’an ke dalam perangkat
pembelajaran, seperti RPP, modul, dan LKPD?
Kalau dulu memang jaman Ibu awal ngajar ya, masih ya karena
204 Narasumber masiiih apa masih hangat lah ibaratnya, masih dapet
ilmuu…ilmunya baru dariii UIN ya waktu itu juga
205 Peneliti Iya
Nah untuk sekarang sih memang Ibu berapa tahun ini jarang
206 Narasumber
diselipkan untuk itu
207 Peneliti Ooo iya
208 Narasumber Bahkan mungkin 2 tahun ini bahkan tidak ada ya
209 Peneliti Oooh iya
He’eh. Jadi kadang tadi Ibu bilang spontan ya. Spontan
210 Narasumber mengaitkannya ketika sudah masuk di pembelajaran. Jadi baik di
materi, lembar kerja, atau apapun itu biasanya tidak ada gitu ya
211 Peneliti Ooo tidak ada
212 Narasumber Jadi langsung pas action Ibu ngajar biasanya langsung
213 Peneliti Pas penjelasannya ya?
Narasumber Betuul. Kadang kan kita kalau menjelaskan udah terbentuk
214
dengan sendirinya ya, hehe
215 Peneliti Ooo iya
Narasumber Materinya ini kadang kita bisa menambah dari bagian yang lain
216
seperti contoh-contoh misalnya
217 Peneliti Oooh
218 Narasumber Atau aplikasi yang sering terjadi lah. Fenomena gitu ya
Peneliti Iya He’em. Eee kemudian perangkat pembelajaran. Apakah
perangkat pembelajaran biologi yang diintegrasikan dengan Al-
219
Qur’an itu memudahkan siswa memahami materi? Tadi kan
belum ada yang diintegrasikan ya Bu ya?
220 Narasumber Betuul hehe
Peneliti Berarti kira-kira bagaimana Bu perangkat pembelajarannya kira-
221
kira?
Narasumber Kalau memudahkan kayaknya tergantung strategi pembelajaran
222
gitu ya hehehe
223 Peneliti Oooo iya
Narasumber Ya jadi strategi pembelajarannya mungkin…ee dilihat juga dari
materinya. Kadang anak juga ada yang bilang mungkin menurut
224 Ibu ini materi, sebagai guru kan kita tau ya, kesulitan mungkin.
Tapi ada mereka bilang, “Engga Bu ini lebih paham” dari
mungkin materi sebelumnya. Jadi kaitannya juga dengan strategi
118

No. Tokoh Percakapan


pembelajaran kita, kemudian penerimaan siswa sih
225 Peneliti Ooo penerimaan siswa ya
Narasumber Biasanya gitu. Kalaupun dikaitkan mereka sih biasanya oke aja
226 gitu maksudnya nerimanya gitu. Karena sudah masuk ke
pembelajaran
Peneliti Oke hehehe iya… Pembelajarannya yaa. Eee kemudian apakah
227 perangkat pembelajaran tadi yang diintegrasikan dengan Al-
Qur’an dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa Bu?
Narasumber Insyaallah bisa. Secara spiritual…spiritual mereka kayaknya
228
masih bisa nerima ya. Apalagi basicnya kan Islam gitu ya
229 Peneliti Iya
Narasumber Jadi buat motivasi mereka kayaknya lebih tinggi kalo dikaitkan
230
dengan itu gitu
231 Peneliti Ooh
Narasumber Kadang kalo saya liat sih kalo misalnya dikaitkan kaitkan gitu
232 anak-anak kayaknya lebih kepada berfikir gitu ya kadang suka
liat bengong gitu mungkin sedang apa namanya ya hehehe
233 Peneliti Oo iya, mencerna?
Narasumber Bergejolaklah atau mencerna gitu di dalam pikirannya gitu.
234 Kadang suka gitu sih ngeliatnya. Kita kan bisa ngeliat satu satu
anak yang dari depan gitu
Peneliti Ooo iya. Tapi kira-kira kalo motivasi dan hasil belajarnya kira-
235
kira berapa persen Bu yang meningkat gitu?
Narasumber Kalo untuk motivasi sama sih dengan materi tadi ya, tujuh puluh
236
limaan
237 Peneliti Tujuh lima persen ya
238 Narasumber Iya Betul
Peneliti Selanjutnya tentang konsep belajar ya Bu dalam pelajaran
239 biologi. Nah kalo bagaimana konsep dalam mempelajari materi
biologi yang diintegrasikan dengan ayat Al-Qur’an?
240 Narasumber He’em, berarti siswanya ya?
241 Peneliti Iya konsep belajar siswanya kira-kira seperti apa Bu?
242 Narasumber Untuuuk…
243 Peneliti Yang sejauh ini
Narasumber He’em, kalo sejauh ini sih mereka lebih suka apa ya… Interaksi
ya, lebih sharing, kemudiaan lebih banyak tanya jawab gitu ya.
244
Kadang anak-anak bilangnya gini sih, “Kalo belajar biologi itu
setoran lho Bu” gitu hehehe kadang suka bilang gitu
245 Peneliti Ooh
Narasumber Jadi misalkan materinya Cuma berapa meniit selesai, biasanya
246
tanya jawab yang itu…
247 Peneliti Yang lama?
248 Narasumber Betuul
249 Peneliti Ooh, berarti lebih ke keak.. keaktifan siswa ya Bu ya
119

No. Tokoh Percakapan


250 Narasumber Betuul…biasanya itu kalau di biologi
Peneliti Iya, ee kemudian yang terakhir Bu. Apakah konsep belajar setiap
251 siswa itu berbeda dalam mempelajari materi biologi yang
diintegrasikan dengan Al-Qur’an?
252 Narasumber Pasti
253 Peneliti Oo beda-beda ya Bu
254 Narasumber Betul hehehe
Peneliti Tapi kira-kira sebagian besar seperti apa Bu? Cenderung aktif
255
bertanya atau mungkin mereka mencari sendiri?
Narasumber Tergantung kelasnya ya berarti ya. Kadang kita kan di sini punya
256
kelas pembanding ya
257 Peneliti Iya
Narasumber Ada yang namanya MIA tapi unggulan, ada yang MIA tapi
mungkin MIA yang kelas dua nya ya maksudnya. Karena kita
258
kan mau cari bibit biasanya. Itu biasanya lebih aktip di MIA
satunya gitu
259 Peneliti Oo MIA satunya
Narasumber He’eh betuul. Eee tapi…apa namanya…Ibu juga ada ngajar
lintas minat biologi untuk IPS, itu juga aktif juga anak IPSnya
260 untuk mengetahui. Mungkin karena mereka tidak pernah belajar
biologi ya, jadi keinginan kuat untuk taunya itu lebih tingginya
juga gitu
262 Peneliti Lebih tinggi, Oo sama
Narasumber Jadi sebenernya mah betul, sebenernya sama. Nggak IPA nggak
263
IPS kayaknya dua-duanya tertarik sih keaktifannya gitu
264 Peneliti Sama tertarik ya
265 Narasumber Baik Bu, terimakasih untuk wawancaranya
120

Lampiran 7: Transkip Wawancara Guru MA Khazanah Kebajikan

Nama Guru : Faiz Rohman, M.Pd

Nama Sekolah : MA Khazanah Kebajikan

Mengajar di Kelas : X, XI, XII

Berikut percakapan antara penulis dengan narasumber selama wawancara

No. Tokoh Percakapan


1 Peneliti Bapak Faiz Rohman, M.Pd ya?
2 Narasumber He’eh
3 Peneliti Oo iya, ee mengajarnya di kelas berapa Pak?
4 Narasumber Sepuluh, sebelas, dua belas
5 Peneliti Sepuluh, sebelas, dua belas
6 Narasumber He’eh
Ee untuk.. pertanyaan pertama tentang Al-Qur’an sebagai
7 Peneliti
inspirasi ya Pak.
8 Narasumber Oooh iya
Ee apakah Bapak menggunakan Al-Qur’an sebagai sumber
9 Peneliti
inspirasi dalam pembelajaran biologi?
10 Narasumber Sebagian
11 Peneliti Sebagian ya
Iya, karena ya beberapa ada yang bisa dikaitkan dengan Al-
12 Narasumber
Qur’an
13 Peneliti Ooo iya
14 Narasumber Iya
15 Peneliti Penggunaannya kira-kira seperti apa Pak?
Eee biasanya gini. Ee untuk materi eubacteria kan binatang-
16 Narasumber
binatang kecil kita samakan dengan An-Naml
17 Peneliti Oo gitu oo
18 Narasumber Iya yang kecil
19 Peneliti Dikaitkan langsung dengan ayatnya?
20 Narasumber Iya
Iya, kemudian alasan Bapak menggunakan Al-Qur’an
21 Peneliti
sebagai sumber inspirasi itu apa Pak?
22 Narasumber Karena Al-Qur’an sebetulnya lebih konkrit
23 Peneliti Oo iya
Untuk menjawab bahwa penciptaan ee oleh Tuhan atau
24 Narasumber
Allah Subhanahu wata’ala itu lebih baik lagi
Oo gitu. Selanjutnya bagaimana cara Bapak mendesain
25 Peneliti
pembelajaran biologi dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai
121

No. Tokoh Percakapan


sumber inspirasi?
Ada satu yang menarik buaaat ee penciptaan manusia yang
26 Narasumber
dikaitkan dengan teori evolusi Darwin
27 Peneliti Oo iya
Gitu. Karena ternyata bertolak belakang dengan..ee evolusi
28 Narasumber
Darwin
29 Peneliti Iya
Sedangkan di Al-Qur’an kita kan ee berurutan. Sedangkan di
30 Narasumber
evolusi Darwin kan tidak gitu kan
31 Peneliti Iya tidak
Maka itu jadi runutan buat saya, termasuk juga tentang
32 Narasumber
sistem reproduksi dan sel
Ooo iya iya, ogitu. Berarti desain pembelajarannya kira-kira
33 Peneliti
dengan video atau diskusi?
Eee kemaren kami, ee kalo saya gunakan kemaren itu ada
34 Narasumber
video sama slide
35 Peneliti Ooo slide
36 Narasumber Iya. PPT
37 Peneliti PPT?
38 Narasumber Iya, Slide PPT
Kemudian eee menurut Bapak apakah aspek spiritual siswa
39 Peneliti itu meningkat setelah melakukan pembelajaran biologi yang
mengkaji fenomena Al-Qur’an?
40 Narasumber Kebanyakan malah banyak bertanya
41 Peneliti Ooo banyak bertanya
Karena sampe saat ini pun mereka bertanya, “Kenapa
42 Narasumber
bertolak belakang Pak?
43 Peneliti Oo iya
Naa itu. Sedangkan di materi biologi kan tidak seperti di Al-
44 Narasumber
Qur’an gitu kan
45 Peneliti Iya
Makanya mereka sak saling saking bertolang belakang maka
46 Narasumber
yang diragukan itu biologi apa apa, gimana, katanya gitu
Oo gitu, berarti aspek spiritualnya mungkin meningkat ya
47 Peneliti
Pak ya?
48 Narasumber Meningkat kalau…kalau dihubungkan dengan Al-Qur’an
Oo iya. Kemudian upaya Bapak untuk mengarahkan siswa
49 Peneliti dalam menelaah fenomena Al-Qur’an dengan konsep
biologi seperti apa Pak?
50 Narasumber Eee untuk saat ini.. itu biasanya kita ee observasi
51 Peneliti Oo iya observasi
Observasi tentang antara permasalahan di masyarakat
52 Narasumber
dengan permasalahan dengan di teori gitu
53 Peneliti Ooo iya
122

No. Tokoh Percakapan


Ternyata ee di masyarakat emang bertolak belakang gitu
dengan ee biologi. Tapi saya se eee kait-kaitkan aja supaya
54 Narasumber mereka faham bahwa di biologi ini, ini penciptaannya kan
teorinya menurut manusia bukan menurut Allah gitu he’eh
he’eh
Ooo gitu. Kemudian cara Bapak, bagaimana cara Bapak
55 Peneliti menyajikan fenomena dalam Al-Qur’an yang akan ditelaah
dengan siswa?
56 Narasumber Ee biasanya gini. Ee Suksesi.
57 Peneliti Ooo suksesi
58 Narasumber Suksesi kan kehancuran.
59 Peneliti Ooo iya
60 Narasumber Biasanya saya di se dituliskan dikaitkan dengan Al-Ankabut
61 Peneliti Oo Al-Ankabut
Biasanya. Maka ee akan tercipta sama gitu. Di suksesi
62 Narasumber penghancuran karena dua tipe, ada yang alami ada buatan.
Sedangkan di…aula kan di Al-Qur’an ee langsung gitu kan
63 Peneliti Oo iya
Ee dengan adanya teori…ee apa… ee Dalton juga nggak
64 Narasumber bisa masuk. Cuman ke kalo teori plate…planetisimal bisa
gitu kan
65 Peneliti Heemmm…Oo iya
66 Narasumber Atau teori yang lagi…sekarang yang lagi booming
67 Peneliti Heemm
68 Narasumber Teorii…apa lupa. Lupa. Hehe terus He’eh
69 Peneliti Iya, lanjut ya Pak ya
70 Narasumber Iya
Ee kemudian ee fenomena terkait materi apa saja yang
71 Peneliti
Bapak …Bapak pilih untuk ditelaah siswa Pak?
72 Narasumber Eee biasanya sel
73 Peneliti Sel ya
74 Narasumber Sama dengan reproduksi gitu aja. Karena itu lebih mem…
75 Peneliti Oo reproduksi. Kalau sistem-sistem?
76 Narasumber Sistem…enggak. Jarang saya
77 Peneliti Ooo iya
78 Narasumber Itu hanya menggunakan slide aja
79 Peneliti Ooo slide aja
He’eh. Tapi kalau untuk bahan diskusi, permasalahan,
biasanya saya kalo nggak di reproduksi di kelas sebelas, dan
80 Narasumber
kalo sel biasanya di kelas sebelas juga. Semester satu
semester dua
81 Peneliti Oo iya. Kalau kelas sepuluh berarti masih umum ya Pak?
Umum. Kalo kelas sepuluh paling animalia, ee plantae, atau
82 Narasumber
animalia itu kan masih umum aja gitu. Kecuali nanti kalo
123

No. Tokoh Percakapan


untuk ee menjurus ke eubacteria, bacteria, baru
Oooh iya. Kemudian bagaimana cara Bapak menganalisis
83 Peneliti respon siswa terhadap bahan ajar biologi yang berbasis Al-
Qur’an?
84 Narasumber Eee kita biasanya ee tesnya tes tertulis aja.
85 Peneliti Oo iya
86 Narasumber Kalo tes tertulis biasanya ee lebih…kita menggunakan essay
87 Peneliti Oo essay
88 Narasumber Karena mereka kan menurut pendapat mereka sendiri gitu
89 Peneliti Ooo iya
Kalo pilihan ganda atau multiple choice kadang-kadang bisa
90 Narasumber pindah-pindah dari yang lain. Nah kalo pilihan dari mereka
sendiri
91 Peneliti Kalo pilihan ganda kan di…dibatesin gitu ya Pak ya?
Iya dibatesin. Kalo itu kan biasanya dia me….melebihi
92 Narasumber
wawasannya sendiri
Oo iya. Kemudian apa saja target Bapak setelah menerapkan
93 Peneliti
bahan ajar biologi berbasis komplementasi ayat Al-Qur’an?
Eee sebetulnya target utama sih dia bisa memahami bahwa
94 Narasumber
penciptaan Allah itu sangat luar biasa
95 Peneliti Ooo iya
96 Narasumber Dibandingkan dengan yang ada di teori-teroi biologi
97 Peneliti Teori biologi ya Pak ya
Itu menurut saya. Dan ingin kecapaian yang emang begitu.
Pengennya dia dengan biologi belajar terus dia dikaitkan
98 Narasumber
dengan Al-Qur’an, dia bisa menghayati atau memahami
bahwa penciptaan itu…penciptaan Tuhan itu luar biasa
Ooo iya. Ee kemudian bagaimana upaya yang dilakukan
99 Peneliti Bapak untuk mengintegrasikan nilai-nilai Al-Qur’an dalam
materi biologi?
100 Narasumber Kami sudah ada di sini. Ada namanya tahfidz
101 Peneliti Oo tahfidz
Tahfidz dan penger..ee…pemahamannya. Artinya ketika
102 Narasumber
dibaca maka dibacakan juga artinya
103 Peneliti Artinya
Nah, ketika saya membacakan ini maka dia mengartikan,
104 Narasumber lalu kita kaitkan dengan eee…ee…materi, bisa tersampaikan
atau tidak
Ooo gitu. Kalau untuk apa namanya, selain tahfidz mungkin
105 Peneliti
ininya Pak, tafsirnya gitu?
106 Narasumber Tafsirnya iya ada
107 Peneliti Tafsirnya juga ya
108 Narasumber Ada di sini kajian tematiknya, setiap hari sabtu
109 Peneliti Ooo kajian tematik. Itu untuk ayat-ayat kauniyah ya Pak?
124

No. Tokoh Percakapan


110 Narasumber Iya, khusus itu hehe
111 Peneliti Khusus ya Pak ya
112 Narasumber Ooo iya
Kemudian ee apa saja kendala yang…dan kesulitan Bapak
113 Peneliti yang dialami ketika melakukan integrasi nilai Al-Qur’an
pada pembelajaran biologi?
114 Narasumber Satu, kebanyakan kita kan umum. Anak-anaknya anak SMP
115 Peneliti Oooh
Naah mereka lebih tidak terfokus kalo kita jabarkan antara
116 Narasumber
pelajaran agama dengan pelajaran umum gitu kan
117 Peneliti Ooo iya iya iya
Karena kurangnya di…di SMP itu pendidikan untuk
118 Narasumber
ketauhidannya kurang
119 Peneliti Oooh iya iya
Sehingga kita untuk menerapkan ini, “o gitu ya”. Entar lupa
120 Narasumber lagi. Kemudian kendala yang kedua, ini kan
ee…kegiatannya padat
121 Peneliti Iya
Sehingga dari asrama ke sini pun ee memakan waktu yang
122 Narasumber luar biasa. Malem bangun. Mereka kan bangun jam..jam
dua. Sholat tahajjud. Sedangkan tidur aja dari jam sepuluh
123 Peneliti Oo iya
Dengan rentang waktunya itu, jadi pada intinya kendalanya
124 Narasumber
yang utama waktu
125 Peneliti Waktu ya?
126 Narasumber Waktu dan kegiatan
127 Peneliti Banyak anak pesantren juga ya
128 Narasumber Banyak
Kemudian ee integrasi nilai A..nilai-nilai Al-Qur’an hanya
129 Peneliti dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung atau juga di
luar proses penje..pembelajaran Pak?
Tadi kan ee saya sudah jelaskan ketika di Sabtu kita ada
130 Narasumber
tematik. Nanti kita integrasikan ke sana
Oo iya. Kalau untuk kegiatan lain seperti sholat jama’ah
131 Peneliti
atau..?
132 Narasumber Iya itu, pasti kalo itu
133 Peneliti Pasti ya. Mau dilanjut atau gimana Pak?
134 Narasumber Ya nggakpapa lanjut aja. Bentar lagi nantis aya udah
135 Peneliti Oo bentar lagi. Solanya bentar lagi jam sepuluh hehe
136 Narasumber Nggakpapa nggakpapa
Ooh… kemudian ee adakah kegiatan di sekolah, di luar
137 Peneliti pelajaran yang menerapkan nilai-nilai Al-Qur’an? Misalkan
selain yang tematik tadi…
138 Narasumber He’eh…
125

No. Tokoh Percakapan


139 Peneliti Misalkan ada apa…es..estrakurikuler apa?
140 Narasumber Oo BQ. Kita ada BQ ada muhadhoroh
141 Peneliti BQ itu baca tulis Qur’an?
Ee bukan. BQ itu untuk kajian tentang keagamaan kalo di
142 Narasumber
sini, tapi namanya e BQ gitu
143 Peneliti BQ
Kayak-kayak baca tulis Qur’an tapi bukan. Di situ
144 Narasumber
memahami bahasa Arab, memahami isi kajian Qur’an gitu
145 Peneliti Oo di sekolahnya ya?
Iya. Kalo…kalo muhadhoroh kita tampilkan untuk ee…
146 Narasumber penceramah yang mengikuti tentang materi umum dengan
agama
147 Peneliti Oo gitu
148 Narasumber Itu setiap hari senin
149 Peneliti Setiap hari senin ya?
150 Narasumber He’eh
151 Peneliti Sama tahfidz ya tadi ya?
152 Narasumber Sama tahfidz hari Sabtu
Oo hari Sabtu. Oo iya. Selanjutnya, ee bagaimana Bapak
153 Peneliti mengarahkan siswa untuk menganalisis terjemahan Al-
Qur’an dengan konten materi yang sesuai?
Yaa biasanya dibacakan. Ee kita ee memberikan materi,
154 Narasumber kemudian kita bukakan suratnya apa, kemudian ayat berapa,
lalu kita sampaikan pengartinya
155 Peneliti Pengartiannya ya
156 Narasumber Gituu
Oo iya, baik Pak. Kemudian apa saja langkah-langkah yang
157 Peneliti dilakukan untuk menganalisis terjemahan Al-Qur’an yang
berkaitan dengan materi?
158 Narasumber Dengan hafalan
159 Peneliti Hafalannya ya?
160 Narasumber Iya
161 Peneliti Ooo… berarti siswanya mengahafal dulu?
162 Narasumber Hafal
163 Peneliti Ooo iya, baru nanti dianalisis ya?
164 Narasumber Iya
Kemudian bagaimana cara menerapkan pendekatan saintifik
165 Peneliti
dalam pembelajaran biologi berbasis Al-Qur’an Pak?
166 Narasumber Kalau di sini kita biasanya ya pembedahan aja
167 Peneliti Pembedahan aja?
He’em, dengan…kalau ikan reproduksi, kalau katak dengan
168 Narasumber
cara kerja otot gitu
169 Peneliti Oo iya
170 Narasumber Ee setaun paling kami ee saya praktikum langsung paling
126

No. Tokoh Percakapan


dua kali doang. Otot, reproduksi, itu aja
171 Peneliti Buat oo…praktikum ya Pak ya?
172 Narasumber Buat praktikum
Kemudian bagaimana cara Bapak menjelaskan konsep
173 Peneliti biologi yang berkaitan dengan ayat-ayat Al-Qur’an?
Konsepnya
174 Narasumber Yaa seperti tadi kita kaitkan gitu
175 Peneliti Ooo dikaitkan
Jadi seperti….reproduksi misalkan. Oo penciptaannya begini
begini. Lalu dikaitkan dengan surat apa, oo begini begini
begini gitu kan. Udah kan ketauan gitu kan. Ee kalo…secara
176 Narasumber
biologi kan dari mulai teori blastula morula segala macem
gitu, sedangkan dari Al-Qur’an kan gampang banget sepele,
ini ini ini gitu
177 Peneliti Ooo iya, cepet ya?
He’eh. Penjabarannya ke Al-Qur’an kan dengan ke…materi
178 Narasumber
kan lebih luas materi
179 Peneliti Iya
Maka anak lebih nggak paham kalo dengan itu, tapi kalo
180 Narasumber dengan yang di Al-Qur’an malah lebih cepet gitu
pemahannya
Ooo iya iya. Ee kemudian…ee…apa kendala dalam
181 Peneliti melakukan pendekatan saintifik Pak dalam mengajarkan
konsep biologi?
182 Narasumber Kita kurangnya alat
183 Peneliti Oo alatnya kurang ya?
184 Narasumber Alat dan lab
185 Peneliti Ooo
186 Narasumber Labnya kita kekecilan
187 Peneliti Heemm.. berarti…
188 Narasumber Itu aja untuk saintifik
189 Peneliti Berarti dari sarana prasana?
190 Narasumber Iya
Kemudian apakah semangat belajar siswa itu meningkat
191 Peneliti ketika diajak mengulang informasi tentang konsep biologi
yang berkaitan dengan Al-Qur’an ya?
192 Narasumber Haa luar biasa. Apalagi di google classroom itu penuh
193 Peneliti Oo gitu ya Pak ya
Iya. Jadi mereka lebih banyak antusias. Dan saya ada
194 Narasumber
pembuktiannya satu, ada
195 Peneliti Ooo ada
Boleh nanti bisa liat bagaimana kalo anak saya itu dari
196 Narasumber
google classroom saya perintahkan itu luar biasa dibikin
197 Peneliti Ooo gitu Pak
127

No. Tokoh Percakapan


198 Narasumber He’eh
199 Peneliti Itu yang langsung berkaitan dengan Al-Qur’an ya?
200 Narasumber Iya
201 Peneliti Ooo iya
202 Narasumber Sel. Tentang sel
203 Peneliti Ooo iya, ogitu. Ee nanti saya boleh liat ya Pak ya
204 Narasumber Boleeeh…saya kirimin juga udah dipoto kok
Ooo iya baik. Kemudian menurut Bapak apakah peserta
205 Peneliti didik itu mengalami kesulitan saat menjelaskan konsep
biologi yang berkaitan dengan Al-Qur’an?
206 Narasumber Ini dengan sel aja mereka gampang
207 Peneliti Ooo
208 Narasumber Iya. Makanya lebih gampang mereka dengan gambar
209 Peneliti Oooh
Gambaar, terus mereka inikan..ee…mereka jabarkan ini
210 Narasumber fungsinya apa ini fungsinya apa, coba menurut Al-Qur’an
menurut kamu gimana? “Ini lebih enak” gitu
211 Peneliti Ooo iya. Hehe. Lima pertanyaan lagi ya Pak hehe
Iyaa siap. Ini salah satunya kayak begini (Sambil
212 Narasumber
menujukkan gambar oganel sel buatan siswa)
213 Peneliti Ooo iya iya. Bikin apa…bagan gitu ya Pak? Gambar ya?
214 Narasumber Organ
215 Peneliti Organ ya. Sel
216 Narasumber Organel sel
Organel ya. Kemudian ee…bagaimana cara Bapak
mengintegrasikan materi biologi dengan Al-Qur’an ke
217 Peneliti
perangkat pembelajaran Pak? Seperti RPP, modul, LKPD
gitu
218 Narasumber Ee itu hanya dijabarkan pada kegiatan inti aja
219 Peneliti Ooo kegiatan inti
220 Narasumber Iya
221 Peneliti Kalo modulnya enggak ya?
222 Narasumber Enggak. Kalau di modul kan kita umum pakainya
223 Peneliti Ooo iya
224 Narasumber Karenaa kan Aliyah umum
225 Peneliti Ooo
Kalau untuk di RPP kita dii materi inti aja. Pembelajaran ini
226 Narasumber
ada di ee surat sekian ayat sekian
Pada kegiatan inti ya. Kemudian apakah per perangkat
227 Peneliti pembelajarn biologi yang diintegrasikan dengan Al-Qur’an
itu memudahkan siswa memahami materi?
Eee hampir ee lima puluh persen sih mereka lebih paham
228 Narasumber
gitu
229 Peneliti Oo memahami ya
128

No. Tokoh Percakapan


230 Narasumber Iya
Ooo.. tapi kan tadi kalo di sini perangkatnya umum ya Pak
231 Peneliti
ya?
232 Narasumber Iya
233 Peneliti Iya, di RPP berarti ya
234 Narasumber Iya di urut di RPP umum
235 Peneliti Lebih memahami berarti ya
236 Narasumber Iya
Kemudian apakah perangkat pembelajaran biologi yang
237 Peneliti diintegrasikan dengan Al-Qur’an dapat meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa?
Ya Alhamdulillah. Biasanya kita dapet nilainya empat, lima,
238 Narasumber
sekarang sudah mulai ada tujuh, delapan, gitu kan
239 Peneliti Alhamdulillah ya
240 Narasumber Ada yang delapan setengah
241 Peneliti Kira-kira berapa persen Pak meningkatnya?
242 Narasumber Kalau untuk kelas sebelas itu hampir 70 persen
243 Peneliti Hampir tujuh persen?
244 Narasumber Karena saya udah liat dari awal gitu kan
245 Peneliti Ooo iya
Ketika kelas sepuluh saya coba, itu dapetnya 30 persen. Oo
246 Narasumber
saya kaget gitu. Apa yang saya salah
247 Peneliti Hehehe
Trus saya integrasikan dengan Al-Qur’an, begini begini
begini. Nah oh..baru enam puluh, ulangan ke tiga berarti kan
248 Narasumber
di tes lagi, wah lebih banyak lagi nih. Itu dengan cara kayak
begitu aja saya lebih puas gitu
249 Peneliti Ooo gitu
250 Narasumber Tapi suatu saat nanti down lagi itu
251 Peneliti Oo bisa down lagi ya?
252 Narasumber Iya bisa down lagi
253 Peneliti Ooo iya iya. Berarti naik turun ya Pak ya?
254 Narasumber Iya naik turun hehe
Kemudian konsep…bagaimana konsep belajar siswa dalam
255 Peneliti mempelajari materi biologi yang diintegrasikan dengan ayat
Al-Qur’an Pak?
Eee konsep mereka, kita bawa Al-Qur’an satu, bawaaa ee
256 Narasumber kalo carta ada carta ada materi, ada materi kita bawa, lalu
kita eee terapkan
257 Peneliti Carta itu?
258 Narasumber Carta itu yang seperti ini carta
259 Peneliti Ooo.. Ooo itu ya Pak ya?
260 Narasumber Iya. Jadi kita kasih gambar,
261 Peneliti Gambar ya
129

No. Tokoh Percakapan


Trus kita tunjukkan ini, fungsinya ini, trus kaa ee sekalian
262 Narasumber dicari kalo ini di Al-Qur’an kayak begini, nah kalo di
kehidupan sehari-hari bagaimana gitu
Ooo gitu..baik. Berarti lebih memudahkan siswa ya Pak ya
263 Peneliti
hehe?
264 Narasumber Iya
Kemudian ee apakah konsep belajar setiap siswa itu berbeda
265 Peneliti
Pak dalam mempelajari materi biologi?
Baanget. Pasti berbeda. Karena masing-masing kemampuan
266 Narasumber
anak juga untuk memahami beda-beda
267 Peneliti Ooo gitu ya
Iya, lebih banyak…ya di sini lebih banyak yaa masing-
268 Narasumber
masing
269 Peneliti Masing-masing ya?
270 Narasumber Iya
271 Peneliti Ooo iya
130

Lampiran 8: Transkip Wawancara Guru MA Madinatunnajah

Nama Guru : Ibu Desi Sirwanti

Nama Sekolah : MA Madinatunnajah

Mengajar di Kelas : X, XI, XII

Berikut percakapan antara penulis dengan narasumber selama wawancara


No. Tokoh Percakapan
Yang pertama e…apakah Ibu menggunakan Al-Qur’an
1 Peneliti
sebagai sumber inspirasi dalam pembelajaran biologi?
2 Narasumber Tidak ya
Oo tidak ya berarti. Loading lagi ya, sebentar ya Bu hehe
3 Peneliti
loading
Kalo Al-Qur’an kan berarti kita harus ada kaitannya gitu
4 Narasumber
kan?
5 Peneliti Iya, terus…
6 Narasumber Misalnya ini dikaitkan dengan ayat ini kan?
Iya, bisa gitu. E.. kemudian yang ke dua, apa alasan Ibu
7 Peneliti menggunakan Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi? Berarti
tidak ya Bu ya?
8 Narasumber Tidak, tidak
Naah kemudian yang ke tiga juga tidak ya Bu? Bagaimana
9 Peneliti cara Ibu mendesain pembelajaran biologi dengan
menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi?
He’em, iya karena kita nggak ini…..kalo itu artinya apa ya
10 Narasumber
contohnya ya? Mengkaitkan gitu dengan Al-Qur’an ya?
11 Peneliti Iya
12 Narasumber Tidak menggunakan itu. Jadi kita secara umum aja
13 Peneliti Secara umum?
Yang ada, yang ada di buku. Buku pegangan e….mapel kita
14 Narasumber
gitu
Oo iya, baik Bu. Berarti e.. sesuai dengan buku umum ya
15 Peneliti
materinya?
Ya buku umum. Kayak misalnya saya, kalo kita kan pakenya
16 Narasumber
Erlangga, gitu kan. Itu secara umum gitu
Oo iya, baik. Kemudian menurut Ibu apakah aspek spiritual
siswa itu meningkat Bu setelah melakukan pembelajaran
17 Peneliti
biologi dengan mengkaji fenomena di Al-Qur’an? kan
tadi..tidak…
Yaa itu karena kita tidak mengkaitkan dengan fenomena Al-
18 Narasumber
Qur’an, ya saya kurang tau ya. Tapi sih saya pada prinsipnya
131

No. Tokoh Percakapan


sih mereka pasti e….lebih apa..semangat mungkin ya secara
ini ya, karena kan hari-hari mereka kan pasti belajar-belajar
tentang lebih banyak kemana…pelajaran-pelajaran
e…tentang Al-Qur’an gitu kan, mengkaitkan dengan Al-
Qur’an, mungkin lebih…lebih…lebih…mungkin lebih
seneng lah mereka ya. Cuman karena kita memang ininya
umum, yaaaa kita memegang prinsip umum aja gitu
Oo iya baik Bu. Eee…kemudian bagaimana upaya Ibu untuk
19 Peneliti mengarahkan siswa dalam menelaah fenomena Al-Qur’an
dengan konseb biologi Bu?
20 Narasumber Yaa kita nggak meeeenjalankan itu sih jadi…hehehehehehe
21 Peneliti Oo iya, oiya nggakpapa Bu
22 Narasumber Ya, hehe. Saya nggak bisa menjawab ni ya
Oiya nggakpapa Bu. Kemudian bagaimana cara be…Ibu
23 Peneliti menyajikan fenomena dalam Al-Qur’an yang akan ditelaah
siswa berarti tidak ya Bu ya?
24 Narasumber Tidak juga
25 Peneliti Tidak…
Paling ya saya suka menyindir-nyindir aja semua ini adalah
26 Narasumber cip…saya selalu menyadarkan kalau mereka semua ciptaan
Allah, seperti itu sih
27 Peneliti Oo iya
Jadi e..mengkaitkan juga dengan ciptaan-ciptaan Allah
cuman saya lebih tidak…lebih ke ayatnya ya, karena
28 Narasumber ta..takut salah juga ya karena kan saya nggak megang itu
juga ya, jadi mengingatkan mereka juga kalau pelajaran
biologi itu erat hubungannya dengan..e…ya itu isi Al-Qur’an
29 Peneliti Al-Qur’an..
Seperti itu. Cuma mengenai ayat-ayatnya saya tidak..tidak
30 Narasumber
iniin ke mereka gitu kan
31 Peneliti Berarti ada sekilas gitu ya Bu ya?
Selalu he’eh, selalu mengaitkan e…ciptaan Allah dengan
32 Narasumber
pelajaran biologi itu pasti ada ya. Selalu mengkaitkan itu
Oo iya. Kemudian e..tadi fenomena terkait materi apa yang
33 Peneliti Ibu pilih untuk ditelaah siswa yang tadi terkait dengan Al-
Qur’an, berarti tidak ya Bu ya?
34 Narasumber Tidak
Ya. Kemudian bagaimana cara…Ibu menganalisis respon
siswa terhadap bahan ajar biologi yang berbasis ayat Al-
35 Peneliti
Qur’an? Nah di sini berarti bahan ajarnya umum juga ya Bu,
nggak ada kaitannya dengan Al-Qur’an?
36 Narasumber Nggak ada
37 Peneliti Nggak ada ya?
38 Narasumber Misalnya tentang ini ayatnya ke mana gitu ya?
132

No. Tokoh Percakapan


39 Peneliti He’eh iya
40 Narasumber Nggak ada hehehe
41 Peneliti Oo nggak ada ya. Oiya baik Bu hehe
42 Narasumber Iya nggak ada
Kemudian eee…apa saja target Ibu setelah menerapkan
43 Peneliti
bahan ajar biologi? Berarti tidak ya Bu ya?
44 Narasumber Tidak juga
E…kemudian nomor sepuluh, bagaimana upaya yang
dilakukan Ibu untuk mengin…mengintegrasikan nilai-nilai
45 Peneliti Al-Qur’an dalam materi biologi? Misalkan e…nilai-nilai Al-
Qur’an itu yang terkandung dalam Al-Qur’an Bu,
tidak…tidak tentang ayatnya
Ya, mengintegrasikan nilai-nilai Al-Qur’an dalam materi
46 Narasumber
biologi…
Misalkan perilaku hidup bersih atau apa mungkin yang lain
47 Peneliti
gitu
Iya, kalo kita sih e…ibaratnya kayak e… kita kan belajar
48 Narasumber misalnya kelas lima nih belajar tentaaang…apa, lebih
banyak kee…sel, ke organ ya, organ-organ tubuh, gitu kan
49 Peneliti Iya
Nah saya mengkaitkannya jagalah misalnya organ-organ
kalian, organ-organ jantuuung, apa saja ya, karena itu
50 Narasumber
ciptaan Allah, seperti itu. Jadi saya lebih menerapkannya ke
situ
51 Peneliti Ooh
Jadi kadang mereka tuh memahami gitu lo bahwa e..ciptaan
Allah tu harus dipelihara dan sebagainya gitu, jadi kan
52 Narasumber tumbuhan misalnya, tumbuhaaan itu jangan dirusak dan
sebagainya karena itu ciptaan Allah. Paling saya lebih ke itu
ya
53 Peneliti Ke spiritualnya ya Bu ya?
54 Narasumber Spiritualnya. Itu spiritual kali ya? Hehehe
55 Peneliti Oo iya hehehe
Lebih ke itu jadi supaya mereka itu memahami ciptaan-
ciptaan Allah juga tuh tumbuhan, hewan, dan sebagainya,
56 Narasumber
karena kan biologi memang materinya itu ya, pelajarannya
itu ya
57 Peneliti Iya
Jadi saya lebih menekankan mereka supaya lebih
58 Narasumber
e…memelihara lah ciptaan Allah gitu ya
59 Peneliti Makhluk hidup ya Bu ya?
60 Narasumber Makhluk hidup, menjaga istilahnya menjagaa gitu
Apa saja kendala dan kesulitan yang Ibu alami ketika
Peneliti
melakukan integrasi nilai-nilai Al-Qur’an tersebut Bu dalam
133

No. Tokoh Percakapan


mempela…pembelajaran biologi?
61 Narasumber Ya justru i.. itu. Aku kan nggak ini hehehehe
62 Peneliti Oo iya
63 Narasumber Nggak praktek yang Al-Qur’an itu, ya gimana tu caranya?
64 Peneliti Oo iya
65 Narasumber Kendalanya…
66 Peneliti Kendalanya?
Kendalanya ya memang kalau kita tu emang… mungkin
emang dibedain ya umum sama… agama ya. Kalau agama
Narasumber
kan memang mereka ada lebih fokus ke apa sih ya, ilmu-
ilmu yang sudah diberikan sama guru-guru lain mungkin iya
67 Peneliti Oo iya Bu
Ya, jadi kalau saya lebih ke.. tentang… apa ya, istilahnya
68 Narasumber jadi e… mereka lebih ke… pelajaran yang biologi biasa, gitu
aja
69 Peneliti Oo gitu
Kalau yang pelajaran Al-Qur’an mungkin yang… itu e..
mungkin diberikan.. mestinya ya mungkin diberikan e…
70 Narasumber
bagian lain gitu, e tapi yang mungkin cakupannya mungkin
ada mungkin yang tentang kehidupan, dan atau apa ya
71 Peneliti Oo iya
Soalnya dengan waktu yang singkat ini kita juga… juga…
72 Narasumber susah ya hehehe sedangkan buku yang kita pegang pun itu
terbitannya juga terbitan umum ya, Erlangga seperti itu
73 Peneliti Oo
74 Narasumber Yang buat anak-anak kan
75 Peneliti Oo iya
Seperti itu, jadi bukan buku pegangan yang kita keluarkan
76 Narasumber
dari sekolah misalnya, enggak gitu
77 Peneliti Oo iya baik Bu hehehe
78 Narasumber He’eh
79 Peneliti Oo iya, baik Bu. E…kemudian….
80 Narasumber Apa?
Apa sa…e..bagaimana… ooo ini Bu, apa saja target Ibu.. Oo
bentar, oo nomor 12 ya berarti. Integrasi nilai-nilai Al-
Qur’an itu hanya dilakukan saat proses pembelajaran
81 Peneliti
berlangsung atau juga di luar proses pembelajaran Bu?
Misalkan e…ketika bertemu siswaaa di luar proses
pembelajaran gitu
Nilai-nilai Al-Qur’an saya rasa sih udah..udah tadi udah ini
ya, kalo melihat hubungannya dengan biologi ya tadi,
82 Narasumber
supaya menjagaaa…termasuk menjaga kebersihan supaya
kita nggak sakit. Seperti itu ya misalnya ya
83 Peneliti Oo iya
134

No. Tokoh Percakapan


84 Narasumber Kan itu penyakit ya
85 Peneliti Iya
Trus menjaga makanan supaya cuci tangan dan sebagainya.
86 Narasumber
Itu kan semua hubungannya dengan kebersihan ya
87 Peneliti Oo, bisa juga di luar pembelajaran berarti?
Di luar, itu kan di luar ya. Jadi kalo mereka mau makan, mau
88 Narasumber apa ya. Jadi, supaya mereka inget aja gitu, kalo di luar tuh
e…harus gimana-gimana gitu kan
Oo iya. Baik Bu. Kemudian e…adakah kegiatan di sekolah
89 Peneliti Bu di luar pelajaran yang menerapkan nilai-nilai Al-Qur’an?
E…jika ada seperti apa gitu Bu?
Apa ni contohnya? Kegiatan di luar pelajaran? Maksudnya
90 Narasumber
apa?
Iya misalkan kegiatan di luar pelajaran misalkan ada
91 Peneliti
ekstrakurikuler ROHIS atau apa kalo misalkan di SMA gitu
92 Narasumber E…di..bio…ada hubungan dengan biologi nggak?
93 Peneliti E…enggak, cuman yang kegiatan di sekolah
Sebenernya banyak sih kegiatan ekstrakurikuler kayak
Narasumber
Pramuka, Halaqah, Pengajian,
94 Peneliti Yang menerapkan nilai-nilai Al-Qur’an gitu Bu?
95 Narasumber E..kayak halaqah gitu ngaji-ngaji banyak, ada
96 Peneliti Banyak ya?
97 Narasumber He’em, tiap hari malah dia, tiap hari gitu e…
98 Peneliti Iya, kayak berarti di pesantrennya juga ya Bu ya?
Ada, tiap pesantren pasti ada. Jadi ada kegiatan…e..ya itu
tadi, kumpul-kumpul ngaji, trus e.. apa..baca-baca. Ada juga
99 Narasumber
pidato-pidato, pidato-pidato apa…kayak bahasa Arab,
bahasa Inggris.
100 Peneliti Hemmm, oo iya iya
Itu setiap hari…apa ya namanya, muhadarah kalo nggak
101 Narasumber
salah namanya ya..
102 Peneliti Heemmm
103 Narasumber Itu setiap hariiii Rabu kalo nggak salah ya
104 Peneliti Iya
Jadi ada waktu khusus mereka itu belajar pidato tapi
105 Narasumber menggunakan bahasa Arab, bahasa Inggris, gitu di sini. Di
Pesantren
106 Peneliti Heemmm, O disini ya Bu ya. Kalo…
107 Narasumber Tapi itu di luar… di luar…pelajaran ya.
108 Peneliti Iya he’eh
109 Narasumber jadi udah ke ekstrakurikuler
110 Peneliti Kalo untuk Sholat Dhuha gitu kan
111 Narasumber Apa?
112 Peneliti Ad…pe…pembiasan sholat Dhuha gitu ada juga ya Bu?
135

No. Tokoh Percakapan


Oo ada, ada. selalu. sholat Dhuha…iya, bahkan mereka
113 Narasumber
setiap sholat lima waktu pun harus berjama’ah
114 Peneliti Oo gitu
Berjama’ah dan ditambah sholat-sholat sunnah lainnya,
dhuha…Pokoknya setiap ada acara-acara misalnya maulid
115 Narasumber
nabi juga kemaren juga mereka ada sholat-sholat bersamaaa
dan sebagainya seperti itu
116 Peneliti Oo gitu
117 Narasumber Selalu ada
118 Peneliti Oo iya
Karena kan mereka diii yak..asrama ya, daripada nganggur
119 Narasumber
gitu kan mereka lebih diarahin lebih banyak seperti itu
Heemmmm, iya baik Bu. Kemudian bagaimana e..Ibu
mengarahkan siswa untuk menganalisis terjemahan Al-
120 Peneliti
Qur’an dengan konten materi yang sesuai? Berarti tidak tadi
ya Bu ya?
121 Narasumber Tidak, tidak, karena menterjemahkan di sini Al-Qur’annya
Untuk nomor lima belas, apa saja langkah-langkah yang
122 Peneliti dilakukan untuk menganalisis terjemahan berarti tidak juga
ya Bu ya?
123 Narasumber Tidak juga hemmmm
Kemudian nomor enam belas, e…bagaimana cara
124 Peneliti menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
biologi yang berbasis Al-Qur’an?
125 Narasumber Saintifik tu gimana maksudnya?
Yang itu Bu, menanya, e..siswa menanya, menganalisis, gitu
126 Peneliti
ya misalnya ya Bu
Oo iya, oo dalam hal pelajaran sih saya selalu begitu ya. jadi
127 Narasumber pertama kali mungkin sama sama guru lain. jadi pertama kali
setelah salam gitu ya,
128 Peneliti He’em
Saya e..misalnya ada…ada materi hari ini misalnya tentang
pembelahan sel, sebelum saya ke materi itu saya selalu
129 Narasumber memberikan ke mereka tu apa siih e…yang kalian tau
tentang pembelahan sel dalam kehidupan sehari-hariii,
misalnya seperti itu
130 Peneliti Emmm
Naah mereka kadang-kadang suka menjawab misalnya
131 Narasumber
e…misalnya e….menurunkan sifat keturunan
132 Peneliti Heemm
133 Narasumber Itu bener kan pembelahan sel tu
134 Peneliti Iya
Trus apa lagi? pertumbuhan, mengganti sel-sel yang rusak.
135 Narasumber
Jadi saya selalu memancing-mancing dulu ke anak-anak itu
136

No. Tokoh Percakapan


kan
136 Peneliti Heemmm he’eh
E… untuk mereka lebih semangat. daah habis itu baru..
Ee…se..habis itu kita baru menganalisa ya, apa sih namanya
137 Narasumber
e…kita pelajari misalnya hari ini tentang mitosis. coba
kalian baca bukunya, gambar-gambarnya diperhatikan
138 Peneliti Hemmm
Jadi mereka suruh membaca dulu. mengamati kan istilahnya
139 Narasumber
kan
140 Peneliti Iya mengamati
Mengamati, membaca dulu, baru nanti ada pertanyaan-
141 Narasumber pertanyaan dan mereka jawab dan habis itu baru berdiskusi
ya
142 Peneliti Oo iya
143 Narasumber Berdiskusi seperti itu
144 Peneliti Berdiskusi ya
Ngambil kesimpulan misalnya mitosis itu apa dan biasanya
145 Narasumber
sih seperti itu
146 Peneliti Oo tapi tidak dikaitkan dengan Al-Qur’an ya Bu ya?
Tetep he’eh, nah itu tidak kembali dengan ke Al-Qur’an.
cuman kan kembali lagi ke saya sih lebih ke ini.. ini adalah
147 Narasumber
kekuasaan Allah. seperti itu aja hehe tentang pembelahan sel
ini
148 Peneliti Oo iya
Semua biologi kan pasti kaitannya dengan ciptaan Allah,
149 Narasumber
cuman kalo ayat-ayatnya saya nggak…nggak ini…
150 Peneliti Nggak spesifik ya Bu ya?
151 Narasumber Nggak spesifik gitu kan, nggak..karena…
152 Peneliti Berarti ada tetep ada spiritualnya ya Bu ya?
153 Narasumber Spiritualnyaa…iya
Oo iya. kemudian e…bagaimana cara guru menjelaskan
154 Peneliti konsep biologi yang berkaitan dengan ayat Al-Qur’an berarti
tidak ya Bu ya?
155 Narasumber Enggak…enggak
Apakah ada kendala Bu dalam menerapkan pendekatan
156 Peneliti saintifik dalam mengajarkan konsep biologi yang berkaitan
dengan ayat Al-Qur’an?
157 Narasumber Iyaa…nggak tau kan ayat Al-Qur’annya nggak ini…
158 Peneliti Ooo iya
159 Narasumber Jadi ee nggak dikaitkan
160 Peneliti Berarti ada kendalanya di situ ya Bu ya?
161 Narasumber He’em he’em iya
Iya, e..kemudian apakah semangat belajar peserta didik itu
162 Peneliti
meningkat ketika diajak untuk mengumpulkan informasi
137

No. Tokoh Percakapan


tentang konsep biologi? e…apakah sudah pernah Bu diajak
mengumpulkan informasi tentang….
Belum pernah sih, Cuma ini kaloo…belum pernah yang
163 Narasumber
hubungannya dengan ayat-ayat Al-Qur’an
164 Peneliti Iya
Dikaitkan dengan ayat maksudnya ayat berapa gitu ya
165 Narasumber
hehehe
166 Peneliti Iya, belum pernah ya?
Karena emang…belum, belum pernah. Jadi…tapi mungkin
167 Narasumber mereka lebih senang mungkin. Saya rasa mereka akan lebih
senang kalo misalnya itu
168 Peneliti Oo iya
Saya rasa ini di pelajaran agama mungkin iya,
169 Narasumber pelajaran..bukan ke biologinya tapi pelajaran…apa ya, saya
nggak tau pelajarannya fiqih atau apa gitu
170 Peneliti Emmm Al-Qur’an hadits mungkin ya?
171 Narasumber Apa ya? Al-Qur’an hadits kali ya, naah mungkin ya
172 Peneliti Iya
Al-Qur’an hadits mungkin ee…ada yang diselip-selipin
173 Narasumber
tentang makhluk hidup tu pasti ada
174 Peneliti Heemmm
Cuman saya nggak…belum…nggak nggak ini ya, jadi pasti
175 Narasumber
yang pelajaran agama itu pasti ada kaitannya dengan itu kan
176 Peneliti Oo iya Bu, pasti ada
Ya, nggak harus…ti..harus, nggak harus dariii e apa dah,
177 Narasumber tapi dari ciptaan Allah itu pasti juga pernah dibahas ya, saya
rasa begitu sih
Oo iya, baik Bu. kemudian e..bagaima..ee menurut Ibu
apakah peserta didik itu mengalami kesulitan saat
178 Peneliti
menjelaskan konsep biologi yang berkaitan dengan ay..ayat
Al-Qur’an?
179 Narasumber La kan tadi nggak ini ya
Berarti belum pernah ya Bu ya? E..kemudian nomor dua
180 Peneliti
satu, ini nggak juga ya Bu?
181 Narasumber Nggak juga
Bagaimana cara Ibu mengintegrasikan materi biologi dan
182 Peneliti perangkat pembelajaran…berarti perangkat pembelajarannya
umumya Bu ya?
183 Narasumber Umum umum, bener. Umum
184 Peneliti Oo iya iya. Di sini menggunakan LKPD atau LKS Bu?
LKPD, LKS kadang-kadang saya bikin tapi kadang-kadang
185 Narasumber enggak. jadi acuannya pada latihan ini aja, latihan di buku
mandiri, kan kita pake pegangannya buku mandiri
186 Peneliti Oo iya iya
138

No. Tokoh Percakapan


Di situ kan banyak latihan-latihan, nah biasanya latihan dari
187 Narasumber
situ.
188 Peneliti Oo iya
189 Narasumber tapi kadang-kadang saya juga bikin sendiri LKS
190 Peneliti Emmm
Jadi nggak baku ya, nggak harus kita bikin LKSnya, tapi kita
191 Narasumber
bisa e…mereka latihan langsung dari soal-soal di mandiri
Oo iya iya, oo baik Bu. kemudian e..apakah perangkat
pembelajaran biologi yang diintegrasikan dengan Al-Qur’an
192 Peneliti
dapat meningkatkan motivasi dan hasil..hasil belajar siswa?
tadi perangkatnya umum aja berarti ya Bu ya?
193 Narasumber Umum, he’eh
Oo iya. kemudian e..bagaimana konsep belajar siswa dalam
194 Peneliti mempelajari materi biologi yang diintegrasikan dengan ayat
Qur Al-Qur’an? berarti kan tadi konsepnya ud…
195 Narasumber Nggak juga
196 Peneliti Nggak juga ya Bu? Oo iya Bu
197 Narasumber Iya hehehe
Sama yang terakhir, apakah konsep belajar setiap siswa itu
198 Peneliti berbeda dalam mempelajari materi biologi yang
diintegrasikan dengan Al-Qur’an? ini nggak juga ya Bu?
199 Narasumber Enggak, nggak juga ya
Ee…mungkin e… konsep belajar setiap siswa itu bagaimana
200 Peneliti
Bu kira-kira dalam mempelajari materi biologi?
201 Narasumber Maksudnya… maksudnya gimana nih?
E… mungkin setiap siswa tu mungkin ada yang lebih paham
202 Peneliti
berdiskusiii atau lebih paham dijelaskan gitu
Ya setiap orang beda-beda sih ya. Setiap ee….
pemahamannya ada yang butuh waktu cepeeet ada yang
203 Narasumber butuh waktu lambat ya, jadi itu keliatan dari latihan-latihan
merekaa….kalo yang cepet mengerjakan itu berarti dia cepet
bisa mengerti kan,
204 Peneliti Heemmm
Tapi ada juga yang ngumpulinnya agak lama…nah itu
205 Narasumber
memang dia harus butuh pemahaman yang lebih lama
206 Peneliti Oo iya
Udah sih saya udah mengetaui siapa-siapa yang kira-
207 Narasumber
kira..yang perlu lebih di iniin lagi ya,
208 Peneliti Oo iya
209 Narasumber Kan neranginnya juga berulang-ulang gitu berulang-ulang
210 Peneliti Heemmm
Saya kemaren minggu lalu sudah diterangin saya ulangin
211 Narasumber
lagi saya ulangin lagi seperti itu
212 Peneliti Untuk menguatkan ya?
139

No. Tokoh Percakapan


Cuman kendalanya…cuman kendalanya kan mereka di sini
mungkin…e…itu saya udah tekanin kalo setiap harus apalin
harus diba…baca-baca, cuman mungkin karena pelajaran
agama juga banyaaak, apalannya juga banyak kan Al-
213 Narasumber
Qur’an, ngapalin A… ngapalin Al-Qur’an. Ya kadang-
kadang kalo minggu yang lalu udah diajarin masih suka
lupa. Nah siswa-siswi di sini memang harus diingetin-
diingetin terus di sini itu
214 Peneliti Oo baik Bu
215 Narasumber Saya rasa memang butuh waktu sih kalo kayak gitu sih ya
216 Peneliti Oo iya
Jadi nggak harus sekali bisa hafal ya sekali bisa ngerti, jadi
217 Narasumber harus dibutuhkan waktu untuk berulang-ulang baru bisa
e..mengerti ya, memahami ya
Oo iya. E… terimakasih Bu atas wawancaranya, atas
218 Peneliti
waktunya hehe
Iyaa, maaf…mohon maaf ni kalo kurang ini yaa.. karena kan
219 Narasumber
kaitannya…
140

Lampiran 9: Transkip Wawancara Guru MAN 1 Tangerang Selatan

Nama Guru : Bu Sulha

Nama Sekolah : MAN 1 Serpong

Mengajar di Kelas : X, XI, XII

Berikut percakapan antara penulis dengan narasumber selama wawancara


No. Tokoh Percakapan
1 Peneliti Iya, diselipin?
Iya he’eh. Kan terintegrasi, maksudnya dari kita gini,
2 Narasumber
Ee…contohnya kayak saya materiii eee…sistem eksresi ya
3 Peneliti Iya
Sistem eksresi. Berarti yang kita bahas organnya paru-paru,
hati, kulit, ginjal. Tapi kan untuk ee sistem eksresi itu,
4 Narasumber
eee…materi yang esensial itu biasanya kita pake adalah ginjal
ya kan
5 Peneliti Iya
Disitu ee kita jelaskan bagaimana proses pembentukan urin ya
6 Narasumber
kan
7 Peneliti Iya Bu
8 Narasumber Mulai dari ee tahap filtrasi yak an, reabsorpsi, augmentasi.
9 Peneliti Heemmm
Nah di situ kita selipin, di mana bahwa Allah menciptakan gitu
10 Narasumber
lo, organ ginjal sebegitu rumitnya iya kan,
11 Peneliti Iya
12 Narasumber Naah, dan peranan masing-masing bagian itu, iya kan
13 Peneliti He’em
14 Narasumber Ee rumit ya kan, kompleks ya kan
15 Peneliti Iya Bu
Contohnya gini, ketika orang penyakit ee berhubungan dengan
16 Narasumber ginjal, itu kan ada hubungannya dengan alat hemodialisis ya
kan
17 Peneliti Iya
Tapi kan hemodialisis itu kan alat hanya untuk satu tahapan.
18 Narasumber
Tahap filtrasi
19 Peneliti Heem, iya filtrasi aja
20 Narasumber Untuk tahap berikutnya kan enggak
21 Peneliti He’em
22 Narasumber Tetep aja kan dari tubuh kita
23 Peneliti Iya bener
24 Narasumber Nah, sedangkan ginjal kita itu kan ukurannya kecil.
141

No. Tokoh Percakapan


25 Peneliti He’em
26 Narasumber Emang kan sepasang tapi kan ukurannya kecil
27 Peneliti Iya, kecil
28 Narasumber Tapii…naah fungsinya itu sangat besar
29 Peneliti He’eh, iya
Alat hemodialisis itu besar, tapi hanya satu tahapan yang dia
30 Narasumber
bisa kerjakan, naah kayak gitu
31 Peneliti Iya
Dari situ saya masukkan materi. Maksudnya integrasi dalam
32 Narasumber
Al-Qur’an itu kan ya
33 Peneliti Iya
Kemudian, sistem reproduksi. Mulai pembentukan…tahap
34 Narasumber
pembentukan ee…ee…manusia itu kan
35 Peneliti Manusia…iya
Mulai dari zigot, morula, blastula, kan di Al-Qur’an dia sudah
36 Narasumber
dijelaskan
37 Peneliti Iyaa bener
38 Narasumber Naah seperti itu, kita masukkan
39 Peneliti He’em
40 Narasumber Kemudian…kemudian materi sel
41 Peneliti Oiya sel
Naah kata saya sel tumbuhan, sel hewan, kemudian kita
42 Narasumber
lakukan pengamatan sel tumbuhan. Naah coba bayangkan
43 Peneliti He’em iya, praktikum ya Bu ya? Hehe
Iya praktikum. Coba…kalian menyayat sedikit sekali dari daun
bagian bawah. Kalian liat di mikroskop. Banyak nggak apa
yang kalian liat? “Banyak Bu” Naah itu satu kotak itu satu sel.
44 Narasumber
Di dalem sel tersebut ada organel. Coba bayangkan. Woo kan
anak mikir, Waah berarti kan Allah Maha apa? “Maha Besar,
Maha Kuasa” Naah kayak gitu
45 Peneliti Iyaa he’eh
46 Narasumber Jadin saya terintegrasinya kayak gitu
47 Peneliti Oo iya
He’eh. Jadi tidak tertulis, tapi kita dengan sendirinya ke anak
48 Narasumber
naa….
49 Peneliti Ooo langsung dijelaskan kekuasaan Allah gitu
50 Narasumber He’eh, kayak gitu yah he’em
Iya hehehe. Oo iya kalo untuk yang nomor satu, apakah Ibu
51 Peneliti menggunakan Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi Bu dalam
pembelajaran biologi?
52 Narasumber Iyaa..
53 Peneliti Iya ya
54 Narasumber Tapi nggak semuanya yaa
55 Peneliti Iya
142

No. Tokoh Percakapan


56 Narasumber Hanya materi-materi tertentu yaa
57 Peneliti Iya
Eee kayak model evolusi, bahwa Allah menciptakan manusia
58 Narasumber
itu sesempurnanya, ya kan
59 Peneliti Iya bener
Naaah kayak gitu. Jadi jangan memperdebatkan ini salah atau
60 Narasumber
benar. Nggak kayak gitu sebenernya ilmu itu kan ya
61 Peneliti He’eh, iya bener Bu
Apa alasan Bapak/Ibu menggunakan Al-Qur’an sebagai
62 Narasumber
sumber inspirasi?
63 Peneliti Iya, sebagai sumber inspirasi
Karena di Al-Qur’an itu jelas, nyata, dan yang namanya ama
64 Narasumber
IPA itu memang saling ini kan, istilahnya…mendukung gitu
65 Peneliti Iya
66 Narasumber Ya kan? He’eh
67 Peneliti Iya, bener Bu, bersinggungan gitu ya?
68 Narasumber Iyaaa
Kemudian bagaimana cara Ibu mendesain pembelajaran
69 Peneliti biologi dengan menjadikan Al-Qur’an itu sebagai sumber
inspirasi Bu?
Naah itu. Jadi kita selain…selain di kelas juga kan praktek ya
70 Narasumber
untuk menegaskan materi
71 Peneliti Praktikum?
He’eh praktikum. Di praktikumnya juga kita jelaskan kayak
72 Narasumber
model proses transportasi zat
73 Peneliti Oooh
74 Narasumber Iya kan
75 Peneliti Iya bener
76 Narasumber He’eh Kayak gitu, yah
77 Peneliti Iya Bu
78 Narasumber He’eh
79 Peneliti Ee selanjutnya…
80 Narasumber Sangat besar kalo yang Al-Qur’an mah eeh
81 Peneliti Banyak ya Bu ya hehe
Eeeh Banyak bangeet. Cuman kita kan nggak tertulis secara ini
82 Narasumber
yaa
83 Peneliti Kandungannya gitu? Kadang spontan gitu berarti ya Bu ya?
84 Narasumber He’eeem, kayak gitu
Kemudian ee yang nomor empat, menurut Ibu apakah aspek
85 Peneliti spiritual siswa itu meningkat setelah melakukan pembelajaran
biologi dengan mengkaji fenomena…?
Iya pasti…iya. Apalagi kalo anak Rohis, langsung nyambut
86 Narasumber
hehehe
87 Peneliti Oooo di sini ada ekskul…ekstrakurikuler ROHIS ya Bu?
143

No. Tokoh Percakapan


88 Narasumber ROHIS…aada ROHIS
89 Peneliti Ooo
90 Narasumber ROHISnya bagus sini mah
91 Peneliti Ooo iya iya bener
92 Narasumber ROHIS mah apalagi, yaa udah dah
93 Peneliti Maju ya?
94 Narasumber Maju Alhamdulillah
95 Peneliti Tapi eee…
Sekarang nggak ada…nggak masuk juga dia ngadain webinar,
96 Narasumber
segala seminar kayak gitu
97 Peneliti Ooo …ooo…iya iya, bener. Berarti aktif ya Bu ya?
98 Narasumber Aktif, ROHISnya bagus
99 Peneliti Ooo, kajian-kajian Al-Qur’an, Islam, gitu ya ?
100 Narasumber Iya, kayak gitu-gitu
101 Peneliti Ooo keren ya Bu hehe
102 Narasumber Iya
Selanjutnya, bagaimana upaya Bapak/Ibu untuk mengarahkan
103 Peneliti siswa dalam menelaah fenomena Al-Qur’an dengan konsep
biologi?
Naah biasanya kalo saya secara tidak langsung saya nanya ke
104 Narasumber
pelajaran yang lain
105 Peneliti Ooo…Ooo iya
Kamu belajar dengan fiqih kan? Naah bagaimana di fiqih itu
106 Narasumber
ada bab e…contohnya tentang thoharoh, bersuci
107 Peneliti Ooh…ooo iya
108 Narasumber Naaah sekarang kita. Eee ketika kita belajar bakteri… Laaaah
109 Peneliti He’em hehe
Bagaimana kalau kita tidak sering bersuci, bersih? Aaa efeknya
110 Narasumber
apa? Penyakit kan?
111 Peneliti Iya, virus gitu
Kemudian.. he’eh, tata cara kita membasuh, mencuci,
112 Narasumber
kemudian kita….tata cara mandii, harus ini harus ini..
113 Peneliti He’em
114 Narasumber Naah itu kan apa, hubungannya dengan kesehatan
115 Peneliti Oo iya, bener bener
Naah bayangkan kalo bakteri itu kelihatan, repot nggak kita
116 Narasumber
hidup kita? Saya gituin ke anak-anak
117 Peneliti Iyaa hehehe
Allah menciptakan memang sesuai dengan proporsinya.
118 Narasumber
Bayangkan kalo sepertinya virus, bakteri, jamur, iya kan?
119 Peneliti He’em
120 Narasumber Jamurnya ada yang nggak keliatan juga kan?
121 Peneliti Iya, bener bener
122 Narasumber Kalo kelihatan coba kamu, repot nggak coba? Kamu nggak
144

No. Tokoh Percakapan


bakalan makan, karena apa? Di sini bakteri pada nempel. Saya
gituin aja
123 Peneliti He’em, iya hehehe
124 Narasumber Iya, jadi sesuai
125 Peneliti Sesuai dengan…Iya
126 Narasumber He’eh, emang porsinya
127 Peneliti Porsinya
128 Narasumber Udah fitrah ya istilahnya ya
129 Peneliti Iya
130 Narasumber Iya he’eh kayak gitu
Selanjutnya ee bagaimana cara Ibu menyajikan fenomena
131 Peneliti
dalam al-Qur’an yang akan ditelaah oleh siswa?
Cara menyajikan fenomena dalam Al-Qur’an yang akan
132 Narasumber
ditelaah oleh siswa…biasanya kita problem solving ya
133 Peneliti Iya
134 Narasumber Pemecahan masalah
135 Peneliti Oo iya
Nanti anak-anak e…na..nanti coba, ni anak ke arah agamanya
136 Narasumber
dipake ngga nih?
137 Peneliti Oo iya
Jadi kamu gini, ketika kamu belajar tentang sesuatu, contohnya
kamu belajar tentang sistem pencernaan. Tidak hanya kalian
hanya menghafal organ pencernaan, e…urutan makanan
138 Narasumber
sampai e…bisa diserap oleh sel, kemudian proses pengeluaran,
nggak kayak gitu. Kamu harus tahu manfaat kamu belajar
pencernaan itu apa dalam hidup kamu
139 Peneliti Heem
Nah..ketika kamu tahu manfaatnya otomatis dengan sendirinya
140 Narasumber
kamu rasa ingin tahunya tinggi
141 Peneliti Heemmmm
142 Narasumber Oo ternyata makanan itu di sini, makanan itu gimana…gitu…
143 Peneliti Oo iya bener
Makanya ketika Nabi mengajarkan makan itu nggak banyak itu
144 Narasumber
kan?
145 Peneliti Iya
Naah itu kan ada hubungannya dengan sistem pencernaan.
146 Narasumber
Bagaimana organ pencernaan kita bekerja
147 Peneliti Heem he’em
148 Narasumber Capek sekali. Gitu kan
149 Peneliti Iya hehehe
150 Narasumber Ooo iya ya Bu. He..kayak gitu.
151 Peneliti Ooo iya iya
152 Narasumber Jadi ke arah situ-situ kita
153 Peneliti Oo iya, sekali…fungsinya
145

No. Tokoh Percakapan


Kalo nggak gitu kan anak sifat ketertarikannya kurang kalo
154 Narasumber
hanya materi pelajaran kan
155 Peneliti Iya kurang Bu
156 Narasumber He’eh, jadi paling kita selipin selipin kayak begitu
157 Peneliti Tambahin wawasan-wawasan yang lain gitu?
158 Narasumber Iya…He’eh
Selanjutnya fenomena terkait materi apa Bu yang Ibu pilih
159 Peneliti
untuk ditelaah siswa?
Eee ya itu. Kalo kelas sepuluh…ya, kalo kelas sepuluh itu
e…contohnya kayak ruang lingkup biologi…ya…kemudian
160 Narasumber
virus, bakteri, itu kan, kemudian…hampir semua kayaknya kay
kalo biologi mah ya?
161 Peneliti Oo iya, hampir semua materi ya?
162 Narasumber He’eh, hampir semua he’eh
163 Peneliti Iya bener
164 Narasumber Kecuali, apalagi genetika
165 Peneliti Iya genetika hehe
166 Narasumber Waaah genetika itu, belajar itu. Makanya kata Nabi itu ya kan
167 Peneliti He’eh
168 Narasumber Ketika kalian memilih pasangan ada empat kategori ya kan
169 Peneliti Oo iya
170 Narasumber Nah di situ ada salah satunya apa, keturunan
171 Peneliti Heemmm
172 Narasumber Ya kan
173 Peneliti Iya, bener
174 Narasumber He’eh, Ket…nasabnya kan?
175 Peneliti Nasabnya
176 Narasumber He’eh
177 Peneliti Iya bener Bu
Ternyata nasab itu kan mempengaruhi keturunan kita yang
178 Narasumber
dihasilkan ya kan
179 Peneliti Mempengaruhi gen-gennya ya Bu?
Naah..makanya kan kata agama juga apa, “Bertebaranlah
180 Narasumber
kalian di bumi” maksudnya apa, hubungannya dengan variasi
181 Peneliti Heem iya bener
Ketika kalian tidak e…bertebaran, nanti kan ketemu
182 Narasumber
resesifnya, penyakitnya, iya kan?
183 Peneliti Oiya he’eh, iya Bu
184 Narasumber Makanya kan intinya kan ngga boleh kawin ama saudara
185 Peneliti Oo iya
186 Narasumber Karena apa…khawatirnya jeleknya keluar
187 Peneliti Iyaa
Kayak gitu, saya omongin kayak gitu. “Ooo gitu ya Bu ya, tapi
188 Narasumber
keluarga saya ada kok” kan anak kayak gitu
146

No. Tokoh Percakapan


189 Peneliti Hehe Ooo iya
“Keluarga saya ada kok Bu yang kawin ama mamang” Naah
190 Narasumber
itu kebeneran yang bagusnya yang keluar
191 Peneliti Ooh iya
192 Narasumber Belum tentu keturunan ke berapa yang keluar resesif. Iya kan?
193 Peneliti Iya, he’eh Bu
194 Narasumber Nah..saya gituin. “Oh iya Bu” gitu
Hehe jadi mereka ada ini wawasan baru gitu ya Bu, tambah
195 Peneliti
semangat
Iya, iya. Tapi kan ya kita kan anak ngapain. Kan belajar Qur’an
196 Narasumber
Hadist, belajar Fiqih,
197 Peneliti Iya, di sini ada Qur’an Hadist jugaberarti ya Bu?
198 Narasumber Ada, kan MAN
199 Peneliti O iya MaN sih ya hehe
200 Narasumber He’eh…iya
Kalo selanjutnya nomor delapan, bagaimana cara Ibu
201 Peneliti menganalisis respon siswa terhadap bahan ajar biologi yang
berbasis ayat Al-Qur’an Bu?
202 Narasumber Analisis respon siswa?
203 Peneliti Iya, jadi bagaimana respon siswa gitu
204 Narasumber Res..kita pasti nganalisisnya ketika dia adakan tanya jawab
205 Peneliti Oo
206 Narasumber Ya kan
207 Peneliti Iya, Jadi taunya dari situ?
Iya, kira-kira jawabannya gimana. Atau kita sepertinya
208 Narasumber
e…ngasih contoh ini ini
209 Peneliti He’eh
210 Narasumber Oh dia respon nggak nih. Oo berarti paham, kayak gitu
211 Peneliti Ooo iya bener bener
212 Narasumber Trus rasa ingin tahunya tinggi kalau ngga jawab kan
213 Peneliti Iya bener Bu
214 Narasumber Iya, ini ya?
Kira-kira…iya, tingkat kepahaman siswa dalam satu siswa itu
215 Peneliti
berapa persen Bu? Ataukah banyak yang paham atau gimana?
Tergantung ya, IPA 1 ama IPA 2 ya. IPA 1 biasanya lebih
216 Narasumber
tinggi
217 Peneliti Oo gitu
218 Narasumber He’eh, kayak gitu. Tapi tergantung angkatannya juga kadang
219 Peneliti Oo iya
220 Narasumber Berbeda, he’em beda-beda.
Oiya ya, kadang angkatan. Tapi IPA 1 sama IPA2 itu emang
221 Peneliti digolongkan IPA 1 anak-anaknya yang nilainya tinggi-tinggi
atau…?
222 Narasumber Biasanya tinggi IPA 1
147

No. Tokoh Percakapan


223 Peneliti Oo gitu
224 Narasumber Padahal engga sih, disebar. Separo separo
Ooo ..ooo..tapi kadang mempengaruhi ya Bu ya he’eh,
225 Peneliti
populasi kelas
Naah lebih…he’eh, lebih condong IPA 1. Contohnya kelas XII
226 Narasumber
IPA 1 dibanding IPA 2 jauh
227 Peneliti Ooh iya Bu
228 Narasumber Rata-rata nilainya pun jauh
229 Peneliti Jauh ya
230 Narasumber Kayak gitu
Selanjutnya apa saja target Ibu setelah menerapkan bahan ajar
231 Peneliti
biologi berbasis komplementasi ayat Al-Qur’an gitu Bu?
232 Narasumber Target saya?
233 Peneliti Iya, ketika setelah menerapkan itu Bu. Entah…
234 Narasumber Ya intinya kan anak ada perubahan yah
235 Peneliti Oo iya
Misalnya ibadahnya biar tinggi pemahaman Al-
236 Narasumber
Qur’annya…gitu
237 Peneliti Iya
Jadi dia itu biar tau bahwa belajar agama itu tidak hanya dari
238 Narasumber pelajaran Al-Qur’an Hadist, Fiqih, apa. Ternyata kan dari
biologi juga bisa, gitu he’eh
239 Peneliti Iya he’eh bener
Jadi ngga harus pelajaran…sebenernya ketika kamu belajar
240 Narasumber matematik ya kan ada integrasinya juga itu bisa, dalam Al-
Qur’an. Ya kan
241 Peneliti Iya he’eh
242 Narasumber Naah kayak gitu
Selanjutnya bagaimana upaya yang dilakukan Ibu untuk
243 Peneliti
mengintegrasikan nilai-nilai Al-Qur’an dalam materi biologi?
Upaya yang dilakukan Ibu untuk mengintegrasikan nilai-
244 Narasumber
nilai…?
245 Peneliti He’em
246 Narasumber Ya itu tadi
247 Peneliti Yang tadi ya Bu ya?
248 Narasumber Ketika saya jelaskan…he’eh
249 Peneliti Langsung ya Bu
Setiap materi saya hubungkan-hubungkan dengan Al-Qur’an
250 Narasumber kayak gitu. Cuman kan kita di RPP nya nggak ditulis ini-
ini…kan itu kayak gitu spontanitas biasanya
251 Peneliti Ooo spontanitas ya Bu
252 Narasumber Iya, spontanitas
O berarti di RPP nggak ditulis seperti ayat ini ter…sesuai
253 Peneliti
dengan materi ini…gitu?
148

No. Tokoh Percakapan


254 Narasumber Naah dulu pernah ditulis
255 Peneliti Ooo
256 Narasumber Ee seperti materi ini dihubungkan dengan ayat ini hehe
257 Peneliti Oo iya
258 Narasumber Surat ini ayat ini dulu. Kalo sekarang enggak
259 Peneliti Oo kalo sekarang engga ya?
260 Narasumber He’em, tapi kita spontanitas aja
261 Peneliti Spontan, langsung ya Bu ya?
262 Narasumber Iya, kalo dulu enggak. Dulu kan terintegrasi itu ya
263 Peneliti Oo iya he’eh
264 Narasumber He’eh, tertulis jelas gitu lo
265 Peneliti Tertulis jelas
266 Narasumber He’eh
Selanjutnya apa saja kendala dan kesulitan yang Ibu alami
267 Peneliti ketika melakukan integrasi nilai-nilai al-Qur’an dalam
pembelajaran biologi?
Ya kita kan harus baca-baca buku. Ya kan, sesuai dengan kita
268 Narasumber
harus banyak referensi
269 Peneliti Iya, referensinya dari mana-mana ya
Iya, kira-kira materi ini…kayak tentang jamur. Di Al-Qur’an
270 Narasumber
ada nggak sih tentang jamur kayak gitu
271 Peneliti He’eh
272 Narasumber Oo ternyata masih global kayak gitu kan
273 Peneliti Oo iya
274 Narasumber Nggak harus selalu gitu
Iya. Kalo selanjutnya integrasi nilai-nilai Al-Qur’an hanya
275 Peneliti dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung atau juga di
luar proses pembelajaran Bu?
276 Narasumber Di luar juga
277 Peneliti Di luar juga?
278 Narasumber Iyalah kita
279 Peneliti Ee contohnya seperti apa Bu?
Kalo kayak kita ketemu anak aja. Sepertinya dia…apakah cara
berpakaiannya, atau etikanya dia adabnya. Itu otomatis kan kita
280 Narasumber
tegor anak itu kan. Nggak selamanya kita di kelas bahwa kita
tanggung jawab di situ, enggak kan, di luar juga
281 Peneliti Iya
282 Narasumber Namanya juga guru bukan ngajar aja
283 Peneliti Iya bener
284 Narasumber Dan mendidik
285 Peneliti Iya mendidik
286 Narasumber Gitu lo ke situ, yah
287 Peneliti Jadi keseluruhan sikap siswa ya Bu ya?
288 Narasumber Iya. Itulah kita tanggung jawab. Ketika di sekolah kan anak
149

No. Tokoh Percakapan


kita sendiri
289 Peneliti Iya
290 Narasumber Iya
Kalo misalkan ada kegiatan sholat Dhuha atau apa gitu Bu
291 Peneliti
yang menunjang?
292 Narasumber Iya ada
293 Peneliti Oo ada ya
294 Narasumber Ada. Kita sholat Dhuha ada.
295 Peneliti Ooo
Dan kalo itu biasanya ada Qiyamullail ya kalo mau ujian itu
296 Narasumber
bareng anak-anak
297 Peneliti Oo berarti ada jadwalnya?
Trus dulu itu kita, He’eh. Dulu itu kalo, kalo bareng anak kelas
298 Narasumber dua belas ya Qiyamulnya. Dulu itu kita ngadaian e..buka
bersama bareng di sini
299 Peneliti Oo di sini
300 Narasumber Jangankan buka bersama, sahur
301 Peneliti Sahur juga? Berarti nginep dong Bu ya?
Iya, iya nginep anak-anak. Terus ke warga. Jadi dititipin anak
302 Narasumber
itu ke warga makan sahurnya. Jadi biar kenal sekitar
303 Peneliti Oo iya iya, sosialnya juga ya Bu ya?
Iya, jadi kita seperti itu. Jadi kita satu rumah kita…anak
304 Narasumber
sepertinya lima orang atau sepuluh orang
305 Peneliti Heemm
306 Narasumber Kayak gitu. Iyah, nanti kita kasih uang, kalo satu anak…
307 Peneliti Warganya ya Bu ya?
308 Narasumber Iyah, kayak gitu
309 Peneliti Ooo buat masakin menunya gitu ya?
310 Narasumber Iya
Oo iya iya. Jadi ada kedekatan emosional juga ya Bu ya
311 Peneliti
dengan warga?
312 Narasumber Iya
Selanjutnya e…adakah kegiatan di sekolah di luar pelajaran
313 Peneliti yang menerapkan nilai-nilai Al-Qur’an? Yang tadi berarti ya
Bu ya kegiatannya?
314 Narasumber He’em ada
Selain itu ada lagi mungkin Bu atau maksudnya kegiatan
315 Peneliti
keagamaan gitu?
Banyak sih ya, lomba-lomba juga. Lomba-lomba juga ada, sini
316 Narasumber
adain
317 Peneliti Oooh
Apalagi kan di sini KKM yah. Ketua KKMnya di sini se
318 Narasumber
Tangsel
319 Peneliti Oo se Tangsel
150

No. Tokoh Percakapan


320 Narasumber Kalo MA itu
321 Peneliti Oo iya
322 Narasumber He’eh, jadi sini mulu he’eh
323 Peneliti Oo dari…berarti ketua KKMnya dari sini? Dari MAN 1?
324 Narasumber Iya, iya
Oo iya. Bagaimana Ibu mengarahkan siswa untuk menganalisis
325 Peneliti terjemahan Al-Qur’an dengan konten materi yang sesuai? Ada
nggak Bu?
326 Narasumber Ini pernah…ini…pernah penelitian anak UIN
327 Peneliti Ooo tentang ini juga ya?
328 Narasumber He’eh…
329 Peneliti Ooo
330 Narasumber Maksudnya dia…materi reproduksi dia
331 Peneliti Ooo fokus ke satu materi
332 Narasumber Jadi e…he’eh, Bu Meiry dia itunya pembimbingnya
333 Peneliti Oo iya iya
334 Narasumber Pernah…jadi ada nugasin ke anak juga
335 Peneliti Oo buat nganalisis e…ayat Al-Qur’an?
336 Narasumber Pernah, iya. Iya he’eh, pernah
337 Peneliti Oo iya, kalo dari…
338 Narasumber Bukan saya sih
339 Peneliti Kalo dari Ibu sendiri berarti belum ada ya?
340 Narasumber Enggak, enggak
341 Peneliti Oo iya
342 Narasumber Dah ya, pernah ya ini penelitian
343 Peneliti Oo iya
Dalam bentuk ini juga dia bikin kayak…apa si, modul apa apa
344 Narasumber
gitu…materi
345 Peneliti Oo modul pembelajaran gitu ya?
346 Narasumber He’eh he’eh
347 Peneliti Terus nanti siswa kerjain gitu ya?
348 Narasumber Iya he’eh
Ooo.. selanjutnya apa saja langkah-langkah yang dilakukan
349 Peneliti untuk menganalisis terjemahan Al-Qur’an yang berkaitan
dengan materi?
350 Narasumber Kan saya nggak nglakuin…ya
351 Peneliti O iya, berarti tidak ya Bu ya
352 Narasumber Lewat
353 Peneliti Lewat
354 Narasumber He’em
Eee selanjutnya bagaimana cara menerapkan pendekatan
355 Peneliti saintifik dalam pembelajaran biologi yang berbasis Al-Qur’an
Bu?
356 Narasumber Ya tadi pendekatannya
151

No. Tokoh Percakapan


357 Peneliti Misalkan menanya…
358 Narasumber He’eh, nanya. Kayak STAD gitu ya
359 Peneliti Oooh
360 Narasumber Inquiry juga sih
361 Peneliti Inquiry…
362 Narasumber He’eh tuh kayak gitu
363 Peneliti Be, bebas ya?
364 Narasumber Sesuai drama saya mah tuh bikin
365 Peneliti Ooo iya..ooo
366 Narasumber Ya?
Iya Bu. Kemudian cara guru nah, cara guru menjelaskan
konsep biologi yang berkaitan dengan ayat-ayat Alquran
367 Peneliti
kepada peserta didik? Menjelaskan konsep biologi yang
berkaitan dengan…iya
368 Narasumber Ya tadi,
369 Peneliti Iya
370 Narasumber Iya kan
371 Peneliti Dengan…
372 Narasumber Kayak model…
373 Peneliti Oo iya
He’eh …problem solving pernah, trus dari…tetep aja sih, sama
374 Narasumber
kayak penyakit ya
375 Peneliti He’eh
376 Narasumber Kita timbulkan penyakit
377 Peneliti Iya
kemudian kita hubungkan ke arah agama kayak penyakit
378 Narasumber
AIDS, apaa gitu ya kan
379 Peneliti Iya. Kalo pake video pembelajaran dan PPT mungkin Bu?
380 Narasumber Boleh. Emang selalu kalo PPT mah
381 Peneliti Selalu ya?
382 Narasumber He’eh
383 Peneliti Tapi ayat-ayatnya diselipkan disitu atau nggak?
384 Narasumber Nggak.
385 Peneliti Enggak ya?
386 Narasumber Diomongin.
387 Peneliti Di..langsung spontan ya?
388 Narasumber He’eh. Jadi pengen tau anak apal nggak nih ayat ini, gitu
Oo iya iya bener. Eee selanjutnya e apakah ada kendala Bu
389 Peneliti dalam menerapkan pendekatan saintifik dalam mengajarkan
konsep biologi tadi yang berkaitan dengan ayat-ayat Alquran?
390 Peneliti Engga sih, orang kan Aliyah sih ya
391 Narasumber Oo iya
392 Peneliti He’eh
393 Narasumber Karena mereka udah basicnya agama ya?
152

No. Tokoh Percakapan


394 Peneliti Nyambung iya. Iya. Oo ternyata gitu ta
395 Narasumber Ooo iya iya
Kamu di Qur’an Hadits diajarin ini nggak? Ini ini. “Iya Bu”
396 Peneliti
nah ini maksudnya ini…gitu paling kita hubungkan
397 Narasumber Hehehe oo iya
398 Peneliti Fiqih, Aqidah
Selanjutnya e apakah semangat belajar peserta didik itu
399 Narasumber meningkat Bu ketika diajak untuk mengumpulkan informasi
tentang konsep biologi yang berkaitan dengan ayat Al-Qur’an?
400 Peneliti Iya pasti, Iya meningkat
401 Peneliti Pasti meningkat ya?
402 Narasumber iya meningkat ya. Tertarik kan
403 Peneliti Iya
404 Narasumber He’eh, ya semangat dia
405 Peneliti Semua rata-rata ya Bu ya?
406 Narasumber Semangat dia
Semangat. Selanjutnya menurut Bapak/Ibu guru, apakah
407 Peneliti peserta didik mengalami kesulitan saat menjelaskan tentang
konsep biologi yang berkaitan dengan ayat-ayat Al-Qur’an?
Nah kalo ngejelasin mah anak suka terbata-bata tapi
408 Narasumber
maksudnya mah ke situ, gitu. Kan namanya anak kadang kan
409 Peneliti Ooh tapi paham ya?
410 Narasumber He’eh, presentasi…ketika presentasi ya begitu
411 Peneliti Kira-kira tingkat pemahamannnya berapa persen Bu rata-rata?
412 Narasumber Di atas 50 sih ya
413 Peneliti Di atas 50 ya?
414 Narasumber He’eh, cuman cara menyampaikannya dia
415 Peneliti Oo masih kesu..kesulitan ya Bu ya cara menyampaikan?
416 Narasumber He’em betul
Oo iya. Selanjutnya bagaimana cara Ibu em mengintegrasikan
417 Peneliti materi biologi dengan Al-Qur’an ke dalam perangkat
pembelajaran? misalkan RPP, modul, LKPD
He’em iya. Beng ini ke arah ini ya, LKPD ya, kayak LKS gitu
418 Narasumber
ya? He’eh
419 Peneliti Iya he’eh. Iya, Perangkat pembelajaran
420 Narasumber Dulu RPP iya ada terintegrasi, sekarang enggak
421 Peneliti Sekarang enggak ya Bu?
422 Narasumber He’eh
423 Peneliti Kalau modul sama LKPD?
Modul…modul ya diktat ya paling ya, he’eh. Tapi udah
424 Narasumber
nggak….
425 Peneliti Ooh, diktat itu seperti apa ya Bu?
Kalo diktat kan materi, latihan, gitu. Tapi nggak ada
426 Narasumber
petunjuknya. Penunjuk…
153

No. Tokoh Percakapan


427 Peneliti Ooo
Kalo modul kan ada penun…petunjuk mengerjakan, apaa gitu
428 Narasumber
kan
429 Peneliti Oo iya
430 Narasumber He’eh, ada tahapannya kan kalo modul mah. Itu enggak
431 Peneliti Tahapan iya. Langsung ada…
432 Narasumber Kayak buku biasa aja. Setelah materi, latihan soal kayak gitu
433 Peneliti Oo latihan, berarti tidak ada ayat-ayatnya di situ ya?
434 Narasumber Enggak
Nggak ada ya. Selanjutnya apakah perngkat pembelajaran
435 Peneliti biologi yang diintegrasikan dengan Al-Qur’an itu
memudahkan siswa Bu dalam memahami materi?
436 Narasumber Iya, jadi kan karena dia tertariknya lebih tinggi, ya kan
437 Peneliti He’em iya
438 Narasumber Otomatis kan dia rasa ingin tahunya tinggi
439 Peneliti Oo iya
440 Narasumber Otomatis dia ke arah materi itu dia tertarik teruus
441 Peneliti He’em
Oo ini lo, ini lo, ternyata ini nggak Bu? Apalagi anak mah kalo
442 Narasumber ditanya. Kalo kita hubungkan dengan kasus-kasus. Waa udah
seneng banget dah
443 Peneliti Oo iya bener iya
444 Narasumber Yak an. Heee udah.
445 Peneliti Hehehe udah
Kalo biologi nanyanya jadi melencong ke mana-mana dia mah.
446 Narasumber
Curhat-curhat
447 Peneliti Iya, jadi merambat kemana-mana iya hehehe
448 Narasumber Iya, he’eh
Selanjutnya apakah perangkat pembelajaran biologi itu yang
449 Peneliti diintegrasikan dengan al-Qur’an dapat meningkatkan motivasi
dan hasil belajar?
450 Narasumber Iya. Iya dong. Karena dia tertarik otomatis kan
451 Peneliti Oo iya, semangat ya Bu ya?
452 Narasumber Nanti motivasinya tinggi hasil belajarnya pasti tinggi
453 Peneliti Pasti tinggi?
454 Narasumber He’em
Oo iya baik Bu. Bagaimana konsep belajar siswa dalam
mempelajari materi biologi yang diintegrasikan dengan ayat al-
455 Peneliti
Qur’an Bu? Ataukah mereka misalkan banyak yang visual,
atau audiovisual, atau…konsep belajarnya
456 Narasumber Visual, visual. Jarang yang audio.
457 Peneliti Heemmm
Tapi biasanya gabungan sih audiovisual. Melihat dan
458 Narasumber
mendengar. He’eh
154

No. Tokoh Percakapan


Oo iya. Kalo konsep mereka memahami materinya bagaimana
459 Peneliti
Bu? Dengan cara diskusi kah atau…?
460 Narasumber Diskusi
461 Peneliti Diskusi ya?
462 Narasumber He’eh
463 Peneliti Oo iya.. dengan…
Kalau paling kalau kinestetik paling kalau ketika kita praktek.
464 Narasumber
Praktikum ya
465 Peneliti Oo praktikum ya
466 Narasumber He’eh, praktikum
467 Peneliti Oo iya. berarti lebih ke diskusi lalu presentasi gitu ya?
468 Narasumber He’em.
Selanjutnya yang terakhir Bu. Apakah konsep belajar setiap
469 Peneliti siswa itu berbeda Bu dalam mempelajari materi biologi yang
diintegrasikan dengan ayat al-Qur’an?
konsep belajar setiap siswa beda dalam mempelajari materi
470 Narasumber
biologi yang… beda-beda anak-anak mah
471 Peneliti Oo iya
Secara keseluruhan kan nggak mungkin sama dia konsepnya.
472 Narasumber
Suka kadang kan makanya kita ada e…tahapan untuk ini kan
473 Peneliti Iya
474 Narasumber Meluruskan ke anak, kayak gitu
475 Peneliti Oo iya, o iya Bu
476 Narasumber Tahap penutup itu kan kalo di dalam RPP kan ketauan ya
477 Peneliti Iya
478 Narasumber Ada…kan tahap ada elaborasi, konfirmasi, kayak gitu kan
479 Peneliti Iya
480 Narasumber Nah tahap terakhir paling kita luruskan
481 Peneliti Oo
482 Narasumber Apalagi materi kelas dua belas tentang evolusi…kayak gitu
483 Peneliti Iya bener Bu
484 Narasumber Terus tentang…genetika juga
485 Peneliti Genetika juga ya diluruskan
He’em, kayak gitu. Kan anak-anak kan kadang suka gini,
486 Narasumber kayak penyakit diabetes, “kan penyakit keturunan” nah nggak
kayak gitu kan sebenernya
487 Peneliti Iya, iya bener Bu
488 Narasumber Ada hubungannya dengan kecenderungan ya he’eh
489 Peneliti Iya, gaya hidup juga
490 Narasumber Lifestyle ya kan?
491 Peneliti Lifestyle ya
Kayak gitu. Tapi kan yang namanya penyakit genetik itu ketika
492 Narasumber
dia lahir pun sudah ada gitu
493 Peneliti Heemm iya bener
155

No. Tokoh Percakapan


494 Narasumber Ya kan? Contoh kayak penyakit albino ya kan?
495 Peneliti He’eh
Kalo ibu bapaknya sepertinya dia, nggak..nggak terlihat albino
496 Narasumber
tapi ternyata carrier
497 Peneliti Carrier, pembawa
498 Narasumber Tapi anaknya berarti kan bisa langsung albino
499 Peneliti Iya
Dari lahir pun sudah ada. Nah itu namanya penyakit keturunan.
500 Narasumber
Kata saya
501 Peneliti He’em
502 Narasumber Konsep-konsep yang kayak gitu-gitu tu anak
503 Peneliti Dari gen ya Bu ya
504 Narasumber He’em, kayak gitu
505 Peneliti Oo iya
156

Lampiran 10: Transkip Wawancara Guru MAN Insan Cendekia

Nama Guru : Ibu Rene

Nama Sekolah : MAN Insan Cendekia

Mengajar di Kelas : X, XI, XII

Berikut percakapan antara penulis dengan narasumber selama wawancara


No. Tokoh Percakapan
Apakah bapak/ibu menggunakan Al-Qur’an sebagai sumber
1 Peneliti inspirasi dalam pembelajaran biologi Bu? Gitu, jika iya
seperti apa penggunaannya gitu Bu?
Iya, tapi nggak langsung mbak. Karena kan saya ee, kan
saya ikut kebijakan sekolah kan. Kebijakan sekolah itu tidak
2 Narasumber
memba mengharuskan saya mengkait-kaitkan langsung di
depan kelas atau di dalam bahan ajar.
3 Peneliti Oooh
He’em, jadi mengkaitkannya ya tidak…tidak secara
4 Narasumber
langsung gitu
5 Peneliti Ooo gitu
Kalo saya ngajar misalnya, sistem apa ya…sistem…
6 Narasumber
reproduksi misalnya gitu kan
7 Peneliti Iya
Yaa…yang yaa dikaitkan sedikit-sedikit. Tapi kan nggak
8 Narasumber dalem. Karena kan bukan saya juga. Dan pengetahuan
agama saya nggak dalem
Oo berarti cuman ee memberikan misalkan contoh ayatnya
9 Peneliti
gitu ya Bu ya?
10 Narasumber Ee kadang nggak nyampe juga ke situ
11 Peneliti Ooo
12 Narasumber Yang esensi aja
13 Peneliti Esensinya aja ya?
Kadang nggak tau persis gitu. Nggak tau persis ayatnya
14 Narasumber
nomor berapa, ayat berapa gitu
15 Peneliti Ooh
Dan kemudian memang di e…kurikulum IC ke atau
misalnya saya harus bikin RPP saya tidak mengharuskan
16 Narasumber
saya harus mencantumkan yang berkaitan ayat-ayat itu gitu
lo
Oo oo..iya. kira-kira esensinya seperti apa Bu misalkan
17 Peneliti
contohnya?
18 Narasumber Ya intinya aja misalnya O ini e…tahap perkembangan
157

No. Tokoh Percakapan


embrio. Dah Sembilan bulan. Trus kalo di Al-Qur’an ada
dalam tiga masa, apa…dikaitkan kan begitu
19 Peneliti Ooh…oh seperti itu
20 Narasumber Seperti itu
21 Peneliti Ooh iya
22 Narasumber He’eh, pertemuan sperma sama ovum misalnya gitu kan.
23 Peneliti Oo iya
24 Narasumber Misalnya kan. Dari air…apa darah apa gitu gitu gitu…giitu
25 Peneliti Ooo
Tapi kan nggak nggak nggak nggak spesial saya
26 Narasumber
mengkaitkannya langsung, gitu ya
27 Peneliti Ooo…ooo iya
Atau misalnya…apa sih namanya… emmm…pasti anak-
28 Narasumber anak nanyanya kemana-mana kan. Tentang misalnya sunat.
Sunat pada laki-laki, pada perempuan
29 Peneliti Oo iya Bu
Ya saya sebenernya membaca, baca…baca riwayatnya aja
gitu. Baca riwayatnya, saya kasih…saya certain lagi yang
30 Narasumber
saya baca begini. Saya juga sering ngobrol tuh sama
guru…fiqih misalnya gitu kan
31 Peneliti Ooooh iya
Dan dia, “ba baca ini aja Bu, baca ini aja, buku-bukunya”.
32 Narasumber Dalam diri saya, yang saya baca se…se..sebatas yang
berkaitan langsung itu
33 Peneliti Ooo seperti itu
34 Narasumber Itu aja
35 Peneliti Oo iya baik Bu
36 Narasumber He’eh
37 Peneliti Eee langsung ke pertanyaan selanjutnya ya Bu
38 Narasumber He’em
E…kira-kira apa alasan Ibu menggunakan Al-Qur’an
39 Peneliti
sebagai sumber inspirasi di pembelajaran biologi?
40 Narasumber Lah kan emang pegangan kita
Ooo iya hehe.. sebagai pegangan kita ya Bu umat Islam ya
41 Peneliti
Bu ya?
42 Narasumber Iya
43 Peneliti Ooo iya hehe
44 Narasumber He’em
Ee…Iya, e…selanjutnya bagaimana cara Ibu mendesain
45 Peneliti pembelajaran biologi dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai
sumber inspirasi Bu?
46 Narasumber Gimana gimana?
E…bagaimana cara Ibu mendesain pembelajaran biologi
47 Peneliti
e…dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi?
158

No. Tokoh Percakapan


48 Narasumber Saya nggak mendesain langsung ya
49 Peneliti Oo iya
Proses pembela…pembelajaran saya dengan..e..e..dengan
50 Narasumber
mengkaitkan itu langsung yang tadi saya udah jelasin sih
51 Peneliti Ooh
Cuma dalam membawakan e…pelajaran itu, untuk e…bab-
bab yang terkait, ya secara tidak langsung akan dikaitkan.
52 Narasumber
Contohnya misalnya di kelas 12 tuh ada pelajaran asal-usul
kehidupan. Ada kan babnya tuh ya asal-usul kehidupan
53 Peneliti Ooh iya, iya Bu
Atau…eemmm.. apa tuh namanya…teori Darwin misalnya
54 Narasumber
gitu kan
55 Peneliti He’em
56 Narasumber Itu kan bisa dikaitin ke sana gitu
57 Peneliti Ooo iya
E..tapi ya nggak dalem ya Mbak ya, Cuma ini. kadang anak-
58 Narasumber
anak lebih pinter dari saya kok
Ooo berarti e..sebatas ini aja ya Bu kayak kulitnya gitu ya
59 Peneliti
Bu ya?
60 Narasumber Iya he’eh, yang intinya aja gitu
61 Peneliti Ooo
Kan anak-anak juga pertanyaannya…anak-anak juga tau kok
kalo nanya yang dalem-dalem gitu nanya-nanya yang dalem
62 Narasumber
tentang kaitannya dengan agama…langsung itu
nggak…nggak…nggak ke saya pasti
63 Peneliti Ooo
64 Narasumber Ntar salah lagi jawaban saya
65 Peneliti OO ini ke guru yang agama ya Bu ya?
66 Narasumber He’em
67 Peneliti Oo iya, e…langsung ke selanjutnya ya Bu ya
68 Narasumber He’em
Ee…menurut Ibu apakah aspek spiritual siswa itu meningkat
69 Peneliti Bu setelah melakukan pembelajaran biologi dengan
mengkaji fenomena di Al-Qur’an Bu?
Harusnya iya. Harusnya iya, tapi kan saya tidak punya alat
70 Narasumber ukur penilaian sendiri ya, apakah itu e…iya…iya bener kan
ada…ada ininya dong, ada cara menilainya kan
71 Peneliti Iya
Meningkat kemudian a…misalnya di…apalah…dengan
72 Narasumber kuisioner atau apa kan saya tidak melakukannya langsung.
Gitu
73 Peneliti Oo iya…Ooo
74 Narasumber Tapi seharusnya begitu…gitu
75 Peneliti Harusnya meningkat ya Bu ya?
159

No. Tokoh Percakapan


Harusnya meningkat tapi kan saya tidak melakukan
76 Narasumber
pengukuran langsung
77 Peneliti Oo iya, oke Bu
78 Narasumber He’eh
Ee…selanjutnya e…bagaimana upaya Ibu untuk
79 Peneliti mengarahkan siswa dalam menelaah fenomena Al-Qur’an
dengan konsep biologi itu Bu?
Itu kayaknya udah…dalam…ini deh…nggak langsung
80 Narasumber waktu kita ngajar. Kita kan kalo ngajar kan menjelaskan gitu
kan. Itu e…disrempet-srempetin aja gitu ke sana
81 Peneliti Oo berarti kayak…
Nanti anak-anak tau sendiri, ntar anak-anak kan juga belajar
82 Narasumber banyak hal agama, tentang agama ya, dari banyak sisi kan
gitu kan
83 Peneliti Iya
Hemmm,, kadang dia udah tau juga harus bagaimana gitu.
84 Narasumber Emm…dan…itu tidak dibahasnya di…biologi. Saya cuman
nyrempet-nyrempet doang dan dia tau sih kalo…
85 Peneliti Hhmm nyambung gitu
86 Narasumber Oo itu dibahas di fiqih misalnya gitu ya
87 Peneliti Oo gitu
E…itu…ehm, nggak….nggak saya langsung mbak, nggak
88 Narasumber
saya bahas langsung
89 Peneliti Oo gitu. Oke Bu
90 Narasumber He’em
E…kira-kira selain pelajaran e…apa namanya…biologi,
91 Peneliti muatan lokalnya tentang yang…yang ada integrasi Al-
Qur’an dan sainsnya kira-kira ada nggak Bu? Misalkan di…
Kan semua pelajaran pasti ada integrasi tapi kan
tidak…tidak ditulis di dalam RPP atau tidak ditulis di
92 Narasumber
kurikulum gitu. He’eh, jadi kan semua pelajaran ada KI 1
kan
93 Peneliti Iya Bu
Iya he’eh, harus menghubungkannya dengan itu, e…jadi tapi
94 Narasumber tidak langsung. Pasti di…di RPP Cuma bilang, “e…ini
e…nilai-nilai yang bisa diperoleh adalah…” gitu kan
95 Peneliti Iya he’eh
Heemmmm… he’eh yang tadilah itu. Taqwa, tambah taqwa,
96 Narasumber
tambah jujur, tambah disiplin, tambah apaaa gitu
97 Peneliti Oo iya, oke Bu
98 Narasumber He’em
E...lanjut. e…ke…pertanyaan ema..enam. Ee kira-kira
99 Peneliti bagaimana cara Ibu menyajikan fenomena dalam Al-Qur’an
yang akan ditelaah oleh siswa? Entah itu disa…disajikan
160

No. Tokoh Percakapan


ayatnya aja beserta fenomenanya atau bagaimana Bu?
Enggak…nggak..nggak sampe ke ayat ya, fenomena aja.
100 Narasumber
Jadi umum aja. Kan ada tu misalnya
101 Peneliti Ooh
Saya nggak nyebutin nomer ayatnya, se..ayat no ini no ini,
102 Narasumber
karena saya nggak punya kemampuan untuk itu. Gitu ya
103 Peneliti Ooo iya
Tapi…e…kan ada ya di Al-Qur..misalnya gini, kan ada kaan
104 Narasumber Al-Qur’an e… apa namanya…yang membahas tentang
ini…kan di situ disebutkan ini…ini…ini…gituu mbak
105 Peneliti Ooo gitu
Jadi saya nggak…nggak nyebutin ayat apa, tapi maksud saya
106 Narasumber kan ada, bisalah gitu misalnya tentang itukan, per tematik aja
yang lagi dibahas gitu
Ooo iya, oke Bu. Selanjutnya fenomena terkait materi apa
107 Peneliti
saja Bu yang Ibu pilih untuk ditelaah oleh siswa?
108 Narasumber Saya nggak nyuruh siswa menelaah lho mbak.
109 Peneliti Oo
Nggak nyuruh siswa menelaah…menelaah kaitan itu nggak
110 Narasumber
ada, gitu
111 Peneliti Oo nggak ada ya Bu
112 Narasumber Nggak ada…nggak ada gitu
113 Peneliti Cukup meeenyampaikan saja gitu ya Bu?
Iya…he’eh. Paling diskusinya juga nggak…nggak jadi
114 Narasumber
diskusi dalem dan panas gitu enggak, gitu ya
115 Peneliti Oooh iya
116 Narasumber Heem ringan aja gitu lho
117 Peneliti Ooh iya
Karena saya juga takut kan kalo dalem-dalem makin nggak
118 Narasumber
ngerti saya, nanti makin salah gitu
119 Peneliti Ooo iya, takutnya nanti artinya ya Bu ya beda hehehe
120 Narasumber Ya karena bukan ini saya juga, bukan….
Bukan ranahnya ya Bu ya? Iya, selanjutnya e…bagaimana
121 Peneliti cara Ibu menganalisis respon siswa terhadap bahan ajar
biologi yang berbasis ayat Al-Qur’an Bu?
122 Narasumber Gimana gimana ulang
E…bagaimana cara Ibu mengan…menganalisis respon dari
123 Peneliti siswa terhadap bahan ajar biologi yang berbasis Al-Qur’an
gitu ?
124 Narasumber E..saya nggak pernah menganalisis itu mbak
125 Peneliti Oo belum pernah ya Bu ya?
126 Narasumber He’eh
Berarti menurut Ibu respon siswa kira-kira bagaimana Bu
127 Peneliti
kalo e mempelajari bahan ajar biologi yang berbasis Al-
161

No. Tokoh Percakapan


Qur’an?
128 Narasumber Piye piye piye? Gimana to? Hehehe,
129 Peneliti Jadi…e…
130 Narasumber Saya lagi di jalan ni soalnya hehehehe
131 Peneliti Oiya? Maaf Bu jadi ganggu. E…
Saya soalnya sebelah saya ada narasumber juga sih mbak
132 Narasumber
nanti dia bisa bantuin deh hehehehe
Hehe iya Bu. Kira-kira menurut Ibu respon siswa terhadap
bahan ajar biologi yang berbasis ayat Al-Qur’an itu kira-kira
133 Peneliti bagaimana Bu? Entah respon siswa itu mungkin
e…semangat, motivasinya belajar mena..meningkat atau
bagaimana Bu kira-kira respon mereka gitu?
Saya Cuma menyontohkan satu ya yang paling banyak tu
yang sistem reproduksi itu ya. Kalo lagi bahas itu dan kita
134 Narasumber kait-kaitkan mereka antusias banget, karena mereka
sebelumnya kan udah punya..punya konsep di pelajaran
agama.
135 Peneliti Ooo
Nah kemudian kan tinggal diklopin di biologi, ama
136 Narasumber
biologinya. O iya cocok gitu kan
137 Peneliti Iya
138 Narasumber Gitu aja gitu
Oo berarti e…men..langsung mencocokkan antara materi
139 Peneliti
dengan fenomenanya itu ya Bu ya?
140 Narasumber Iya, udah dapet sebelumnya konsep itu di pelajaran agama,
141 Peneliti Oo iya,
142 Narasumber Iya kan?
143 Peneliti Ooo iya iya
Naah saya menjelaskannya secara biologi misalnya gitu kan
144 Narasumber
ya
145 Peneliti Oo iya
146 Narasumber Dan kemudian paaas gitu kan ya
147 Peneliti Iya
148 Narasumber Saya juga membuat itu menjadi pas gitu kan
149 Peneliti OO iya
150 Narasumber Iya
Selanjutnya e…apa saja target Ibu setelah menerapkan
151 Peneliti
bahan ajar biologi yang e…berbasis ayat Al-Qur’an tadi Bu?
Ya mungkin jadi harusnya lebih paham dan kemudian
karena itu berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari
152 Narasumber jadi mereka lebih paham kemudian mantap
melaksanakannya. Melaksanakan konsep agama dan biologi
tadi
153 Peneliti Ooo gitu, baik Bu. E…selanjutnya bagaimana upaya Ibu
162

No. Tokoh Percakapan


untuk…iya, selanjutnya bagaimana upaya Ibu untuk
mengintegrasikan nilai-nilai Al-Qur’an dalam materi
biologi?
Ya kayak tadi aja. Waktu ngajar gitu ya, diskusi, ada diskusi,
tanya jawab. Ketika anak-anak bertanya ataupun tidak
bertanya saya kaitkan langsung aja, yang sepanjang saya
154 Narasumber
pahami. Kalo nggak saya pahami, saya pasti lempar lagi,
“silahkan kamu belajar lagi, tanyain ke guru agama”. Gitu
ya. Naah…gitu mbak
E…jadi e…siswa itu e...pernah diarahkan untuk misalkan
searching tentang e…tafsir ayatnya, terjemahannya, mis atau
155 Peneliti
asbabun nuzulnya yang berkaitan dengan fenomena itu atau
tidak Bu kira-kira?
156 Narasumber O enggak. Nggak nggak.
157 Peneliti Oo nggak ya
158 Narasumber Enggak ya, kalo di biologi enggak
159 Peneliti Oo
Saya ngabisin materi biologinya aja suka kehabisan waktu
160 Narasumber
hehehehe
161 Peneliti Oo gitu hehehe, berhubungan dengan waktu ya Bu ya?
Itunya susah gitu, terus lagi waktunya. Dan kemudian
162 Narasumber
e…beda kayaknya, beda…apa namanya…e…tujuan ya
163 Peneliti Eemmmm iya
164 Narasumber Karena kurikulumnya kan nggak sampe ke situ
165 Peneliti Oo iya
Kalo mau dibedah di kurikulumnya biologi, silabusnya
166 Narasumber
biologi kan nggak nyampe situ
167 Peneliti Oo iya Bu, baik
168 Narasumber He’em
169 Peneliti Selanjutnya…
Apalagi kalo di IC itu dia gini mbak, kalo di IC itu kan e…
170 Narasumber emang e…guru bidang studi ini yaa tanggung jawabnya di
bidang studinya
171 Peneliti Ooo untuk fokus gitu ya Bu ya?
Dan saya juga e…saya tidak…tidak dibebani dengan…harus
172 Narasumber mengkaitkannya dengan hal yang tadi sebenernya. Jadi
kalopun itu terkait e…dikaitkan itu kayak tambahan aja gitu
173 Peneliti Oo gitu
174 Narasumber Karena memang mau nggak mau kan terkait ya
175 Peneliti Iya
Naah yang bisa dikaitkan langsung, yang di depan mata lah
176 Narasumber
istilahnya gitu ya,
177 Peneliti Hemmm
178 Narasumber Yaudah kita bahas. Kalo…kalo misalnya…nggak…nggak
163

No. Tokoh Percakapan


nggak di depan lang..nggak di depan langsung masalahnya
langsung muncul gitu ya enggak, saya enggak gitu
Oo iya Bu. Ee…selanjutnya a…apa aja kendala yang…atau
kesulitan yang Ibu alami ketika melakukan…tadi Bu
179 Peneliti
integrasi nilai-nilai Al-Qur’an pada pembelajaran biologi
tadi?
Ya itu ke…ke sayanya sebenernya. Saya tidak punya
kapasitas yang cukup untuk memba..e…me…apa namanya,
180 Narasumber mengkait-kaitkan tadi karena saya…e…sadar bahwa
pengetahuan agama saya, mengkaji atau me…menafsirkan
ayat itu saya nggak..nggak punya kemampuan itu, gitu
181 Peneliti Ooo gitu
182 Narasumber Dan saya, dan sekolah juga tidak…tidak menugas..gitu, gitu
183 Peneliti Oo tidak mengharuskan gitu ya Bu ya?
Jadi mau tanya ke…he’eh, mau tanya ke guru yang mana
184 Narasumber
gitu sama kayak gitu. Kita nggak bahas itu, gitu
Ooo gitu, baik Bu. Selanjutnya e…kira-kira integrasi nilai
Al-Qur’an tadi hanya dilakukan saat…saat proses
pembelajarannya aja berlangsung atau dilakukan juga Bu di
185 Peneliti
luar proses pembelajaran? misalkan kayak e…ada sholat
Dhuha, trus ada kewajiban anak-anak harus menghafal ayat-
ayat kauniyah gitu?
Ada itu tapi kan bukan tanggungjawab saya. Setiap pagi
186 Narasumber sebelum sekolah anak-anak Dhuha, dia punya tugas hafalan,
dia punya setoran, tapi kan bukan saya. Ada guru agama
Oo iya, berarti kebiasaan di sekolahnya ada e…apa
187 Peneliti namanya…berkaitan dengan ayat-ayat kauniyah ya Bu ya?
Maksudnya menghafal atau membaca gitu ya?
188 Narasumber Pasti, iya kan kayak pondok pesantren mbak
189 Peneliti Oo iya iya
Ada kajian kitab segala, ya tapi kan itu bukan saya yang
190 Narasumber
kerjain, gitu
Ooo iya. Kira-kira itu e…apa namanya Bu, selain sholat
Dhuha dan kajian-kajian pesantren kira-kira ada lagi nggak
191 Peneliti
Bu kegiatan yang berkaitan dengan integrasi Al-Qur’an tadi
Bu?
Ya..banyak, wong anak-anak malem aja dibangunin
tahajjud. Jam 4 pagi udah…udah dibangunin kok. Ada…e di
luar jam sekolah itu kan ada pelajaran malem ama subuh
192 Narasumber untuk kajian. Ada kajian kitab. Guru agamanya banyak
banget. Tapi kembali saya bilang bahwa sebagai guru bidang
studi saya tidak dibebani untuk itu gitu, karena udah ada
yang pegang sendiri, yang ahlinya. Gitu mbak
193 Peneliti Oo gitu
194 Narasumber Kan ini anak-anak di pon..di…asrama kan
164

No. Tokoh Percakapan


195 Peneliti Iya
Kalo..kalo di asrama kan dia emang penuh dengan…apa
196 Narasumber
namanya…pelajaran agama lah gitu
Oo iya Bu, udah…udah banyak ya Bu ya muatan lokal
197 Peneliti
agamanya ya? Hehe
198 Narasumber He’em
Eee…berarti kegiatan di luar sekolah, di luar…apa namanya,
199 Peneliti kegiatan sekolah di luar pelajaran yang menerapkan nilai-
nilai Al-Qur’an tadi yang itu ya Bu ya?
Banyak banyak. Hampir semua ya. Semua…semua…orang
200 Narasumber
anak-anak sholat lima waktu aja harus jama’ah
Oo iya, sama ada menghafal tahfidz Al-Qur’annya juga ngga
201 Peneliti
Bu?
Baanyak mbak, banyak. Semester satu, ini harus hafal
202 Narasumber e…apanya, hafal yang mana, surat-surat juga harus hafal
sampe mana
Oo gitu, oo iya baik Bu. Selanjutnya bagaimana Ibu
203 Peneliti mengarahkan siswa untuk e…menganalisis terjemahan Al-
Qur’an dengan konten materi biologinya?
204 Narasumber Enggak, saya kan enggak. Enggak, kami tidak sampai ke situ
205 Peneliti Tidak sampai menganalisis ya Bu ya berarti?
206 Narasumber Enggak, pasti enggak
Berarti kalau…e…pertanyaan selanjutnya kan apa saja
langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis
207 Peneliti
terjemahan Al-Qur’an, itu berarti belum sampe situ ya Bu
ya? Belum menerapkan langkah-langkah itu ya?
He’eh, he’eh. Jadi kalo waktu saya baca suratnya, suratnya
mbaknya ini, e…penelitiannya apa, saya malah gini, ini pasti
208 Narasumber nggak dapet apa-apa ni dari…dari saya gitu ya. Karena
memang sebenernya nggak begitu gitu kalo di IC ini, gitu
mbak
209 Peneliti Ooo
Naaa maka jawabannya pasti tidak memuaskan akhirnya gitu
210 Narasumber
kan ya, karena nggak..nggak begitu gitu
Oo iya, nggakpapa Bu. Soalnya dosen saya mintanya itu
211 Peneliti
kayak survey gitu Bu penelitiannya
212 Narasumber He’em, he’em, he’em
213 Peneliti Yang menerapkan mana yang tidak mana, gitu katanya
214 Narasumber He’em, he’em
215 Peneliti Iya
Sebenernya kalo dibilang tidak ya tidak juga gitu, tapi itu
bukan..bukan tugas saya. Gitu lo mbak. Ya emang begitu,
216 Narasumber
tapi kalo…kalopun itu saya…saya lakukan itu bukan…tidak
secara langsung dilakukannya
165

No. Tokoh Percakapan


217 Peneliti Ooo
218 Narasumber Yang tadi kan ya, ngga secara langsung dilakukan gitu kan
219 Peneliti Iya
220 Narasumber Dan tadi, inti-intinya doang. Kayak ngga dalem gitu
221 Peneliti Oo iya
He’em, karena emang e…e…di pelajaran MIPA, kayak saya
pelajaran biologi itu e…apa ya, targetnya kan anak-anaknya
222 Narasumber
diterima di perguruan tinggi favorit Indonesia, kemudian
bisa jadi juara biologi dunia, olimpiade dunia, kan gitu
223 Peneliti Oo iya
224 Narasumber Jadi itu yang terbebani di saya itu, gitu
225 Peneliti Oo, target dari sekolahnya itu gitu ya Bu ya?
Lha iya, he’eh. Yang tadii…e…urusan tafsir, kajian, itu ada
226 Narasumber banyak itu, dikerjain ama guru agama. Guru agama banyak
banget gitu
227 Peneliti Oo gitu, oke Bu
228 Narasumber He’eh
E..selanjutnya untuk e…pendekatan saintifik dalam
pembelajaran ya Bu. Kira-kira bagaimana cara Ibu
229 Peneliti
menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
biologi yang berbasis Al-Qur’an?
230 Narasumber Apa ya? Saya ikut…
231 Peneliti Misalkan kayak ka nada menelaah gitu ya Bu, saintifik
Iya, saya ikut K13 aja. Di RPP udah ada kan ya. E…musti
232 Narasumber baca duluuuu gitu kan ya, tapi kan tidak langsung yang
berkaitan dengan Al-Qur’an, yang biologi aja, gitu
233 Peneliti Konten materinya aja ya Bu?
234 Narasumber He’eh, saya konten materi aja
Oo iya baik Bu. Selanjutnya e..cara Ibu menjelaskan konsep
235 Peneliti biologi yang berkaitan dengan Al-Qur’an kepada siswa
seperti tadi ya Bu?
236 Narasumber Ya, kayak diskusi aja
237 Peneliti Oo diskusi ya, seperti diskusi?
238 Narasumber He’em, he’em
Apakah ataukah ada penyampaian pemberian video,
239 Peneliti
penayangan video gitu Bu?
240 Narasumber Enggak, enggak dong. Kalo video saya video biologi, murni
241 Peneliti Oo murni biologi, berarti tidak ada ayat-ayatnya?
242 Narasumber Enggak enggak
243 Peneliti Kalo mungkin evolusi seperti itu Bu?
244 Narasumber Saya kebetulan nggak ngajar kelas XII ya,
245 Peneliti Oo gitu, oo iya
246 Narasumber He’eh, saya ngajar kelas XI
247 Peneliti Oo iya, kelas X?
166

No. Tokoh Percakapan


248 Narasumber Itu materi kelas XII
249 Peneliti Oo iya
Kelas X ngga ada. Itu materi kelas XII, tapi saya yakin
250 Narasumber temen-temen saya juga nggak sampe ke sana-sana sih.
Nggak ada waktunya
251 Peneliti Oo iya
252 Narasumber Materinya banyak banget, he’em
253 Peneliti Oo iya kebanyakan materi eamng biologi ya Bu ya
Iya, karena kan ditargetnya sekolahnya itu….itu tadi. Ntar
254 Narasumber dia nggak lulus SNMPTN lagi, ntar dia nggak juara lomba
biologi lagi, gitu
Oo iya Bu. E…selanjutnya e..Ibu apakah ada kendala dalam
255 Peneliti menerapkan pendekatan saintifik Bu dalam mengajarkan
konsep biologi tadi yang berbasis Al-Qur’an?
Kalo…enggak, kalo pendekatan saintifiknya enggak ya,
karena sekolah kita untuk pelajaran IPA kan e…semua
sarana prasarana ada ya. Lab juga banyak, labnya juga
256 Narasumber lengkap segala macem. Tapi kalo untuk mengkaitkannya
dengan agama, kendala saya itu tadi bahwa saya tidak punya
kemampuan e…dalem untuk mengkaji itu, dan sekolah juga
tidak menuntut saya untuk mengkaji itu, gitu
Oo gitu. Baik Bu. Selanjutnya apakah semangat belajar
siswa itu meningkat Bu ketika diajak untuk mengumpulkan
257 Peneliti
informasi tentang konsep biologi yang berkaitan dengan Al-
Qur’an?
Saya ngga su..suka nyuruh itu, tapi yakin anak-anak pasti
258 Narasumber
sukaaa, gitu
259 Peneliti Oo pasti suka kalo diajak ini ya Bu ya?
260 Narasumber Iya tapi nggak ada waktunya hehehe
Oo iya hehehe. E…kalo Ibu, menurut Ibu apakah siswa itu
261 Peneliti mengalami kesulitan saat menjelaskan konsep biologi yang
berkaitan dengan Al-Qur’an?
262 Narasumber Gimana?
263 Peneliti Apakah siswa itu kesulitan Bu saat menjelas… saat…
264 Narasumber Kesulitan?
E…saat menjelaskan tentang konsep biologi yang berkaitan
265 Peneliti
dengan Al-Qur’an? Yang siswanya
266 Narasumber Enggak sih kayaknya. Tapi kan saya nggak pernah nyuruh
267 Peneliti Ooo iya ya, Ibu nggak pernah nyuruh ya
268 Narasumber Hehehehehe
269 Peneliti Iya Bu baik
270 Narasumber Tapi anak-anak pinter-pinter kok
Oo iya baik Bu. Selanjutya bagaimana cara e…Ibu
271 Peneliti
mengintegrasikan materi biologi dengan Al-Qur’an ke
167

No. Tokoh Percakapan


perangkat pembelajaran Bu kayak RPP, modul, dan LKPD?
272 Narasumber Enggak Mbak
273 Peneliti Oo nggak diintegrasikan ya Bu ya berarti
274 Narasumber Enggak Mbak
Penyisipan ayat-ayat di modul gitu mungkin Bu, tidak ada
275 Peneliti
juga ya?
276 Narasumber Oo enggak. Enggak enggak
Oo iya. Kan kadang ada beberapa sekolah yang menyisipkan
277 Peneliti
ayat juga ya Bu ya hehe
278 Narasumber He’em
279 Peneliti He’em iya
280 Narasumber Kalo disisipkan doang tapi nggak dilaksanakan percuma sih
281 Peneliti Iya ya Bu hehe
282 Narasumber Kalo kita pasti dilaksanakan sih.
283 Peneliti Oo iya
284 Narasumber Tapi nggak disisipin begitu secara…tertulis ya
285 Peneliti Ooo iya
286 Narasumber Karena emang nggak disuruh begitu
Oo oke baik Bu. Kira-kira apa perangkat pembelajaran
biologi…eh apakah perangkat pembelajaran biologi yang di
287 Peneliti integrasi integrasikan dengan siswa…e yang diintegrasikan
dengan Al-Qur’an memudahkan siswa memahami materi
Bu? Kira-kira…
288 Narasumber Harusnya iya sih Cuma kan saya nggak melakukannya
289 Peneliti Ooo iya
290 Narasumber Repot ya hehe
291 Peneliti Harusnya lebih memudahkan ya Bu ya?
292 Narasumber He’em
292 Peneliti Iya, e…tiga pertanyaan lagi ya Bu hehe
293 Narasumber He’em, sambil makan ya
Iya hehe. E….apakah perangkat pembelajaran biologi yang
294 Peneliti diintegrasikan dengan Al-Qur’an dapat meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa Bu kira-kira?
295 Narasumber Pasti iya
296 Peneliti Iya, pasti iya ya Bu?
297 Narasumber Iya
Kalo menurut pengalaman Ibu berarti kan belum
298 Peneliti
ada…maksudnya belum diintegrasikan ya Bu?
299 Narasumber Enggak
300 Peneliti Berarti belum terlihat ya Bu ya? Hehe
301 Narasumber Enggak he’em
Iya, e…untuk pertanyaan selanjutnya, e…bagaimana konsep
302 Peneliti belajar siswa dalam mempelajari materi biologi Bu yang
berkaitan…yang diintegrasikan dengan Al-Qur’an?
168

No. Tokoh Percakapan


303 Narasumber Gimana ya?
E…mungkin konsep belajarnya siswa entah diskusi dengan
304 Peneliti
guru atau…
Iya kayaknya. Kalo dia nanya lebih dalem saya bilang…saya
305 Narasumber
suruh tanya ke guru agama dia akan pergi ke guru agama sih
306 Peneliti Oo berarti mereka lebih e…eksplore sendiri gitu ya Bu ya?
307 Narasumber He’em
308 Peneliti Oo iya
Soalnya setelah itu saya tanya lagi, udah belom tanya guru
309 Narasumber
agama? Jawabannya apa? “Barusan saya bahasnya” gitu
Oo gitu, oo barusan dibahas dengan guru agama gitu ya Bu
310 Peneliti
ya?
He’em, kalo emang ini..kadang cuman ngo..e…nggak di
311 Narasumber
kelas ya
312 Peneliti Iya
313 Narasumber Nggak ada waktu kan kalo di kelas
314 Peneliti Iya, berarti di..di luar kelas ya Bu ya?
315 Narasumber He’em
Oo iya, baik Bu. Selanjutnya yang terakhir, e… apa konsep
316 Peneliti belajar setiap siswa itu berbeda Bu dalam ma..mempelajari
materi biologi yang berkaitan dengan Al-Qur’an?
317 Narasumber Gimana gimana?
E…konsep bela…apakah setiap konsep belajar siswa
itu..konsep belajar setiap siswa itu berbeda Bu dalam
318 Peneliti
mempelajari materi biologi yang berkaitan dengan Al-
Qur’an?
319 Narasumber Nggak boleh beda dong kalo ama Al-Qur’an mah
320 Peneliti Ooo
321 Narasumber Mestinya sama lah
E..konsep belajarnya berarti…setiap siswa kira-kira rata-rata
322 Peneliti
sama ya Bu ya?
323 Narasumber He’eh
324 Peneliti Berrati gitu ya, iya, berarti rata-rata sama ya Bu ya?
325 Narasumber He’em
Iya, baik Bu. Hehe. Terimakasih ya Bu atas kesediaan
326 Peneliti
waktunya untuk wawancara
327 Narasumber He’em
169

Lampiran 11: Transkip Wawancara Guru MA Daarul Hikmah

Nama Guru : Ibu Askamah

Nama Sekolah : MA Daarul Hikmah

Mengajar di Kelas : X, XI, XII

Berikut percakapan antara penulis dengan narasumber selama wawancara


No. Tokoh Percakapan
Ini kan tentang integrasi sains dan Al-Qur’an, yang pertama
1 Peneliti
tentang Al-Qur’an sebagai sumber inspira inspirasi Bu
2 Narasumber Iya
Pertanyaannya apakah Ibu menggunakan Al-Qur’an sebagai
3 Peneliti sumber inspirasi dalam pembelajaran biologi? Jika ia seperti
apa penggunaannya?
4 Narasumber Oo gitu…iya
5 Peneliti Iya
Iya siiih cuman saya ee…paling kaloo misalkan kayak
6 Narasumber
pertumbuhaaan,
7 Peneliti Heemm
8 Narasumber pertumbuhan dan perkecambahan
9 Peneliti Iya
10 Narasumber Itu kan pakenya air kayak gitu ya
11 Peneliti Oo iya iya
12 Narasumber Itu kan adaaa apa, ayat-ayat Qur’an yang…
13 Peneliti Berkaitan?
He’eh, misalkan turun hujan trus akan, Allah akan
14 Narasumber
menumbuhkan dari dalam tanah itu kan biji-bijian
15 Peneliti Oo iya iya
16 Narasumber Muncul tanaman-tanaman kecil kayak gitu ya?
17 Peneliti Oo iya
Cuman saya suratnya suka lupa ayat berapa kayak gitu nggak
18 Narasumber ini, cuman..jadinya apa ya…maksudnya kita kaitkannya tapi
saya gak buka Qur’an gituuu nggak…
19 Peneliti Spontanitas gitu ya Bu ya?
20 Narasumber He’em spontan aja gitu
21 Peneliti Oo iya. berarti penggunaannya secara spontanitas ya Bu ya?
He’em he’em he’em, jadi kita langsung kaitin aja ama Al-
22 Narasumber
Qur’an
23 Peneliti Oo iya
Trus saya tahu ini e…di Qur’an pernah saya maksudnya kaj
24 Narasumber
apa belajar ngaji gitu tentang ee…apa, e… e… Allah akan
170

No. Tokoh Percakapan


menumbuhkan e..dari dalam tanah itu setelah turun hujan itu
tanaman-tanaman yang akan e… apa, mensejahterakan
manusia
25 Peneliti Manusia… oo iya iya hehe
Kayak gitu kan, he’eh. Pernah cuman saya ayat berapa surat
26 Narasumber apa kan lupa, kita harus cari dulu kan kalo kayak gitu kan,
harus googling dulu paling nggak kan
27 Peneliti Oo iya He’eh, iya
28 Narasumber Ketemu sih sebenernya kalo mau nyari
29 Peneliti Heem
Tapi kan e..waktunya kan terbatas, kita cuma 2 jam pelajaran
30 Narasumber
yaa
31 Peneliti Heemmm
Kadang-kadang dii ee persiapannya saya nggak nyampe yang
32 Narasumber nyari-nyari ayatnya gitu enggak, cuman saya kasih
terjemahan yang saya sudah pernah e… ngaji aja gitu he’eh
Oo iya, berarti ee Ibu sebelum menyampaikan materi
33 Peneliti
searching dulu ayatnya gitu ya Bu?
34 Narasumber Kadaang, tapi tidak selaluuu gituuu
35 Peneliti Oo iya
36 Narasumber Iya
37 Peneliti Lanjut ke nomor 2 ya Bu
38 Narasumber He’eh he’eh
39 Peneliti Ini ada 25 pertanyaan
40 Narasumber Wuh banyak ya hehehe
Hehehe iya, apa alasan Ibu menggunakan Al-Qur’an sebagai
41 Peneliti
sumber…sumber inspirasi?
Iya, karena kan kita ee… ini, Qur’an itu kan mengatur semua
42 Narasumber
yang ada di muka bumi dan langit kan,
43 Peneliti Oo iya
44 Narasumber termasuk kehidupan kan
45 Peneliti Iya
Biologi kan ilmu kehidupan gitu, jadi ya nomor satu Al-
46 Narasumber
Qur’an lah gitu
Oo iya, jadi ma..maka dari itu jadi dijadikan sebagai sumber
47 Peneliti
inspirasi dalam mengajar biologi Bu ya?
He’em he’em, cuman ya… ya itu tadi saya, kadang saya
48 Narasumber spontanitas aja, nggak nyiapkan ayat berapa surat apa gitu
enggak
49 Peneliti Oo iya, langsung dikaitkan aja ya gitu ya?
50 Narasumber He’eh kaitin aja gitu
Selanjutnya bagaimana cara Ibu mendesain pembelajaran
51 Peneliti biologi dengan menjadikan Al-Qur’an itu sebagai sumber
inspirasi?
171

No. Tokoh Percakapan


52 Narasumber Oo…desainnya?
Misalkan ee…ada diskusi kah, atau dikasih video
53 Peneliti
pembelajaran yang ada ayat-ayat Al-Qur’annya atau gimana?
Heemmm oo gitu, kadang malah saya bawa ke… anak..
ke..lapa, misalkan kayak e..saya bawa langsung ke alam gitu
54 Narasumber
kalo misalnya kayak anak-anak e..materinya tentang… kalo
kelas 12 itu kan tentang kayak pembelahan sel gitu ya
55 Peneliti Oo iya
Ya saya nggak, itu nggak ke alam ya. Itu kan misalkan
56 Narasumber
pembelahan sel manusia misalkan atau hewan gitu ya
57 Peneliti Oo iya
58 Narasumber Itu kan ada tu e.. a…ayat Al-Qur’an yang e..dari nutfah ya
59 Peneliti Oo iya
He’eh, jadi kalo makhluk hidup itu dari nutfah kemudian
60 Narasumber
dijadikan sama Allah tu anak kecil, e dewasa, gitu kan
61 Peneliti Dewasa, pertumbuhan…
62 Narasumber He’eh, jadi pertumbuhan perkembangan siii manusia itu kan
63 Peneliti Manusia, iya
64 Narasumber He’eh, dari sperma bertemu dengan sii ovum
65 Peneliti Ovum, iya
66 Narasumber Kemudian e... jadi embrio, Kan e… kan itu nutfah ya,
67 Peneliti He’em
68 Narasumber Dari nutfah dulu kan ya?
69 Peneliti He’em
70 Narasumber Dari plasma nutfahnya itu. Itu ada kan ayat Qur’annya juga
71 Peneliti Iya
Cuman naa itu lagi saya…e lagi-lagi saya nggak ke anak-
72 Narasumber
anak ayat ini surat ini kadang-kadang enggak
73 Peneliti Oo iya
Cuman saya langsung bawa ke sana aja. mereka saya suruh
74 Narasumber cari sendiri malah. Ayo kita cari ayat berapa, e…surat apa
gitu tentang….
75 Peneliti Sambil buka Qur’an gitu Bu?
76 Narasumber Ha?
77 Peneliti Sambil buka Al-Qur’an gitu Bu?
78 Narasumber Kadang, kadang iya kadang enggak gitu
79 Peneliti Oo iya
80 Narasumber He’em gitu
Iya, baik Bu. Selanjutnya e… yang ke empat menurut Ibu
apakah aspek spiritual siswa itu meningkat setelah
81 Peneliti
melakukan pembelajaran biologi dengan mengkaji fenomena
di Al-Qur’an?
82 Narasumber Aspek spiritual?
83 Peneliti Iya
172

No. Tokoh Percakapan


Iya, ya lebih mensyukuri e… hidup yang dikasih, kayak gitu
84 Narasumber
kan
85 Peneliti Heem iya
86 Narasumber Lebih… lebih praktek nyata ya… e… itu…
87 Peneliti Real gitu?
He’eh, jadi dia lebih ke…apa, menyayangi organ kayak
88 Narasumber
organ-organ tubuhnya itu kan
89 Peneliti Oo iya
90 Narasumber E..sel itu kan reproduksi sel itu ketika dia istirahat kan
91 Peneliti He’em
Jadi lebih ke… e.. dia tidurnya nggak begadang, misalnya
92 Narasumber
kayak gitu kan ya
93 Peneliti Oo jaga kesehatan ya Bu ya?
94 Narasumber He’eh he’eh,
95 Peneliti Oo iya
96 Narasumber lebih ke dia bisa mraktekinnya ke jaga kesehatan tubuh kan
97 Peneliti Eee untuk sebagai bentuk rasa syukurnya ya Bu ya?
98 Narasumber He’em he’em,
Oo iya, kemudian bagaimana upaya Ibu untuk mengarahkan
99 Peneliti siswa dalam menelaah fenomena Al-Qur’an dengan konsep
biologi?
100 Narasumber Gimana gimana gimana?
101 Peneliti Bagaimana upaya Ibu,
102 Narasumber He’em
Untuk mengarahkan siswa dalam menelaah fenomena Al-
103 Peneliti
Qur’an…
104 Narasumber Menelaah? Upaya saya?
105 Peneliti Iya, dengan konsep biologi
Ya pokoknya kalo saya e anak-anak itu ss…saya arahkan
pokoknya ya jangan lepas dari Al-Qur’an ya. apa-apa itu
106 Narasumber
pasti kita ke sumbernya larinya mesti ke Al-Qur’an gitu kan.
sekarang semua diaturnya di situ kan
107 Peneliti Iya, kandungan banyak ya Bu ya hehehe
108 Narasumber Oo banyak banget kan
109 Peneliti Iya bener banget. berarti e…selalu diingatkan ya Bu ya?
110 Narasumber Selalu, kalo saya selalu saya ingatkan
Iya. e..untuk yang nomor 6, bagaimana cara Ibu menyajikan
fenomena dalam Al-Quran itu Bu yang akan ditelaah oleh
111 Peneliti siswa? Misalkan dalam bentuk di dalam power point atau
mungkin nanti ada artikel terus disuruh diskusi atau gimana
gitu?
112 Narasumber Artikel bisa, power point kadang
113 Peneliti Oo berarti…
114 Narasumber Kalo tergantung materinya kan,
173

No. Tokoh Percakapan


115 Peneliti Heem
He’eh, tergantung saya bisa buat materinya e..sempetnya
116 Narasumber
bikin apa ni. Kalo power point kan agak ribet ya
117 Peneliti Iya
Paling kita, kalo kayak sekarang ni malah kita makenya kan
118 Narasumber
google formulir ya
119 Peneliti Oo iya
He’eh, saya nyasa..nyajiinnya gambar-gambar tentang
120 Narasumber misalkan pertumbuhan perkecambahan atau mitosis meiosis
itu ya di…
121 Peneliti Di situ?
Di formulir itu saya sertakan e…gambar-gambarnyaa kayak
122 Narasumber
gitu
He’em, sekalian pengetahuan tentang Al-Qur’annya,
123 Peneliti
kaitannya ya Bu ya?
124 Narasumber He’eh he’eh gitu
Oo iya, baik Bu. e… kemudian fenomena terkait materi apa
125 Peneliti
saja Bu yang Ibu pilih untuk ditelaah siswa?
126 Narasumber Ya itu tadi, pertumbuhan
127 Peneliti Pertumbuhan tadi ya?
128 Narasumber He’eh, pertumbuhan perkembangan pada tumbuhan,
129 Peneliti He’em
130 Narasumber itu termasuk perkecambahan. pertumbuhan primer sekunder.
131 Peneliti Ooo
Bagaimana tumbuhan itu bisa menjulang tinggi, terus
132 Narasumber
diameternya bertambah besar, itu kan?
133 Peneliti Oo iya
134 Narasumber Iya kan?
135 Peneliti Iya
Itu kan proses alamiah dari alam kan, hujan, airnya diserap
136 Narasumber dari akar, kemudian ketemu dengan unsur-unsur haranya, iya
kan?
137 Peneliti Iya
terjadilah pertumbuhan sekunder di kambium, kayak gitu
138 Narasumber
kan?
139 Peneliti Oo iya bener
Tumbuhan itu semakin membesar, terjadilah pertumbuhan
primer di ujung batang ujung akar, jadi akarnya semakin ke
140 Narasumber
dalem, dia semakin menjulang ke tinggi batangnya, kayak
gitu-gitu kan?
141 Peneliti Heemmm Iya
142 Narasumber He’em kayak gitu
143 Peneliti Oooh
144 Narasumber Atau kalo pertu…ee…misalkan pembelahan sel hewan ya
174

No. Tokoh Percakapan


kayak gitu. Perkembangan makhluk hidup saya sajikan
misalkan e..gambar dari siii bayi e… apa sss eee…dalam
kandungan misalkan si janin
145 Peneliti He’em
Kemudian lahirlah bayi, tifla. kan kalo bahasa Arabnya kan
146 Narasumber
tifla itu kan anak kecil kan He’eh
147 Peneliti Oo iya, He’eh, anak… kecil
148 Narasumber Kemudian jadilah sii remaja
149 Peneliti Oo iya
150 Narasumber Eee… dewasa, dewasa tua, sampe ee…meninggal lah gitu
151 Peneliti Heemm
Itu kan proses pertumbuh kembangnya si manusia itu kan
152 Narasumber
melalui e… mitosis meiosis kan
153 Peneliti Manusiaaa, he’em
He’eh itu pasti saya ambil kalo yang di situ tu banyak ayat
154 Narasumber
Qur’annya
155 Peneliti Untuk kelas XIInya?
156 Narasumber He’h untuk kelas XII
157 Peneliti Oo iya Bu
158 Narasumber He’em
159 Peneliti Selanjutnya e… masuk ke Kurikulum 2013 ya Bu
160 Narasumber He’em
Bagaimana cara Ibu menganalisis respon siswa terhadap
161 Peneliti
bahan ajar biologi yang berbasis ayat-ayat Al-Qur’an?
162 Narasumber Menganalis….
163 Peneliti Respon siswa terhadap bahan ajar biologi
164 Narasumber Terhadap bahan ajar?
165 Peneliti He’em, bahan ajar misalkan… bahan ajar kayak LKS gitu Bu
166 Narasumber He’em, he’em, oo iya bahan ajar, bahan ajar
167 Peneliti Bahan ajar, bahan ajarnya
Kita bahan ajarnya… kalo sekarang kita pakenya LKS
168 Narasumber sama… saya pakenya LKS, google formulir, kayak gitu ya.
sama buku paket kalo mereka punya
169 Peneliti Iya
Kadang-kadang… bahan ajar itu ya. Kadang saya kasih
170 Narasumber aktivitas, misalkan eee gambar. Ee gambar…eee buatlah
gambar perkecambahan epigeal hipogeal, kayak gitu-gitu ya
171 Peneliti He’em, iya Bu
He’eh, jadi responnya saya anak-anak itu saya suruh gambar,
172 Narasumber jadi dia… dia bener-bener yang tidak hanya dapat teori tapi
prakteknya
173 Peneliti Prakteknya juga ya Bu?
Kadang saya suruh e… nanem, nanem…nanem biji misalkan
174 Narasumber
ya
175

No. Tokoh Percakapan


175 Peneliti Heem
Biji apa aja boleh, nanti kamu tentukan ini dikotil apa
176 Narasumber
monokotil
177 Peneliti Heemmm
178 Narasumber Ini termasuk epigeal apa hipogeal. kayak gitu-gitu ya
179 Peneliti He’em
Dia praktek langsung, nanem atau e… kalo saya di sekolah
180 Narasumber
satu lagi kan ngajarnya kelas X, XI, XII ya
181 Peneliti He’em
182 Narasumber Di Soebono Mantofani itu, biologi, itu difusi atau osmosis
183 Peneliti Heemmm
184 Narasumber Misalkan osmosis, suruh praktekin yang itu loh…e… ren e…
185 Peneliti Kentang?
186 Narasumber Kentang direndam di konsentrasi berapa
187 Peneliti Oo iya
188 Narasumber Ap encer atau kepekatan berapa kayak gitu kan
189 Peneliti He’eh
Nanti kan dia bisa mengamati sendiri, Oo ternyata difus…
190 Narasumber
e…osmosis itu kayak gini lo Bu,
191 Peneliti Ooo
Ternyata air itu mengalir dari yang hipotonik ke hipertonis,
192 Narasumber
kayak gitu
193 Peneliti Hipertonis, oo iya
194 Narasumber He’eh kan?
195 Peneliti Iya bener bener
196 Narasumber Ada yang jadinya bengkak, iya
197 Peneliti Iya
Kalo nggak batang seledri kita celupkan di la.. e… di encer,
198 Narasumber
di air biasa, di pekat
199 Peneliti He’em he’em
200 Narasumber Nanti gimana itu si seledrinya ini, apakah na…
201 Peneliti Ukurannya?
He’em, ber bertambah nggak ukurannya atau meng e
202 Narasumber
menyusut nggak? kayak gitu kan
203 Peneliti Ooh iya,
204 Narasumber Plasmolisis kayak gitu kan
205 Peneliti Iya
206 Narasumber Ya itu
Itu kalo yang.. apa, materi biologi itu tapi ber… dikaitkan
207 Peneliti
berbasis dengan ayat-ayat Al-Qur’an atau tidak Bu?
208 Narasumber Oo kalo yang kayak gitu?
209 Peneliti He’eh
Ayat Al-Qur’an? Yaa paling penyusutan e… ini kali ya kalo
210 Narasumber
ayat… enggak, kalo ayat Qur’an itu kan e… ya paling
176

No. Tokoh Percakapan


perkembangan pertumbuhan yang tadi lo
211 Peneliti He’em
E…sel itu regenerasinya ketika e.. manusia istirahat, kayak
212 Narasumber
gitu ya kita
213 Peneliti Oo iya
214 Narasumber Makanya saya bilang, e… istirahat harus cukup
215 Peneliti He’em
E… karena memang yaaa Allah menganjurkan kita untuk
216 Narasumber
seperti itu kan
217 Peneliti He’em
218 Narasumber Jadi se e… pergunakan waktu itu kan tidak untuk bekerja aja,
219 Peneliti Oo iya
220 Narasumber Tapi kan harus istirahat
221 Peneliti He’em, baik Bu
Haruuuus eee bagi-bagi waktunya itu pas gitu lo biar tetep
222 Narasumber
sehat selnya
223 Peneliti Heem, pembagian waktunya ya?
224 Narasumber He’eh gitu aja
Selanjutnya e… permisi ya Bu hehe (ada guru lain lewat),
225 Peneliti e… apa saja target Ibu setelah menerapkan bahan ajar biologi
yang berbasis komplementasi ayat-ayat Al-Qur’an tadi Bu?
226 Narasumber Targetnya?
227 Peneliti He’em
Targetnya ya anak-anak karakternya, kartek.. karakter
228 Narasumber disiplin untuk e.. apa, ss disiplin terhadap kesehatan diri
sendiri itu dia meningkat, gitu kan
229 Peneliti Oo keislamannya gitu ya, keislamannya meningkat?
He’eh, dengan dia bersyukur lah dikasih organ tubuh normal
230 Narasumber
ya kan
231 Peneliti He’em
Jadi harus disyukuri dengan cara apa? ya dengan menjaganya
232 Narasumber
dengan baik kan si organ tubuh itu
233 Peneliti He’em
Tidak digunakan se… apa… se… enaknya dia sendiri,
234 Narasumber misalkan begadaaaaang terus sepanjang malam misalnya
main game gitu kan itu kan berarti ngerusak tubuh kan
235 Peneliti Iya
Padahal itu anugerah kan organ-organ tubuh itu dan e.. ya
236 Narasumber
kan?
237 Peneliti Iya bener
238 Narasumber He’eh he’eh
239 Peneliti Harus disyukuri ya Bu ya?
Iya harus disyukuri lah, dengan cara apa? ya itu, dijaga
240 Narasumber
tubuhnya dengan cara istirahat yang cukup. Saya pasti kalo
177

No. Tokoh Percakapan


ke kelas e… gitu. Kamu e.. kurang… tidur itu sama dengan
kurang gizi
241 Peneliti Heemmm
Kurang gizi itu akibatnya nanti sakit karena sel-selnya kan
242 Narasumber
akan rusak ya
243 Peneliti Iya
Nggak ada gantinya, karena kan dia regenerasi sel itu kan
244 Narasumber
ketika tubuh istirahat tidur kan?
245 Peneliti Iya
246 Narasumber He’eh, kalo dia nggak tidur kapan selnya mau regenerasi?
247 Peneliti Iya
248 Narasumber Yang ada dia tambah e… umur 18 tahun lebih…
249 Peneliti Lebih tua
250 Narasumber Tua e… fisiknya keliatannya, kayak gitu kan?
251 Peneliti Oo iya bener Bu hehe
253 Narasumber He’eh gitu
254 Peneliti Gara-gara sering begadang ya Bu ya?
255 Narasumber Iya
Selanjutnya nomor 10, bagaimana upaya yang dilakukan Ibu
256 Peneliti untuk mengintegrasikan nilai-nilai Al-Qur’an Bu dalam
materi biologi?
257 Narasumber Gimana gimana?
258 Peneliti Jadi bagaimana upayaaa Ibu
259 Narasumber He’eh
Untuk mengintegrasikan nilai-nilai Al-Qur’an dalam materi
260 Peneliti
biologi?
261 Narasumber Ini dimasukkan ke dalam itu kan?
262 Peneliti Pembelajaran
263 Narasumber He’eh, pembelajaran itu
264 Peneliti Ooo
Cuman ya itu tadi, kadang saya suka nggak siapkan dulu
265 Narasumber
ayatnya apa. Ayo kita buka Qur’an. kadang saya suruh buka
266 Peneliti He’eh
Kan kalo saya belajar itu kan handphone kadang suka saya
267 Narasumber
suruh keluarin
268 Peneliti Heemmm
Kita searching yok ayatnya apa nii tentang kita materinya
269 Narasumber
belajarnya ini
270 Peneliti Oo iya
Ya jadi handphone itu kan kalo ada.. ada guru yang nggak
271 Narasumber
boleh pake handphone
272 Peneliti Oo iya
273 Narasumber Jadi bener-bener yang harus fokus ke guru gitu ya
274 Peneliti He’eh iya
178

No. Tokoh Percakapan


Kalo saya enggak. handphone boleh dikeluarkan ketika saya
275 Narasumber
minta, kita cari materi bareng-bareng
276 Peneliti He’em, ooo
Kaitannya dengan ini ayat apa surat apa gitu, mereka
277 Narasumber
searching itu sendiri
278 Peneliti Ooo
279 Narasumber Kayak gitu saya ngawal kan
280 Peneliti He’eh
Kan kalo siswa sekarang kan kita sebagai motivator kan lebih
281 Narasumber
banyaknya kan?
282 Peneliti Iya, mereka yang apa… student center ya?
283 Narasumber He’eh, iya. Kalo ke kita terus kan ini… bosen juga anaknya,
284 Peneliti Iya bosen Bu
285 Narasumber Malah bete, ngantuk dan sebagainya kan
286 Peneliti Iya bener Bu
287 Narasumber Kayak diceramahin gitu kan?
288 Peneliti Iya he’eh
289 Narasumber Iya gitu
Berarti lebih banyak… lebih banyak peran siswanya ya Bu
290 Peneliti
ya?
291 Narasumber Iya, kalo saya lebih ke situ
Iya, kemudian e… apa saja kendala dan kesulitan Ibu yang
292 Peneliti Ibu alami ketika melakukan integrasi nilai Al-Qur’an tadi Bu
dalam pembelajaran biologi?
293 Narasumber Kesulitannya?
294 Peneliti Iya dan kendalanya mungkin apa?
295 Narasumber Iya, kendala itu. kadang mereka kan…ha
296 Peneliti Tingkat pemahamannya kurang
He’eh. Paling ya gitu. pemahaman Qur… ayat…
pemahaman… beberapa anak paling juga nggak ini ya,
297 Narasumber
paling yang konsentrasinya beberapa anak kan sekelas itu
nggak semua kita arahin itu mau kan?
298 Peneliti He’emm
299 Narasumber Ada yang nglamun, ada yang ngantuk gitu kan
300 Peneliti Iya Bu
Tapi kan tetep saya fokus, e… saya kalo anak… ada anak
301 Narasumber
nglamun ada anak ngantuk ya pasti saya samperin gitu kan
302 Peneliti Hemmm he’em
Saya.. kenapa ini ini ini, pokoknya saya kawal biar dia nggak
303 Narasumber
ngantuk biar dia nggak ngobrol gimana caranya gitu kan
304 Peneliti Hemmm iya Bu
Biar dia, dia… ya paham lah gitu lho dengan apa yang kita
305 Narasumber sampaikan, apa yang kita mau tujuan pembelajaran hari itu
biar dia paling tidak nggak ilang semua lah ya gitu lho
179

No. Tokoh Percakapan


306 Peneliti Iya, ada yang nempel gitu hehehe
307 Narasumber He’eh gitu lho, ada yang nyangkut
308 Peneliti Materinya ya?
309 Narasumber He’em
Selanjutnya e… integrasi nilai-nilai Al-Qur’an hanya
310 Peneliti dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung atau juga
dilakukan di luar proses pembelajaran Bu? Misalkan…
311 Narasumber Di luar dong
312 Peneliti Di luar juga ada ya?
313 Narasumber He’em
313 Peneliti Kayak pembiasaan sehari-hari gitu ya?
314 Narasumber He’em he’em
Ada ekstrakurikuler mungkin yang mendukung integrasi Al-
315 Peneliti
Qur’an ke materi biologi Bu? nggak ada ya?
316 Narasumber Nggak ada ya, kita nggak… esktrakurikuler gitu nggak ada
Contohnya kalo yang di luar pembelajar… proses
317 Peneliti
pembelajaran tadi apa Bu?
318 Narasumber Kegiatannya, integrasinya?
319 Peneliti Al-Qur’an iya
320 Narasumber Al-Qur’an itu
321 Peneliti He’eh
322 Narasumber Tentang biologi ya?
323 Peneliti Iya
Kalo saya lebih ke kelas XII itu ya itu sih e… kayak
324 Narasumber
bioteknologi itu ya
325 Peneliti He’em
326 Narasumber Itu kan makan-makanlah yang halal,
327 Peneliti He’em
Makan-makanlah yang… e… istilahnya e… yang… bergi
328 Narasumber bernilai gizi tinggi. Itu kan di bioteknologi ya materi dari
kelas XII ya
329 Peneliti Iya
330 Narasumber Itu kan ada di Qur’an juga kan
331 Peneliti Ooo
Nggak boleh makan sembarangan. Ba… yang toyyib yang
332 Narasumber baik bagi seseorang belum tentu baik ama… buat orang lain
gitu kan?
333 Peneliti Oo iya
Makanan ini… misalkan ni, kayak e… apa itu… sate. baik
334 Narasumber buat orang yang e… darah rendah tapi kan tidak baik buat
orang yang darah tinggi kan?
335 Peneliti Iya
Naaah… yang kayak gitu gitu saya praktekin, saya suruh
336 Narasumber
praktekin di rumah, jadi kalo makan ya kalo bisa jangan jajan
180

No. Tokoh Percakapan


sembarangan.
337 Peneliti Oooo
338 Narasumber Itu kalo dii luar kelas ya.
339 Peneliti Iya
Kalo saya bilang gitu, kalau jajan di kantin jangan suka beli
340 Narasumber minum-minuman yang berwarna macem-macem itu, apalagi
yang harganya seribu dapet seplastik ba… banyak ya
341 Peneliti Iya
342 Narasumber Itu kan nggak baik
343 Peneliti He’eh
344 Narasumber Itu nggak baik buat tubuh, gitu lho
345 Peneliti Iya
346 Narasumber Kalo mau ya air… air putih, air mineral gitu kan. Trus…
347 Peneliti Banyak pengawetnya juga hehe
He’eh, beli makananya juga makanan yang panas, kayak
348 Narasumber
bakso, kayak somay,
349 Peneliti He’eh he’eh
350 Narasumber Itu kan lebih mencegah bakteri…
351 Peneliti Tumbuh
352 Narasumber He’eh, di situ kan yang menyebabkan sakit perut kan?
353 Peneliti He’em
354 Narasumber Gitu
355 Peneliti Emmm
Saya, saya suka arahkan anak-anak kalo jajan itu yang sehat
356 Narasumber ya, yang panas lah, kalo disajikannya panas itu insyaallah
bakteri itu kabuuuur gitu kan
357 Peneliti Kabur, Oo iya
358 Narasumber Gitu aja sih kalo saya
Baik Bu, e… selanjutnya nomor 13, adakah kegiatan di
359 Peneliti sekolah di luar pelajaran yang menerapkan nilai-nilai Al-
Qur’an Bu?
360 Narasumber Kegiatannya?
361 Peneliti He’em, misalkan kayak sholat Dhuha atau…
362 Narasumber Sholat Dhuha di sini ada
363 Peneliti Ada?
364 Narasumber He’eh
365 Peneliti Oo
366 Narasumber Ada digilir per kelas
367 Peneliti Trus kayak ROHIS gitu
368 Narasumber Ada ada
369 Peneliti Ada juga ya?
Ada he’eh he’eh, setiap hari… Senin apa ya kalo nggak salah
370 Narasumber
ya. Itu muhadhoroh namanya itu
371 Peneliti Ooo, kajian tafsir gitu Bu?
181

No. Tokoh Percakapan


Kalo tafsir lebo\ih ke… Pembina OSIS ya yang tau ya. setau
372 Narasumber saya sih sholat Dhuha sama yang itu… muhadhoroh. Bu
Eva… (Narasumber memanggil guru bidang kesiswaan)
373 Peneliti Oo iya
374 Narasumber Tafsir Qu’an kayaknya saya belum pernah tau ya
375 Peneliti Belum pernah tau ya?
376 Narasumber Tapi kalo di sini pembiasaannya tadarus setiap pagi
377 Peneliti Oo tadarus setiap pagi ya?
378 Narasumber He’eh,
379 Peneliti Oo iya
Tadarus setiap pagi, sholat Dhuha, itu digilir per kelas kalo
380 Narasumber
nggak salah ya. Per kelas hari apa gitu ya
381 Peneliti Berarti nggak semuanya sholat Dhuha atau…?
Kayaknya sih dijadwal ya, kalau… karena saya bukan guru
382 Narasumber
piket ya di sini
383 Peneliti Oo iya
384 Narasumber Jadi saya nggaaak handle, nggaaak ngerti banget ya
385 Peneliti He’eh
Tapi kalo muhadhoroh itu, yang anak latihan ceramaaaah
386 Narasumber
itu….
387 Peneliti Ceramah?
388 Narasumber He’eh, itu ada juga seminggu sekali
389 Peneliti Seminggu sekali, o iya
390 Narasumber He’em gitu
391 Peneliti Itu termasuk ekstrakurikuler atau…?
392 Narasumber Pembiasaan deh kalo nggak salah
393 Peneliti Pembiasaan ya?
394 Narasumber Iya, kalo nggak salah pembiasan
395 Peneliti Oo iya, baik Bu
396 Narasumber Tapi kalo kayak gitu lebih jelasnya ke Pembina OSIS ya
397 Peneliti Oo iya
398 Narasumber Atau nggak ke kesiswaan, atau nggak Kepala Sekolah
399 Peneliti Oo iya, Kepala Sekolah
He’em, ini ada Pembina OSIS. “Bu Eva kita ad tafsir Qu’an
400 Narasumber 1
nggak sih pembiasaannya?”
401 Narasumber 2 Tafsir? Kalo tafsir nggak ada, kalo…
402 Narasumber Kalo muhadhoroh, muhadhoroh itu ada kan?
403 Narasumber 2 Ada, muhadhoroh tiap hari Jum’at
Muhadhoroh itu yang ini ya, yang latihan…pidato
404 Narasumber 1
keagamaan itu kan?
405 Narasumber 2 Iya sama, he’eh he’eh, tiap hari Selasa dari…
406 Narasumber 1 Ama tadarus tiap pagi kan?
407 Narasumber 2 Iya, ama tadarus pagi anak-anak
408 Narasumber 1 He’eh he’eh
182

No. Tokoh Percakapan


409 Narasumber 2 Kalo Dhuha kita hari Selasa, jadi Dhuha trus muhadhoroh
410 Narasumber 1 Dhuha itu gilir apa semua?
411 Narasumber 2 Enggak, e… tiap hari Selasa
412 Narasumber 1 Semua kelas?
413 Narasumber 2 Semua kelas, wajib
414 Narasumber 1 Oo semua kelas, he’eh he’eh
415 Peneliti Oo semua kelas
Kalo nggak, udah dijadwal. ada jadwalnya minggu ini kelas
416 Narasumber 2 mana itu, yang baca siapa gitu, mereka punya schedule
sendiri sendiri, tergantung anak-anaknya
417 Peneliti Oo sendiri sendiri
418 Narasumber 1 He’em
419 Narasumber 2 Itu kalo normal ya,
420 Peneliti Oo iya Bu
421 Narasumber 2 Selama pandemic jadi semuanya ilang sih
422 Peneliti Ilang, karena sekolahnya di rumah?
423 Narasumber 2 He’em, Iyaaa karena susah
Iyaaa, karena selama pandemic ini kita emang fokusnya ke
424 Narasumber 1
belajar online aja ya
425 Peneliti Ooo
426 Narasumber 2 Semuanya fleksibel, he’eh
Paling saya kalo di… e.. apa, di google form yang kita PJJ
427 Narasumber 1
itu, e.. bahan ajar saya itu paling saya ingatkan berdoa,
428 Peneliti Oo iya
Baca bismillah, nanti setelah belajar baca Alhamdulillah,
429 Narasumber 1 bersyukur biar ilmunya banyak manfaat barokah, kalau kelas
saya paling begitu aja, ngingetin…
430 Peneliti Ooo.. ooo… diingetin terus gitu ya Bu?
431 Narasumber 1 He’eh, saya ingetin terus pasti itu
Kalo saya pasti saya kasih quotes. Quotes educationnya tapi
432 Narasumber 2 berhubungan dari ayat-ayat Qur’an kalo nggak dari hadits-
hadits
433 Peneliti Oooh
434 Narasumber 1 He’em
Jadi sebelum mulai saya kasih quotes gitu ada, jadi mau
435 Narasumber 2
dibaca ama dia
436 Narasumber 1 He’em
437 Peneliti Oo ogitu, pas waktu di zoomnya gitu ya Bu?
438 Narasumber 2 E kita nggak pake zoom karena zoom itu kan e…besar
439 Narasumber 1 Terbatas
440 Peneliti Oo iya
441 Narasumber 2 Kita se… terbatas juga, kurang efektif
442 Narasumber 1 Pas di kuota si… bocah ya
443 Narasumber 2 Kuota anak juga, kita kan…
183

No. Tokoh Percakapan


444 Peneliti Hemm iya
445 Narasumber 1 He’em
446 Narasumber 2 Apalagi kita nggak mau dzolim
447 Peneliti Hehehe
448 Narasumber 2 Kita pake google form
449 Peneliti Oo google form, oo iya
Google formulir kadang class… ada guru yang pake
450 Narasumber 1
classroom ya, pake classroom
451 Narasumber 2 Iya, ada yang pake classroom
452 Narasumber 1 He’em
453 Peneliti Oo iya he’em Bu
454 Narasumber 1 Gitu
455 Peneliti E… kemudian lanjut ya Bu
456 Narasumber He’em
E.. bagaimana Ibu mengarahkan siswa untuk menganalisis
457 Peneliti terjemahan Al-Qur’an dengan konten materi yang sesuai?
jadi di analisis gitu Bu
458 Narasumber Heemmmm
459 Peneliti Yang sesuai
460 Narasumber Ayat per ayat ya berarti ya?
461 Peneliti He’em, ayat per ayat yang sesuai dengan konten materi gitu
462 Narasumber He’eh… he’eh he’eh
463 Peneliti E.. gimana caranya Bu?
464 Narasumber Caranya?
465 Peneliti He’eh
Yaa gitu, di… iniin, dari materi yang kita bahas itu ya Qur’an
466 Narasumber
kita cari ayat Qur’an yang mana tu kita searching dulu ya
467 Peneliti Iya
468 Narasumber Searching dulu ayat.. e… surat berapa, ayat berapa
469 Peneliti He’em
470 Narasumber Yang membahas tentang perkecambahan misalnya
471 Peneliti He’em
Jadi saya ini, saya suruh analisis sendiri lah. Trus kita ngawal
472 Narasumber aja kan. bener nggak sih ini e… kaitannya misalkan kayak
perkecambahan itu, apa faktor-faktor perkecambahan?
473 Peneliti He’em
474 Narasumber Berarti kan air,
475 Peneliti Oo iya
476 Narasumber Suhu, kelembaban,
477 Peneliti Iya
478 Narasumber Nggak pake media kan
479 Peneliti He’em
Maksudnya nggak pake, nggak mesti pake tanah kan
480 Narasumber
medianya
184

No. Tokoh Percakapan


481 Peneliti He’em
482 Narasumber Jadi kan cuma air, suhu, kelembaban
483 Peneliti Air, suhu, kelembaban
Cahaya kan nggak begitu ngaruh kan kalo buat
484 Narasumber
perkecambahan gitu
485 Peneliti He’em
Jadi saya suruh kaitkan dengan yang tadi, ayat Al-Qur’an
486 Narasumber
yang kaitannya dengan turun hujaaaan tadi kaan
487 Peneliti Oo iya, trus ditumbuhkan tadi ya?
488 Narasumber He’eh he’eh, gitu. bener nggak, tepat nggak, gitu
489 Peneliti He’em
490 Narasumber E… gitu
Baik Bu. trus apa saja langkah-langkah yang digunakan
491 Peneliti untuk menganalisis terjemahan Al-Qur’an yang berkaitan
dengan materi? tadi ya Bu, sudah terjawab berarti ya Bu?
492 Narasumber He’em, he’em he’em
493 Peneliti Yang tadi ya?
494 Narasumber Iya sekalian ya
495 Peneliti Berarti dari ayatnya dulu…
496 Narasumber He’em
497 Peneliti Trus nanti…
Jadi kita gini, kalau saya gitu e… iki oke kita belajar dul…
498 Narasumber
belajar tentang pertumbuhan dan perkembangan,
499 Peneliti He’em
500 Narasumber Tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ya
501 Peneliti He’em
502 Narasumber Awalnya pasti kan perkecambahan dulu
503 Peneliti Iya
Ayo kita cari ayat Qur’an yang kaitannya dengan e… faktor-
504 Narasumber
faktor yang mempengaruhi perkecambahan misalnya
505 Peneliti Iya
506 Narasumber Ternyata kan di situ ada air
507 Peneliti Iya
508 Narasumber Ada suhu gitu kan
509 Peneliti Iya
Ada kelembapan. Yaudah, berarti kalau air itu berarti kan
510 Narasumber
biasanya Allah turunkan hujan kan
511 Peneliti He’em
Kalau air itu, kalau kita nggak… nggak bikin praktikum
512 Narasumber tentang perkecambahan secara al… alamiah pun biji yang
kita sebar di tanah aja kalo kena air kan numbuh kan
513 Peneliti Iya bener hehe
Iya itu kan karena faktor air yang Allah turunkan dari hujan
514 Narasumber
kan
185

No. Tokoh Percakapan


515 Peneliti Iya
516 Narasumber Yang terserap oleh tanah kan
517 Peneliti Iya
Walaupun kering kan di dalem tanah itu masih ada
518 Narasumber
kandungan air kan gitu
519 Peneliti Iya he’eh
520 Narasumber Kalau kelembabannya pas,
521 Peneliti Pas
Suhunya pas, kan itu akan numbuh kecambah kan di dalam
522 Narasumber tanah itu yang biji kita sebar. Biji jeruk atau biji mangga kek
gitu kan
523 Peneliti Iya
524 Narasumber Ya itu
525 Peneliti Langsung nanti tumbuh gitu kecambah
526 Narasumber He’eh iiya
527 Peneliti Iya, e… kemudian ke pendekatan saintifik ya Bu hehe
528 Narasumber He’em
E… bagaimana cara Ibu menerapkan pendekatan saintifik
529 Peneliti
dalam pembelajaran biologi yang berbasis Al-Qur’an?
530 Narasumber Saintifik itu kan…
531 Peneliti Kayak memahami, mengamati, gitu Bu
532 Narasumber He’eh, iya itu
533 Peneliti Menanya gitu
534 Narasumber He’eh, pasti saya suruh lakukan semua itu
535 Peneliti He’em
536 Narasumber Jadi saya itu se hanya sebagai ngarahin ya
537 Peneliti He’em
Kalau guru itu kan ngarahin kayak “ayo kalian bikin e…
538 Narasumber
praktikum perkecambahan” gitu kan
539 Peneliti He’em
Yaudah, kalau kayak gini ya mereka nanti setor gambar ke
540 Narasumber
saya gitu
541 Peneliti Heemmmm
542 Narasumber Kalau video kan keberatan ya
543 Peneliti Iya
544 Narasumber Keberatan di kuotanya, di datanya kan
545 Peneliti He’em
546 Narasumber Kad kadang di… di… memorinya juga kan
547 Peneliti Kalau masa pandemi gini ya Bu ya?
He’em he’em. Tapi biasanya kalau nggak masa pandemi
548 Narasumber pasti saya suruh bikin di kelas itu, per kelompok tentang
perkecambahan
549 Peneliti He’em
550 Narasumber Kan nanti kita naruhnya di ruang gelap atau terang itu kan
186

No. Tokoh Percakapan


nanti etiolasi kan namanya
551 Peneliti Iya he’eh
Pertumbuhan sangat cepat di e… tempat gelap itu kan
552 Narasumber
namanya etiolasi
553 Peneliti He’em
Tumbuhnya batangnya pucat, daunnya kerdil, warnanya
554 Narasumber
pucat, gitu kan
555 Peneliti Iya
556 Narasumber Itu saya suruh praktek sendiri
557 Peneliti Ooh
Suruh ngamatin. Jadi mulai… oke, e… kita amatin seminggu
558 Narasumber ni kita bikin kep… perkecambahan. Satunya ditaro di deket
cahaya, berarti kan di pinggir pinggir koridor itu ya
559 Peneliti He’em
He’eh, satunya lagi umpetin di dalam kardus, jangan ada
560 Narasumber
cahaya gitu
561 Peneliti He’em
Pas seminggu dibuka ya itu, mereka bisa ngamatin sendiri
562 Narasumber
kan
563 Peneliti Hasilnya ya?
564 Narasumber He’eh, jadi kan itu udah mengamati,
565 Peneliti He’eh
566 Narasumber menanyakan, “Bu kenapa sih bisa begini?” kan gitu kan?
567 Peneliti He’em
568 Narasumber Mengevaluasi, kan gitu
569 Peneliti Oo iya
570 Narasumber Iya itu, saya suruh praktek sendiri
571 Peneliti Hemmm… langsung praktek?
572 Narasumber Saya ngawal aja, he’eh, praktek
573 Peneliti Ooo iya, lebih ke siswanya aktif gitu ya Bu ya?
574 Narasumber Aktif, kalau saya siswanya yang aktif he’eh
Hehe, iya, karena emang kalau Kurikulum 13 kan gitu ya Bu
575 Peneliti
ya
576 Narasumber He’eh iya betul
577 Peneliti Hehe siswanya yang lebih ini…
578 Narasumber He’em
E… kemudian bagaimana cara Ibu menjelaskan konsep
579 Peneliti biologi yang berkaitan dengan ayat Al-Qur’an kepada peserta
didik? sudah tadi ya Bu di awal ya?
580 Narasumber Iya, he’eh he’eh konsepnya
581 Peneliti Sama kayak tadi ya?
582 Narasumber Iya, iya oke
583 Peneliti Berarti Ibu langsung kaitkan gitu berarti ya?
584 Narasumber He’eh he’eh, langsung saya kaitkan aja
187

No. Tokoh Percakapan


Oo iya, kemudian e… apaaaakah ada kendala Bu dalam
585 Peneliti menerapkan pendekatan saintifik dalam mengajarkan konsep
biologi yang berbasis Al-Qur’an?
586 Narasumber Kendalanya?
587 Peneliti He’em
588 Narasumber Nggak nggak selalu ber… nggak terlalu berarti sih
589 Peneliti Ooh
590 Narasumber Untuk materi-materi tertentu sih kayak gampang ya,
591 Peneliti Iya
kayak perkecambahan itu kan gampang bisa dilakukan anak
592 Narasumber
ya,
593 Peneliti He’em he’em
Yang agak susah itu kan kalo yang pembelahan sel itu agak
594 Narasumber
ribet ya
595 Peneliti Oo iya
596 Narasumber Karena perlu alat yang mikroskop
597 Peneliti Mikroskop iya
Em mikroskopnya juga kan ng… nggak bisa mikroskop yang
598 Narasumber
biasa itu kadang nggak kelihatan kan ya?
599 Peneliti Iya, iya
600 Narasumber He’eh, jadi saya…
601 Peneliti Harus yang tipiiis banget kan sayatannya? hehe
He’eh he’eh, jadi saya ambilnya kalo untuk biar anak itu
602 Narasumber
paham tentang saintifik,
603 Peneliti He’em
Kaitannya ama Al-Qur’an ama ayat-ayat Allah itu ya saya
604 Narasumber
gampang-gampang aja nyari ininya, nyari praktikumnya gitu
605 Peneliti Hemmm yang mudah dijangkau siswa juga ya Bu ya?
606 Narasumber He’em he’em, trus biayanya nggak mahal gitu kan
Iya bener. E… untuk tadi, e… bagaiman apakah ada kendala
607 Peneliti
Bu dalam menerapkan pendekatan saintifik?
608 Narasumber Kendalanya?
609 Peneliti Iya dalam mengajarkan konsep…
610 Narasumber Enggak. Eng eng enggak
611 Peneliti Nggak ada ya Bu ya?
612 Narasumber Enggak
Oo iya. berarti Alhamdulillah berjalan lancar ya Bu ya kalau
613 Peneliti
untuk e…?
Lancar. seneng malah anak-anak kalo diajak praktek itu.
614 Narasumber Daripada ndengerin teori, kita e… e… malah senengan
praktek
615 Peneliti Oo iya, he’eh hehehehe soalnya bosen juga ya hehehe?
616 Narasumber Iyaaa, malah senengan praktek
617 Peneliti Iya bener. kemudian e… apakah semangat belajar siswa itu
188

No. Tokoh Percakapan


meningkat Bu ketika diajak mengumpulkan informasi
tentang konsep biologi yang berkaitan dengan ayat Al-
Qur’an?
618 Narasumber He’em dong, he’eh
619 Peneliti Ooh
Kan kan itu keja… kejadian alam yang memang skenario
620 Narasumber
Allah kan ya
621 Peneliti Iya
E.. jadi dia lebih semangat dong, malah lebih… gejala-gejala
622 Narasumber alam kan dia bisa ngamatin sendiri kan dengan dia praktikum
itu
623 Peneliti Hemmm, iya
624 Narasumber Jadi malah nggak ngantuk
625 Peneliti Ooo
626 Narasumber Kalau kita kasih teroi aja misalkan pake power point
627 Peneliti He’eh
628 Narasumber Atau kita pake garis besar di papan tulis
629 Peneliti Papan tulis
Misalkan saya nggak sempet pake power point kan pasti kita
630 Narasumber
pake poin-poin pentingnya di papan tulis pake spidol
631 Peneliti He’em
Ya itu mah… beda lah hasilnya dengan mereka praktek
632 Narasumber
sendiri dengan mengamati gejala alam itu
Hasilnya ooo, jadi tau… rasa ingin taunya lebih tinggi ya Bu
633 Peneliti
ya?
He’eh he’eh, huuu malah seru banget. Anak yang biasanya…
cowok ni ya yang biasanya mengantukan gitu ya, la e…,
634 Narasumber
istilahnya bukan ngantukan ya, loyo, maunya rebahan apa
maunya… santai aja kalo di kelas gitu ya
635 Peneliti He’eh
636 Narasumber Ketika praktikum dia rajin
637 Peneliti Oooh
Paling… paling gesit gitu lo, “Apa lagi Bu yang dikerjain?
638 Narasumber
apa lagi Bu ini?”
639 Peneliti Ooo
640 Narasumber Beda, beda banget. Keliatan
641 Peneliti Soalnya asik ya Bu ya hehehe iya
642 Narasumber He’eh he’eh
643 Peneliti Beda sama materi kalo materi kan lebih ini ya?
644 Narasumber He’eh iya
E… kemudian menurut Ibu apakah peserta didik itu
mengalami kesulitan saat menjelaskan konsep biologi Bu
645 Peneliti
yang berkaitan dengan ayat Al-Qur’an? ketika disuruh
misalkan ngejelasin gitu
189

No. Tokoh Percakapan


He’em, paling anak-anak ya itulah, karena nggak terbiasa ya
646 Narasumber
be….
647 Peneliti He’eh
648 Narasumber Nggak terbiasa meng… apa sih
649 Peneliti Mengungkapkan?
650 Narasumber Berbicara di depan umum,
651 Peneliti Berbicara
652 Narasumber Trus mengungkapkan ide-idenya
653 Peneliti Hemmm
654 Narasumber Itu kan harus melalui proses belajar ya
655 Peneliti Iya
656 Narasumber Paling beberapa anak yang bisa seperti itu dengan lancar
657 Peneliti He’em, ooo
658 Narasumber Tapi beberapa anak ya kurang lancar gitu
659 Peneliti Iya
660 Narasumber Ya kesulitannya sih di beberapa anak ya
661 Peneliti Iya
662 Narasumber Tapi kalo yang anak e… sudah biasa e…
663 Peneliti He’em
Berpendapat, mengemukakan ide ya lancar-lancar aja gitu
664 Narasumber
he’em
Lancar-lancar aja, kira-kira perbandingannya berapa persen
665 Peneliti
Bu dari yang bisa sama yang tidak bi… belum bisa itu?
E… e… ya paling kalo di kelas itu yang menonjol ya paling
666 Narasumber
sepertiga,
667 Peneliti Sepertiga aja ya?
Yang biasa sepertiga, yang kurang sepertiga kan biasanya
668 Narasumber
begitu kan
669 Peneliti Oo iya
Jadi kalo grafik itu kan kalo di kelas itu kan e… yang bagus
670 Narasumber
segini,
671 Peneliti He’em
672 Narasumber Yang biasa segini, yang jelek segini
673 Peneliti Heeemmmm
674 Narasumber Itu kan di kelas itu pasti kita udah terpetakan kan
675 Peneliti Oooo…. ooo iya
676 Narasumber He’eh
677 Peneliti Lebih banyak yang baisa ya?
678 Narasumber He’eh, lebih banyak yang biasa aja gitu
679 Peneliti Iya bener, oo iya iya
680 Narasumber He’em
E..kemudian e bagaimana cara Ibu mengintegrasikan materi
681 Peneliti biologi dengan Al-Qur’an ke dalam perangkat pembelajaran?
Misalkan kayak RPP, Modul, atau LKPD gitu Bu
190

No. Tokoh Percakapan


682 Narasumber Eemmmmm emmmmm… bag, meng… mengintegrasi?
683 Peneliti Iya, materi biologi dengan ayat Al-Qur’an
684 Narasumber Oo gitu
685 Peneliti Kalo di RPP seperti apa mungkin Bu?
686 Narasumber RPP…
687 Peneliti RPP, modul, LKPD
Paling di RPP itu kadang kita cantumkan ya Al… e.. apa,
688 Narasumber
ayaat…
689 Peneliti Ayatnya ya?
690 Narasumber ayat sekiaan gitu ya, kalau kita nggak buru
691 Peneliti Hemmm
692 Narasumber Kalo… kalo kita nggak buru-buru ya
693 Peneliti Iya
694 Narasumber Tapi karena gini lho, faktanya kalo kita ngajar itu…
695 Peneliti He’eh
Kalo kita e… fokus ke administrasi, kita nggak ngajar-ngajar
696 Narasumber
ke kelas
697 Peneliti Oo iya
698 Narasumber Jadi memperbaiki administrasi aja kan?
699 Peneliti He’eh iya
700 Narasumber Bikin RPP lah, bikin ini ini ini
701 Peneliti He’eh, iya kurang ya?
702 Narasumber E… jadi waktunya habis
703 Peneliti He’eh
704 Narasumber He’eh, jadi kadang-kadang dengan spontanitas ajaaa giiitu
705 Peneliti Langsung disampaikan aja gitu ya?
706 Narasumber He’eh giiitu, kadang-kadang
707 Peneliti Ooo gitu, kalau untuk modul?
708 Narasumber Tidak semua yang kita ini,
709 Peneliti He’eh
710 Narasumber Faktanya di lapangan ya,
711 Peneliti Ooo iya
712 Narasumber Idealnya sih setiap mau ngajar kan ada RPP tu idealnya
713 Peneliti Iya, ooo
714 Narasumber Tapi ketika fakta di lapangan,
715 Peneliti He’em
Kita kurang waktu buaaaannnyaak guru itu. Kalo… kalo
716 Narasumber
harus ideal nyiapin RPP dulu, nyiapin ini dulu,
717 Peneliti He’em
718 Narasumber Guru nggak tidur
719 Peneliti Oo iya ya Bu ya
720 Narasumber Hiiih kerjaannya se…
721 Peneliti Soalnya materinya aja juga udah…
722 Narasumber Iya, kerjaannya seabrek kan
191

No. Tokoh Percakapan


723 Peneliti Iiiya
724 Narasumber Sehari berapa kelas
725 Peneliti Oo iya
726 Narasumber kalau kelasnya offline ya
727 Peneliti He’em
Kalau kelas online begini kan kita malah di… istilahnya kita
728 Narasumber e… karena untuk biar kuotanya nggak terlalu boros kan kita
cuman dikasih waktu seminggu sekali ya
729 Peneliti He’em, iya
Jamnya itu e… kalau kalau offline kan kita seminggu dua
730 Narasumber
kali saya ke kelas itu kan
731 Peneliti Heemmmm iya iya
732 Narasumber He’eh, jadi kan paling harus dua kali pertemuan
733 Peneliti Ooo iya
734 Narasumber kadang-kadang kan RPP belum kesentuh ya
735 Peneliti Hemm iya hehe
Kita udah ada waktu jadwalnya
736 Narasumber
masuk kelas yaudah masuk kelas aja gitu, kalau saya gitu
Oooo iya, soalnya habis dibikin RPP nanti waktunya ya Bu
737 Peneliti
ya? hehe
Iiiya, kan kita kerjaannya banyak banget guru itu… guru itu
738 Narasumber
kerjaannya heeeeehhhhh hehehehe
739 Peneliti Hehehe iya
Kalau saya fokusnya ke gimana caranya anak ini karakternya
740 Narasumber bertambah lebih baik tiap kali pertemuan tiap kali pertemuan
gituuu ya
741 Peneliti Ooo... ooo iya, terus menyerap materinya juga ya Bu ya?
742 Narasumber He’em gituuuu
743 Peneliti Heemmmm iya sih Bu
744 Narasumber RPP ya kita bikin sih, RPP ya tetep bikin
745 Peneliti Hemmm
746 Narasumber Tapi nggak yang…
747 Peneliti Di… ini banget gitu ya?
748 Narasumber Ha?
749 Peneliti Yang nggak yang… di… apa namanya, fokusin banget?
Se… he’eh he’eh, paling kita… apalagi sekarang kan RPP
750 Narasumber
cuman selembar kan K13 yang ter... terevisi,
751 Peneliti Yang terbaru?
752 Narasumber He’eh yang terbaru itu kan cuman RPP satu lembar ya
753 Peneliti He’em he’em
754 Narasumber Saya udah praktek sih beberapa kali
755 Peneliti Heemmmm
756 Narasumber Itu lebih nggak diribetkan dengan RPP ya
192

No. Tokoh Percakapan


757 Peneliti He’em
758 Narasumber Kalau yang RPP yang dulu,
759 Peneliti He’em
760 Narasumber itu kan sampe berlembar-lembar itu ya
761 Peneliti Iy, iya Bu hehehehe
Halah halaaah gitu. Kalau yang sekarang cuman RPP satu
762 Narasumber
lembar kurikulum sekarang niiii
763 Peneliti Ooo, ooo iya iya
764 Narasumber Jadi mendingan deh kita nggak terlalu pusing ya
765 Peneliti He’eh iya Alhamdulillah
766 Narasumber Nggak terlalu pusing he’eh Alhamdulillah
767 Peneliti Berarti udah ada revisi lagi
768 Narasumber Ada.. ada, he’em he’em he’em
He’eh, iya. Kalau untuk modulnya Bu, modul
769 Peneliti
pembelajarannya?
770 Narasumber Modul itu saya pake… e… LKS kadang
771 Peneliti LKS?
772 Narasumber Kadang saya bikin sendiri gitu
773 Peneliti Oooo
774 Narasumber Tergantung ya
775 Peneliti Iya
776 Narasumber He’eh
777 Peneliti Itu diselipkan juga ayat-ayat Al-Qur’an?
778 Narasumber Ha?
779 Peneliti Diselipkan juga ayatnya?
780 Narasumber Terkadang
781 Peneliti Oo kadang-kadang… kadang
782 Narasumber Kadang-kadang hehe
783 Peneliti Oo iya
784 Narasumber Kadang-kadang yang kena materinya aja
785 Peneliti Oo iya
Kadang-kdang kita juga nggak… nggak sempet nyari
786 Narasumber
materinya dimana gitu ya
787 Peneliti Oo iya hehe
788 Narasumber Misalkan materi ini ayat Al-Qur’annya mana ya
789 Peneliti He’em
Gitu kadang-kadang saya nggak sempet nyari ayatnya jadi
790 Narasumber
nggak gitu
791 Peneliti He’em, oo gitu
Kalau yang saya udah tau, udah ngaji kan udah melekat ni di
792 Narasumber
sini
793 Peneliti He’em
794 Narasumber Kita langsung bisa cari kan, giiituuuu
795 Peneliti Oo gitu iya
193

No. Tokoh Percakapan


796 Narasumber He’em
797 Peneliti Baik Bu, berarti langsung aja spontanitas lebih ini ya Bu ya?
798 Narasumber He’em he’em
Kemudian apakah perangkat pembelajaran biologi yang
799 Peneliti diintegrasikan dengan Al-Qur’an itu memudahkan siswa Bu
dalam memahami materi?
800 Narasumber Perangkat pembelajarannya ya?
801 Peneliti He’em
802 Narasumber kayak modul tadi ya berarti ya?
He’eh, RPP, modul, iya. Itu lebih memudahkan siswa dalam
803 Peneliti
memahami materi atau tidak Bu?
E… iyaa, paling iya leb leb lebih dia… e... bi… mengubah
804 Narasumber
karakter ya
805 Peneliti Heemmm iya
Bersyukur…malah jadi gini, “Ooo begitu ya Bu ya? Oo
806 Narasumber ternyata di Qur’an begini ya Bu ya? Ada ya Bu ya?” kan
paling begitu tu anak-anaknya.
807 Peneliti Oooo
808 Narasumber Jadi lebih ke… dia…
809 Peneliti Pemahaman baru?
He’eh pemahaman baru. Trus dia lebih ke… Oo ternyata kita
810 Narasumber
harus bersyukur ya
811 Peneliti Iya
E.. ternyata e… kita dikasih e… organ baguuus, e trus kita
812 Narasumber
dikasih… istilahnya fisik yang nggak cacat
813 Peneliti Hemmm
Kan ada tuh Here… e… saya ngajarnya di pola-pola
814 Narasumber
hereditas itu kan tentang buta warna… iya kan
815 Peneliti Hemmm, ooo iya he’eh
816 Narasumber Kelas XII itu kan nanti ada e…
817 Peneliti Kromosom terpaut kromosom apa…
He… he’eh, ada pola-pola hereditas di manusia itu kan ada
818 Narasumber yang albino, ada yang… e... itu lo apa namanya itu…
thalasemia,
819 Peneliti Iya
820 Narasumber kayak penyakit-penyakit…
821 Peneliti Sindrome down itu juga ya Bu?
822 Narasumber He’eh kayak gitu-gitu kan mereka lebih bersyukur ya
823 Peneliti Iya he’eh
824 Narasumber Ternyata…e… kita itu normal lho fisiknya gitu
825 Peneliti He’eh
Ternya… pola-pola hereditas juga ada kan yang di ayat
826 Narasumber
Qur’an kan?
827 Peneliti Iya ada Bu
194

No. Tokoh Percakapan


He’eh jadi kenapa kita nggak boleh menikah dengan yang
828 Narasumber
e… kerabat dekat gitu kan
829 Peneliti He’em
Karena nanti ke e… kromosomnya yang mengandung gen
830 Narasumber
resesif,
831 Peneliti He’em
Yang membua… apa, yang akan memunculkan karakter
832 Narasumber
kelainan nanti kan lebih besar kemunginan muncul kan?
833 Peneliti He’em
Misalkan menikah dengan sepupu sama menikah dengan
834 Narasumber
orang lain yang tidak ada hubungan darah
835 Peneliti He’em
Itu kan besar kemungkinan e… sifat-sifat resesif yang
836 Narasumber membuat kelainan akan muncul di menikah dengan sepupu
kan
837 Peneliti Iyaa bener Bu
838 Narasumber Gituuu
839 Peneliti Karena saking deketnya ya?
840 Narasumber He’eh, makanya nggak boleh kan di kita juga menikah…
841 Peneliti Hemmm
A… ada aturan-aturan mahram, ini mahram lho nggak boleh
842 Narasumber
dinikah gitu kaan
843 Peneliti Ooo iya
844 Narasumber Itu di Qur’an ka nada kan ya?
845 Peneliti Iya ada he’eh
846 Narasumber Mahram nggak boleh dinikah oo yang ini boleh dinikah gitu
847 Peneliti Hemmm
848 Narasumber Paling gitu
849 Peneliti Oo iya
850 Narasumber He’eh
851 Peneliti Baik Bu. dikit lagi ya Bu hehe
852 Narasumber Iyaaa
E… E… apakah perangkat pembelajaran, e tadi udah ya Bu?
853 Peneliti apakah perangkat pembelajaran biologi yang diintegrasikan
dengan Al-Qur’an,
854 Narasumber He’em, he’em
855 Peneliti Dapat meningkatkan motivasi dan hai… hasil belajar siswa?
856 Narasumber Iya lho, dapat lah, dapat. lebih seru kan belajarnya
857 Peneliti Oo iya. hasil belajarnya berarti meningkat juga ya Bu?
858 Narasumber Meningkat lah, iya
859 Peneliti Oo berarti nilainya lumayan ya Bu? hehe
860 Narasumber Iya iya
Kemudian bagaimana konsep belajar siswa Bu dalam
861 Peneliti
mempelajari materi biologi yang diintegrasikan dengan ayat
195

No. Tokoh Percakapan


Al-Qur’an?
862 Narasumber Konsepnya?
Iya, konsep belajarnya… masing-masing siswa gitu, atau
863 Peneliti
nggak dengan… misalkan diskusiiii atau…
864 Narasumber Ooo oke
Atau mereka misalkan dikasih artikel sendiri, ngerjain
865 Peneliti
sendiri-sendiri
He’em, kalo untuk yang sekarang saya kasih artikel ya, saya
866 Narasumber
kasih artikel, saya suruh praktek di rumah
867 Peneliti Hemmm
Tentang pertumbuhan perkembangan, tentang… sampe
868 Narasumber sekarang kita materinya sampe ke… saya itu ke mitosis
meiosis
869 Peneliti Hemmm
870 Narasumber Jadi ya saya suruh sendiri, mandiri dia
871 Peneliti Ooo
Ya kan nggak mungkin berkelompok karena lagi pandemi
872 Narasumber
begini kaan
873 Peneliti Iya, iya
874 Narasumber Jadi kan belajarnya mandiri sendiri-sendiri kaan
875 Peneliti He’eh i ya bener Bu
Karna kan… e pernah tuh sa saya minta kerja kelompok
876 Narasumber
membuat ini misalkan
877 Peneliti Iya
878 Narasumber “Bu kata mamah saya nggak boleh keluar” gitu kaaan
879 Peneliti Oo iya
880 Narasumber Walaupun kan sebenernya berkelompok lima orang boleh ya
881 Peneliti Iya bisa aja
Dengan ber… he’em, nggak nggak berkerumun banyak
882 Narasumber
boleh kan
883 Peneliti Heemmm
Tapi kan tergantung balik lagi ke orang tuanya mengijinkan
884 Narasumber apa enggak. Makanya dari situ saya nggak… nggak mau
ngasih tugas berkelompok lagi
885 Peneliti Oo iya
Ini kelompoknya dikit kok cuman tiga atau empat orang,
886 Narasumber
“tetep Bu, mamah saya nggak ngijinin” gitu kaan
887 Peneliti Emmmm
888 Narasumber Jadi yaudah, akhirnya saya pasti ngasih tugasnya mandiri
889 Peneliti Oo iya
890 Narasumber Kerjakan di rumah, gituuuu
891 Peneliti Ooo, kalo dari sebelum pandemi Bu kira-kira gimana?
Kalo kalo sebelum pandemi ya kalo bsia dikerjakan
892 Narasumber
berkelompok saya berkelompok karena kan lebih seruuu
196

No. Tokoh Percakapan


893 Peneliti Oo iya
894 Narasumber bisa bertukar pendapat
895 Peneliti Hemmm
896 Narasumber “Ih kok aku”, E…“ih harusnya begini lo harusnya begini lo”
897 Peneliti He’em
898 Narasumber Ternyata kan trus mereka buka teorinya
899 Peneliti Oo iya
900 Narasumber He’eh gitu kaan
901 Peneliti Oo kira-kira seperti apa teorinyaaa gitu ya?
902 Narasumber He’eh he’eh
Oo iya. kemudian yang terakhir Bu. Apakah konsep belajar
903 Peneliti setiap siswa itu berbeda Bu dalam mempelajari materi
biologi yang diintegrasikan dengan ayat Al-Qur’an?
904 Narasumber Konsep belajarnya ya?
905 Peneliti He’eh, setiap siswa
906 Narasumber Ya setiap siswa kan unik ya
907 Peneliti Iya
908 Narasumber Ya pasti dia beda-beda dong
909 Peneliti Oo iya
Beda-beda cara belajarnya kan, cara men, cara mencerna
910 Narasumber
materi trus dia membuat konsep juga beda-beda lah
911 Peneliti Heemmm
912 Narasumber Iya kan?
913 Peneliti Iya bener. dalam memahami materi, menyerapnya ya Bu ya?
914 Narasumber He’em he’em gitu
915 Peneliti Oo iya hehehe, baik Bu Alhamdulillah udah selesai
197

Lampiran 12: Surat-Surat Penelitian


198
199
200
201
202
203

Lampiran 13: Lembar Uji Referensi

LEMBAR UJI REFERENSI

Nama : Abda ‘Ilma Rodiana


NIM : 11150161000024
Fakultas/Jurusan : FITK/P.IPA-Tadris Biologi
Judul Skripsi : Integrasi Sains dan Al-Qur’an pada Pembelajaran Biologi di
Madrasah Aliyah Kota Tangerang Selatan
Pembimbing ke-1 : Dr. Yanti Herlanti, M.Pd.
Pembimbing ke-2 : Eva Fadilah, M.Pd.

Paraf
No
BAB I
Pembimbing 1
H. E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi
1. Kurikulum 2013, (Bandung: Remaja Rosdakarya),
hlm. 19.
Hidayati, dkk., Pengembangan Modul Kimia Berbasis
Kompendium Ayat-ayat Al-Qur’an di SMA Trensains
2.
pada Materi Minyak Bumi, Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan Sains (SNPS), 2017, h. 54.
Muhammad Yasin Yusuf, Pesantren Sains:
Epistemology of Islamic Science in Teaching System,
3.
Jurnal Walisongo, Volume 23 Nomor 2, 2015, h.
284-285.
Karpin dan Ai Mahmudatussa’adah, Pendekatan
Pembelajaran Sains Berbasis Pemahaman Al-Qur’an
4. dalam Pembelajaran Kimia Makanan, Jurnal Media
Pendidikan, Gizi, dan Kuliner, Vol. 7, No. 1, 2018, h.
33-34.
Said Agil Husin Al-Munawar, Aktualisasi Nilai-nilai
5. Al-Qur’an dalam Sistem Pendidikan islam, (Ciputat:
Ciputat Press, 2005), h. 7
Hermawan, Interaksi Islam dan Sains: Studi Historis-
Fenomenologis di SMA Trensains Sragen, Jurnal
6.
Studi Islam (Cakrawala), Vol. XII, No. 2, 2017, h.
101
Mahdi Ghulsyani, Filsafat Sains Menurut Al-Qur’an,
7.
(Bandung: Mizan, 1998), h. 10.
204

Sahirul Alim, Menguak Keterpaduan Sains,


8. Teknologi dan Islam, (Yogyakarta: Titian Ilahi Press,
1999), h.168
Dhiauddin, Islamisasi Sains dan Teknologi, (Malang:
9.
Literasi Nusantara, 201􀃊), h. 10
10. Mahdi Ghulsyani, loc cit..

11. Sahirul Alim, loc. cit.


AM Saefuddin, Islamisasi Sains dan Kampus,
12.
(Jakarta: PPA Consultants, 2010), h. 8.
Fahmi Amhar, Anas Puri, dan Ardiansyah, Peran
Sains dan Teknologi dalam membangun Peradaban
13.
Islam, Jurnal Kajian Peradaban Islam, Vol. 1, No. 1,
2018, h. 20.
Paraf
No BAB II
Pembimbing 1
Syarif Hidayatullah, Relasi Agama dan Sains dalam
1. Pandangan Mehdi Golshani, Jurnal Filsafat, Vol. 27,
No. 1, 2017, h. 68.
Agus Purwanto, Ayat-Ayat Semesta Sisi-Sisi Al-
2. Quran yang Terlupakan, (Bandung: Mizan Media
Utama, 2008), h. 188-189.
Mohammad Muslih, Sains Islam dalam Diskursus
3. Filsafat Ilmu, Jurnal Studi Agama dan Pemikiran
Islam, Vol. 8, No. 1, 2014, h. 2.
Fahmi Amhar, Anas Puri, dan Ardiansyah, op. cit., h.
4.
22.
Muhammad Yasin Yusuf, Epistemologi Sains Islam
5. Perspektif Agus Purwanto, Jurnal Analisis, Vol. 17,
No. 1, 2017, h. 75
Helmy Hidayatulloh, Islam dan Sains Perspektif
6. Nurcholish Madjid, Jurnal Ilmu Ushuluddin, Vol. 5,
No. 1, 2019, h. 23.
Eva Iryani, Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan, Jurnal
7. Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, Vol. 17 No.3,
2017, h. 72.
Andi Rosadisastra, Tafsir Ayat Kauniyah, (Banten:
8.
Cahaya Minoita, 2014), h. 2.
M Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an,
9.
(Bandung: Mizan Pustaka, 2013), h. 63.
Nadiah Tharayyarah, Buku Pintar Sains dalam Al-
10.
Qur’an, (Jakarta: Zaman, 2014), h. 19.
Eko Prayetno, Kajian Al-Qur’an dan Sains tentang
11.
Kerusakan Lingkungan, Jurnal Studi Ilmu Al-Qur’an
205

dan Al-Hadits, Vol. 12 No. 1, 2018. h. 114.


Chanifudin dan Tuti Nuriyati, Integrasi Sains dan
12. Islam dalam Pembelajaran, Jurnal Asatiza, Vol. 1 No.
2, 2020, h. 214.

13. Eko Prayetno, op. cit., h. 116.

Zainal Abidin Bagir, Integrasi Ilmu dan Agama:


Interpretasi dan Aksi, (Yogyakarta: Suka Press
14.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2005), h.
18.
Lalu Muhammad Nurul Wathoni, Integrasi
15. Pendidikan Islam dan Sains, (Ponorogo: Uwais
Inspirasi Indonesia, 2018), h. 41.
Maulana ihwanudin, dkk., Bahan Ajar IPA Terpadu
Tipe Integrated Berbasis Komplementasi Ayat-ayat
16.
Al-Qur’an, Unnes Physics Education Journal, Vol. 7
No. 3, 2018, h. 37.
Faizin, Kisah Al-Qur’an dalam Tinjauan Sains (Studi
atas Serial Tafsir Ilmi Kemnterian Agama RI), Jurnal
17.
Studi Al-Qur’an dan Hadits, Vol. 4 No. 1, 2020, h.
85.
18. Eva Iryani, op. cit., h. 69
Feiza Rahma Putri, Integrasi Ilmu Pengetahuan
19. (Sains) dan Agama Islam), Jurnal Studi dan Sosial,
Vol. 6 No. 1, 2019, h. 19.
Tomo Djudin, Mempelajari Sains, Mengimani Sang
Pencipta: Menyisipkan Nilai-nilai religius dalam
20.
Pembelajaran Sains, Jurnal Pendidikan Matematika
dan IPA, Vol. 3 No. 1, 2012, h. 13.
Ade Jamarudin, Konsep Alam Semesta Menurut Al-
21. Qur’an, Jurnal Ushuluddin, Vol. XVI No. 2, 2010, h.
145.
22. Agus Purwanto, op. cit., h. 268.

23. Feiza Rahma Putri, op. cit., h. 16.

24. Ibid.
Bahrum Subagiya, dkk., Internalisasi Nilai Penciptaan
Manusia dalam Al-Qur’an dalam pengajaran Sains
25.
Biologi, Jurnal Pendidikan Islam Tawazun, Vol. 11
No. 2, 2018, h. 191.
206

Nur Aeny, dkk., Fenomena Sains dalam Al-Qur’an


26. Perspektif Ian G. Barbour dan Ismail Raji Al-Faruqi,
Jurnal Yaqzhan, Vol. 6 No. 1, 2020, h. 101
Eka Kurniawati dan Nurhasanah Bakhtiar, Manusia
Menurut Konsep Al-Qur’an dan Sains, Journal of
27.
Natural Science and Integration, Vol. 1 No. 1, 2018,
h.88.
Ardian Asyhari, Literasi Sains Berbasis Nilai-Nilai
Islam dan Budaya Indonesia, Jurnal Ilmiah
28.
Pendidikan Fisika, FTK IAIN Raden Intan Lampung,
Indonesia, Vol. 6 No. 1, 2017, h. 140.
Armin Nurhartanto, Nilai-nilai pendidikan Akhlak
29. dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran Ayat 159-160,
Jurnal Studi Islam, Vol. 16 No. 2, 2015, h. 160-161.
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran,
30.
(Jakarta: Kencana, 2008), h. 197.
Amna Emda, Pemanfaatan Media Dalam
31. Pembelajaran Biologi di Sekolah, Jurnal Ilmiah
Didaktika, Vol. XII No. 1, 2011, h. 150.
Adib Rifqi Setiawan, Efektivitas Pembelajaran
32. Biologi Berorientasi Literasi Saintifik, Jurnal
Thabiea, Vol. 02 No. 02, 2019, h. 83.
Yatin Mulyono, dkk., Pengembangan Perangkat
Pembelajaran dengan pendekatan Scientific Skill
33. Teknologi Fermentasi Berbasis Masalah Lingkungan,
Jurnal Unnes Lembaran Ilmu Kependidikan, Vol. 41
No. 1, 2012, h. 21
34. Ibid, h. 24.
Jamal Fakhri, Sains dan Teknologi dalam Al-Qur’an
35. dan Implikasinya dalam pembelajaran, Jurnal Ta’dib,
Vol XV No. 01, 2010, h. 138.
Septiana Purwaningrum, Elaborasi Ayat-Ayat Sains
dalam Al-Qur’an: Alngkah Menuju Integrasi Agama
36.
dan Sains dalam pendidikan, Jurnal Inovatif, Vol.1,
No. 1, 2015, h. 131.
Abdurrohim Harahap, Integrasi Al-Qur’an dan Materi
37. Pembelajaran Kurikulum Sains, Jurnal Penelitian
Medan Agama Vol. 9 No. 1, 2018, h. 33.
Eko Budi Minarno, Integrasi Sains-Islam dan
Implementasinya dalam Pembelajaran Biologi,
38. Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi
dan Industri 9 Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Sultan Syarif Kasim Riau, 2017, h. 669.
207

Sri Latifah, Pengembangan Modul IPA Terpadu


Terintegrasi Ayat-ayat Al-Qur’an pada Materi Air
39. Sebagai Sumber Kehidupan, Jurnal Ilmiah
Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, Vol. 04 No. 2, 2015, h.
162.
Paraf
No BAB III
Pembimbing 1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan:
1. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Ganti referensi
(Bandung: Alfabeta, 2017), h. 120.
Eko Budiarto, Metodologi Penelitian Kedokteran:
2. sebuah Pengantar, (Jakarta: Kedokteran EGC, 2004),
h. 28.
Sudarwan Danim, Riset keperawatan: Sejarah dan
3.
metodologi, (Jakarta: Kedokteran EGC, 2003), h. 52.
Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metodologi
4. Penelitian Kualitatif, (Sukabumi: CV Jejak, 2018),
h.8
Rukin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Takalar:
5.
Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia, 2019), h. 6.
6. Sugiyono, op. cit., h. 14.
F.C. Susila Adiyanta, Hukum dan Studi Penelitian
Empiris: Penggunaan Metode Survey sebagai
7. Instrumen Penelitian Hukum Empiris, Adminitrative
Law & Governance Journal, Vol. 2 issue 4, 2019, h.
699-700.
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian
8. Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), h.
216
9. Sugiyono, op. cit., h. 199.
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta:
10.
Rineka Cipta, 2005), cet. 7, h. 271.

11. Sugiyono, Op.Cit., h.337-345.


Paraf
No BAB IV
Pembimbing 1
Faizin, Kisah Al-Qur’an dalam Tinjauan Sains (Studi
atas Serial Tafsir Ilmi Kemnterian Agama RI), Jurnal
1.
Studi Al-Qur’an dan Hadits, Vol. 4 No. 1, 2020, h.
83.
Tomo Djudin, Mempelajari Sains, Mengimani Sang
2. Pencipta: Menyisipkan Nilai-nilai religius dalam
Pembelajaran Sains, Jurnal Pendidikan Matematika
208

dan IPA, Vol. 3 No. 1, 2012, h. 13.

3. Agus Purwanto, Op.cit, h. 86.


Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:
4.
Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 109.

Jakarta, 27 Mei 2021


Pembimbing I

Dr. Yanti Herlanti, M.Pd.


NIP: 197101192008012010
209

LEMBAR UJI REFERENSI

Nama : Abda ‘Ilma Rodiana


NIM : 11150161000024
Fakultas/Jurusan : FITK/P.IPA-Tadris Biologi
Judul Skripsi : Integrasi Sains dan Al-Qur’an pada Pembelajaran Biologi di
Madrasah Aliyah Kota Tangerang Selatan
Pembimbing ke-1 : Dr. Yanti Herlanti, M.Pd.
Pembimbing ke-2 : Eva Fadilah, M.Pd.

Paraf
No BAB I Pembimbing
2

1. Maidiantius Tanyid, Etika dalam Pendidikan: Kajian Etis tentang


Krisis Moral Berdampak pada Pendidikan, Jurnal Jaffray, Vol.
12, No. 2, 2014, h. 240
H. E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum
2. 2013, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), h. 19

Erwin Nurdiansyah, Pengaruh Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan


3. Emosional, Dampak Negatif Jejaring Sosial dan Kemampuan
Berpikir Divergen terhadap hasil Belajar Matematika Siswa,
Journal of EST, Vol. 2 No. 3, 2016, h. 172.
Ridho Nurul Fitri, Pengaruh pembentukan Karakter dengan
4. kecerdasan Spiritual di SMA Negeri 22 Palembang, Jurnal
Intelektualita, Vol. 5 No. 1, 2016, h. 111.

Asmaul Afifah Irfindari, Aulia Anis Al Jannah, Zulfa Ridhani


5.
Abwi, Perspektif Muhammad ‘Abduh dalam Pembaharuan
Pendidikan Islam, Jurnal Pendidikan Indonesia (Japendi), Vol.
2 No. 8, 2021, h.1311.
Rustam Ibrahim, Pendidikan Multikultural: Pengertian, Prinsip,
dan Relevansinya dengan Tujuan Pendidikan Islam, Jurnal
6.
Addin, Vol. 7, No. 1, 2013, h.147.
Mochamad Nasichin Al Muiz dan Muhammad Miftah,
Pendekatan Konservatif dalam pendidikan Islam, Jurnal
7.
Penelitian IAIN Kudus, Vol. 14, No. 1, 2020, h. 52.
210

Muhammad Yasin Yusuf, Pesantren Sains: Epistemology of


8.
Islamic Science in Teaching System, Jurnal Walisongo, Vol. 23,
No. 2, 2015, h. 285.
Mochamad Nasichin Al Muiz dan Muhammad Miftah, Op. cit.,
9. h. 54.
Fajar Kurniawan, Pengembangan Teori Pendidikan Islam
Perspektif Muhammad Jawwad Ridla (Religius Konservatif,
10. Religius Rasional, Pragmatis Instrumental), Jurnal At-Ta’lim
Media Informasi pendidikan Islam, Vol. 18, No. 1, 2019, h. 236.
Karpin dan Ai Mahmudatussa’adah, Pendekatan Pembelajaran
Sains Berbasis Pemahaman Al-Qur’an dalam Pembelajaran
11. Kimia Makanan, Jurnal Media Pendidikan, Gizi, dan Kuliner,
Vol. 7, No. 1, April 2018, h. 33-34.

12. Ibid., h. 237.


Mahdi Ghulsyani, Filsafat Sains Menurut Al- Qur’an, (Bandung:
13. Mizan, 1998), h. 10

Sahirul Alim, Menguak Keterpaduan Sains, Teknologi dan


14. Islam, (Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1999), h. 168
Hermawan, Interaksi Islam dan Sains: Studi Historis-
15. Fenomenologis di SMA Trensains Sragen, Jurnal Studi Islam
(Cakrawala), Vol. XII, No. 2, 2017, h. 101.
Said Agil Husin Al-Munawar, Aktualisasi Nilai-nilai Al-Qur’an
16. dalam Sistem Pendidikan Islam, (Ciputat: Ciputat Press, 2005),
h. 7
AM Saefuddin, Islamisasi Sains dan Kampus, (Jakarta: PPA
17. Consultants, 2010), h. 8.

Ade Jamarudin, Konsep Alam Semesta Menurut Al-Qur’an,


18. Jurnal Ushuluddin, Vol. XVI No. 2, 2010, h. 139.
Fahmi Amhar, Anas Puri, dan Ardiansyah, Peran Sains dan
19. Teknologi dalam membangun Peradaban Islam, Jurnal Kajian
Peradaban Islam, Vol.1, No. 1, 2018, h. 20.
Tomo Djudin, Mempelajari Sains, Mengimani Sang Pencipta:
Menyisipkan Nilai-nilai religius dalam Pembelajaran Sains,
20. Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA, Vol. 3 No. 1, 2012, h.
8.
Hanif, Ibrohim, Fatchur Rohman, Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Biologi Materi PLANTAE Berbasis Inkuiri
21. Terbimbing Terintegrasi Nilai Islam untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Siswa SMA, Jurnal pendidikan Biologi
211

Pascasarjana Universitas Negeri Malang, Vol. 1 No. 11, 2016,


h. 2165.
Paraf
No BAB II Pembimbing 2

Syarif Hidayatullah, Relasi Agama dan Sains dalam Pandangan


1. Mehdi Golshani, Jurnal Filsafat, Vol. 27, No. 1, 2017, h. 68.

Agus Purwanto, Ayat-Ayat Semesta Sisi-Sisi Al- Quran yang


2. Terlupakan, (Bandung: Mizan Media Utama, 2008), h. 188-189.

Mohammad Muslih, Sains Islam dalam Diskursus Filsafat Ilmu,


3. Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam, Vol. 8, No. 1, 2014,
h. 2.

4. Fahmi Amhar, Anas Puri, dan Ardiansyah, op. cit., h. 22.

Helmy Hidayatulloh, Islam dan Sains Perspektif Nurcholish


5. Madjid, Jurnal Ilmu Ushuluddin, Vol. 5, No. 1, , 2019, h. 23.

Eva Iryani, Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan,


6. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, Vol. 17 No.3, 2017,
h. 72.
Muhammad Yasin Yusuf, Epistemologi Sains Islam Perspektif
7. Agus Purwanto, Jurnal Analisis, Vol. 17, No. 1, 2017, h. 75

Chanifudin dan Tuti Nuriyati, Integrasi Sains dan Islam dalam


8. Pembelajaran, Jurnal Asatiza, Vol. 1 No. 2, 2020, h. 214.

Eko Prayetno, Kajian Al-Qur’an dan Sains tentang Kerusakan


9. Lingkungan, Jurnal Studi Ilmu Al- Qur’an dan Al-Hadits, Vol.
12 No. 1, 2018. h. 114.
Andi Rosadisastra, Tafsir Ayat Kauniyah, (Banten: Cahaya
10. Minoita, 2014), h. 2.

M Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan


11. Pustaka, 2013), h. 63.

Nadiah Tharayyarah, Buku Pintar Sains dalam Al- Qur’an,


12. (Jakarta: Zaman, 2014), h. 19.Chanifudin dan Tuti Nuriyati,
Integrasi Sains dan Islam dalam Pembelajaran, Jurnal Asatiza,
Vol. 1 No. 2, 2020, h. 214.
212

Eko Prayetno, op. cit., h. 116.


13.

Faizin, Kisah Al-Qur’an dalam Tinjauan Sains (Studi atas Serial


14. Tafsir Ilmi Kemnterian Agama RI), Jurnal Studi Al-Qur’an dan
Hadits, Vol. 4 No. 1, 2020, h. 85.

15. Eva Iryani, op. cit., h. 69

Feiza Rahma Putri, Integrasi Ilmu Pengetahuan (Sains) dan


16. Agama Islam), Jurnal Studi dan Sosial, Vol. 6 No. 1, 2019, h.
19.
Zainal Abidin Bagir, Integrasi Ilmu dan Agama: Interpretasi
17. dan Aksi, (Yogyakarta: Suka Press Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga, 2005), h. 18
Maulana Ihwanudin, dkk., Bahan Ajar IPA Terpadu Tipe
18. Integrated Berbasis Komplementasi Ayat-ayat Al-Qur’an, Unnes
physics Education Journal, Vol. 7 No. 3, 2018, h. 37.
Lalu Muhammad Nurul Wathoni, Integrasi Pendidikan Islam
19. dan Sains, (Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2018), h. 41.

Tomo Djudin, Mempelajari Sains, Mengimani Sang Pencipta:


20. Menyisipkan Nilai-nilai religius dalam Pembelajaran Sains,
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA, Vol. 3 No. 1, 2012, h.
13.
Ade Jamarudin, Konsep Alam Semesta Menurut Al-Qur’an,
21. Jurnal Ushuluddin, Vol. XVI No. 2, 2010, h. 145.

22. Agus Purwanto, op. cit., h. 268.

23. Feiza Rahma Putri, op. cit., h. 16.

24. Ibid.

Bahrum Subagiya, dkk., Internalisasi Nilai Penciptaan Manusia


25. dalam Al-Qur’an dalam pengajaran Sains Biologi, Jurnal
Pendidikan Islam Tawazun, Vol. 11, No. 2, 2018, h. 191.
213

Nur Aeny, dkk., Fenomena Sains dalam Al-Qur’an Perspektif


26. Ian G. Barbour dan Ismail Raji Al-Faruqi, Jurnal Yaqzhan, Vol.
6 No. 1, 2020, h. 101
Eka Kurniawati dan Nurhasanah Bakhtiar, Manusia Menurut
27. Konsep Al-Qur’an dan Sains, Journal of Natural Science and
Integration,Vol. 1 No. 1, 2018, h. 88.
Ardian Asyhari, Literasi Sains Berbasis Nilai- Nilai Islam dan
28. Budaya Indonesia, Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika, FTK IAIN
Raden Intan Lampung, Indonesia, Vol. 6 No. 1, 2017, h. 140.
Armin Nurhartanto, Nilai-nilai pendidikan Akhlak dalam Al-
29. Qur’an Surat Ali Imran Ayat 159- 160, Jurnal Studi Islam, Vol.
16 No. 2, 2015, h. 160-161.
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,
30. 2008), h. 197.

Amna Emda, Pemanfaatan Media Dalam Pembelajaran Biologi


31. di Sekolah, Jurnal Ilmiah Didaktika, Vol. 12 No. 1, 2011, h.
150.
Nur Aida, Yusminah Hala, Muhammad Danial, Pengembangan
32. Perangkat Pembelajaran Biologi Berbasis Inkuiri pada Materi
Sistem Ekskresi untuk Kelas XI SMA Negeri 10 Bulukumba,
Jurnal Bionature, Vol. 17 No. 2, 2016, h. 116.
Paidi, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi Berbasis
33. Masalah, Jurnal Kependidikan FMIPA Universitas Negeri
Yogyakarta, Vol. 41 No. 2, 2011, h. 186.
Desi Rahmawati, dkk., Analisis Perangkat Pembelajaran Biologi
34. SMA dalam Mengembangkan Keterampilan Pemecahan
Masalah Siswa, Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, Vol. 07, No.
01, 2021, h. 25.
Masitah, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran untuk
35. Memfasilitasi Guru Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Siswa
SD terhadap Masalah Banjir”, Proceding Biology Education
Conference, Vol. 15 No. 1, 2018, h. 41.

Adib Rifqi Setiawan, Efektivitas Pembelajaran Biologi


36. Berorientasi Literasi Saintifik, Thabiea: Journal of Natural
Science Teaching, Vol. 02 No. 02, 2019, h. 83.
Yatin Mulyono, dkk., Pengembangan Perangkat Pembelajaran
37. dengan pendekatan Scientific Skill Teknologi Fermentasi
Berbasis Masalah Lingkungan, Jurnal Unnes Lembaran Ilmu
Kependidikan, Vol. 41 No. 1, 2012, h. 21
214

38. Ibid, h. 24

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Lampiran


39. Permendikbud Tahun 2018 No. 36, h. 1,
(https://jdih.kemdikbud.go.id).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Lampiran
40. Permendikbud Tahun 2016 Nomor 24, h. 3, (http://bsnp-
indonesia.org/).
Abdurrohim Harahap, Integrasi Al-Qur’an dan Materi
41. pembelajaran Kurikulum Sains, Jurnal Penelitian Medan
Agama, Vol. 9 No. 1, 2018, h. 31
Ahmad Muttaqin, Konstruksi Kurikulum Sains Islam
42. Keindonesiaan (Integrasi Islam, Sains Kealaman, Sains
Humaniora dan Keindonesiaan), Jurnal Penelitian Pendidikan
Agama dan Keagamaan, Vol 16 No. 1, 2018, h. 82.
Jamal Fakhri, Sains dan Teknologi dalam Al- Qur’an dan
43. Implikasinya dalam pembelajaran, Jurnal Ta’dib Vol XV No. 01.
2010, h.138.
Septiana Purwaningrum, Elaborasi Ayat-Ayat Sains dalam Al-
44. Qur’an: Langkah Menuju Integrasi Agama dan Sains dalam
pendidikan, Jurnal Inovatif, Vol.1, No. 1, 2015, h. 131.

45. Abdurrohim Harahap, op. cit., h. 33.

Eko Budi Minarno, “Integrasi Sains-Islam dan Implementasinya


dalam Pembelajaran Biologi”, Seminar Nasional Teknologi
46. Informasi, Komunikasi dan Industri 9 Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru, 18-19 Mei
2017, h. 669.
Sri Latifah, Pengembangan Modul IPA Terpadu Terintegrasi
47. Ayat-ayat Al-Qur’an pada Materi Air Sebagai Sumber
Kehidupan, Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi Vol. 04
No. 2, 2015, h. 162.

No BAB III Pembimbing 2

Eko Budiarto, Metodologi Penelitian Kedokteran: sebuah


1. Pengantar, (Jakarta: Kedokteran EGC, 2004), h. 28.
215

Sudarwan Danim, Riset keperawatan: Sejarah dan metodologi,


2. (Jakarta: Kedokteran EGC, 2003), h. 52.

F.C. Susila Adiyanta, Hukum dan Studi Penelitian Empiris:


3. Penggunaan Metode Survey sebagai Instrumen Penelitian
Hukum Empiris, Administrative Law & Governance
Journal,Vol. 2
issue 4, 2019, h. 699-700.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan
4. Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2017), h.
117.

5. Margono S., Metodologi Penelitian Pendidikan,


(Jakarta: Asdi Mahasatya, 2010), h. 121.
Stanley Murairwa, Voluntary Sampling Design, International
6. Journal of Advanced Research in Management and Social
Sciences, Vol. 4 No. 2, 2015,
h. 186.

7. Lampiran, h. 81.

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan,


8. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), h. 216.

9. Lampiran, h. 82

10. Sugiyono, op. cit., h. 199.

11. Lampiran, h. 82.

12. Sugiyono, op. cit., h. 173

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka


13. Cipta, 2005), cet. 7, h. 271.

14. Sugiyono, op.cit., h.337-345

Paraf
216

No BAB IV Pembimbing 2

Muslih, Pembelajaran Ayat-ayat Kawniyah di SMA Trensains 2


1. Pesantren Tebuireng Jombang, Jurnal Studi Keislaman:
Islamica, Vol. 12 No. 2, 2018,
h. 473.

2. Lampiran, h. 168

Faizin, Kisah Al-Qur’an dalam Tinjauan Sains (Studi atas Serial


3. Tafsir Ilmi Kemnterian Agama RI), Jurnal Studi Al-Qur’an dan
Hadits Vol. 4 No. 1, 2020,
h. 83.
Tomo Djudin, Mempelajari Sains, Mengimani Sang Pencipta:
4. Menyisipkan Nilai-nilai religius dalam Pembelajaran Sains,
Jurnal Pendidikan Matematika
dan IPA Vol. 3 No. 1, 2012, h. 13.
Ahmad Muttaqin, Konstruksi Kurikulum Sains Islam
5. Keindonesiaan (Integrasi Islam, Sains Kealaman, Sains
Humaniora dan Keindonesiaan), Jurnal Penelitian Pendidikan
Agama dan Keagamaan,
Vol 16 No. 1, 2018, h. 89.

6. Agus Purwanto, Op.cit, h. 56.

Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga


7. Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 138-139.

Adib Rifqi Setiawan, Efektivitas Pembelajaran Biologi


8. Berorientasi Literasi Saintifik, Thabiea: Journal of Natural
Science Teaching, Vol. 02 No. 02,
2019, h. 92.
Nur Aida, Yusminah Hala, Muhammad Danial, Pengembangan
9. Perangkat Pembelajaran Biologi Berbasis Inkuiri pada Materi
Sistem Ekskresi untuk Kelas XI SMA Negeri 10 Bulukumba,
Jurnal Bionature, Vol. 17 No. 2, 2016, h. 116.

10. Lampiran, h. 158.

11. Lampiran, h. 124.


217

Jakarta, 4 Oktober 2021


Pembimbing II

Eva Fadilah, M.Pd.


NIP. 199203292019032016

Anda mungkin juga menyukai