OLEH :
IVAN AGUSTA, ST
NPM. 201003741011031
i
Usulan Penelitian
Oleh :
IVAN AGUSTA, ST
NPM. 201003741011031
Telah Disetujui
tanggal………………………….
Oleh :
Prof. Dr. Retno Mawarini Sukmariningsih, SH., M.Hum Dr. Anggraeni Endah Kusumaningrum, SH., M.Hum
NIDN. 0628026602 NIDN. 0605106301
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
1. Tinjauan Umum
2.Tinjauan Khusus
b. Jabatan........................................................................................... 24
iii
d. Kewenangan .................................................................................. 29
1. Jenis Penelitian.................................................................................. 32
2. Pendekatan ........................................................................................ 32
iv
1
A. Latar Belakang
pertegas dalam UUD Negara RI Tahun 1945 pada Pasal 37 ayat (5) yang
hak asasi manusia secara tegas dalam UUD Tahun 1945 membawa angin
berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.3 Munculnya pemerintahan
1
Dengan menganut sistem demokrasi yang dianggap ideal untuk diterapkan di negara
modern. Lihat Ni’matul Huda, Hukum Tata Negara, cet. Ke-6, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2011), hlm. 241.
2
Meriam Budiarjo, Masalah Kenegaraan, cet. Ke-3, (Jakarta: PT Gramedia, 1980), hlm.32.
3
Jimly Ashiddiqie, Gagasan Kedaulatan Lingkungan: Demokrasi Versus
Ekokrasi,Makalah, hlm. 6. Tulisan ini disarikan sebagian dari materi buku Jimly Asshiddiqie,
Green Constitution: Nuansa Hijau UUD 1945, (Jakarta: Rajagrafindo/Rajawali Pers, 2009).
2
Daerah, dan Presiden dan Wakil Presiden. Salah satu perubahan penting
yang demokratis, kuat dan didukung oleh rakyat dalam rangka mewujudkan
1945. Jika dicermati Pasal 1 ayat (2)6 terlihat bahwa kita menganut faham
kedaulatan yang dimiliki rakyat tersebut, maka sampai saat ini cara paling
tepat adalah melalui pemilihan umum secara langsung oleh rakyat, sebab
4
Koencoro Poerbopranoto, Sistem Pemerintahan Demokrasi, (Bandung: Eresco, 1987),
hlm. 6.
5
Sigmun Neuman, Ajaran-ajaran Demokrasi: Perubahan-perubahan Masyarakat dan
Pengaruhnya Terhadap Negara dalam Miriam Budiardjo, Masalah Kenegaraan, (Jakarta:
Gramedia, 1985), hlm. 135.
6
Pasal 1 ayat (2) dan Pasal 1 ayat (3) UUD Tahun 1945 diletakkan sama-sama dalam
konstruksi Pasal 1 yang menujukkan adanya hubungan tak terpisahkan diantara keduanya. Selain
itu Pasal 1 ayat (2) dan Pasal 1 ayat (3) UUD Tahun 1945, keduanya dirumuskan dalam waktu
amandemen yang sama yakni amandemen ke-3 (tiga).
3
Daerah juga bagian dari Kepala Daerah yang dipilih Sepakat dalam
Pemilukada.7
terisi. Hal tersebut terjadi karena wakil Bupati terpilih Grobogan Edy
itu diusung PDI Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hanura, dan
7
Ibramsyah Amirudin. Kedudukan KPU dalam Struktur Ketatanegaraan Republik
Indonesia Pasca Amandemen UUD 1945. (Jogjakarta: Laksbank Mediatama, 2008), hlm. 3.
8
Rahma Aluia & Fifiana Wisnaeni, Pengisian Jabatan Kepala Daerah Dan Wakil Kepala
Daerah Yang Berhalangan Tetap Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia (Studi Kasus Pengisian
Jabatan Wakil Bupati Kabupaten Grobogan), Masalah-Masalah Hukum, Vol. 47 No 3 Juli 2018
hlm. 298-316.
9
Lihat Paragraf 2 tentang Wakil Kepala Daerah UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
daerah.
4
jawab kepada Kepala Daerah. Serta diberikan wewenang dan fungsi untuk
membantu tugas dan fungsi Kepala Daerah. Posisi Wakil Kepala Daerah
sangatlah strategis kalau dilihat dari tugas dan fungsi Kepala Daerah yang
begitu besar, peran dan fungsi Wakil Kepala Daerah sangat penting dalam
pemerintahan lokal.
diperlukan dan sangat urgen dengan melihat tugas dan fungsi Kepala
perencanaan yang matang serta tindakan yang cepat pula, namun dalam
kenyataan di lapangan tugas dan fungsi Wakil Kepala Daerah tidak terlihat
jelas dan tugas dan fungsi Wakil Kepala derah terkesan kurang berfungsi.10
salah satu unsur penting dalam hukum tata negara. Logemen membuat tujuh
rincian objek kajian hukum tata Negara, diantaranya (1) Jabatan apakah
10
C.S.T. Kansil, Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1991),
hlm. 390.
5
wewanangya.11
Undang-Undang, menyebutkan:
11
Sri Soemantri. Prosedur dan Sistem Perubahan Konstitusi, (Bandung: Alumni, 2006),
hlm. 174.
6
1) Dalam hal Wakil Gubernur, Wakil Bupati, dan Wakil Walikota berhenti
(dua) orang calon Wakil Gubernur, Wakil Bupati, dan Wakil Walikota
Rakyat Daerah.
3) Dalam hal Wakil Gubernur, Wakil Bupati, dan Wakil Walikota berasal
calon Wakil Gubernur, calon Wakil Bupati, dan calon Wakil Walikota
7
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4)
berasal dari Partai Politik dan gabungan Partai Politik dalam kontek ini yang
B. Pembatasan masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan penelitian
dilantik.
9
E. Kegunaan penelitian
F. Penelitian Terdahulu
G. Kerangka penelitian
Das Sollen
Das Sein
1. Pasal 78 ayat (1) Undang-Undang 23 Tahun 2014
mengatur “Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala
Daerah berhenti karena: a) Meninggal Dunia b) Hingga bulan Agustus 2017,
Permintaan sendiri; atau c) Diberhentikan” jabatan wakil bupati di
2. Pasal 176 ayat (1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun Kabupaten Grobogan masih
2016 mengatur "Dalam hal Wakil Gubernur, Wakil
belum terisi. Hal tersebut terjadi
Bupati, dan Wakil Walikota berhenti karena meninggal
karena wakil Bupati terpilih
dunia, permintaan sendiri, atau diberhentikan,
pengisian Wakil Gubernur, Wakil Bupati, dan Wakil Grobogan Edy Maryono
Walikotadilakukan melalui mekanisme pemilihan oleh meninggal pada 3 hari sebelum ia
DPRD Provinsi atau DPRD Kabupaten/Kota dilantik menjadi wakil bupati,
berdasarkan usulan dari Partai Politik atau gabungan
tepatnya pada hari Jumat 11
Partai Politik pengusung."
Maret 2016.
3. Pasal 176 ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun
2016 mengatur "Partai Politik atau gabungan Partai
Politik pengusung mengusulkan 2 (dua) orang calon
Wakil Gubernur, Wakil Bupati, dan Wakil Walikota
kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah melalui
Gubernur, Bupati, atau Walikota, untuk dipilih dalam
rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah."
Kesenjangan
Bahwa secara regulasi seharusnya pada saat itu jabatan Wakil Bupati Grobogan Terpilih yang meninggal dunia
sebelum dilantik seharunya dapat diisi oleh pengganti yang berasal dari partai politik atau gabungan partai politik,
namun hal ini tidak dilakukan oleh partai politik dan gabungan partai politik pengusung sehingga sampai dengan
akhir periode jabatan tahun 2021 jabatan Wakil Bupati Grobogan.
Perumusan Masalah
1. Bagaimana mekanisme pengisian jabatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah saat ini?
2. Mengapa jabatan Wakil Bupati Grobogan terpilih periode 2016-2021 yang meninggal dunia sebelum dilantik
tidak dilakukan pengisian jabatan?
3. Bagaimana seharusnya pengisian jabatan Wakil Bupati Grobogan periode 2016-2021 terpilih yang meninggal
sebelum dilantik?
12
H. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Umum
bahwa tidak ada satu pun yang berada di atas hukum dan hukumlah
hukum.13
12
A. Mukthie Fadjar,Tipe Negara Hukum, Malang: Bayumedia Publishing, 2003, hal. 10.
13
M. Tahir Azhary,Negara Hukum: Suatu Studi tentang Prinsip-Prinsipnya, Dilihat dari
Segi Hukum Islam, Implementasinya pada Periode Negara Madinah dan Masa Kini, Bogor:
Kencana, 2003, hal. 30.
13
rechtstaats mulai populer pada abad ke- 17 sebagai akibat dari situasi
tempat dalam hukum, karena saat itu, hukum hanya dikendalikan oleh
Friedrich Julius Stahl, dan Hans Kelsen. Bahkan Hans Kelsen dikenal
14
Jimly Ashiddiqie, Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, Jakarta: Konstitusi Press.
2005,hal. 152.
15
Jimly Ashiddiqi, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Jakarta: Mahkamah Konstitusi RI,
2006, hal. 25.
16
Jimly Ashiddiqie, dan Safaat Ali, Teori Hans Kelsen tentang Hukum, Jakarta: Mahkamah
Konstitusi RI, 2006, hal. 45.
14
yaitu:17
a. Supremasi hukum
b. Persamaan dalam hukum
c. Asas legalitas
d. Pembatasan kekuasaan
e. Organ eksekutif yang independent
f. Peradilan bebas dan tidak memihak
g. Peradilan tata usaha negara
h. Peradilan tata negara
i. Perlindungan hak asasi manusia
j. Bersifat demokratis
k. Sarana untuk mewujudkan tujuan negara
l. Transparansi dan kontrol sosial
Secara ringkas, ciri-ciri atau unsur-unsur dari negara hukum
17
Edi Pranoto, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Semarang: Fakultas Hukum
Universitas 17 Agustus 1945 Semarang, 2020,hal. 1.
18
Ashiddiqie, 2005, Op.cit., hal. 15.
15
terhadap penguasa.
hukum yang telah ada terlebih dahulu dan harus ditaati juga oleh
perundang-undangan (judikatif).
of the Law of the constitution. The rule of law bertumpu pada sistem
19
Albert Venn Dicey,Introduction to Study of The Law of The Constitution, Ninth edition.
ST. Martin’s Street, London: Macmillan And Co, Limited, 1952,hal. 50.
16
Rule of Law untuk menunjuk hal yang sama. Hal ini tercermin dalam
negara Demokrasi yang tercermin dalam UUD 1945 Pasal 1 ayat (2),
hukum.
“Staat” dari bahasa Belanda dan Jerman, “State” dati bahasa inggris
20
Suroto dan Benny Bambang, Ilmu Negara, Semarang: Fakultas Hukum Universitas 17
Agustus 1945 Semarang, 2015, hal. 45.
21
Raka Fahreza W, Bentuk Negara Indonesia, Tujuan dan Fungsinya Dalam Menjalankan
Pemerintahan, 2020. Jakarta, Merdeka.com (https://www.merdeka .com/jatim/bentuk-negara-
indonesia-tujuan-dan-fungsinya-dalam-menjalankan-pemerintahan-kln. html) diakses 03/02/2021
jam 10.30 wib
17
(hanya ada di pusat), atau dengan kata lain, pemerintah pusat dalam
pemerintah pusat.
22
CF Strong, Konstitusi-Konstitusi Politik Modern: Studi Perbandingan tentang Sejarah
dan Bentuk-Bentuk Konstitusi Dunia, terjemahan dari Modern Political Constitutions: An
Introduction to the Comparative Study of Their History and Existing Form, Bandung: Nuansa dan
Nusamedia, 2004, hal. 115.
23
Ahmad Sukardja, Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara Dalam
Perspektif Fikih Siyasah, Jakarta: Sinar Grafika, 2012, hal. 114.
24
Mukhlis, "Fungsi dan Kedudukan Mukim Sebagai Lembaga Pemerintahan dan Lembaga
Adat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan di Aceh", Disertasi Program Doktor Ilmu Hukum
Universitas Padjajaran, Bandung, 2014. hal. 50.
18
masyarakat dan negara, perbedaan antara yang satu dengan yang lain
daerah.
pusat tersebut.
25
Fahmi Amrusyi, Otonomi Dalam Negara Kesatuan, Jakarata: Media Sarana Press, 1987,
hal. 56.
26
Selain negara kesatuan dengan sistem ”desentralisasi” dikenal pula istilah negara kesatuan
yang “didesentralisasi.” Negara kesatuan dengan sistem “desentralisasi” adalah jenis negara
kesatuan yang menggunakan asas desentralisasi dan asas dekonsentrasi. Sedangkan negara
19
c. Pemerintahan Daerah
governing body of a nation, state, city, etc yaitu lembaga atau badan
kesatuan yang “didesentralissasi” adalah negara kesatuan yang menggunakan asas desentralisasi
dan asas dekonsentrasi yang menitik beratkan pada otonomi daerah. Astim Riyanto. Loc. cit
27
Bagir Manan, Hubungan Antara Pusat dan Daerah Menurut UUD 1945 Cetakan
Pertama, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994, hal. 33.
28
W. Riawan Tjandra, Peradilan Tata Usaha Negara,Yogyakarta: Universitas Atma Jaya,
2009, hal. 197.
20
29
Andi Pangerang Moenta, Pokok-Pokok Hukum Pemerintahan Daerah. Depok: PT Raja
Grafindo Persada, 2017, .hal. 19.
21
2. Tinjauan khusus
a. Negara Hukum
adalah ‘the rule of law, not of man’. Yang disebut pemerintahan pada
pokoknya adalah hukum sebagai sistem, bukan orang per orang yang
30
E. Utrecht, Pengantar Hukum Administrasi Negara, (Bandung: FHPM Univ Padjajaran,
1960), hlm. 21-22.
23
oleh Immanuel Kant, Paul Laband, Julius Stahl, Fichte, dan lain-lain
Menurut Freidrich Julius Stahl, salah satu pemikir sistem Hukum Eropa
2. Pembagian kekuasaan.
dalam setiap Negara Hukum yang disebutnya dengan istilah “The Rule
of Law”, yaitu:
31
Jimly Asshiddiqie, “Gagasan Negara Hukum Indonesia,” Makalah, hlm. 1.
Marjanne Termorshuizen, “The Consept Rule of Law,” dalam “JENTERA Jurnal
32 22
melanggar hukum.
35
Ibid., hlm. 4.
36
Azhary, Negara Hukum Indonesia (Analisis Yuridis Normatif tentang Unsur-unsurnya),
(Depok-Universitas Indonesia: UI Press, 1995), hlm. 143.
25
jelas.”38
37
Poerwasunata, W.J.S Kamus Bahasa Indonesia edisi ketiga, (Jakarta : Balai Pustakan,
2003) .
38
Logemann, diterjemahkan oleh Makkatutu dan Pangkerego dari judul asli, Over de
Theori Van Een Stelling Staatsrecht, Universitaire Pers Leiden, 1948. Tentang teori Suatu Hukum
Tata Negara Positif (jakarta: Ihtiar baru 1975), hlm. 124.
39
Ibid., hlm. 121.
40
Ibid., hlm. 134.
41
Ibid., hlm. 135.
26
42
Ibid., hlm. 144.
43
Difinisi Pekerjaan Profesi Jabatan dan Karir. Diakses
http://ilmukritis.wordpress.com/2012/02/28/difinisi-pekerjaan-profesi-jabatan-dan-karir/ .
27
c. Politik Hukum
dalam bidang hukum yang akan, sedang dan telah berlaku, yang
yudikatif.45
merupakan bagian dari studi hukum tata negara. Artinya hal-hal yang
(menyangkut makna dan jiwa sebuah tata hukum, dan “teknik hukum”
disiplin ilmu tersebut. Hal ini sesuai dengan pengertian hukum tata
44
Mahfud MD, Politik Hukum Di Indonesia. (Jakarta: Rajawali Press, 2014). Cet 6, hlm. 4.
45
Ibid., hlm. 7.
46
Ibid., hlm. 9.
28
lebih rinci pada Pasal-Pasal UUD 1945 tersebut, dan kata- kata yang
47
Ibid., hlm. 21.
29
constituendum.48
48
Ibid., hlm. 130-131.
30
d. Kewenangan
pelimpahan wewenang yaitu (1) Atribusi, (2) Delegasi dan (3) Mandat.
autoritat”).
49
N.E. Algra., Kamus Istilah Hukum Fockema Andreae Belanda Indonesia (Jakarta:
Binacipta, 1983), hlm. 38.
50
H Salim, dan Nurbadi,ES, Penerapan Teori Hukum pada Penelitian Tesis dan
Desertasi,(Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2013), hlm. 183.
31
I. Metode Penelitian
51
Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, (Jakarta: Raja Grafindo, 2006), hlm. 107.
52
Ibid., hlm. 109.
53
Soerjono Soekamto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI Press 1986), hlm. 42.
32
tentang tata cara bagaimana suatu penelitian hukum itu dilakukan.54 Agar
1. Jenis Penelitian
langsung di lapangan.55
2. Pendekatan
3. Lokasi Penelitian
54
BambangWaluyo, PenelitiandalamPraktik, (Jakarta: SinarGrafika, 1996), hlm. 17.
55
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta. 1998), hlm. 11.
33
4. Sifat Penelitian
ditentukan.
komponen yaitu :
a. Data Primer
Grobogan
56
Kontrajaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia, 1985), hlm. 19.
34
Pemerintahan Daerah;
materi penelitian
57
Winarno Surakhman, Pengantar Ilmiah: Dasar, Metode dan Tehnik,(Bandung: Tarsito.
1998), hlm. 63.
35
a) Kamus Hukum
yang tepat, juga perlu memilih alat dan teknik pengumpulan data
yang relevan.
berikut :
a. Data Primer
1) Observasi
58
W. Gulo, Metodologi Penelitian, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2002,
hlm. 110.
36
cukup valid.
2) Wawancara/Interview
b. Data Sekunder
1) Studi Kepustakaan
59
Soetrisno Hadi, Metode Research Jilid II , Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM
Yogyakarta, 1981, hlm. 63.
37
2) Studi Dokumentasi
seperti:60
60
Ibid, hlm. 57.
38
representatif.
data.
responden secara lisan atau tertulis dan juga perilaku nyata yang
61
Burhan Ashshofa, Metode Penelitian Hukum, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2004, hlm. 124.
62
Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian : Suatu Pemikiran dan Penerapan, PT.
Rineka Cipta, Jakarta, 2005, hlm.26
40
J. Sistematika Penelitian
sebelum dilantik.
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA, bab ini berisi
63
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2008,
hlm.14.
41
K. JADWAL PENELITIAN
No Uraian Bulan
Kegiatan
Oktober November Desember
1. Penetapan
Judul Tesis
2. Penetapan
Dosen
Pembimbing
3. Proposal
Usulan
Penelitian
4. Pelaksanaan
Penelitian
5. Penyusunan
Hasil
Penelitian
6. Persetujuan
Dosen
Pembimbing
DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA
Makalah/Jurnal
Artikel