PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab II pasal 2 mengamanatkan bahwa “Pendidikan Nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Pada tataran
operasional, Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional diarahkan untuk memberikan
penjamin mutu pendidikan kepada masyarakat. Pada Satuan Pendidikan Dasar sesuai
dengan standar nasional dan sesuai dengan harapan serta kebutuhan masyarakat yang
terus berkembang secara dinamis dengan memberdayakan tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan yang terwadahi dalam KKG secara khusus.
Berdasarkan PP No 19 Tahun 2017, tugas guru meliputi: merencanakan
pembelajaran atau pembimbingan; melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan;
menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan; membimbing dan melatih peserta didik;
dan melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan
pokok sesuai dengan beban kerja Guru. Berdasarkan UU No 14 Tahun 2005, guru
diartikan sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.
Salah satu usaha peningkatan mutu pendidikan adalah dengan meningkatakan
kualitas sumber daya manusianya yaitu guru. Hal ini disebabkan guru/pendidik sebagai
faktor yang sangat penting dalam pengelolaan pembelajaran. Oleh sebab itu seorang
guru dalam melaksanakan tugasnya dituntut secara profesional. Agar guru dapat
memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran sebagaimana yang diamanatkan pada
Undang-Undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, maka guru dituntut untuk
1
meningkatkan kompetensinya secara terus menerus melalui berbagai upaya antara lain
melalui pelatihan, kegiatan karya tulis ilmiah, dan pertemuan di kelompok kerja guru.
Sesuai dengan uraian di atas, maka Gugus Gajah Mada, Kecamatan Giriwoyo,
Kabupaten Wonogiri berinisiatif merancang dan mengoptimalkan pelaksanaan Kegiatan
Kelompok Kerja Guru dengan menampilkan berbagai materi yang sesuai dengan
2
perkembangan kondisi saat ini. KKG akan menjadi wadah bagi guru di Gugus Gajah
Mada untuk saling bertukar pikiran dan informasi untuk pembelajaran yang lebih baik
dan pendidikan yang lebih maju.
B. Dasar Hukum
Dasar hukum pelaksanaan Kegiatan Kelompok Kerja Gugus Gajah Mada adalah :
1. Undang-undang No 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 sebagai perubahan atas Peraturan
Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru.
3. Permenegpan dan RB No 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya
C. Tujuan
Tujuan pelaksanaan kegiatan Kegiatan Kelompok Kerja Gugus Gajah Mada adalah :
1. Meningkatkan profesionalisme guru di Gugus Gajah Mada, Kecamatan Giriwoyo
sehingga dapat menjalankan tugasnya dengan lebih maksimal;
2. Meningkatkan proses dan hasil pembelajaran karena analisis masalah yang
dilakukan sehingga memperoleh solusi terbaik;
3. Membantu peserta memenuhi unsur PKB yang akan diperhitungkan angka
kreditnya dalam kenaikan pangkat;
4. Meningkatkan pemahaman guru tentang Sasaran Kinerja Pegawai (SKP);
5. Menghasilkan video dan media pembelajaran;
6. Menguatkan kembali tentang sillabus dan RPP;
7. Meningkatkan pemahaman guru tentang penerapan restitusi dalam pembelajaran.
3
3. Terpenuhinya angka kredit peserta dalam kegiatan PKB melalui Pengembangan
Diri, Publikasi Ilmiah, dan Karya Inovatif;
4. Meningkatnya pemahaman guru tentang Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) sehingga
dapat membuat kontrak kerja dengan tepat;
5. Menghasilkan video dan media pembelajaran;
6. Kelengkapan administrasi kelas khususnya sillabus dan RPP;
7. Meningkatnya pemahaman guru tentang penerapan restitusi dalam pembelajaran.
4
BAB II
Pelaksanaan semua program dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) sangat bermakna bagi
dalam peningkatan profesionalisme guru. Dengan kegiatan ini diharapkan guru menjadi insan
yang mampu memberikan pelita dalam seluruh rangkaian kegiatan mencerdaskan bangsa.
Program yang telah dilaksanakan dalam Kegiatan KKG Guru Gugus Gajah Mada,
Kecamatan Giriwoyo tahun 2022 mengacu pada rencana kegiatan dalam proposal yang telah
disusun oleh pengurus pada bulan Januari tahun 2022, namun terjadi beberapa perubahan
terkait materi dan jadwal pelaksanaan. Berikut diskripsi pelaksanaan program yang telah
dilaksanakan KKG Gugus Guru Gugus Gajah Mada, Kecamatan Giriwoyo tahun 2022.
A. Struktur Materi
Pada masa pandemic covid 19 Kelompok Kerja Guru (KKG) Guru Gugus Gajah
Mada, Kecamatan Giriwoyo melakukan penyesuaian materi yang telah disusun dalam
struktur materi proposal kegiatan, namun tetap memenuhi alokasi waktu 16 kali
pertemuan kegiatan baik teori maupun praktik.
Program Kegiatan KKG Guru Gugus Gajah Mada, Kecamatan Giriwoyo tahun
2022 dimulai dari menentukan materi dan rapat persiapan koordinasi semua pengurus
KKG. Berikut struktur materi yang telah dilaksanakan dalam kegiatan KKG Guru Gugus
Gajah Mada, Kecamatan Giriwoyo tahun 2022:
1. Bidang Kurikulum
Materi kegiatan KKG Guru Gugus Gajah Mada, Kecamatan Giriwoyo yang
pertama yaitu mencakup Bidang Kurikulum membahas tentang pengembangan
perangkat pembelajaran. Dalam proposal yang telah disusun KKG Guru Gugus
Gajah Mada, Kecamatan Giriwoyo telah menentukan 5 paket materi. Paket I yaitu
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), Paket II yaitu mempelajari tentang Video
Pembelajaran, Paket III mempelajari tentang Penyusunan Silabus dan RPP, Paket IV
yaitu Media Pembelajaran, dan Paket V yaitu Restitusi.
5
2. Bidang ICT
Materi bidang ICT menjadi materi yang dilaksanakan dalam Kegiatan KKG
Gugus Gajah Mada, Kecamatan Giriwoyo karena sebagai upaya membantu guru
dalam menghadapi perkembangan teknologi. Materi tersebut yaitu Video
Pembelajaran di paket II dan Media Pembelajaran di paket IV. Pelaksanaan materi di
Paket II dan IV ini berjalan cukup lancar. Guru harus banyak beradaptasi dengan
materi yang berkaitan dengan perkembangan teknologi. Guru harus menyimak
pemaparan materi dengan sungguh-sungguh dan mempraktekkan dengan
menggunakan media yang guru miliki. Guru diharapkan mampu menghasilkan video
pembelajaran dan media pembelajaran yang dapat digunakan saat menyampaikan
materi.
3. Bidang keprofesian
Dasar hukum pelaksanaan kegiatan KKG Gugus Gajah Mada, Kecamatan
Giriwoyo materi bidang keprofesian yaitu Permenpan RB Nomor 16 Tahun 2009
tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Kegiatan KKG Gugus Gajah
Mada, Kecamatan Giriwoyo bidang keprofesian yaitu materi Publikasi Ilmiah.
Publikasi Ilmiah adalah karya yang bersifat pengembangan, modifikasi atau
penemuan baru. Sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses
pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia pendidikan, sains/teknologi, dan
seni. Hal ini mencakup: Penemuan teknologi tepat guna kategori kompleks dan/atau
sederhana; Penemuan/peciptaan atau pengembangan karya seni kategori kompleks
dan/atau sederhana; Pembuatan/pemodifikasian alat pelajaran/peraga/-praktikum
kategori kompleks dan/ atau sederhana; Penyusunan standar, pedoman, soal dan
sejenisnya pada tingkat nasional maupun provinsi.
6
Struktur materi yang telah dilaksanakan dalam kegiatan KKG Gugus Gajah
Mada, Kecamatan Giriwoyo terangkum dalam tabel berikut; 5 paket program materi
tersebut dapat kita lihat dalam tabel berikut:
5 Restitusi 3 pertemuan
2. Metode Pelaksanaan
Metode yang diterapkan dalam kegiatan KKG Gugus Gajah Mada, Kecamatan
Giriwoyo yang dilaksanakan secara luring yaitu metode yang komunikatif, karena
dalam pelaksanaan peserta saling bertukar pendapat untuk memecahkan masalah yang
dihadapi ketika bertugas di sekolah masing- masing. Beberapa metode yang
diterapkan yaitu :
7
a. Metode Diskusi
b. Metode Demonstrasi
c. Metode Pemecahan Masalah
D. Keterlibatan Peserta
Kegiatan KKG Gugus Gajah Mada, Kecamatan Giriwoyo ini diikuti guru kelas
SD baik ASN maupun non ASN di 10 Sekolah Dasar di Gugus Gajah Mada, Kecamatan
Giriwoyo, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri. Pada penyusunan
proposal ditargetkan dapat diikuti oleh peserta sejumlah 4 Kepala Sekolah dan 54 guru
seperti terdapat dalam tabel di bawah ini.
Jumlah Guru Gugus Gajah Mada, Kecamatan Giriwoyo
Awal Tahun 2022 adalah:
E. Narasumber
Kegiatan KKG Gugus Gajah Mada, Kecamatan Giriwoyo pada tahun 2022
program materi disampaikan oleh beberapa narasumber yang berkompeten sesuai
9
materi. KKG Gugus Gajah Mada, Kecamatan Giriwoyo melibatkan guru dan pengurus
untuk menjadi narasumber atau fasilitator.
F. Panitia
H. Anggaran Kegiatan
10
BAB III
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
12
Contoh SKP Tugas Tambahan Sebagai Guru Kelas
Contoh kasus untuk tugas tambahan sebagai guru kelas ini merupakan seorang
guru SD yang menjadi guru kelas di SDN 2 Sejati yang sudah mengajar sejak tahun 2014.
Saat ini guru tersebut telah memiliki pangkat Penata Muda Tk I dengan Golongan III/b
yang jabatannya guru pertama. Lalu untuk bisa naik ke golongan III/c maka guru tersebut
harus punya 50 AK selama 4 tahun yang dalam artian 12.50 AK pertahunnya. AK untuk
unsur utama itu 11.25 dan 1.25 untuk penunjang setiap tahunnya.AK PKB nya itu guru
harus melakukan 3 kegiatan pengembangan diri dan 4 publikasi ilmiah selama 4 tahun
tersebut.
13
b. Selanjutnya import file yang ingin Anda masukkan dalam film Anda, dengan cara
mengklik icon Import kemudian pilih file yang Anda ingin masukkan dalam media
import wondershare lalu klik Open
c. Kemudian edit bagian video maupun audio dari file yang telah Anda masukkan
pada timeline, dengan cara mengklik icon edit atau dengan cara lain yaitu klik
kanan pada project video yang berada di timeline.
d. Memberikan transisi pada project video saya, caranya dengan mengklik menu
Transition, kemudian pilih efek transisi yang tepat untuk video Anda.
e. Menambahkan Intro/Credit pada project video saya, caranya adalah klik menu
Intro/Credit. Pilih yang tepat untuk video Anda. Anda juga bisa menambahkan
tulisan pada Intro/Credit dalam video Anda, serta Anda juga dapat mengatur durasi
Intro/Credit Anda.
f. Menambahkan frame pada Intro, yaitu dengan cara mengklik menu PIP lalu
memilih frame ataupun pilihan lainnya seperti decoration, smiles maupun festival.
g. Setelah dirasa sudah cukup untuk membuat video yang menarik, jangan lupa untuk
menyimpan project videonya, supaya suatu waktu dapat digunakan lagi jika ingin
menambahkan editan. Caranya yaitu dengan mengklik ikon . Kemudian klik Save
Project.
h. Selanjutnya tahap terakhir, Export. Yaitu untuk mengekspor project video Anda
menjadi video jadi, banyak format video yang bisa kita pilih. Kita juga dapat
langsung mengupload video pada Youtube, Facebook maupun Vimeo.
14
Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, tahapan pertama dalam pembelajaran
menurut standar proses adalah perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan
kegiatan peyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. RPP adalah rencana
pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu
mengacu pada silabus. Sementara itu menurut Panduan Teknis Penyusunan RPP di
Sekolah Dasar, RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu
pertemua atau lebih. RPP dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema
tertentu yang mengacu pada silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa
dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada suatu pendidikan
berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi
siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis siswa. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema dan dilaksanakan dalam
satu kali pertemuan atau lebih.
Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal tahun pelajaran
dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam setiap awal pelaksanaan
pembelajaran.Berdasarkan permendikbud no. 22 tahun 2016 tentang standar proses
pendidkan dasar dan menengah disebutkan serangkaian prinsip dalam meyusun RPP,
dalam penyusunan RPP menggunakan prinsip sebagai berikut: 1) Memperhatikan
perbedaan individu peserta didik 2) Berpusat pada peserta didik 3) Berbasis konteks 4)
Berorientasi kekinian 5) Mengembangkan kemandirian belajar 6) Memberi umpan balik
dan tindak lanjut pembelajaran 7) Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antar
kompetensi dan atau antar muatan 8) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Sistematika RPP sebagai berikut: (1) Identitas (2) Tujuan (3) Langkah-langkah Kegiatan
Pembelajaran (4) Penilaian.
RPP disusun untuk satu atau beberapa KompetensiDasar; - Kompetensi Inti, Kompetensi
Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus yang disusun oleh satuan pendidikan; - Alokasi
waktu diperhitungkan untuk pencapaian KD yang bersangkutan, yang dinyatakan dalam
jampelajaran dan banyaknya pertemuan. Oleh karena itu, waktu untuk mencapai KD
dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada
karakterisktik KD-nya.
15
D. Paket IV Media Pembelajaran
Pertemuan 1-3 tanggal 16 Agustus 2022, 23 Agustus 2022 dan 6 Agustus 2022 yang
disampaikan oleh dRetno Satuti,S.Pd.
Pada pertemuan ini dilaksanakan secara luring dengan memperhatikan protokol kesehatan
dengan durasi waktu 3 jam pelajaran.
Media pembelajaran dapat dikatakan sebagai alat bantu pembelajaran, yaitu segala
sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemampuan atau ketrampilan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar. Batasan ini masih cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber,
lingkungan, manusia dan metode yang digunakan untuk tujuan pembelajaran.
Secara umum media pembelajaran memiliki peran sebagai berikut:
1. Memperjelas penyajian pesan pembelajaran agar tidak terlalu bersifat verbal.
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra.
3. Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap
pasif peserta didik.
4. Menjadikan pengalaman manusia dari abstrak menjadi konkret.
5. Memberikan stimulus dan rangsangan kepada peserta didik untuk belajar secara aktif.
6. Dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik sehingga dapat meningkatkan
prestasi belajar.
Media pembelajaran biasanya dipahami sebagai benda-benda yang dibawa masuk ke
ruang kelas untuk membantu efektivitas proses belajar mengajar. Pemahaman sempit ini
dipengaruhi oleh pandangan cognitivism yang melihat proses belajar sebagai transfer
pengetahuan dari pengajar ke peserta didik yang kebanyakan berlangsung dalam ruang
kelas. Jika menggunakan pandangan constructivism maka pengertian belajar dan media
pembelajaran menjadi lebih luas. Media pembelajaran tidak terbatas pada apa yang
digunakan pengajar di dalam kelas, tetapi pada prinsipnya meliputi segala sesuatu yang
ada di lingkungan peserta didik dimana mereka berinteraksi dan membantu proses belajar
mengajar.
Secara umum media pembelajaran dapat dikelompokan menjadi empat yaitu:
1. Media Visual, yaitu suatu jenis media yang semata-mata hanya memanfaatkan
indera penglihatan peserta didik untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dengan
16
demikian penggunaan media pembelajaran ini tergantung dari kemampuan
penglihatan peserta didik. Sebagai contoh: media cetak, seperti buku, modul, jurnal,
poster, dan peta; model seperti globe bumi dan miniatur; dan media realitas alam
sekitar.
2. Media Audio, yaitu jenis media pembelajaran dengan hanya melibatkan indera
pendengaran peserta didik. Pesan dan informasi yang diterimanya adalah berupa
pesan verbal seperti bahasa lisan dan pesan nonverbal dalam bentuk bunyi-bunyian,
musik, dan bunyi tiruan.
3. Media audio-visual, adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran dengan melibatkan indera penglihatan dan indera pendengaran dalam
suatu proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat disalurkan melalui
media ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal yang mengandalkan baik
penglihatan maupun pendengaran. Sebagai contoh film, program TV dan video.
Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat
membantu keefektifan pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat
itu. Selain membangun motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat
membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan
terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi.
Membuat Alat Peraga
Alat peraga adalah alat yang digunakan untuk memperjelas cara kerja tertentu yang
dipergunakan dalam proses pembelajaran atau bimbingan. Kriteria alat peraga yaitu :
Berupa alat yang berfungsi untuk memperjelas konsep/cara kerja tertentu yang
dipergunakan dalam proses pembelajaran
Pelaksanaan proses pembelajaran/bimbingan menjadi lebih jelas dan lebih efektif
Jenis alat peraga :
1. Poster/gambar untuk pelajaran
2. Alat permainan pendidikan
3. Model benda/barang/alat tertentu
4. Benda potongan (cutway object)
5. Film/video pelajaran pendek
6. Gambar animasi komputer
17
7. Alat peraga lain alat peraga tersebut mempunyai ciri memperjelas konsep/cara kerja
suatu alat
Untuk lebih memahami deskripsi alat peraga, disajikan Alat Peraga sederhana sebagai
ilustrasi dan contoh pengembangan Alat Peraga yang dapat digunakan untuk mendukung
pembelajaran di sekolah. Sebagai contoh, penggunaan injeksi tinta printer bekas untuk
memindahkan / memvisualisasikan perilaku pompa hidrolik pada material fisik
Bukti fisik dan besaran angka kredit
1. Jika tidak dapat mengirimkan alat peraga, laporan tertulis pembuatan dan
penggunaan alat peraga beserta gambar/foto alat peraga
2. Laporan tertulis tentang pembuatan dan penggunaan alat peraga yang dilengkalpi
dengan alat peraga yang dibuat bila alat peraga tersebut memungkinkan untuk
dikirim
3. Lembar pernyataan dari kepala sekolah/madrasah bahwa alat peraga tersebut
dipergunakan disekolah/madrasah
Besaran angka kredit alat peraga sebagai berikut :
1. Kategori kompleks, diberi angka kredit 2
2. Kategori sederhana, diberi angka kredit 1
3. Angka kredit diberikan setiap kali menghasilkan alat peraga dan dapat dilakukan
oleh perorangan atau tim
E. Paket V Restitusi
Pertemuan 1-3 pada tanggal 13 Agustus 2022, 20 Agustus 2022 dan 27 Agustus 2022
yang disampaikan oleh Sri Retno Wahyuningsih,S.Pd.
Pada pertemuan ini dilaksanakan secara luring dengan memperhatikan protokol
kesehatan dengan durasi waktu 3 jam pelajaran.
Restitusi merupakan sebuah proses menciptakan kondisi murid dalam memperbaiki
kesalahan mereka, dimana Restitusi bukan sebuah penawaran atau paksaan di dalam
meperbaiki kesalahan, akan tetapi bagaimana murid kembali menjadi pribadi yang lebih
kuat
Segitiga restitusi merupakan tahapan tindakan yang dilakukan guru untuk membawa
siswa menaati kesepakatan kelas yang telah ditetapkan dan mengakui secara sadar dan
18
terbuka ketika melakukan kesalahan, serta merasakan kenyamanan ketika sudah
berperilaku jujur.
Pembelajaran Sosial Emosional merupakan pembelajaran kolaboratif yang melibatkan
seluruh pihak terkait yang bertujuan untuk melatih kemampuan peserta didik agar
dapat memahami, mengolah, dan mengekspresikan aspek sosial dan emosional pada
diri peserta didik. Tujuannya adalah agar anak bisa sukses dalam melakukan berbagai
macam aktivitas hidup seperti belajar, membangun hubungan, menyelesaikan masalah
sehari-hari, dan beradaptasi terhadap berbagai macam tuntutan perubahan dan
perkembangan.
Segitiga restitusi ini dilakukan melalui tahapan menstabilkan identitas, maksudnya hal
terbaik apa yang sebenarnya bisa dilakukan oleh murid dalam berperilaku baik dengan
teman sebaya maupun orang dewasa. kemudian , melakukan validasi tindakan, murid
belajar untuk menemukan alasannya melakukan sebuah perilaku yang kurang sesuai
dengan harapan. Tujuan apa yang diinginkan darinya ketika melakukan perilaku
tersebut. Dan terakhir adalah menanyakan keyakinan, yaitu apa yang dia yakini dan
sepakati sebagai bagian dari komunitas di sekolah umumnya dan dikelas khususnya.
Dalam praktik segitiga restitusi pula seorang guru dapat mengambil posisi kontrol
yang tepat, apakah sebagai teman, penghukum, membuat orang merasa bersalah,
pemantau atau bahkan sebagai manajer. Tentunya yang paling ideal untuk
menumbuhkan budaya positif adalan posisi kontrol sebagai teman, pemantau dan
manajer. Karena ketiga posisi ini membantu murid untuk dapat menyuarakan haknya
dan keinginannya bahkan murid bisa melakukan diskusi bersama guru untuk
menemukan solusi terbaik dari permasalahannya. Sebuah terobosan menurut saya
pribadi, ketika tahu tentang segitiga restitusi ini sebagai alternatif dalam pemecahan
masalah, dan sifatnya sangat fleksibel untuk diterapkan dilingkungan apapun. Langkah
awal yang baik jika kita sebagai guru mau dan mampun menerapkan praktik segitiga
restitusi ini dalam upaya menumbuhkan budaya positif disekolah kita.
19
20
21