Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

DEFINISI AMIL NAWASIB

BESERTA TANDA-TANDANYA

Oleh :

KELOMPOK 7

Muhamad Naufal Abdurrahim: 221220022

Muhamad Farhan Sukarya: 221220028

Ikha Solekha: 221220024

PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN MAULANA HASANUDDIN


BANTEN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, shalawat serta salam tetap tercurahkan
kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa salam beserta keluarga, sahabat, dan seluruh
pengikutnya hingga akhir zaman. Atas karunia-Nya, kami selaku penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah kelompok yang berjudul “Definisi Amil Nawasib Beserta
Tandanya”. Makalah ini kami susun guna menyelesaikan tugas kelompok dari mata kuliah
nahwu dengan dosen pengampu Ubaidillah M.Pd.

Dalam proses penyusunan makalah ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa
bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karna itu, dengan segala
kerendahan hati kami menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dina Indriana, M.Pd. selaku ketua jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
2. Ubaidillah, M.Pd. selaku dosen yang telah membimbing dan membagikan
ilmu yang bermanfaat kepada kami.
3. Orangtua yang selalu memberikan dukungan berupa doa maupun motivasi.
4. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung hingga terselesaikannya makalah ini.

Kami selaku penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan makalah ini
masih terdapat kekurangan, sehingga saran dan kritik yang bersifat membangun untuk
menyempurnakan makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat menjadi sumber
referensi yang bermanfaat bagi semua pihak.

Serang, 8 November 2022

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................ⅱ

DAFTAR ISI..................................................................................................ⅲ

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1

1.1 Latar belakang........................................................................................................1


1.2 Rumusan masalah...................................................................................................1
1.3 Tujuan penelitian .....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................2

2.1 Definisi Amil Nawasib ..........................................................................................2


2.2 Tanda Amil Nawasib Dan contohnya...........................................................5

BAB III PENUTUP.......................................................................................6

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Ilmu Nahwu adalah sebuah ilmu yang mempelajari tatanan Bahasa Arab yang baik
dan benar. Dalam kitab Jurumiyyah karya Ibnu Adjurrum definisi ilmu nahwu adalah
qowaa’idu yu’rofu biha a tarkiibu al-kalimati mina al-I’roobi. Yang artinya ilmu nahwu
adalah kaidah-kaidah tentang bagaimana cara menentukan kedudukan suatu kalimat
melalui segi I’robnya. I’rob adalah perubahan akhir kata karena perbedaan ‘amil yang
masuk pada kata tersebut, baik secara lafadz (jelas) ataupun muqoddaroh (tersembunyi).
Mudahnya ilmu nahwu adalah ilmu yang mempelajari bagaimana cara melafalkan atau
membunyikan akhir sebuah kata atau kalimat dalam Bahasa Arab.
Oleh sebab itu ilmu nahwu penting untuk dipelajari mengingat bahwa ilmu nahwu
inilah yang menjadi dasar dalam memahami syariat Islam yang baik itu Al-Quran dan al
Hadist menggunakan Bahasa arab. Dengan memahami ilmu nahwu maka kita juga bisa
memahami makna dari syariat Islam, dimana dalam Bahasa arab.
Amil Nawasib adalah amil yang menashabkan fiil mudhori terdapat 10 ,‫ أذن‬,‫ لن‬,‫أن‬
‫ والجواب بلفاء وبلواو وأو‬,‫ حتى‬,‫ الم كي‬,‫كي‬

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi Amil Nawasib ?
2. Apa saja Tanda Amil Nawasib ?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui definisi Amil Nawasib
2. Untuk mengetahui Tanda Amil Nawasib

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1Definisi Amil Nawasib


1. Definisi Amil Nawasib
"‫ والجواب بلفاء وبلواو وأو‬V‫"وانواصب غشرة وهى أ ن ولن وإ ذن وكي والم كي وحتى‬
“Amil-amil yang menashabkan (fi’il mudhori) ada 10 yaitu : ‫كي‬, ‫أذن‬, ,‫لن‬,‫ان‬
lam yang bermakna ‫ كي‬, lam juhud ,‫حتى‬, jawab menggunakan huruf fa’ ,jawab
menggunakan huruf wawu ,‫أو‬

Amil-amil nasob yang khusus pada fiil mudhori. Amil-amil tersebut berjumlah
sepuluh, dan di bagi menjadi 3 golongan yakni:

1) Amil nashob yang beramal tanpa perantara


Golongan pertama ini disebut amil nashob asal. Golongan ini mencakup 4
Amil, yaitu:
a) ‫أن‬
Huruf ini menashabkan fiil mudhori, apabila berfungsi sebagai huruf
nasob, huruf masdariyyah sekaligus huruf istiqbal. Misalnya : ‫اريد أن أزورك‬
‫( غدا‬Aku ingin mengunjungimu besok) huruf ‫ أن‬menta’wil ‫أزور‬
Huruf masdariyyah berfungsi menta’will fi’il mudhori’ menjdi
mashdar (kata benda verbal), sedangkan huruf istiqbal berfungsi
mengkhususkan zaman fi’il mudhori’ menjadi zaman istiqbal yang
sebelumnya zaman hal ( sekarang) atau zaman istiqbal ( akan datang)
b) ‫لن‬
Berfungsi sebagai huruf nafi, nashob dan istiqbal. Huruf nafi adalah
yang bermakna negasi ( mengingkari, menghilangkan atau
melenyapkan) Misalnya: ‫ ( لن يفلح الكذبون‬para pendusta tidak akan
bahagia)
c) ‫أذن‬
Huruf yang menjadi jawaban atau reaksi dari kalam sebelumya
Huruf ini bisa menashabkan fi’il mudhori’ misalnya :
Kalam pertama : ‫(أريد أن أزورك‬aku ingin mengunjungimu)

v
Jawaban : ‫ ( إذن أكرمك‬jika demikia, aku akan memuliakanmu)
Huruf ini bisa menashabkan fi’il mudhori’ apabila:
 Menjadi permulaan kalam
 Bersambung dengan fi’ilnya
 Fi’ilnya berzaman istiqbal

d) ‫كي‬
Huruf ini dapat beramal tanpa perantara jika di gunakan bersamaan
dengan lam jer sebagai huruf nashob, huruf masdariyyah, dan huruf istiqbal
misalnya : ‫ ( جئث لكي أثعلم‬aku datang untuk belajar)
2) Amil nashob yang dapat beramal menashabkan dengan menyimpan ‫ أن‬secara wajib.
Kelompok ini meliputi 6 amil yaitu:
a) ‫كي‬
Apabila tidak disertai dengan lam ta’lil (sebab, akibat) misalnya : ‫سلني كي‬
‫ ( أجيبك‬bertanyalah kepadaku agar aku menjawab mu) jika ‫ أن‬ditampakan
‫سلني كي أن أجيبك‬
b) ‫حتى‬
Apabila bermakna : ‫ ( ألى صم حثى ثغيب ااشمس‬puaslah sampai matahari
terbenam)
Bermakna lam ta’lil : ‫ ( إجثهد حثى ثنجح‬berusahalah agar kamu sukses)
c) Lam juhud
Yaitu lam yang digunakan untuk mengukuhkan makna nafi
(pengingkaran / negasi ) pada ‫ كان‬naqishah yang di dahului oleh ‫ ما‬nafi atau ‫لم‬
nafi. Misalnya: ‫ لم يكن هللا ليغفر لهم‬,‫ما كان هللا ليظلمهم‬
d) Fa’
Yaitu Fa’ yang mengandung makna sebab. Amil ini harus di gunakan
sebagai bentuk reaksi atau tanggapan dari nafi atau kalam tholab ( tuntutan)
yang mencakup perintah, larangan, permintaan, permohohan, pertanyaan,
dan lain-lain. Misalnya : menjadi reaksi nafi ‫ ( لم ثرحم فثنس‬kamu tidak
menyayangi, maka itu akan menyebabkan kamu terlupakan). Menjadi reaksi
dari kalam tholab :‫ ( هل ثرحم قثرحم‬apakah kamu penyayang? Maka itu akan
menyebabkan kamu disayangi)

vi
e) Wawu
Jika mengadung makna penyertaan dan kebersamaan, yang menjadi
reaksi nafi atau tholab misalnya : menjadi reaksi nafi‫ ال أكرمك و ثهينني‬menjadi
reaksi kalam tholab :‫زرني وأكرمك‬
f) ‫أو‬
Berfungsi sebagai konjungsi (penghubung) yang memiliki makna ‫أال‬
( pengecualian) atau ‫ألى‬
misalnya menyandang makna ‫اضرب المذنب إال أن يثوب‬: ‫ إال‬: ‫ ( أال‬pukul si
pendosa kecuali ia bertaubat) adapun yang menyandang makna : ‫إلى اضرب‬
‫ ( المذنب إ لى أن يثوب‬pukul si pendosa hingga ia bertaubat )
3) Amil nasob yang dapat menashabkan dengan menyimpan ‫ أن‬secara jawaz ( boleh di
tampakan dan juga boleh disimpan )
Kelompok ini hanya meliputi amil yaitu lam yang bermakna ‫ كي‬lam ini juga
disebut lam ta’lil misalnya :‫ ثب ليعقر هللا لك‬. 1

1
Ngaji Aplikatif kitab jurumiyyah : Falah Fashih. (2019). (n.p) : Falah Fashih .

vii
2.2Tanda-tanda nasob fi’il mudhori beserta contohnya
1. Fathah
Fathah sebagai tanda i’rob nasob pada fi’il mudhori terbagi menjadi dua yaitu:
fathah dzahiroh (fathah yang tampak /jelas) dan fathah muqadarrah (fathah
yang tidak tampak /diperkirkirakan).
a) Fathah yang dzahirah ( tampak / jelas)
fathah dzahirah (fathah yang tampak/jelas) menjadi tanda i’rab nashab
pada fiil mudhari yang shahih akhir, seperti‫ بهذي نل‬fi’il mudhari yang mu’tal
akhir dan huruf akhirnya adalah "waw" seperti:  ‫ وكشي نل‬, dan fiil mudhari
yang mu’tal ak hir dan huruf akhirnya adalah "ya” seperti:  ‫يمري نل‬
b) Fathah yang muqadarrah (tidak tampak /diperkirakan)
fathah muqaddarah (fathah yang tidak tampak/diperkirakan) menjadi
tanda i’rab nashab pada fiil mudhari yang mu’tal ak hir dan huruf akhirnya
adalah “alif” seperti: ‫ىضري نل‬
2. Hadzf al-nun
Hadzf al-nun (membuang nun) sebagai tanda i’rab nashab terdapat pada al-
af’al  al-k hamsah,  yaitu  fiil  mudhari  yang  diakhiri  dengan  dhamir tatsniyah, 
seperti:   “yadhabani”/”tadzhabani”   “waw    jamak ”,   seperti:
”yadzhabuuna”/”tadzhabuuna”  atau  “ya  almuannats  al-muk hathabah”, seperti:
“tadzahbiina”. Apabila didahului salah satu amil (partikel) nashab maka tanda
nashabnya dengan membuang huruf nun-nya. Contoh: “Lan tadzhabuu” 2

2
Modul Pendidikan Profesi Guru Modul 4. Kitabah (Menulis) Penulis: Ali Ma’sum, S.Pd., M.A

viii
BAB Ⅲ
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Nashab fi’il mudhori adalah perubahan tanda i’rob fi’il mudhori
dikerenakan adanya perilaku (‘amil)nashab yang berada diawal kata fi’il
mudhori ini. Semua fi’il mudhori i’robnya adalah rofa’ atau marfu’ sebagai
bentuk aslinya dan bisa berubah ketika ada yang merubahnya.
Perilaku nashab yang dimaksud diatas adalah: ‫ لن‬, ‫أن‬,
‫ وأو‬,‫ ولواو‬,‫ والجواب بلفاء‬,‫ الم كي‬,‫ كي‬,‫ إذن‬, apabila salah satu dari kata diatas
masuk pada fiil mudhori maka merubah tanda akhir kata. Bentuk nashabnya
adalah dengan harakat fathah, fathah dzahirah atau muqodarrah dan hadzf
al-nun.

ix
DAFTAR PUSTAKA
 Fashih falah 2019 “ Ngaji aprikatif kitab jurumiyyah” penerbit falah fashih
 Ma’sum ali
 Reza muhamad 2021 “Modul pendidikan profesi guru modul 4 kitabah”
ma’sum ali

Anda mungkin juga menyukai