Disusun oleh:
Susilo Hartono 22020121210021
Ratih Syamsiyah Dhea Alufi 22020121210056
Refonda Rias Anggiri 22020121210064
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2021
1. Latar belakang
Pasien dengan skizofrenia sangat erat hubungannya dengan
perilaku kekerasan, bahkan biasanya pasien dibawa ke rumah sakit jiwa
karena adanya perilaku kekerasan. Orang dengan skizofrenia berisiko lima
kali lebih besar melakukan perilaku kekerasan daripada orang pada
umumnya.1 Perilaku kekerasan dapat diekspresikan dalam beberapa bentuk
kekerasan verbal maupun fisik pada target yang berbeda-beda seperti
barang, orang lain, bahkan diri sendiri.2
Perilaku kekerasan pada pasien dengan skizofrenia memiliki
beberapa penyebab. Pasien biasanya melakukan perilaku kekerasan karena
tekanan psikologis, merasa dirinya terancam, dan menganggap orang lain
sebagai musuh.3 Selain itu, perilaku kekerasan biasanya berisiko pada
pasien laki-laki, sosial ekonomi rendah, memiliki riwayat kriminal, anti
sosial, penyalahgunaan narkoba, permasalahan dengan keluarga dan
masalah emosional seperti depresi.4
Terapi mindfulness dapat menjadi terapi yang efektif pada berbagai
macam masalah psikologis termasuk pada pasien skizofrenia. Davidson 5
menyebut bahwa terapi mindfulness melibatkan ketenangan, kebaikan dan
kasih sayang atau compassion. Penelitian tentang mindfulness pada pasien
psikosis menunjukkan bahwa mindfulness dapat mempengaruhi gejala
postif dan negarif, afektif serta kualitas hidup hidup.6 Mindfulness juga
sangat erat kaitannya dengan spiritualitas dimana spiritualitas merupakan
essensi dari manusia, kesadaran diri tentang siapa diri kita, tujuan hidup
dan sumber kekuatan dari dalam diri.7
Salah satu terapi yang berkaitan dengan mindfulness spiritual Islam
adalah terapi Happy Spiritual. Terapi Happy Spiritual adalah terapi jiwa
yang berfokus pada membersihkan emosi-emosi negatif yang dihasilkan
dari peristiwa-peristiwa masa lalu yang belum terselesaikan. Emosi-emosi
masa lalu bisa membentuk watak kepribadian seseorang. Dengan
mindfulness spiritual kita bisa menghilangkan emosi-emosi negatif dengan
ridho akan pertolongan Allah. Diharapkan outcome dari terapi ini
responden mampu mengatur emosi dengan merasa bahagia terhadap
apapun yang terjadi. Berdasarkan hal tersebut kelompok bermaksud
melakukan intervensi terapi Happy Spiritual pada klien dengan risiko
perilaku kekerasan di Ruang Arimbi RSJD dr. Amino Gondohutomo
Provinsi Jawa Tengah.
2. Topik
Pelaksanaan terapi Happy Spiritual pada pasien dengan risiko
perilaku kekerasan.
3. Tujuan
a. Tujuan umum
Pelaksanaan terapi Happy Spiritual ini bertujuan untuk melatih klien
dengan risiko perilaku kekerasan agar mampu mengatur emosi secara
mandiri dan terarah.
b. Tujuan khusus
1. Klien mampu memunculkan niat untuk menghilangkan emosi
negatif
2. Klien mampu melakukan muhasabah atau melakukan introspeksi
diri
3. Klien mampu memohon ampunan (taubat) kepada Allah SWT atas
kesalahan yang pernah dilakukan
4. Klien mampu untuk ridho atau menerima takdir dari Allah SWT
5. Klien mampu memanjatkan doa secara mandiri untuk memohon
pertolongan kepada Allah SWT
6. Klien mampu melakukan body scan dan detoksifikasi
7. Klien mampu melakukan teknik relaksasi
8. Klien berkomitmen untuk selalu bertawakal kepada Allah SWT
4. Kriteria klien
Klien yang dipilih dalam pelaksanaan terapi aktivitas kelompok: happy
spiritual therapy adalah klien dengan kriteria berikit ini:
a. Klien yang dirawat di ruang R1 di RSJD Dr. Amino Gondohutomo
Provinsi Jawa Tengah
b. Klien dengan diagnosis keperawatan risiko perilaku kekerasan
c. Klien dengan kondisi fisik yang sehat
d. Klien yang kooperatif dan tidak mengganggu jalannya TAK
e. Klien yang mampu mengikuti perintah
f. Klien yang mampu berinteraksi dengan orang lain
g. Klien yang bersedia mengikutu TAK
5. Struktur kegiatan
a. Tempat
Halaman depan ruang R1 Arimbi RSJD Dr. Amino Gondohutomo
Provinsi Jawa Tengah
b. Hari/tanggal
Rabu, 5 Januari 2021
c. Waktu
08.30-09.00 WIB
d. Jumlah klien
Minimal 3-5 klien
e. Setting tempat
Keterangan:
: Klien
: Observer
: Fasilitator
f. Metode TAK
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan TAK terdiri dari ceramah,
demonstrasi dan praktik happy spiritual therapy serta diskusi.
g. Pembagian tugas
7. Tahap pelaksanaan
a. Orientasi
1. Klien dapat memposisi duduk senyaman mungkin/bersila
2. Punggung di tegakkan, posisi kepala menunduk, mata dalam
keadaan fokus dan terbuka
3. Klien munculkan gambaran diri, seolah sedang melihat diri sendiri
dan mengoreksi diri
4. Lakukan relaksasi dengan Teknik Napas Dalam secara sempurna
sampai relaks
b. Kerja
1. Niat
- Memunculkan keinginan dari hati untuk membersihkan jiwa
dari emosi negatif
- Memunculkan tekad yang kuat untuk mendekatkan diri pada
Allah yang menguasai qolbu atau jiwa kita
- Lakukan dengan penuh perhatian, kesadaran, dan tanpa
paksaan. ditujukan hanya kepada Allah yang Maha Memberi
Pertolongan
2. Muhasabah
- Renungkan sejenak untuk mengintrospeksi/mengoreksi diri
atas segala kesalahan yang pernah kita lakukan baik perbuatan,
ucapan dan pikiran
- Tuliskan/pikirkan kesalahan yang telah diperbuat dengan
urutan sebagai berikut:
o Kesalahan dalam beribadah kepada Allah
o Kesalahan berhubungan dengan orang lain (iri hati,
dendam, dengki, hasut, menyakiti, ghibah, berprasangka
buruk, dan lain sebagainya)
o Kesalahan berhubungan dengan perilaku diri sendiri
(mudah marah, berkata kotor, mudah tersinggung,
perilaku tidak baik lainnya)
- Munculkan keyakinan penuh kesadaran bahwa kesalahan atau
emosi negatif yang dilakukan berdampak pada penderitaan
hidup atau musibah yang anda rasakan saat ini
3. Taubat
- Silahkan anda memohon ampun kepada Allah atas segala
emosi negatif/kesalahan yang telah diperbuat
- Mohon ampun sebanyak-banyaknya, ucapkan berulang-ulang
- Munculkan penyesalan yang kuat dan bertekad tidak
mengulangi kesalahan dengan penuh kesadaran
- Munculkan keyakinan dengan penuh kesadaran bahwa Allah
yang maha kuasa akan mengampuni setiap kesalahan yang
disesali/taubati
4. Ridho (menerima)
- Munculkan kelapangan jiwa dalam menerima setiap takdir
Allah Yang Maha Esa
- Munculkan kesadaran bahwa setiap musibah yang dialami
semua atas ketentuan Allah
- Munculkan keyakinan bahwa setiap musibah ada hikmah dan
kasih sayang Allah
- Munculkan keyakinan bahwa setiap musibah yang diturunkan
sesuai kemampuan
- Munculkan kesadaran untuk terus berbaik sangka kepada Allah
5. Do’a
- Silahkan berdoa meminta pertolongan kepada Allah
- Silahkan munculkan keyakinan dengan penuh kesadaran
bahwa:
o Allah Maha Menerima doa hamba-Nya
o Allah Maha Mengetahui keadaan hamba-Nya
o Allah mengetahui yang terbaik bagi hamba-Nya
o Allah mencintai dan menyayangi hamba-Nya
- Mintalah pertolongan kepada Allah untuk menyembuhkan
respons tubuh yang dirasakan
6. Body Scan
- Silahkan rasakan respons tubuh terhadap kesalahan yang telah
dituliskan/ dipikirkan dengan penuh perhatian dan kesadaran
- Respons tubuh yang dirasakan seperti:
o Pusing
o Dada terasa sesak
o Nyeri dada
o Pundak terasa sakit
o Kesemutan
o Mual
o Terasa bergetar seluruh tubuh
o Atau respons tidak wajar lainnya
7. Detoksifikasi
- Silahkan tenangkan diri dengan penuh perhatian dan kesadaran
untuk merasakan pertolongan Allah:
o Apabila Anda merasa tenang dan nyaman,
pertahankanlah
o Apabila Anda merasa sedih, menangislah dengan
tenang dan nyaman
o Apabila Anda merasa mual, maka muntahkanlah
o Apabila Anda merasa sesak atau nyeri dada, maka
batukkanlah
o Apabila Anda merasakan lebih dari satu respon tubuh
seperti pusing, badan bergetar, punggung terasa berat,
dan lainnya maka tenangkanlah
o Mohon kepada Allah untuk menyembuhkan
8. Relaksasi
- Lakukan relaksasi kembali seperti biasa yaitu tarik nafas dalam
secara sempurna dan keluarkan secara perlahan-lahan
- Lakukan berulang kali sampai anda merasa rileks
9. Tawakal
- Lakukan latihan mindfullness spiritual secara rutin untuk
mengurangi dan menghilangkan ketidaknyamanan atau
penderitaan hidup yang anda alami
- Silahkan anda munculkan kesungguhan hati dengan penuh
perhatian dan kesadaran dalam berserah diri kepada allah untuk
mendapatkan kebaikan yang kita inginkan
- Mudah-mudahan dengan pertolongan dan izin Allah Yang
Maha Kuasa, Anda terbebas dari penderitaan hidup
c. Terminasi
1. Melakukan evaluasi pada klien
2. Melakukan rencana tindak lanjut
3. Menentukan kontrak waktu kegiatan selanjutnya
8. Evaluasi
a. Persiapan
1. Menyelesaikan pre-planning sebelum pelaksanaan
2. Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan Terapi Happy Spiritual
telah disepakati dan ditetapkan (Halaman R1. Arimbi/ Rabu, 5
Januari 2021)
3. Media berupa booklet/lembar balik telah dipersiapkan H-1 sebelum
pelaksanaan
b. Proses
1. Klien kooperatif dan antusias
2. Waktu pelaksanaan terapi sesuai dengan rencana kegiatan
3. Media dan alat bantu dapat digunakan dengan efektif
c. Hasil
1. Aspek kognitif:
a) Klien menyebutkan minimal dua manfaat Terapi Happy
Spiritual
b) Klien dapat menyebutkan minimal empat tahapan Terapi
Happy Spiritual
2. Aspek afektif:
a) Klien menyatakan ketertarikan untuk mempelajari Terapi
Happy Spiritual
b) Klien menyatakan pentingnya melaksanakan Terapi Happy
Spiritual untuk mengontrol emosi
3. Aspek psikomotor/tindakan:
a) Klien mampu melakukan sembilan tahapan Terapi Happy
Spiritual dengan baik dan kooperatif
d. Lembar evaluasi
Nama :
Usia :
1. Swanson JW, Swartz MS, VanDorn RA, Lieberman JA. A national study
of violent behavior in persons with schizophrenia. Arch Gen Psychiatry.
2006;63:490–9.
2. Mohr WK. Psychiatric-mental health nursing: evidence-based concepts,
skills and practices. Philadelphia: Linppincott William & Wilkins; 2009.
3. Witojo D, Widodo A. Pengaruh komunikasi terapeutik terhadap penurunan
tingkat perilaku kekerasan pada pasien skizofrenia di RSJD Surakarta. Ber
Ilmu Keperawatan. 2008;1(2):1–6.
4. Rogers T, Fahy T. Suicide, violence, and schizophrenia. Psychiatry.
2008;7(11):482–6.
5. Davidson RJ. Empirical explorations of mindfulness: conceptual and
methodological conundrums. Emotion. 2010;10(1):8–11.
6. Khoury B, Lecomte T, Masse M, Hofmann SG. Mindfulness-based
therapy: a comprehensive meta-analysis. Clin Psychol Rev. 2013;33:763–
71.
7. Dossey BM, Guzzetta CE. Holistic nursing practice. In: Dossey B., Keegan
L, Guzzetta CE, editors. Holistic nursing: a handbook for practice. 4th ed.
Massachusetts: Jones and Bartlett Publishers; 2008. p. 5–37.