Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

Jl. Jendral Sudirman No. 27 Ketapang

Kalimantan Barat

GANGGUAN GINJAL AKUT

(ICD 10: N17.9)

Merupakan kelainan ginjal struktural dan


fungsional dalam 48 jam yang diketahui
melalui pemeriksaan darah, urin, jaringan
atau radiologis. Kriteria diagnosis AKI
menurut KDIGO adalah sebagai berikut :

- Peningkatan serum kreatinin >0,3mg/dL


1. Pengertian (definisi) (≥ 26.5μmol/L) dalam 48 jam;atau

- peningkatan SCr ≥1.5x baseline, yang


terjadia atau diasumsikan terjadi dalam
kurun waktu 7 hari sebelumnya; atau

- volume urin <0.5mL/KgBB/jam selama


>6 jam

Gejala pre renal azotemia : muntah, diare,


polyuria akibat glikosuria, riwayat
konsumsi obt termasuk diuretic,
NSAID,ACEi, dan ARB

Kolik pinggang yang menjalar ke genital

2. Anamnesis (sugestif obstruksi ureter)

Sering kencing di malam hari (nokturia)


dan gangguan berkemih lain

Riwayat penyakit prostat, batu ginjal atau


keganasan pelvis atau paraaorta
(suspek post-renal)
Hipotensi ortostatik, takikardia, tekanan
JVP menurun, turgor kulit menurun,
membrane mukosa mengering.

Perut kembung dan nyeri suprapubik

AKI dengan purpura palpable, perdarahan


3. Pemeriksaan Fisik
paru atau sinusitis.

Reaksi idiosinkrasi (demam, artralgia, rash


kemerahan yang gatal)

Tanda iskemik pada ekstremitas bawah


positif

Diagnosis ditekankan dari anamnesis,


4. Kriteria Diagnosis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang.

Gangguan Ginjal Akut (Acute Kidney


5. Diagnosis Kerja
Injury)

6. Diagnosis Banding - Pre-renal azotemia

- GGA-terkait sepsis

- GGA-terkait iskemik

- Rhabdomyolisis

- Hemolisis

- Lisis tumor

- Mieloma multipel

- Nefropati kontras

- Penyakit tubular

- Nefritis interstitial

- Glomerulonefritis/vaskulitis

- Thrombotic thrombocytopenic
purpura/hemolytic uremic syndrome
- Penyakit ateroemboli

- GGA post-renal

Darah perifer lengkap, urianalisis/ urine


lengkap, serum ureum kreatinin, asam
urat, gula darah.

7. Pemeriksaan Penunjang USG ginjal/urologi.

BNO bila perlu

Elektrolit bila perlu

8. Tatalaksana - Menghentikan semua agen nefrotoksik


bila memungkinkam
- Memastikan status volume dan tekanan
perfusi
- Pertimbangkan pemantauan
hemodinamik fungsional
- Pantau SCr dan UO
- Hindari hiperglikemia
- Asupan nutrisi:
● Pemberian nutrisi enteral lebih
dianjurkan
● Target total asupan kalori per
hari: 20-30 kkal/kgBB pada
semua stadium
● Hindari restriksi protein
● Kebutuhan protein per hari
○ GGA non-katabolik tanpa
dialisis: 0,8 - 1 gr/kgBB
○ GGA dalam terapi penggantian
ginjal (TPG): 1 - 1,5 gr/kgBB
○ GGA hiperkatabolik dan
dengan TPG kontinu: s/d
maksimal 1,7 gr/kgBB
- Asupan cairan dan terapi farmakogis :
● Infus cairan kristaloid jika tidak
ada tanda syok
● Pada pasien dengan syok
vasomotor diberikan vasopressor
dengan cairan IV
● Pada pasien sakit berat berikan
terapi insulin dengan target
glukisa plasma 110-149mg/dL
● Diuretik hanya diberikan pada
keadaan volume overload
● Tidak dianjurkan : dopamine
dosis rendah
Indikasi Dialisis :

- Terapi yang sudah diberikan tidak


mampu mengontrol volume overload
(edema paru, edema perifer yang
bermakna), hiperkalemia, asidosis
metabolik, ingesti zat toksik.

- Komplikasi uremia berat : asterixis, efusi


pericardial, ensefalopati uremik, sindrom
uremik yang bermakna, uremic bleeding.

- Volume overload dengan kondisi oliguria/


anuria.

- Inisiasi dialisis secepatnya pada keadaan


gangguan cairan, elektrolit,
keseimbangan asam-basa yang
mengancam jiwa

- Pertimbangkan kondisi klinis lain yang


dapat dimodifikasi melalui dialisis

- Gangguan ginjal akit stadium III

- Diskontinu dialisis bila tidak lagi


dibutuhkan (fungsi intrinsik ginjal telah
pulih) atau jika dialisis tidak lagi
memenuhi tujuan terapi.

9. Edukasi Edukasi mengenai penyakit, dan perilaku


pencegahan AKI terutama yang diinduksi
obat/ zat.

10. Prognosis Ad bonam

11. Tingkat Evidens I

12. Tingkat Rekomendasi A

13. Penelaah Kritis KSM Ilmu Penyakit Dalam

14. Indikator Perbaikan klinis

Panduan Praktik klinik Ilmu Penyakit


15. Kepustakaan
Dalam

Disetujui oleh:

Ketua Komite Medik Ketua KSM Ilmu Penyakit Dalam


RS Fatima Ketapang RS Fatima Ketapang

dr. Budhi Hartoko, M.Sc., Sp.PD dr. Budhi Hartoko, M.Sc., Sp.PD
NIY. 770303140245 NIY. 770303140245

Direktur RS Fatima Ketapang

dr. Margaretha Indah Wijilestari, MPH


NIY. 811009090105

Anda mungkin juga menyukai